Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    1/14

    8 a b 1 3 A n a l i s is K u r v a E k u i l i b r i u m N e r a c a P e m b a y a r a n

    Model analisis yang disajikan dalam bab ini mempunyai kelebihan antara lain berupamudah dipergunakannya untuk menerangkan hubungan timbal balik antaraneraca pembayaranluar negeri dengan keadaan perekonomian di dalam negeri dengan memperhatikan secarasimultan variabel-variabel ekonomi agregat yang jumlahnya relatif jauh lebih banyak biladibandingkan dengan kebanyakan model-model analisis lainnya. Terlepas dari segal amacam kelemahan yang terkandung di dalamnya, dengan menggunakan model analisis inidampak gejala-gejala dan kebijakan-kebijakan baik fiskal, moneter maupun ekonomi luarnegeri dapat didekati secara sekaligus bersama-sama.

    Agar supaya hubungan penalarannya tidak terputus, maka sebelum diuraikan tentangcara menurunkan kurva ekuilibrium neraca pembayaran, terlebih dahulu pada Sub-bab 13.1.kita tinjau kembali secara garis besar pengertian ekuilibrium-disekuilibrium neracapembayaran. Mengingat bahwa bentuk kurva ekuilibrium neraca pembayaran besar sekaliimplikasinya terhadap pemilihan kebijakan, maka dalam Sub-bab 13.1. akan diuraikantentang faktor-faktor yang turut menentukan bentuk kurva ekuilibrium neraca pembayaran.Setelah itu barn pada Sub-bab l3.4. diuraikan tentang berbagai macam faktor penyebabtimbuinya disekuilibrium neraca pembayaran. Akhimya bab ini ditutup dengan uraiantentang proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran yang tidak seimbang denganmenggunakan analisis ekuilibrium neraca pembayaran.13.1. Neraca Pembayaran Yang Seimbang

    Bab 7 disajikan khusus untuk menguraikan analisi ekuilibrium neraca pembayaran. Padabab terse but dikatakan bahwa neraca pembayaran Iuar negeri sebuah perekonomian beradadalam keadaan ekuilibrium atau seimbang apabila pos-pos di bawah garis keseluruhannyamempunyai saldo sebesar nol. Dengan ungkapan yan sedikit berbeda dapat pula dikatakanbahwa apabila pos-pos di atas garis keseluruhannya mempunyai saldo sebesar nol, neracapembayaran dikatakan berada dalam keadaan ekuilibrium.

    Selanjutnya telah pula kita ketahui bahwa dengan pendekatan tertentu, yang termasukdalam kategori pas di alas garis ialah pos-pos :I. Perdagangan (yaitu ekspor dan impor barang dan jasa)2. Pendapatan Modal3. Transaksi Unilateral4. Penanaman Modal Langsung

    167

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    2/14

    5. Hutang-piutang Jangka Panjang6. Hutang-piutang Jangka Pendek

    Keseluruhan dari pos-pos nomor 1, 2 dan 3 biasa disebut neraca berjalan atau currentaccount. Sedangkan pos-pos nomor 4,5 dan 6 sebagai suatu kelompok biasa disebut sebagaineraca investasi atau investment account.

    Mendasarkan pada prinsip kesamaan dengan akuntansi atau accounting identityprinciple serta berpegang kepada definisi neraca pembayaran ekuilibrium seperti disebutkandi atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa neraca pembayaran akan berada dalam keadaanekuilibrium apabila dipenuhi salah satu syarat di bawah ini :(a) CAd - CAe = IAk - lAd

    SCAd = SIAe (13.1.la)atau(b) CAk - CAd = lAd - IAkSCAk = SIAd . ............................................................................. ,(13.1.1 b)di mana:

    CA : current accountIA : investment accountS : saldod : debitk : kreditDalam gambar area diagram kesamaan-kesamaan (l3.1.1a) dan (l3.1.1b) terlihat

    seperti pada gambar 13.1.1.

    DEBIT KREDIT

    A. N E R A C A P E M B A Y A R A N ~ E l M B A N GD E N G A N A L m A N M O D A L M A ~ U K

    DEBIT KREDIT

    A. N E R A C A P E M B A Y A R A N ~ E I M B A N GD E N G A N A L m A N M O D A L K E L U A R

    Gambar 13,1.1. NERACA PEMBAYARAN SEIMBANG DALAM BENTUK168

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    3/14

    13.2. Menurunkan Kurva Ekuilibrium Neraca PembayaranKurva ekuilibrium neraca pembayaran, yang untuk selanjutnyakita pergunakan singkatan

    kurvaENP, dapatkita definisikan sebagai kurva yang menunjukkan tingkat -tingkatpendapatannasional pada berbagai kemungkinan tingkat bunga di mana dipenuhi syarat ekuilibriumneraca pembayaran.

    Dengan memperhatikan definisi kurva ENP tersebut jelaslah bahwa kurva ENP dapatkita turunkan dari persamaan 13.1.1. Perilaku variabel yang terdapat dimas kanan persarnaan,yaitu variabel aliran modal, telah diterangkan pada Sub-bab 10.4.,yang dalam bentuk grafikdiungkapkan sebagai kurva FF Garnbar 10.4.1.

    Untuk mas kiri persamaan 13.1.1. dipergunakan asumsi penyederhanaan yangmengandaikan bahwa seluruh transaksi neraca berjalan mempunyai perilaku seperti perilakuyang dimiliki oleh transaksi perdagangan. Atau dapat pula dikatakan bahwa asumsipenyederhanaan yang dipergunakan mengandaikan bahwa seluruh neraca transaksi berjalanhanya terdiri dari transaksi-transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa.

    Selanjutnya mengenai perilaku variabel ekspor dan impor barang dan jasa tersebutdiasumsikan mengikuti asumsi yang dipergunakan dalam analisis pendapatan nasionaldengan pendekatan pendapatan-pengeluaran, yaitu bahwa impor, besar-kecilnya ditentukanoleh pendapatan nasional, sedangkan ekspor diperlakukan sebagai variabel eksogen."

    Dengan diketahuinya fungsi atau kurva impor serta besamya nilai ekspor kita dapatmenurunkan kurva saldo transaksi berjalan, yang merupakan kurva yang menunjukkannilai-nilai saldo transaksi berjalan pada berbagai tingkat pendapatan nasional. Kurva inimerupakan hasil pengurangan kurva impor terhadap garis ekspor. Pad Garnbar 13.2.1.dengan kurva impor MM dan garis ekspor XX, kita memperoleh kurva saldo transaksiberjalan SeA. Kurva saldo transaksi berjalan seA terse but dengan sendirinya berpotongandengan sumbu vertikal pada titik a di mana panjang Oa sarna dengan panjang OX dikurangipanjang OM. Kurva SeA tersebut dengan sendirinya memotong sumbu pendapatan nasionalpada nilai Y sebesar yang ditunjukkan oleh titik potong kurva impor MM dengan garis eksporXX.

    Dengan telah diketahuinya kurva aliran modal FF dan kurva saldo transaksi berjalanSeA, kita dapat menurunkan kurva ekuilibrium neraca pembayaran ENP. PerhatikanGambar 13.2.2.13.3. Bentuk Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    Nanti akan kita temukan bahwa bentuk kurva ENP turut menentukan sifat masalah yangdihadapi sebuah perekonomian, yang karenanya juga sering menentukan cara memecahkanmasalah yang dihadapinya. Oleh karena itulah teras a perlu perhatian kita sejenak kitafokuskan pada faktor- faktor yang turut menentukan bentuk dan letak atau posisi kurva ENP.

    "Untuk perekonomian beser, seperti Amerika Serikat misalnya. lebih tepat dipergunakan asumsi bahwaekspor merupakan fungsi pendapatan nasional juga. Lihat uraian mengeani pengertian tentang model anal isis yangmemprhatikan unsur foreign repercussion atau pantuJan Juar negeri pada halaman 8.1.

    169'

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    4/14

    ------I

    Saldo Transaksi BerjalanKredit ( + )

    SCA

    Debit ( - )

    Gambar 13.2.1. : PENURUNAN KURVA SALDO TRANSAKSI BERJALAN

    Saldo Transaksi BerjalanDebit ( - )

    r r

    ENPF

    SIA (-)II ISIA(-) = SCA(+) I SCA(+)I I

    SIA (+) ISCA(+) I

    I

    SIA (+) = SCA (-) SCA

    SCA (-) SCA(-)

    Gambar 13.2.2. : MENURUNKAN KURVA EKUILIBRIUM NERACAPEMBAYARAN

    "170

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    5/14

    Mengingat bahwa kurva ENP terbentuk oleh kurva impor, garis ekspor dan kurva aliranmodal, maka mudahlah difahami kalau bentuk dan posisi kurva ENP ditentukan oleh bentukkurva-kurva tersebut beserta nilai variabel-variabel eksogennya. Mengenai pengaruhberubahnya nilai variabel eksogen terhadap bergesernya kurva ENP akan tereakup dalamsub-bab berikutnya. Sedangkan mengenai unsur-unsur yang menentukan bentuk kurva ENPdapat dikatakan bahwa semakin rendah nilai marginal propensity to import sebuah fungsiimpor, maka semakinelastikpulakurvaENP-nya. Demikianjugadengan kurvaaliranmodal.Semakin tinggi elastisitas kurva aliran modal terhadap perubahan tingkat bunga, semakinelastik pula kurva ENP.

    Dari kedua unsur pembentuk kurva ENP tersebut yang rupa-rupanya memerlukanperhatian lebih lanjut ialah bentuk dan posisi kurva aliran modal. Uraian di bawah inidisajikan untuk menguraikan masalah tersebut dengan sekaligus meneakup juga masalahperbedaanbentukdanposisikurvaaliranmodalantarakebanyakannegara-negaraberkembangdengan negara-negara maju yang eukup berperan dalam perekonomian dunia.

    Sifat jauh lebih homogennya modal dibandingkan dengan kebanyakan barang-barangdan jasa-jasa kiranya mudah kita fahami. Kenyataan bahwa negara-negara berkembangperekonomiannya merupakan perekonomian kecil, ditambah pula dengan kenyataan bahwamodal seperti disebutkan di atas bias a dianggap memiliki derajat homogenitas yang tinggi,maka kalau kurang hati-hati eenderung untuk ditarik kesimpulan bahwa kurva aliran modalbagi negara-negara berkembang pada umumnya elastik sedangkan bagi negara maju padaumumnya inelastik.

    Kesimpulan yang diturunkan dari penganalogian terhadap bentuk permintaan sisa duniaakan barang dan jasa yang diekspor dan terhadap bentuk penawaran sisa dunia akan barangdan jasa yang diimpor oleh negara keeil dengan elastisitas yang tinggi tersebut adalah tidakbenar dan lagi menyesatkan. Gambar 13.3.1. memuat kurva aliran modal hipotesis yang lebihrealistis :(a) kurva Fb Fb merupakan kurva aliran modal yang khas bagi negara-negara berkembang,(b) kurva Fm Fm merupakan kurva aliran modal yang khas bagi negara-negara maju dan

    berperan.Sumbu vertikal kuadran atas Gambar 13.3.1. mengukur tingginya tingkat bunga yang

    terjadi di dalam negeri. Tingkat bunga luar negeri, yaitu tingkat bunga yang terjadi di pasardunia, pada setiap kurva aliran modal diasumsikan tidak berubah. Apabila tingkat bung adi pasar dunia berubah, meningkat misalnya, para investor dalam negeri menjadi lebihtertarik menanamkan modalnya di luar negeri. Demikianjuga investor luar negeri minatnyauntuk menanamkan modalnya di negara tersebut akan berkurang. Oleh karena penanamanmodal oleh investor dalam negeri di luar negeri merupakan transaksi debit, dan penanamaninvestor asing di dalam perekonomian kita tereatat sebagai transaksi kredit neraeapembayaran kita, maka meningkatnya tingkat bunga di pasar dunia akan mengakibatkanmembesarnya saldo debit atau mengeeilnya saldo kredit pos investasi negara kita, dengananggapan bahwa tingkat bung a di dalam negeri tidak berubah. Semuanya ini apabila

    171

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    6/14

    diungkapkan secara grafik akan terwujud dalam bentuk bergesemya kurva aliran modal keatas.

    Di samping dipengaruhi oleh tinggi relatif bunga, para investor dalam mengambilkeputusan investasi luar negerinya juga memperhatikan suasana dunia usaha di negaratempat penanaman modal mereka. Para investor dari negara-negara maju pada umumnyalebih suka menanamkan modalnya di negara-negara yang perekonomiannya stabil denganpertumbuhan yang mantap. Suasana dunia usaha yang optimis ini dengan sendirinya akanmengakibatkan bergesemya kurva aliran modal dari bawah.

    Selanjutnya perIu pula disebutkan di sini bahwa unsur resiko besar pula peranannya;entah resiko terse but bersumber pda keadaan ekonomi, keadaan sosial, keadaan politikataupun keadaan alamoMeningkatnya risiko sebagai akibat timbulnya kemungkinan adanyatindakan nasionalisasi, kemungkinan pembatasan penggunaan valuta asing, kemungkinantimbulnya pemogokan dan sebagainya, akan mengakibatkan bergesemya kurva aliran modalke atas.

    Dari uraian di atas jelaslah mengapa tendensinya kurva aliran modal untuk negara-negara berkembang memotong sumbu tingkat bunga pada posisi ketinggian yang lebih tinggidibandingkan dengan titik potong semacam bagi negara-negara yang telahmaju dan berperandalam perekonomian dunia. Pada Gambar 13.3.1. titik potong B letaknya lebih tinggi diatas M

    o SIA kredit (= aliran modal masuk)

    Gambar 13.3.1.: BENT UK KURVA ALIRAN MODAL: NEGARABERKEMBANG LA WAN NEGARA MAJU

    Sekarang bagaimana dengan bagian kurva aliran modal yang berada di sebelah kirimaupun yang di sebelah kanan sumbu tingkat bunga? Dari gambar jelas bahwa baik disebelah kiri maupun di sebelah kanan sumbu tingkat bunga, untuk perekonomian yangsedang berkembang tendensi elastisitasnya rendah; jauh lebih rendah bila dibandingkan172

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    7/14

    dengan yang dimiliki oleh negara-negara maju yang berperan. Bagi negara berkembangkemampuan mengadakan investasi ke luar negeri kecil. Oleh karena sekalipun terjadi tingkatbunga menurun sampai mencapai nol, investasi luar negeri netto yang terjadi maksimumsebesar ODb Sedangkan untuknegaramaju dalam keadaan yang sarna bersediamenanamkanmodalnya di luar negeri sebesar ODm

    Sebaliknya untuk bagian di sebelah kanan sumbu tingkat bunga, sekalipun tingkatbunga dalam negeri sangat tinggi, hingga banyak menarik perhatian para investor asing,namun karena cepatnya penurunan debt-servicing capacity negara berkembang tersebutoleh masuknya modal asing ke dalam negeri, resikonya akan meningkat. Meningkatnyaresiko terse but dengan sendirinya akan menyebabkan terbatasnya gerak kurva aliran modalke kanan dan mulai titik tertentu akan bergerak tegak-lurus ke atas. Sebaliknya untuknegara-negara maju, terutama yang besar peranannya dalam perekonomian dunia, kurvaaliran modalnya akan mulai bergerak sejajar dengan sumbu tingkat bunga setelahperekonomian penanaman modalnya di luar negeri telah mencapai jumlah yang cukupbesar.

    Setelah kita mengetahui tentang bentuk kurva aliran modal yang khas dimiliki o1ehnegara-negara berkembang dan juga yang dimiliki oleh negara-negara maju yang berperan,dapatlah sekarang kita perbandingkan bentuk kurva ENP yang khas bagi negara berkembangdan juga yang khas bagi negara yang maju. Pada Gambar 13.3.2. kurva ENPb adalah khasuntuk negara berkembang, sedangkan kurva ENP m merupakan kurva yang semacam baginegara-negara maju dan berperan.

    r ENPm

    oL------------ yGambar 13.3.2. : BENT UK KURV A EKUILIBRIUM NERACA PEMBAY ARAN:

    NEGARA BERKEMBANG LAW AN NEGARA MAJUBERPERAN.

    173

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    8/14

    13.4. Penyebab Timbulnya Disekuilibrium Neraca PembayaranBanyak macam gejala ekonomi dan kebijakan ekonomi yang potensial dapat merupakan

    penyebab timbulnya disekuilibrium neraca pembayaran. Sesuai dengan pendekatan yangdipakai dalam bab ini, macam penyebab disekuilibrium neraca pembayaran dikelompokkanke dalarn tiga golongan.1. Unsur-unsur pembentuk kurvaIS sebagai penyebab disekuilibrium neraca pembayaran.

    Untuk lebih singkatnya, yang kita perbincangkan terbatas pada gejala-gejala ekonomidan kebijakan-kebijakan ekonomi yang menyebabkan bergesernya kurva IS menjauhititik silang sumbu O.Kurva IS bergeser menjauhi titik silang sumbu 0 disebabkan oleh salah satu atau lebihgejala-gejala ekonomi seperti di bawah ini :1. meningkatnya pengeluaran pemerintah2. meningkatnya transfer pemerintah3. menurunnya pungutan pajak oleh pemerintah4. menurunnya sifat hemat masyarakat5. bertambah optimisnya suasana dunia usaha dalarn negeri6. meningkatnya nilai ekspor7. menurunnya nilai intersep impor Mo' pada persarnaan kurva impor M = M,+mY.Apakah bergesernya kurva IS tersebut menjauhi titik silang sumbu 0 mengakibatkan

    surplusnya ataukah defisitnya neraca pembayaran tergantung kepada bentuk kurva ENPdalam perbandingannya dengan bentuk kurva LM. Gambar 13.4.1. menunjukkan beberapakemungkinan tersebut.

    A B Cr r r

    ENP

    ~BW~LM 1 0SI SI

    ISO ISO0 y 0 y 0 y

    Gombar 13.4.1.: BEBERAPA KEMUNGKINAN PENGARUH BERGESERNYAKURVA IS TERHADAP KEADAAN NERACA PEMBAYARAN

    A. Kasus Dengan Kurva LM Lebih Elastik Dibandingkan Kurva ENPMula-mula perekonomian dalam keadaan ekuilibrium pada titik Eo' yang merupakan

    titik potong kurva IS dengan kurva LM. Oleh karena titik Eotersebut tepat berada pada kurvaENP, maka ini berarti bahwa neraca pembayaran luar negeri juga berada dalam keadaan174

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    9/14

    ekuilibrium. Sebagai akibat bergesernya kurva IS menjauhi titik silang sumbu 0 dari ISokeIS" titik ekuilibrium pasar uang dan pasar barang dalam negeri bergeser pindah ke E,. Olehkarena titik E, tersebut berada di sebelah kanan/bawah kurva ENP, maka ini berarti neracapembayaran sekarang berada dalam keadaan defisit.B. Kasus Dengan Kurva ENP Lebih Elastik Dibandingkan Kurva LM

    Dari gambar B dapat kita saksikan bahwa perpindahan titik ekuilibrium dari Eoke E,sebagai akibat bergesernya kurva IS dari IS0ke IS" menghasilkan surplus neraca pembayaran.Kita simpulkan demikian oleh karena titik E, terse but berada di sebelah kiri/atas kurva ENP.C. Kasus DiMana Kurva ENP Berbentuk Lengkung Memotong Kurva LM

    Pada Dua Titik KedudukanPada kasus ini, apabila bergesernya kurva IS ke kanan tidak begitu jauh, misalnya dari

    ISoke IS, pada Gambar C, akan mengakibatkan surplusnya neraca pembayaran, oleh karenadalam contoh tersebut titik ekuilibrium E, berada di sebelah kiri/atas kurva ENP. Sebaliknyaapabila bergesernya kurva IS jauh ke kanan, yaitu misalnya bergeser ke IS2, neracapembayaran akan mengalami defisit, oleh karena titik potong kurva IS dengan kurva LMyang bam, yaitu titikE2, berada di sebelah kanan/bawah kurva ekuilibrium neraca pembayaranENP.

    Selanjutnya perlu diketengahkan di sini bahwa dari ke tujuan unsur pembentuk kurvaIS yang disebutkan di atas, unsur ke 6, yaitu meningkatkan ekspor dan unsur ke 7, yaitumenurunkan nilai intersep impor ke Mo' di samping menyebabkan bergesernya kurva IS kekanan, pada saat yang bersamaan menyebabkan bergesernya kurva ENP ke kanan/bawahmelalui bergesernya kurva saldo transaksi berjalan SCA, yang akan dibahas di bawahnanti.II. Unsur-unsur pembentuk kurvaLM sebagai penyebab disekuilibrium neraca pembayaran

    Sekalipun bergesernya kurva permintaan akan uang untuk transaksi dan untuk berjaga-jaga serta bergesernya kurva permintaan akan uang untuk maksud spekulasi juga dapatmengakibatkan timbulnya disekuilibrium neraca pembayaran, akan tetapi yang kitaperbincangkan di sini terbatas pada unsur "jumlah uang yang beredar" sebagai unsurpenyebab surplus-defisitnya neraca pembayaran melalui bergesernya kurva LM.

    Berbeda dengan disekuilibrium neraca pembayaran yang merupakan akibat bergesernyakurva IS, di mana bentuk kurva ENP relatif dibandingkan dengan kurva LM peranannyasangat besar, penaruh bergesernya kurva LM terhadap surplus-defisitnya neraca pembayarantidak mempunyai tendensi terpengaruh oleh bentuk kurva ENP. Bertambahnya jumlah uangyang beredar akan menyebabkan bergesernya kurva LM ke kanan sehingga titik ekuilibriumyang semula tepat berada pada kurva ENP bergeser ke kanan/bawah menjauhi kurva ENP.Ini berarti neraca pembayaran mengalami defisit. Sebaliknya bergesernya kurva LM ke kiri/atas mempunyai tendensi mengakibatkan bertambah besarnya surplus neraca pembayaranatau bertambah kecilnya defisit neraca pembayaran.

    175

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    10/14

    13.5. Penyeimbangan Kembali Neraca PembayaranUraian-uraian sebelumnya secara garis besar dapat diikhtisarkan sebagai berikut :A. Kebijakan Fiskal. Kebijakan fiskal bekerja melalui perubahan pada kurva IS. Kebijakan

    fiskal ekspansi menggeser kurva IS ke kanan/atas, sedangkan kebijakan fiskal kontraksimenyebabkan bergesemya kurva IS ke kiri/bawah.B. Kebijakan moneter. Kebijakan moneter bekerja melalui perubahan pada kurva LM.

    Kebijakan moneter ekspansi menggeser kurvaLM ke kanan/bawah, sedangkankebijakanmoneter kontraksi akan mengakibatkan bergsemya kurva LM ke kiri/atas.

    C. Kebijakan kurs valuta asing, Kebijakan kurs valuta asing bekerja melalui perubahanpadakurva ekuilibrium neraca pembayaran. Kebijakan devaluasi mempunyai tendensimenyebabkan bergesemya kurva ENP ke kanan/bawah, Sebaliknya kebijakan revaluasibertendensi mengakibatkan bergesemya kurva ENP ke kiri/atas.

    D. Kebijakan investasi luar negeri. Istilahkebijakan investasi luar negeri di sini dipergunakandalam pengertian yang luas, yaitu meliputi semua tindakan pemerintah yang bertujuanuntuk mempengaruhi nilai salah satu atau lebih pos-pos investasi neraca pembayaranluar negerinya. Dengan demikian tindakan pemerintah memperbesar pinjaman luarnegerinya dengan maksud untuk memperkecil defisit neraca pembayaran, misalnya, kitakategorikan juga sebagai kebijakan investasi luar negeri. Berhasilnya pemerintahmendapatkan pinjaman luar negeri dan juga berhasilnya pemerintah mengundang minatpara investor asing menanamkan modalnya dalam perekonomian kita akan tercermindalam bentuk bergesemya kurva aliran modal FF ke bawah. Ini selanjutnya merupakanpenyebab bergesemya kurva ENP ke bawah/kanan.

    E. Pengaruh terhadap neraca pembayaran. Kebijakan-kebijakan ekonomi tersebut di atas,pengaruhnya terhadap posisi neraca pembayaran tercermin oleh perubahanjarakhorisontalantara titik potong IS-LM dengan kurva ENP. Semakin dekat letak titik IS-LM tersebutdi sebelah kiri kurva ENP berarti semakin kecil surplus neraca pembayaran. Sebaliknyasemakin dekat letak titik potong IS-LM di sebelah kanan kurva ENP berarti semakinkecil defisit neraca pembayaran perekonomian tersebut.Setelahkitamengetahui unsur-unsurpenyebab surplus ataudefisitnyaneraca pembayaran,

    dan di samping itu telah kita ketahui pula unsur-unsur penyebab meningkatnya ataumenurunnya tingkat pendapatan nasional dan tingkat kesempatan kerja, maka dapatlah kitasekarang memperbincangkan apa yang terkenal dengan sebutan assignment model dariMundell.

    Robert Mundell dalam uraiannya menggunakan asumsi bahwa perekonomianmenggunakanfixed exchange rate system atau sistem-sistem kurs tetap dan tingkatharga diasumsikan stabil. Dengan asumsi keadaan perekonomian seperti itu iaselanjutnya menunjukkan bahwa kombinasi kebijakan fiskal dengan kebijakanmoneter akan dapat memecahkan masalah pencapaian ekuilibrium internal yangdisertai dengan ekuilibrium eksternal asal kit a mengetahui bentuk dan posisi kurva176

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    11/14

    IS, kurva LM dan kurva ENP.2)Kenyataan bahwa infonnasi mengenai bentuk dan posisi kurva-kurva tersebut dari

    waktu ke waktu belum ada lembaga yang mampu menyediakan disadari pula oleh Mundell.Dengan tidak tersedianya infonnasi-infonnasi yang diperlukan tersebut sukarlah bagi kitauntuk mengetahui kombinasi kebijakan moneter dan fiskal yang bagaimana yang sebaiknyakita ambil agar perekonomian dapat mencapai keadaan neraca pembayaran yang seimbangyang disertai dengan tingkat kesempatan kerja yang tinggi dan bebas dari gejala inflasi.Dengan pertimbangan inilah maka Mundell mengajukan saran agar supaya diadakanpembagian tugas atau "assignment" di antara pemegang kebijakan moneter (yaitu banksentral) dan pemegang kebijakan fiskal (yaitu pemerintah). Assignment atau tugas yangdiberikan kepada bank sentral ialah memelihara external balance, yaitu seimbangnya neracapembayaran; sedangkan tugas yang menjadi

    tanggung-jawah pemerintah sebagai pemegang wewenang dalam menentukan kebijakan-kebijakan fiskal ialah memelihara tingkat pendapatan nasional dan kesempatan kerja yangtinggi tanpa disertai inflasi yang berarti. Selanjutnya Mundell berpendapat bahwa dalammelaksanakan tugas-tugas tersebutkedua lembaga tersebut disarankan menggunakan pedomandi bawah ini :

    Macam Masalah : Kebijakan Moneter : Kebijakan Fiskal :pengangguran dan defisit,pengangguran dan surplus,

    inflasi dan defisit,inflasi dan surplus.

    kontraksi,ekspansi,kontraksi,ekspansi.

    ekspansi,ekspansi,kontraksi,kontraksi.

    Seperti telah disinggung di atas, saran Mundell terse but didasarkan atas asumsi tidakberubahnya kurs valuta devisa dan tidak berubahnya tingkat harga. Oleh karena itulahkiranya ada manfaatnya kalau dalam bagian akhir bab terakhir ini kita tinjau sedikit tentangbagaimana proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran di mana perubahan tingkatharga dan perubahan kurs valuta asing dimungkinkan untuk terjadi. Uraian di bawah inisekaligus dimaksudkan pula untuk menunjukkan kemungkinan bekerjanya mekanismepenyeimbangan kembali neraca pembayaran yang berjalan secara otomatis tanpa adanyacampur tang an pemerintah.Kita ambil saja penyeimbangan kembali neraca pembayaran yang mengalami surplus dimana dipergunakan sistem kurs devisa. Untuk ini perhatikan Gambar 13.5.1. Dengan titikpotong IS-LM pada Eo ' neraca pembayaran berada dalam keadaan surplus. Apabila pemerintahsarna sekali tidak mengadakan campur tangan, maka sebagai akibat meningkatnya cadanganluar negeri yang dimiliki oleh lembaga moneter dalam negeri, jumlah uang yang beredar akan

    21Semuamateri bahas assignment model dari Mundell didasarkan terutama pada materi yang termuat dalambuku Charles P. Kindleberger dan Peter H. Lindert, Internatinal Economics, Homewood, Illinois: Richard D. IrwinInc., 1978, Edisi Ke Enam, halaman 359 - 465.

    177

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    12/14

    meningkat. Meningkatnya jumlah uang yang beredar tersebut diperhebat oleh bekerjanyaangka pengganda uang. Selanjutnya, meningkatnya jumlah uang yang beredar ini akanmembawa akibat-akibat sebagai berikut :

    r

    EOENP

    //

    O l ~ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - YGambar 13.5.1.: PENYEIMBANGAN KEMBALI NERACA PEMBAYARANYANG BERJALAN OTOMATIS(a) Apabila bertambahnya jumlah uang tidak mengakibatkan inflasi di dalam negeri, kurva

    LM akan bergeser ke kanan, sebab meningkatnya jumlah uang nominal yang beredartanpa disertai oleh berubahnya tingkat harga berarti adanya peningkatan jumlah uangyang nyata.

    (b) Apabila peningkatan jumlah uang nominal mengakibatkan timbulnya inflasi setinggitingkat kenaikan jumlah uang yang beredar misalnya, kurva LM tidak mengalamiperubahan. Yang mengalami perubahan ialah kurva ENP. Kurva ENP akan bergeser kekiri/atas mengingat bahwa kenaikan tingkat harga yang terjadi di dalam negeri akanmempersulit ekspor dan akan memperbesar impor.Baik gejala (a) yang terjadi, ataupun (b) atau gabungan dari keduanya, semua bertendensi

    mengakibatkan mengecilnya jarak horisontal antara titik potong IS-LM dengan kurva ENP ..Ini berarti bahwa surplus neraca pembayaran menjadi semakin kecil. Proses mengecilnyasurplus tersebut akan berlangsung terus selama masih dijumpai adanya surplus neracapembayaran.

    Sekarang bagaimana kalau perekonomian menggunakan sistem kurs bebas? Denganmenggunakan sistem kurs bebas, selama tidak timbulnya adanya destabilizing speculation,proses penyeimbangan neraca pembayaran akan berjalan lebih sederhana. Adanya surplusneraca pembayaran mencerminkan adanya kelebihan penawaran akan valuta asing. Sebagaiakibatnya kurs valuta asing akan menurun. Menurutnya kurs valuta asing tersebut akanmengakibatkan bergesemya kurva ENP ke kiri/atas mendekat ke titik potong IS-LM, yangberarti surplus neraca pembayaran mengecil. Apabila bergesemya kurva ENP terse but telahmenyentuh titik potong IS-LM, berarti neraca pembayaran telah berada dalam keadaanseimbang lagi dan gejala berubahnya kurs valuta asing juga terhenti.178

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    13/14

    SOAL-SOAL LAT/HANLingkarilah salah satu di antara huruf A, B, C dan D, yang menurut pendapat Andapaling tepat dihubungkan dengan bagian kalimat yang mendahuluinya.1. Yang bukan merupakan unsur pembentuk kurva IS adalah :

    A. fungsi/kurva permintaan investasiB. fungsi/kurva pengeluaran konsumsiC. fungsi/kurva produk totalD. tingkat bunga

    2. Yang bukan merupakan unsur pembentuk kurva LM ialah :A. fungsi/kurva permintaan uang untuk spekulasiB. fungsi/kurva penabungan (='saving')D. permintaan uang untuk berjaga-jaga3. Yang bukan merupakan unsur pembentukan kurva ENP (= kurva ekulibrium neracapembayaran) ialah :A. fungsi/kurva imporB. fungsi/kurva penawaran uangC. fungsi/kurva aliran modalD. fungsi/kurva ekspor

    4. Daerah di sebelah kanan/bawah kurva ENP merupakan :A. daerah devisitB. daerah surplusC. daerah overemploymentD. daerah tidak ada pengangguran

    5. Kurva ENP untuk negara-negara berkembang pada umumnya inelastik disebabkan olehkarena: .A. rendahnya elastisitas bunga fungsi/kurva aliran modalB. rendahnya elastisitas harga fungsi/kurva imporC. rendahnya elastisitas bunga fungsi/kurva permintaan uang untuk spekulasiD. tingginya elastisitas bunga, fungsi aliran modal

    6. Bertambahnyajumlah penduduk suatu negaramempunyai kecenderungan mengakibatkandefisitnya neraca pembayaran melalui :A. bergesernya kurva IS ke kanan/ke atasB. bergesernya kurva LM ke kanan/ke bawahC. bergesernya kurva ENP ke kiri/ke bawahD. Jawaban A, B dan C tidak ada yang benar

    7. Penyeimbangan kembali neraca pembayaran defisit melalui kebijakan makro kontraksiasing terungkap berupa :

    179

  • 5/11/2018 Bab 13 Analisis Kurva Ekuilibrium Neraca Pembayaran

    14/14

    A. bergesernya kurva LM ke kiri/ke atasB. bergesernya kurva IS ke kiri/kebawahC. bergesernya kurva ENP kekanan/ke bawahD. bergesernya kurva ENP ke kiri

    8. Memburuknya 'debt service capacity' neraca debitur yang dalam dasawarsa 80-andialami oleh sementara negara America Latin menimbulkan masalah neraca pembayaranluar negeri mereka. Gejala-gejala ini kalau diungkapkan dalam grafik berupa :A. bergesernya kurva ENP ke kiri/ke atasB. bergesernya kurva IS ke kanan/ke atasC. bergesernya LM ke kanan/ke bawahD. bergesernya kurva ENP ke kanan

    180