40
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai definisi dari jaringan komputer, klasifikasi jaringan computer, tipe tipe topologi jaringan komputer, media transmisi yang digunakan untuk membuat jaringan, serta penjelasan mengenai model OSI (Open System Interconnection) yang merupakan standarisasi dari jaringan komputer. 2.1.1 DEFINISI JARINGAN KOMPUTER Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah: Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk Melakukan Komunikasi: contohnya email, instant messaging, dan chatting Mendapatkan Akses informasi: contohnya web browsing Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service).

BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

  • Upload
    vokhanh

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 TEORI DASAR

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai definisi dari jaringan

komputer, klasifikasi jaringan computer, tipe tipe topologi jaringan komputer,

media transmisi yang digunakan untuk membuat jaringan, serta penjelasan

mengenai model OSI (Open System Interconnection) yang merupakan

standarisasi dari jaringan komputer.

2.1.1 DEFINISI JARINGAN KOMPUTER

Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas

komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama

untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer

adalah:

• Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer,

CPU, memori, harddisk

• Melakukan Komunikasi: contohnya email, instant messaging, dan

chatting

• Mendapatkan Akses informasi: contohnya web browsing

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari

jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service).

Page 2: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

7

Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang

memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut

dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh

aplikasi jaringan komputer.

Dalam sebuah jaringan / network, antara satu komputer dan

komputer lainnya dihubungkan baik dengan menggunakan media

kabel ataupun nirkabel. Pada awal perkembangannya jaringan kerap

kali dihubungkan dengan menggunakan media kabel, namun seiring

dengan perkembangan dunia tekonologi informasi yang kian pesat,

penggunaan media nirkabel (wireless) kini sudah banyak diterapkan.

Hal ini dikarenakan semakin banyaknya user yang menggunakan

laptop dan gadget lainnya, sehingga user dapat mengakses ke dalam

jaringan secara mobilitas.

Berdasarkan arah transmisinya, komunikasi data dapat dibagi

menjadi simplex, half-duplex, atau full-duplex.

• Simplex

Pada simplex, signal hanya ditransmit satu arah saja dimana satu

stasiun sebagai pemancar dan yang lainnya sebagai penerima.

Pada system ini aliran data hanya dapat terjadi ke satu arah saja.

Transmisi secara simplex terjadi di dalam beberapa teknologi

komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak

digunakan dalam komunikasi jaringan karena node-node dalam

jaringan umumnya membutuhkan komunikasi secara dua arah.

Memang, beberapa komunikasi dalam jaringan, seperti video

streaming, terlihat seperti simplex, tapi sebenarnya lalu lintas

Page 3: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

8

komunikasi terjadi secara dua arah, apalagi jika protokol TCP

yang digunakan sebagai protokol lapisan transportnya.

• Half-Duplex

Dalam operasi ini, kedua stasiun mungkin melakukan pengiriman,

tapi tidak bisa bersamaan melainkan beroperasi bergantian. Pada

system ini aliran informasi dapat terjadi kedua arah tetapi tidak

bersamaan. Contoh paling sederhana adalah walkie-talkie, di mana

dua penggunanya harus menekan sebuah tombol untuk berbicara

dan melepaskan tombol tersebut untuk mendengar. Ketika dua

orang menggunakan walkie-talkie untuk berkomunikasi pada satu

waktu tertentu, hanya salah satu di antara mereka yang dapat

berbicara sementara pihak lainnya mendengar. Jika kedua-duanya

mencoba untuk berbicara secara serentak, kondisi "collision"

(tabrakan) pun terjadi dan kedua pengguna walkie-talkie tersebut

tidak dapat saling mendengarkan apa yang keduanya kirimkan.

• Full-duplex

Dalam operasi full-duplex, kedua stasiun mentransmisi secara

serentak. Pada sistem ini aliran dapat terjadi kedua arah pada saat

yang bersamaan. System ini dapat terjadi hanya menggunakan

sebuah saluran komunikasi data atau dengan menggunakan dua

saluran komunikasi data.

Page 4: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

9

Gambar 2.1 Komunikasi Data

2.1.2 KLASIFIKASI JARINGAN KOMPUTER

Berdasarkan daerah jangkauannya, jaringan dapat dibagi

menjadi tiga macam yaitu :

1. Local Area Network ( LAN )

Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan

komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil;

seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah,

sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis

pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat

switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau

1000 Mbit/s. LAN memungkinkan pengguna untuk berbagi akses

ke file-file yang sama dan menggunakan printer secara lebih

efisien, serta membentuk komunikasi internal.

LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi

Page 5: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

10

2. Meliputi wilayah geografis yang lebih sempit

3. Tidak membutuhkan jalur komunikasi yang disewa

dari operator telekomunikasi

2. Metropolitan Area Network ( MAN )

Metropolitan Area Network biasanya terdiri atas dua atau lebih

LAN dalam satu area geografis yang cakupan antara LAN dan

WAN.

Metropolitan area Network mencakup area geografis sebuah kota

seperti jasa televisi kabel dalam sebuah kota dan sebuah bank

dengan banyak kantor cabang di satu kota.

3. Wide Area Network ( WAN )

Wide Area Network merupakan jaringan yang memiliki luas

jangkauan yang sangat besar, biasanya meliputi sebuah negara

atau benua. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan

lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga

pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi

dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

Beberapa teknologi WAN yang banyak dijumpai : modem,

Integrated services digital network (ISDN), digital subscriber line

(DSL), dan frame relay.

Berdasarkan Jenisnya dapat dibagi menjadi :

1. Point-to-point Network

Point-to-point Network merupakan sebuah jaringan yang

transmisi datannya dimulai dari sebuah node dan bertransmisi

ke satu atau lebih node tujuan, namun bukan ke setiap node

Page 6: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

11

yang ada di jaringan. Wide area Network merupakan point-to-

point network.

2. Broadcast Network

Jaringan Broadcast adalah jaringan yang memiliki saluran

komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua

mesin yang ada pada jaringan. Sistem ini memungkinkan

pengalamatan suatu paket ke semua tujuan. Cara pengiriman

ini mirip dengan cara pengiriman sinyal televisi, signal radio,

dan jaringan wireless.

2.1.3 TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER

Topologi mendefinisikan peta dari jaringan. Topologi jaringan

secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu topologi

fisikal dan topologi logical.

A. TOPOLOGI FISIKAL

Topologi fisikal mendefinisikan bagaimana susunan dari peletakan

node pada jaringan. Terdapat beberapa macam topologi fisikal, antara

lain :

a. Topologi Bus

Merupakan sebuah arsitektur jaringan di mana satu set client

terhubung pada satu kabel utama ( backbone ) yang dinamakan

bus. Jaringan bus adalah cara yang paling sederhana untuk

menghubungkan banyak client. Berikut karakteristik topologi bus:

Page 7: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

12

1. Merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana

sepanjang kabel terdapat node-node.

2. Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi dan biaya

pembangunan jaringan relatif lebih murah..

3. Signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi

collision.

4. Masalah terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen

kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.

Gambar 2.2 Topologi Bus

b. Topologi Star

Merupakan salah satu topologi yang paling umum digunakan.

Jaringan star terdiri atas sebuah switch utama yang bertugas

seperti router yang mentransmisikan data. Topologi ini mempuyai

karakteristik sebagai berikut :

1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node,

traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali

lagi.

Page 8: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

13

2. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki

kabel yang langsung terhubung ke central node.

3. Keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang

lainnya tidak terganggu.

4. Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya

menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel

UTP.

Gambar 2.3 Topologi Star

c. Topologi Ring

Merupakan sebuah topologi jaringan dimana tiap-tiap node

terhubung ke dua node lainnya, sehingga akan membentuk sebuah

cincin. Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Lingkaran tertutup yang berisi node-node

2. Sederhana dalam layout

3. Signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat

menghindarkan terjadinya collision (dua paket data

Page 9: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

14

bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang

cepat dan collisiondetection yang lebih sederhana.

4. Biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan

direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan

seperti topologi star

Gambar 2.4 Topologi Ring

d. Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah sebuah cara untuk men-route data, suara,

dan instruksi di antara node-node. Memungkinkan koneksi secara

terus menerus dan mengkonfigurasi ulang di seputar path yang

rusak atau terblok. Pada model topologi ini, masing-masing

komputer terhubung secara langsung antara komputer yang satu

dengan komputer lainnya. Biasanya topologi ini digunakan untuk

membangun suatu jaringan yang redundant. Keuntungan model

topologi ini adalah reliabilitasnya dapat diandalkan. Kelemahan

model topologi ini adalah biaya pembangunannya cukup mahal

dan kurang efisien jika terdapat penambahan komputer baru dalam

jaringan.

Page 10: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

15

Gambar 2.5 Topologi Mesh

e. Topologi Logikal

Topologi logikal menggambarkan bagaimana media tersebut

diakses host untuk mengirim data. Secara umum, terdapat dua

jenis topologi logikal, yaitu:

a. Broadcast

Pada topologi ini, semua host dapat mengirim data ke semua

yang lain memlalui media dalam jaringan. Prinsip pada

topologi ini adalah first come first serve.

b. Token Passing

Topologi Token passing mengontrol akses jaringan dengan

melewatkan token elektronik kepada tiap host secara bergilir.

Ketika host menerima token, maka host tersebut dapat

mengirim data. Jika tidak ada data yang dikirim makan token

tersebut dilewatkan ke host berikutnya dan proses ini berulang

terus-menerus. Penggunaan token passing dapat ditemukan

pada token ring dan fiber distributed data interface (FDDI).

Page 11: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

16

2.1.4 ALAMAT IP

Alamat IP adalah alamat software, bukan alamat hardware.

Pengalamatan IP ditujukan untuk memungkinkan host didalam sebuah

jaringan bisa berkomunikasi dengan host pada jaringan yang berbeda,

tanpa memperdulikan tipe dari LAN yang digunakan oleh host yang

berpartisipasi.

2.1.5 SKEMA HIERARKI PENGALAMATAN IP

Alamat IP terdiri atas 32 bit informasi. Bit ini terbagi menjadi

4 bagian, yang dikenal sebagai octet atau byte, dimana masing –

masing terdiri atas 1 byte (8 Bit). Pengalamatan IP dapat digambarkan

dengan tiga metode :

• Dotted-decimal, seperti 192.168.25.16

• Biner, seperti 11000000.10101000.00011001.00010000

• Heksadesimal, seperti C0.A8.19.10

Pengalamatan 32-bit IP adalah pengalamatan yang terstruktur,

kebalikan dari pengalamatan flat. Keuntungan dari pengalamatan

terstruktur ini adalah kemampuannya yang bisa menangani

pengalamatan yang sangat besar, yaitu 4,3 Milyar. Skema

pengalamatan hierarki terstruktur oleh network dan host atau network,

subnet dan host.

2.1.6 PENGALAMATAN NETWORK

Alamat network memberikan identifikasi unik untuk setiap

jaringan. Setiap mesin pada jaringan yang sama menggunakan atau

Page 12: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

17

berbagi alamat network yang sama sebagai bagian dari pengalamatan

IP.

Alamat node memberikan identifikasi secara unik pada setiap

mesin dalam network. Bagian dari alamat ini haruslah unik karena

alamat node mengidentifikasi sebuah mesin tertentu yang merupakan

group. Dapat juga disebut dengan alamat host.

Terdapat tiga jenis class yang digunakan dalam pengalamatan

jaringan, yaitu class A, class B, class C.

8 bits 8 bits 8 bits 8 bits

Class A:

Class B:

Class C:

Tabel 2.1 Class pada pengalamatan jaringan

• Class A

Di dalam jaringan class A, byte pertama digunakan untuk

menunjuk alamat network, dan tiga byte sisanya digunakan untuk

alamat host.

Pada class ini, bit pertama dari byte pertama harus selau

off atau bernilai 0. ini berarti alamat class A adalah sebuah nilai

antara 0 dan 127.

Network Host Host Host

Network Network Host Host

Network Network Network Host

Page 13: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

18

Formatnya adalah network.host.host.host, atau jika

digantikan dengan binari akan menjadi :

0XXXXXXX.host.host.host

jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka menjadi :

00000000 = 0

dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi :

01111111 = 127

• Class B

Di dalam jaringan class B, dua byte pertama menunjukkan

alamat network, dan dua byte sisanya digunakan untuk alamat

host.

Pada class ini, bit pertama dari byte pertama harus selalu

dalam kondisi on. Tapi bit kedua harus selalu dalam kondisi off.

ini berarti alamat class B adalah semua nilai antara 128 dan 191.

Formatnya adalah network.network.host.host, atau jika

digantikan dengan binari akan menjadi :

10XXXXXX.XXXXXXXX.host.host

jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka menjadi :

10000000 = 128

dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi :

10111111 = 191

Page 14: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

19

• Class C

Di dalam jaringan class C, tiga byte pertama menunjukkan

alamat network, dan satu byte sisanya digunakan untuk alamat

host.

Pada class ini, dua bit pertama dari byte pertama harus

selalu dalam kondisi on. Tapi bit ketiga harus selalu dalam kondisi

off. ini berarti alamat class C adalah semua nilai antara 192 dan

223.

Formatnya adalah network.network.network.host, atau jika

digantikan dengan binari akan menjadi :

110XXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.host

jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka menjadi :

11000000 = 192

dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi :

11011111 = 223

2.1.7 MODEL OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI)

Pada mulanya, komputer diciptakan dengan standar

perusahaan masing-masing. Ini terjadi karena adanya persaingan antar

perusahaan. Sehingga, antar komputer yang berbeda standarnya sulit

untuk berkomunikasi. Untuk mengatasi masalah ini, International

Organization for Standardization (ISO) menciptakan model jaringan

agar dinamakan Open System Interconnection (OSI), model inilah

yang menjadi model primer dalam komunikasi jaringan. OSI terdiri

dari tujuh layer yang terpisah, tapi saling berhubungan, setiap bagian

Page 15: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

20

mengidentifikasikan bagaimana informasi berjalan melalui jaringan.

Dalam arsitektur ber-layer komunikasi antara dua layer yang

berhubungan menggunakan paket data yang disebut protocol data unit

(PDU).

Berikut penjelasan tiap – tiap layer dari OSI layer bawah ke atas :

• Physical Layer

Physical layer mencakup interface fisik antara peralatan dan

peraturan dimana setiap bit berpindah dari satu ke lainnya.

• Data Link Layer

Data Link Layer bertujuan untuk membuat physical link menjadi

lebih reliable dan menyediakan suatu cara untuk mengaktivasi,

menjaga, dan mengnonaktifkan suatu link. Service utama yang

disediakan oleh layer data link terhadap layer yang diatasnya

adalah suatu error detection dan control.

• Network Layer

Network Layer tersedia untuk transfer informasi antara end system

pada suatu jaringan komunikasi. Pada layer ini sistem komputer

berdialog dengan network untuk menjelaskan alamat tujuan dan

untuk merequest beberapa fasilitas jaringan.

• Transport Layer

Transport Layer menyediakan suatu mekanisme untuk menukar

data antara end system. Transport Layer juga dapat digunakan

untuk mengoptimasikan kegunaan dari service network dan

Page 16: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

21

menyediakan suatu kualitas permintaan dari layanan untuk entitas

session.

• Session Layer

Session Layer mengatur dialog antar jaringan. Tugas lain yang

lebih spesifik adalah penyelarasan yang dilakukan untuk

pengiriman data. Layer ini juga mensinkronisasi dialog diantara

dua host layer presentation dan mengatur penukaran data.

• Presentation Layer

Layer ini bertugas untuk mengubah data yang dikirim oleh

aplikasi pengirim menjadi format yang lebih universal. Di

penerima, layer ini bertanggung jawab memformat kembali data

ke data. Jika diperlukan pada layer ini dapat menterjemahkan

beberapa data format yang berbeda, kompresi dan enkripsi.

• Application Layer

Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan user, layer ini

meyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi.

Layer ini berbeda dengan layer lainnya yang dapat meyediakan

layanan kepada layer lain

2.1.8 MODEL TCP/IP

Arsitektur protokol TCP/IP merupakan hasil dari penelitian

protokol dan pengembangan dilakukan pada jaringan percobaan

packet-switched, ARPANET, yang didanai DARPA, dan secara

umum ditujukan sebagai satu set protokol TCP/IP. Set protokol ini

Page 17: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

22

terdiri atas sekumpulan protokol besar yang telah diajukan sebagai

standard internet oleh IAB.

Model TCP/IP terdiri atas lima layer, yaitu :

• Physical Layer

Physical layer meliputi antar muka fisik diantara alat transmisi

data dan media transmisi atau jaringan, layer ini bekerja dengan

menspesifikasikan karakteristik media transmisi, dasar dari sinyal,

kecepatan data, dan sebagainya.

• Network Access Layer

Meliputi pertukaran data antara end system dan dimana jaringan

sistem itu terhubung. Komputer yang mengirim harus

menyediakan jaringan dengan alamat dari komputer yang dituju,

agar jaringan dapat mengirimkan data pada alamat yang benar.

• Internet Layer

Internet layer hampir sama dengan network access layer namun

internet layer menggunakan protokol layer untuk menyediakan

fungsi routing yang meliputi banyak jaringan. Protokol ini tidak

hanya end system saja tapi bekerja di router.

• Host-to-Host Layer

Layer ini disebut juga transport layer berfungsi untuk menjamin

agar data yang dikirim sampai ke alamat tujuan, dan data yang

diterima sama dengan data yang dikirim

Page 18: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

23

• Application Layer

Berisi logika yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aplikasi

user, misalkan aplikasi untuk mengirim file, modul yang terpisah

diperlukan secara khusus untuk aplikasi tersebut

Perbandingan antara OSI layer dengan TCP/IP layer dapat dilihat

pada Tabel 2.2.

Application Application

Session

Transport

Transport

(Host-to-Host)

Internet Network

Data Link Network Access

Physical Physical

Tabel 2.2 Perbandingan Model OSI dengan Model TCP/IP

2.2 TEORI KHUSUS

2.2.1 TEKNOLOGI PENGIMPLEMENTASIAN JARINGAN PADA

WAN

Page 19: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

24

Pada saat ini, terdapat beberapa teknologi yang diterapkan

dalam mengimplementasikan jaringan, yaitu :

a. Circuit Switching

Pada teknologi ini , jalur komunikasi yang tepat dibangun diantara

stasiun yang terhubung melalui node-node. Pada tiap hubungan

yang dilaukan terdapat logical channel yang menentukan jalur

yang terbentuk dari sumber ke tujuan.. Contoh yang paling tepat

dalam kasus ini ialah jaringan telepon.

Komunikasi melalui circuit switching meliputi 3 tahap yaitu :

1. Pembangunan sirkuit

Sebelum suatu sinyal ditransmisikan, harus dibuat terlebih

dahulu suatu sirkuit ujung ke ujung ( stasion to stasion).

2. Transfer Data

Sekarang barulah informasi bisa ditransmisikan antar stasion

3. Pemutusan sirkuit

Setelah beberapa periode transfer data, koneksi dihentikan,

biasanya oleh salah satu stasion.

b. Packet Switching

Packet switching dirancang sedemikian rupa untuk

menyediakan fasilitas yang lebih efisien dibanding circuit

switching untuk lalu lintas data yang sangat banyak. Dengan

circuit switching, statiun mentranmisikan data dalam blok-blok

kecil yang disebut paket. Masing-masing paket berisikan sebagian

data pemakai ditambah informasi kontrol yang diperlukan untuk

Page 20: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

25

mengfungsikan jaringan dengan tepat. Jaringan packet switching –

merupakan sekumpulan simpul-simpul paket switching yang

tersebar. Fungi utamanya adalah menerima paket dari stasiun

sumber dan mengirimnya ke stasiun tujuan.

2.2.2 Macam – macam enkapsulasi pada WAN :

a. Link Access Procedure Balanced ( LAPB )

Enkapsulasi yang digunakan oleh X.25.

b. Link Access for D channel ( LAPD )

Enkapsulasi yang digunakan oleh ISDN D channel.

c. Link Access Procedure Frame ( LAPF )

Enkapsulasi yang digunakan pada Frame Relay.

d. High Level Data Link Control ( HDLC )

Default WAN enkapsulasi pada router.

e. Point to Point Protocol ( PPP )

Enkapsulasi yang digunakan oleh WAN circuit switched atau dial

up.

2.2.3 Teknologi WAN

a. Analog Dial-Up

Dalam membentuk suatu koneksi biasanya menggunakan sebuah

modem yang kecepatannya 33 Kbps – 566 Kbps. Analog dial-up

sangat sederhana untuk dibentuk dan biaya yang digunakan relatif

murah, namun low bandwitch kecil bila dibandingkan tekhnologi

WAN lainnya.

Page 21: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

26

b. Integrated Services Digital Network ( ISDN )

ISDN menggunakan jalur atau teknologi digital dalam

membangun WAN dengan menggunakan jalur telepon biasa.

Kelebihan ISDN adalah menyediakan end-to-end connectivity,

call setup yang lebih cepat daripada modem biasa, channel yang

kompatibel dengan enkapsulasi PPP, dapat membawa data, voice,

dan video dalam rate yang besar, menggunakan sistem out-of-bond

signalling yang maksudnya call setup dan pengiriman data

dilakukan pada jalur ataupun channel yang berbeda.

Ada dua macam tipe ISDN, yaitu :

ISDN Basic Rate Interface (BRI), digunakan pada network skala

kecil, sebutannya 2B+D yang artinya mendukung 2 B-Channel

dengan kapasitas 64kbps dan 16kbps D-Channel digunakan untuk

kontrol informasi. B-Channel hanya bisa digunakan untuk voice

saja atau data saja.

ISDN Primary Rate Interface (PRI), digunakan pada jaringan

berskala besar, mendukung beberapa B-Channel (biasanya 30)

dan 64kbps D-Channel. Perangkat ISDN menggunakan tipe

perangkat DCE/DTE.

c. Leased Line

Adalah koneksi point-to-point dengan kecepatan tinggi hingga 2,5

Gbps, biasanya tergantung dari bandwitch dan jarak. Biaya yang

digunakan relatif lebih mahal dari share service seperti frame

relay, namun kecil kemungkinan terjadi latency dan jitter

Page 22: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

27

d. X.25

Mempunyai kecepatan 48 Kbps dan dibuat untuk mengatasi

kekurangan dari leased line. X.25 merupakan interface

penghubung antara host dengan packet switching, dan banyak

digunakan pada ISDN. Penggunaan X.25 sudah digantikan dengan

frame relay yang mempunyai bandwitch lebih besar dan latency

lebih kecil.

e. Frame Relay

Teknologi packet switched dengan kecepatan 4 Mbps,

penggunaannya tergantung bandwitch yang diberikan oleh ISP

dikarenakan Commited Information Route ( CIR ) pada sisi WAN

provider, terdapat banyak frame relay switch yang membentuk

jalur Permanent Virtual Circuit antara source LAN dan

destination LAN. Virtual Circuit adalah jalur pada frame relay

yang dibentuk berdasarkan nomor DLCI antara router source dan

destination. Jalur – jalur itu juga dibentuk berdasarkan Data Link

Channel Identifier ( DLCI ). Frame relay merupakan

pengembangan dari X.25.

f. Asynchronous Transfer Mode (ATM)

ATM mengirimkan data secara potongan diskrit. Memiliki

koneksi multi logical melalui koneksi fisik tunggal. Paket ATM

yang terkirim pada koneksi logik disebut fixed-length packet atau

bisa disebut juga cell. ATM mampu meminimalisir error dan flow

control. ATM memiliki data rate 25.6 Mbps sampai 622.08 Mbps.

Page 23: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

28

g. Digital Subcriber Line ( DSL )

Sifatnya always on, maksudnya koneksi akan selalu jalan, tanpa

harus dial up terlebih dahulu. Secara umum speednya 8,192 Mbps,

tergantung dari jenis DSL yang digunakan.

h. Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX)

WiMAX merupakan standar Broadband Wireless Access (BWA)

dengan kemampuan untuk menyalurkan data kecepatan tinggi

(layaknya teknologi xDSL pada jaringan wireline). Banyak

kemampuan lebih yang ditawarkan oleh teknologi WiMAX

dibanding teknologi sebelumnya seperti kemampuan diterapkan

dalam kondisi NLOS (Non Line of Sight), aplikasinya baik untuk

fixed, nomadix, portable maupun mobile.

Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access

(WiMAX) adalah teknologi broadband yang memiliki kecepatan

akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. Kehadiran WiMAX

akan memberikan banyak keuntungan bukan hanya bagi operator

yang telah ada tetapi juga bagi operator baru. WiMAX dapat

memberi harapan bagi operator fixed phone karena keterbatasan

dalam pembangunan. Bagi operator fixed wireless access dan

seluler kehadiran WiMAX diharapkan dapat berfungsi sebagai

backhaul jaringan fixed wireless access dan seluler. WiMAX juga

dapat bersinergi dengan teknologi Wireless, DSL, dan seluler yang

telah digelar.

Page 24: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

29

2.3 MEDIA TRANSMISI

2.3.1 Media Terarah (Guided Transmission Data)

Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana

arah ujung yang satu dengan ujung yang lainnya sudah jelas, contoh :

kabel.

A. Coaxial

Coaxial merupakan jenis kabel cooper yang memiliki

kecepatan dan throughput sebesar 10 – 100 Mbps. Media coaxial juga

memiliki biaya yang rendah. Sementara media dan ukuran

konektornya medium (konektor BNC). Jenis media ini memiliki dua

jenis utama, yakni thin dan thick. Thin dilambangkan dengan angka 5

dan memiliki panjang maksimum 500 meter. Adapun media ini

merupakan half duplex dan contohnya adalah kabel pig tail. Media

ini menggunakan listrik untuk menyampaikan biner 0 dan 1 yakni

dengan 0 volt dan 5 volt.

Kabel data yang menggunakan material tembaga dimana terdapat 2

bagian yaitu :

- Kabel inti ditengah.

- Kabel serabut disisi samping dengan dipisahkan oleh suatu isolator,

kabel ini menggunakan konektor Bayonet Nut Connector (BNC).

Page 25: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

30

Berikut gambar dari kabel Coaxial :

Gambar 2.6 Kabel Coaxial

B. Twisted Pair

Media ini juga masih dari keluarga copper, memiliki

kecepatan dan throughtput sebesar 10 – 100 – 1000 Mbps (tergantung

dari kualitas dan kategori kabel). Media ini biasa disebut dengan

media empat kawat yang digunakan di beragam jaringan, dan masing

–masing kabel dipilin untuk mengurangi gangguan dari radio dan

electromagnet. Media ini harganya tidak begitu mahal dan mudah

untuk diimplementasikan pada jaringan. Memiliki media dan ukuran

konektor yang kecil, yakni RJ-45. Panjang maksimum dari media ini

adalah 100 meter dan seperti media cooper UTP menggunakan listrik

untuk menyampaikan biner 0 dan 1 yakni dengan 0 volt dan 5 volt.

Page 26: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

31

Kabel berpilin (Twisted Pair), menggunakan kabel berpasangan

dimana tujuannya untuk menghilangkan efek crosstalk. Banyak

digunakan untuk jaringan LAN, dikarenakan mampu mengirimkan

bandwidth dengan jumlah yang besar.

Gambar 2.7 Kabel Twisted Pair

Kabel ini menggunakan konektor seri Registered Jack (RJ), dan

tergantung dari jenis kategorinya. Untuk kategori 2 menggunakan

RJ11 sedangkan untuk kategori 5 keatas menggunakan RJ45.

Daftar kategori kabel berpilin :

Tabel 2.3 Kategori Kabel Berpilin

Jenis kabel berpilin menurut pelindungnya dibagi menjadi :

- Unshielded Twisted Pair (UTP)

Page 27: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

32

Gambar 2.8 UTP

- Shielded Twisted Pair (STP)

Gambar 2.9 STP

- Screened Shielded Twisted Pair (S/STP)

Gambar 2.10 S/STP

- Screened Unshielded Twisted Pair (S/UTP) / Foiled Twisted Pair

(FTP)

Page 28: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

33

Gambar 2.11 S/UTP

Apabila kedua ujung menggunakan aturan yang sama, kabel tersebut

disebut Straight-Through, sedangkan bila berbeda disebut Cross-

Over.

C. Fiber Optic

Fiber merupakan jenis media optic/cahaya, dimana dalam

menyampaikan biner 0 dan 1 dengan menggunakan redup dan nyala.

Jika dibandingkan dengan media copper maka fiber jauh lebih mahal,

tetapi media tahan terhadap gangguan yang biasa muncul dalam

media copper, seperti gelombang radio dan elektromagnet. Dalam

mentransfer data media ini juga lebih unggul.

Gambar 2.12 Fiber Optik

Berdasarkan jumlah sumber cahaya yang masuk pada core FO,

kabel FO dibagi menjadi 2 yaitu:

Page 29: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

34

• Multimode, jumlah sumber lebih dari 1. Menggunakan diameter

core dengan ukuran 50 micron – 100 micron. Multi mode

memiliki core yang lebih besar dibandingkan dengan single mode

dan ditujukan jarak jauh, tetapi lebih pendek dibandingkan single

mode yakni 2 km. Multi mode menggunakan cahaya LED untuk

menstransmisikan biner 0 dan 1

• Singlemode, jumlah sumber 1. Menggunakan diameter core

dengan ukuran 2 – 8 micron. Single mode memiliki core yang

kecil dan ditujukan untuk jarak jauh (sampai 3 km). Jenis ini

menggunakan cahaya laser untuk mentransmisikan biner 0 dan 1.

2.3.2 Media Tidak Terarah (Un-Guided Transmission Data)

Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana

arah ujung yang satu dengan ujung yang lainnya tersebar, contoh :

nirkabel (wireless).

Komunikasi ini mengirimkan sinyal ke udara berdasarkan

spektrum elektromagnetik

A. Transmisi Radio

Perkembangan teknologi komunikasi radio sangat pesat, penggunaan

wireless-LAN sudah semakin populer. Untuk mengirimkan data

menggunakan komunikasi radio ada beberapa cara yaitu :

a. Memancarkan langsung, sesuai dengan permukaan bumi

b. Dipantulkan melalui lapisan atmosfir

Page 30: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

35

Gambar 2.13 Transmisi Radio

Komunikasi radio ini menggunakan frekuensi khusus supaya

tidak mengakibatkan interference dengan penggunaan frekuensi

lainnya, frekuensi yang boleh digunakan disebut ISM band. ISM

singkatan dari Industrial, Scientific and Medical. Frekuensi yang bisa

digunakan antara lain :

- 900 MHz

- 2.4 GHz

- 5.8 GHz

Teknologi Wireless

Frekuensi Bandwidth Range

802.11 a 5 GHz 54 Mbps (25 Mbps) |

30 meter

802.11 b 2,4 GHz 11 Mbps (6,5 Mbps) |

30 meter

802.11 g 2,4 GHz 54 Mbps (25 Mbps) |

30 meter

Page 31: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

36

802.11 n 2,4 GHz or 5

Mbps

540 Mbps, typical : 200

Mbps. Range : 50

meter

Tabel 2.4 Teknologi Wireless

Jaringan wireless secara topologi terbagi 2 : point-to-point dan point-

to-multipoint.

1. Point-to-point

Frekuensi yang digunakan bisa 2.5 G, 5 G, 10 G, 15 G, dst.

Harus memenuhi kriteria LOS = Line Of Sight (terlihat tanpa ada

penghalang diantaranya). Daya yang digunakan juga harus di

sesuaikan, harus ada cadangan power jika terjadi hujan dan

redaman atmosfer. Cadangan power untuk mengantisipasi

redaman disebut Fading Margin. Perhitungan daya yg dibutuhkan

antara 2 titik dengan jarak tertentu.

Untuk kemampuan hardware, masing-masing produk berbeda-

beda. Disesuaikan dengan kebutuhan kita. Point-to-point biasanya

digunakan untuk jaringan backbone/trunk atau jaringan akses

berkecepatan tinggi.

2. Point-to-multipoint

secara garis besar, frekuensi dan perhitungan power hampir sama

dengan point-to-point. Hanya saja jaringan point-to-multipoint ada

yang mampu membentuk jaringan yang baik walaupun

diantaranya terdapat penghalang (NLOS=Not Line Of Sight).

Teknologi yang digunakan adalah OFDM (Orthogonal Frequency

Page 32: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

37

Division Multiplexing). Memanfaatkan penghalang/obstacle

sebagai media pemantul sinyal OFDM yang mempunyai banyak

carrier (multi-carrier) sampai ke tujuan. sehingga sinyal yg datang

dari berbagai arah pantulan sampai di sisi penerima dibuat saling

memperkuat. Jika jarak antar antena tidak ada penghalang maka

jangkauannya akan lebih jauh.

Untuk jangkauan area jaringan point-to-multipoint bergantung

pada besar kecilnya daya pancar BTS (Base Transceiver Station)

pada saat pengaturan awal Garis besar hubungan jarak / coverage,

frekuensi, Kecepatan/Bandwidth dan Harga/Cost :

1. Semakin Tinggi frekuensi, bandwidth semakin besar, harga

semakin mahal, jangkauan area semakin kecil.

2. Semakin rendah frekuensi, bandwidth semakin kecil, harga

lebih murah, jangkauan area lebih jauh.

Wireless di bagi menjadi 3, berdasarkan jarak dan daya.

1. Wireless WAN (Wide Area Network)

Hitungan sekian kilometer, dengan daya sekian ratus mW.Untuk

Wireless WAN, jarak 5 km termasuk umum beberapa alat ada

yang bisa sampai 40 km.

2. Wireless LAN (Local Area Network)

Jarak sekian ratus meter, dengan daya sekian puluh mW.

3. Wireless PAN (Personal Area Network)

Jarak sekian puluh meter, dengan daya yang sangat kecil.

Page 33: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

38

Dalam dunia wireless ada 3 hal yang mempengaruhi jarak jangkau

dengan suatu aturan sebagai berikut :

1. Power, semakin besar daya, semakin jauh jaraknya. Tetapi daya

yang besar sangat tidak baik, terutama bagi kesehatan tubuh.

2. Frekuensi, semakin besar frekuensi jaraknya semakin pendek.

Tetapi frekuensi ini sudah ada nilainya, yaitu 2,4 GHz, 5 GHz, dst,

jadi tidak bisa untuk dirubah.

3. Alat yang digunakan, misalnya penguatan antena, loss pada kabel.

Alat yang umum dikenal dalam Wireless LAN di antaranya GPRS

yang di pakai GSM, CDMA atau Bridge yang menggunakan

standar wireless

Bridge yang umum di pasar saat ini, ada 2 tipe antena : yang

berbentuk omni (seperti tiang dan menyebarkan sinyal ke seluruh

arah) serta yang directional (seperti parabola ke arah tertentu). Untuk

jarak 5 km, antena directional yang termurah pun bisa menjangkau

jarak 5 km, untuk antena umum yang mempunyai penguatan yang

tinggi saja yang bisa menjangkau jarak 5 km. Kita sangat tidak

menyarankan pemasangan booster, cara yang sangat praktis tetapi

kalau tidak tahu penggunaannya secara tepat bisa merugikan orang.

Contoh gambar antena Omnidirectional :

Page 34: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

39

Gambar 2.14 Antenna Omnidirectional

Contoh gambar antenna Sectoral :

Gambar 2.15 Antenna Sectoral

Contoh gambar antena Directional :

Gambar 2.16 Antenna Directional

Page 35: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

40

B. Komunikasi Satelit

Komunikasi ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh atau antar

benua. Dimana untuk menghubungkannya diperlukan teknologi

satelit.

Komunikasi satelit dengan VSAT

Gambar 2.17 Komunikasi Satelit dengan VSAT

Untuk menghubungi site yang lain, bisa dilakukan dengan

Very Small Aperture Terminal (VSAT). VSAT adalah stasiun bumi 2

arah dengan antena parabola dengan diameter sekitar 3 – 10 meter.

2.3.3 GANGGUAN PADA JARINGAN

A. NOISE

Noise merupakan gangguan dalam LAN yang disebabkan

adanya tambahan energi atau listrik, sehingga menyebabkan data yang

sampai ke device penerima rusak. Beberapa sumber dari noise yakni

Page 36: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

41

kabel terdekat yang membawa sinyal data, gangguan electromagnet,

noise laser dari pengirim atau penerima dari sinyal optic.

B. Attenuation

Attenuation merupakan gangguan yang terjadi dalam LAN

dimana terjadi pelemahan sinyal ketika data dikirimkan dari satu

device ke device yang lain. Attenuation biasanya disebabkan karena

kabel yang terlalu panjang atau konektor yang tidak dipasang dengan

benar.

C. Impedance

Impedance adalah pengukuran kekebalan kabel pada arus AC

dan diukur dalam ohm. Impedance yang normal dari kategori 5 kabel

UTP adalah 100 ohm. Jika konektor tidak dipasang secara benar pada

kategori 5, maka hal ini akan menyebabkan munculnya nilai

impedance yang berbeda dari kabel. Hal inilah yang disebut dengan

impedance mismatch atau impedance discontinuity dimana akhirnya

akan mengakibatkan attenuation juga.

D. Collision

Collision domain merupakan area kemungkinan terjadi

tabrakan dalam jaringan. Dalam Ethernet, area jaringan dalam frame

dimana telah terjadi collision diperbanyak. Dalam hal ini repeater dan

hub menyebarkan collision, sementara bridge, switch dan router tidak.

Dengan kata lain hub dan repeater memiliki satu collision domain,

sementara bridge, switch, dan router memiliki collision domain sesuai

jumlah device yang terhubung dengan portnya.

Page 37: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

42

Jenis Collision

1. Late Collision

Collision atau tabrakan dalam late collision terjadi setelah

komputer atau device kita mengirimkan frame sebanyak 64

byte. Jadi dalam hal ini, terjadi keterlambatan dalam tabrakan

atau collision.

2. Local Collision

Collision ini terjadi ketika komputer atau device kita ingin

mengirimkan data ke komputer lain tiba – tiba menerima data

dari komputer atau device lain. Dengan kata lain, collision

terjadi lebih dekat dengan komputer atau device yang

mengirimkan data.

3. Remote Collision

Collision ini memiliki maksud bahwa collision terjadi pada

daerah sekitar device penghubung, seperti hub, switch atau

router.

E. Broadcast

Broadcast domain ialah area yang akan menerima paket

broadcast. Jadi ketika menerima paket broadcast device-device yang

meneruskannya ke semua portnya. Dalam hal ini, switch dan hub

meneruskan paket broadcast, sementara router membuang paket

broadcast domain sementara router memiliki broadcast domain sesuai

jumlah device yang terhubung dengan portnya.

Page 38: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

43

2.3.4 Spanning Tree Protokol ( STP )

Pemasangan redundant link pada switch ke switch lain dapat

meningkatkan fault tolerance. Namun disisi lain, hal ini dapat

menyebabkan broadcast storm, multiple frame transmission, dan

MAC address database inconsistency.

Broadcast storm disebabkan oleh pengiriman frame berulang-

ulang pada device layer 2, dalam hal ini pada switch.

STP mempunyai standard IEEE 802 id, dapat mengatasi

masalah ini. STP aktif secara default pada setiap switch cisco. STP

memblok port-port yang dapat memyebabkan broadcast storm.

Pemilihan root bridge menjadi acuan dalam konsep ini. Root bridge

adalah switch yang memiliki MAC address yang paling rendah.Dalam

topologi, switch mengirimkan Bridge Protoocol Data Unit (BPDU)

setiap 2 detik yang menginformasikan tentang bridge ID(BID). BID

berisi MAC address dan priority. Priority lebih diutamakan dibanding

MAC address. Defaultnya adalah 32.768

Saat switch dinyalakan, prosesnya :

1. bloking, tidak ada port yang dapat mengirimkan data,

berlangsung selama 30 detik.

2. Listening, mencari port ke root bridge, belum

mempelajari MAC address dan belum menforward data,

berlangsung selama 15 detik.

3. Learning, mempelajari MAC address, tapi belum

memforward data, berlangsung selama 15 detik.

Page 39: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

44

4. Forward, data sudah dapat diforward, keadaan dimana

topologi switch telah selesai dipelajari.

5. Disable, port yang tidak diizinkan mengirimkan data,

tidak aktif karena spanning tree protocol.

2.3.5 Virtual LAN (VLAN)

Virtual LAN (VLAN) merupakan pengelompokan jaringan

yang tidak tergantung dari lokasi fisik, pengelompokan dilakukan

secara logikal.

Dengan pembagian ini, bandwitch yang lewat pun dapat diatur

tiap-tipa VLAN nya, sehingga antar VLAN mempunyai Bandwitch

yang berbeda.

Biasanya dibagi berdasarkan fungsionalitas atau department tertentu

misalnya :

a.) vlan untuk finance

b.) vlan untuk HRD

c.) vlan untuk marketing

dan sebagainya.

Setiap vlan adalah broadcast domainnya masing-masing dan

antar vlan yang berbeda tidak dapat saling berhubungan kecuali

menggunakan router.

Penghubung vlan yang berbeda dengan menggunakan router

disebut inter-vlan routing. Switch memiliki tabel-tabel yang terpisah

untuk tiap vlan dan informasi vlan disimpan pada vlan database dalam

bentuk vlan.dat.

Page 40: BAB 2 DEPAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00417-IF Bab 2.pdf · komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak digunakan

45

Jenis-jenis vlan:

a.) static vlan

dikonfigurasi manual pada switch dengan perintah-perintah kemudian

diassign ke dalam port.

b.) dynamic vlan

dikonfigurasi dengan menggunakan software, misalnya Ciscoworks

for Switched Internetwork