53
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p1076), sistem adalah: 1. Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas (sistem telekomunikasi, sistem pencernaan makanan, sistem pernapasan, dan sistem peredaran darah dalam tubuh. 2. Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dsb; sistem pemerintahan negara (demokrasi, totaliter, parlementer, dsb) 3. Metode, misalnya metode pendidikan (klasikal, individual, dsb) Menurut Wilkinson (2000, p6), sistem adalah kumpulan kelompok yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pendapat lain mengenai sistem dikemukakan oleh Romney (2003, p2) yakni kumpulan dari dua atau lebih komponen yang berhubungan yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Hampir semua sistem dibagi lagi menjadi subsistem-subsistem yang lebih kecil, masing-masing menampilkan suatu fungsi spesifik yang penting dan mendukung sistem yang lebih besar.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p1076), sistem

adalah:

1. Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga

membentuk suatu totalitas (sistem telekomunikasi, sistem pencernaan

makanan, sistem pernapasan, dan sistem peredaran darah dalam

tubuh.

2. Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dsb; sistem

pemerintahan negara (demokrasi, totaliter, parlementer, dsb)

3. Metode, misalnya metode pendidikan (klasikal, individual, dsb)

Menurut Wilkinson (2000, p6), sistem adalah kumpulan

kelompok yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Pendapat lain mengenai sistem dikemukakan oleh Romney (2003,

p2) yakni kumpulan dari dua atau lebih komponen yang berhubungan

yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Hampir semua sistem

dibagi lagi menjadi subsistem-subsistem yang lebih kecil, masing-masing

menampilkan suatu fungsi spesifik yang penting dan mendukung sistem

yang lebih besar.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

10

Sedangkan menurut Hall (2001, p8) sistem adalah sekelompok,

dua atau lebih komponen yang saling berkaitan atau subsistem yang

bersatu untuk mencapai tujuan.

Menurut O’Brien (2005, p8), sistem adalah suatu kumpulan dari

komponen yang berhubungan yang bekerja bersama untuk mencapai

suatu tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output melalui

suatu proses transformasi yang terorganisasi.

Sedangkan menurut McLeod (2001, p9) sistem adalah

sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

mencapai suatu tujuan.

Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem pada dasarnya adalah

sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi yang telah diuraikan di atas dapat

disimpulkan sistem adalah kumpulan dari satu atau lebih komponen yang

saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan cara

memproses input sehingga menghasilkan suatu output.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p432) informasi

adalah:

1. Penerangan

2. Keterangan; pemberitahuan; kabar atau berita

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

11

3. Keseluruhan makna yang menunjang amanat, telah terikat di dalam

bagian amanat-amanat itu.

Menurut O’Brien (2005, p13) informasi adalah data yang

ditempatkan pada suatu konteks yang berarti dan berguna untuk end user

dari suatu sistem.

Menurut McLeod (2001, p2) informasi adalah data yang telah

diproses atau data yang telah memiliki arti tertentu bagi kebutuhan

penggunanya.

Kemudian menurut Hall (2001, p14), informasi dapat

menyebabkan user melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau

tidak lakukan. Di mana dalam hal ini informasi ditentukan oleh efeknya

pada pemakai, bukan oleh bentuk fisiknya.

Sedangkan menurut Wilkinson (2000, p5), informasi adalah

inteligen yang berarti dan berguna untuk orang-orang yang terlibat di

dalamnya. Informasi bernilai bagi perusahaan dan manajer-manajernya

karena berperan penting dalam pembuatan keputusan dan mempengaruhi

tindakan yang diinginkan. Biasanya informasi dihasilkan dari pemrosesan

data. Data adalah fakta dan gambaran dasar dan bahkan simbol-simbol

yang bersama-sama membentuk input menjadi suatu sistem informasi.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan diorganisasikan

kemudian ditempatkan dalam suatu konteks tertentu sehingga dapat

berguna bagi end user dari suatu sistem dalam mengambil keputusan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

12

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Pengertian sistem informasi menurut O’Brien (2005, p6) adalah

suatu kombinasi yang terorganisasi yang terdiri dari manusia, perangkat

keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan data yang

mengumpulkan, melakukan transformasi, dan mendistribusikan informasi

di dalam suatu organisasi.

Menurut Hall (2001, p7) sistem informasi adalah sebuah

rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi

informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.

Jadi, secara keseluruhan dapat disimpulkan sistem infomasi

adalah komponen yang saling berhubungan yang terdiri dari manusia,

perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan data yang

dapat menghasilkan informasi yang digunakan oleh suatu organisasi

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

2.1.4 Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2001, p3) sistem akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p1) sistem informasi

akuntansi didefinisikan sebagai kumpulan sumber daya, seperti manusia

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

13

dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data

lainnya menjadi informasi.

Menurut Wilkinson (2000, p7), sistem informasi akuntansi adalah

kesatuan struktur di dalam entitas, seperti perusahaan bisnis, yang

mempekerjakan sumber daya fisik dan komponen lainnya untuk

mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan

memuaskan kebutuhan informasi dari berbagai pengguna.

“Accounting information sistem is the system of records a

business keeps to maintain its accounting system. This include the

purchase, sales, and nominal ledger and cash books of the business using

computerized accounting system” berdasarkan

http://en.wikipedia.org/wiki/accounting_information_sistem.html. Yang

dapat diartikan sistem informasi akuntansi adalah sistem dari pencatatan

perusahaan bisnis yang digunakan untuk mengelola sistem akuntansi

yang terdapat dalam suatu perusahaan yang meliputi pembelian,

penjualan, jurnal umum, dan buku kas dalam perusahaan yang

menggunakan sistem akuntansi yang terkomputerisasi.

Sedangkan menurut Jones dan Rama (2006, p5), Accounting

Information Sistem is a subsystem of a management information system

that provides accounting and financial information as well as other

information obtained in the routine processing of accounting

transactions. Menurut pengertian SIA di atas dapat diartikan bahwa

Sistem Informasi Akuntansi adalah bagian dari Sistem Informasi

Manajemen (SIM) yang menyediakan informasi mengenai akuntansi dan

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

14

keuangan, seperti informasi-informasi lainnya yang didapatkan dari

proses transaksi akuntansi rutin.

Menurut Romney & Steinbart (2003, p2), Sistem Informasi

Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang terdiri dari lima

komponen:

a) Orang yang mengoperasikan sistem dan menampilkan berbagai fungsi

b) Prosedur, baik manual ataupun otomatis, meliputi pengumpulan,

proses, dan penyimpanan data mengenai aktivitas organisasi.

c) Data mengenai proses bisnis organisasi

d) Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data organisasi.

e) Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, alat-alat

perlengkapan, dan peralatan jaringan komunikasi.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa pangertian Sistem Informasi

Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan informasi, khususnya kebutuhan akan informasi

yang terkait dengan kegiatan akuntansi dan keuangan, yang di dalamnya

terkait dengan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur

untuk mengubah data menjadi informasi.

2.1.6 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones dan Rama (2006, p6), manfaat atau kegunaan dari

Sistem Informasi Akuntansi adalah :

1. Menghasilkan laporan-laporan eksternal

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

15

Contohnya: laporan keuangan, laporan pajak, dan laporan yang

dibutuhkan oleh agen yang berhubungan dengan peraturan bank,

kegunaan, dan lain-lain.

2. Mendukung kegiatan-kegiatan rutin

Contohnya: menerima pesanan, mengirim barang dan jasa,

menghitung tagihan, melakukan penagihan, dll.

3. Mendukung pengambilan keputusan

Contohnya: mengenali produk mana yang cocok untuk dijual dan

pembeli mana yang paling banyak melakukan pembelian.

4. Perencanaan dan kontrol

Contoh: informasi yang berhubungan dengan anggaran dan biaya

standar yang tersimpan dalam sistem informasi, dan laporan yang

dirancang untuk membandingkan anggaran yang ada dengan nilai

sebenarnya.

5. Mengimplementasikan kontrol internal

Contohnya: peraturan, prosedur, dan sistem informasi yang digunakan

untuk melindungi aset perusahaan dari kerugian atau korupsi dan

untuk menjaga data keuangan yang akurat.

Menurut Romney & Steinbart (2003, p2), komponen-komponen

sistem informasi akuntansi berguna untuk memenuhi tiga fungsi penting

pada organisasi:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas yang

dilakukan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh

kejadian-kejadian tersebut, dan agen-agen yang berpartisipasi

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

16

pada berbagai kegiatan sehingga manajemen, karyawan, dan

pihak luar organisasi dapat meninjau ulang apa yang sudah

terjadi.

2. Mengubah data menjadi informasi sehingga berguna untuk

membuat keputusan yang memungkinkan manajemen untuk

merencanakan, melaksanakan, dan kegiatan pengendalian.

3. Menyediakan kontrol yang sesuai untuk menjaga harta organisasi,

meliputi data-datanya untuk memastikan bahwa data tersedia

ketika dibutuhkan dan akurat, serta terpercaya.

2.1.7 File-File dalam Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi

Menurut Jones dan Rama (2006, p30), file - file yang ada di

dalam Sistem Informasi Akuntansi yang terkomputerisasi yaitu :

• Entity : sebuah subjek tentang informasi yang tersimpan (contoh:

informasi pembeli, karyawan, dan pesanan ).

• Field : kumpulan data dari sebuah single entity (contoh : Nama

Karyawan dan Nama Pembeli ).

• Record : adalah kumpulan dari field yang saling berhubungan pada

sebuah single entity. Contohnya, record di dalam field karyawan

harus berisi hal-hal sebagai berikut, yakni Nama_Akhir,

Nama_Depan, dan Tingkat_Pembayaran.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

17

• File : sekumpulan dari record yang berhubungan. Contohnya, sebuah

file karyawan harus berisi sebuah record dari setiap karyawan di

dalam sebuah organisasi.

• Transaction file : file transaksi menyimpan informasi mengenai event.

Contohnya, sebuah file transaksi dapat mengandung informasi

tentang tanggal dari order, pembeli yang melakukan order, dan

jumlah pendapatan dari penjualan.

• Master File : master file mengandung informasi tentang entitas selain

event. Master file mengandung 2 tipe informasi: (1) data referensi dan

(2) data ringkasan.

• Reference Field : sebuah field berisi data referensi yang akan

ditujukan untuk sebagai field referensi.

• Summary data : data ringkasan yang meringkas transaksi-transaksi

yang telah terjadi atau transaksi-transaksi yang telah lewat.

Contohnya, sebuah field persediaan harus mengandung field kuantitas

persediaan yang ada. Field ini meringkas jumlah persediaan yang

tersedia setelah di kurang dengan semua pembelian dan penjualan.

• Summary field : sebuah field yang berisi data ringkasan akan

ditunjukan sebagai field ringkasan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

18

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

2.2.1 Analisis Sistem

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p43), analisis

adalah:

1. Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb)

untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk

perkaranya, dsb).

2. Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan

bagian itu sendiri serta hubungan antar-bagian untuk memperoleh

pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

3. Penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui

zat-zat bagiannya, dsb.

4. Penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya.

5. Proses pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan

kebenarannya.

6. Penguraian karya sastra atas unsur-unsurnya untuk memahami

pertalian antar unsur-unsur tersebut.

7. Proses akal yang memecahkan masalah ke dalam bagian-bagiannya

menurut metode yang konsisten untuk mencapai pengertian tentang

prinsip-prinsip dasarnya.

Menurut McLeod (2001, p190), analisis sistem adalah penelitian

atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang

baru atau diperbaharui.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

19

Menurut O’Brien (2005, p350), analisis sistem menggambarkan

apa yang sistem perlu lakukan untuk menemukan kebutuhan informasi

yang diperlukan oleh pemakai.

Maka berdasarkan definisi-definisi di atas, analisis sistem

merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi

suatu permasalahan dengan memahami serta mengevaluasi kerja sistem

yang telah ada, sehingga dapat mengusulkan suatu rancangan sistem yang

baru ke arah perbaikan.

2.2.2 Perancangan Sistem

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p927),

perancangan adalah proses, cara, perbuatan merancang.

Menurut McLeod (2001, p192), rancangan sistem adalah

penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem

itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis

peralatan yang akan digunakan.

Menurut Whitten dan Bentley ( 2004, p39 ), perancangan sistem

adalah spesifikasi atau konstruksi dari solusi teknikal dan berbasiskan

komputer untuk kebutuhan bisnis yang diidentifikasikan pada kegiatan

analisis sistem.

Menurut O’Brien (2005, p351), perancangan sistem terdiri dari

tiga aktivitas yaitu;

o Desain ‘user interface’ yaitu merancang layar, formulir, dialog

box.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

20

o Desain ‘data’ yaitu menentukan entity (objek), atribut,

relationship, kaidah integritas, dan lain-lain.

o Desain ‘proses’ yaitu membuat program dan prosedur seperti user

services, application services, dan data services.

Sedangkan menurut Mulyadi (2001, p51), perancangan sistem

adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam

alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan pada pemakai

informasi untuk dipertimbangkan.

Perancangan sistem, menurut Jones dan Rama (2006, p571),

adalah tahap ketiga dari siklus hidup pengembangan sistem. Tugas dalam

perancangan sistem sangat berbeda dari tugas sistem investigasi dan

analisis.

Jadi, perancangan sistem adalah proses mendefinisikan kebutuhan

pemakai informasi berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem

sehingga menghasilkan sistem yang lebih baik.

2.2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Menurut Williams dan Sawyer (2005, p458), ada enam fase

prosedur penyelesaian masalah dalam pengembangan suatu sistem

informasi. Fase-fase tersebut dikenal sebagai siklus hidup pengembangan

sistem. Keenam fase itu adalah preliminary investigation, systems

analysis, systems design, systems development, systems implementation,

systems maintenance.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

21

a) Persiapan investigasi

Sasaran dari fase pertama ini adalah untuk melakukan suatu

persiapan analisis, mengusulkan solusi-solusi alternatif, menguraikan

biaya-biaya dan keuntungan-keuntungan dari tiap alternatif yang ada,

dan menyampaikan suatu rencana yang direkomendasikan.

b) Analisis sistem

Sasaran fase kedua ini adalah untuk mendapatkan data,

melakukan analisis terhadap data, dan menuliskan sebuah laporan atas

hasil analisis tersebut. Laporan tersebut pertama berisi mengenai

bagaimana cara kerja sistem yang berjalan saat ini. Kedua, berisi

mengenai masalah-masalah apa saja yang ditemui pada sistem yang

berjalan. Dan terakhir, berisi mengenai uraian kebutuhan-kebutuhan

untuk sistem baru dan memberikan rekomendasi untuk apa yang akan

dilakukan selanjutnya.

c) Perancangan sistem

Sasaran pada tahap ketiga ini adalah untuk melakukan suatu

persiapan perancangan awal lalu membuat suatu detil rancangan dan

menuliskan laporan atas hasil perancangan tersebut.

d) Pengembangan Sistem

Pada tahap keempat ini, sistem analis atau bagian lain pada

organisasi mengembangkan atau memperoleh software, memperoleh

hardware, lalu menguji sistem tersebut. Pengujian sistem biasanya

dilakukan dalam 2 tahap, yaitu unit testing dan system testing. Pada

unit testing, kinerja dari dari tiap bagian diuji menggunakan sample /

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

22

test data. Jika program ditulis sebagai suatu hasil kolaborasi dari

beberapa programmer, setiap bagian dari program diuji secara

terpisah. Pada system testing, semua bagian dihubungkan bersama-

sama, tes data digunakan untuk melihat apakah semua bagian bekerja.

e) Implementasi sistem

Fase kelima ini terdiri dari konversi perangkat keras, perangkat

lunak, dan file-file ke sistem baru dan mengadakan pelatihan bagi

para pengguna.

f) Pemeliharaan sistem

Fase keenam, pemeliharaan sistem, menyesuaikan dan

meningkatkan sistem dengan memiliki audit sistem dan melakukan

evaluasi secara periodik dan dengan melakukan perubahan

berdasarkan kondisi-kondisi yang baru.

Sedangkan menurut Jones dan Rama (2006, p561), aktivitas

pengembangan sistem diorganisir ke dalam empat fase utama yaitu :

1. Investigasi Sistem

Sasaran dari tahap ini adalah untuk mempelajari sistem yang

sedang berjalan saat ini, mengidentifikasi kebutuhan akan perubahan

dan solusi-solusi yang memungkinkan, mengusulkan suatu solusi

sementara, dan menunjukkan bahwa solusi tersebut layak.

Beberapa tugas yang ada dalam tahap ini adalah :

a. Strategi bisnis

Mempelajari hubungan antara sistem yang diusulkan dengan

strategi bisnis dan tujuan bisnis dari perusahaan.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

23

b. Aplikasi SIA

• Mempelajari aplikasi yang sedang berjalan saat ini dan

menemukan kelemahan yang ada.

• Mengusulkan aplikasi baru atau perbaikan dari aplikasi

yang ada.

• Mengidentifikasi biaya dan keuntungan yang ada dalam

menerapkan aplikasi yang baru.

c. Proses bisnis

• Mendapatkan pemahaman mengenai proses bisnis yang

terjadi dan perubahan yang diperlukan.

• Mengidentifikasi dampak dari penerapan sistem yang

diusulkan pada proses bisnis.

• Mengidentifikasi dampak dari penerapan sistem yang

diusulkan pada karyawan.

• Mengidentifikasi biaya yang timbul akibat proses desain

sistem dan pelatihan bagi pengguna sistem.

• Mengidentifikasi keuntungan dari proses bisnis yang telah

diperbaiki.

d. Lingkungan TI

Mengevaluasi apakah sistem yang diusulkan sesuai dengan

strategi TI, infrastruktur TI, fungsi TI, dan proses

pengembangan sistem dari perusahaan.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

24

2. Analisis Sistem

Sasaran utama dari fase analisis ini adalah untuk mengembangkan

kebutuhan-kebutuhan untuk sistem baru. Sistem analisis

membutuhkan pembelajaran dari sistem yang sedang berjalan dan

solusi yang diusulkan dengan lebih detil daripada tahap investigasi.

Pada tahap ini, fokusnya adalah pada kebutuhan dari berbagai user

yang berbeda (misalnya pada pencatatan data dan pembuatan laporan)

dan mengembangkan kebutuhan-kebutuhan secara rinci untuk sistem

baru.

Beberapa tugas yang ada dalam tahap ini adalah :

a) Strategi bisnis

Mempelajari keseimbangan antara sistem yang diusulkan

dengan strategi bisnis dan sasaran hasil.

b) Aplikasi SIA

• Memahami aplikasi yang berjalan saat ini (bila ada) dan

defisiensi / kekurangan yang dirasa ada.

• Mengusulkan aplikasi baru atau perubahan-perubahan.

• Identifikasi biaya dan keuntungan yang diperoleh dan

implementasi aplikasi baru.

c) Proses bisnis

• Memahami proses bisnis yang sekarang dan dibutuhkan

perubahan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

25

• Mengidentifikasi efek dari pengajuan sistem di dalam

proses bisnis.

• Mengidentifikasi efek dari pengajuan sistem di dalam

kepegawaian.

• Mengidentifikasi biaya dari perancangan ulang proses dan

pelatihan pengguna.

• Mengidentifikasi keuntungan dari modifikasi proses

bisnis.

d) Lingkungan TI

Menilai apakah sistem yang diusulkan layak dan sesuai dengan

strategi TI organisasi, infrastruktur TI, fungsi TI, dan proses

pengembangan sistem.

3. Desain Sistem

Tujuan dari desain sistem adalah untuk mengembangkan

realisasi fisik dari sistem. Hal ini dipenuhi dengan merancang

laporan, form input, tabel-tabel dan tahap-tahap pemrosesan; dengan

mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan pada pemasok yang

potensial dan memilih pemasok.

Beberapa tugas yang ada dalam tahap ini adalah :

a) Strategi bisnis

Memastikan bahwa perancangan sistem konsisten dengan

strategi bisnis dan tujuan.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

26

b) Aplikasi SIA

• Laporan-laporan perancangan, formulir input, tabel, dan

proses.

• Persiapkan RFQ (request for quotation) atau RFP (request

for proposal).

• Memilih pemasok.

• Memilih perangkat keras dan perangkat lunak.

c) Proses bisnis

• Menyaring proses bisnis dan kontrol.

• Merancang program untuk pelatihan.

d) Lingkungan TI

Memastikan bahwa desain dari sistem tepat diberikan oleh

organisasi strategi TI, infrastruktur TI, fungsi TI, dan proses

pengembangan sistem.

4. Implementasi Sistem

Implementasi meliputi pengembangan aplikasi, menguji sistem,

melatih para pengguna, membuat perubahan yang perlu untuk proses

bisnis, meng-install sistem, dan mengkonversi dari sistem lama ke

sistem baru. Kesimpulannya pada fase ini sistem baru siap untuk

digunakan. Beberapa tugas yang ada dalam tahap ini adalah :

a) Strategi bisnis

Pastikan bahwa menerapkan sistem yang konsisten dengan

strategi bisnis dan tujuan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

27

b) Aplikasi SIA

• Aplikasi pengembangan.

• Aplikasi pengujian.

• Aplikasi penginstallan.

• Pelatihan pengguna.

• Konversi ke sistem baru.

c) Proses bisnis

• Menerapkan perubahan proses/ pengendalian bisnis.

• Menerapkan program pelatihan.

d) Lingkungan TI

Pastikan bahwa implementasi tepat diberikan oleh organisasi

strategi TI, infrastruktur TI, fungsi TI, dan proses

pengembangan sistem.

Menurut Romney dan Steinbart (2003, p571), SDLC merupakan

pengembangan sistem dengan 5 tahap sebagai berikut

a) Analisis sistem (System analysis)

Selama menganalisis sistem, informasi yang dibutuhkan untuk

diperoleh atau dikembangkan untuk suatu sistem baru dikumpulkan.

Permintaan untuk pengembangan sistem diprioritaskan untuk

memaksimalkan penggunaan dari sumber daya pengembangan yang

terbatas. Jika suatu proyek telah melewati penyaringan awal, sistem

yang sekarang disurvei untuk mendefinisikan sumber daya dan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

28

batasan dari proyek dan untuk mengidentifikasi kekuatan serta

kelemahannya. Kemudian melalui studi yang lebih dalam dari sistem

yang diusulkan diselenggarakan untuk menentukan kelayakannya.

Jika sistem yang diusulkan layak, informasi yang dibutuhkan oleh

pengguna dan manajer sistem diidentifikasi dan didokumentasikan.

Ini adalah bagian yang paling penting dari analisis sistem, karena

kebutuhan ini digunakan untuk mengembangkan dan

mendokumentasikan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem (system

requirement) digunakan untuk memilih atau mengembangkan suatu

sistem baru. Untuk menyimpulkan pekerjaan selama analisis sistem,

sebuah laporan disiapkan dan disampaikan kepada komite pengawas

sistem informasi.

b) Desain konseptual (Conceptual design)

Selama desain konseptual, perusahaan memutuskan bagaimana

memenuhi kebutuhan pengguna. Tugas pertama adalah

mengidentifikasikan dan mengevaluasi alternatif desain yang sesuai.

Ada banyak cara untuk memperoleh suatu sistem baru, seperti

membeli sebuah software, mengembangkannya in-house, atau

outsourcing sistem kepada pihak lain. Uraian spesifikasi detil

mengenai apa yang harus sistem penuhi dan bagaimana kontrol sistem

harus dikembangkan. Fase ini lengkap ketika persyaratan desain

konseptual dikomunikasikan dengan komite pengawas sistem

informasi.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

29

c) Desain fisik (Physical design)

Selama desain fisik, perusahaan menerjemahkan secara luas

kebutuhan berorientasi pengguna dari desain konseptual menjadi

spesifikasi detil yang digunakan untuk mengkodekan dan menguji

program komputer. Dokumen-dokumen input dan output didesain,

program komputer ditulis, file dan database dibuat, prosedur

dikembangkan, dan kontrol dibangun menjadi suatu sistem baru. Fase

ini lengkap ketika desain sistem secara fisik dikomunikasikan dengan

komite pengawas sistem informasi.

d) Implementasi dan konversi (Implementation and Conversion)

Fase implementasi dan konversi adalah fase puncak di mana semua

elemen dan aktivitas dari sistem datang bersamaan. Karena fase ini

penting dan kompleks, suatu rencana implementasi dan konversi

dikembangkan dan diikuti. Sebagai bagian dari implementasi,

beberapa hardware atau software baru di-install dan dites. Karyawan

baru mungkin perlu dikontrak atau dilatih, atau karyawan yang sudah

ada ditempatkan ulang. Prosedur proses baru harus dites dan mungkin

dimodifikasi. Standar dan kontrol untuk sistem baru harus dibangun

dan dokumentasi sistem dilengkapi. Organisasi harus mengkonversi

kepada sistem baru dan membuka yang lama. Setelah sistem

dijalankan, beberapa perbaikan penyesuaian yang dibutuhkan dibuat

tinajuan ulang setelah implementasi dilakukan untuk mendeteksi dan

memperbaiki beberapa defisiensi desain. Langkah terakhir dalam fase

ini adalah mengirimkan operasional sistem kepada organisasi, pada

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

30

waktu pengembangan sistem selesai. Suatu laporan akhir disiapkan

dan dikirim kepada komite pengawas sistem informasi.

e) Operasi dan pemeliharaan (Operation and Maintenance)

Sistem baru dan sistem yang sekarang dioperasikan digunakan

sebagai kebutuhan dari organisasi. Selama keberadaannya, sistem

secara periodik ditinjau ulang. Modifikasi dibuat karena ada masalah

atau karena ada kebutuhan baru, dan organisasi menggunakannya

untuk meningkatkan sistem. Proses ini menunjuk pada fase operasi

dan pemeliharaan. Yang secara cepat modifikasi utama atau

penempatan kembali sistem adalah penting dan SDLC mulai kembali.

Sebagai tambahan dari kelima fase ini, tiga aktivitas

(perencanaan, pengaturan reaksi behavioral untuk berubah, dan

penilaian kelayakan proyek) ditampilkan dalam keseluruhan dari daur

hidup.

Dalam penulisan skripsi ini, System Development Life Cycle

yang digunakan adalah aktivitas pengembangan sistem menurut Jones

dan Rama.

2.2.4 Penggambaran Proses Bisnis

Menurut Jones dan Rama (2006, p18), proses bisnis adalah suatu

rangkaian dari aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk

memperoleh, memproduksi, dan menjual barang dan jasa.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

31

2.2.4.1 Rich Picture

Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000, p26-

27), Rich Picture adalah suatu gambar yang informal yang

melukiskan pemahaman penggambar akan suatu situasi. Digunakan

semasa pemilihan sistem untuk menggambarkan gambaran

menyeluruh dari tugas yang menghadapi proyek pengembangan

sistem. Rich picture secara umum menggambarakan permasalahan

sistem dan application domain. Rich picture tidak memiliki notasi

khusus. Namun seharusnya melalui beberapa persetujuan di antara

proyek sebagaimana aspek tertentu digambarkan.

2.2.4.2 Event Table

Menurut Jones dan Rama (2006, p18), events adalah segala

sesuatu yang terjadi pada satu titik waktu.

Menurut Jones dan Rama (2006, p22), ada beberapa cara

dalam mengidentifikasi event, yaitu :

a) Kenali event pertama di dalam suatu proses yang terjadi ketika

seseorang atau departemen bertanggung jawab dalam suatu proses

bisnis.

b) Abaikan suatu kegiatan yang tidak memerlukan partisipasi dari

internal agent.

c) Kenali sebuah event baru pada saat tanggung jawab berpindah

dari satu internal agent ke yang lainnya.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

32

d) Kenali sebuah event baru ketika suatu proses terinterupsi dan

dilanjutkan kembali oleh internal agent yang sama.

e) Gunakan nama dan deskripsi event yang merefleksikan

keseluruhan dari event tersebut.

2.2.4.3 Workflow Table

Menurut Jones dan Rama (2006, p73), workflow table adalah

tabel dua kolom yang mengidentifikasi aktor dan aktivitas yang

dilakukan dalam proses. Dapat disimpulkan bahwa workflow table

adalah tabel dua kolom yang menjelaskan hubungan antara aktor dan

aktivitas yang saling berhubungan dalam suatu proses bisnis.

2.2.5 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) merupakan salah satu teknik

yang sering digunakan untuk mendokumentasikan proses bisnis. Menurut

Jones dan Rama (2006, p60) UML merupakan suatu bahasa yang

digunakan untuk menspesifikasikan, menvisualisasikan, membuat

konstruksi, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML

dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisa dan desain berorientasi

objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson.

2.2.5.1 UML Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), UML activity diagram

mempunyai peranan penting dari suatu “peta (map)” di dalam

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

33

memahami proses bisnis dengan menunjukkan urutan aktivitas pada

proses. UML activity diagram and maps mempunyai beberapa

karakteristik umum yang membuatnya berguna:

• Baik maps maupun activity diagram menyediakan representasi

grafis dari informasi yang lebih mudah untuk dimengerti daripada

deskripsi naratif.

• Maps menggunakan simbol standar untuk menyampaikan

informasi. (contohnya: nama jalan raya, jarak, dan daerah parkir).

Hampir sama, activity diagram menggunakan simbol standar

untuk merepresentasikan berbagai elemen dari suatu proses bisnis.

(contoh: event, agen, dokumen, dan file).

• Maps dan activity diagram disiapkan oleh ahli tetapi dapat dibaca

oleh semua users dengan sedikit pelatihan. Penggunaan yang

konsisten dari rangkaian kecil simbol relatif pada maps dan

activity diagram membuat lebih mudah dibaca untuk dipahami.

• Baik maps maupun activity diagram dapat menyediakan

pandangan high-level sama baiknya dengan low-level. Turis

mungkin menggunakan suatu peta high-level untuk mengerti rute

antar kota dan suatu peta yang lebih detil untuk melihat jalan-

jalan di dalam kota tujuan. Serupa, activity diagram dapat dibuat

untuk menunjukkan overview dari suatu proses. Jika dibutuhkan

untuk melihat event individu dengan lebih dekat, sebuah detailed

activity diagram dapat dibuat untuk satu event.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

34

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), activity diagram

dibagi menjadi dua yaitu :

1. Overview Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), “overview activity

diagram presents a high-level view of the business process by

documenting the key events, the sequence of these events, and the

information flows among these events.” Diterjemahkan sebagai

berikut: overview activity diagram adalah diagram yang

menampilkan gambaran level tertinggi dari proses bisnis dengan

mendokumentasikan event-event yang penting, urutan event-event

tersebut, dan aliran informasi yang menyertai event tersebut.

Menurut Jones dan Rama (2006, p65), dalam menyiapkan

overview activity diagram terdapat langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Membaca narasi dan mengidentifikasi event-event yang

penting.

b. Mencatat narasi secara jelas untuk mengidentifikasi event-

event yang terlibat di dalamnya.

c. Menggambarkan agent (aktor) yang terlibat dalam proses

bisnis yang terjadi.

d. Membuat diagram masing-masing event dan menunjukkan

urutan event yang terjadi.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

35

e. Menggambarkan dokumen yang dibuat dan digunakan

dalam proses bisnis, serta menggambarkan aliran informasi

dari dokumen tersebut.

f. Menggambarkan table files yang dibuat dan digunakan

dalam proses bisnis, serta menggambarkan aliran informasi

dari files tersebut.

2. Detailed Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), detailed activity

diagram adalah diagram yang menggambarkan aktivitas yang

saling berhubungan secara detail atau rinci dengan satu atau dua

event yang terdapat pada overview diagram.

Menurut Jones dan Rama (2006, p80), dalam menyiapkan

detailed activity diagram terdapat langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Mencatat narasi untuk menunjukkan aktivitas.

b. Menyiapkan workflow table.

c. Mengidentifikasi detailed diagram yang dibutuhkan.

d. Untuk setiap detailed diagram dibuat dengan mengikuti

langkah–langkah yang mendetail

Menurut Jones dan Rama (2006, p62), simbol-simbol yang

digunakan dalam activity diagram adalah :

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

36

a. Swimlane

Swimlane adalah sebuah kolom dalam activity diagram yang

memisahkan aktivitas atau event berdasarkan orang atau

departemen yang bertanggung jawab atas aktivitas atau event

yang berhubungan. Agen-agen di luar organisasi (seperti

konsumen) ditampilkan dalam swimlane. Sistem komputer

digunakan untuk mencatat dan memproses data SIA

ditampilkan dalam sebuah swimlane.

b. A solid circle

Sebuah lingkaran berisi menunjukkan awal dari proses. Ini

muncul dalam swimlane agen (dalam maupun luar

perusahaan) yang memulai proses.

c. Rounded Rectangle

Event, aktivitas, atau penggerak yang terjadi dalam aktivitas

diagram.

d. Continuous Line

Garis panah menunjukkan urutan dari event.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

37

e. Document

Kita menggunakan simbol dokumen untuk menampilkan

dokumen sumber dan laporan-laporan.

f. Dotted line

Garis panah putus-putus menunjukkan arus informasi antara

event. Garis putus-putus digunakan untuk menghubungkan

event dan tabel untuk menunjukkan bagaimana tabel data

dibuat dan digunakan oleh event.

g. Table

Data dapat dibaca dari atau dicatat dalam komputer selama

event bisnis.

h. Bull’s-eye

Sebuah sasaran menunjukkan akhir dari proses

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

38

2.2.5.2 UML Class Diagram

Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000,p69-

70) UML class diagram adalah gambaran mengenai sekumpulan class

dan hubungan antar class yang terstruktur. UML class diagram adalah

pusat penggambaran dari analisis dan desain berorientasi object.

Selama masa analisis, biasanya cukup untuk menggambarkan class

dengan namanya.

2.2.5.3 UML Use Case Diagram

Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000,p343),

UML Use Case Diagram adalah gambaran mengenai hubungan antara

actor dan use case. Actor dan use case adalah dua elemen utama

dalam penggambaran. Mereka dapat dihubungkan satu sama lain,

dengan demikian mengindikasikan actor yang ditentukan

berpartisipasi dalam use-case yang ditentukan. Actor dan use case

juga dapat saling berhubungan melalui penggunaan struktur class

diagram.

Menurut Jones dan Rama (2006,p267), use case dapat dipakai

untuk memodel hubungan antara user dan sistem. Mungkin

kebanyakan interaksi antara user dan sistem terjadi ketika data

dimasukkan dalam form yang ditampilkan di komputer. Use case

adalah urutan dari tahapan-tahapan yang terjadi ketika actor

berinteraksi dengan sistem untuk tujuan khusus. Actor dapat berupa

orang, komputer, atau sistem lainnya.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

39

Jadi, dapat disimpulkan bahwa use case adalah pola interaksi

antara aktor dan sistem dalam application domain untuk tujuan yang

nyata.

2.2.5.4 UML Navigation Diagram

Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000,p343),

Navigation diagram adalah jenis khusus dari statechart diagram yang

berfokus pada dinamika keseluruhan dari tampilan layar. Diagram ini

menunjukkan window-window yang bersangkutan dan perpindahan di

antara mereka. Sebuah window ditunjukkan sebagai sebuah state.

State memiliki sebuah nama dan sebuah icon. Pergantian state sesuai

dengan pergantian di antara dua window.

2.2.6 Database

Menurut Connolly dan Begg (2001, p14), database adalah sebuah

kumpulan data yang memiliki hubungan logika satu sama lain , dan suatu

deskripsi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

perusahaan.

Menurut Jones dan Rama (2006, p156), database adalah

kumpulan program yang digunakan untuk mencatat, mengorganisir, dan

memilih informasi dari database.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa database adalah suatu sistem yang

digunakan untuk membuat, mencatat, mengorganisir dan memilih

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

40

informasi yang akan digunakan oleh pihak managemen perusahaan serta

dibutuhkan untuk mendukung operasi organisasi.

2.2.7 Formulir

Menurut Mulyadi (2001, p3), formulir adalah dokumen yang

digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.

Manfaat formulir bagi perusahaan menurut Mulyadi (2001, p78)

adalah:

1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan.

2. Merekam data transaksi bisnis perusahaan.

3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua

kejadian dalam bentuk tulisan.

4. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di

dalam organisasi yang sama atau ke organisasi lain.

Menurut Mulyadi (2001, p82), dalam merancang suatu formulir,

prinsip-prinsip dalam merancang formulir yang perlu diperhatikan

adalah:

1. Sedapat mungkin manfaatkan tembusan atau copy formulir.

2. Hindari duplikasi dalam pengumpulan data.

3. Buatlah rancangan formulir sesederhana dan seringkas mungkin.

4. Masukkanlah unsur internal check dalam merancang formulir.

5. Cantumkan nama dan alamat perusahaan dalam formulir yang akan

digunakan untuk komunikasi dengan pihak luar.

6. Cantumkan nama formulir untuk memudahkan identifikasi.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

41

7. Beri nomor untuk identifikasi formulir.

8. Cantumkan nomor garis pada sisi sebelah kiri dan kanan formulir,

jika formulir lebar digunakan, untuk memperkecil kemungkinan salah

pengisian.

9. Cetaklah garis pada formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan

tulisan tangan. Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin

ketik, garis tidak perlu dicetak, karena mesin ketik akan dapat

mengatur spasi sendiri, dan juga jika bergaris, pengisian formulir

dengan mesin ketik akan memakan waktu yang lama.

10. Cantumkan nomor urut tercetak.

11. Rancanglah formulir tertentu sedemikin rupa sehingga pengisi hanya

membubuhkan tanda V, atau X, atau dengan menjawab ya atau tidak,

untuk menghemat waktu pengisiannya.

12. Susunlah formulir ganda dengan menyisipkan karbon sekali pakai,

atau dengan menggunakan karbon beberapa kali pakai, atau cetaklah

dengan kertas tanpa karbon (carbonless paper).

13. Pembagian zona sedemikian rupa sehingga formulir dibagi menurut

blok-blok daerah yang logis yang berisi data yang saling terkait.

2.2.8 Layar

Menurut Mathiassen (2000, p151), rancangan layar atau interface

adalah fasilitas yang membuat model system dan function memungkinkan

ke actor.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

42

Menurut Mathiassen (2000, p158), elemen – elemen yang terdapat

dalam merancang layar adalah :

• Screen layout, terdiri dari :

o Menu selection, form fill – in, dan dialougue box formats

o Formulation of guiding texts dan error messages

o Presentation of elements and lists

o Terminology, abbreviations

o Character set, fonts, icons

o Colors, inverse, blink, bold

• Input dan output, yang terdiri dari :

o Keyboard, display, cursor control, pointer devices

o Sound, other special tools

o Screen layout, overlapping windows

o Response times, screen update frequency

• Action sequences, yang terdiri dari :

o Direct manipulation, click, drag, movement

o Syntax, semantics, dan sequence of commands

o Function keys and shortcuts

o Recovery

• Training, yang terdiri dari :

o Online help

o Learning, user manuals

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

43

Menurut Jones dan Rama (2006, p271), terdapat enam elemen

dari tampilan layar yaitu :

1. Text Boxes

Text Boxes adalah ruang atas layar yang digunakan untuk meng-

entry informasi yang ditambahkan pada tabel atau pada tampilan

informasi yang terbaca dari tabel.

2. Labels

Labels membantu pengguna mengerti apakah informasi

membutuhkan untuk dicatat.

3. Look-Up Features

Look-Up Features sering ditambahkan pada text boxes yang

digunakan untuk memasuki foreign keys.

4. Command Buttons

Command Buttons adalah digunakan untuk melakukan suatu action/

tindakan.

5. Radio Buttons

Radio Buttons mengizinkan pengguna untuk memilih salah satu dari

beberapa pilihan.

6. Check Boxes

Check Boxes adalah serupa dengan radio buttons, tetapi lebih dari

satu pilihan dapat dipilih.

Menurut Jones dan Rama (2006, p262-263), ada tiga jenis layar

input yaitu :

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

44

a. Single-Record Entry Forms

Digunakan untuk memasukkan atau mengubah sebuah single record

dalam sebuah tabel.

b. Tabular Entry Forms

Digunakan untuk memasukkan atau mengubah beberapa record

dalam sebuah tabel.

c. Multi-Table Entry Forms

Digunakan untuk memasukkan atau mengubah beberapa record

dalam beberapa tabel yang saling berhubungan.

2.2.9 Laporan

Menurut Jones dan Rama (2006, p201), laporan adalah format dan

kumpulan penyajian suatu data.

Menurut Connolly dan Begg (2001, p235), laporan adalah tipe

khusus dari continuous form yang khusus dirancang untuk dicetak.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa laporan adalah pengambilan dan

penyajian data dari database yang disusun, diatur, dan dicetak untuk

keperluan proses bisnis.

Menurut Jones dan Rama (2006, p214), rancangan laporan terdiri

dari :

a) Report Header : merupakan judul dari laporan, terdapat pula tanggal

dan keterangan laporan.

b) Page Header : berfungsi untuk menampilkan nama attribute dari

laporan.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

45

c) Group Header : berfungsi untuk menampilkan informasi berdasarkan

kriteria group.

d) Group Detail : berfungsi menampilkan informasi transaksi yang

termasuk di dalam group.

e) Group Footer : berfungsi untuk menampilkan informasi tambahan di

dalam group, contohnya adalah subtotal penjualan dari masing-

masing group.

f) Report Footer : terletak di paling bawah halaman laporan. Contohnya

adalah grandtotal dari masing-masing subtotal dari group, dan

halaman laporan.

Tipe - tipe laporan menurut Jones dan Rama (2006, p220), terdiri

dari empat macam:

1. Simple List

Yaitu laporan yang menampilkan tampilan yang sederhana dari

sebuah transaksi yang terjadi selama periode waktu tertentu, tanpa

adanya suatu pengelompokan.

2. Grouped Event Detail Reports

Yaitu laporan yang menampilkan event yang terjadi selama periode

tertentu dengan pengelompokkan atas produk, layanan, ataupun

agent.

3. Grouped Event Summary Reports

Yaitu laporan yang mengelompokkan event berdasarkan parameter

yang bervariasi. Contohnya : bulan, customer.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

46

4. Single Event Report

Yaitu laporan yang memberikan detail tentang suatu event tertentu.

Contohnya : laporan faktur dan PO (purchase order).

2.3 Sistem Pengendalian Intern

Menurut Bodnar dan Hopwood (2001,p201) pengendalian aplikasi terdiri

dari 3 kategori, yaitu:

1. Pengendalian masukkan

Pengendalian masukkan dirancang untuk mencegah atau mendeteksi

kekeliruan dalam tahap masukkan pengolahan data.

Pengendalian masukkan umumnya mencakup hal-hal berikut:

a) Otorisasi

Pembatasan pengenalan transaksi atau kinerja proses untuk individu-

individu tertentu saja.

Contoh: Hanya pencatat waktu saja yang boleh memberikan data jam

penggajian untuk diproses.

b) Persetujuan

Persetujuan transaksi untuk diproses setelah diidentifikasi.

Contoh: Pejabat di perusahaan menyetujui penggajian sebelum

dibagikan kepada karyawan-karyawan.

c) Penandaan

Pemberian tanda pada formulir atau dokumen untuk menyetujui atau

tidak menyetujui pemrosesan lanjutan.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

47

Contoh: Cek diberi tanda pengesahan sebagai berikut ”Dibayarkan

hanya kepada PT. ABC” pada saat diterima.

d) Pembatalan

Mengidentifikasikan dokumen-dokumen transaksi untuk mencegah

penggunaan ulang setelah digunakan sesuai fungsinya.

Contoh: Penandaan kuitansi dengan ”Lunas” untuk mencegah duplikasi

pembayaran.

e) Password

Otorisasi untuk memungkinkan akses ke data atau pemrosesan dengan

cara memberikan kode atau sinyal yang hanya diketahui oleh orang

yang diberi hak untuk mengotorisasi.

Contoh: Terminal bank otomatis mengharuskan pemakai untuk

memasukkan password empat - digit sebelum memulai pemrosesan.

f) Pengendalian batch (total batch)

Setiap jenis pengendalian total atau penghitungan yang diterapkan pada

jumlah dokumen transaksi tertentu atau pada dokumen-dokumen yang

tiba dalan periode waktu tertentu.

Contoh: Total rupiah penjualan merupakan pengendalian total batch

untuk aplikasi penagihan.

g) Penanggalan

Pencatatan tanggal kalender untuk tujuan pembandingan kemudian atau

pengujian ekspirasi.

Contoh: Nota pelanggan distempel dengan tanggal yang diterima.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

48

2. Pengendalian pemrosesan

Pengendalian pemrosesan dirancang untuk memberikan jaminan bahwa

pemrosesan telah terjadi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan tidak

ada transaksi yang hilang atau tidak tepat yang dimasukkan ke jalur

pemrosesan.

Pengendalian pemrosesan umumnya mencakup hal-hal berikut:

a) Mekanisasi

Konsistensi disediakan melalui pemrosesan mekanis atau elektronis.

Contoh: Penyetoran kas ditotal dengan mesin penjumlahan.

b) Standarisasi

Prosedur-prosedur yang seragam, terstruktur, dan konsisten telah

dikembangkan untuk seluruh pemrosesan.

Contoh: Bagan akun mendokumentasikan debit dan kredit normal untuk

setiap akun.

c) Pilihan default

Pemanfaatan otomatis terhadap nilai yang telah ditentukan pada situasi

dimana transaksi-transaksi masukkan memiliki nilai tertentu yang

dibiarkan kosong.

Contoh: Karyawan menerima gaji untuk 40 jam setiap minggu.

d) Penyajian saldo

Pengujian kesamaan antara nilai-nilai dari dua pos yang ekuivalen atau

salah satu pos dengan total pengendalian. Setiap perbedaan

mengindikasikan adanya kesalahan.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

49

Contoh: Saldo sub buku besar/ buku besar pembantu piutang dagang

harus sama dengan saldo akun pengendalian buku besar.

e) Pemadanan

Memadankan (matching) pos-pos dengan pos-pos lain yang diterima

dari sumber independen untuk mengendalikan pemrosesan transaksi.

Contoh: Klerk hutang dagang memadankan faktur-faktur pemasok

dengan order pembelian dan laporan penerimaan.

f) Tickler file

File pengendali yang memuat pos-pos berurutan berdasarkan umur

untuk pemrosesan atau tujuan-tujuan lebih lanjut.

Contoh: Faktur-faktur diarsip menurut tanggal jatuh tempo.

g) Koreksi kekeliruan secara otomatis

Koreksi kesalahan otomatis atas transaksi atau catatan-catatan yang

melanggar pengendalian detektif.

Contoh: Memo kredit secara otomatis dihasilkan jika pelanggan

membayar lebih saldo mereka.

3. Pengendalian keluaran

Pengendalian keluaran dirancang untuk memeriksa apakah masukkan dan

pemrosesan berpengaruh pada keluaran secara absah dan apakah keluaran telah

didistribusikan secara memadai.

2.4 Kontrol Aplikasi

Menurut Jones dan Rama (2006, p122), kontrol dalam aplikasi terbagi

menjadi empat kategori yaitu:

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

50

1. Workflow controls

2. Input controls

3. general controls

4. Performance reviews

2.4.1 Workflow Controls

Workflow controls adalah kontrol yang mengendalikan proses

ketika bergerak dari satu event ke event berikutnya. Workflow controls

mengeksploitasi hubungan antara event dan berfokus pada tanggung

jawab atas event, urutan event, dan alur informasi antara event dalam satu

proses bisnis.

Kontrol-kontrol yang termasuk dalam workflow controls di

antaranya:

1. Segregation of duties

Pembagian tugas antar internal agent merupakan konsep utama

dalam merancang aktivitas kontrol internal. Kontrol internal

menjadi lebih kuat ketika individu yang terpisah ditempatkan

pada otorisasi, eksekusi, dan pencatatan transaksi. Selain itu, juga

penting untuk memisahkan penjagaan harta dari otorisasi,

eksekusi, dan pencatatan.

2. Using information from prior events to control activities

Informasi dari aktivitas-aktivitas sebelumnya sering digunakan

untuk mengontrol aktivitas bisnis. Dengan memanggil kembali

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

51

informasi dari aktivitas sebelumnya, secara otomatis komputer

dapat menjalankan beberapa aktivitas peninjauan.

3. Required sequence of events

Secara khusus, urutan di mana file maintenance dan event lainnya

terjadi penting untuk dipertimbangkan dalam merancang sebuah

sistem informasi akuntansi. Dalam menghindari pembelian yang

tidak sah, prosedur pemeliharaan supplier yang tepat harus

digunakan untuk menyediakan data supplier yang sah untuk

organisasi. Kemudian, kontrol dalam event selanjutnya dapat

digunakan untuk memastikan pembelian berasal dari supplier

yang sah. Kontrol ini dapat menarik keuntungan dari urutan yang

dibutuhkan di mana pemeliharaan file dan aktivitas lainnya

terjadi.

4. Following up on events

Sebuah organisasi seharusnya memiliki cara yang otomatis atau

manual untuk melihat kembali transaksi yang belum selesai.

Ketika sebuah event terjadi, biasanya akan memberika dugaan

atau harapan event lainnya di masa mendatang. Sebagai contoh,

ketika pemesan menyerahkan daftar permintaan, kita

mengharapkan adanya event persetujuan yang diikuti oleh

pencatatan daftar permintaan. Proses ini dapat dirancang untuk

membantu karyawan mengawasi apakah event yang diharapkan

telah terjadi dan menindaklanjuti berdasarkan event yang

diharapkan.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

52

5. Pre-numbered documents

Pre-numbered documents menyediakan kesempatan untuk

mengontrol event. Memeriksa urutan dokumen bernomor dapat

membantu memastikan semua event dijalankan dan dicatat dengan

tepat.

6. Recording internal agent(s) accountable for an event in a process

Internal agent ditunjuk bertanggung jawab pada kebanyakan

event. Sehingga dengan mencatat internal agent yang

bertanggung jawab atas sebuah event, dapat diketahui agent yang

terlibat dalam event dan melihat apakah tanggung jawab tersebut

dijalankan oleh individu tersebut.

7. Limitation of access to asset and information

Langkah penting untuk melindungi harta, seperti kas, persediaan,

perlengkapan, dan data adalah dengan membatasi hak akses hanya

pada karyawan yang memerlukannya untuk tugas mereka. Activity

diagram dapat digunakan sebagai media untuk menganalisa dan

mengontrol akses ke informasi.

8. Reconciling records with physical evidence of assets.

Perhitungan fisik secara berkala pada persediaan adalah kontrol

yang paling penting digunakan oleh organisasi. Kontrol tersebut

penting untuk memastikan jumlah persediaan yang tercatat

berdasarkan tanda terima, penjualan, dan data persediaan lainnya

sama dengan persediaan yang sebenarnya tersedia.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

53

2.4.2 Input Controls

Input Controls adalah kontrol yang digunakan untuk

mengendalikan input data ke sistem komputer. Input Controls terdiri dari:

1. Menu Drop-down atau look-up yang menyediakan suatu daftar dari

nilai-nilai yang mungkin diinput.

2. Record-checking untuk menentukan jika data yang dimasukkan

konsisten dengan data yang dimasukan pada tabel yang berhubungan.

3. Konfirmasi dari data yang dimasukkan oleh user dengan

menampilkan data yang berhubungan dari tabel lain.

4. Refrential integrity control untuk memastikan bahwa event pencatatan

dihubungkan dengan master file record yang benar.

5. Aturan validasi untuk membatasi data yang dapat dimasukkan untuk

nilai tertentu.

6. Penggunaan default dari data yang dimasukkan pada sesi sebelumnya.

7. Larangan untuk membiarkan sebuah field kosong.

8. Membuat sebuah field sebagai primary key.

9. Computer-generated value yang dimasukkan pada record.

10. Batch control total dilakukan sebelum memasukkan data

dibandingkan dengan hasil pencetakan setelah data dimasukkan.

11. Meninjau ulang laporan yang diubah untuk error sebelum posting.

12. Laporan pengecualian yang berisi daftar kasus di mana default ada

atau di mana nilai yang tidak umum dimasukkan.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

54

2.4.3 General Controls

General Controls terbagi dalam empat kategori:

1. Perencanaan sistem informasi (SI)

Perencanaan merupakan sebuah pernyataan mengenai di titik

manakah organisasi berharap untuk dapat berada pada masa

mendatang. Perencanaan SI menentukan tujuan fungsi teknologi

informasi dan bagaimana cara untuk meraihnya. Perencanaan sistem

informasi terkait dengan tiga kontrol utama, yaitu:

a) Pengembangan strategi TI

b) Perencanaan infrastruktur

c) Perencanaan fungsi TI dan proses pengembangan sistem

2. Pengelolaan fungsi teknologi informasi (TI)

Setelah perencanaan selesai, organisasi harus memastikan bahwa

fungsi teknologi informasi yang memadai telah berada pada

tempatnya untuk mencapai tujuannya. Mengelola fungsi TI

mempunyai tiga kontrol utama, yaitu:

a) Menempatkan fungsi TI dengan tepat

b) Memisahkan fungsi yang tidak sesuai

c) Mengimplementasikan pengendalian personal untuk

perekrutan, pengembangan, dan pemberhentian personal TI.

3. Identifikasi dan pengembangan solusi SI

Identifikasi dan pengembangan solusi SI mempunyai tiga kontrol

utama, yaitu:

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

55

a) Mengadopsi metodologi pengembangan sistem yang sesuai

b) Mengimplementasi prosedur-prosedur untuk program

pengembangan dan pengujian.

c) Memastikan dokumentasi yang tepat.

4. Implementasi dan operasi sistem akuntansi

Implementasi dan operasi sistem akuntansi mempunyai dua kontrol

utama, yaitu:

a) Memastikan keamanan sumber daya, seperti penggunaan

password, matriks kontrol akses, pengendalian akses fisik ke

sistem komputer, dan pembatasan akses ke program, berkas

data, serta dokumentasi.

b) Memastikan keberlanjutan dari layanan

2.4.4 Performance Reviews

Langkah-langkah yang dijalankan dalam kontrol ini adalah:

1. Membuat anggaran, perkiraan, atau standar melalui file maintenance.

2. Menggunakan laporan untuk membandingkan hasil aktual dari

anggaran, perkiraan, dan hasil periode sebelumnya.

3. Mengambil tindakan korektif meliputi modifikasi referensi data yang

sesuai (anggaran dan standar) pada tabel master.

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

56

2.5 Sistem Informasi Penjualan Tiket dan Penyewaan Lokasi pada Objek

Wisata Negara

2.5.1 Pengertian Objek

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001,793), objek

adalah:

1. hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan

2. benda, hal, dsb yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dsb

3. pelengkap dalam kalimat

4. hal atau benda yang menjadi sasaran usaha sambilan

5. bayangan dari suatu sistem lensa

2.5.2 Pengertian Wisata

Wisata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p1274)

adalah:

1. Bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan,

bersenang-senang, dsb); bertamasya;

2. Piknik;

Beberapa jenis wisata yang ada adalah sebagai berikut :

wisata alam : perjalanan yang memanfaatkan potensi sumber daya alam

serta tata lingkungannya sebagai objek tujuan wisata.

wisata bahari : bepergian menikmati alam laut.

wisata budaya : bepergian bersama-sama dengan tujuan mengenali hasil

kebudayaan setempat.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

57

wisata buru : kegiatan wisata memanfaatkan satwa sebagai objek

kegiatan berburu.

wisata domestik : wisata di dalam negeri sendiri.

wisata karya : kunjungan kerja; tur.

wisata kesehatan : gerak atau kegiatan wisata yang dirangsang oleh

adanya objek atau fasilitas yang diperlukan untuk mengembalikan

kesehatan di daerah tujuan wisata.

wisata nusantara : wisata domestik.

wisata puri : wisata yang objeknya adalah puri (istana) dengan segala isi

dan kegiatannya.

wisata remaja : kegiatan wisata kaum remaja yang dipengaruhi oleh

faktor yang bermotif sosial, berwujud darmawisata, karya wisata, atau

widyawisata.

wisata studi : melakukan perjalanan wisata sambil belajar.

wisata tirta : kegiatan wisata yang berhubungan langsung dengan air

atau dilakukan di perairan pantai, danau, dan sebagainya.

2.5.3 Pengertian Objek Wisata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p793), objek

wisata adalah perwujudan ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya,

sejarah bangsa, dan keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk

dikunjungi wisatawan.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

58

2.5.4 Pengertian Tiket

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p1191), tiket

adalah karcis kapal, pesawat terbang, dsb. Sedangkan pengertian karcis

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p508) adalah surat kecil

(carik kertas khusus) sebagai tanda telah membayar ongkos, dsb (untuk

naik bus, menonton bioskop, dsb) dan karcis masuk adalah karcis untuk

masuk (menonton pertunjukkan film, sirkus, pertandingan sepak bola,

dsb).

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Ticket, tiket adalah suatu

kartu atau kertas slip yang digunakan untuk memperoleh admisi dari

suatu lokasi atau event.

Dikutip dari http://encyclopedia.thefreedictionary.com/ticket, tiket

adalah suatu voucher untuk menunjukkan bahwa orang telah membayar

pintu masuk untuk suatu teater, gedung bioskop, taman hiburan, kebun

binatang, museum, konser/persetujuan, atau atraksi lain, atau izin untuk

menumpang suatu pesawat udara, transportasi publik, perjalanan kapal

laut, dan lain-lain, secara khusus karena telah membayar ongkos. Suatu

tiket mungkin dibeli pada suatu loket atau counter, juga disebut tempat

penjualan karcis (istilah ini adalah juga digunakan untuk total uang

masuk). Pengecekan tiket mungkin di sana, atau mungkin saja terpisah.

Di mana bisa diterapkan, suatu tiket mungkin untuk suatu tempat duduk

bebas atau untuk suatu tempat spesifik. Kadang-kadang, contohnya untuk

beberapa perjalanan kereta, seseorang dapat tempat di manapun dengan

membeli suatu karcis, atau juga suatu tempat duduk reservasi. Kertas

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

59

biasanya digunakan untuk tiket, walaupun plastik mungkin digunakan

sebagai gantinya untuk ketahanan. Beberapa mempunyai suatu barcode

atau stripe magnetis untuk pemeliharaan sederhana data disimpan pada

tiket, tingkat lebih tinggi menggunakan chip untuk menyimpan lebih

banyak data dan mencegah pemalsuan. Pemalsuan tiket adalah suatu

masalah pada konser yang mahal dan peristiwa lain, maka hologram

digunakan pada tiket untuk pertandingan olimpiade, piala dunia dan

peristiwa penting lain. Tiket gratis diterapkan di dalam antrian

sebetulnya. Di dalam penempatan di mana harus menunggu satu putaran,

mungkin ada sistem di mana seseorang mengambil sebuah tiket dengan

suatu nomor dari suatu mesin. Ini berlaku di dokter/ rumah sakit, dan

pada kantor di mana banyak orang mengunjungi, seperti balai kota,

kantor jaminan sosial, pertukaran tenaga kerja, atau kantor pos.

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Ticket , tiket dapat mengacu

pada :

• Tiket (admisi), suatu kartu atau kertas slip yang digunakan untuk

mendapatkan pendaftaran dari suatu lokasi atau peristiwa.

• Tiket (election), sebuah pilihan tunggal yang diisi lebih dari satu

partai politik.

• Tiket (receipt), suatu kartu atau kertas slip untuk mencalonkan

posisi seseorang di dalam suatu kepemilikan atau antrian dari

suatu item untuk diambil

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

60

• Tiket (notification), suatu pesan dari komisi atas pelanggaran

undang-undang

• Ticket (IT support), suatu file dokumen dari suatu masalah untuk

dilaporkan dan langkah-langkah yang diambil untuk

memecahkannya

• Ticket (IT security), suatu nomor yang dihasilkan oleh suatu

server jaringan sebagai alat pengesahan

• Ticket cases, suatu rangkaian di dalam kontrak hukum.

• Airline ticket, suatu dokumen yang dibuat oleh suatu maskapai

atau agen perjalanan untuk mengkonfirmasi bahwa seseorang

telah membeli sebuah tempat duduk di pesawat.

• Electronic ticket, suatu bentuk elektronik dari tiket pesawat.

• Coach ticket, suatu dokumen yang dibuat oleh seorang operator

agen perjalanan atau pertandingan untuk mengkonfirmasi bahwa

seseorang telah membeli sebuah tempat duduk pada pertandingan.

• Traffic ticket (tidak ada deskripsinya).”

Sedangkan menurut http://www.thefreedictionary.com/Ticket,

tiket adalah:

1. Suatu catatan kertas atau kartu yang menunjukkan bahwa

pemiliknya telah membayar atau berhak atas suatu jasa/layanan

yang ditetapkan, hak atau konsiderasi: suatu karcis teater; suatu

tiket penerbangan.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00172-KA BAB 2.pdf ·  · 2013-02-082.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

61

2. Suatu dokumen sertifikasi, terutama suatu lisensi pilot atau

kapten.

3. Suatu etiket yang mengidentifikasi atau deskriptif berkaitan

dengan barang dagangan; suatu label.

4. Daftar calon yang diusulkan atau yang dikuasakan oleh suatu

partai politik.

5. Suatu panggilan sah ke pengadilan, terutama untuk suatu

pelanggaran lalu lintas.

2.5.5 Pengertian Penyewaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p1057), sewa

adalah:

1. Pemakaian sesuatu dengan membayar uang sewa.

2. Uang yang dibayarkan karena memakai atau meminjam sesuatu.

3. Yang boleh dipakai dengan membayar dengan uang.

4. Ongkos; biaya pengangkutan (transpor).

Sedangkan penyewaan adalah proses, cara, perbuatan menyewa atau

menyewakan.