24
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ada sebuah kampus di bilangan Jakarta yang memiliki seorang dosen mata kuliah bahasa inggris. Dosen tersebut sangat disenangi oleh mahasiswanya dan selalu ditunggu- tunggu kehadirannya. Berbeda dengan dosen yang lain, dosen yang satu ini selalu membuat mahasiswanya enggan untuk absen (tidak masuk), sehingga setiap kali beliau mengajar, kelas selalu penuh. Karena penulis adalah salah satu dari mahasiswa yang diajar oleh beliau, penulis bisa langsung menyimpulkan bahwa yang menyebabkan dosen ini begitu disenangi oleh para mahasiswanya adalah karena beliau mengajar dengan menggunakan metode yang sangat variatif dan tidak monoton. Variatif disini maksudnya adalah ada saja kasus baru dalam kehidupan sehari-hari yang dibahas terlebih dahulu 1

BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

  • Upload
    vuongtu

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ada sebuah kampus di bilangan Jakarta yang memiliki seorang dosen mata

kuliah bahasa inggris. Dosen tersebut sangat disenangi oleh mahasiswanya dan selalu

ditunggu-tunggu kehadirannya. Berbeda dengan dosen yang lain, dosen yang satu ini

selalu membuat mahasiswanya enggan untuk absen (tidak masuk), sehingga setiap

kali beliau mengajar, kelas selalu penuh.

Karena penulis adalah salah satu dari mahasiswa yang diajar oleh beliau,

penulis bisa langsung menyimpulkan bahwa yang menyebabkan dosen ini begitu

disenangi oleh para mahasiswanya adalah karena beliau mengajar dengan

menggunakan metode yang sangat variatif dan tidak monoton.

Variatif disini maksudnya adalah ada saja kasus baru dalam kehidupan

sehari-hari yang dibahas terlebih dahulu oleh beliau sebelum masuk ke dalam materi

pembelajaran bahasa inggris.

Tidak hanya itu, sang dosen pun kadang mengaitkan kasus-kasus yang tengah

dibahasnya dengan mata kuliah – mata kuliah yang lain. Sehingga karena hal ini,

pembelajaran bahasa inggris terasa begitu segar dan bermakna walaupun telah

dipelajarai selama puluhan tahun oleh para mahasiswa.

1

Page 2: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

Dari fakta sang dosen ini, penulis mencoba mengait-ngaitkan dengan

pembelajaran TIK di Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK). Hingga muncul sebuah

pertanyaan, mungkinkah metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen terssebut

dapat diterapkan dalam pembelajaran TIK di kelas?. Sehingga merubah paradigma

siswa dan guru bahwa mata pelajaran TIK tidak melulu ilmu teknis yang tidak ada

kaitannya dengan mata pelajaran lain.

Terbayang nantinya, seorang guru TIK tidak hanya mengawali pembelajaran

dengan absen kelas, isi pembelajaran dengan menyetel video pembelajaran dan

menutup pembelajaran dengan tugas membuat ini dan itu menggunakan software ini

dan itu yang lingkupnya hanya dunia Tekonologi Informasi (TI) saja. Atau yang

lebih konyol lagi, pembelajaran TIK selalu ditutup dengan bermain game yang tidak

ada hubungannya dengan materi saat itu karena sang guru sudah kehabisan materi

dan para siswa sudah terlalu jenuh dengan software yang tengah ia pelajari.

Inilah maksud dari penulisan makalah ini, sehingga muncul judul ”

PEMANFAATAN KARTU TEMATIK UNTUK MENGHIDUPKAN

PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI

SMA/SMK”.

Dengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya

adalah tematik - integratif, kiranya makalah ini dapat lebih memperkaya khazanah

pembelajaran di sekolah.

Terlepas dari akan dihapuskannya mata pelajaran TIK di sekolah ataupun

akan dijadikan mata pelajaran ekstra kurikuler, penulis berharap makalah ini tidak

hanya bermanfaat untuk saya pribadi dan teman-teman di kalangan guru TIK saja,

2

Page 3: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

tetapi juga bermanfaat untuk para guru di semua mata pelajaran mulai dari Taman

Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK).

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam laporan penelitian ini adalah membuat karya inovatif

yang digunakan dalam proses pembelajaran berupa kartu tematik yang dibuat oleh

seorang guru TIK..

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah membuat kartu tematik untuk membantu

guru TIK menyampaikan materi ajarnya di SMA/SMK.

D. Kajian Teori

Kata ”tematik” berasal dari bahasa Yunani yaitu tithenai yang berarti

”menempatkan” atau ”meletakkan”. Kata ini mengalami perkembangan sehingga

menjadi ”tema”. Menurut bahasa ”tema” berarti ”sesuatu yang telah diuraikan” atau

”sesuatu yang telah ditempatkan” (Gorys Keraf, 2001; 107).

”Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema

sebagai pemersatu materi dalam beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali

pertemuan”

(http://bdksurabaya.kemenag.go.id/file/dokumen/PEMBELAJARANTEMATIK.pdf

)

Dalam kurikulum 2013, pendekatan tematik terpadu (semua mata pelajaran)

diterapkan pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Sedangkan pada jenjang Sekolah

3

Page 4: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

Menengah Pertama (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk mata pelajaran IPA

dan IPS. Pendekatan tematik berbasis mata pelajaran diterapkan pada jenjang

SMK/SMA. Dengan begitu, diharapkan penerapan kurikulum 2013 dapat efektif

membentuk karakter murid/siswa atau peserta didik.

Menurut kamus besar bahasa indonesia, ”kartu” artinya ”kertas tebal”

berbentuk persegi panjang. Digunakan untuk berbagai keperluan seperti KTP, SIM,

Tanda Keanggotaan, dan sebagainya.

Jadi, kartu tematik adalah selembar kertas yang berisi rencana pembelajaran

dalam satu pertemuan dengan menggunakan pendekatan secara tematik - integratif.

Berdasarkan kajian teori di atas, guru mencoba membuat kartu tematik  yang

dibuat dari sumber-sumber yang telah ada pada pelajaran TIK, seperti RPP dan

silabus. Sedangkan untuk temanya, karena belum ada acuan khusus yang dibuat oleh

dinas pendidikan maka guru dapat membuatnya sendiri dengan cara yang akan

dijelaskan selanjutnya.

4

Page 5: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

BAB II

LANGKAH -LANGKAH PELAKSANAAN

A. Rancangan alat

Sebelum membuat kartu tematik, guru mengumpulkan terlebih dahulu

sumber-sumber yang diperlukan, diantaranya:

1. Silabus, yaitu rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.

2. Rencana Pelaksanaan dan Pembelajaran (RPP), yaitu rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk

mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan

dijabarkan dalam silabus.

3. Kurikulum Tematik SMA, penulis tidak menemukan contoh khusus

kurikulum tematik untuk SMA yang dapat dijadikan acuan oleh guru karena

mungkin jenjang SMA lebih diarahkan pada penerapa mata pelajaran dalam

kehidupan sehari-hari. Maka dari itu guru dapat menyusun sendiri tema-tema

tersebut dari sumber-sumber yang ada dengan memanfaatkan media seperti

internet, buku-buku, media massa, melihat langsung di lapangan, berita-berita

di televisi yang berhubungan dengan issue terhangat. Tidak hanya dalam

5

Page 6: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

urusan teknologi informasi, tetapi juga yang berkenaan dengan disiplin ilmu

yang lain seperti sosiologi, geografi, agama, sastra dan lain sebagainya.

B. Proses pembuatan kartu tematik

Guru dapat memasukkan tema-tema yang telah disiapkan pada sesi

mukaddimah (pembukaan) dalam mengajar dan tugas praktek yang akan diberikan

pada saat itu. Sedangkan langkah-langkah pembuatan kartu tematik adalah sebagai

berikut:

1. Setelah Rencana Pelaksanaan dan Pembelajaran (RPP) dan silabus sudah ada,

selanjutnya guru diminta untuk menyiapkan program aplikasi Microsoft

Excel.

2. Dalam program Microsoft Excel tersebut, guru meramu kedua bahan tersebut

menjadi sebuah tabel tersendiri.

3. Selanjutnya guru dapat menambahkan tema-tema yang akan diberikan kepada

siswa dalam tiap pertemuannya, baik ketika pembukaan maupun ketika

praktek membuat sesuatu.

4. Guru dapat berimprovisasi (mengembangkan) semua yang telah direncakanan

pada kartu tematik tersebut ketika kegiatan belajar mengajar sedang berjalan.

C. Pedoman penggunaan alat dan bahan/pembuatan manual

Pedoman penggunaan alat dan bahan/pembuatan manual kartu tematik

sangatlah sederhana. Kartu tematik dibuat dari bahan-bahan yang biasa terlihat di

meja-meja guru maupun kantor-kantor sekolah, yaitu:

6

Page 7: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

1. Satu buah komputer/laptop

2. Program aplikasi Microsoft Excel

3. Printer

4. Kertas

5. Steples

6. Lakban

D. Prosedur penggunaan kartu tematik dalam pembelajaran

Setelah kartu tematik selesai dibuat baik untuk satu pertemuan maupun

beberapa pertemuan, ada beberapa prosedur dan konsekwensi yang muncul ketika

diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar, diantaranya:

1. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan selalu meng-update secara berkala

wawasannya tentang fenomena terbaru yang terjadi di dunia ini. Tidak ada

alasan untuk tidak bisa mendapatkan berita-berita terbaru. Sekarang manusia

sudah memasuki era informasi, dimana semua informasi yang dibutuhkan

bisa didapat dengan mudah sekali tanpa harus mengeluarkan biaya dan waktu

yang banyak. Tinggal masalah kesungguhan saja, apakah guru mau

meluangkan sedikit dari waktunya untuk meng-update dan meng-upgrade

informasi yang dia miliki. Pepatah Arab mengatakan ”seseorang yang tidak

memiliki apa-apa, tidak dapat meberi apa-apa”.

2. Pengelolaan kelas menjadi sangat penting sebelum pembelajaran dimulai.

Pembukaan materi yang kaya akan tema-tema menarik menjadi tidak berarti

7

Page 8: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

manakala kelas dalam keadaan gaduh dan tidak fokus. Untuk itu guru harus

memiliki kecakapan dalam mengelola kelas sehingga siswa benar-benar

dalam keadaan siap menerima ilmu pengetahuan dan wawasan baru dari

gurunya.

3. Mengoptimalkan sarana, prasarana dan sumber-sumber belajar. Terutama

koneksi jaringan internet sekolah.

4. Pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi bisa

memanfaatkan semua fasilitas yang ada yang berhubungan denga materi ini

yang tengah dipelajari

E. Hasil yang diperoleh dari praktek membuat kartu tematik

Kunci sukses pembuatan kartu tematik terletak pada ukuran kartu dan

sistematika penulisannya. Kartu tematik yang berukuran terlalu besar walaupun

content-nya lengkap menjadi kurang bermanfaat karena sulit untuk dilihat secara

langsung. Terlebih untuk seorang guru yang memori jangka pendeknya sudah

terganggu alias mudah lupa.

Begitupun kartu yang isinya tidak lengkap, sekalipun berukuran kecil, simpel

dan mudah dibawa kemana-mana tetap terasa kurang karena informasi yang ada di

dalamnya tidak mewakili apa yang ingin disampaikan oleh guru.

Untuk itu buatlah kartu dengan ukuran kecil (seukuran saku) agar bisa dibawa

kemana-mana dan mudah untuk dilihat maupun di simpan. Tidak disarankan

menjelaskan secara panjang lebar hal-hal yang perlu disampaikan mengingat ukuran

8

Page 9: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

kertas yang terbatas. Cukup dituliskan point-pointnya saja agar kartu terlihat simpel

namun lengkap dan memudahkan.

F. Evaluasi kebermanfaatan kartu tematik

Manfaat kartu tematik sama dengan manfaat yang ada dalam pembelajaran

tematik. Beberapa manfaat yang berhasil penulis rangkum dari berbagai sumber

diantaranya, adalah:

1. Kegiatan belajar mengajar bersifat real sesuai dengan kasus-kasus dalam

kehidupan sehari-hari peserta didik.

2. Membentuk kecakapan dalam berdiskusi antar kelompok, contohnya: sikap

toleransi, tidak memaksakan pendapat pribadi dan sebagainya.

3. Siswa yang pendiam dan siswa yang senang bicara dapat saling

berkomunikasi karena dibentuk dari tuntutan kerjasama kelompok.

4. Pembelajaran menjadi lebih fun karena minat dan kebutuhan siswa

teraspirasikan.

5. Mengasah kecerdasan siswa dalam melakukan curah gagasan.

6. Ingatan siswa akan materi yang telah disampaikan dapat bertahan lama

karena pembelajaran yang berkesan dan penuh makna.

7. Pembelajaran yang utuh menjadikan siswa mendapat pemahaman yang

orginial dan komprehensif.

8. Konsep keilmuan terbentuk degan baik dalam struktur pemikirian siswa

karena ilmu pengetahuan tidak dikotak-kotakkan oleh mata pelajaran. 9

Page 10: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

9. Hubungan antara guru dengan siswa menjadi lebih harmonis karena

seringnya berkomunikasi dan bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan.

10

Page 11: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

BAB III

LAPORAN HASIL

A. Deskripsi Hasil Pembelajaran

Karena keterbatasan waktu, inovasi yang penulis buat ini berupa kartu

tematik belum sempat diuji cobakan di kelas tempat penulis mengajar. Akan tetapi

pembelajaran dengan metode pendekatan secara tematik telah penulis lakukan

sepanjang tahun 2007 hingga 2010, yaitu ketika penulis mengajar komputer di

beberapa Taman Kanak-Kanak (TK) dan Play Group (PG) di Jakarta.

Para ahli psikologi perkembangan sangat menentang pemberian materi

pembelajaran komputer kepada anak usia dini, karena menurut mereka anak pada

usia tersebut belum waktunya dijejali dengan berbagai macam ilmu teknis.

Akan tetapi dengan pembelajaran berbasis tematik dan prinsip bermain

sambil belajar akhirnya penulis bersama tim pendidikan dari TK Mini Pak Kasur

berhasil menyusun modul pembelajaran komputer untuk anak usia dini dan

menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah TK dan Play Group.

Walaupun masih dalam tataran pengenalan dan belum sampai pada level menjadi

ahli.

Demikian halnya dengan pembelajaran TIK di SMA/SMK, penulis melihat

kegiatan belajar mengajar akan terasa lebih bermakna jika dalam setiap pertemuan

sang guru TIK mampu mengaitkan materi yang akan diajarkan saat itu dengan tema-

tema yang sedang hangat dibicarakan orang pada saat itu. Apalagi setiap materi yang

11

Page 12: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

disampaikan dapat dikaitkan dengan mata pelajaran lain dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari peserta didik.

B. Analisis hasil pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, penulis melihat kebanyakan dari

guru atau dosen yang melakukan pendekatan secara tematik dalam metode

pengajarannya mengalami keberhasilan.

Namun demikian ada beberapa hal yang menyebabkan pembelajaran tematik

di kelas tidak dapat berjalan seperti yang diinginkan karna beberapa faktor,

diantaranya:

1. Kelas tidak dalam kondisi siap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Guru yang gagal mengkondisikan kelas sebelum belajar, dengan artian kelas

tersebut begitu sunyi dan sepi karena sebagian dari siswanya tertidur atau

sebaliknya kelas terdengar begitu gaduh lantaran suara anak-anak yang sangat

berisik.

Untuk kondisi yang pertama, pembelajaran tematik masih bisa dilakukan

karena suara guru masih bisa terdengar oleh siswa yang tidak tidur.

Sedangkan untuk kondisi kedua, pembelajaran tematik benar-benar tidak bisa

dijalankan, karena bagaimana guru bisa bercerita atau membahas suatu kasus

tertentu jika suara guru tersebut hilang tenggelam ditelan keributan dan

kegaduhan kelas. Para siswa yang tidak ribut pun akhirnya tidak dapat

mendengarkan penjelasan dari gurunya.

12

Page 13: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

2. Sifat dan karakter guru yang tidak mendukung pembelajaran secara tematik.

Masih ada beberapa guru di tanah air kita yang memiliki prinsip “guru selalu

benar pantang untuk disalahkan”. Ada juga guru yang memiliki sifat tertutup,

dia menutup diri dari informasi yang muncul dari siswanya atau dalam bentuk

gagasan maupun usulan. Begitu pula dengan guru yang selalu menjawab

semua pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa, entah jawaban tersebut

memiliki dasar ataupun tidak yang penting pertanyaan siswa dijawab dengan

berbagai macam gaya retorika yang dia miliki.

Nah, para guru yang memiliki karakter seperti ini sangat tidak mendukung

pembelajaran tematik karena salah satu prinsip dari pembelajaran tematik

adalah student center, artinya yang menjadi pusat pembelajaran adalah para

siswa bukan gurunya.

3. Sarana dan prasana memegang peranan penting dalam keberhasilan

pembelajaran tematik. Dalam hal ini bukan berarti sebuah sekolah harus

memiliki lapangan sepak bola standar internasional, kolam renang, lapangan

indoor dan sebagainya. Minimal yang paling urgent dari semua itu adalah

koneksi internet yang cepat. Sehingga baik siswa maupun guru mendapatkan

kemudahan ketika mencari informasi di jagat dunia maya.

13

Page 14: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pembelajaran tematik menjanjikan berjuta manfaat, namun tetap saja

semuanya kembali ke pribadi guru masing-masing. Karena banyak yang perlu

dibenahi jika sebuah sekolah atau seorang guru ingin kelasnya menerapkan metode

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik.

Sesuatu yang memiliki nilai tinggi dan memberikan manfaat yang banyak

pastilah menuntut kerja ekstra, salah satunya dalam penyusunan tema. Dalam

menyusun jaringan tema, seorang guru dituntut keshabaran dan kerja kerasnya. Tidak

hanya dalam hal teknis penyusunan saja akan tetapi substansi jauh lebih penting.

B. Saran

Agar pembelajaran tematik dapat tercipta dengan baik dibutuhkan dukungan

dari berbagai pihak. Tidak hanya pihak guru yang dituntut keseriusannya, akan tetapi

seluruh stakeholder yang berkaitan dengan sekolah mulai dari pihak yayasan, tata

usaha dan karyawan lain termasuk juga siswa harus memiliki komitmen yang kuat

untuk mewujudkan cita-caita ini.

Dan sebagai pamungkas dari semua bahasan ini, penulis mengutip sebuah

lafadz dzikir yang biasa terdengar di kalangan ummat Islam. “laa haula wa laa

quwwata illaa billaah” artinya: tiada daya dan upaya kecual dari Allah Swt.

14

Page 15: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

Sekolah yang besar, fasilitas yang high class, perangkat pendidikan yang

lengkap dan sempurnanya visi misi yang dimiliki sekolah hanya akan menjadi

impian saja mana kala orang-orang yang berada di dalamnya tidak beriman kepada

Allah Swt.

Orang-orang yang jauh dari Allah Swt akan mengalami kegagalan dalam

setiap usahanya. Walaupun ada yang sukses, maka kesuksesannya adalah sesuatu

yang semu dan menipu, yaitu kesuksesan yang membawa dirinya/kelompoknya pada

kehancuran dan penyesalan yang dalam. Wallahu a’lam.

15

Page 16: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Hajar Ibnu, 2013, Panduan Lengkap Kurikulum Tematik Untuk SD/MI. Jakarta: Diva Press

Kunandar, 2007, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Mulyoto, 2013, Strategi Pembelajaran Di Era Kurikulum 2013. Jakarta: Pustaka Karya

Keraf Gorys, 2001, Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah

Pendidikan Tokoh, 2013, Menyambut Kurikulum 2013. Jakarta: Kompas

http://uukurniawati.wordpress.com/2013/05/17/konsep-dasar-pembelajaran-tematik

http://eltelu.blogspot.com/2013/07/kurikulum-2013-konsep-pembelajaran.html

http://bdksurabaya.kemenag.go.id/file/dokumen/PEMBELAJARANTEMATIK.pdf

http://tunas63.wordpress.com/2009/09/07/ciri-dan-manfaat-pembelajaran-tematik/

16

Page 17: BAB 1 - azainalmutaqin.files.wordpress.com file · Web viewDengan momentum penerapan kurikulum 2013, yang prinsip utamanya adalah tematik ... (SMP) dilakukan pendekatan terpadu untuk

LAMPIRAN

1.      DATA/INFORMASI YANG RELEVAN

2.      BIODATA

17