Bab 1 Studi Kelayakan Bisnis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/2/2019 Bab 1 Studi Kelayakan Bisnis

    1/3

    Bab 1 Studi Kelayakan Bisnis (Resume)

    BAB I PENGANTAR STUDI KELAYAKAN BISNIS

    A. Definisi Studi Kelayakan Bisnis

    Studi Kelayakan Bisnis adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menilai

    kelayakan bisnis yang dijalankan untuk mewujudkan laba perusahaan ( Kasmir dan Jakfar : 2004).

    Ada juga pemikiran Nitisemito dan Burhan ( 1995 ) yang telah mendifinisikan studi kelayakan

    pada hakekatnya adalah suatu metode penjajagan dari suatu gagasan usaha tentang kemungkinanlayak atau tidaknya gagasan usaha tersebut dilaksanakan. Berarti dengan istilah bisnis sendiri

    adalah suatu peranan individu/kelompok atau organisasi yang diberikan atau diperankan untukmendukung perekonomian yang ada baik perekonomian tertutup maupun perekonomian terbuka.

    B. Kontribusi Studi Kelayakan Bisnis

    Adanya kajian studi kelayakan bisnis merupakan premis atau asumsi dasar dalam perencanaanbisnis itu sendiri. Yang menurut Nitisemito dan Burhan (1995) bahwa kontribusi studi kelayakan

    bisnis dapat dilihat dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan langsung dan tidak langsungterhadap bisnis itu sendiri, seperti :

    1. Pengusaha, dengan adanya studi kelayakan tersebut pengusaha akan mengetahui apakahgagasan usahanya layak untuk dilaksanakan atau tidak ditinjau dari sudut perusahaan. Bilamana

    berdasarkan studi kelayakan bisnis tersebut bahwa gagasan usahanya tidak layak, makapengusaha tersebut telah menyelamatkan investasinya dari kerugian yang mungkin timbul dari

    kegagalan. Bila layak gagalan usaha tersebut, besar kemungkinan usaha tersebut akan berhasil.2. Kreditor, Apabila berdasarkan studi kelayakan tersebut disimpulkan bahwa gagasan usaha

    tersebut ternyata layak untuk dilaksanakan, maka kita akan dapat lebih meyakinkan pihakkreditor untuk memberikan fasilitas pendanaan bagi gagasan usaha tersebut.

    3. Penanam Modal, Dengan mempelajari studi kelayakan tersebut mereka akan dapat mengambilkeputusan, apakah akan menanamkan modelnya atau tidak dalam perusahaan tersebut.

    4. Masyarakat/Pemerintah, Kepentingan masyarakat/pemerintah terhadap studi kelayakan usahamenyangkut apa yang disebut externalities, yakni akibat sampingan baik positif maupun negatif

    sebagai akibat didirikannya gagasan usaha tersebut, akibat mana biasanya tidak diperhitungkanoleh perusahaan.

    C. Aspek-Aspek Penilaian Studi Kelayakan Bisnis

    Organisasi perusahaan yang dibentuk dan dikembangkan dalam perekonomian tertentu, sangat

    dipengaruhi oleh seperangkat faktor internal perusahaan dan faktor eksternal perusahaan.

    Faktor-faktor internal perusahaan dan eksternal perusahaan dapat dijadikan aspek-aspek

    penilaian studi kelayakan bisnis.

  • 8/2/2019 Bab 1 Studi Kelayakan Bisnis

    2/3

    Dibawah ini akan diketengahkan aspek-aspek penilaian studi kelayakan bisnis yang umumdikembangkan perusahaan dan mengkutip pendapat Nitisemito dan Burhan (1995) yang meliputi

    aspek teknis, aspek manajemen, aspek keuangan dan aspek lingkungan.

    1. Aspek Teknis, didalam membuat studi kelayakan aspek teknis harus diperhatikan untuk dapat

    menetapkan layak tidaknya suatu gagasan usaha yang meliputi teknologi, tenaga kerja, bahanbaku, peralatan, sarana dan faktor alam. Berhubung sangat besarnya pengaruh aspek teknis inimaka melalaikan aspek teknis ini dapat menimbulkan kesulitan bahkan kegagalan dalam

    pelaksanaan suatu gagasan usaha.2. Aspek Manajemen, dalam membuat studi kelayakan bisnis maka yang sering dilupakan adalah

    mengevaluasi kemampuan manajemen. Sampai sejauh mana pentingnya mengevaluasikemampuan manajemen dalam membuat studi kelayakan bisnis. Kemampuan manajemen itu

    sangat erat sekali dengan skala perusahaan. Dan perwujudan kemampuan manajemenmembutuhkan waktu yang panjang sejalan dengan optimalisasi pengelolaan perusahaan.

    3. Aspek Keuangan, untuk dapat memutuskan layak tidaknya suatu gagasan usaha, maka perludipertimbangkan aspek keuangan. Suatu studi kelayakan akan sulit dipercaya kebenarannya

    bilamana aspek keuangan tidak diikutsertakan dalam pertimbangan. Sudah barang tentu aspekkeuangan dalam studi kelayakan bukan hanya mempertimbangkan jumlah modal yang

    diperlukan, tetapi pertimbangan lain dalam aspek keuangan perlu dipertimbangkan dari kinerjakeuangan perusahaan.

    4. Aspek Lingkungan, dalam membuat studi kelayakan bisnis masalah lingkungan adalah sangatpenting. Studi Kelayakan yang tidak mempertimbangkan faktor lingkungan akan dapat

    menyebabkan evaluasi yang dibuat keliru bahkan ada suatu perusahaan yang mengalamikegagalan karena mengabaikan faktor ini dalam studi kelayakan bisnis.

    D. Metode Pembelajaran Studi Kelayakan Bisnis

    Dalam profesi kependidikan ada dikenal metode pembelajaran dengan nama HOLISTIK yangmeliputi aspek Knowing, aspek Feelling dan aspek Acting. Aspek-aspek holistik ini saling terkait

    dan terpadu dalam membentuk karakter peserta didik.

    1. Pendekatan Knowing, berdasarkan kompetensi pembelajaran yang akan dikembangkan dalamsistim pendidikan tinggi alangkah tepatnya bila pendekatan kompetensi ini berlandaskan Applied

    Approarch (AA) yang meliputi kompetensi :a. Pengetahuan (C1)

    b. Pemahaman (C2)c. Analisis (C3)

    d. Sentesis (C4)

    2. Pendekatan Feeling, pembentukan feeling dapat dilakukan dalam rangka mengembangkankepribadian menarik (personality) bekal untuk ke dunia bisnis. Ahli personality (Florance)berpendapat bahwa manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa tentu memiliki kepribadian

    tertentu yang dibedakannya dalam tipe kepribadian populer, kepribadian prestasi, kepribadiandamai dan kepribadian sempurna.

    3. Pendekatan Acting, adanya pengetahuan yang banyak dan baik disertai dengan terbentuknyafeeling yang berjiwa, tentu akan melahirkan acting yang baik (sempurna) berguna buat orang

  • 8/2/2019 Bab 1 Studi Kelayakan Bisnis

    3/3

    lain. Dan memiliki perilaku yang bijaksana dalam melaksanakan bisnis (tidak ada perilakumanipulasi).

    E. Rekomendasi

    Dengan kita mengetahui dan memahami studi kelayakan bisnis yang dikembangkan dengan baikberdasarkan pola pembelajaran holistic diharapkan terwujud tujuan instruksi umumpembelajaran yaitu terdapatnya kemampuan peserta didik untuk mengembangkan kompetensi

    knowing berdasarkan konsep AA yang dibekali pembentukan jati diri dan terwujudnya perilakudengan kepribadian menarik dalam kerangka pengambilan keputusan yang tidak dimanipulasi.