39
8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 1/39 BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Konsep Teori 1.1.1 Anatomi & Fisiologi Hati Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rata-rata sekitar 1.500 gr atau 2% berat badan orang dewasa normal. Hati merupakan organ lunak yang lentur dan tercetak oleh struktur sekitarnya. Hati memiliki permukaan superior yang cebung dan terletak di bawah kubah kanan diaragma dan sebagian kubah kiri. !agian bawah hati berbentuk cekung dan merupakan atap dari ginjal kanan, lambung, pankreas, dan usus. Hati memiliki dua lobus utama yaitu kanan dan kiri. "obus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior oleh isura segmentalis kanan yang tidak terlihat dari luar. "obus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum alsiormis yang terlihat dari luar. "igamentum alsiormis berjalan dari hati ke diaragma dan dinding depan abdomen. #ermukaan hati diliputi oleh peritoneum $iseralis, kecuali daerah kecil pada  permukaan posterior yang melekat langsung pada diaragma. !eberapa ligamentum yang merupakan peritoneum membantu menyokong hati. i bawah  peritoneum terdapat jaringan ikat padat yang di sebut sebagai kapsula &lisson, yang meliputi permukaan seluruh organ' bagian paling tebal kapsula ini paling tebal kapsula ini terdapat pada porta hepatis, membentuk rangka untuk cabang $ena porta, arteri hepatika, dan salutan empedu. #orta hepatis adalah isura pada hati tempat masuknya $ena porta dan arteri hepatika serta tempat keluarnya duktus hepatika. 1.1.1.1 (truktur mikroskopis (etiap lobus hati terbagi menjadi struktur-struktur yang disebut sebagai lobulus, yang merupaakan unit mikroskopis dan ungsional organ. (etiap lobulus merupakan badan heksagonal yang terdiri atas lempeng-lempeng sel hati  berbentuk kubus, tersusun radial mengelilingi $ena sentralis yang mengalirkan darah dari lobulus. Hati manusia memiliki maksimal 100.000 lobulus. iantara lempengan sel hati terdapat kapiler-kapiler yang di sebut sebagai sinusoid, yang merupakan cabang $ena porta dan arteria hepatika. )idak seperti kapiler lain, sinusoid dibatasi oleh sel agositik atau sel *uper. (el kuper merupakan sistem monosit-makroag dalam hati adalah sel kuper' sehingga hati merupakan salah satu organ penting dalam pertahanan melawan in$asi bakteri dan agen toksin. 1

BAB 1. Sirosis Hati rindang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 1/39

BAB 1

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Teori1.1.1 Anatomi & Fisiologi Hati

Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rata-rata sekitar 1.500 gr 

atau 2% berat badan orang dewasa normal. Hati merupakan organ lunak yang

lentur dan tercetak oleh struktur sekitarnya. Hati memiliki permukaan superior 

yang cebung dan terletak di bawah kubah kanan diaragma dan sebagian kubah

kiri. !agian bawah hati berbentuk cekung dan merupakan atap dari ginjal kanan,

lambung, pankreas, dan usus. Hati memiliki dua lobus utama yaitu kanan dan kiri.

"obus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior oleh isura segmentalis

kanan yang tidak terlihat dari luar. "obus kiri dibagi menjadi segmen medial dan

lateral oleh ligamentum alsiormis yang terlihat dari luar. "igamentum

alsiormis berjalan dari hati ke diaragma dan dinding depan abdomen.

#ermukaan hati diliputi oleh peritoneum $iseralis, kecuali daerah kecil pada

 permukaan posterior yang melekat langsung pada diaragma. !eberapa

ligamentum yang merupakan peritoneum membantu menyokong hati. i bawah

 peritoneum terdapat jaringan ikat padat yang di sebut sebagai kapsula &lisson,

yang meliputi permukaan seluruh organ' bagian paling tebal kapsula ini paling

tebal kapsula ini terdapat pada porta hepatis, membentuk rangka untuk cabang

$ena porta, arteri hepatika, dan salutan empedu. #orta hepatis adalah isura pada

hati tempat masuknya $ena porta dan arteri hepatika serta tempat keluarnya

duktus hepatika.

1.1.1.1 (truktur mikroskopis

(etiap lobus hati terbagi menjadi struktur-struktur yang disebut sebagai

lobulus, yang merupaakan unit mikroskopis dan ungsional organ. (etiap lobulus

merupakan badan heksagonal yang terdiri atas lempeng-lempeng sel hati

 berbentuk kubus, tersusun radial mengelilingi $ena sentralis yang mengalirkan

darah dari lobulus. Hati manusia memiliki maksimal 100.000 lobulus. iantara

lempengan sel hati terdapat kapiler-kapiler yang di sebut sebagai sinusoid, yang

merupakan cabang $ena porta dan arteria hepatika. )idak seperti kapiler lain,

sinusoid dibatasi oleh sel agositik atau sel *uper. (el kuper merupakan sistem

monosit-makroag dalam hati adalah sel kuper' sehingga hati merupakan salah

satu organ penting dalam pertahanan melawan in$asi bakteri dan agen toksin.

1

Page 2: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 2/39

2

(elain cabang-cabang $ena porta dan arteriia hepatika yang melingkari bagian

 perier lobulus hati, juga terdapat saluran empedu. (aluran empedu. (aluran

empedu interilubular membentuk kapiler empedu yang sangat kecil yang disebut

sebagai kanalikuli +tidak tampak, yang berjalan ditengan lempengan sel hati.

mpedu yang dibentuk dalam hepatosit dieksresi ke dalam kanalikuli yang

 bersatu membentuk saluran empedu yang makin lama makin besar hingga

menjadi duktus koledokus.

1.1.1.2 ungsi hati

(elain merupakan organ parenkim yang paling besar, hati juga menduduki

urutan pertama dalam hal jumlah, kerumitan, dan ragam ungsi. Hati sangat

 penting untuk mempertahankan hidup dan berperan dalam hampir setiap ungsi

metabolik tubuh, dan terutama bertanggung jawab atas lebih dari 500 akti$itas

 berbeda.

 ungsi utama hati adalah membentuk dan mengeksresi empedu' saluran

empedu mengangkut empedu sedangkan kandung empedu mengangkut empedu

sedangkan kandung empedu menyimpan dan mengeluarkan empedu kedalam usus

halus sesuai kebutuhan. Hati menyekresi sekitar 500 hingga 1000 ml empedu

kuning setiap hari. /nsure utama empedu adalah air +%, elektronik, garam,

empedu, osolipid +terutama leisitin, kolesterol, garam anorganik, dan pigmen

empedu +terutama bilirubin terkonjugasi. &aram empedu penting untuk 

 pencernaan dan absorpsi lemak dan usus halus. (etelah di olah oleh bakteri dalam

usus halus, sebagian besar garam empedu akan direabsorpsi di ileum, mengalami

resirkulasi ke hati, serta kembali di konjugasi dan disekresi. !ilirubin +pigmen

empedu adalah hasil akhir metabolism dan secara isiologis tidak penting, namun

merupakan petunjuk adanya penyakit hati dan saluran empedu yang penting

karena bilirubin cenderung mewarnai jarinan dan cairan yang kontak dengan.Hati berperan penting dalam metabolism tiga makronutrien yang

dihantarkan oleh $ena porta pasca absorpsi di usus. !ahan makanan tersebut

adalah karbohidrat, protein, dan lemak. onosakarida dari usus halus di ubah

menjadi glikogen dan disimpan dalam hati +glikogenesis. ari depot glikogen ini,

glukosa dilepaskan secara konstan ked al'am darah +glikogenesis untuk 

memenuhi kebutuhan tubuh. (ebagian glukosa di metabolisme dalam jaringan

untuk menghasilkan panas dan energi, sisanuya di ubah menjadi glikogen dan di

simpan dalam jaingan subkutan. Hati juga mampu mensintesis glukosa dari

Page 3: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 3/39

3

 protein dan lemak +glukoneogenesis. #eranan hati dalam metabolisme protein

sangat penting untuk kelangsungan hidup. (emjua protein plasma +kecuali gama

globulin disintesis oleh hati. #rotein tersebut antara lain albumin +diperlukan

untuk mempertahankan tekanan osmotic koloid, protombin, ibrinogen, dan

actor-aktor pembekuan lain. (elain itu, sebagian besar degradasi asam amino

dimulai dalam hati melalui proses deaminasi atau pembuangangugus amino

+3H2. 4monia +3H yang dilepaskan kemudian disintesis menjadi urea dan

dieksresi oleh ginjal dan usus. 4monia +yang terbentuk dalam usus akibat

kerjanbakteri pada protein juga diubah menjadi urea di dalam hati.

ungsi metabolisme hati yang lain adalah metabolisme lemak'

 penimbunan $itain, besi, dan tembaga' konjugasi dan ekskresi steroid adrenal dangonad, serta detoksiikasi sejumlah 6at endogen dan eksogen. ungsi detoksiikasi

sangat penting dan dilakukan oleh en6im hati melalui oksidasi, reduksi, hidolisis,

atau konjugasi 6at-6at endogen +seperti indol, skatol, dan enol yang dihasilkan

oleh kerja bakteri pada asam amino dalam usus besar dan 6at-6at eksogen +seperti

morin, enobarbital, dan obat-obatan lain didetoksiikasi dengan cara demikian.

1.1.2 Definisi

Sirosis adalah penyakit hati kronis yang dicirikan dengan distorsi arsitektur 

hati yang normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodul-nodul regenerasi sel

hati, yang tidak berkaitan dengan $askulatur normal. nodul-nodul regenerasi ini

dapat berukuran kecil +mikronodular atau besar +makronodular. (irosis dapat

mengganggu sirkulasi darah intrahepatik, dan pada kasus yang sudah lanjut,

menyebabkan kegagalan ungsi hati secara bertahap. +#rice, (yl$ia 4nderson,

2005

enurut utta7in 8 *umala + 2011' 9 , (irosis hepatis adalah suatu

keadaan yang mewakili stadium akhir jalur histologis umum untuk berbagai

 penyakit hati kronis.

1.1. Klasifi!asi

enurut (melt6er +2001'11:, 4da tiga tipe sirosis atau pembentukan

 parut dalam hati ;

1. (irosis portal "aennec +alkoholik, nutrisional

imana jaringan parut secara khas mengelilingi daerah portal. (irosis ini

 paling sering disebabkan oleh alkholisme kronis dan merupakan tipe sirosis yang

 paling sering ditemukan di negara barat.

Page 4: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 4/39

4

(irosis "aennec +disebut juga sirosis alkoholik, portal, dan sirosis gi6i

merupakan suatu pola khas sirosis terkait penyalahgunaan alkohol kronis yang

 jumlahnya sekitar 5% atau lebih dari kasus sirosis sejumlah 10 hingga 15%

 peminum alkohol mengalami sirosis.

Hubungan pasti antara penyalahgunaan alkohol dengan sirosis "aennec

tidaklah diketahui, walaupun terdapat hubungan yang jelas dan pasti antara

keduannya. #erubahan pertama pada hati yang ditimbulkan alkohol adalah

akumulasi lemak secara bertahap di dalam sel-sel hati +iniltrasi lemak. #ola

iniltrasi lemak yang serupa juga ditemukan pada kwashiorkor +gangguan yang

la6im ditemukan di negara berkembang akibat deisiensi protein berat,

hipertiroidisme, dan diabetes. #ara pakar umumnya setuju bahwa minuman beralkohol menimbulkan eek toksik langsung terhadap hati. 4kumulasi lemak 

mencerminkan adanya sejumlah gangguan metabolik yang mencakup

 pembentukan trigliserida dari hati, dan menurunnya oksidasi asam lemak.

<ndi$idu yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan juga mungkin tidak 

makan selayaknya. #enyebab utama kerusakan hati tampaknya merupakan eek 

langsung alkohol pada sel hati, yang meningkat pada saat malnutrisi. #asien dapat

mengalami beberapa deisiensi nutrisi, termasuk tiamin, asam olat, piridoksin,

niasin, asam askorbat, dan $itamin 4. #engeroposan tulang sering terjadi akibat

asupan kalsium yang menurun dan gangguan metabolisme. 4supan $itamin *,

 besi, dan seng juga cenderung menurun pada pasien-pasien ini. eisiensi kalori

 protein juga sering terjadi.

egenerasi lemak tak berkomplikasi pada hati seperti yang berlibat pada

alkoholisme dini bersiat re$ersibel bila berhenti minum alkohol' beberapa kasus

dari kondisi yang relati jinak ini akan berkembang menjadi sirosis. (ecara

makroskopis hati membesar, rapuh, tampak berlemak, dan mengalami gangguan

ungsional akibat akumulasi lemak dalam jumlah banyak.

!ila kebiasaan minum alkohol diteruskan, terutama apabila semakin berat,

dapat terjadi suatu hal +belum diketahui penyebabnya yang akan memacu seluruh

 proses sehingga akan terbentuk jaringan parut yang luas. (ebagian pakar yakin

 bahwa lesi kritis dalam perkembangan sirosis hati mungkin adalah hepatitis

alkoholik.  Hepatitis alkoholik ditandai secara histologis oleh nekrosis

hepatoselular, sel-sel balon, dan iniltrasi leukosit poli-moronuklear +#3 di

Page 5: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 5/39

Page 6: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 6/39

6

+kolangitis, insidens nya lebih rendah daripada insidens sirosis leannec dan

 poscanekrotik.

*erusakan sel hati yang dimulai di sekitar duktus biliaris akan menimbulkan

 pola sirosis yang dikenal sebagai sirosis biliaris. )ipe ini merupakan 2% penyebab

kematian akibat sirosis.

#enyebab tersering sirosis biliaris adalah obstruksi biliaris pascahepatik.

(tasis empedu menyebabkan penumpukan empedu di dalam massa hati dan

kerusakan sel-sel hati. )erbentuk lembar-lembar ibrosa di tepi lobulus, namun

 jarang memotong lobulus seperti pada sirosis "aennec. Hati membesar, keras,

 bergranula halus, dan berwarna kehijauan. <kterus selalu menjadi bagian awal dan

utama dari sindrom ini, demikian pula pruritus, malabsorbsi, dan steatorea.

(irosis biliaris  primer  menampilkan pola yang mirip dengan sirosis biliaris

sekunder yang baru saja dijelaskan di atas, namun lebih jarang ditemukan.

#enyebab keadaan ini +yang berkaitan dengan lesi-lesi duktulus empedu

intrahepatik tidak diketahui. (irosis biliaris primer paling sering terjadi pada

 perempuan usia 0 hingga 95 tahun dan disertai dengan berbagai gangguan

autoimun +misal, tiroiditis autoimun atau artritis reumatoid. 4ntibodi anti-

mitokondrial dalam sirkulasi darah +44 terdapat dalam 0% pasien. (umbat

empedu sering ditemukan dalam kapiler-kapiler dan duktulus empedu, dan sel-sel

hati seringkali mengandung pigmen hijau. (aluran empedu ekstrahepatik tidak 

ikut terlibat. Hipertensi portal yang timbul sebagai komplikasi, jarang terjadi.

Asteomalasia terjadi pada sekitar 25% penderita sirosis biliaris primer +akibat

menurunnya absorpsi $itamin .

1.1." #tiologi

enurut utta7in 8 *umala + 2011' 9 , penyebab sirosis hepatis

yaitu ; Hepatitis !, Hepatitis >, penyakit hati alkoholik, kriptogenik, dan aktor 

autoimun atau kondisi lain.&angguan ungsi seluler dan selanjutnya aliran darah ke hati. #enyebab

meliputi malnutrisi, inlamasi +bakteri atau $irus, dan keracunan +contoh alkohol,

karbon tetraklorida, asetaminoen, +ongoes, 1.

eskipun etiologi berbagai bentuk sirosis masih kurang dimengerti,

terdapat tiga pola khas yang ditemukan pada kebanyakan kasus sirosis "aennec,

 pascanekrotik dan biliaris. +#rice, (yl$ia 4nderson, 2005

1.1.$ %anifestasi Klinis

Page 7: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 7/39

7

enurut utta7in 8 *umala + 2011' 9 , tanda dan gejala sirosis

hepatis yaitu ;

1. Hipertensi portal ; ?arises esoagus +hematemesis, melena, asites, edema,

splenomegali, kaput medusa, gangguan hematologi +anemia, leukopenia,

trombositipenia.

2. #enurunan ungsi hati ; cepat letih, mudah mengalami perdarahan, ikterus,

urin gelap, hipoalbuminemia.

. 4sites dan edema perier.

B. dema perier.

5. &angguan gastrointestinal ; mual muntah, anoreksia.

9. <ntegumen ; gatal, petekie, eritemapalmaris, spiderne$i.

. Hepatic ensealopati ; nyeri kepala, penurunan kesadaran, alkalosis

+peningkatan rekuensi pernapasan:. *olelitiasis.

enurut (melt6er +2001'11:, aniestasi klinis #enyakit ini mencakup

gejala ikterus dan ebris yang intermiten , pada mulanya hati akan membesar,

menjadi keras dan ireguler' akhirnya, hati tersebut mengalami atropi. )erapi

sirosis hepatis sama seperti terapi untuk setiap bentuk insuisiensi hati yang

kronis.

1. #embesaran hati

#ada awal per jalanan sirosis, hati cenderung membesar dan sel-senya

dipenuhi oleh lemak. Hati tersebut menjadi keras dan memiliki tepi tajam yang

dapat diketahui melalui palpasi. 3yeri abdomen dapat terjadi sehingga

mengakibatkan regangan pada selubung ibrosa hati +kapsula glissoni.pada

 perjalanan penyakit yang lebih lanjut, ukuran hati akan berkurang setelah

 jeringan perut menyebabkan pengerutan jaringan hati. 4kan teraba berbenjol-

 benjol +noduler.2. Abstruksi portal dan asites

aniestasi lanjut sebagian disebabkan oelh kegagalan ungsi hati yang

kronis dan sebagian lagi oleh obstruksi sirkulasi portal. (emua darah dari organ

digesti dan peraktis dan berkumpul dalam $ena portal dan dibawa kehati.

*erena hati yang sirosik tidak memungkinkan maka aliran darah tersebut akan

kembali kedalam lima.dan tarktus gastrointestinal dengan konsekuensi bahwa

organ C organ ini menjadi tempat kongestiasi yang kronis kedua orga tersebut

akan dipenuhi oleh darah dan dengan demikian tidak daopat bekerja dengn

Page 8: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 8/39

8

 baik pasien dnegan keadaan semacam ini cenderung menderita dispeksia kronis

dan konstipasi atau diare. !erat badan pasien secra berangsur-angsur 

mengalami penurunan.

. ?arises gastrointestinalAbstruksi aliran darah yang terjadi akibat perubahan pibrotik juga

mengakibatkan pembuluh darah gastrointestinal dan pemintasan +shuting

darah dari pembuluh portal kedalam pembuluh darah dnegan tekanan yang

lebih rendah. (ebagai akibatnya, penderita sirosis sering memperlihatkan

distensi pembuluh darah abdomen yang mencolok serta terlihta pada inseksi

abdomen +kaput medusae, dan sistensi pembuluh darah diseluruh traktus

gastrointestinal. soagus, lambung dan rektum bagian bawah merupakan

darah yang sering mengalami pembentukan pembuluh darah kaloteral. istensi

 pembuluh darah akan membentuk $arises atau hemoroid tergantung pada

lokasinya.

B. dema

&ejala lanjut lainnya pada sinosis hepatis ditimbulkan oleh gagal hati

yangkronis. *onsentrasi albumin plasma menurun sehingga menjadi

 predisposisi untuk terjadi nya edema. #roduksi aldesteron yang berlebihan akan

menyebabkan retensi natrium serta air dan ekskresi kalium.

5. eisiensi ?itamin dan 4nemia

*arena pembentukan, penggunaan dan penyimpanan $itamin tertentu yang

tidak memadai + terutama $itamin 4, > dan *, maka tanda-tanda deisiensi

$itamintersebut sering di jumpai, khususnya sebagai penomena hemoragik 

yang berkaitan dengan deisiensi $itamin *. &stritis kronis dan gangguan

ungsi gastrointestinal bersama-sama asupan diet yang adekuat dan gangguan

ungsi hati turut menimbulkan anemia yang sering menyertai sirosis

hepatis.gejala anemia dan status nutrisi serta kesehatan pasien yang buruk akan

mengakibatkan kelelahan yang hebat akan mengganggu kemampuan untuk 

melakukan akti$itas rutin sehari-hari.

9. *emundurun mental

aniestasi klinik lainnya adalah kemunduran ungsi mental dengan

ensealopati dan koma hepatik yang membakat. *arena itu, pemeriksaan

neurologi perlu dilakukan pada sirosis hepatis dan mencakup perilaku umum

Page 9: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 9/39

9

 pasien, kemampuan kogniti, orientasi terhadap waktu serta tempat, dan pola

 bicara.

&ambaran klinis dan komplikasi sirosis hati umumnya sama untuk semua

tipe tanpa memandang penyebabnya, meskipun beberapa tipe sirosis yang

tersendiri mungkin memiliki gambaran klinis dan biokimia yang agak berbeda.

asa ketika sirosis bermaniestasi sebagai masalah klinis hanyalah sepenggal

waktu dari perjalanan klinis selengkapnya. (irosis bersiat laten selama bertahun-

tahun, dan perubahan patologis yang terjadi berkembang lambat hingga akhirnya

gejala yang timbul menyadarkan akan adanya kondisi ini. (elama masa laten yang

 panjang, terjadi kemunduran ungsi hati secara bertahap +#rice, (yl$ia 4nderson,

2005.

1.1. Patofisiologi

enurut utta7in 8 *umala + 2011' 9 , beberapa aktor yang terlibat

dalam kerusakan sel hati adalah deisiensi 4)# +akibat gangguan metabolisme sel

 peningkatan pembentukan metabolik oksigen yang sangat reakti dan deisiensi

antioksidan atau kerusakan en6im perlindungan +glutatoin triroksida yang timbul

secara bersamaan. (ebagai contoh metabolik oksigen akan bereaksi dengan asam

lemak tak jenuh pada osolipid. Hal ini membantu kerusakan membran plasma

dan organel sel +lisosom, retikulum endoplasma, akibatnya konsentrasi kalsium

disitosol meningkat serta mengaktikan sel kuler disunusoid hati dan menarik sel

inlamasi +granusolosit, limposit, dan monosit. !ererapa aktor pertumbuhan dan

sitokin kemudian dilepaskan dari sel kuler dan dari sel inlamasi yang terlibat.

aktor pertumbuhan ini dan sitokin akan memberikan maniestasi sebagai

 berikut.1. engubah sel penyimpan lemak menjadi mioibroblast.

2. engubah monosit yang bermigrasi menjadi makroag akti .

. emicu prolierasi ribroblas.

!erbagai interaksi ini memberikan manisestasi peningkatan pembentukan

matriks ektrasel oleh mioibroblas. Hal ini menyebabkan peningkatan akumulasi

kolagen +tipe <, tipe <<< dan tipe <?, proteoglikan, dan glikoprotein dihati.

Dumlah matriks yang berlebihan dapat dirusak +mula-mula oleh

metaloprotease dan hepatosit dapat mengalami degenerasi. Dika nekrosis terbatas

Page 10: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 10/39

10

 pada lobulus hati, maka pergantian struktur hati yang sempurna memungkinakan

terjadi. 3amun, jika nekrosis telah meluas menembus parenkin perier lobular 

hati, maka aka terbentuk jaringan ikat. 4kibatnya, terjadi degenerasi ungsional

dan arsitekstur yang tidak sempurna dan terbentuk nodul-nodul +sirosis.

*ondisi sirosis hepatis memberikan berbagai masalah keperawatan yang

muncul pada pasien dan menberikan implikasi pada asuhan keperawatan. asalah

keperawatan yang muncul berhubungan dengan kondisi penurunan ungsi hati

dari respons hipertensi portal.

1.1.9.1 #enurunan ungsi hatianiestasi utama dari penurunan kolestasis +terhentinya aliran empedu

dengan respons ikterus dan hiperbilirubilemia. <kterus terjadi paling sedikit pada

90% pasien selama perjalanan penyakit dan biasanya minimal +korenblat, 2005

hiperbilirubimenia tanpa ikterus lebih sering terjadi. #asien dapat menjadi ikterus

selama pasien berkompensasi disertai gangguan re$ersibel ungsi hati. (ebagai

contoh, pasien sirosis dapat menjadi ikterus setelah minum alkohol. <kterus

intermiten merupakan gambaran khas sirosis biliar dan terjadi bila timbul

 peradangan akti hati dan saluran empedu +kolangditis.

&angguan endokrin sering terjadi pada sirosis. Hormon korteks adrenal,

testis, dan o$arium dimetabolisme dan diinaktikan oleh hati dalam keadaan

normal. (piderne$i +angioma laba-laba atroi testis, ginekomastia, alopesia pada

dada dan aksila, serta eritema palmaris, semuanya diduga disebabkan oleh

kelebihan estrogen dalam sirkulasi. #eningkatan pigmentasi pada kulit diduga

akibat akti$itas melanin-stimulating hormone +(H yang bekerja secara

 berlebihan.&angguan hematoligik yang sering terjadi pada sirosis adalah mudah

mangalami perdarah anemia, leukopenia dan tromositopenia. #asien sering

mengalami perdarahan hidung, gusi, mentruasi yang berat, dan muah memar.

asa protrombin dapat memanjang. aniestasi ini merupakan akibat

 berkurangnya pembentukan aktor-aktor pembekuan oleh hati. 4nemia,

leukopenia, dan trombositopenia didiga juga akibat hipersplenisme. "ima tidak 

hanya membesar +splenomegali, tetapi juga lebih akti menghancurkan sel-sel

Page 11: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 11/39

Page 12: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 12/39

12

Hepatik ensealatopi dapat terjadi secara akut, berpotensi secara re$ersibel,

atau mungkin bersiat gangguan kronis progresi yang berhubungan dengan

 penyakit hati kronis.

1.1.9.2 Hipertensi portal

Hipertensi portal dideensisikan sebagai peningkatan tekanan $ena porta

yang menetap di atas tingkat normal yaitu 9 sampai 12 cmHg 2A +price, 15.

Hati yang normal kemampuan untuk mengakomodasi perubahan besar pada

aliaran darah portal tanpa perubahan cukup beras dalam tekanan portal. Hipertensi

 portal merupakan hasil dari kombinasi peningkatan arus masuk $ena portal dan

 peningkatan resitensi terhadap aliran darah portal +&ros6mann, 1B.

4sites merupakan penimbunan cairan encer intraperitonel yang

mengandung sedikit protein. aktor utama patogenesis asites adalah penigkatan

tekanan hidrostastik pada kapiler usus +hipertensi portal dan penurunan tekanan

osmotik koloid akibat hipoalbunemia. aktor lain beperan adalah retensi natrium

dan air, serta peningkatan sintesis dari aliran lime hati.(aluran kolateral penting yang timbul akibat sirosis dan hipertensi portal

yaitu pada esoagus bagian bawah. #irau darah melalui saluran ini ke $ena ka$a

menyebabkan dilatasi $ena-$ena tersebut +$arises esoagus. ?arises ini terjai

 pada sekitar 0% pasien sirosis lanjut +#rice, 15.

(irkulasi kolateral juga melibatkan $ena superisial dinding abdomen.

)imbulnya sirkulasi ini mengakibatkan dilatasi $ena-$ena sekitar umbilikus

+kaput medusa. ilatasi anastomosis antara cabang-cabang $ena mesenterika

inerior dan $ena-$ena rektum sering mengakibatkan terjaidnya hemoroid interna.#erdarahan dari hemoroid yang pecah biasanya tidak hebat karena tekanan yang

dihasilkan tidak setinggi tekanan pada esoagus oleh karena jarak yang lebih jauh

dari $ena porta.

(plenomegali pada sirosis dapat dijelaskan bedasarkan kongesti pasi 

kronik akibat bendungan dan tekanan darah yang meningkat pada $ena lienalis.

Page 13: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 13/39

13

1.1.' Pemeri!saan Diagnosti! 

#emeriksaan diagnostik enurut (melt6er +2001'11, erajat penyakit

hati dan bentuk pengobatannya di tentukan setelah mengkaji hesil-hasil pemeriksa

laboratorium. *arena ungsi hati yang kompleks, ada banyak pemeriksa

diagnostik yang dapat dilakukan untuk memberikan imormasi tentang ungsi hati.

#asien harus mengetahui mengapa semua pemeriksaan ini dilakukan memberikan

inormasi tentang ungsi hati.

Page 14: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 14/39

14

#ada disungsi parenkimal hati yang berat, kadar albumin serum

cenderung menurun semetara kadar globulin serum meningkat. #emeriksaan

en6im menunjukan kerusakan sel hati, yaitu kadar alkali osatase, 4() +(&A)

serta 4") +(&#) meningkat dan kadar kolinesterase serum dapat menurun.

#emeriksaan bilirubin dilakukan untuk mengukur ekskresi empedu atau retensi

empedu. "aparoskopi yang dikerjakan bersama biopsi memungkinkan pemeriksa

untuk melihat hati secara langsung.

#emeriksaan pemindai /(& akan mengukur perbedaaan densitass antara

sel-sel paremkim hati dan jaringan parut. #emeriksaan pemindai >) +>omputed

tomography, @< dan pemindai radioisotop hati memberikan inormasi tentang

 besar hati dan aliran darah hepatik serta obstruksi aliran tersebut.4nalisa gas darah arterial dapt mengungkapkan gangguan keseimbangan

$entilasi-perusi dan hipoksia pada sirosis hepatis.

enurut utta7in 8 *umala +2011'5, #engkajian pemeriksaan

diagnostik, terdiri atas hal berikut.

1. #emeriksaan darah

a. !iasanya dijumpai anemia, leukopenia, trombisitopenia, dan waktu

 protrombin memanjang.

 b. )es aal hati. /ntuk memeriksa apakah hati berungsi normal. )emuan

laboratorium bisa normal dalam sirosis.

c. /(&. /ntuk mencari tanda-tanda sirosis dalam atau pada permukaan hati.

2. >) scan. iperlukan untuk mengidentiikasi adanya kondisi komplikasi sirosis

hepatis dampak dari peningkatan tekanan $ena prtal, seperti $arises esoagus.

. #aracentesi

a. #aracentesis asites adalah penting dalam menentukan apakah asitesdisebabkan oleh proses lain.

 b. (tudi ini juga digunakan untuk menyingkirkan ineksi dan keganasan .

B. !iopsi hati. /ntuk mengidentiikasi ibrosis dan jaringan parut. !iopsi

merupakan tes diagnosis yang paling dipercaya dalam menegakaan diagnosis

sirosi hepatis.

enurut ongoes +1 ; , pemeriksaan diagnostik pada sirosi hati

meliputi ;

Page 15: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 15/39

Page 16: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 16/39

16

diperlukan untuk mengurangi asites jika gejala ini terdapat, dan meminimalkan

 perubahan cairan serta elektrolit yang umu terjadi pada penggunaan jenis diuretik 

lainnya. 4supan protein dan kalori yang adekuat merupakan bagian esensial dalam

 penanganan sirosi bersam-sama supaya untuk menghindari penggunaan alkohol

selanjutnya. eskipun tidak dapat diputar balik, perkembangan keadaan ini masih

dapat dihentikan atau diperlambat dengan tindakan tersebut.

!eberapa penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa colchicine, yang

merupakan preparat anti-inlamasi untuk mengobati gejala gout, dapat

memperpanjang kelangsungan hidup penderita sirosis ringan hingga berat.

!erikut beberapa penatalaksanaan pasien dengan sirosis hepatis;

1. <stirahat di tempat tidur sampai terdapat perbaikan ikterus, asites, dan demam.

2. iet rendah protein +diet hati <<< protein 1grEkg !!, 55 gr protein, 2.000kalori. !ila ada asites diberikan diet rendah garam << +900-:00 mg atau <<<

+1.000-2000 mg. !ila proses tidak akti diperlukan diet tinggi kalori +2.000-

000 kalori dan tinggi protein +:0-125 grEhari. !ila ada tanda-tanda

 prekoma atau koma hepatikum, jumlah protein dalam makanan dihentikan

+diet hati << untuk kemudian diberikan kembali sedikit demi sedikit sesuai

toleransi dan kebutuhan tubuh. #emberian protein yang melebihi kemampuan

 pasien atau meningginya hasil metabolisme protein, dalam darah $iseral dapat

mengakibatkan timbulnya koma hepatikum. iet yang baik dengan protein

yang cukup perlu diperhatikan.

. engatasi ineksi dengan antibiotik diusahakan memakai obat-obatan yang

 jelas tidak hepatotoksik.

B. empebaiki keadaan gi6i bila perlu dengan pemberian asam amino esensial

 berantai cabang dengan glukosa.

5. @oboransia. ?itamin ! compleks. ilarang makan dan minum bahan yang

mengandung alkohol. #enatalaksanaan asitesis dan edema adalah ; <stirahat

dan diet rendah garam. engan istirahat dan diet rendah garam +200-500 mg

 perhari, kadang-kadang asitesis dan edema telah dapat diatasi. 4dakalanya

harus dibantu dengan membatasi jumlah pemasukan cairan selama 2B jam,

hanya sampai 1 liter atau kurang. !ila dengan istirahat dan diet tidak dapat

diatasi, diberikan pengobatan diuretik berupa spironolakton 50-100 mgEhari

+awal dan dapat ditingkatkan sampai 00 mgEhari bila setelah C B hari tidak 

terdapat perubahan. !ila terjadi asites rerakter +asites yang tidak dapat

dikendalikan dengan terapi medikamentosa yang intensi, dilakukan terapi

Page 17: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 17/39

17

 parasentesis. Falupun merupakan cara pengobatan asites yang tergolong

kuno dan sempat ditinggalkan karena berbagai komplikasinya, parasentesis

 banyak kembali dicoba untuk digunakan. #ada umunya parasentesis aman

apabila disertai dengan inus albumin sebanyak 9 C : gr untuk setiap liter 

cairan asites. (elain albumin dapat pula digunakan dekstran 0 % Falaupun

demikian untuk mencegah pembentukan asites setelah parasentesis,

 pengaturan diet rendah garam dan diuretik biasanya tetap diperlukan. d.

#engendalian cairan asites. iharapkan terjadi penurunan berat badan 1

kgEhari. Hati-hati bila cairan terlalu banyak dikeluarkan dalam suatu saat,

dapat mencetuskan ensealopati hepatik.

1.1.) Kompli!asi

1. #erdarahan &astrointestinal

(etiap penderita (irosis Hepatis dekompensata terjadi hipertensi portal, dan

timbul $arises esophagus.?arises esophagus yang terjadi pada suatu waktu mudah

 pecah, sehingga timbul perdarahan yang massi. (iat perdarahan yang

ditimbulkan adalah muntah darah atau hematemesis biasanya mendadak dan

massi tanpa didahului rasa nyeri di epigastrium. arah yang keluar berwarna

kehitam-hitaman dan tidak akan membeku, karena sudah tercampur dengan asam

lambung. (etelah hematemesis selalu disusul dengan melena +(ujono Hadi.

2. *oma hepatikum

*omplikasi yang terbanyak dari penderita (irosis Hepatis adalah koma

hepatikum. )imbulnya koma hepatikum dapat sebagai akibat dari aal hati sendiri

yang sudah sangat rusak, sehingga hati tidak dapat melakukan ungsinya sama

sekali. <ni disebut sebagai koma hepatikum primer.apat pula koma hepatikum

timbul sebagai akibat perdarahan, parasentese, gangguan elektrolit, obat-obatan

dan lain-lain, dan disebut koma hepatikum sekunder.

#ada penyakit hati yang kronis timbullah gangguan metabolisme protein, dan

 berkurangnya pembentukan asam glukoronat dan sulat. emikian pula proses

detoksiikasi berkurang. #ada keadaan normal, amoniak akan diserap ke dalam

Page 18: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 18/39

18

sirkulasi portal masuk ke dalam hati, kemudian oleh sel hati diubah menjadi urea.

#ada penderita dengan kerusakan sel hati yang berat, banyak amoniak yang bebas

 beredar dalam darah.Aleh karena sel hati tidak dapat mengubah amoniak menjadi

urea lagi, akhirnya amoniak menuju ke otak dan bersiat toksikEiritati pada otak.

. /lkus peptikum

)imbulnya ulkus peptikum pada penderita (irosis Hepatis lebih besar bila

dibandingkan dengan penderita normal. !eberapa kemungkinan disebutkan

diantaranya ialah timbulnya hiperemi pada mukosa gaster dan duodenum,

resistensi yang menurun pada mukosa, dan kemungkinan lain ialah timbulnya

deisiensi makanan.

B. *arsinoma hepatoselular 

  *emungkinan timbulnya karsinoma pada (irosis Hepatis terutama pada

 bentuk postnekrotik ialah karena adanya hiperplasi noduler yang akan berubah

menjadi adenomata multiple kemudian berubah menjadi karsinoma yang multiple.

5. <neksi

  (etiap penurunan kondisi badan akan mudah kena ineksi, termasuk juga

 penderita sirosis, kondisi badannya menurun. ineksi yang sering timbul pada

 penderita sirosis, diantaranya adalah ; peritonitis, bronchopneumonia, pneumonia,

tbc paru-paru, glomeluroneritis kronik, pieloneritis, sistitis, perikarditis,

endokarditis, erysipelas maupun septikemi. +Hadi.r.#ro, 2002.

1.2 %ana*emen Kepera+atan

1.2.1 Peng!a*ian

#engkajian sirosis hepatis hepatis terdiri atas pengkajian anamnesis,

 pemeriksaan isik, dan e$aluasi diagnostik. #engkajian diokuskan pada respons penurunan ungsi hati dan hipertensi portal.

1. 4namnesis

<dentitas klien yang harus diketahui perawat meliputi nama, umur, jenis

kelamin, alamat rumah, agama, atau kepercayaan suku bangsa, bahasa yang

dipakai, status pendidikan pekerjaan klien, dan asuransi kesehatan.

2. *eluhan /tama

#ada penurunan ungsi hati, keluihan utama yang didpatkan ber$ariasi

sesuai tingkat toleransi indi$idu.keluhan cepat lelah atau merasa lemah

merupakan keluhan utam yang paling la6im didapatkan akibat penurunan

Page 19: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 19/39

19

ungsi hati. Hal ini berhubungan dengan kegagalan hati dalam melakukan

ungsi sintesis dan ungsi metabolik.

. @iwayat #enyakit (ekarang

#ada pengkajian riwayat penyakit sekarang pasien mengeluh adanya

ikterus, anoreksia, mual, muntah, kulit gatal, dan pola gangguan tidur. #ada

 beberapa pasien juga mengeluh demam ringan, nyeroi otot, nyeri dan merasa

ada benjolan pada abdomen kanan atas, keluhan nyeri kepala, keluhan

riwayat mudah mengslsm perdarahan, serta bisa didapatkan adanya

 perubahan kesadaran secara progresi sebagai respons dari hepatik 

ensealopati, seperti agitasi +gelisah, tremor, disorientasi, conusion,

kesadaran delirium sampai koma. *eluhan asites dan edema perier 

dihubungkan dengan hipoalbuminemia sehingga terjadi peningkatan

 permeabilitas $askular dan menyebabkan perpindahan cairan ke ruang ketiga.

#ada kondisi hipertensi portal, keluhan yang dilaporkan adalah perut

membesar +asites, edema esktremitas, dan adanya riwayat perdarahan

+hematimesis dan melena. ual dan muntah yang berkepanjangan dapat

menyebabkan dehidrasi. *eluhan muidah mengalami perdarahan.

B. @iwayat #enyakit ahulu

#ada pengkajian riwayat penyakit dahulu didapatkan adanya riwayat

menderita hepatitis ! dan >, riwayat penyakit kuning yang penyebabnya

 belum jelas.

$. #engkajian #sikososial

#engkajian psikososial meliputi apa yang dirasakan klien terhadap

 penyakitnya bagaimana cara mengatasinya, serta bagaimana perilaku klien

terhadap tindakan yang dilakukan kepada dirinya.

9. #emeriksaan isik

#emeriksaan isik, sur$ei umum bisa terlat ringan, gelisah sampai

sangat lemah. ))? biasa normal atau bisa didapatkan perubahan, sepertitakikardia dan peningkatan pernapasan.

#ada pemeriksaan isik dilakukan pada seluruh sistem organ tubuh

karena eek sirosis memengaruhi seluruh organ tubuh. engan peningkatan

!1-!9 mendeskripsikan pemeriksaan isik pada pasien sirosis hepatis.

Pen,e!atan Inspe!si Palpasi P

B 1 Breat/ing0

espirasi

)erlihat sesak dan

 penggunaan otot bantu napas

sekunder dari penurunan

!ila tidak komplikasi,

taktil remitus seimbang. resonan.

eusi ak 

Page 20: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 20/39

20

ekspansi rongga dada dari

asites atau hepatomegali.

 bunyi redu

B 2 Bloo,0

Kar,ioas!-lar

Hematologi

4nemia, terdapat tanda dan

gejala perdarahan.

#eningkatan denyut nadi.

@eluks hepato jugular bisa

didapatkan.

B Brain0

Sistem

Saraf ne-rosensori

en,o!rin

 

(istem sara ; agitasi,

disorientasi, penurunan &>(.

ndokrin ; pada pria mungkin

mengalami atroi dari testis,

dan impotensi. Fanita dapat

mengalami ginekomastia

+pembesaran payudara,menstruasi tidak teratur,

hilangnya rambut ketiak,

 perubahan suara menjadi

lebih berat.

#embesaran kelenjar tiroid

+jarang.

B " Bla,,er0

3enito-rinari

/rine gelap warna

kecoklatan, seperti cola atau

teh kental.

!iasanya normal, tidak 

didapatkan adanya

ten(erness

B $ Bo+el0

3astrointestinal

)anda dan gejala gangguan

gastrointestina, seperti mual,

dispepsia, perubahan dalam

 buang air besar, dan anoreksia

dengan penurunan berat

 badan.

4sietas dan kadangdidapatkan hernia umbilikus,

dilatasi $ena abdominal.

#emeriksaan rektum anus

mungkin didapatkan

 perdarahan sekunder dari

hemoroid intenal.

Hepatosplenomegali ringan

dan nyeri tekan

+ten(erness kuadran

kanan. 4danya  shifting 

(ullness atau gelombang

cairan.

 3yeri ketu

kanan atas

B Bone0

%-s!-los!eletal

integ-men

#asien terlihat kelelahan

+atigue. )remor dan atroi

oto pada sirosis akibat hepatis

kronis.*ulit kuning dan

#enurunan kekuatan otot.

#enurunan kemampuan

dalam berakti$itas.

Page 21: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 21/39

21

 prurotus mungkin

 berkembang dalam kaitannya

dengan penumpukan pigmen

empedu pada kulit.

Page 22: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 22/39

22

1.2.2 Diagnosa Kepera+atan

1. @isiko tinggi injuri b.d anemia, trombositopenia, leukopenia, gangguan

mekanisme pembekuan darah, hepatik ensealopati, penurunan kesadaran,

 perdarahan gastrointestinal.2. 4ktualErisiko pola napas tidak eekti b.d. ekspansi menurun +sekunder 

asites, hiperaminemia, ensealopati hepatik.

. <ntoleransi akti$itas b.d. kelemahan isik umum sekunder dari perunahan

metabolisme sistemik.

B. *etidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh b.d. intake makanan yang

kurang adekuat.

5. #emenuhan inormasi b.d ketidakadekuatan inormasi penatalaksanaan

 perawatan dan pengobatan, rencana perawatan rumah.

9. 4ktualErisiko gangguan integritas integumen b.d spider ne$i, pruritus,

respon ikterus, peningkatan kadar bilirubin pada sistem $askuler 

integumen.

. *ecemasan pasien dan keluarga b.d prognosis penyakit, rencana

 pembedahan, krisi situasi ase terminal penyakit.

:. *oping indi$iduEkeluarga  tidak eekti b.d. kondisi sakit, ase terminal

 penyakit.

1.2. Interensi Kepera+atan

@encana keperawatan disusun sesuai dengan tingkatan toleransi indi$idu.

/ntuk inter$ensi aktual atau resiko ketidakseimbangan cairan dapat disesuaikan

dengan hepatitis 4 dan !.

1. isi!o tinggi in*-ri 4., anemia5 trom4ositopenia5 le-!openia5 gangg-an

me!anisme pem4e!-an ,ara/5 /epati! ensefalopati5 pen-r-nan

!esa,aran5 per,ara/an gastrointestinal.

T-*-an  ; dalam waktu 2G2B jam pasca-inter$ensi pasien tidak mengalami

injuri.

Kriteria eal-asi ;

- ))? dalam batas normal.

- *ondisi perdarahan hematemesis dan melena dapat terkontrol.

- #asien tidak mengalami cedera isik akibat penurunan kesadaran.

- #emeriksaan darah terjadi peningkatan sl darah merah dan trombosit.

- #emeriksaan elektrolit dan analisis gas darah dalam batas normal.

Interensi asional

*aji aktor risiko injuri pada pasien

sirosis hepatis.

aktor risiko injuri pada pasien sirosis

 ber$ariasi. *ondisi anemia kaan

meningkatkan gangguan dalam

 peningkatan risiko perdarahan

Page 23: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 23/39

23

gastrointestinal, sementara

leukositopenia menyebabkan

 penurunan imunitas. Hepatik 

ensealopati akan meningkatkan

risiko cedera isik, seperti terjatuh dan

kerusakan integritas jaringan

integumen. #erdarahan

gastrointestinal dapat menyebabkan

gangguan metabolik dan

kardiorespirasi yang berat.

*aji status neurologis dan laporkan

apabila terdapat perubahan status

neurologis.

#engkajian status neurologis

dilakukan pada setiap pergantian si 

 jaga. (etiap adanya perubahan status

neurologis merupakan salah satutanda terjadi komplikasi bedah.

#enurunan resposi$itas, perubahan

 pupil, gangguan atau kelemahan yang

 bersiat sati sisi +unilateral,

ketidakmampuan dalam kontrol nyeri

atau perubahan neurologis lainnya

 perlu dilaporkan pada tim medis

untuk mendapatkan inter$ensi

selanjutnya."akukan inter$ensi untuk menurunkan

risiko perdarahan, meliputi ;

• onitor kondisi eses dan

muntahan dari warna adanya

 perdarahan.

• "akukan pemenuhan hidrasi

secara inter$ensi.

• Faspadai adanya perubahan

status kesadaran, gelisah, dan

ukur ))? secara periodik.

• Abser$asi maniestasi

hemoragi.

#enurunan risiko perdarahan pada

 pasien sirosis hepatis dilaksanakan

untuk mencegah kondisi isik yang

lebih parah.

eteksi awal utnuk memonitor 

adanya perdarahan gastrointestinal.

<nter$ensi pemeliharaan dengan

 pemberian cairan dekstrose 10% akan

membantu memelihara keadekuatan

sirkulasi dari $olume darah sebagai

 proteksi pada organ $ital dan

mencegah kondisi hipo$olemia.

apat menunjukkan tanda-tanda dini

terjadinya perdarahan gastrointestinal

dan syok hipo$olemik.

)anda-tanda petekie, ekimosis,

 perdarahan gusi, dan spider ne$i

dapat menunjukkan perubahan pada

Page 24: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 24/39

24

• Daga agar pasien dapat tenang

dan membatasi akti$itas nya.

• okumentasikan kondisi

muntahan, ))? , dan tingkat

kesadaran lalu lapor dokter bila

didapatkan adanya perubahan

yang signiikan.

• *olaborasi untuk pemberian

$itamin * 

• ampingi pasien apabila pasien

menglami perdarahan terus

menerus.

• #indahkan pasien keruangan

intensi apabila perdarahan

 bersiat masi.

• *olaborasi untuk tranusi sel

darah merah dan trombosit.

*olaborasi untuk inter$ensi medis

 pemasangan balon esoagus.

mekanisme pembekuan darah.

eminimalkan risiko perdarahan dari

akibat manu$er yang menyebabkan

$asokontriksi pembuluh darah.

<nter$ensi penting untuk menurunkan

risiko dari injuri yang lebih parah.

#ada pasien sirosis hepatis, ungsi

hati untuk metabolisme lemak akan

terganggu, akibat nya akan terjadi

diisiensi $itamin * yang akancenderung menyebabkan perdarahan

 pada pasien. #emberian biasanya

diresepkan oleh dokter dan perawat

memberikan sesuai dengan pesanan.

(elain memberikan dukungan

 psikologis pada pasien' perawat juga

menjaga kondisi suokusi atau bekuan

darah yang menyumbat jalan napas./ntuk memudahkan dalam

melakukan monitoring status

kordiorespirasi dan inter$ensi

kedaruratan.

#ada kondisi klinik sirosis hepatis

dengan perdarahan hematemis serta

melena kronis terjadi penurunan

hemoglobin dan sel darah merah

secara signiikan serta trombosit.

#emberian tranusi darah sel darah

merah dan trombosit untuk  

memaksimalkan kondisi $olume

darah akibat dari kondisi hematemesis

melena kronik.

#emberian balon esoagus merupakan

inter$ensi untuk menurunkan

Page 25: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 25/39

25

 perdarahan dari $arises esoagus .

"akukan inter$ensi untuk menurunkan

risiko trauma isik, meliputi '

• onitor kondisi pasien secara

 periodik.

• #asang pagar penghalang

tempat tidur.

• "akukan pencegahan cedera

 pada area yang rentan.

• onitor adanya trombosis $ana

 prounda.

"akukan inter$ensi untuk  

memonitoring kondisi hepatik 

ensealopati, meliputi ;

!erikan terapi sesuai pesanan.

#enurunan risiko trauma isik pada

 pasien sirosis hepatis dilaksanakan

untuk mencegah kondisi isik yang

lebih parah.

eteksi awal untuk memonitor 

adanya perubahan kesadran yang

signiikan.

#asien sirosis harus dilindungi

terhadap kemingkinan terjatuh dan

cidera lainnya. @el penghalang

disamping tempat tidurharus dipasang pada tempatnya dan diberibantalan

selimut yang lembut untuk  

mengurangi risiko bila pasien

mengalami gelisah berontak pasien

harus diberitahu agar memiliki

orientasi terhadap tempat dan

waktu.setiap cedera harus die$aluasi

dengan cermat karena kemungkinan

terjadinya perdarahan internal.<nter$ensi untuk mencegah cedera

 pada penonjolan tulang yang

meningkatkan risiko dekubitus.

@espons trombosis $ena prounda

secara patoisiologi dimulai adanya

inlamasi ringan sampai berat dari

$ena.

#emantauan merupakan pekerjaan

keperawatan yang esensial untuk 

mengenali kemunduran dini pada

status mental.

)erapi dapat mencakup penggunaan

laktulosa, serta antibiotik saluran

cerna yang tidak dapat diserap untuk 

menurunkan kadar amonia,

modiikasi obat-obat yang digunakan

untuk meniadakan obat yang dapat

memicu atau memperburuk ensaloati

Page 26: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 26/39

26

hepatik dan tirah baring untuk 

meminimalkan pengeluaran energi.

• "akukan tirah baring pada

 pasien.

#enderitaan penyakit hati yang akti 

memerlukan istirahat dan berbagai

tindakan pendukung lainnya yang

memberikan kesempatan kepada hati

untuk membangun kembali

kemampuan ungsionalnya. Dika

 pasien dirawat di @umah (akit, berat

 badan dan intake, serta output cairan

harus diukur dan dicatat setiap hari.

<stirahat akan mengurangi kebutuhan

dalam hati dan meningkatkan suplai

darah dihati. #asien rentan terhadap bahaya imobilitas, oleh karena itu

 berbagai upaya perlu dilakukan untuk 

mencegah gangguan pernapasan

sirkulasi, dan $ascular. (emua

tindakan ini dapat ,membantu

mencegah masalah seperti

 pneumonia, trombolebitis, dan

dekubitus. 4pabila status nutrisi

sudah diperbaiki dan kekuatan tubuh bertambah, kepada pasien dapat

dianjurkan untuk meningkatkan

akti$itas secara bertahap.

• !eri posisi duduk dan oksigen

<Emenit.

#osisi pasien ditempat tidur perlu

diatur untuk mencapai status

 pernapasan yang eisien dan

maksimal. Hal ini sangat penting

terutama bila gejala asites sangat

nyata sehingga menggangu gerakan

ekskursi toraks yang memadai.

/ntuk oksigen sel-sel yang rusak dan

untuk mencegah destruksi sel lebih

lanjut.

2. A!t-al6risi!o pola napas ti,a! efe!tif 4.,. e!spansi men-r-n

se!-n,er asites05 /iperaminemia5 ensefalopati /epati!.

Page 27: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 27/39

27

T-*-an ; alam waktu 1 G 2B jam tidak terjadi perubahan pola napas.

Kriteria eal-asi ;

• #asien tidak sesak napas.

• @@ dalam batas normal 19-20GEmenit.

• #emeriksaan gas arteri pH ,B00,005,H>0,2B2m7E", dan #a>02B0

mmHg.

Interensi asional

*aji actor penyebab pola napas tidak 

eekti 

engidentiikasi untuk mengatasi

 penyebab dasar dari alkalosis

onitor ketat ))? #erubahan ))? akan memberikan

dampak pada risiko alkalosis yang

 bertambah berat dan berindikasi pada

inter$ensi untuk secepatnya

melakukan koreksi alkalosis<stirahatkan pasien dengan posisi

owler 

#osisi owler akan meningkatkan

ekspansi paru optimal.

<stirahat akan mengurangi kerja

 jantung meningkatkan tenaga

cadangan jantung, dan menurunkan

tekanan darah.

/kur intake dan output #enurunan curah jantung

mengakibatkan gangguan perusi

ginjal, retensi natriumEair, dan

menurunkan tekanan darah.

anajemen lingkungan tenang dan

dibatasi pengunjung

"ingkungan tenang akan menurunkan

stimulus nyeri eksternal dan

 pembatasan pengunjung akan

membantu meningkatkan kondisi

oksigen ruangan yang akan berkurang

apabila banyak pengunjung yang

 berada diruangan.

!eri oksigen <Emenit )erapi pemeliharaan untuk kebutuhan

oksigenasi

. Intoleransi a!tiitas 4.,. !elema/an fisi! -m-m se!-n,er ,ari

per-4a/an meta4olisme sistemi!.

T-*-an 7 dalam waktu G2B jam perawatan diri pasien optimal sesuai tingkat

toleransi indi$idu.

Kriteria #al-asi ;

• *ebutuhan sehari hari pasien dapat terpenuhi.

• #asien mampu mengidentiikasikan aktor aktor menurunkan

intelorenas akti$itas.

Page 28: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 28/39

28

• #asien mampu mengidentiikasikan metode untuk menurunkan

inteloransi akti$tas.

• )idak terjadi komplikasi sekunder, seperti peningkatan rekuensi

 pernapasan dan kelelahan berat setelah menit pasien, melakukan

akti$itas.

  Interensi asional

*aji perubahan pada sistem sara 

 pusat, dan status kardiorespirasi.

<dentiikasi terhadap kondisi

 penurunan tingkat kesadaran,

khususnya pada pasen sirosis hepatik 

dengan ensealopati.

 

#antau respons indi$idu terhadap

akti$itas.

!eberapa pasien sirosis hepatis lebih

 banyak berhubungan dengan kondisi penurunan ungsi hati dengan

maniestasi anemia, cepat lelah,

kondisi ini dipertimbangkan dalam

memenuhi akti$itas pasien sehari hari.

#emantauan yang dilakukan, meliput;

• /kuran nadi , tekanan darah,

dan pernapasan saat istrahat.

• #ertimbangan rekuensi,

irama, dan kualitas +jika tanda

tanda abnormal misalnya nadi

I100 konsulkan dengan dokter 

tentang kemungkinan

 peningkatan akti$itas.

• /kuran tanda tanda $ital

segera setelah akti$itas;

ukuran nadi selama 15 detik 

dan kalikan dengan B untuk 

mewakili hitungan satu menit

 penuh.

• <strahat pasien selama

menit'ukur lagi tanda-tanda

$ital.

• Hentikan akti$itas bila pasien

 berespons terhadap akti$itas

dengan; adanya dengan

keluhan nyeri dada, dispnea,

$ertigo atau konusi, rekuensi

nadi menurun, dan tekanan

Page 29: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 29/39

29

darah sistolik menurun.

• *urangi intensitas rekuensi,

atau lamanya akti$itas jika;

nadi lebih lama dari -B menit

untuk kembali dalam 9 denyut

dan rekuensi nadi istrahat

rkuensi pernapasan

meningkat berlebihan setelah

akti$itas, terdapat tanda-tanda

lain hipoksia +misalnya;

konusi, $ertigo.

)ingkatkan akti$itas secara bertahap. <nter$ensi ini memudahkan pemulihan

 pada pasien sirosis hepatis, pascae$akuasi cairan asites dan pasien

yang mempunyai toleransi yang

membaik. <nter$ensi yang dianjurkan,

meliputi hal-hal berikut.

• /ntuk pasien yang sedang atau

 pernah tirah baring lama, mulai

lakukan rentang gerak sedikit 2

kali sekali.

@encana waktu istirahat sesuaidengan jadwal sehari-hari

 pasien +waktu istrahat dapat

dilakukan antara akti$itas.

• )ingkat dorongan dapat

melakukan secara tulus untuk 

memberi suasana positi yang

mendorong peningkatan

akti$itas' beri kepercayaan

kepada pasien bahwa mereka

dapat meningkatkan status

mobilitasnya. !eri penghargaan

terhadap kemajuan yang

dicapai.

• #asien juga didorong untuk 

membuat jadwal akti$itas dan

sasaran akti$itas ungsional

+jika sarannya terlalu rendah,

 buat kontrak ; misalnya Jjika

anda berjalan setengah dari

Page 30: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 30/39

30

lorong ini, saya akan bermain

dengan kartu andaK.

• )ingkatkan toleransi terhadap

akti$itas dwengan mendorong

 pasien melakukan akti$itas

lebih lambat, untuk waktu yang

lebih singkat, dengan istirahat

lebih, atau dengan lebih banyak 

 bantuan. (ecara bertahap

tingkatkan toleransi latihan

dengan meningkatkan waktu

diluar tempat tidur sampai 15

menit setiap hari, tiga kali

sehari.• 4njurkan pasien untuk 

mengenakan sepatu yang

nyaman +sandal tidak  

menyangga kaki dengan baik.

4njurkan pasien metode penghematan

energi untuk akti$itas.

etode penghematan energi dapat

mengurangi kebutuhan metabolisme

 pada pasien sirosis hepatis. etode

yang dapast dianjurkan, meliputi hal-

hal sebagai berikut.• "uangkan waktu istirahat

selama akti$itas dalam eter$al

selama siang hari dan satu jam

setelah makan.

• "ebih baik duduk daripada

 berdiri saat melakukan

akti$itas, kecuali hal ini

memungkinkan.

• (aat melakukan suatu tugas

istirahat setiap menit selama

5 menit ubtuk menurunkan

kebutuhan suplai darah dari

 jantung dan menurunkan

kebutuhan metabolisme hati.

Hentikan akti$itas jika pasien

keletihan ataub terlihat tanda-

tanda sesak napas.

!erikan bantuan sesuai tingkat )eknik penglihatan energi menurunkan

Page 31: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 31/39

31

toleransi +makan, minum, mandi,

 berpakaian dan eleminasi.

energi menurunkan penggunaan

energi.

!antu akti$itas sehari-hari pasien. Falaupun pasien mengalami inter$ensi

tirah baring, akti$itas sehari-hari

seperti makan sendiri dan

menggunakan pakaian dapat dilakukan

seperti biasa di tempat tidur.

#erawat membantu memasilitasi

kebutuhan pasien untuk melakukan

 perawatan diri, kebutuhan eliminasi

masih dilakukan di tempat tidur.

#erawat memasilitasi kebutuhan ini

sangat penting untuk menjaga

kewaspadaan umum . yaitu denganmenggunakan sarung tangan, celemek,

dan masker, khususnya pada pasien

sirosis hepatis dengan riwayat hepatitis

! dan hepatitis >.

". Keti,a!seim4angan n-trisi ,ari !e4-t-/an t-4-/ 4.,. inta!e

ma!anan 8ang !-rang a,e!-at.

T-*-an ; dalam waktu G2B jam, pasien akan mempertahankan kebutuhannutrisi yang adekuat.

Kriteria eal-asi 7

• embuat pilihan diet untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam situasi

indi$idu.

• enunjukkan peningkatan !!.

Interensi asional

*aji status nutrisi pasien, turgor kulit,

 berat badan, dan derajat penurunan

 berat badan, integritas mukosa oral,kemampuan menelan, riwayat

mualEmuntah, dan diare.

em$alidasi dan menetapkan derajat

untuk masalah untuk menetapkan

 pilihan inter$ensi yang tepat.

*aji pengetahuan pasien tentang intake

nutrisi.

)ingkat pengetahuan di pengaruhi

oleh kondisis sosial ekonomi pasien.

#erawat menggunakan pendekatan

sesuai dengan kondisi indi$idu

 pasien. engan mengetahui tingkat

 pengetahuan tersebut perawat dapat

lebih terarah dalam memberikan

 pendidikan yang sesuai eekti 

Page 32: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 32/39

32

dengan pengetahuan secara eisien

dan eekti.

#ertahankan kebersihan mulut. 4kumulasi partikel makanan di mulut

dapat menambah bau dan rasa tak 

sedap yang menurunkan nasu

makan.

4njurkan makan tiga kali sehari. Aleh karena itu boleh sedikit bukti

yang mendukung teori bahwa diet

saring +blender lebih mengutungkan

dari pada makanan biasa, maka

 pasien telah dianjurkan untuk makan

apa saja yang disukainya.

!eri diet sesuai kondisi klinik #ada sirosis +tanda-tanda yang

menonjol atau enselopati hipertensi portal C diet natrium rendah

+1,5gEhari, tinggi kalori Cprotein.

alam kasus hiponatremia cairan

 pembatasan +1,5lEhari +(harma,

200:.

!atasi makanan dan cairan yang tinggi

lemak.

*erusakan aliran empedu

mengakibatkan malabsorbsi lemak.

!erikan makanan dengan perlahan

 pada lingkungan yang tenang.

#asien dapat berkonsentrasi pada

mekanisme makan tanpa adanya

distraksi Egangguan dari luar. engan

makan secara perlahan, kondisi sesak 

 pasien dapat berkurang akibat banyak 

intake yang mengisis rongga

abdominal dan diperparah oleh asites

dapat meningkatkan keluhan sesak.

*olaborasi dengan ahli diet /ntuk 

menetapkan komposisi dan jenis diet

yang tepat.

erencanakan diet dengan

kandungan nutrisi yang adekuat.

/ntuk memenuhi peningkatan

kebutuhan energi dan kalorisehubungan dengan perubahan

metabolik pasien.

onitor perkembangan berat badan. #enimbangan berat badan dilakukan

dengan e$aluasi terhadap inter$ensi

yang diberikan. $aluasi

 penimbangan berat badan harus

disesuaikan dengan output cairan,

termasuk cairan dari parasintesis. Hal

ini untuk menghindari interpretasi

yang salah disebabkan banyaknya

Page 33: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 33/39

33

 penurunan berat badan pascae$akuasi

cairan.

$. Pemen-/an informasi 4., !eti,a!a,e!-atan informasi

penatala!sanaan pera+atan ,an pengo4atan5 ren9ana pera+atan

r-ma/.

T-*-an 7 alam waktu G2B jam inormasi kesehatan terpenuhi.

Kriteria #al-asi 7

- #asien mampu menjelaskan kembali pendidikan kesehatan yang

diberikan

: #asien termoti$asi untuk melaksanakan penjelasan yang telah diberikan

Interensi asional*aji tingkat pengetahuan pasien

tentang kondisi penyakit dan rencana

 perawatan rumah.

)ingkat pengetahuan dipengaruhi oleh

kondisi sosial ekonomi pasien.

#erawat menggunakan pendekakatan

yangb sesuai dengan kondisi indi$idu

 pasien. engan mengetahui tingkat

 pengetahuan tersebut perawat dapat

lebih terarah dalam memberikan

 pendidikan yang sesuai dengan

 pengetahuan pasien secara eisien dan

eekti.

>ari sumber yang meningkatkan

 penerimaan inormasi.

*eluarga terdekat dengan pasien perlu

dilibatkan dalam pemenuhan

inormasi untuk menurunkan risiko

misinterpretasi terhadap inormasi

yang diberikan.

4njurkan untuk melakukan praktik 

aman dalam akti$itas seksual

enurunkan epidemiologi transmisi,

teutama apabila pasien memiliki

riwayat hepatitis ! dan hepatitis >

H!?.4njurkan untuk melakukan cek darah

rutin pada pasien yang mengalami

sirosis hepatis dengan riwayat hepatitis

! dan hepatitis >

#asien harus dipantau dengan tes

darah untuk menetapkan perbaikan

 biokimia. #emeriksaan kadar 

aminotranserase dilakukan rutin

maksimal setiap tahun pada pasien

 pasca C ase akut.

#asien sirosis harus setiap -9 bulan

dengan etoprotein dan /(& perut

untuk pengawasan munculnya H>>.

!erikan inormasi pada pasien yang

Page 34: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 34/39

34

akan menjalani perawatan rumah,

meliputi ;

- 4njurkan untuk istirahat setelah

 pulang

- 4jarkan pasien untuk menjaga

intake cairan oral.- !eritahu untuk menghindari

obat yang bersiat hepatotoksik.

- Hindari minuman beralkohol.

- !eritahu pasien dan keluarga

apabila didapatkan perubahan

klinik untuk segera

memeriksakan diri.

- #asca inter$ensi parasintesis,

 biasanya kondisi pasien

membaik, tetapi klinik pasien

dapat berubah pada waktu

yang tidak ditentukan. /ntuk 

itu setelah pulang, pasien

diberitahu untuk melakukan

istirahat dengan akti$itas rutin

dapat dilakukan sesuai tingkat

toleransi indi$idu.

- inum banyak cairan bening

untuk mencegah dehidrasi.- Hindari obat-obatan dan 6at-

6at yang dapat menyebabkan

kerusakan pada hati seperti

asetaminoen atau parasetamol

dan preparat yang

mengandung asetaminoen.

- 4lkohol akan masuk ke

intestinal dan harus

dimetabolisme dihati sehingga

memperberat ungsi hati, serta

akan meningkatkan kondisi

nekrosis hati yang bertambah

 berat.

- <nte$ensi penting untuk  

mencegah risiko kerusakan

hati yang lebih parah.

. A!t-al6risi!o gangg-an integritas integ-men 4., spi,er nei5 pr-rit-s5respon i!ter-s5 pening!atan !a,ar 4ilir-4in pa,a sistem as!-ler

integ-men.

T-*-an 7 alam waktu G2B jam tidak terjadi kerusakan integritas kulit.

Kriterias #al-asi 7 *ulit tidak kering, pruritus, spider ne$i berkurang, petekie

 pada kulit berkurang.

Interensi asional

*aji terhadap kekeringan kulit, pruritis,

spider ne$i dan ineksi.

#erubahan mungkin disebabkan

 penurunan akti$itas kelenjar keringat

atau pengumpulan bilirubin pada

$askuler integumen.

Page 35: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 35/39

Page 36: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 36/39

361. Ke9emasan pasien ,an !el-arga 4., prognosis pen8a!it5 !risis sit-asi

fase terminal pen8a!it.

T-*-an 7 (ecara subjekti pasien dan keluarga melaporkan rasa cemas

 berkurang.

Kriteria #al-asi 7

- #asien akan melaporkan penurunan ansietas atau ketakutan.

- #asien dapat mendemonstrasikan keterampilan pemecahan masalahnya

dan perubahan koping yang digunakan sesuai situasi yang dihadapi.- #asien dapat mencata penurunan kecemasanE ketakutan dibawah

standar.

- #asien dapat rileks dan tidurEistirahat dengan baik.

- engungkapkan perasaannya mengenai menjelang ajal.

- engidentiikasi dua akti$itas yang meningkatkan kontrol dan

 pengetahuan diri.

Interensi asional

onitor respons isik, seperti'

kelemahan, perubahan tanda $ital,

gerakan yang berulang-ulang

igunakan dalam menge$aluasi

derajatEtingkat kesadaranEkonsentrasi,

khususnya ketika melakukankomunikasi $erbal.

4njurkan pasien dan keluarga untuk 

mengungkapkan dan

mengekspresikan rasa takutnya.

emberikan kesempatan untuk 

 berkonsentrasi, kejelelasan dan rasa

takut dan mengurangi cemas yang

 berlebihan.

>atat reaksi dari pasienEkeluarga.

!erikan kesempatan untuk 

mendiskusikan

 perasaannyaEkonsentrasinya dan

harapan masa depan.

4nggota keluarga dengan responnya

 pada apa yang terjadi dan

kecemasannya dapat disampaikan

kepada pasien.

!eri lingkungan yang tenang dan

suasana penuh istirahat.

engurangi rangsangan eksternal

yang tidak perlu.

)ingkatkan kontrol sensasi pasien. *ontrol sensasi pasien +dan dalam

menurunkan ketakutan dengan cara

memberikan inormasi tentang

keadaan pasien, menekankan pada

 penghargaan terhadap sumber-sumber 

koping pertahanan diri yang positi,

membantu latihan relaksasi dan

teknik-teknik penglihatan, serta

memberikan respon balik yang positi.

Arientasikan pasien terhadap

 prosedur rutin dan akti$itas yang

diharapkan.

Arientasi dapat menurunkan

kecemasan.

!erikan kesempatan kepada pasien

untuk mengungkapkan ansietasnnya.

apat menghilangkan ketegangan

terhadap kekuatiran yang tidak 

diekspresikan.

!erikan pri$asi untuk pasien dan

keluarga terdekatnya.

emberi waktu untuk  

mengekspresikan perasaan, sertamenghilangkan cemas dan perilaku

adaptasi. 4dannya keluarga dan

teman-teman yang dipilih pasien

melayani akti$itas dan pengalihan

+misal membaca akan menurunkan

 perasaan terisolasi.

Page 37: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 37/39

Page 38: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 38/39

38

sebanyak C banyaknya hal-hal untuk 

dirinya.

 perkembangan harga diri, serta

memengaruhi proses rehabilitasi.

ukung perilaku atau usaha seperti

 peningkatan minat atau partisipasi

dalam akti$itas rehabilitasi.

#asien dapat beradaptasi terhadap

 perubahan dan pengertian tentang

 peran indi$idu massa mendatang.

ukung penggunaan alat-alat yang

dapat mengadaptasikan pasien,

tongkat, alat bantu jalan, dan tas

 panjang untuk kateter.

eningkatkan kemandirian untuk 

membantu pemenuhan kebutuhan

isik dan menunjukan posisi untuk 

lebih akti dalam kegiatan sosial.

onitor gangguan tidur peningkatan

kesulitan konsentrasi, latergi, dan

withdrawl.

apat mengindikasikan terjadinya

depresi. /mumnya terjadi sebagai

 pengaruh dari stroke dimana keadaan

ini memerlukan inter$ensi dan

e$aluasi lebih lanjut.*olaborasi ;

@ujuk pada ahli neuro psikologi dan

konseling bila ada indikasi.

apat memasilitasi perubahan peran

yang penting untuk perkembangan

 perasaan.

1.2." Implementasi Kepera+atan

enurut (etiadi +2012; 5, <mplementasi keperawatan adalah pengelolaan

dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap

 perencanaan.

enurut ebora +2011; 11, )ahap ini muncul jika perencanaan yang

dibuat diaplikasikan pada klien. )indakan yang dilakukan mungkin sama,

mungkin juga berbeda pada perencanaan. 4plikasi yang dilakukan pada klien akan

 berbeda, disesuaikan dengan kondisi klien saat itu dan kebutuhan yang paling

dirasakan oleh klien.

<mplementasi keperawatan membutuhkan leksibilitas dan kreati$itas

 perawat. (ebelum melakukan suatu tindakan, perawat harus mengetahui alasan

mengapa tindakan tersebut dilakukan. #erawat harus yakin bahwa; 1 tindakan

keperawatan yang dilakukan sesuai dengan tindakan yang sudah direncakan' 2

dilakukan dengan cara yang tepat, aman, serta sesuai dengan kondisi klien'

selalu die$aluasi apakah sudah eekti' dan B selalu didokumentasikan menurut

urutan waktu.

4kti$itas yang dilakukan pada tahap implementasi adalah sebagai berikut.

1. #engkajian lanjutan.

2. embuat prioritas.

Page 39: BAB 1. Sirosis Hati rindang

8/18/2019 BAB 1. Sirosis Hati rindang

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-sirosis-hati-rindang 39/39

39

. enghitung alokasi tenaga.

B. emulai e$aluasi keperawatan.

5. endokumentasikan tindakan dan respons klien terhadap tindakan yang

telah dilakukan.

1.2.$ #al-asi Keper+atan

enurut (etiadi +2012; 5, )ahap e$aluasi adalah perbandingan yang

sistematis dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah

ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien,

keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya. )ujuan e$aluasi adalah untuk melihat

kemampuan klien dalam mencapai tujuan yang disesuaikan denagn criteria hasil

yang sudah ditetapkan serta menilai apakah masalah yang terjadi sudah teratasi

seluruhnya, hanya sebagian, atau bahkan belum teratasi semuanya.enurut ebora +2011; 12, $aluasi adalah proses yang berkelanjutan

yaitu proses yang digunakan untuk mengukur dan memonitor kondisi klien untuk 

mengetahui; 1 kesesuaian tindakan keperawatan' 2 perbaikan tindakan

keperawatan' kebutuhan klien saat ini' B perlunya dirujuk pada tempat

kesehatan lain' 5 apakah perlu menyusun ulang prioritas diagnosa untuk 

kebutuhan klien bisa terpenuhi. (elain digunakan untuk menge$aluasi tindakan

keperawatan yang sudah dilakukan, e$aluasi juga digunakan untuk memeriksa

semua proses keperawatan.