Financial Accounting and Accounting StandardsFinancial statement
presentation
Impairment of value
Transfers between categories
Fair value controversy
Investasi
Service Cost - Actuaries compute service cost as the present value
of the new benefits earned by employees during the year. Future
salary levels considered in calculation.
Interest on Liability - Interest accrues each year on the PBO just
as it does on any discounted debt.
Actual Return on Plan Assets - Increase in pension funds from
interest, dividends, and realized and unrealized changes in the
fair market value of the plan assets.
Amortization of Unrecognized Prior Service Cost - The cost of
providing retroactive benefits is allocated to pension expense in
the future, specifically to the remaining service-years of the
affected employees.
Gain or Loss - Volatility in pension expense can be caused by
sudden and large changes in the market value of plan assets and by
changes in the projected benefit obligation. Two items comprise the
gain or loss:
difference between the actual return and the expected return on
plan assets and,
amortization of the unrecognized net gain or loss from previous
periods
Chapter 17-*
Untuk mengamankan kegiatan tertentu atau pendanaan tertentu dengan
perusahaan lain.
Investasi
Tujuan investasi.
Held-to-maturity: Sekuritas utang yang tujuan investasinya positif
dan akan dimiliki sampai tanggal jatuh tempo.
Trading: Sekuritas yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual kembali
dalam jangka waktu pendek untuk memperoleh penghasilan.
Available-for-sale: Sekuritas utang yang tidak dapat dikelompokkan
ke dalam held-to-maturity atau trading.
Investasi dalam Sekuritas Utang
Tujuan positif dan
Dicatat sebesar amortized cost, bukan NILAI WAJAR.
Amortisasi premi atau diskon menggunakan metoda bunga-efektif
kecuali metoda GL menghasilkan angka yang sama.
Chapter 17-*
@Kris – AA YKPN, 2009
Ilustrasi 1: Pada tanggal 1 Januari 2006, PT Praha membeli obligasi
dengan bunga nominal 12% yang dibayarkan setiap tanggal 1 Januari.
Saat dibeli, tingkat bunga pasar adalah 10%. Nilai jatuh tempo
obligasi (nilai nominal) $300,000. Harga beli (kos) obligasi adalah
$322,744. Obligasi tertanggal 1 Januari 2006, dan jatuh tempo
tanggal 1 Januari, 2011, dengan piutang bunga setiap tanggal 31
Desember setiap tahun. Perusahaan menggunakan metoda bunga efektif
untuk mengamortisasi diskon atau premi. Obligasi ini dikategorikan
sebagai held-to-maturity.
Instruksi: buatlah jurnal pada tanggal pembelian obligasi
Held-to-Maturity Securities
Chapter 17-*
@Kris – AA YKPN, 2009
Pada tanggal 1 November 2010, perusahaan menjual obligasi pada kurs
101.
Held-to-Maturity Securities
Chapter 17-*
Nilai wajar, dengan
Laba dan rugi yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari
modal (comprehensive income).
Jika ada diskon dan premi diamortisasi.
Available-for-Sale Securities
Chapter 17-*
Ilustrasi 2: dengan menggunakan data pada Ilustrasi 1, namun
sekuritas dikelompokkan sebagai sekuritas AFS. Nilai wajar obligasi
pada tanggal 31 Desember2006 adalah $320,500 dan pada tanggal 31
Desember 2007 adalah $309,000.
Instruksi:
Buatlah jurnal pada tanggal pembelian obligasi.
Buatlah jurnal untuk mencatat piutang bunga dan pengakuan nilai
wajar tahun 2006.
Buatlah jurnal untuk mencatat pengakuan nilai wajar tahun
2007.
Available-for-Sale Securities
Chapter 17-*
Nilai Wajar < Nilai Buku
Apabila pada akhir tahun 2006, PT Ambarukmo memiliki beberapa
sekuritas (portfolio) sebagai berikut:
Investasi
NB
$ 93,537 200,000
$103,600 180,400
Total Portofolio
Available-for-Sale Securities
Apabila pada tanggal 1 Juli 2007, obligasi PT Bermuda dijual dengan
harga $90,000. NB saat itu adalah 94.214.
Jika pada akhir tahun 2007, sekuritas PT Cemara memiliki nilai
wajar sebesar 195.000
Chapter 17-*
Nilai wajar, dengan
Jika ada diskon dan premi, diamortisasi.
Chapter 17-*
@Kris – AA YKPN, 2009
Ilustrasi 3: PT Java membeli sekuritas trading obligasi seharga
$40,000. Pada tanggal 31 Desember, perusahaan menerima bunga
tahunan sebesar $2,000, dan nilai wajar obligasi adalah
$38,400.
Instruksi
Buatlah jurnal untuk mencatat penyesuaian nilai wajar..
Trading Securities
Chapter 17-*
Derajat kepentingan investor terhadap investee atau emiten
mempengaruhi perlakuan akuntansi terhadap investasi .
Chapter 17-*
Pemilikan antara 20% dan 50% (metoda ekuitas) - investor memiliki
pengaruh signifikan
Pemilikan > 50% (laporan konsolidasi) - investor memiliki
controlling interest.
Investasi dalam sekuritas modal, dikelompokkan atas dasar
persentase pemilikan sebagai berikut:
Chapter 17-*
Kategori
Penilaian
Nilai Wajar Nilai Wajar
20% - 50%
Significant influence usually exists
Investment valued using Equity Method
Investment valued on parent’s books using Cost Method or Equity
Method (investment eliminated in Consolidation)
Ownership Percentages
Akuntansi setelah perolehan
Harga Pasar Tersedia
Harga Pasar Tidak Tersedia
* Sekuritas dilaporkan sebesar kosnya. Dividen diakui ketika
diterima dan laba/rugi hanya diakui pada saat penjualan
sekuritas.
Chapter 17-*
Akuntansi dan pelaporan – Metoda Nilai Wajar
Karena sekuritas modal tidak memiliki tanggal jatuh tempo,
perusahaan tidak dapat mengelompokkannya ke dalam kelompok
held-to-maturity.
Chapter 17-*
@Kris – AA YKPN, 2009
Ilustrasi 4 (sekuritas AFS): Pada tanggal 3 November 2006, PT
Arling membeli saham tiga perusahaan yang masing-masing kurang dari
20% pemilikan, sebagai berikut
Holdings of Less Than 20%
Pada tanggal 6 Desember 2006, perusahaan menerima dividen tunai
(cash dividend) sebesar $4,200 dari PT Indiana
PT Renjana $259,700 PT Indiana 317,500 PT Halmahera 141,350 Total
harga perolehan $718,550
Chapter 17-*
Holdings of Less Than 20%
Investasi
Kos
$259,700 317,500 141,350 $718,550
$275,000 304,000 104,000 $683,000
Chapter 17-*
@Kris – AA YKPN, 2009
Pada tanggal 23 Januari 2007 dijual seluruh saham PT Renjana dengan
harga $287,220.
Holdings of Less Than 20%
Pada tanggal 10 Februari 2007, dibeli 20,000 lembar saham PT Dragon
dengan harga per lembar $12.75 ditambah komisi perantara sebesar
$1,850 (total cost $256,850).
Chapter 17-*
@Kris – AA YKPN, 2009
Informasi harga pasar (nilai wajar) dan perhitungan laba/rugi pada
tanggal 31 Maret 2007:
Holdings of Less Than 20%
Investasi
Kos
$256,850 317,500 141,350 $715,700
$278,350 362,550 139,050 $779,950
Chapter 17-*
Ilustrasi 5 (Sekuritas Trading): PT Lambada memiliki portofolio
sekuritas pada tanggal 30 September, 2007 sebagai berikut:
Holdings of Less Than 20%
Pada tanggal 10 Okt. 2007, saham PT Astra dijual pada harga $54 per
lembar. Pada tanggal 2 Nov. 2007, perusahaan membeli 3,000 lembar
saham PT Bimantara pada harga $59.50 per lembar. Pada tanggal 31
Desember 2007, nilai wajar saham adalah sebagai berikut: Bank Duta
$96,000, PT Bimantara $132,000, dan the PT Timah $193,000.
Sheet1
Sheet1
Holdings of Less Than 20%
Jurnalnya sama, kecuali bahwa
Digunakan rekening L/R Pemilikan YBD — Ekuitas sebagai pengganti
L/R Pemilikan YBD — Laba
Rugi pemilikan YBD akan dikurangkan dari pos Modal Saham (Laba
Ditahan) bukan dilaporkan di laporan Laba/Rugi.
Chapter 17-*
Sebuah investasi (langsung atau tidak langsung) sebanyak 20 persen
atau lebih, maka investor dianggap memiliki pengaruh yang
signifikan (significant influence) terhadap investee.
OKI investor harus memperhitungkan investasinya dengan menggunakan
metoda ekuitas (equity method).
Chapter 17-*
Metoda Ekuitas
Mencatat investasi pada kos dan melakukan penyesuaian setiap
periode untuk
Hak proporsional perolehan laba (rugi) dan
Dividen yang diterima oleh investor.
Jika “bagian rugi” investor melebihi nilai buku investasi, investor
harus menghentikan penggunaan metoda ekuitas.
Chapter 17-*
@Kris – AA YKPN, 2009
Ilustrasi 6 Pada tanggal 1 Januari 2007, PT Penta membeli 30% saham
biasa PT Dragonfly seharga $180,000. Pada tahun 2007, PT Dragonfly
memperoleh laba bersih sebesar $80,000 dan total dividen yang
dibayar sebesar $20,000.
Instruksi
Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi selama
tahun 2007.
Holdings Between 20% and 50%
Chapter 17-*
Contoh lain:
Pada tanggal 2 Januari 2005, PT Tunas membeli 48,000 lembar saham
PT Jaya, yang merupakan 20% dari total saham yang beredar, dengan
harga $10 per lembar.
Untuk tahun 2005, PT Jaya melaporkan laba bersih sebesar
$200,000.
Pada tanggal 31 Desember 2005, harga pasar saham PT Jaya adalah $15
per lembar
Pada tanggal 28 Januari 2006, PT Jaya mengumumkan dan membayar
dividen tunai sebesar $100,000.
Untuk tahun 2006, PT Jaya melaporkan rugi sebesar $50,000.
Pada tanggal 31 Desember 2006, harga pasar saham PT Jaya adalah $12
per lembar
Chapter 17-*
Holdings Between 20% and 50%
Pada tanggal 2 Januari 2005, PT Tunas membeli 48,000 lembar saham
PT Jaya, yang merupakan 20% dari total saham yang beredar, dengan
harga $10 per lembar.
Untuk tahun 2005, PT Jaya melaporkan laba bersih sebesar
$200,000
Pada tanggal 31 Desember 2005, harga pasar saham PT Jaya adalah $15
per lembar
Pada tanggal 28 Januari 2006, PT Jaya mengumumkan dan membayar
dividen tunai sebesar $100,000.
Untuk tahun 2006, PT Jaya melaporkan rugi sebesar $50,000.
Pada tanggal 31 Desember 2006, harga pasar saham PT Jaya adalah $12
per lembar
Chapter 17-*
Controlling Interest – Ketika sebuah perusahaan membeli saham
perusahaan lain lebih dari 50%
Investor dianggap sebagai parent.
Investee dianggap sebagai subsidiary.
Paren umumnya menyusun consolidated financial statements.
Chapter 17-*
Laporkan sekuritas held-to-maturity dan available-for-sale sebagai
current or noncurrent.
Chapter 17-*
Cantumkan nama setiap investee dan persentase kepemilikan.
Kebijakan akuntansi investor.
Selisih antara saldo rekening investasi dan saldo ekuitas dalam
aktiva bersih investee.
Nilai agregat setiap investasi didasarkan pada harga pasar (jika
tersedia).
Jika material, sajikan informasi tentang aset, kewajiban, dan hasil
operasi investee.
Penyesuaian Nilai Wajar Sekuritas -AFS
Nilai Wajar > Nilai Buku
Nilai Wajar < Nilai Buku
Laba (Rugi)