27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Timbulnya prinsip akuntansi dapat dilihat dari peran akuntansi yaitu menyajikan informasi kepada berbagai pihak. Secara khusus prinsip akuntansi mengatur akuntansi keuangan yang menyajikan informasi kepada pihak di luar organisasi. Akan tetapi, informasi yang disajikan tersebut tidak hanya berguna untuk pihak di luar perusahaan tetapi juga pihak intern organisasi. Menurut Fess dan Warren (1990;794) informasi akuntansi keuangan yang disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi memang utamanya ditujukan kepada pihak luar (eksternal) tetapi juga berguna bagi manajemen untuk mengarahkan operasi perusahaan. Perusahaan menambah berbagai laporan yang diperlukan yang tidak harus diatur oleh prinsip akuntansi yang dibutuhkan oleh manajemen. Akuntansi yang diselenggarakan untuk menghasilkan informasi kepada pihak eksternal disebut juga dengan akuntansi keuangan sedangkan akuntansi yang memfokuskan diri pada penyajian laporan untuk tujuan pengambilan keputusan intern organisasi disebut akuntansi manajemen. 1

BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1

Citation preview

Page 1: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Timbulnya prinsip akuntansi dapat dilihat dari peran akuntansi yaitu

menyajikan informasi kepada berbagai pihak. Secara khusus prinsip akuntansi

mengatur akuntansi keuangan yang menyajikan informasi kepada pihak di luar

organisasi. Akan tetapi, informasi yang disajikan tersebut tidak hanya berguna

untuk pihak di luar perusahaan tetapi juga pihak intern organisasi. Menurut Fess

dan Warren (1990;794) informasi akuntansi keuangan yang disajikan sesuai

dengan prinsip akuntansi memang utamanya ditujukan kepada pihak luar

(eksternal) tetapi juga berguna bagi manajemen untuk mengarahkan operasi

perusahaan. Perusahaan menambah berbagai laporan yang diperlukan yang tidak

harus diatur oleh prinsip akuntansi yang dibutuhkan oleh manajemen.

Akuntansi yang diselenggarakan untuk menghasilkan informasi kepada

pihak eksternal disebut juga dengan akuntansi keuangan sedangkan akuntansi

yang memfokuskan diri pada penyajian laporan untuk tujuan pengambilan

keputusan intern organisasi disebut akuntansi manajemen.

Miller et.al (1985:5) menyatakan ada tiga kelompok orang yang

berpartisipasi dalam akuntansi keuangan yaitu pengguna (users), penyaji

(preparers), dan auditor (auditors). Pengguna adalah individu atau institusi yang

mengandalkan informasi akuntansi keuangan dalam pengambilan keputusan

investasi atau kredit. Dalam kelompok ini termasuk investor, kreditor, analis

keuangan dll. Penyaji adalah pihak yang menyusun dan menerbitkan laporan

keuangan yaitu manajemen. Auditor adalah pihak yang melakukan pemeriksaan

laporan keuangan untuk menyatakan pendapat atas kewajarannya.

Ketiga pihak yang berpartisipasi dalam akuntansi keuangan memiliki

kepentingan yang berbeda-beda atas penyajian laporan keuangan. Persepsi

masing-masing pihak yang terlibat juga berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan

satu aturan yang disepakati untuk dapat dijadikan pegangan bagi pengguna,

1

Page 2: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

penyaji, dan auditor. Disini arti dan latar belakang pentingnya memahami prinsip-

prinsip akuntansi.

1.2 Visi dan Misi

Visi :

Organisasi/perusahaan dapat memaksimalkan bisnis dengan menerapkan prinsip-

prinsip akuntansi.

Misi :

Memahami arti penting dan karakteristik dari prinsip akuntansi.

Menguasai alat-alat akuntansi perdagangan .

2

Page 3: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

BAB II

TEORI ATAU KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Akuntansi

Istilah akuntansi yang merupakan terjemahan bebas dari Accountancy,

mempunyai pengertian yang menurut ahli yang satu dengan yang lain tidak sama.

Walaupun demikian pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sejenis.

Menurut American Accounting Association, yaitu lembaga yang bertugas

memberikan gelar Akuntan di AS, mendefinisikan sebagai berikut :

Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi

ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan

tegas, bagi pihak pemakai informasi.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa :

a. Akuntansi merupakan proses identifikasi/pengenalan, pengukuran dan

pelaporan ekonomi.

b. Informasi yang di hasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk

penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukannya.

2.2 Kegunaan Akuntansi

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu

lembaga/badan usaha kepada pihak yang berkepentingan, baik yang di dalam

perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan

yang bersifat kuantitatif yang berupa angka-angka suatu uang yang dituangkan

dalam bentuk laporan keuangan, yang berguna untuk :

a. Perencanaan

Melalui informasi ekonomi yang tepat, maka manajemen perusahaan dapat

menyusun rencana, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

b. Pengendalian

Melalui informasi ekonomi yang akurat, maka manajemen perusahaan dapat

mengontrol, menilai terhadap jalannya perusahaan.

3

Page 4: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

c. Pertanggungjawaban

Walaupun laporan keuangan bersifat kuantitatif, tetapi juga dapat dipergunakan

untuk menelusuri data kuantitatif (misal jumlah karyawan), sehingga dapat

digunakan untuk bahan pertanggungjawaban manajemen, yang akan dapat

digunakan untuk mengambil keputusan pada masa-masa yang akan datang.

2.3 Prinsip Akuntansi

2.3.1 Arti penting Prinsip Akuntansi :

a. Dasar untuk pedoman penentuan perlakuan akuntansi dalam menyusun

maupun menginterpretasikan laporan keuangan.

b. Pedoman peringkasan dan pengungkapan informasi keuangan.

c. Suatu kesepakatan / aturan main tentang bagaimana laporan keangan

disusun agar terjadi komunikasi yang efektif antara pihak-pihak yang

terpisah secarra fisik dan fungsional

Paton & Littleton (P&L) menekankan bahwa informasi tentang

kemampuan menghasilkan laba perusahaan (earning power) merupakan hal yang

sangat penting dalam pengambilan keputusan ekonomik, karena earning power

menjadi ukuran/kriteria investasi. Hal ini akan efektif jika perekonomian suatu

negara didasarkan pada mekanisme pasar.

2.3.2 Prinsip-prinsip Akuntansi Menurut Para Tokoh

Menurut Zaki Baridwan (1997 : 9) menyatakan bahwa konsep dasar yang

mendasari prinsip akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Prinsip biaya historis (Historical Cost Principle)

2. Prinsip pengakuan pendapatan (Revenue Recognition Principle)

3. Prinsip mempertemukan (Matching Principle)

4. Prinsip konsistensi (Consistency Principle)

5. Prinsip pengungkapan lengkap (Full Disclousure Principle)

4

Page 5: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

Menurut Niswonger dan Fess (1996 : 349-353) prinsip-prinsip akuntansi yang

paling penting dan secara luas digunakan adalah sebagai berikut :

1. Kesatuan usaha (Bussines entity)

2. Perusahaan berjalan (Going Concern)

3. Bukti yang obyektif (Objective evidence)

4. Unit pengukuran (unit of measurement)

5. Periode akuntansi (Accounting Period)

6. Penandingan pendapatan dengan beban (Matching Revenue and expired Cost)

7. Konsistensi (Consistency)

8. Materialitas (Materiality)

9. Konsevatisme (Consevatisme)

2.3.3 Karakteristik Prinsip Akuntansi

Menurut P&L menyarankan agar karakteristik berikut melekat pada seperangkat

prinsip akuntansi:

1. Prinsip akuntansi menunjukkan pedoman umum yang lengkap tentang fungsi

akuntansi sebagai alat untuk mengungkapkan informasi keuangan suatu

perusahaan.

2. Prinsip akuntansi tidak harus dikembangkan mengikuti praktek akuntansi yang

sedang berjalan karena praktek akuntansi yang sedang berjalan itu sering

dilandasi oleh prinsip dan konsep yang dalam beberapa hal saling

bertentangan dan secara teoritis tidak konsisten.

3. Prinsip akuntansi hendaknya tidak bertentangan atau mendorong pelangggaran

terhadap ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku tetapi

penyusunan prinsip akuntansi tidak harus menganut konsep, pengertian,

pendekatan, kebijaksanaan dan praktek hukum/yuridis tersebut.

4. Prinsip akuntansi harus merupakan alat yang praktis di bidang usaha dan

keuangan, dapat diandalkan dan relevan untuk memenuhi kebutuhan

manajemen, investor, pemerintah dan masyarakat umum.

5

Page 6: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

5. Prinsip akuntansi harus juga logis dan dikembangkan atas dasar penalaran

yang jelas sehingga dapat diterima oleh mereka yang berkepentingan dengan

akuntansi.

2.4 Accounting Information System (AIS)

Accounting Information System (AIS) adalah suatu prosedur terorganisir

untuk mengidentifikasikan, mengukur, mencatat dan menyimpan informasi

keuangan agar digunakan dalam laporan akuntansi & manajemen. Pemimpin AIS

adalah seorang kontroler yang bertugas untuk mengelola seluruh kegiatan

akuntansi (Chief Accounting Officer – CAC).

2.4.1 Macam-macam Akuntansi dalam suatu perusahaan

1. Akuntansi Keuangan (Financial accounting)

Akuntansi keuangan (Financial accounting) yaitu akuntansi yang membuat

Income statement dan Balance sheet serta menyajikan informasi keuangan untuk

pihak eksternal perusahaan.

2. Akuntansi Manajerial (MJM)

Akuntansi manajerial (MJM) yaitu akuntansi yang membuat laporan untuk

melayani pengguna internal perusahaan.

2.4.2 Profesi Akuntansi

Ada beberapa profesi dalam bidang akuntansi, diantaranya:

a. Akuntansi Publik bersertifikasi – CPA (Certified Public Accountant) yaitu

pekerjaan yang menawarkan jasa pada masyarakat umum dan berlisensi

dari negara, yang mengadopsi sistem tersebut dari American Institute CPA.

b. Jasa CPA adalah Audit, Perpajakan dan Manajemen.

c. Audit adalah Penelitian sistematis mengenai akuntansi suatu perusahaan

untuk menentukan apakah laporan keuangannya mencerminkan operasinya

secara wajar.

6

Page 7: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

d. Jasa penasehat manajemen adalah jasa akuntansi khusus yang membantu para

manajer menentukan masalah dalam bidang keuangan, produksi dan bidang

lainnya.

e. Akuntan swasta (sebagian besar akuntan manajemen), digaji dan bekerja di

perusahaan untuk melaksanakan aktifitas keuangan di perusahaan sehari-hari.

2.4.3 CPA Vision Project

CPA Vision Project adalah program yang mencakup keseluruhan profesi

akuntansi yang bertujuan menilai profesi akuntan di masa depan. CMA (Certified

Management Accountant) ialah gelar profesi untuk akuntan manajemen.

Ada enam kekuatan Global dalam perubahan profesi CPA :

a. Teknis :

Aktifitas manusia di otomatisasikan

Cara baru bekerja dan keputusan yang rumit

b. Ekonomi yaitu Globalisasi Pasar modal

c. Politik

d. Sosial

e. Sumber daya manusia (SDM)

f. Peraturan pemerintah setempat

Jasa utama yang diberikan CPA yaitu:

a. Jaminan dan integritas informasi.

b. Teknologi.

c. Konsultasi manajemen dan manajemen kinerja.

d. Perencanaan financial.

e. Bisnis Internasional.

Ketrampilan yang diberikan CPA yaitu:

a. Berfikir strategis & kritis.

b. Komunikasi dan kepemimpinan.

c. Fokus pada pelanggan, klien dan pasar.

7

Page 8: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

d. Menginterpretasikan informasi.

e. Teknologi.

Perusahaan CPA yang merancang Sistem informasi keuangan di suatu perusahaan

dilarang untuk mengaudit klien tersebut.

2.5 Alat-alat Akuntansi Perdagangan

2.5.1 Persamaan akuntansi

ASSET = KEWAJIBAN + EKUITAS.

Catatan:

ASSET/AKTIVA: Setiap sumber daya ekonomi yang diharapkan dapat

bermanfaat bagi perusahaan atau yang memilikinya.

KEWAJIBAN/LIABILITAS: Utang yang dimiliki perusahaan terhadap organisasi

atau individu diluar perusahaan tersebut.

EQUITAS/MODAL PEMILIK: Jumlah uang yang akan diterima pemilik bila ia

menjual seluruh asset perusahaan & membayar seluruh hutangnya. Ekuitas atau

modal ini terdiri dari :

a. Jumlah investasi

b. Laba usaha yang diinvestasikan kembali

Sistem pencatatan akuntansi menggunakan sistem akuntansi berpasangan

(Double Entry Accounting System), yang mencatat pengaruh ganda dari setiap

(satu) transaksi.

2.5.2 Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah setiap jenis laporan yang merangkum status keuangan

perusahaan untuk membantu membuat keputusan manajerial. Laporan keuangan

terdiri dari 3 macam, yaitu:

Neraca yaitu laporan keuangan yg memerinci Asset, Kewajiban dan Ekuitas

pemilik dari sebuah perusahaan.

8

Page 9: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

ASSET/AKTIVA

Asset/Aktiva ada yang berwujud dan tidak berwujud. Aktiva berwujud ini dibagi

menjadi 2 macam, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

1. Aktiva Lancar ,terdiri dari

a. Likuiditas yaitu tingkat kemudahan suatu asset untuk dirubah menjadi uang

tunai.

b. Piutang dagang yaitu jumlah yang harus dibayar pelanggan yang telah membeli

barang secara kredit.

c. Persediaan Barang dagang yaitu biaya barang-barang yang diperoleh untuk

dijual kepada pelanggan dan yang masih tetap berada di tangan.

d. Beban dibayar dimuka yaitu beban, seperti sewa dibayar dimuka, yang

dibayarkan sebelum jatuh tempo pada periode mendatang.

2. Aktiva Tetap yaitu asset/aktiva yang memiliki nilai penggunaan jangka

panjang, seperti tanah, gedung dan peralatan. Setiap aktiva tetap pasti

mengalami suatu hal yang dinamakan penyusutan yaitu proses penyebaran

biaya suatu asset selama masa gunanya.

3. Aktiva tak berwujud yaitu asset/aktiva non fisik seperti hak paten atau merek

dagang, yang memiliki nilai ekonomis dalam bentuk manfaat yang diharapkan.

Misalnya goodwill yakni jumlah yang dibayarkan suatu bisnis diluar nilai

asset-asset lainnya.

KEWAJIBAN

Kewajiban atau yang lebih dikenal sebagai utang dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

a. Kewajiban lancar yaitu utang yang harus dibayarkan dalam satu tahun.

b. Kewajiban jangka panjang yaitu utang yang belum jatuh tempo dalam satu

tahun.

EKUITAS PEMILIK

Ekuitas pemilik atau yang lebih dikenal dengan modal dapat terdiri dari berbagai

macam, diantaranya saham, modal disetor berupa uang tunai atau barang serta

laba yang ditahan.

9

Page 10: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

Laporan Rugi Laba (Profit and Loss Statement) yaitu laporan keuangan yang

merinci pendapatan dan pengeluaran tahunan suatu perusahaan sehingga

bottom linenya memperlihatkan laba atau rugi perusahaan.

Rumus :PENDAPATAN – BEBAN = LABA (RUGI)Dalam laporan laba rugi ada beberapa istilah yang harus kita ketahui, yaitu sebagai berikut.1. Pendapatan yaitu dana yang dialirkan kepada bisnis dari penjualan barang

atau jasa.

2. Harga Pokok penjualan (HPP) yaitu total biaya untuk mendapatkan bahan-

bahan untuk membuat produk yang dijual perusahaan selama setahun.

3. Laba Kotor yaitu pendapatan dari barang yang dijual dikurangi harga pokok

penjualan.

4. Beban operasi yaitu biaya-biaya selain harga pokok penjualan yang terjadi

selama memproduksi barang atau jasa.

5. Laba operasi yaitu laba kotor dikurangi beban operasi.

6. Laba bersih yaitu laba kotor dikurangi beban operasi dan pendapatan.

Laporan Arus Kas (Cash Flow) yaitu laporan keuangan yang menjabarkan

pendapatan dan pembayaran uang kas suatu perusahaan setiap tahunnya.

Laporan arus kas ini terdiri dari :

a. Arus kas dari Operasi.

b. Arus kas dari Investasi.

c. Arus kas dari Pembiayaan.

Anggaran yaitu laporan terinci mengenai perkiraan pendapatan dan

pengeluaran untuk suatu periode waktu di masa mendatang.

2.5.3 Standard dan Praktek Pelaporan

Dalam membuat laporan, kita harus dapat menjelaskan standar dan prinsip

utama untuk menyampaikan laporan keuangan. Pengakuan pendapatan dalam

10

Page 11: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

suatu siklus usaha terdiri dari penjualan telah selesai & produk telah diantar serta

harga jual telah ditagih (A/R).

Selain membuat laporan keuangan, salah satu profesi dari akuntan yaitu

menganalisa laporan keuangan yaitu menjelaskan cara-cara perhitungan rasio-

rasio keuangan utama untuk membantu menganalisa kekuatan keuangan suatu

bisnis. Ada 3 Klasifikasi dalam hal menganalisa laporan keuangan, diantaranya:

1. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas yaitu rasio keuangan baik jangka pendek maupun panjang

untuk memperkirakan resiko dalam melakukan suatu investasi pada perusahaan.

a. Rasio Solvabilitas jangka pendek, terdiri dari:

a) Rasio likuiditas yaitu rasio yang mengukur kemampuan suatu

perusahaan untuk langsung membayar utang-utangnya.

b) Rasio lancar yaitu rasio yang mengukur kelayakan perusahaan untuk

mendapatkan pinjaman, dengan mengukur kemampuannya membayar

kewajiban lancar. Rasio Lancar = Aktiva lancar / Kewajiban lancar.

c) Modal kerja yaitu perbedaan antara aktiva lancar dengan kewajiban

lancar.

b. Ratio Solvabilitas jangka panjang terdiri dari :

a) Rasio Utang

b) Rasio terhadap ekuitas pemilik.

2. Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang mengukur potensi keuntungan suatu

perusahaan juga untuk mengukur laba yang diperoleh untuk tiap rupiah yang

diinvestasikan.

Pengembalian atas ekuitas = Laba Bersih / Total Ekuitas Pemilik.

Dalam rasio profitabilitas dikenal istilah laba per saham, yaitu rasio

profitabilitas yang mengukur besarnya deviden yang dapat dibayarkan sebuah

perusahaan pada pemegang saham.

Laba per saham = Laba Bersih / Jumlah saham yang dikeluarkan.

11

Page 12: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

3. Rasio Aktifitas yaitu effisiensi dalam penggunaan sumber daya perusahaan

berkaitan dengan profitabilitas.

2.6 Akuntansi Internasional

Menyangkut hal mengenai akuntansi internasional maka masalah yang timbul

adalah sebagai berikut.

1. Nilai Tukar Valuta asing.

2. Transaksi Internasional (terkait erat nilai tukar).

3. Standard akuntansi Internasional, agar dapat dibaca & dipahami di semua

Negara.

12

Page 13: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

BAB IIISTUDI KASUS

3.1 Kasus

Dewasa ini skandal demi skandal manipulasi laporan keuangan perusahaan

raksasa di AS tercetus. Mulai kasus Enron, Worldcom, Adelphia Communication,

Merck sampai Xerox telah mengguncang dunia bisnis di AS dan dunia. Indeks

saham di Wall Street merosot tajam sampai di bawah titik 9000 padahal biasanya

mencapai 11.000, sedangkan indeks NASDAQ juga mengalami penurunan

terbesar dari biasanya di atas 2.000-an turun mencapai 1.400-an.

Skandal-skandal tersebut bahkan sudah merembet ke politik dengan

mengaitkan posisi Presiden AS George W. Bush sebelumnya di perusahaan

Harken Energy Corp. dan posisi Wakil Presiden AS Dick Cheney sebelumnya di

perusahaan Halliburton Co yang berbasis di Dallas.

Secara ringkas, apa yang terjadi pada prinsipnya adalah usaha untuk

melaporkan income dan assets yang lebih tinggi dalam laporan keuangan

perusahaan-perusahaan tersebut secara menyimpang dari prinsip akuntansi yang

berlaku secara umum (generally accepted accounting principles). Usaha ini

dilakukan antara lain dengan tidak melaporkan kerugian anak perusahaan dalam

laporan keuangan konsolidasi, mencatat sebagai assets atau menunda pembebanan

pengeluaran yang seharusnya diakui dan dicatat sebagai biaya, mengakui dan

mencatat penghasilan yang belum tentu/pasti diperoleh.

Tujuan dari perbuatan ini adalah agar laporan keuangan yang disampaikan

dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik (laba lebih tinggi) sehingga earning

per share (EPS) lebih tinggi dan harga saham perusahaan bersangkutan dapat

terdongkrak di bursa.

Harga saham di bursa merupakan salah satu ukuran kinerja keberhasilan

pengelolaan perusahaan oleh para eksekutif sebagai wujud pertanggung jawaban

atas kepercayaan yang diberikan para pemegang saham kepadanya untuk

mengelola perusahaan (stewardship). Selain itu, para eksekutif perusahaan yang

telah go public atau tercatat di bursa, umumnya memiliki saham perusahaannya

13

Page 14: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

sebagai hasil dari pembagian bonus atau penghargaan lain atas kinerjanya di

perusahaan tersebut. Sehingga pada kasus-kasus di atas terdapat juga pola di mana

setelah harga saham perusahaan bersangkutan terdongkrak akibat rekayasa

laporan keuangan eksekutif bersangkutan segera menjual saham yang dimilikinya

dan tidak lama kemudian eksekutif tersebut akan mengundurkan diri dari

perusahaan bersangkutan.

14

Page 15: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

4.1 Pembahasan

Dasar laporan

Dalam akuntansi terdapat prinsip-prinsip yang harus ditaati sebagai dasar

penyusunan laporan keuangan yang pada dasarnya adalah suatu pernyataan atas

usaha yang dilakukan dan hasil dicapai yang terwujud dalam berbagai posisi

keuangan. Prinsip-prinsip itu antara lain netral, objektif, jujur, hati-hati

(konservatif), konsisten, tepat waktu serta pengungkapan secara jelas dan lengkap.

Secara keseluruhan, prinsip ini lebih dikenal dengan istilah generally accepted

accounting principles (GAAP) atau di Indonesia menjadi pernyataan standar

akuntansi keuangan (PSAK) dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Prinsip netral dan objektif mengharuskan penyajian dan pelaporan informasi

akuntansi yang tidak memihak, apa adanya, tidak condong kepada kepentingan

manajemen atau executive maupun pemegang saham atau pihak lain.

Prinsip (konservatif) menghendaki agar dalam menyajikan laporan

keuangan, beban dan biaya lebih diutamakan pengungkapannya dibandingkan

dengan penghasilan atau assets. Sebagai contoh pencadangan piutang ragu ragu

setiap periode yang berarti mengakui adanya kemungkinan piutang tak tertagih

sehingga piutang dilaporkan lebih kecil setelah dikurangi cadangan tersebut. Dan

juga penyusutan investasi ataupun pencatatan surat berharga dengan metode lower

of cost or market (LCOM).

Demikian juga jika terjadi sesuatu peristiwa contingency seperti adanya

perkara pengadilan, dalam laporan keuangan harus diungkapkan adanya perkara

tersebut dan kemungkinan beban yang timbul dari perkara tersebut. Selain itu

pengakuan pendapatan (penghasilan), baru dapat dicatat jika telah terdapat bukti

nyata bahwa perusahaan memang berhak kerena telah mendapat dan berusaha

untuk itu serta dapat mengukurnya dengan baik dan objektif.

15

Page 16: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

Prinsip pengungkapan (disclosure) mengharapkan pembuat laporan

keuangan untuk menyajikan dan melaporkan semua fakta transaksi dan kejadian

yang signifikan dapat mempengaruhi hasil usaha atau jalannya operasi

perusahaan. Pelaporan dan penyajian laporan keuangan transaksi ekonomi harus

dilakukan secara tepat waktu sesuai dengan periode terjadinya dan periode

laporan keuangan.

Untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut telah

disusun sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum, maka laporan keuangan

harus diaudit oleh akuntan publik. Pelaksanaan tugas akuntan publik ini harus

mengacu kepada generally accepted auditing standards (GAAS) atau di Indonesia

dikenal dengan standar profesional akuntan publik (SPAP) yang mengatur tentang

orang yang dapat melakukan tugas audit, independensi, kecermatan dan

keseksamaan dalam pekerjaan audit, standar pekerjaan lapangan dan standar

mengenai pelaporan hasil audit.

Tidak taat

Apa yang terjadi pada kasus-kasus di atas adalah ketidaktaatan terhadap

prinsip akuntansi maupun standard auditing, terutama mengenai independensi

seperti diketahui masalah diatas melibatkan firma akuntan publik ternama, yang

temasuk jajaran papan atas, the big five; yang tentunya mempunyai

akuntan/auditor yang terdidik, terlatih dan sangat berpengalaman dalam

melakukan audit, sehingga sulit dipahami dan diterima akal sehat jika

penyimpangan dari prinsip akuntansi tersebut tidak diketahui.

Hal ini ditambah lagi dengan kenyataan bahwa dalam kasus Enron, firma

akuntan publik yang mengaudit perusahaan tersebut juga sekaligus memberikan

jasa sebagai konsultan manajemen keuangan. Tentunya proses audit akan lebih

independen jika yang mengaudit tidak ada kaitan dengan objek yang diaudit.

Memang dalam dunia auditing terdapat perbedaan tanggung jawab antara

manajemen/ executive di satu pihak dengan auditor/akuntan publik yang

mengaudit laporan keuangan tersebut. Isi dan kebenaran dari laporan keuangan

adalah tanggung jawab dari manajemen/eksekutif perusahaan yang diaudit.

16

Page 17: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

Maka dari itu, dalam setiap kali penugasan audit, akuntan publik akan

meminta letter of representative dari manajemen sebagai pernyataan atas

kebenaran isi laporan keuangan yang disampaikan. Sedangkan auditor/akuntan

publik bertanggung jawab atas pendapat atau opini yang diberikannya terhadap

kewajaran laporan keuangan yang disampaikan oleh manajemen.

Opini yang diberikan oleh akuntan publik harus berdasarkan pada bukti-

bukti audit yang diperoleh selama melaksanakan tugas auditnya. Bukti-bukti audit

ini harus disusun dan didokumentasikan sedemikian rupa, sehingga jika

diperlukan dapat dipakai, bukannya untuk dimusnahkan ketika diperlukan.

Melihat pada kasus-kasus tersebut, membangkitkan kesadaran kita bahwa

isu moral dan etika makin krusial dikemukakan dan ditekankan. Kalau tidak,

maka masih akan banyak kasus rekayasa serupa yang akan terjadi, karena praktek

bisnis yang dijalankan dengan prinsip win loss solution dengan permainan zero

sum game, yaitu hanya memikirkan keuntungan diri pribadi dan kelompoknya

dengan mengorbankan orang lain, masyarakat dan bahkan lingkungan sekitarnya.

Isu ini menjadi penting karena dengan kecanggihan teknologi informasi dan

kemajuan ekonomi dewasa ini, suatu transaksi ekonomi dapat direkayasa dengan

cara sangat rumit dan kompleks, sehingga perangkat hukum untuk menjaring

pelaku dapat menjadi keteteran, apalagi jika ancaman hukumannya ringan.

Hal ini terlihat dari contoh kasus di atas, walaupun sistem dan perangkat hukum di

AS sudah sangat mapan, para eksekutif terkait masih bebas berkeliaran.

Bagi kita di Indonesia, kasus-kasus di atas dapat diambil hikmahnya, terutama

mengenai isu moral dan etika serta perlunya perangkat hukum yang memadai,

karena bukan hanya untuk mencapai kemakmuran mensyaratkan adanya karakter

yang baik, tetapi juga untuk segera keluar dari krisis.

17

Page 18: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Prinsip akuntansi sangat penting karena menjadi dasar untuk pedoman

penentuan perlakuan akuntansi dalam menyusun maupun menginterpretasikan

laporan keuangan. Disamping itu prinsip akuntansi menjadi pedoman peringkasan

dan pengungkapan informasi keuangan serta sebagai suatu kesepakatan / aturan

main tentang bagaimana laporan keangan disusun agar terjadi komunikasi yang

efektif antara pihak-pihak yang terpisah secara fisik dan fungsional.

5.2 Saran

Dampak akan fatal bila seorang akuntan tidak memahami prinsip akuntansi,

serta tidak menguasai alat-alat akuntansi perdagangan . Dengan demikian

dibutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai prinsip-prinsip akuntansi agar

tidak salah dalam menentukan perlakuan akuntansi, baik dalam menyusun

maupun menginterprestasikan laporan keuangan .

18

Page 19: BAB 17 Memahami Prinsip Akuntansi

DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr. Baridwan Zaki , Intermediate Accounting Bab 1 Hal: 1 – 15, Anggota

IKAPI BPFE Yogyakarta: 2004

FASB, Accounting Standard: Current Text (New York: McGraw-Hili Book

Company 1987), hal. i-iv.

Business Enterprises oleh Paul Grady (New York; AICPA, 1965).

Donald E. Kieso and Jerry J. Weygand, Intermediate Accounting (New York;

John Wiley &Son, 1986), hal 10.

Sumarti.2010.Pengantar Bisnis.Bandung.Politeknik Negeri Bandung

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2063097-konsep-dasar-

dan-prinsip-akuntansi/#ixzz1tluTfDZT

http://nurulaisyah2.wordpress.com/2012/01/08/prinsip-prinsip-akuntansi/

http://www.sylabus.web44.net/bisnisfile/bisniskuliah10.htm

19