Upload
rahmadriyandi
View
61
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ddsfa
Citation preview
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Batubara
Pengelompokan batubara berdasarkan kualitas atau sifat tertentu
misalnya jenis batubara, peringkat, perbandingan karbon-hidrogen, zat
terbang dan sebagainya. Istilah itu juga berarti pengelompokan atau analisis
batubara menurut sifat tertentu seperti derajat metamorfosis (peringkat),
bahan tumbuhan pembentuk batubara atau tingkat pengotorannya. Dapat juga
diartikan sebagai analisis atau pengelompokan batubara menurut presentase
zat terbang, sifat-sifat penggumpalan (caking) dan sifat kokasnya. (M. Taufik
Akbar, 2011).
2.2 Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan Batubara
2.2.1 Klasifikasi sumber Daya
Sumberdaya batubara (Coal Resources) adalah batubara yang
diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumberdaya batubara dengan
keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah
dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak
tambang. sumberdaya batubara dapat diklasifikasikan dalam beberapa
bagian yaitu:
1. Sumberdaya batubara hipotek (Hypothic coal resource). Sumberdaya
hipotek adalah batubara didaerah penyelidikan yang dihitung
berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk
tahap penyelidikan survei tinjau. Survei tinjau merupakan tahapan
eksplorasi yang paling awal dengan tujuan mengindentifikasi daerah
daerah yang secara geologis mengandung endapan batubara
yangberpotensi untuk diselidiki lebih lanjut.
2. Sumberdaya batubara tereka (Inferred Coal Resource).Sumberdaya
batubara tereka adalah sumberdaya batubara yang kuantitas dan
kualitasnya diperoleh pada tahap prospeksi. Prospeksi merupakan tahap
3
eksplorasi yang bertujuan untuk membatasi daerah sebaran endapan
batubara yang akan menjadi sasaran eksplorasi.
3. Sumber daya batubara tertunjuk (Indicated Coal Resource). Sumberdaya
batubara tertunjuk merupakan sumberdaya batubara yang kuantitas dan
kualitasnya diperoleh pada tahap eksplorasi umum.
4. Sumber daya batubara terukur (Measured Coal Resource). Sumberdaya
batubara terukur adalah sumberdaya batubara yang kuantitas dan
kualitasnya diperoleh dari pada tahap eksplorasi rinci
(M. Taufik Akbar 2011).
2.2.2 Cadangan Batubara
Cadangan batubara (CoalReserves) adalah bagian dari sumber daya
batubara yang telah diketahui dimensi, sebaran kuantitas, dan kualitasnya
sehingga pada saat pengkajian kelayakan dinyatakan layak untuk ditambang.
Ada dua jenis cadangan batubara:
1. Cadangan batubara terkira (Probable Coal Reserve)
Cadangan batubara terkira adalah sumberdaya batubara terunjuk dan
sebagian sumberdaya batubara terukur yang tingkat keyakinan
geologinya masih rendah.
2. Cadangan batubara terbukti (Proved Coal Reserve)
Cadangan batubara terbukti adalah sumberdaya batubara terukur yang
berdasarkan kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi
sehingga penambangan dapat dilakukan secara layak.
2.3 Jenis Tambang
Di dunia pertambangan, khususnya tambang batubara dikenal ada 2
jenis tambang yaitu: (http:// suciislamiatihmf.blogspot.com)
1. Tambang terbuka (surface mining or open pit mining), yaitu metode
penambangan yang segala kegiatan penambangannya di atas atau relatif
dekat dengan permukaan bumi.
2. Tambang bawah tanah (underground mining), yaitu metode
penambangan yang aktivitas penggalian batubaranya dilakukan di
4
bawah permukaan bumi dan tempatnya tidak langsung berhubungan
dengan dunia luar.
3. Tambang bawah air (underwater mining) merupakan metode
penambangan batubara yang penggaliannya dilakukan dibawah air atau
endapan mineral berharganya terletak dibawah permukaan air.
2.4 Penentuan Luas Dan Volume
Penentuan luas dan volume tanah sangat erat kaitannya dengan rekayasa,
seperti halnya dalam penentuan ganti rugi dalam pembebasan tanah untuk
keperluan suatu proyek, penentuan volume galian dan timbunan, penentuan
volume bendung dan lain-lain yang erat kaitannya dengan biaya suatu
pekerjaan rekayasa.
Penentuan volume pekerjaan tanah membutuhkan pula data luas dari
suatu irisan atau tampang sehingga sebelum membicarakan penentuan volume
tanah akan dibahas lebih dahulu penentuan luas.( Slamet Basuki, 2006)
2.5 Penentuan Luas
Yang dimaksud luas disini adalah luas yang dihitung dalam peta, yang
merupakan gambaran permukaan bumi dengan proyeksi orthogonal, sehingga
selisih tinggi dari batas-batas yag diukur diabaikan. Luas suatu bidang tanah
dapat ditentukan dengan salah satu cara tersebut dibawah ini, tergantung dari
data yang tersedia. ( Slamet Basuki 2006)
2.5.1 Penentuan Luas Cara Numeris
Penentuan luas secara numeris dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Dengan memakai koordinat, apabila titik-titik batas tanah diketahui
koordinatnya. Dengan ukuran dari batas tanah, jika batas-batas tanah
diukur langsung (disebut juga angka-angka ukur).
Penentuan luas area pada perangkat lunak Surpac dilakukan dengan
menghitung area yang telah didefinisikan oleh koordinat terluar
menggunakan cara numeris. Penentuan luas secara numeris dijelaskan
sebagai berikut:
5
Misal sebidang tanah yang dibatasi oleh titik A, B, C, D yang
diketahui koordinatnya: A (X1, Y1), B (X2, Y2), C (X3, Y3), D (X4,
Y4).Lihat gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Penentuan luas cara numeris dengan koordiat
Luas segi empat ABCD = (luas trapesium A1ABB1) + (luas trapesium
B1BCC1) + (luas trapesium D1DCC1) + (luas trapesium A1ADD1)
Luas segi empat ABCD =12 (X2 - X1) (Y2 + Y1) +
12 (X3 - X2) (Y3 +
Y2) – 12 (X3 - X4) (Y3 + Y4) +
12 (X1 – X4) (Y4 + Y1)
Dapat disederhanakan menjadi : (Survey Rekayasa Sipil,Ferry Sobatnu
2009)
a. luas ABCD = [( Xn – Xn-1 ) (Yn – Yn-1)] Apabila gambar
diproyeksikan terhadap sumbu X.
b. luas ABCD = [( Yn – Yn-1 ) (Xn – Xn-1)]
Apabila gambar diproyeksikan terhadap sumbu Y.
Kedua rumus diatas dapat disederhanakan menjadi:
a) luas ABCD = [Xn (Yn-1 – Yn+1)
b) luas ABCD= [Xn (Xn+1 – Xn-1)]
2.5.2 Penentuan Luas Cara Grafis
Cara ini dilakukan apabila gambar bidang tanah yang akan ditentukan
luasnya dalam peta hanya diketahui skalanya saja tanpa dukungan data lain
seperti angka ukur, serta batas-batas tanah yang berupa garis lurus.
6
( http://www.ilmupertambangan.info/dunia/cara-penggunaan-theodolite-
dan-waterpass.htm )
2.5.3 Penentuan Luas Cara Grafis Dan Mekanis
Penentuan luas cara grafis mekanis menggunakan alat yang dinamakan
planimeter. Planimeter dibedakan menjadi 3 dilihat dari kontruksinya yaitu:
1. Planimeter Kutub.
2. Planimeter Cakra Kutub.
3. Planimeter Cakra Roda.
2.6 Penentuan Volume
Volume tanah yang dimaksud disini adalah apabila ingin menggali atau
menimbun tanah pada suatu lokasi (cut and fill) atau untuk menghitung
material (bahan) galian yang sifatnya padat. Suatu bidang tanah yang memiliki
ketinggian yang berbeda-beda misalnya 10 m, 15 m, 20 m dan 25 m, jika
suatu bidang tanah tersebut dibangun gedung diatasnya dengan level
(ketinggian) tertentu, misalnya 30 m, maka bidang tanah tersebut harus
ditimbun. Volume yang dihitung adalah volume timbunannya (Tjitro, S.W.
1992).
Dan begitu juga sebaliknya, pada suatu bidang tanah yang memiliki
ketinggian yang berbeda-beda misalnya 10 m, 20 m, 30 m dan 40 m, jika
suatu bidang tanah tersebut akan dibangun gedung di bawah ketinggian yang
sudah ada, misalnya gedung akan dibangun pada ketinggian 25 m maka
diharuskan melakukan pemotongan (Cut) ketinggian daerah tersebut. Jadi
volume yang dihitung adalah volume galiannya.
2.7 Perhitugan Volume
Untuk menghitung galian dan timbunan tanah, diperlukan ukuran luas
yang dapat dihitung pada penampang melintang dengan jarak antara masing-
masing penampang melintang, cara menghitung volume dapat dilakukan
dengan:
7
2.7.1 Menghitung Volume Dengan Cara Luas Penampang
Konsep sederhana dalam menghitung volume dari suatu galian atau
timbunan, yaitu dengan mengambil nilai rata-rata luas penampang dikali
jarak horisontal antara kedua penampang tersebut. (Tjitro, S.W. 1992)
Lihat gambar dibawah berikut:
Gambar 2.2 Perhitungan Volume Cara Luas Penampang
Jika A1dan A2 masing-masing adalah luas penampang ujung dari stasiun
yang berlainan yang dipisahkan oleh jarak L maka volume tanah dua stasiun
tersebut dapat dihitung dengan rumus volume: Va=½ L. (A1 + A2)
2.7.2 Menghitung Volume Dengan Cara Prismoida
Lihat gambar dibawah berikut:
Gambar 2.3 Penentuan volume dengan cara prismoida
8
Keterangan gambar. (Tjitro, S.W. 1992).
L : Jarak antara ujung penampang I dengan penampang II
d: Panjang dasar galian
h: tinggi rencana
A: Luas penampang
Jika ada tiga penampang yang telah direncanakan galian maupun
timbunannya maka perhitungan volume dapat dilakukan dengan cara
prismoida.
Vp : 16 (A1 + 4 Am + AII)
Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan menggunakan
rumus dasar sebagai berikut Va : 12 L (A1 + A2) maka terdapat perbedaan
nilai dengan Vp. Perbedaan nilai yang terjadi tersebut dinamakan koreksi
prismoida (Kp). Dalam bentuk matematik koreksi tersebut Yaitu: Kp : 1
12 L
(h1 – h2) ( D1 – D2)
Dalam hal ini:
h1 : Jarak vertikal terhadap dasar rencana pada center line (as) penampang
1
h2 : Jarak vertikal terhadap dasar rencana pada center line (as) penampang 2
D1: Jarak perpotongan garis rencana dan garis profil pada ujung-ujung
penampang 1
D2 : Jarak perpotongan garis rencana dan garis profil pada ujung ujung
penampang 2
L : Jarak antara penampang 1 dan 2
2.7.3 Perhitungan Volume Dengan Menggunakan Titik-Titik Tinggi
Prinsip perhitungan volume galian dan timbunan apabila data-data titik
tinggi diketahui, yaitu dengan rumus: V: 1/n (∑hn ) A. (Tjitro, S.W. 1992).
Dalam hal ini:
h : Jarak vertikal terhadap garis dasar rencana
A: Luas yang dibatasi titik-titik tinggi
9
n : Banyakya titik tinggi.
Gambar 2.4 Penentuan volume dengan titik tinggi
Jika empat titik membentuk suatu persegi empat dengan sisi a meter dan b
meter (gambar 2.4), elevasi masing-masing titik tinggi H1,……., Hn, dengan
kedalaman masing- masing titik, h. maka rumus volumenya,
V= 1/2 (h1, h2,h3,h4). d2
V= A.h 1+h2+h3+h 4
4
Akan tetapi jika penampang prisma adalah segitiga, maka volumenya;
V= A.h 1+h2+h3
3
Keterangan persamaan:
d : luas dasar galian
h : kedalaman titik tinggi
2.7.4 Menghitung Volume Galian Dengan Menggunakan Garis Kontur
Untuk menghitung volume tanah dapat digunakan garis kontur yang
ada pada peta. Dengan rumus pendekataan V= 1/2 (A + B ).I . Dalam hal ini:
(Tjitro, S.W. 1992).
A : Luas Penampang 1
B : Luas Penampang 2
C : Interval Kontur
10
Gambar 2.5 Menentukan volume dengan garis kontur
Daerah dengan kontur 100 diukur luasnya dengan planimater L (100): 100
m2 dan daerah dengan kontur 200 luasnya, L (200) : 150 m2 sehingga:
I = 100-200
= 100 m
VAB = 1/2 ( 100 + 150).100
= 12500 m3
2.8 Perhituangan Cadangan Batubara Dan Lapisan Tanah Penutup
Konsep perhitungan volume cadangan dan lapisan tanah penutup adalah
menghitung cadangan dengan dua buah model surface sebagai pembatas dari
material yang dihitung. Volume lapisan tanah penutup terdiri dari volume
overburden dan volume interburden. Lapisan overburden merupakan lapisan
tanah dan batu yang ada di atas lapisan batubara. Lapisan interburden
merupakan lapisan yang berada diantara dua buah lapisan batubara. Lapisan
ini berupa tanah/ batuan yang harus dikupas terlebih dahulu untuk
mendapatkan batubara. Proses perhitungannya dilakukan menggunakan
software Surpac 6.1.2 Model disini berupa kontur digital maupun
menggunakan DTM, Adapun bentuk lapisan batubara dapat dilihat pada
gambar 2.6 dibawah ini.
Gambar 2.6 Lapisan batubara
11
2.9 Perangkat Lunak Minescape
Minescape merupakan software tambang program tiga dimensi yang
digunakan untuk melakukan proses pembuatan mine design, surface
modeling, dan lain-lain. Surpac mempunyai fasilitas atau tools menu yang
mempunyai aplikasi untuk membantu proses engineering, surveying, geology,
mining dan lain-lain.
2.9.1 Menu Minescape
Tidak seperti Surpac yang mempunyai program khusus pada menu bar
nya, 12D hampir memiliki tools yang sama dengan autocad. Hanya saja
penggunaan software 12D lebih automatis dalam desain dan rekayasa
disbanding autocad. Beberapa menu pada 12D diantaranya string, survey,
design dan lain lain.
2.9.2 Tampilan Umum Minescape
Setelah software Minescape sudah diinstal di PC maupun Laptop,
kemudian membukanya dengan cara klik 2x di shortcut Minescape maka
tampilan Minescape awal yang keluar seperti gambar dibawah ini. Berikut
ini penjelasan umum tentang bagian-bagian yang terdapat pada layar/
tampilan awal dari 12D sebagai berikut. :
1. Menu
Menu merupakan kumpulan/ pengelompokan dari bagian-bagian
fasilitas/ profil pada menu yang telah dibuat dan disesuaikan dengan
keseragaman fungsinya masing-masing sehingga mudah untuk diakses
oleh pengguna. Menu terdiri dari bagian-bagian perintah dan fungsi
yang umumnya disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan pengguna
secara standard yang sudah dipersiapkan software 12D.
Gambar 2.7 Menu Minescape
12
2. Toolbar
Toolbar pada layar kerja terdiri dari kumpulan tombol-tombol fungsi/
perintah ringkas yang dikelompokan untuk dapat mengakses bagian-
bagian yang terdapat pada menu maupun aplikasi menu, fungsi toolbar
disini adalah mempermudah akses pengguna dalam beberapa hal
misalnya membuat design, menggambar, pengeditan dan lain-lain.
Berikut ini beberapa bagian-bagian dari toolbars menu dan profil
aplikasi menu secara umum yang terdiri seperti gambar
Gambar 2.8 Toolbars pada software Minescape
3. Status Bar
Status bar hamper sama fungsinya atau tidak jauh berbeda dengan
message windows dimana perbedaannya adalah status bar menampilkan
informasi secara langsung kepada pengguna tentang tentang posisi
keberadaan kursor di koordinat x,y,z tentang nomor string yang aktif dan
profile sementara dari struktur data yang aktif seperti ( geologi
database ) yang jika dibandingkan dengan message windows yang lebih
cenderung ke informasi teknis dari sumber data. Seperti gambar 2.9
dibawah berikut:
Gambar 2.9 Tampilan keterangan status bar Minescape
4. Message Windows
Message Windows merupakan kolom/ruang yang memberikan
informasi atau petunjuk kepada pengguna perihal apa saja yang telah
dilakukan. Informasi pada kolom Message Windows meliputi
penggunaan fungsi keybord di command line, report koordinat data,
informasi point string, segment, dan solids dari data yang dimasukan
kedalam layer kerja dan lain sebagainya.
13
Berikut tampilan Message Windows pada Surpac 6.1.2. Seperti
gambar dibawah berikut:
Gambar 2.10 Tampilan keterangan pada message windows Minescape
5. Layer Graphics
Layer Graphics merupakan bidang/ruang layer kerja pengguna
yang dimana pada layer kerja ini tempat untuk memulai hingga
mengakhiri proses kerja. Layer kerja Surpac 6.1.2 secara standar
mendukung fitur full 3 dimensi didalamnya terdapat koordinat y, x, z
sehingga memberikan kemudahan bagi penggunanya. Seperti gambar
dibawah berikut:
Gambar 2.11 Tampilan layar background Minescape
6. Layers
Layers adalah sebagai pemberitahuan atau tanda bahwa file mana
yang sedang aktif atau bekerja, layers ini dapat diaktifkan atau
dinonaktifkan sesuai keinginan dan keperluan pengguna yang berfungsi
untuk mempermudah pekerjaan pada layers graphics.
14
Untuk melihat gambar secara lebih rinci dan jelas. Seperti gambar
dibawah berikut:
Gambar 2.12 Tampilan layers dari Minescape
2.9.3 Pembuatan Database pada Minescape
Pembuatan database dilakukan dengan memasukan data yaitu data
survey yang disusun dalam format Microsoft Ecxel dengan tipe comma
delimated (.csv) atau space delimited (.prn) . Tujuan dalam pembuatan
database ini adalah untuk membuat perhitungan volume timbunan.
2.9.4 Bentuk File Data Minescape
Data yang diolah menggunakan Surpac mempunyai file ekstensi berikut,
antara lain:
1. Prn / .Csv merupakan data yang mentah dan titik data, hampir semua
data 12D dibawa ke dalam bentuk file ini.
2. Triangles dari Minescape adalah membentuk suatu model permukaan.
Permukaan digunakan dalam Surpac sebagai visualisasi tiga dimensi dan
menghitung volume. Tin dibentuk dari segitiga-segitga, dengan masing-
masing tiap titik dari segitga yang dicocokan ke dalam Model file.
2.9.5 Perhitungan Volume Menggunakan Minescape
Perhitungan volume dalam surpac menggunakan DTM ada 3 macam:
1. Open Cut Mode
Metode ini menggunakan dua layer topo triangle untuk
mendapatkan nilai volume. Dipilih Design pada menu minescape,
setelah itu memilih open cut mode dan triangle cut and fill dengan
mengisikan surface pertama dan kedua dengan file triangle yang telah
terbentuk. Nilai volume yang dihasilkan meliputi nilai volume
timbunan dan galian serta nilai volume bersih atau net volume.
15
2.10 Perangkat Lunak 12D
12D merupakan software tambang program tiga dimensi yang
digunakan untuk melakukan proses pembuatan mine design, surface
modeling, pembuatan model Tin, dan lain-lain.
Dari berbagai aplikasi yang telah disebutkan, 12D memiliki fungsi-
fungsi untuk pengolahan data, menghitung estimasi sumberdaya, cadangan,
perencanaan dan operasi dalam siklus pertambangan. 12 adalah software
yang cukup populer di dunia geologi dan perencanaan.Perangkat lunak ini
memberikan efisiensi dan akurasi melalui kesmudahan penggunaan 3D
grafis yang bagus dan alur kerja otomatis yang dapat disesuaikan.
a) Menu 12DTidak seperti Surpac yang mempunyai program khusus pada menu
bar nya, 12D hampir memiliki tools yang sama dengan autocad. Hanya
saja penggunaan software 12D lebih automatis dalam desain dan
rekayasa disbanding autocad. Beberapa menu pada 12D diantaranya
string, survey, design dan lain lain.
b) Tampilan Umum 12DSetelah software 12D sudah diinstal di PC maupun Laptop,
kemudian membukanya dengan cara klik 2x di shortcut 12D maka
tampilan 12D awal yang keluar seperti gambar dibawah ini. Berikut ini
penjelasan umum tentang bagian-bagian yang terdapat pada layar/
tampilan awal dari 12D sebagai berikut. :
1. Menu
Menu merupakan kumpulan/ pengelompokan dari bagian-bagian
fasilitas/ profil pada menu yang telah dibuat dan disesuaikan dengan
keseragaman fungsinya masing-masing sehingga mudah untuk diakses
oleh pengguna. Menu terdiri dari bagian-bagian perintah dan fungsi
yang umumnya disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan
pengguna secara standard yang sudah dipersiapkan software 12D.
16
Gambar 2.13 Menu 12D
2. Toolbar
Toolbar pada layar kerja terdiri dari kumpulan tombol-tombol fungsi/
perintah ringkas yang dikelompokan untuk dapat mengakses bagian-
bagian yang terdapat pada menu maupun aplikasi menu, fungsi toolbar
disini adalah mempermudah akses pengguna dalam beberapa hal
misalnya membuat design, menggambar, pengeditan dan lain-lain.
Berikut ini beberapa bagian-bagian dari toolbars menu dan profil
aplikasi menu secara umum yang terdiri seperti gambar 2.7 dibawah
berikut:
Gambar 2.14 Toolbars pada software 12D
3. Status Bar
Status bar hamper sama fungsinya atau tidak jauh berbeda dengan
message windows dimana perbedaannya adalah status bar
menampilkan informasi secara langsung kepada pengguna tentang
tentang posisi keberadaan kursor di koordinat x,y,z tentang nomor
string yang aktif dan profile sementara dari struktur data yang aktif
seperti ( geologi database ) yang jika dibandingkan dengan message
windows yang lebih cenderung ke informasi teknis dari sumber data.
Seperti gambar 2.9 dibawah berikut:
Gambar 2.15 Tampilan keterangan status bar 12D
4. Message Windows
Message Windows merupakan kolom/ruang yang memberikan
informasi atau petunjuk kepada pengguna perihal apa saja yang telah
dilakukan. Informasi pada kolom Message Windows meliputi
17
penggunaan fungsi keybord di command line, report koordinat data,
informasi point string, segment, dan solids dari data yang dimasukan
kedalam layer kerja dan lain sebagainya. Berikut tampilan Message
Windows pada Surpac 6.1.2. Seperti gambar 2.10 dibawah berikut:
Gambar 2.16 Tampilan keterangan pada message windows 12D
5. Layer Graphics merupakan bidang/ruang layer kerja pengguna yang
dimana pada layer kerja ini tempat untuk memulai hingga mengakhiri
proses kerja. Layer kerja Surpac 6.1.2 secara standar mendukung fitur
full 3 dimensi didalamnya terdapat koordinat y, x, z sehingga
memberikan kemudahan bagi penggunanya. Seperti gambar 2.11
dibawah berikut:
Gambar 2.17 Tampilan layar background 12D
6. Layers
Layers adalah sebagai pemberitahuan atau tanda bahwa file mana
yang sedang aktif atau bekerja, layers ini dapat diaktifkan atau
dinonaktifkan sesuai keinginan dan keperluan pengguna yang
berfungsi untuk mempermudah pekerjaan pada layers graphics untuk
melihat gambar secara lebih rinci dan jelas.
18
Gambar 2.18 Tampilan layers dari 12D
c) Pembuatan Database Pada 12DPembuatan database dilakukan dengan memasukan data yaitu data
survey yang disusun dalam format Microsoft Ecxel dengan tipe comma
delimated (.csv). Tujuan dalam pembuatan database ini adalah untuk
membuat perhitungan volume timbunan.
d) Bentuk File Data 12D Data yang diolah menggunakan Surpac mempunyai file ekstensi
berikut, antara lain:
1. Model, Model merupakan data yang mentah dan titik data, hampir
semua data 12D dibawa ke dalam bentuk file ini.
2. Tin. Triangles dari 12D adalah membentuk suatu model permukaan.
Permukaan digunakan dalam Surpac sebagai visualisasi tiga dimensi
dan menghitung volume. Tin dibentuk dari segitiga-segitga, dengan
masing-masing tiap titik dari segitga yang dicocokan ke dalam
Model file.
e) Perhitungan Volume Menggunakan 12DPerhitungan volume dalam surpac menggunakan DTM ada 3 macam:
1. End Area, Tin to Tin
Metode ini menggunakan dua surface Tin untuk mendapatkan nilai
volume. Dipilih Design pada menu 12D, setelah itu memilih Volume
dengan mengisikan surface pertama dan kedua dengan file Tin yang
telah terbentuk serta mengisikan boundary Tin agar 12D hanya
19
menghitung volume yang ada di boundary tersebut. Nilai volume
yang dihasilkan meliputi nilai volume timbunan dan galian serta nilai
volume bersih atau net volume.
20