79
Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 1 v Menjelang pasar bebas ASEAN atau penyatuan masyarakat ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) tahun 2015 penting bagi kita Bangsa Indonesia untuk memperkuat sistem perekonomian. Salah satu sistem ekonomi yang perlu diperkuat adalah sistem ekonomi kerakyatan. Komponen utama sistem ekonomi kerakyatan adalah sumberdaya manusia sebagai konsumen, sebagai tenaga kerja, dan sebagai pengusaha. Dengan demikian sistem ekonomi kerakyatan merupakan tatanan ekonomi yang memberikan kesempatan kerja dan berusaha seluas luasnya kepada masyarakat untuk mencapai peningkatan kesejahteraan secara merata dan berkeadilan. Secara kongkret upaya peningkatan ekonomi masyarakat harus dilakukan dalam berbagai program diantaranya pembangunan industri mikro dan kecil (IMK). Industri Mikro dan Kecil mempunyai peran yang sangat vital dalam pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan intensitas tenaga kerja yang relatif lebih tinggi dan jumlah investasi yang relatif kecil, maka usaha Industri Mikro dan Kecil dapat lebih fleksibel dan beradaptasi terhadap perubahan pasar. Industri Mikro dan Kecil tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan eksternal , karena dapat tanggap menangkap peluang untuk subsitusi impor dan meningkatkan (Supply) persediaan domestik. Penggembangan Industri Mikro dan Kecil dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi Industri dan percepatan perubahan struktur sebagai pra kondisi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan. Pada tahun 2011-2013, Badan Pusat Statistik (BPS) menyelenggarakan Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan. Triwulan I periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Umum

BAB 1 PENDAHULUAN - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_2161_ped_Pedoman Pencacah.pdf · usaha industri kecil dan usaha industri mikro. Stratifikasi blok sensus

Embed Size (px)

Citation preview

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 1

v

Menjelang pasar bebas ASEAN atau penyatuan masyarakat ekonomi

ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) tahun 2015 penting bagi kita

Bangsa Indonesia untuk memperkuat sistem perekonomian. Salah satu sistem

ekonomi yang perlu diperkuat adalah sistem ekonomi kerakyatan. Komponen

utama sistem ekonomi kerakyatan adalah sumberdaya manusia sebagai

konsumen, sebagai tenaga kerja, dan sebagai pengusaha. Dengan demikian

sistem ekonomi kerakyatan merupakan tatanan ekonomi yang memberikan

kesempatan kerja dan berusaha seluas luasnya kepada masyarakat untuk

mencapai peningkatan kesejahteraan secara merata dan berkeadilan. Secara

kongkret upaya peningkatan ekonomi masyarakat harus dilakukan dalam

berbagai program diantaranya pembangunan industri mikro dan kecil (IMK).

Industri Mikro dan Kecil mempunyai peran yang sangat vital dalam

pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan intensitas tenaga kerja yang relatif

lebih tinggi dan jumlah investasi yang relatif kecil, maka usaha Industri Mikro

dan Kecil dapat lebih fleksibel dan beradaptasi terhadap perubahan pasar.

Industri Mikro dan Kecil tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan eksternal ,

karena dapat tanggap menangkap peluang untuk subsitusi impor dan

meningkatkan (Supply) persediaan domestik. Penggembangan Industri Mikro

dan Kecil dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi Industri dan

percepatan perubahan struktur sebagai pra kondisi pertumbuhan ekonomi

jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan.

Pada tahun 2011-2013, Badan Pusat Statistik (BPS) menyelenggarakan

Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan. Triwulan I periode

BAB

1 PENDAHULUAN

1.1 Umum

2 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Januari-Maret, Triwulan II periode April-Juni, Triwulan III periode Juli-

September, dan Triwulan IV periode Oktober-Desember.

VIMK14 Triwulanan diselenggarakan untuk mendata keberadaan,

penyebaran, aktivitas, dan karakteristik kegiatan IMK. Pendekatan

pencacahan VIMK14 Triwulanan dilakukan melalui pendekatan

perusahaan/usaha. Sasaran pencacahan IMK adalah perusahaan/usaha

berskala mikro dan kecil.

Dari hasil kegiatan VIMK14 Triwulanan ini diharapkan dapat diperoleh

data mengenai pertumbuhan produksi IMK secara triwulanan, struktur

pendapatan dan pengeluaran serta berbagai karakteristik usaha lainnya.

Buku pedoman ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk BPS

Provinsi/Kabupaten/Kota, agar mempunyai persepsi dan pemahaman yang

sama tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan VIMK14 Triwulanan.

Landasan hukum pelaksanaan VIMK14 Triwulanan:

a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Statistik.

c. Peraturan Presiden RI No. 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat

Statistik

Secara umum VIMK14 Triwulanan bertujuan untuk mengetahui profil

Industri Mikro dan Kecil (IMK) daerah potensi di Indonesia yang dapat

digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro.

VIMK14 Triwulanan akan mengumpulkan dan menyajikan data tentang

kegiatan perusahaan/usaha berskala mikro dan kecil yang rinci dan mutakhir

1.2. Landasan Hukum

1.3. Tujuan

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 3

menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) pada tingkat

nasional maupun provinsi.

Secara khusus tujuan VIMK14 Triwulanan adalah untuk mengetahui

pertumbuhan produksi IMK, melalui angka indeks produksi.

VIMK14 Triwulanan ini dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota

daerah potensi seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah blok sensus

terpilih sebanyak 4.000 blok sensus. Mencakup 18.000 perusahaan/usaha

mikro dan kecil, yang dicacah selama empat triwulan. Sasaran pencacahan

meliputi perusahaan/usaha industri mikro dengan banyaknya tenaga kerja 1-

4 orang dan industri kecil dengan banyaknya tenaga kerja 5-19 orang

termasuk pengusaha/pemilik.

Adapun data dan keterangan yang dikumpulkan dalam VIMK14 Triwulanan:

a. Daftar VIMK14-L1 terdiri dari 6 (enam) blok, yaitu:

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Ringkasan

Blok III : Pendaftaran Usaha/Rumah Tangga

Blok IV : Keterangan Penarikan Sampel Utama

Blok V : Catatan

Blok VI : Keterangan Petugas

b. Daftar VIMK14-S1 terdiri dari 7 (tujuh) blok, yaitu:

Blok I.1 : Keterangan Tempat

Blok I.2 : Keterangan Perusahaan / Usaha

1.5. Data dan Keterangan yang Dikumpulkan

1.4. Lingkup dan Cakupan

4 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Blok II : Keterangan Umum

Blok III : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa

Blok IV : Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha

Blok V : Total Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha

Blok VI : Catatan

Blok VII : Keterangan Responden dan Petugas.

Adapun jadual kegiatan dan pelaksanaan VIMK14 Triwulanan yang

dilaksanakan pada tahun 2014 seperti tabel di bawah ini :

No. Kegiatan P/D Waktu Pelaksanaan

(1) (2) (3) (4)

Triwulan I

1. Persiapan Buku Pedoman, Kuesioner & Program P 2 Jan–10 Februari 2014

2. Pengambilan Sampel Blok Sensus P 2 - 15 Januari 2014

3. Pengiriman Sampel Blok Sensus ke Provinsi P 16 Januari 2014

4. Pemeriksaan Sampel Blok Sensus D 15 Jan–9 Februari 2014

5. Pengiriman Blok Sensus hasil pemeriksaan D 10 Februari 2014

6. Listing Blok Sensus D 18 - 26 Maret 2014

7. Pengambilan Sampel Usaha D 22 - 29 Maret 2014

8. Pencacahan Sampel Usaha D 1 - 11 April 2014

9. Pemeriksaan Editing, Coding dan Data Entry D 2 – 19 April 2014

10. Pengiriman Data ke BPS RI D 20 April 2014

11. Pengolahan Tabulasi di BPS RI P 21 – 28 April 2014

12.

13.

Angka Pertumbuhan IMK untuk PDB/PDRB

Rilis Pertumbuhan IMK Triwulanan

P

P

27 – 29 April 2014

2 Mei 2014

14. Rilis PDB/PDRB P 5 Mei 2014

Triwulan II

1. Pencacahan Sampel Usaha D 1 – 11 Juli 2014

2. Pemeriksaan Editing, Coding dan Data Entry D 5 – 20 Juli 2014

1.6. Jadual Kegiatan dan Pelaksanaan VIMK14 Triwulanan

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 5

3. Pengiriman Data ke BPS RI D 10 – 20 Juli 2014

4. Pengolahan Tabulasi di BPS RI P 21 – 23 Juli 2014

5. Angka Pertumbuhan IMK untuk PDB/PDRB P 24 – 25 Juli 2014

6. Rilis Pertumbuhan IMK Triwulanan P 4 Agustus 2014

7. Rilis PDB/PDRB P 5 Agustus 2014

Triwulan III

1. Pencacahan Sampel Usaha D 1 – 11 Oktober 2014

2. Pemeriksaan Editing, Coding dan Data Entry D 5 – 20 Oktober 2014

3. Pengiriman Data ke BPS RI D 10 – 20 Oktober 2014

4. Pengolahan Tabulasi di BPS RI P 22 – 26 Oktober 2014

5. Angka Pertumbuhan IMK untuk PDB/PDRB P 27 – 29 Oktober 2014

6. Rilis Pertumbuhan IMK Triwulanan P 3 Nopember 2014

7. Rilis PDB/PDRB P 5 Nopember 2014

Triwulan IV

1. Pencacahan Sampel Usaha D 1 – 11 Januari 2015

2. Pemeriksaan Editing, Coding dan Data Entry D 5 – 20 Januari 2015

3. Pengiriman Data ke BPS RI D 10 - 20 Januari 2015

4. Pengolahan Tabulasi di BPS RI P 22 – 26 Januari 2015

5. Angka Pertumbuhan IMK untuk PDB/PDRB P 27 – 29 Januari 2015

6. Rilis Pertumbuhan IMK Triwulanan P 3 Februari 2015

7. Rilis PDB/PDRB P 5 Februari 2015

Jenis daftar dan buku pedoman yang digunakan untuk pencacahan

perusahaan/usaha industri mikro dan kecil 2014 serta kegunaanya seperti

tabel di bawah ini :

Jenis Dokumen, Kegunaan, dan Petugas

No Jenis Dokumen Kegunaan Petugas

(1) (2) (3) (4)

1. VIMK14-DSBS Trw Mengetahui identitas blok sensus terpilih Pengawas/

Pencacah

1.7. Jenis Dokumen yang Digunakan

6 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

2. VIMK14-L1 Pendaftaran perusahaan/usaha dalam

blok sensus terpilih

Pengawas/

Pencacah

3. VIMK14-DS1 Mengetahui nama dan alamat

perusahaan/usaha yang akan dicacah

Pengawas/

Pencacah

4. VIMK14-S1 Untuk mencacah perusahaan/usaha

terpilih

Pencacah/

Pengawas

5. VIMK14-RB1

Untuk merekap jumlah Industri Mikro

dan Kecil per Blok Sensus

Pengawas

6. Buku 1 Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS

Kab/Kota

Ka.

Prov/Kab

/Kota

7. Buku 2 Pedoman Pencacah Pengawas/

Pencacah

8. Buku 3 Pedoman Pemeriksaan/Pengawasan Pengawas

9. Buku 4 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha

Indonesia Industri Manufaktur

Pengawas

10. Buku 5 Pedoman Pengolahan Kasie

Integrasi

Pengolahan

Data/Kasie

Industri/

Kasie Stat.

Pertanian &

IKR

(Prov.DKI),

editor dan

Pengentri

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 7

Alur pendistribusian dokumen VIMK14 Triwulanan seperti pada gambar di bawah ini:

BPS BPS Provinsi BPS Kab/Kota Pengawas Petugas

1. VIMK14-DSBS Trw 1. VIMK14-DSBS Trw 1. VIMK14-DSBS Trw 1. VIMK14-DSBS Trw 1. VIMK14-L1

2. VIMK14-L1 2. VIMK14-L1 2. VIMK14-L1 2. VIMK14-L1 2. VIMK14-DS1

3. VIMK14-DS1 3. VIMK14-DS1 3. VIMK14-DS1 3. VIMK14-DS1 3. VIMK14-S1

4. VIMK14-S1 4. VIMK14-S1 4. VIMK14-S1 4. VIMK14-S1 4. Pedoman Buku 2

5. VIMK14-RB 1 5. VIMK14-RB1 5. VIMK14-RB1 5. VIMK14-RB1 5. Sketsa peta

6. Pedoman Buku 1 6. Pedoman Buku 1 6. Pedoman Buku 1 6. Pedoman Buku 2 hasil scanning

7. Pedoman Buku 2 7. Pedoman Buku 2 7. Pedoman Buku 2 7. Pedoman Buku 3

8. Pedoman Buku 3 8. Pedoman Buku 3 8. Pedoman Buku 3 8. Sketsa peta

9. Pedoman Buku 4 9. Pedoman Buku 4 9. Sketsa peta hasil scanning

10. Pedoman Buku 5 10. Pedoman Buku 5 hasil scanning

1. VIMK14-DSBS Trw 1. VIMK14-DSBS Trw

1. Tabel Evaluasi 1. VIMK14-DSBS Trw 2. VIMK14-L1 2. VIMK14-L1

dalam bentuk Hard Copy 2. VIMK14-L1 3. VIMK14-DS1 3. VIMK14-DS1

& CD copy 3. VIMK14-DS1 4. VIMK14-S1 4. VIMK14-S1

2. Data VIMK14_pp00.krm 4. VIMK14-S1 5. VIMK14-RB1 5. VIMK14-RB1

5. VIMK14-RB1 6. Sketsa peta 6. Sketsa peta

hasil scanning hasil scanning

1.8 Alur Dokumen Pelaksanaan VIMK14 Triwulanan

8 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 9

Kerangk

Kerangka sampel yang digunakan ada 2 jenis, yaitu kerangka sampel

untuk pemilihan blok sensus dan kerangka sampel untuk pemilihan usaha.

Kerangka sampel blok sensus yang digunakan adalah daftar blok sensus yang

dilengkapi dengan informasi jumlah usaha industri mikro dan kecil (IMK) hasil

pencacahan Sensus Ekonomi 2006 (SE06).

Kerangka sampel usaha adalah daftar usaha hasil listing pendaftaran

Survei IMK 2014 Triwulanan. Kerangka sampel usaha ini dibedakan menurut

usaha industri kecil dan usaha industri mikro.

Stratifikasi blok sensus yang digunakan pada Survei IMK 2014

Triwulanan sama dengan stratifikasi yang dibentuk berdasarkan hasil SE

2006. Pada bagian ini diuraikan kembali proses stratifikasi blok sensus

tersebut. Tujuan dilakukannya stratifikasi blok sensus adalah untuk

mengelompokkan blok sensus menjadi kelompok-kelompok berdasarkan

jumlah relatif usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) menurut jenis Klasifikasi

Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) golongan pokok (2 digit). Untuk setiap

jenis KBLI, strata konsentrasi yang bersesuaian dengan jenis usaha adalah

sekelompok blok sensus dengan komposisi jenis usaha yang dominan

(menonjol). Stratifikasi blok sensus dilakukan pada level provinsi.

BAB

2 METODOLOGI

2.1. Kerangka Sampel

2.2. Stratifikasi Blok Sensus

10 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

a. Prosedur Penarikan Sampel

Rancangan penarikan sampel yang digunakan adalah penarikan sampel

dua tahap terstratifikasi (stratified two-stage sampling).

Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih 4000 blok sensus

secara probability proportional to size (PPS) dengan size banyaknya usaha IMK

hasil pendaftaran SE06. Penarikan sampel blok sensus antar strata dilakukan

secara independent.

Tahap kedua, adalah mengambil seluruh industri kecil sebagai sampel. Bila

jumlah industri kecil dalam suatu provinsi melebihi target sampel usaha IMK,

maka harus dilakukan pemilihan sampel untuk indutri kecil. Sedangkan untuk

industri mikro, pengambilan sampel dilakukan secar sistematik linear dari

hasil pendaftran IMK.

Perusahaan/usaha yang terpilih disalin ke Daftar VIMK14-DS1 dan

selanjutnya petugas melakukan pencacahan pada perusahaan/usaha tersebut.

b. Alokasi Usaha IMK per kabupaten/Kota

Pengalokasian target pencacahan untuk industri mikro dan industri

kecil dilakukan berdasarkan hasil listing. Khusus untuk industri kecil, seluruh

usaha dalam tiap blok sensus terpilih dilakukan pencacahan lengkap (take all)

kecuali jumlahnya melebihi target sampel atau industrinya homogen

dilakukan pemilihan sampel, sedangkan industri mikro dilakukan pencacahan

hanya pada usaha terpilih.

Alokasi jumlah usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) dilakukan oleh

BPS Propinsi berdasarkan rekapitulasi jumlah IMK hasil listing per

kabupaten/kota. Alokasi Industri mikro (IM) per kabupaten/kota dilakukan

setelah sebelumnya mengurangi target sampel IMK propinsi dengan jumlah

2.3. Rancangan Penarikan Sampel

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 11

industri kecil (IK) untuk seluruh kabupaten/kota di propinsi tersebut. Alokasi

IM dilakukan secara square root proporsional terhadap jumlah square root IM

di masing-masing kabupaten/kota. Hasil alokasi IM perkabupaten/kota

dikembalikan ke masing-masing kabupaten/kota untuk selanjutnya dilakukan

alokasi menurut KBLI

c. Alokasi Sampel Industri Mikro per blok Sensus

Alokasi sampel industri mikro menurut KBLI pada setiap blok sensus

terpilih memperhatikan jumlah IMK hasil listing. Pengalokasian sampel

industri mikro menurut KBLI per blok sensus dilakukan di BPS

Kabupaten/Kota.

12 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 13

Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan kegiatan VIMK14

Triwulanan, struktur organisasi lapangan telah ditetapkan sebagai berikut:

Seperti survei-survei lainnya yang dilakukan oleh BPS, penanggung

jawab pelaksanaan VIMK14 Triwulanan di daerah baik teknis maupun

administrasi adalah Kepala BPS Provinsi dibantu oleh Kepala BPS

Kabupaten/Kota. Dengan demikian BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota

3.2. Penanggung Jawab Pelaksanaan VIMK14 Triwulanan di Daerah

BAB

3 ORGANISASI LAPANGAN

3.1. Organisasi Lapangan

BPS Provinsi

Bidang Statistik Produksi

BPS Kabupaten/Kota

PMS Staf BPS

PCS Mantis/Staf BPS

14 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

mengatur segala hal mulai dari rekruitmen petugas sampai dengan

terkumpulnya seluruh dokumen hasil survei.

Tugas masing-masing unsur, yaitu BPS Provinsi, BPS Kabupaten/Kota,

Pengawas (PMS), dan pencacah (PCS) adalah sebagai berikut:

a. BPS Provinsi

1. Merekrut calon petugas VIMK14 Triwulanan (PCS) yang berasal

dari staf BPS Provinsi menurut kebutuhan

2. Mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan

pencacahan perusahaan/usaha, mengecek Daftar Sampel Blok

Sensus dan perusahaan/usaha terpilih yang lewat cacah.

3. Membuat petunjuk rinci tentang pengerahan petugas sesuai

dengan aturan yang telah ditentukan.

4. Mengatur pengiriman dokumen ke dan dari setiap BPS

Kabupaten/Kota sesuai dengan jadual yang telah ditentukan

5. Mengkoordinasikan tugas BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan

beban tugas baik yang menyangkut bidang teknis maupun

administrasi.

6. Mengalokasikan jumlah target sampel usaha VIKM14 Triwulanan

hasil VIMK14-L1 per Kabupaten/Kota.

7. Membuat laporan secara lengkap pelaksanaan kegiatan VIMK14

Triwulanan, mengenai bidang teknis dan ditujukan ke BPS

(Direktur Statistik Industri).

8. BPS Provinsi secara berkala mengadakan pertemuan dengan

aparat pelaksana wilayahnya dalam rangka koordinasi untuk

mengevaluasi perkembangan kegiatan dan pemecahan

permasalahan yang timbul.

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 15

9. Membuat Early Warning System (Sistem Peringatan Dini) untuk

memantau pelaksanaan kegiatan VIMK14 Triwulanan, baik

kualitas data dan jumlah kuesioner yang telah didaftar oleh

petugas maupun ketepatan waktu penyampaian dokumen.

b. BPS Kabupaten

1. Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan

dikoordinir oleh kepala BPS Kabupaten/kota

2. Merekrut calon petugas PMS/PCS VIMK14 Triwulanan yang

berasal dari staf BPS Kabupaten/kota

3. Melakukan pengawasan lapangan secara langsung pada waktu

petugas melakukan pencacahan perusahaan/usaha, dan

memeriksa secara sampel hasil pencacahan perusahaan/usaha

tersebut

4. Pemilihan sampel usaha dilakukan oleh pengawas di setiap BPS

Kabupaten/Kota dengan dikoordinir oleh kasie produksi.

5. Mengalokasikan jumlah target sampel usaha VIKM14 Triwulanan

ke dalam blok sensus terpilih dan 2-digit KBLI sesuai dengan

target sampel usaha VIMK14 Triwulanan dari BPS Provinsi

6. Pertemuan secara berkala dengan para pelaksana survei harus

dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan

pemecahan masalah lapangan.

7. Pelaksanaan administrasi dan pengolahan keuangan di BPS

Kabupaten/Kota harus sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

8. Pembuatan laporan akuntabilitas tentang penyelengaraan survei

harus dibuat oleh setiap BPS Kabupaten/Kota dan dikirim ke BPS

Provinsi

16 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

9. Pengiriman dokumen hasil pencacahan yang telah diperiksa harus

sesuai dengan jadual yang telah ditentukan.

c. Tugas Pengawas

1. Menyiapkan sketsa peta blok sensus hasil scanning, Daftar

VIMK14-L1, VIMK14-S1 untuk diteruskan kepada pencacah yang

menjadi tanggung jawabnya, serta Daftar VIMK14-DSBS Trw,

VIMK14-DS1 dan VIMK14-RB1.

2. Bersama-sama pencacah yang menjadi tanggung jawabnya,

melakukan pengamatan dan penelitian lapangan terhadap

ketepatan sasaran wilayah pencacahan dan mengenali batas-batas

blok sensus yang menjadi tanggung jawab setiap pencacah, dengan

berpedoman Daftar VIMK14-DSBS Trw.

3. Mendampingi dan membimbing pencacah pada awal pencacahan,

sehingga pencacah mampu melaksanakan pencacahan dengan

benar.

4. Memantau aktivitas pencacah di lapangan, untuk menjamin

pekerjaan pencacah dapat selesai tepat waktu dan membantu

memecahkan masalah jika pencacah menghadapi kesulitan di

lapangan.

5. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung

jawabnya secara periodik, untuk mengidentifikasi berbagai

masalah yang mungkin dijumpai di lapangan dan mencari jalan

keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut.

6.

Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan

konsistensi isian Daftar VIMK14-L1, dan menanyakan kepada

pencacah apabila ditemui isian yang meragukan untuk dilakukan

pembetulan dan pendaftaran ulang ke lapangan, kalau perlu

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 17

bersama-sama dengan pencacah.

7. Apabila setiap pencacah telah selesai melakukan pendaftaran

bangunan/rumah tangga, maka pengawas harus segera memeriksa

tanda cek (√) Daftar VIMK14-L1 Blok III untuk usaha industri

mikro pada kolom (17) dan tanda cek (√) pada salah satu kolom

(19) s.d kolom (42) sesuai jenis produksi utama kode 2 digit kolom

(16).

8. Selanjutnya pengawas memeriksa Daftar VIMK14-L1 Blok III

banyaknya usaha ke dalam baris jumlah dari halaman 1 s.d

halaman terakhir.

9. Mengisi Daftar VIMK14-L1 Blok II. Ringkasan.

10. Mengisi rekapitulasi jumlah Industri Mikro dan Kecil per Blok

Sensus (VIMK14-RB1) dari VIMK14-L1 Blok II rincian 2 populasi

industri, yaitu: 2a (industri mikro) dan 2b (industri kecil).

11. Berdasarkan target sampel usaha dari BPS Kabupaten/Kota,

selanjutnya pengawas bertugas untuk melakukan pemilihan

sampel dengan menggunakan Daftar VIMK14-L1 Blok V

Keterangan Penarikan Sampel Utama menurut masing-masing

kategori lapangan usaha.

12. Pengawas harus segera menyalin sampel usaha dari hasil listing ke

dalam Daftar VIMK14-DS1 di setiap blok sensus terpilih

d. Tugas Pencacah

1. Mengamati wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan

dengan acuan sketsa peta blok sensus terpilih hasil scanning. Hal

ini dimaksudkan agar tidak terjadi lewat cacah atau ganda cacah.

18 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

2. Memberitahukan dan minta ijin aparat desa/lurah, RW dan RT

sebelum melakukan pencacahan pada wilayah tersebut.

3. Melakukan pendaftaran setiap bangunan sensus dan rumah tangga

dalam blok sensus terpilih yang menjadi wilayah kerjanya dengan

Daftar VIMK14-L1, dan menggambar bangunan pada sketsa peta

blok sensus terpilih hasil scanning sesuai dengan letaknya, dan

memberi nomor urut bangunan fisik pada simbol bangunan

tersebut sesuai dengan nomor urut yang dicatat pada Daftar

VIMK14-L1.

4. Melakukan pencacahan usaha terpilih dengan Daftar VIMK14-S1

yang berpedoman pada Daftar VIMK14-DS1 (Daftar Sampel).

5. Mengikuti pertemuan dengan pengawas untuk membahas

berbagai temuan/masalah yang ditemukan di lapangan, dan cara

mengatasinya.

6. Melakukan pencacahan ulang responden yang bermasalah dengan

disertai pengawas.

7. Menyerahkan dokumen yang telah selesai kepada pengawas

8. Menepati jadual pelaksanaan lapangan sesuai dengan jadual yang

telah ditentukan.

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 19

Bab ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas dalam memahami

berbagai konsep, definisi, dan cara pengisian Daftar VIMK14-L1 dan VIMK14-

S1.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa Survei Industri Mikro dan

Kecil 2014 (VIMK14) Triwulanan menggunakan 5 (lima) jenis daftar yaitu

Daftar VIMK14-DSBS Trw, Daftar VIMK14-L1, VIMK14-RB1, VIMK14-DS1, dan

VIMK14-S1.

Mengingat banyaknya daftar yang digunakan dalam VIMK14

Triwulanan, maka setiap petugas harus memahami jenis dan kegunaan

masing-masing daftar, dan berbagai informasi serta tata cara pengisian.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada survei industri mikro kecil

2014 (VIMK14) Triwulanan , yaitu:

1. Listing blok sensus hanya dilakukan pada Triwulan I (18 – 26 Maret

2014)

2. Target sampel pencacahan Triwulan I (Januari-Maret 2014) harus

100%.

3. Tidak ada pergantian sampel untuk Triwulan II, III dan IV.

4. Kategori usaha musiman adalah usaha tertentu yang telah ditetapkan

(lihat subbab ‘Konsep dan Definisi’). Pada Triwulan I usaha musiman

harus mengisi daftar VIMK14-S1 seluruhnya secara lengkap kecuali

blok IV dan V, walaupun sementara tidak berproduksi. Isian Blok III

4.1. Umum

BAB

4 TATACARA PENGISIAN DAFTAR

PPEPENGISIANPELAKSANAAN PENDATAAN

4.2. Khusus

20 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

(jumlah pekerja, hari kerja dan rata-rata jam kerja) adalah keadaan

bulan terakhir berproduksi. Sedangkan untuk Triwulan II – IV

apabila usaha musiman itu sedang tidak berproduksi maka isian

daftar VIMK14-DS1 Blok V kolom (10) kode 2 (tidak berhasil

dicacah) dan kolom (11) kode 4 (sementara tidak berproduksi),

dan tidak dicacah pada daftar VIMK14-S1.

5. Isian daftar VIMK14-S1 Triwulan II – IV harus lengkap semua blok

untuk seluruh perusahaan/usaha baik usaha musiman maupun bukan

musiman.

Berikut tata tertib pengisian daftar:

a. Semua pengisian daftar menggunakan pensil hitam.

b. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-

kata harus menggunakan huruf kapital (balok) dan tidak boleh disingkat,

kecuali kata-kata yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka

biasa (bukan angka romawi).

Contoh:

Rincian Penulisan

yang salah

Penulisan

yang benar

Daftar VIMK14-L1

Blok III Kolom (13):

Nama Perusahaan/Usaha atau

Pengusaha/Pemilik

1. Sosis

2. Bordir

1. SOSIS ‘ENAK’

2. BORDIR ’ANITA’

4.3. Tata Tertib Pengisian Daftar

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 21

c. Cara pengisian daftar dilakukan dengan beberapa cara yaitu

1. Mengisikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis

kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.

Contoh : Daftar VIMK14-S1 Blok II. Rincian 5

Tahun mulai berproduksi secara komersial : 2007 2 0 0 7

2.

Melingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian

pindahkan kode jawabannya ke dalam kotak yang tersedia.

Contoh:

Rincian Penulisan yang salah Penulisan yang benar

Daftar VIMK14-S1

Blok II Rincian 2 :

Jenis kelamin

Laki-laki - 1

Perempuan - 2

Laki-laki -

Perempua - 2

a. Pendaftaran Rumahtangga (VIMK14-L1)

Periode : Januari- Maret 2014

b. Pencacahan Sampel (VIMK14-S1)

- Triwulan I (Januari 2014 - Maret 2014)

4.4. Referensi Waktu Survei

1 1

Khusus musiman bila sementara tidak berproduksi pada saat listing, maka pengisian data mundur ke bulan terdekat sebelumnya

selama satu tahun (April 2013 – Maret 2014)

22 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

- Triwulan II (April 2014 - Juni 2014)

- Triwulan III (Juli 2014 - September 2014)

- Triwulan IV (Oktober 2014-Desember 2014)

Industri Manufaktur: Kegiatan produksi yang mengubah barang dasar

(bahan mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang

yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Termasuk ke

dalam kategori ini adalah kegiatan jasa industri pengolahan (makloon).

Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur : Unit kegiatan ekonomi yang

melakukan/ mengusahakan industri manufaktur; terletak pada suatu

bangunan/lokasi tertentu serta ada seorang atau lebih yang bertanggung

jawab atas usaha tersebut.

Contoh:

a. Usaha pembuatan tempe.

b. Perusahaan pembuatan tas dari kulit.

c. Usaha pembuatan batu bata.

Perusahaan/Usaha Jasa Industri Manufaktur (makloon) : Unit kegiatan

dari suatu industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini

bahan baku disediakan oleh pihak yang dilayani dan pihak perusahaan/usaha

melaksanakan proses pengolahannya dengan memperoleh pembayaran

sebagai balas jasanya (nilai upah makloon).

Contoh: Perusahaan konveksi ”GAYA” yang membordir mukena milik pihak

lain. Perusahaan tersebut termasuk industri kain sulaman/bordir yang hanya

menerima balas jasa berupa uang atau barang.

4.5. Konsep dan Definisi

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 23

BPS mengklasifikasikan perusahaan/usaha industri manufaktur di

Indonesia ke dalam 4 (empat) skala usaha berdasarkan pekerja yang dimiliki

oleh suatu perusahaan/usaha.

Skala usaha tersebut adalah sebagai berikut:

i. Industri Mikro : perusahaan/usaha industri manufaktur yang

mempunyai pekerja 1-4 orang.

ii. Industri Kecil : perusahaan/usaha industri manufaktur yang

mempunyai pekerja 5-19 orang.

iii. Industri Sedang : perusahaan/usaha industri manufaktur yang

mempunyai pekerja 20-99 orang.

iv. Industri Besar : perusahaan/usaha industri manufaktur yang

mempunyai pekerja lebih dari 100 orang.

Catatan: Apabila terjadi perubahan skala usaha (misalkan karena

musiman) maka usaha tersebut tetap dicacah/didaftar

apa adanya VIMK14-DS1 Blok V kolom (9) tuliskan kode

perubahannya

Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur Musiman : Unit kegiatan

ekonomi yang melakukan/mengusahakan industri manufaktur yang

karakteristik bahan baku dan proses produksinya dipengaruhi oleh iklim.

- Contoh industri mikro kecil musiman

IMK musiman Keterangan

- Industri pengeringan/

perajangan tembakau

- Proses produksi dipengaruhi iklim

- Industri gula dari tebu - Bahan baku dipengaruhi iklim

- Industri genteng - Proses produksi dipengaruhi iklim

- Industri batubata - Proses produksi dipengaruhi iklim

24 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

- Contoh industri mikro kecil bukan musiman

IMK bukan musiman Keterangan

- Industri terompet

- Industri kue (termasuk kue lebaran)

- Industri anyaman (tikar/atap rumbia)

- Industri menjahit/bordir/konveksi

- Industri kopra

- Industri layangan

Pengadaan bahan baku

dan proses produksinya

tidak dipengaruhi iklim

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) : merupakan

klasifikasi baku statistik mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di

Indonesia. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan

ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis

badan hukum, formal atau informal. KBLI 2009 menggunakan kode angka 5

digit yang menunjukkan struktur klasifikasi.

Pendaftaran perusahaan/usaha industri mikro dan kecil (listing)

merupakan kegiatan pendahuluan dari VIMK14 Triwulanan. Daftar VIMK14-

L1 adalah daftar isian yang digunakan untuk mendaftar seluruh bangunan dan

rumah tangga yang berada pada blok sensus terpilih beserta keterangan

lainnya. Pendaftaran perusahaan/usaha dilakukan pada bangunan tempat

usaha (bangunan tempat tinggal, bangunan bukan tempat tinggal dan

campuran) oleh anggota rumah tangga (termasuk kepala rumah tangga) atau

4.6. Pengisian Daftar

4.6.1.

1.

Daftar VIMK14-L1

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 25

orang lain yang berusaha di bangunan tersebut. Kegiatan ini dilakukan pada

4.000 blok sensus pada Triwulan I 2014.

Pendaftaran perusahaan/usaha industri di setiap blok sensus

dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan bangunan dan

pendekatan rumah tangga.

1. Pendekatan bangunan yakni :

a. Bangunan usaha IMK di blok sensus terpilih

b. Bangunan campuran

c. Industri yang lokasi usahanya bukan di suatu bangunan sensus namun

lokasi usahanya tetap (misal: gerobak) maka tempat usaha tersebut

dianggap sebagai satu bangunan fisik dan sensus tersendiri.

Contoh : Pembuatan pelat nomor kendaraan bermotor di gerobak

tetap.

2. Pendekatan rumah tangga yakni :

Usaha IMK yang dilakukan anggota rumah tangga di bukan bangunan

sensus dengan memperhatikan:

a. Lokasi usaha tidak tetap/keliling

Contoh : Jasa pemotong balok yang dilakukan dengan keliling

Jasa penggilingan padi keliling (huller)

b. Lokasi tetap

Contoh : Penggergajian kayu di hutan.

Pemecahan batu di pinggir sungai

Daftar VIMK14-L1 terdiri dari 6 (enam) blok, yaitu:

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Ringkasan

Blok III : Pendaftaran Usaha/Rumah Tangga

Blok IV : Keterangan Penarikan Sampel Utama

26 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Dalam pengisian Blok III ini selesaikan baris demi baris mulai dari

kolom (1) sampai dengan kolom (42)

Blok V : Catatan

Blok VI : Keterangan Petugas

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Tuliskan nama dan kode untuk Provinsi, Kabupaten/Kota,

Kecamatan, Desa/Kelurahan, nomor blok sensus dan nomor kode sampel.

Pengisian keterangan dan kode untuk rincian pada blok ini (Rincian 1 s.d 6)

disalin dari daftar sampel blok sensus (VIMK14-DSBS Trw).

BLOK II. RINGKASAN

Blok ini diisi oleh pengawas setelah selesai pendaftaran perusahaan/usaha

industri dalam blok sensus terpilih yang disalin dari halaman terakhir Blok III.

Blok II terdiri dari 3 rincian yaitu:

Rincian 1. : Jumlah Rumah Tangga

Rincian ini disalin dari Blok III Kolom (6) nomor urut

terakhir pada halaman terakhir.

Rincian 2a. : Populasi Industri Mikro disalin dari Blok III Rincian c

halaman terakhir Kolom (19) s.d Kolom (42)

Rincian 2b. : Sampel Industri Mikro disalin dari Blok IV Kolom (1) sd.

(24) rincian mhi

Rincian 3. : Populasi Industri Kecil disalin dari Blok III Rincian c

halaman terakhir Kolom (18)

BLOK III. PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA

Kolom (1) : Nomor Urut Segmen

Tuliskan nomor urut segmen, yang disalin dari sketsa peta blok

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 27

sensus hasil scanning dalam satu blok sensus.

Blok Sensus (BS): bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan

yang merupakan daerah kerja dari seorang pencacah.

Segmen: wilayah bagian dari BS yang mempunyai batas jelas

(alam/buatan), seperti: sungai/kali atau jalan/gang/lorong.

Kolom (2) : Nomor Urut Bangunan Fisik

Tuliskan nomor urut bangunan fisik, dimulai dari nomor urut 1

(satu) sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok

sensus.

Bangunan Fisik: tempat perlindungan baik permanen maupun

tidak permanen pada tempat tetap yang mempunyai atap, lantai,

dan dinding.

Penjelasan:

a. Bangunan fisik dapat digunakan sebagai tempat tinggal atau

bukan tempat tinggal.

b. Apabila bangunan fisik digunakan bukan untuk tempat tinggal

dan bukan untuk tempat kegiatan ekonomi/usaha, luasnya

paling sedikit 10 m2.

c. Tempat kegiatan usaha yang mempunyai roda, (seperti gerobak

rokok) namun tidak dipindah-pindahkan, dalam survei ini

dikategorikan sebagai bangunan fisik/sensus.

d. Bangunan fisik/sensus yang digunakan untuk usaha industri

boleh tidak mempunyai dinding atau atap.

Kolom (3) : Nomor Urut Bangunan Sensus

Tuliskan nomor urut bangunan sensus, dimulai dari nomor urut 1

(satu) pada bangunan fisik pertama dan berlanjut hingga nomor

urut bangunan sensus terakhir pada bangunan fisik terakhir di

dalam satu blok sensus.

28 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Bangunan Sensus: sebagian atau seluruh bangunan fisik yang

mempunyai pintu keluar/masuk tersendiri dalam satu kesatuan

fungsi/penggunaan. Termasuk seluruh/sebagian bangunan fisik

yang tidak mempunyai dinding, tetapi untuk usaha.

Kolom (4) : Penggunaan Bangunan

Tuliskan kode penggunaan bangunan:

Kode 1 Tempat tinggal. Contoh: rumah tinggal.

Kode 2 Bukan tempat tinggal. Contoh: toko, gudang, pabrik,

masjid, dll.

Kode 3 Campuran.

Campuran adalah bangunan tempat tinggal yang sekaligus

digunakan untuk usaha. Contoh: pembuatan tikar di teras tempat

tinggalnya.

Kolom (5) : Jika kode Kolom (4) berkode 2 (bukan tempat tinggal),

apakah untuk usaha IMK dan aktif berproduksi selama

Triwulan I 2014?

Isikan kode 1 apabila ’Ya’ dan kode 0 apabila ‘Tidak’.

Jika ’Ya’ langsung Kolom (12), jika ’Tidak’, tuliskan penggunaan

bangunan pada Kolom (7), contoh: masjid, toko, sekolah, dan

untuk Kolom (6) tidak perlu dituliskan nomor urutnya.

Aktif berproduksi adalah apabila berproduksi minimal satu

bulan selama Triwulan I 2014 (Januari-Maret 2014). Khusus

usaha musiman maka jangka waktunya mulai dari Triwulan II

2013 sampai Triwulan I 2014 (April 2013 – Maret 2014)

Kolom (6) sampai dengan (11) ditanyakan jika Kolom (4) berkode 1 atau 3

Kolom (6) : Tuliskan nomor urut 1 sampai dengan nomor urut terakhir

dalam satu blok sensus dari kepala rumah tangga yang

tercantum pada Kolom (7).

Kolom (7) : Tuliskan nama kepala rumah tangga

Kepala Rumah Tangga (KRT): salah seorang dari anggota rumah

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 29

tangga yang bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan

sehari-hari di rumah tangga tersebut atau orang yang

dianggap/ditunjuk sebagai KRT di dalam rumah tangga

tersebut.

Kolom (8) : Tuliskan kode 1 apabila selama Triwulan I 2014 ada anggota

rumah tangga yang berusaha di sektor IMK dan kode 0 bila

tidak ada anggota rumah tangga yang berusaha di sektor IMK.

Anggota Rumah Tangga (ART): semua orang yang biasanya

bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada

pada waktu pencacahan maupun sementara tidak ada. ART

yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan ART yang

bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan

pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak

dianggap sebagai ART.

Tamu yang tinggal di rumah tangga 6 bulan atau lebih, dan

tamu yang telah tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan

tetapi akan bertempat tinggal di rumah tangga tersebut

dianggap sebagai ART.

Seseorang dianggap berusaha atau mempunyai usaha sendiri

(pengusaha) apabila kegiatan usahanya menghasilkan barang

maupun jasa industri dan menanggung resiko usaha.

Jika dalam satu bangunan ditempati oleh dua rumah tangga atau lebih,

maka tuliskan nomor pada Kolom (6) dan nama KRT masing-masing

dalam Kolom (7) pada baris terpisah. Kemudian selesaikan pengisian

kolom berikutnya untuk masing-masing KRT dan anggota rumah

tangga.

30 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Kolom (9) dan (10) ditanyakan bila Kolom (8) berkode 1

Kolom (9) : Tuliskan nama ART termasuk KRT yang berusaha di sektor

industri IMK tersebut.

Seorang ART dapat mempunyai lebih dari satu usaha

industri selama administrasinya bisa dipisahkan. Jika

seorang ART mempunyai lebih dari satu usaha, maka untuk

setiap usahanya dituliskan pada baris yang berbeda. Apabila

administrasinya tidak dapat dipisahkan maka tuliskan nilai

produksi yang terbesar.

Contoh:

Pak Sumarto memiliki dua usaha yaitu pembuatan tempe

(KBLI 10391) dengan nilai produksi sebesar Rp

3.500.000/sebulan dan pembuatan gula aren (KBLI 10722)

dengan nilai produksi sebesar Rp 3.750.000/sebulan. Jika

pencatatan administrasinya dapat dipisahkan, maka setiap

usaha ditulis pada baris yang berbeda. Jika administrasinya

tidak dapat dipisahkan maka yang dituliskan adalah usaha

gula aren.

Kolom (10) : Tuliskan kode 1 bila ART pada Kolom (9) berusaha di

bangunan sensus ini, kode 2 bila berusaha bukan di

bangunan sensus/keliling dan kode 3 bila berusaha di

bangunan sensus lain.

Penjelasan:

a. Di bangunan sensus ini (kode 1) apabila

perusahaan/usaha melakukan kegiatan usaha di

bangunan sensus tersebut.

b. Bukan di bangunan sensus/keliling (kode 2) apabila

usaha tersebut dilakukan di bukan di bangunan sensus

dengan lokasi usaha tetap maupun tidak tetap (keliling).

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 31

c. Di bangunan sensus lain (kode 3) apabila

perusahaan/usaha melakukan kegiatan usaha di

bangunan sensus lain (bukan bangunan sensus yang

didaftar/ listing).

Kolom (11) : Tuliskan kode 1 apabila pada Triwulan I 2014 ada pihak lain

yang berusaha di sektor IMK di bangunan ini dan kode 0

tidak ada pihak lain yang berusaha di sektor IMK di

bangunan ini.

Penjelasan:

Pihak lain yaitu seseorang (bukan ART) yang berusaha di

sektor industri dengan menggunakan sebagian dari suatu

bangunan sensus pada rumah tangga lain.

Contoh: Ibu Bonita (bukan ART Pak Qadarian) mempunyai

usaha pembuatan anyaman rotan yang menggunakan

sebagian tempat untuk usahanya pada bangunan rumah

tangga Pak Qadarian.

Kolom (12) : Tuliskan nomor urut 1 sampai dengan nomor urut terakhir,

nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik yang

tercantum pada kolom (13) dalam satu blok sensus. Jika

usaha tersebut tidak mempunyai nama, supaya ditulis nama

pemiliknya

Kolom (13) : Tuliskan nama perusahaan/usaha atau pengusaha/

pemilik.

Kolom (12) sampai dengan (16) ditanyakan bila

Kolom (5) kode 1; Kolom (10) kode 1 atau 2 ; Kolom (11) kode 1

32 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Contoh:

a. Perusahaan/usaha yang mempunyai nama:

1. PT. SEJAHTERA

2. PT. JAYA BAHAGIA

b. Perusahaan/usaha yang tidak mempunyai nama:

1. SABLON ’TITI’ (usaha sablon milik Bu Titi )

2. ROKOK ’SUGI’ (usaha rokok milik Pak Sugi)

Kolom (14) : Tuliskan alamat lengkap perusahaan/usaha industri

tersebut (nama jalan, nomor, Rt/Rw).

Contoh: 1. JL. KEMAYORAN IX RT 4/18 NO. 22A

2. Gg. DADALI III RT 10/13 NO. 5

3. JL. HAJI HASAN RT 2/5 NO. 14

Kolom (15) : Tuliskan Kegiatan utama dari perusahaan/usaha Kolom

(13)

Apabila dalam industri tersebut terdiri dari beberapa

kegiatan yang berbeda (2-digit KBLI yang sama) dan

administrasi tidak dapat dipisahkan, maka penentuan

kegiatan utamanya berdasarkan hasil produksinya:

1. Produk yang mempunyai nilai produk/jasa industri

terbesar;

2. Jika nilai produk/jasa industri sama besar, maka produk

yang menghasilkan barang/jasa dengan volume

terbesar;

3. Jika nilai produk/jasa industri dan volume barang/jasa

sama, maka produk yang menghasilkan barang/jasa

dengan waktu terlama;

4. Jika nilai produk/jasa industri, volume, dan waktu yang

diperlukan sama, maka ditentukan menurut pengakuan

responden.

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 33

Contoh penentuan kegiatan utama:

1. Usaha industri dengan kegiatan membuat tempe dan

tahu, apabila menghasilkan tempe (KBLI 10391) dengan

nilai produk Rp. 750.000,-/bulan dan tahu (KBLI 10392)

dengan nilai produk Rp. 600.000,-/bulan. Jika

administrasi tidak dapat dipisahkan maka kegiatan

utamanya adalah membuat tempe (KBLI 10391).

2. Usaha industri yang menghasilkan 200 buah mukena

bordir (KBLI 14302) dan 150 stel pakaian penjahitan

(KBLI 14120) dengan nilai produk yang sama. Maka

kegiatan utamanya adalah membuat mukena bordir

(KBLI 16221).

Kegiatan utama harus ditulis sejelas-jelasnya dengan

menyebutkan hasil produksi dan bahan baku agar dapat

diketahui secara tepat kode 5-digit KBLI.

Contoh:

No. Penulisan Yang Salah Penulisan Yang Benar

1. Konveksi MEMBUAT SARUNG BANTAL DARI KAIN

2. Mebel MEMBUAT MEJA DARI KAYU

3. Alat Dapur MEMBUAT COBEK DARI KAYU

4. Industri Minuman MEMBUAT JAMU DARI KENCUR

Kolom (16) : Tuliskan kode (2-digit KBLI) dari perusahaan/usaha

industri, sesuai dengan kegiatan utama pada Kolom (15).

Petunjuk untuk kode ini tercantum pada Buku 4 ( Klasifikasi

Baku Lapangan Usaha Indonesia Industri Manufaktur).

Kolom (17), (18): Isikan tanda cek () sesuai jumlah tenaga kerja

termasuk pemilik pada bulan terakhir berproduksi Triwulan I 2014

34 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Kolom (17) : Isikan tanda cek () pada kolom ini bila banyaknya pekerja

perusahaan/usaha tersebut 1 – 4 orang.

Kolom (18) : Isikan tanda cek () pada kolom ini bila banyaknya pekerja

perusahaan/usaha tersebut 5 - 19 orang atau lebih.

Kolom (19)

s/d (42)

: Isikan tanda cek () sesuai kode 2-digit KBLI yang tercantum

pada Kolom (16) jika Kolom (17) ada tanda cek ().

Pengisian Kumulatif Tiap Halaman

Setelah pendaftaran rumah tangga dalam blok sensus terpilih selesai,

jumlahkan isian yang berkode 1 untuk masing-masing Kolom (8), dan Kolom

(11), serta jumlahkan isian yang bertanda cek () untuk Kolom (17) s.d Kolom

(42) dan tuliskan hasilnya pada ’Rincian a. Jumlah halaman ini’.

Untuk halaman pertama pada ’Rincian b Jumlah kumulatif halaman

sebelumnya’ isikan tanda strip (-), dan pada ’Rincian c Jumlah kumulatif

halaman ini’ diisikan sama dengan Rincian a.

Pada halaman kedua kerjakan seperti halaman pertama untuk cara

pengisian ’Rincian a Jumlah halaman ini’. Kemudian salin isian ’Rincian c

Jumlah kumulatif halaman ini’ dari halaman sebelumnya ke ’Rincian b Jumlah

kumulatif halaman sebelumnya’. Setelah itu jumlahkan isian ’Rincian a Jumlah

halaman ini’ dan ’Rincian b Jumlah kumulatif halaman sebelumnya’ setiap

Kolom (8), Kolom (11), Kolom (17) s.d Kolom (42) dan isikan hasilnya pada

’Rincian c Jumlah kumulatif halaman ini’. Lakukan hal tersebut pada setiap

halaman, sampai selesai menjumlahkan di halaman terakhir.

BLOK IV. KETERANGAN PENARIKAN SAMPEL UTAMA

Blok ini digunakan untuk pengambilan sampel usaha mikro

menurut KBLI 2 digit yang dilakukan oleh pengawas.

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 35

BLOK V. CATATAN

Tuliskan dengan singkat dan jelas berkaitan dengan isian yang

mungkin meragukan pada waktu pelaksanaan pendaftaran perusahaan/usaha.

BLOK VI. KETERANGAN PETUGAS

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik

yang melakukan pencacahan maupun pengawasan. Tuliskan nama, tanggal

kegiatan, serta tanda tangan, petugas pencacah dan pengawas.

Daftar sampel Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 (VIMK14-DS1)

adalah daftar yang memuat sejumlah sampel industri mikro dan kecil dalam 1

(satu) blok sensus. VIMK14-DS1 memuat sampel VIMK14 Triwulanan.

Daftar VIMK14-DS1 selain berisi informasi kode dan nama wilayah

administrasi, nomor blok sensus (NBS), nomor kode sample (NKS), nomor

urut sampel (NUS), nomor urut segmen, nomor urut bangunan fisik dan nomor

urut bangunan sensus, juga dilengkapi dengan nomor urut perusahaan (NUP),

nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik, alamat lengkap, kode 2-

digit KBLI serta kode klasifikasi usaha industri mikro (IM) atau industri kecil

(IK).

Daftar VIMK14-DS1 digunakan oleh pencacah sebagai pedoman untuk

mencacah industri mikro dan kecil dengan Daftar VIMK14-S1

4.6.2 Daftar VIMK14-DS1

Khusus untuk VIMK14-DS1 Triwulan I 2014

target sampel harus terpenuhi 100%

36 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Daftar VIMK14-DS1 terdiri dari 5 (lima) blok, yaitu :

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Rekapitulasi Pencacahan

Blok III : Keterangan Petugas

Blok IV : Catatan

Blok V : Keterangan Industri Mikro dan Kecil Terpilih

Uraian Diisi Oleh

Pencacah Pengawas

Blok I

Blok II Rincian 2 dan 3 Rincian 1

Blok III

Blok IV

Blok V Kol (10) s.d (11)

Khusus Tri II-IV 2014 Kolom (1) s.d (9)

BLOK I : KETERANGAN TEMPAT

Blok ini berisi keterangan lokasi dari blok sensus terpilih, yaitu nama

dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor blok

sensus (NBS), dan nomor kode sampel (NKS) yang terdiri dari 7 digit. Isian

blok ini disalin dari VIMK14-L1 Blok I.

BLOK II : REKAPITULASI PENCACAHAN

Blok II rincian 2 dan 3 diisi oleh pencacah setelah selesai

melakukan pencacahan pada 1 (satu) blok sensus. Blok II terdiri dari 3 (tiga)

rincian, yaitu:

Rincian (1) : Jumlah target pencacahan

Adalah jumlah target industri mikro dan kecil sampel

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 37

utama/ pengganti.

Untuk Triwulan I : VIMK14-S1 jumlah target harus 100 %.

Khusus untuk Triwulan II – IV 2014

Rincian (2) : Jumlah realisasi pencacahan

Adalah jumlah industri mikro dan kecil yang berhasil

dicacah dengan Daftar VIMK14-S1.

Rincian (3) : Tidak berhasil dicacah (Jumlah rincian 3.a s.d. 3.d)

Rincian (3.a)

: Bukan industri dengan KBLI terpilih

Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat

dicacah karena alasan ’bukan industri mikro dan kecil

dengan KBLI terpilih’. Keterangan ini merupakan

banyaknya kode 1 pada Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom

(11).

Rincian (3.b) : Pindah ke luar Blok Sensus

Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat

dicacah karena alasan ’pindah ke luar blok sensus’.

Keterangan ini merupakan banyaknya kode 2 pada Daftar

VIMK14-DS1 Blok V Kolom (11).

Rincian (3.c) : Tidak ditemukan

Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat

dicacah karena alasan ’tidak ditemukan’. Keterangan ini

merupakan banyaknya kode 3 pada Daftar VIMK14-DS1

Blok V Kolom (11).

Rincian (3.d) : Sementara tidak berproduksi

Isikan jumlah usaha industri mikro dan kecil yang tidak

dapat dicacah karena alasan sementara tidak berproduksi.

Yaitu usaha tidak melakukan kegiatan produksi selama

triwulan yang bersangkutan termasuk usaha musiman

yang sedang tidak berproduksi. Keterangan ini

merupakan banyaknya kode 4 pada Daftar VIMK14-DS1

Blok V Kolom (11).

38 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Rincian (3.e) : Tutup.

Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat

dicacah karena alasan tutup. Keterangan ini merupakan

banyaknya kode 5 pada Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom

(11).

BLOK III : KETERANGAN PETUGAS

Blok III berisi keterangan nama, tanggal pencacahan/pemeriksaan

dan tanda tangan dari petugas pencacah serta pengawas.

Rincian 1-3 : Tuliskan nama, tanggal pelaksanaan dan tanda tangan

pencacah serta pengawas.

BLOK IV : CATATAN

Isikan keterangan dan penjelasan yang berkaitan dengan Daftar VIMK14-DS1.

BLOK V : KETERANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TERPILIH

Terdiri dari 9 (sembilan) kolom yang berisi keterangan nomor urut

sampel (NUS), nomor urut segmen, nomor urut bangunan fisik, nomor urut

bangunan sensus, nomor urut perusahaan (NUP), nama perusahaan/usaha

atau pengusaha/pemilik, alamat lengkap, kode KBLI 2 digit, serta klasifikasi

industri mikro (IM) atau industri kecil (IK). Kolom (1) s.d Kolom (9) telah diisi

oleh pengawas/pemeriksa yang bersumber dari Daftar VIMK14-L1

Kolom (1) : Nomor urut sampel

Nomor urut dimulai dari 1 sampai dengan terakhir industri

mikro dan kecil sampel utama

Kolom (2) : Nomor urut segmen

Salin nomor urut segmen dari Daftar VIMK14-L1 Blok III

Kolom (1) yang dilingkari

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 39

Kolom (3) : Nomor urut bangunan fisik

Salin nomor urut bangunan fisik dari Daftar VIMK14-L1 Blok

III Kolom (2) yang dilingkari

Kolom (4) : Nomor urut bangunan sensus

Salin nomor urut bangunan sensus dari Daftar VIMK14-L1

Blok III Kolom (3) yang dilingkari.

Kolom (5) : Nomor urut perusahaan (NUP)

Salin nomor urut perusahaan dari Daftar VIMK14-L1 Blok III

Kolom (12) yang dilingkari.

Kolom (6) : Nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik

Salin nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik dari

Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom (13) yang Kolom (1), Kolom

(2), dan Kolom (3) dilingkari.

Kolom (7) : Alamat lengkap

Salin alamat lengkap perusahaan/usaha dari Daftar VIMK14-

L1 Blok III Kolom (14) yang Kolom (1), Kolom (2), dan Kolom

(3) dilingkari.

Kolom (8) : Kode 2-digit KBLI

Salin kode 2-digit KBLI dari Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom

(16) yang Kolom (1), Kolom (2), dan Kolom (3) dilingkari.

Kolom (9) : IM/IK (kode)

Isikan kode 1 jika Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom (17)

bertanda cek yang dilingkari, isikan kode 2 jika Daftar

VIMK14-L1 Blok III Kolom (18) bertanda cek yang dilingkari.

Catatan :

*) Sampel utama/pengganti hanya berlaku pada Triwulan I 2014

karena targetnya harus 100%. Sedangkan Triwulan II – IV 2014

tidak diperbolehkan ada sampel pengganti.

Khusus untuk Triwulan II – IV 2014

Kolom (10) : Berhasil dicacah? Ya = 1, Tidak = 2

40 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Isikan kode 1 jika industri mikro dan kecil sampel utama

berhasil dicacah, dan isikan kode 2 jika tidak.

Kolom (11) : Jika Kolom (10) berkode 2, alasan tidak dapat dicacah (kode).

Isikan kode alasan tidak dapat dicacah, yaitu:

Kode 1 Bukan KBLI terpilih.

Kode 2 Pindah ke luar blok sensus.

Kode 3 Tidak ditemukan

Kode 4

Kode 5

Sementara tidak berproduksi

Tutup

Penjelasan:

1. Bukan KBLI terpilih (kode 1)

Bukan 2-digit KBLI terpilih, jika industri tersebut tidak

sesuai dengan 2-digit KBLI pada saat listing (Daftar

VIMK14-L1).

2. Pindah ke luar blok sensus (kode 2)

Pindah ke luar blok sensus, jika keberadaan IMK sudah

tidak lagi di blok sensus tersebut.

3. Tidak ditemukan (kode 3)

Jika IMK tersebut tidak ditemukan di lapangan.

4. Sementara tidak berproduksi (kode 4)

Jika IMK sementara tidak berproduksi karena tidak ada

bahan baku, musiman dan lain-lain.

5. Tutup.

Perusahaan tidak ada kegiatan/produksi lagi.

Daftar Isian Sampel Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 VIMK14-S1

memuat keterangan perusahaan/usaha IMK terpilih. VIMK14-S1

4.6.3 Daftar VIMK14-S1

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 41

dipergunakan untuk mencacah sebanyak 18.000 perusahaan/usaha yang

terpilih sampel untuk setiap triwulan.

Daftar VIMK14-S1 terdiri dari 7 (tujuh) blok, yaitu :

Blok I.1 : Keterangan Tempat

Blok I.2 : Keterangan Perusahaan / Usaha

Blok II : Keterangan Umum

Blok III : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa

Blok IV : Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha

Blok V : Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha

Blok VI : Catatan

Blok VII : Keterangan Responden dan Petugas

BLOK I.1 : PENGENALAN TEMPAT

Blok ini digunakan untuk mencatat keberadaan perusahaan/usaha

industri pengolahan mikro dan kecil, diisi sebelum melakukan wawancara

terhadap responden.

Rincian 1- 6 : Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar

VIMK14-DS1 rincian yang sama.

Rincian 7 : Nomor urut sampel (NUS)

Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar

VIMK14-DS1 Blok V Kolom (1).

Rincian 8 : Nomor urut perusahaan/usaha terpilih

Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar

VIMK14-DS1 Blok V Kolom (5)

42 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

BLOK I.2 : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA

Blok ini digunakan untuk mencatat identitas perusahaan/usaha

industri pengolahan mikro dan kecil, diisi pada saat melakukan wawancara

terhadap responden.

Rincian 1 : Pengisian kode skala industri sesuai pada Daftar

VIMK14-DS1 Blok V Kolom (9).

Rincian 2 : Pengisian kode 2-digit KBLI sesuai pada Daftar VIMK14-

DS1 Blok V Kolom (8).

Rincian 3 - 6 : Nama dan Alamat Perusahaan/Usaha

Disalin dari daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (6) dan

Kolom (7), kemudian tambahkan keterangan lain yang

diperlukan (kode pos, nomor telepon/faksimili, e-mail/

homepage).

Rincian 7 : Kegiatan utama Perusahaan/Usaha

Tuliskan kegiatan utama perusahaan/usaha sejelas-

jelasnya dengan menyebutkan hasil produksi dan bahan

baku. Kegiatan ini mengacu pada Klasifikasi Baku

Lapangan Usaha Indonesia Tahun 2009. Tuliskan juga

kode 5-Digit KBLI.

Contoh :

1. MEMBUAT ANYAMAN DARI BAMBU, KBLI: 16291

2. PENJAHITAN PAKAIAN SESUAI PESANAN DARI KAIN,

KBLI: 14120

Rincian 8 : Sifat Usaha

Lingkari kode 1 apabila perusahaan/usaha bersifat

musiman, dan kode 2 apabila perusahaan/usaha bersifat

bukan musiman (lihat konsep dan definisi).

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 43

BLOK II : KETERANGAN UMUM

Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan secara umum

mengenai nama pengusaha, jenis kelamin, umur, bentuk badan hukum/badan

usaha/perijinan, dan tahun mulai berproduksi secara komersial.

Rincian 1. : Nama pengusaha

Tuliskan nama pemilik atau yang bertanggung jawab atau

direktur/manajer di perusahaan/usaha.

Rincian 2. : Jenis Kelamin

Cukup Jelas

Rincian 3. : U m u r

Umur dituliskan dalam tahun dengan pembulatan ke bawah,

berdasarkan ulang tahun yang terakhir. Perhitungan umur

didasarkan pada kalender masehi. Untuk yang berumur 99

tahun ke atas maka isikan 98 dan untuk yang tidak tahu

diisikan 99.

Rincian 4. : Bentuk badan hukum/badan usaha/perijinan

Badan usaha: Kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomi

yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.

Badan usaha yang disebut Badan Hukum: Usaha yang modalnya

dipisahkan, seperti: Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan.

Badan usaha yang disebut Bukan Badan Hukum: Usaha yang modalnya tidak

dipisah, seperti: CV, Fa (Firma), dan Perorangan.

Status badan hukum/badan usaha/perijinan:

PT kode 1

CV kode 2

Koperasi kode 3

Perorangan kode 4

Lainnya (tuliskan .....) kode 5

44 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Untuk mengetahui bentuk badan hukum/badan usaha perusahaan/usaha yang

dicacah, petugas harus menanyakan seteliti mungkin karena tidak semua

responden memberikan keterangan bentuk badan hukum perusahaan/

usahanya dengan jelas.

Status badan hukum/badan usaha/perijinan:

1. Perseroan Terbatas (PT): Perusahaan yang berstatus badan hukum,

didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang

saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang

dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta

berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau

berdasarkan perjanjian antar pemegang saham.

2. Perseroan Komanditer/Commanditair Venootschap (CV): Perusahaan

yang memiliki 2 (dua) pemodal atau lebih yang terdiri dari sekutu aktif

dan sekutu pasif.

Sekutu aktif adalah sekutu yang bertanggung jawab memberikan modal

(uang) dan tenaganya untuk kelangsungan perusahaan. Sedangkan

sekutu pasif hanya menyetorkan modalnya saja.

3 . Koperasi : Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan

orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata

susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan.

4. Perseorangan: Suatu kegiatan usaha yang ditangani secara perorangan

ataupun lebih tanpa bentuk badan hukum/usaha.

5. Lainnya:

a. Firma: Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau lebih yang terdiri

yang masing-masing merupakan sekutu aktif. Para sekutu harus

menyerahkan kekayaannya sesuai yang tertera di akta pendirian.

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 45

b. Yayasan: Suatu badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan

pendiriannya dititikberatkan pada usaha-usaha sosial dan bukan untuk

mencari keuntungan.

c. Ijin khusus dari Instansi terkait: Ijin yang dikeluarkan oleh

departemen/instansi yang membina, baik dinas tingkat provinsi maupun

dinas tingkat kota/kabupaten kepada perusahaan/usaha untuk melakukan

kegiatan usaha.

Rincian 5 : Tahun mulai berproduksi secara komersial

Tahun mulai berproduksi secara komersial adalah tahun

pertama kali perusahaan menghasilkan/memproduksi

barang/jasa secara komersial (tidak termasuk produksi

percobaan). Bila terjadi perubahan KBLI, maka tahun

beroperasi adalah tahun KBLI tersebut berubah.

Suatu usaha yang membuka cabang di suatu daerah, maka

tahun mulai beroperasi adalah tahun dibukanya cabang di

tempat tersebut.

Contoh :

Usaha KONVEKSI “INDAH JAYA” di Jawa Barat sudah

beroperasi sejak tahun 1991. Pada tahun 2000 tempat usaha

mengalami renovasi sehingga menjadi tempat usaha yang

representatif. Renovasi ini membutuhkan waktu satu tahun

sehingga tahun 2001 baru beroperasi lagi. Tahun mulai

beroperasi secara komersial perusahaan tersebut adalah

tahun 1991.

BLOK III : KETERANGAN PEKERJA DAN BALAS JASA

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pekerja dan balas jasa

pekerja seluruh usaha (termasuk usaha musiman). Untuk usaha musiman

46 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Triwulan I harus ada isian pada rincian 1 dan 2 sesuai dengan keadaan bulan

terakhir berproduksi saat listing VIMK14-L1, sedang rincian 3 boleh kosong.

Rincian 1.

: Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha), hari kerja,

dan rata-rata jam kerja per hari

Pekerja : Semua orang tanpa memperhatikan usia dan

jenis kelamin yang terlibat secara langsung dalam

pekerjaan/kegiatan di perusahaan/usaha.

Hari kerja : Hari perusahaan/usaha melakukan kegiatan

dan ada seorang atau lebih yang bekerja secara terus

menerus paling sedikit satu jam.

Bulan kegiatan : Bulan perusahaan/usaha melakukan

kegiatan walaupun satu hari.

Jam kerja: Jangka waktu yang dinyatakan dalam satuan

jam, digunakan untuk bekerja/melakukan kegiatan usaha

(tidak termasuk istirahat resmi), dimulai dari menyiapkan

pekerjaan sampai selesai (tutup).

Rata-rata jam kerja per hari : Jumlah jam kerja kegiatan

perusahaan/usaha selama sebulan dibagi banyaknya hari

kerja dalam bulan tersebut.

Rincian 1.a : Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha)

Isikan banyaknya pekerja per bulan kerja pada bulan yang

telah ditentukan.

Menentukan banyaknya pekerja per bulan:

Banyaknya pekerja yang bekerja pada masing-masing

bulan atau rata-rata jumlah pekerja setiap bulan.

Contoh:

Menghitung banyaknya pekerja pada masing-masing bulan

atau rata-rata jumlah pekerja setiap bulan.

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 47

Bulan ke - 1

Minggu-I (5 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang,

Minggu-III (6 hari) = 10 orang, Minggu-IV (6 hari) = 7

orang, Minggu-V (3 hari) = 6 orang.

Maka rata-rata pekerja bulan ke -1:

{[(5x8)+(6x10)+(6x10)+(6x7)+(3x6)]/(5+6+6+6+3)} =

220/26 = 8.46 ≈ 8 orang.

Bulan ke – 2

Minggu-I (5 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang,

Minggu-III (6 hari) = 11 orang, Minggu-IV (6 hari) = 7

orang, Minggu-V (5 hari) = 6 orang.

Maka rata-rata pekerja bulan ke -2:

{[(5x8)+(6x10)+(6x11)+(6x7)+(5x6)]/(5+6+6+6+5)} =

238/28 = 8.5 ≈ 8 orang.

Bulan ke – 3

Minggu-I (5 hari) = 9 orang, Minggu-II (6 hari) = 12 orang,

Minggu-III (6 hari) = 12 orang, Minggu-IV (6 hari) = 11

orang, Minggu-V (5 hari) = 8 orang.

Maka rata-rata pekerja per bulan ke -3:

{[(5x9)+(6x12)+(6x12)+(6x11)+(5x8)]/(5+6+6+6+5)} =

295/28 = 10.5 ≈ 10 orang.

a. Banyaknya pekerja

UraianTriwulan IV 2013

(1) (2)

Satuan

Orang

Triwulan I 2014

Penghitungan sama

(3) (4) (5) (6) (7) (8)

Oktober November Desember Januari Pebruari Maret

8 108

Rincian 1.b : Banyaknya hari kerja per bulan

Isikan banyaknya hari kerja pada Bulan yang telah

ditentukan.

48 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Apabila perusahaan/usaha sedang tidak ada kegiatan

(seperti: tidak ada bahan baku/tidak musim, libur

panjang), maka pada bulan-bulan tersebut tidak ada

kegiatan. Sehingga banyaknya hari kerja isiannya kosong.

Contoh 1.

Pada contoh Rincian 1.a di atas, maka banyaknya hari kerja

pada bulan ke -1 adalah sebanyak 26 hari.

Contoh 2.

Suatu usaha industri kain rajut (KBLI 13911) mulai

beroperasi komersil pada bulan Oktober 2013 mempunyai

pekerja 9 orang. Usaha tersebut libur hanya pada hari

minggu dan hari besar nasional saja. Pada bulan Oktober

2013 jumlah hari kerja usaha terebut adalah 26 hari,

sementara bulan November 2013 tidak ada kegiatan, dan

pada bulan Desember 2013 adalah 26 hari, maka rata-rata

hari kerja pada Triwulan IV 2013 adalah:

Rincian 1.c : Rata-rata jam kerja per hari

Isikan rata-rata jam kerja per hari pada bulan yang telah

ditentukan.

Contoh Rata-rata jam kerja per hari

1. Industri Vas Bunga dari tanah liat (KBLI 23932) mulai

beraktifitas dari pukul 08.00 – 15.00 dengan istirahat 1

jam. Jam kerja ini juga dilakukan pada setiap bulan.

Rata-rata kerja usaha per hari 6 jam.

b. Banyaknya hari kerja

UraianTriwulan IV 2013

(1) (2)

Satuan

Hari

Triwulan I 2014

(3) (4) (5) (6) (7) (8)

Oktober November Desember Januari Pebruari Maret

26 26- Penghitungan sama

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 49

2. Usaha pembuatan kusen jendela dan pintu dari

Aluminium (KBLI 25112) mulai beraktifitas pukul 07.30

– 12.30 tanpa istirahat. Rata-rata jam kerja usaha

tersebut adalah 5 jam per hari.

3. Suatu usaha mempunyai hari kerja dan banyaknya jam

kerja pada bulan Maret 2014 seperti tabel di bawah ini :

Jumlah

Hari ke: 1 2 3 4 .... 30 17 hari

Banyaknya jam kerja: 14 5 - 7 .... 12 120 jam

Maka rata-rata jam kerja per hari pada bulan Maret 2014

adalah 120/17 = 7 jam.

Rincian 2

: Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha) dibayar dan

tidak dibayar menurut jenis pekerja pada bulan terakhir

produksi.

Pekerja produksi: Pekerja yang langsung

bekerja/berhubungan dalam proses produksi. Misal: pekerja

yang langsung mengawasi proses produksi, mengoperasikan

mesin, mencatat bahan baku yang digunakan dan barang

yang dihasilkan.

Pekerja lainnya: Pekerja yang tidak berhubungan langsung

dengan proses produksi. Pekerja ini biasanya sebagai pekerja

pendukung perusahaan, seperti; manager (bukan produksi),

kepala personalia, sekretaris, tukang ketik, penjaga malam,

sopir perusahaan, dll.

Pekerja dibayar: Pekerja yang bekerja pada

perusahaan/usaha dengan mendapat balas jasa berupa gaji

50 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

dan lainnya (lembur, hadiah, bonus, dll) dalam bentuk uang

maupun barang.

Pekerja tidak dibayar: Pekerja pemilik dan atau pekerja

keluarga yang biasanya aktif dalam kegiatan

perusahaan/usaha, tetapi tidak mendapat balas jasa. Bagi

pekerja tidak dibayar yang bekerja kurang dari 1/3

(sepertiga) jam kerja yang biasa berlaku (dalam satu minggu)

di perusahaan/usaha tidak termasuk sebagai pekerja.

Rincian 2.c : Jumlah (Rincian a + Rincian b)

Cukup jelas

Rincian 3.

: Nilai seluruh balas jasa yang dikeluarkan pengusaha

(termasuk pengusaha yang dibayar) pada bulan terakhir

produksi.

Komponen Balas Jasa:

Upah/gaji: Balas jasa perusahaan/usaha untuk pekerja, sebelum dikurangi

pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas,

fasilitas kendaraan dan sejenisnya dimasukkan dalam upah/gaji walaupun

tidak tertulis dalam neraca (catatan) perusahaan.

Tunjangan: Pengeluaran perusahaan/usaha berupa uang dan atau barang

yang dibayarkan kepada instansi/yayasan dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan pekerja.

Contoh : tunjangan kesehatan, tunjangan kecelakaan, dll.

Upah lembur : Rata-rata upah yang diberikan/dibayarkan kepada pekerja

yang bekerja di luar jam kerja biasa.

Hadiah : Rata-rata pengeluaran perusahaan/usaha berupa uang dan atau

barang yang diberikan kepada pekerja. Pengeluaran ini sifatnya hanya

sewaktu-waktu saja. Pengeluaran selama sebulan diperoleh dengan

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 51

menjumlahkan pengeluaran selama setahun dibagi banyaknya bulan

berproduksi.

Bonus : Rata-rata pemberian perusahaan/usaha kepada pekerja dalam

bentuk uang atau barang karena perusahaan/usaha mengalami

kemajuan/peningkatan keuntungan, yang biasanya dibayarkan minimal sekali

dalam periode setahun, oleh karenanya untuk mengetahui besarnya bonus

dalam sebulan terlebih dulu dibagi banyaknya bulan berproduksi.

Balas jasa yang belum dibayarkan (terhutang) kepada pekerja

harus dihitung sebagai pengeluaran upah/gaji

perusahaan/usaha.

Beberapa komponen yang juga termasuk dalam balas jasa pekerja, antara

lain:

1 Bila perusahaan/usaha memberikan barang kepada pekerjanya dengan

harga di bawah harga jual, maka selisih antara harga tersebut dimasukkan

sebagai balas jasa pekerja.

2. Bila perusahaan/usaha menyediakan fasilitas perumahan dan kendaraan

yang diserahkan pemakaiannya tanpa bayar kepada pekerja, maka

penilaiannya dapat dilakukan dengan taksiran nilai sewa/nilai

penyusutan selama referensi waktu survei.

3. Pengeluaran untuk pakaian seragam pegawai yang diberikan secara

cuma-cuma kepada pekerja dan dapat dipakai di luar jam kerja seperti

untuk pesta atau rekreasi.

4. Bila perusahaan/usaha menyediakan dana untuk biaya penggantian obat-

obatan, perawatan, hiburan seperti pemberian tiket bioskop yang

biasanya sudah diatur dalam peraturan kesejahteraan pekerja.

Komponen yang tidak termasuk balas jasa karena berkaitan dengan

operasional produksi antara lain:

52 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

1. Pengeluaran makanan dan atau minuman khusus selain makanan rutin

yang biasanyadisebut extra fooding untuk meningkatkan produktivitas

pekerja.

2. Pengeluaran untuk pakaian kerja (wearpack) yang diberikan secara

cuma-cumakepada pekerja untuk digunakan hanya pada waktu bekerja.

Untuk usaha musiman yang sedang tidak berproduksi pada

Triwulan I 2014, maka isian balas jasa boleh kosong

BLOK IV : PRODUKSI DAN PENDAPATAN PERUSAHAAN/USAHA

Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai nilai

produksi bukan makloon, pendapatan dari jasa industri (makloon), dan

pendapatan lainnya yang masih berkaitan dengan kegiatan usaha tersebut.

Rincian 1 : Nilai produksi bukan makloon

Nilai produksi: Nilai barang yang dihasilkan oleh suatu

industri, baik produksi utama, sampingan maupun ikutan.

Termasuk dalam produksi adalah barang yang telah siap

untuk dipasarkan dan barang yang masih dalam proses

(setengah jadi). Semua barang hasil produksi harus dinilai

walaupun belum terjual, sudah terjual (tunai maupun

kredit), dikonsumsi sendiri, dihadiahkan, dan sebagainya.

Produk Ikutan: Barang yang dihasilkan bersamaan dengan

produksinya, seperti: menir/dedak pada usaha

penggilingan padi, ampas tahu pada usaha pembuatan tahu.

Produk Sampingan: Sisa bahan atau produk ikutan dari

produksi yang memerlukan proses produksi lebih lanjut,

seperti: sekam padi yang dijadikan abu gosok pada usaha

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 53

penggilingan padi, sisa kayu yang dibuat souvenir pada

usaha mebel.

Kolom (1) : Jenis Barang yang Dihasilkan. Jenis barang yang

mempunyai kontribusi terhadap nilai produksi

perusahaan/usaha dimulai dari jenis barang yang

mempunyai nilai produksi tertinggi. Penulisan maksimum

sebanyak 3 jenis produksi yang nilainya tertinggi. Jika

produksi yang dihasilkan lebih dari 3 jenis, maka

dimasukkan dalam baris d. Lainnya dan nilai (rupiah)

digabungkan.

Kolom (2) : KBLI 5-Digit

Tuliskan KBLI 5-Digit yang sesuai. KBLI yang di gunakan

adalah KBLI Tahun 2009.

Kolom (4) : Satuan Standar

Satuan standar yang umum dipakai dari jenis barang yang

tercatat pada Kolom (1).

Contoh: M3, TON, KG, UNIT, BUAH.

Kolom (5–6) : Banyaknya Produksi

Tuliskan banyaknya, nilai, dan harga satuan dari jenis

barang yang dihasilkan selama satu triwulan sesuai dengan

satuan standar yang tertulis pada Kolom (4).

Contoh Banyaknya Produksi

1. Pabrik sambal ‘STAR’ memproduksi sambal. Pada periode

Oktober – Desember (Triwulan IV) 2013 memiliki jumlah

pekerja 10 orang dan masing-masing mampu

menghasilkan sambal 100 botol per hari. Jumlah hari

kerja per bulan adalah 20 hari. Pada Triwulan I (Januari –

Maret) 2014 memiliki jumlah pekerja 12 orang dan

54 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

masing-masing mampu menghasilkan sambal 110 botol

per hari. Jumlah hari kerja per bulan adalah 25 hari.

Isian banyaknya produksi kolom (5) selama Triwulan IV

2013 adalah: 10 orang x 100 buah x (20 hari x 3 bulan ) =

60.000 botol sambal.

Isian banyaknya produksi kolom(6) selama Triwulan I 2014

adalah: 12 orang x 110 buah x ( 25 hari x 3 bulan ) = 99.000

botol sambal.

2. Pak Amin dibantu istrinya membuat kripik singkong di

rumahnya 1 minggu sebanyak 20 Kg. Selama Triwulan I

2014, Pak Amin hanya membuat kripik singkong selama

4 Minggu saja. Jadi isian untuk banyaknya produksi

kolom (6) : 20 Kg x 4 Minggu = 80 Kg.

Kolom (4) : Nilai (Rupiah)

Isikan besarnya nilai produksi (rupiah) dari jenis barang

yang dihasilkan.

Contoh Nilai Produksi

Jika diketahui nilai produksi sambal botol ‘STAR’ adalah

sebesar Rp 5.000,- maka pengisian Blok V Rincian Nilai

sebagai berikut :

1. Nilai Produksi bukan makloon

Jenis barang yang

dihasilkan

KBLI 5

Digit Uraian

Satuan

Standar

Triwulan IV

2012

Triwulan I

2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

a. SAMBAL 10772

Banyaknya BOTOL 60.000 99.000

Nilai Rp 300.000.000 495.000.000

Harga

Satuan Rp 5.000 5.000

b. ...........

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 55

Rincian 2 : Pendapatan dari jasa industri (makloon)

Untuk jasa industri (makloon), maka banyaknya jasa yang

dihasilkan dan pendapatannya yang diterima diisikan

pada Rincian 2.

Untuk perusahaan/usaha yang menghasilkan produk

sendiri dan juga melayani jasa industri, maka jenis barang

yang dihasilkan sendiri ditulis pada rincian 1 sedangkan

jenis barang dari jasa industri pada rincian 2.

Contoh Pendapatan dari jasa Industri (makloon)

Pabrik Penggilingan padi ‘Sardi Diyono’ selama Triwulan

IV 2013 menghasilkan 1,2 kuintal beras yang bahan

bakunya berasal dari pembelian dari pihak lain dan jasa

penggilingan (yang hanya menerima upah) sebesar 20

kg. Pada Triwulan I 2014 menghasilkan penggilingan

beras 1,5 kuintal dan jasa penggilingan 25 kg. Nilai

produksi beras sebesar Rp. 7.500/kg sedangkan jasa

penggilingan Rp.1.000/kg. Pengisian Blok V Rincian 1 dan

2 sebagai berikut :

1. Nilai produksi bukan makloon

Jenis barang

yang dihasilkan KBLI

5-Digit Uraian

Satuan Standar

Triwulan IV 2013

Triwulan I 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

a. BERAS 10631

Banyaknya KG 120 150

Nilai Rp 900.000 1.125.000

Harga Satuan

Rp 7.500 7.500

2. Pendapatan dari jasa industri (makloon)

a. Jasa Penggilingan Beras 10631

Banyaknya KG 20 25

Nilai Rp 20.000 25.000

Harga

Satuan Rp 1.000 1.000

56 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Rincian 3 : Pendapatan lainnya

Isikan besarnya nilai pendapatan/penerimaan dari

kegiatan lain yang masih ada hubungan dengan usaha.

Termasuk pendapatan dari keuntungan/kerugian

penjualan barang dalam bentuk yang sama, menyewakan

barang modal milik perusahaan, penjualan limbah/

sampah produksi, bunga atas simpanan di pihak lain atau

meminjamkan ke pihak lain, bagi hasil, sumbangan,

hadiah dan nilai pendapatan hasil imputasi.

Keuntungan/kerugian penjualan barang: Selisih nilai

dari barang-barang yang dijual dengan nilai beli dalam

bentuk yang sama (tanpa mengalami perubahan

bentuk/tanpa diproses).

Rincian 4 : Jumlah (Rincian 1.e + rincian 2.c + rincian 3)

Cukup jelas

BLOK V : BIAYA/PENGELUARAN PERUSAHAAN/USAHA

Tujuan blok ini untuk mengetahui jenis biaya/pengeluaran yang

berkaitan langsung dengan proses produksi di perusahaan/usaha selama satu

triwulan

Rincian 1. : Pemakaian jenis bahan baku dan penolong

Biaya/pengeluaran yang berkaitan langsung dengan usaha,

berupa bahan baku dan penolong menurut satuan standar,

banyaknya dan nilainya dalam rupiah.

Bahan Baku: komponen bahan yang digunakan dalam proses

produksi untuk menghasilkan barang/jasa.

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 57

Bahan penolong: bahan yang digunakan untuk membantu

proses produksi dari bahan baku menjadi barang produksi,

tidak termasuk bahan penolong: pembungkus, pengepak, dan

pengikat barang jadi.

Contoh :

1. Plastik pada pembuatan es mambo.

2. Daun pisang pada pembuatan lontong.

3. Ampelas pada pembuatan meja kursi dari kayu.

Biaya ditentukan berdasarkan konsep pemakaian bahan

yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri. Biaya bahan

baku dan penolong produksi sendiri dinilai atas dasar harga

pasar atau pengeluaran untuk memperolehnya.

Penjelasan:

Untuk usaha jasa industri (makloon), maka jenis bahan baku

dan penolong, satuan standar, dan banyaknya bahan baku

dan penolong yang berasal dari pihak lain tetap diisikan pada

Blok V Rincian 1 Kolom (1), (2), dan (3). Sedangkan nilainya

boleh kosong.

Kolom (1) : Uraian

Tuliskan dengan jelas nama-nama bahan baku dan penolong

yang dipakai/digunakan dalam proses produksi dan

diurutkan dari nilai (rupiah) yang terbesar. Jika bahan baku

dan penolong yang digunakan lebih dari 4 jenis, maka

masukkan dalam baris e. Lainnya dan nilai (rupiah)

digabungkan.

Contoh bahan baku dan penolong:

1. Air, sirup, gula, plastik es, dan sebagainya untuk usaha

58 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

pembuatan es mambo.

2. Bahan tekstil, benang, kancing, dan sebagainya untuk

usaha pakaian jadi.

3. Kayu, cat, pelitur, ampelas dan sebagainya untuk usaha

pembuatan kursi dan meja.

4. Beras, beras ketan, tepung beras, daun pisang untuk

pembuatan kue, dll.

Kolom (2) : Satuan standar

Tuliskan satuan standar yang digunakan secara umum untuk

bahan baku dan penolong tersebut. Bila satuan yang

digunakan bukan satuan standar, maka harus dikonversikan

ke satuan standar.

Misalnya:

Isi (volume) : CC, LITER, M3

Berat : ONS, GRAM, KG, KUINTAL, TON

Panjang : CM, METER, YARD

Luas : CM2, M2

Kolom( 3) : Banyaknya

Tuliskan banyaknya/jumlah setiap bahan baku dan

penolong yang digunakan sesuai satuan standar.

Kolom (4) : Nilai (Rupiah)

Tuliskan nilai bahan baku dan penolong yang digunakan

tersebut dalam rupiah.

Contoh:

Pabrik sirop ‘POL ENAAAAK’ pada Triwulan I 2014

menghabiskan 600 kg gula putih, 1 kg pewarna, 2 kg aroma,

100 buah botol plastik dan 2 galon air mineral untuk proses

produksinya. Jika diketahui harga gula putih Rp 12.000/kg,

pewarna Rp 20.000/kg, aroma buah Rp 80.000/kg, botol

plastik Rp 100/buah, air mineral Rp 15.000/galon maka

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 59

penulisan isian Rincian 1 adalah sbb:

Uraian Satuan

Standar Banyaknya

Nilai

(Rp)

(1) (2) (3) (4)

1 Pemakaian jenis bahan

baku dan bahan penolong

7.420.000

a. GULA KG 600 7.200.000

b. AROMA KG 2 160.000

c. PEWARNA KG 1 20.000

d. BOTOL PLASTIK BUAH 100 10.000

e. LAINNYA 30.000

Rincian 2. : Pemakaian pelumas dan bahan bakar

Bahan bakar: Segala bahan, baik cair maupun padat yang

digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin,

memasak dan lainnya yang dipakai untuk usaha, seperti:

bensin, solar, minyak tanah, gas kota, LPG, batu bara/briket,

kayu bakar, arang dan bahan bakar lainnya.

Pelumas: Zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu

dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat

berfungsi sebagaimana mestinya, seperti SAE 20, SAE 30 dan

sebagainya.

Besarnya nilai pengeluaran untuk bensin/solar tidak

mencakup untuk kendaraan pribadi, maupun keperluan

angkutan. Termasuk juga biaya bahan bakar dan pelumas

untuk mesin pembangkit listrik (diesel) dan pembelian

bensin/solar yang masih ada hubungannya dengan proses

produksi, misal membeli bahan baku, mengirimkan hasil

60 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

produksi.

Isikan nilai (rupiah) pada Kolom (4) pelumas dan bahan

bakar yang digunakan.

Rincian 3. : Lainnya

Terdiri dari: pemakaian listrik, air, alat tulis dan keperluan

kantor, bunga atas pinjaman, angkutan/pengiriman, pos dan

telekomunikasi, pemeliharaan dan perbaikan kecil barang

modal, sewa mesin, sewa alat perlengkapan, sewa

kendaraan, sewa bangunan/konstruksi, dan sewa barang

modal lainnya, sewa tanah untuk usaha, jasa industri yang

dikerjakan pihak lain, pajak tak langsung, jasa yang

dikerjakan oleh pihak lain, dan biaya selain yang tersebut di

atas yang dikeluarkan oleh perusahaan/usaha untuk

kelancaran dan menunjang kegiatan usaha, seperti: royalti

(merek dagang/hak paten), kemasan/pembungkus,

perijinan, pembelian peralatan penunjang kegiatan proses

produksi yang umur pemakaiannya kurang dari setahun

(misal; jarum jahit, ayakan, dll) dan sebagainya.

Rincian 4 : Jumlah (Rincian 1 s.d rincian 3)

Cukup Jelas

BLOK VI : CATATAN

Catat informasi dari responden, pencacah dan pemeriksa untuk

memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian dan bermanfaat

dalam pengolahan. Catatan ditulis dengan singkat dan jelas.

BLOK VII : KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS

Blok ini berisi keterangan responden yang merupakan pernyataan

bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar diberikan oleh yang bertanggung

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 61

jawab pada perusahaan tersebut. Sertakan informasi nama, jabatan, nomor

telepon/HP, tanggal, dan tanda tangan responden (yang memberi jawaban).

Informasi tersebut sangat berguna apabila dibutuhkan adanya kunjungan

ulang. Dan keterangan petugas sebagai pertanggungjawaban petugas, baik

yang melakukan pencacahan maupun pengawasan..

Rincian 1 - 4 : Tuliskan nama, tanggal, tanda tangan dan no

telepon/handphone, Kolom (2) untuk responden (3) untuk

petugas pencacah dan kolom (4) untuk pengawas.

62 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 63

64 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 65

*) C

ore

t ya

ng

tid

ak s

esu

ai

BL

OK

II. R

ING

KA

SA

N

1. J

UM

LA

H R

UM

AH

TA

NG

GA

( B

lok

III K

olo

m (

6)

no

mo

r u

rut

tera

kh

ir p

ad

a h

ala

ma

n t

era

kh

ir )

2.a

. P

OP

UL

AS

I IN

DU

ST

RI M

IKR

O

(

B.III R

.c h

al. t

era

kh

ir K

ol. 1

9 s

.d 4

2)

3. P

OP

UL

AS

I IN

DU

ST

RI K

EC

IL

UR

AIA

N

BL

OK

I. K

ET

ER

AN

GA

N T

EM

PA

T

1. P

RO

VIN

SI

2. K

AB

UP

AT

EN

/KO

TA

*)

3. K

EC

AM

AT

AN

4. D

ES

A/K

EL

UR

AH

AN

*)B

ALI

JIM

BA

RA

N5

1

61

05

03

1

60

0

BA

DU

NG

KU

TA

SE

LA

TA

N

5. N

OM

OR

BL

OK

SE

NS

US

(N

BS

)

6. N

OM

OR

KO

DE

SA

MP

EL

(N

KS

)

03

10

0

014

B

130

50

61

4B

10

KO

DE

KB

LI-

2 D

IGIT

Ju

mla

h

(2)

(26

)(1

)

10

2.b

. S

AM

PE

L IN

DU

ST

RI M

IKR

O

(

B.IV

Ko

l. 1

s.d

24

R.

mh

i)

80

BA

DA

N P

US

AT

S

TA

TIS

TIK

VIM

K1

4 – L

1

(3)

11

(4)

12

(5)

13

(6)

14

(7)

15

(8)

16

(9)

17

(10

)

18

(11

)

19

(12

)

20

(13

)

21

(14)

22

(15)

23

(16)

24

(17)

25

(18)

26

(19)

27

(20)

28

(21)

29

(22)

30

(23)

31

(24

)

32

(25

)

33

RE

PU

BL

IK I

ND

ON

ES

IA

PE

ND

AF

TA

RA

N P

ER

US

AH

AA

N/U

SA

HA

IND

US

TR

I M

IKR

O D

AN

KE

CIL

SU

RV

EI IN

DU

ST

RI M

IKR

O D

AN

KE

CIL

TA

HU

N 2

01

4

R A

H A

S I A

3 1 1

1

1

1 1

1 11

426

Lam

pir

an 1

66 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

(3)

(8)

(2)

(4)

(11)

(13

)(1

4)

Ko

de

Ko

l. (

4)

T

em

pa

t ti

ng

ga

l -

1

B

uk

an

te

mp

at

tin

gg

al

- 2

C

am

pu

ran

- 3

Ke

tera

ng

an

:

(1)

c.

Ju

mla

h k

um

ula

tif

ha

lam

an

in

i

a.

Ju

mla

h h

ala

ma

n in

i

b.

Ju

mla

h k

um

ula

tif

ha

lam

an

se

be

lum

ny

a

(9)

(10)

S e g m e n

Jik

a K

ol. (

4)

ko

de

1 a

tau

3

(6)

Jik

a K

ol. (

5)

ko

de

1;

Ko

l. (

10)

S e n s u s

Pe

ng

-

gu

na

an

Ba

ng

un

-an

(Ko

de

)

Jik

a K

ol. (

8)

ko

de

1

Na

ma

AR

T

Na

ma

Pe

rusa

ha

an/U

sa

ha

ata

u

Pe

ng

usa

ha

/Pe

mili

k

Ala

ma

t L

en

gka

p

(Ja

lan

, N

o., R

T/R

W)

(5)

No.

(1

2)

Jik

a K

ol. (

4)

ko

de

2,

Ap

aka

h

un

tuk u

sa

ha

IM

K

da

n a

ktif

be

rpro

du

ksi

se

lam

a

triw

ula

n I 2

01

4 *

)

Ya

-

1

K

ol. (

12)

Tid

ak

- 0

Se

lam

a

triw

ula

n I

20

14

*),

ad

aka

h A

RT

be

rusa

ha

di

se

kto

r IM

K?

Ya

-1

Tid

ak

-0

K

ol. (

11

)

Te

mp

at

usa

ha

(Ko

de

)

Se

lam

a

triw

ula

n I 2

01

4*)

ad

aka

h p

iha

k la

in

ya

ng

be

rusa

ha

dis

ekto

r IM

K d

i

ba

ng

un

an

in

i?

Ya

- 1

Tid

ak

- 0

(7)

Na

ma

Ke

pa

la R

um

ah

Ta

ng

ga

(KR

T)

No.

F i s i k

No

. U

rut

BL

OK

III :

P

EN

DA

FT

AR

AN

Ba

ng

un

an

*) K

hu

su

s u

sa

ha

mu

sim

an

ya

ng

ak

tif

be

rpro

du

ks

i s

ela

ma

p

eri

od

e T

riw

ula

n II

20

13

s.d

Tri

wu

lan

I 2

014

010

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 1

I W

AY

AN

SU

AR

SA

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

I M

AD

E S

UA

DN

YA

NA

1

I G

ED

E Y

UD

I S

AN

JA

YA

I K

ET

UT

DA

DI

IMA

M S

UJ

ON

O

I N

YO

MA

N B

UD

IAR

TA

KA

DE

K D

AR

MA

YA

SA

KA

DE

K A

GU

S

GE

DE

SU

KA

DA

NA

ER

DI

I N

YO

MA

N

SU

KR

AN

AD

A

I M

AD

E S

UD

IAN

A

I N

YO

MA

N K

AJ

EN

G T

P

DM

PU

TR

A S

GE

DE

MU

AR

DA

NA

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0

ER

DI

NI

WA

YA

N S

RI

AS

IH

1 1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0

1 2

PT K

OPI

ND

O J

AY

A

KU

E ‘S

RI

AS

IH’

JL.

ULU

WA

TU

II

NO

. 88

JL.

ULU

WA

TU

II

NO

. 90

2 0 2

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 67

Ko

de

2-d

igit

KB

LI

Isik

an

ta

nd

a

ce

k (

√)

se

su

ai ju

mla

h

ten

ag

a k

erja

te

rma

su

k p

em

ilik

pa

da

bu

lan

te

rak

hir

b

erp

rod

uk

si

Tri

wu

lan

I 2

01

4

1 -

45

- 1

9

Jik

a K

olo

m (

17)

be

rta

nd

a c

ek (

√)

10

Ha

lam

an

……

... d

ari …

.….. h

ala

ma

n

US

AH

A/R

UM

AH

TA

NG

GA

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Isik

an

ta

nd

a c

ek (

√)

se

su

ai ko

de

2-d

igit K

BL

I

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

(16)

(18

)(1

9)

(20

)(2

1)

(22)

(23

)(2

4)

(25)

(26)

(27

)(2

8)

(29)

(30)

(31

)(3

7)

(36)

(35

)(3

4)

(33)

(32

)(4

2)

(41)

(40)

(38)

(39

)(1

7)

KO

PI B

UB

UK

KU

E B

AS

AH

10 10

1

1 0 1

1 0 1

1 0 1

68 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

(3)

(8)

(2)

(4)

(11)

(13

)(1

4)

Ko

de

Ko

l. (

4)

T

em

pa

t ti

ng

ga

l -

1

B

uk

an

te

mp

at

tin

gg

al

- 2

C

am

pu

ran

- 3

Ke

tera

ng

an

:K

od

e K

ol. (

10)

D

i b

an

gu

na

n s

en

su

s in

i -

1

B

uk

an

di b

an

gu

na

n s

en

su

s/k

elilin

g-

2

D

i b

an

gu

na

n s

en

su

s la

in-

3

(1)

c.

Ju

mla

h k

um

ula

tif

ha

lam

an

in

i

a.

Ju

mla

h h

ala

ma

n in

i

b.

Ju

mla

h k

um

ula

tif

ha

lam

an

se

be

lum

ny

a

(9)

(10)

S e g m e n

Jik

a K

ol. (

4)

ko

de

1 a

tau

3

(6)

Jik

a K

ol. (

5)

ko

de

1;

Ko

l. (

10)

S e n s u s

Pe

ng

-

gu

na

an

Ba

ng

un

-an

(Ko

de

)

Jik

a K

ol. (

8)

ko

de

1

Na

ma

AR

T

Na

ma

Pe

rusa

ha

an/U

sa

ha

ata

u

Pe

ng

usa

ha

/Pe

mili

k

Ala

ma

t L

en

gka

p

(Ja

lan,

No

., R

T/R

W)

(5)

No

.

(1

2)

Jik

a K

ol. (

4)

ko

de

2,

Ap

aka

h

un

tuk u

sa

ha

IM

K

da

n a

ktif

be

rpro

du

ksi

se

lam

a

triw

ula

n I 2

01

4 *

)

Ya

-

1

K

ol. (

12

)

Tid

ak

- 0

Se

lam

a

triw

ula

n I

20

14

*),

ad

aka

h A

RT

be

rusa

ha

di

se

kto

r IM

K?

Ya

-1

Tid

ak

-0

K

ol. (

11

)

Te

mp

at

usa

ha

(Ko

de)

Se

lam

a

triw

ula

n I 2

01

4*)

ad

aka

h p

iha

k la

in

ya

ng

be

rusa

ha

dis

ekto

r IM

K d

i

ba

ng

un

an

in

i?

Ya

- 1

Tid

ak

- 0

(7)

Na

ma

Ke

pa

la R

um

ah

Ta

ng

ga

(KR

T)

No

.

F i s i k

No

. U

rut

BL

OK

III :

P

EN

DA

FT

AR

AN

Ba

ng

un

an

*) K

hu

su

s u

sa

ha

mu

sim

an

ya

ng

ak

tif

be

rpro

du

ks

i s

ela

ma

p

eri

od

e T

riw

ula

n II

20

13

s.d

Tri

wu

lan

I 2

014

010

16 17 18 19 20 21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

16 17 18 19 20 21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

KA

MIL

US

KA

RE

BE

G

I W

AY

AN

SU

DIT

A

I M

AD

E K

AR

DU

I M

AD

E S

UD

INA

SU

PAR

MA

N

I M

AD

E S

UA

RT

A

I M

AD

E M

UR

NA

YA

I M

AD

E S

UD

AR

MA

I G

ED

E S

UM

ER

TA

AR

DIK

A

I K

ET

UT

SU

IRT

A

DP

WIR

AW

AN

SU

NA

RT

O

SU

AR

DIK

A

SU

KA

RY

A

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0

- 2 2

16 17 18 19 20 21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 69

ko

de

1 a

tau

; K

ol. (

11)

ko

de

1

Ke

gia

tan

Uta

ma

(Tu

liska

n s

eje

las-je

lasn

ya

)

Ko

de

2-d

igit

KB

LI

Isik

an

ta

nd

a

ce

k (

√)

se

su

ai ju

mla

h

ten

ag

a k

erja

te

rma

su

k p

em

ilik

pa

da

bu

lan

te

rak

hir

b

erp

rod

uk

si

Tri

wu

lan

I 2

01

4

1 -

45

- 1

9

Jik

a K

olo

m (

17)

be

rta

nd

a c

ek (

√)

10

Ha

lam

an

……

... d

ari …

.….. h

ala

ma

n

US

AH

A/R

UM

AH

TA

NG

GA

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Isik

an

ta

nd

a c

ek (

√)

se

su

ai ko

de

2-d

igit K

BL

I

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

(15

)(1

6)

(18

)(1

9)

(20

)(2

1)

(22)

(23

)(2

4)

(25)

(26)

(27

)(2

8)

(29)

(30)

(31

)(3

7)

(36)

(35

)(3

4)

(33)

(32

)(4

2)

(41)

(40)

(38)

(39

)(1

7)

1

0 1 1

0 1 1

- 1 1

70 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

(3)

(8)

(2)

(4)

(11)

(13

)(1

4)

Ko

de

Ko

l. (

4)

T

em

pa

t ti

ng

ga

l -

1

B

uk

an

te

mp

at

tin

gg

al

- 2

C

am

pu

ran

- 3

Ke

tera

ng

an

:K

od

e K

ol. (

10)

D

i b

an

gu

na

n s

en

su

s in

i -

1

B

uk

an

di b

an

gu

na

n s

en

su

s/k

elilin

g-

2

D

i b

an

gu

na

n s

en

su

s la

in-

3

(1)

c.

Ju

mla

h k

um

ula

tif

ha

lam

an

in

i

a.

Ju

mla

h h

ala

ma

n in

i

b.

Ju

mla

h k

um

ula

tif

ha

lam

an

se

be

lum

ny

a

(9)

(10)

S e g m e n

Jik

a K

ol. (

4)

ko

de

1 a

tau

3

(6)

Jik

a K

ol. (

5)

ko

de

1;

Ko

l. (

10)

S e n s u s

Pe

ng

-

gu

na

an

Ba

ng

un

-an

(Ko

de

)

Jik

a K

ol. (

8)

ko

de

1

Na

ma

AR

T

Na

ma

Pe

rusa

ha

an/U

sa

ha

ata

u

Pe

ng

usa

ha

/Pe

mili

k

Ala

ma

t L

en

gka

p

(Ja

lan,

No

., R

T/R

W)

(5)

No

.

(1

2)

Jik

a K

ol. (

4)

ko

de

2,

Ap

aka

h

un

tuk u

sa

ha

IM

K

da

n a

ktif

be

rpro

du

ksi

se

lam

a

triw

ula

n I 2

01

4 *

)

Ya

-

1

K

ol. (

12

)

Tid

ak

- 0

Se

lam

a

triw

ula

n I

20

14

*),

ad

aka

h A

RT

be

rusa

ha

di

se

kto

r IM

K?

Ya

-1

Tid

ak

-0

K

ol. (

11

)

Te

mp

at

usa

ha

(Ko

de)

Se

lam

a

triw

ula

n I 2

01

4*)

ad

aka

h p

iha

k la

in

ya

ng

be

rusa

ha

dis

ekto

r IM

K d

i

ba

ng

un

an

in

i?

Ya

- 1

Tid

ak

- 0

(7)

Na

ma

Ke

pa

la R

um

ah

Ta

ng

ga

(KR

T)

No

.

F i s i k

No

. U

rut

BL

OK

III :

P

EN

DA

FT

AR

AN

Ba

ng

un

an

*) K

hu

su

s u

sa

ha

mu

sim

an

ya

ng

ak

tif

be

rpro

du

ks

i s

ela

ma

p

eri

od

e T

riw

ula

n II

20

13

s.d

Tri

wu

lan

I 2

014

010

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40 41

42

43

44

45

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40 41

42

43

44

45

1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1

SU

AN

DIA

NA

K

AR

EB

ET

I G

ED

E A

GU

NG

S

UJ

AN

A

I N

YO

MA

N

WID

AS

TR

AA

LEX

PE

CO

K

SU

BU

ELA

MA

RB

UN

H

UT

AB

AR

AT

RO

BE

RT

PA

RT

INS

ON

KIN

OM

O

HIR

ON

AN

DO

AF

RIZ

AL

BA

LAD

OS

UT

OM

O

HA

RT

AN

TO

AR

DIK

A

I M

AD

E S

UK

A

ME

RT

A

RA

HM

AN

S

UR

AH

MA

NN

YO

MA

N

WA

RIA

TA

LUK

AS

EN

EM

BE

MU

HA

MM

AD

D

AS

UK

I

0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0

2 2 4

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40 41

42

43

44

45

I M

AD

E S

UK

A M

ER

TA

NE

NG

AH

AS

TU

TI

1 1

3 4PE

NJ

AH

IT N

EN

GA

H

AS

TU

TI

VU

LKA

NIS

IR B

AN

I

MA

DE

SU

KA

ME

RT

AG

G. B

UN

CA

T N

O. 1

J

IMB

AR

AN

JL

PET

AS

IKA

N N

O. 6

J

IMB

AR

AN

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 71

ko

de

1 a

tau

; K

ol. (

11)

ko

de

1

Ke

gia

tan

Uta

ma

(Tu

liska

n s

eje

las-je

lasn

ya

)

Ko

de

2-d

igit

KB

LI

Isik

an

ta

nd

a

ce

k (

√)

se

su

ai ju

mla

h

ten

ag

a k

erja

te

rma

su

k p

em

ilik

pa

da

bu

lan

te

rak

hir

b

erp

rod

uk

si

Tri

wu

lan

I 2

01

4

1 -

45

- 1

9

Jik

a K

olo

m (

17)

be

rta

nd

a c

ek (

√)

10

Ha

lam

an

……

... d

ari …

.….. h

ala

ma

n

US

AH

A/R

UM

AH

TA

NG

GA

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Isik

an

ta

nd

a c

ek (

√)

se

su

ai ko

de

2-d

igit K

BL

I

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

(15

)(1

6)

(18

)(1

9)

(20

)(2

1)

(22)

(23

)(2

4)

(25)

(26)

(27

)(2

8)

(29)

(30)

(31

)(3

7)

(36)

(35

)(3

4)

(33)

(32

)(4

2)

(41)

(40)

(38)

(39

)(1

7)

1

2 1 3

0 1 1

- 1 1

VU

LKA

NIS

IR B

AN

PEN

JA

HIT

SE

SU

AI

PES

AN

AN

22

14

1

1 - 1

1 - 1

72 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

BL

OK

IV

: K

ET

ER

AN

GA

N

10

(1)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

Mh

i :

jum

lah

in

du

str

i m

ikro

me

nu

rut K

BL

I, d

iam

bil

da

ri isia

n B

lok III R

incia

n C

Ko

lom

19

-42

mh

i :

targ

et sa

mp

el in

du

str

i m

ikro

me

nu

rut K

BL

I d

ala

m s

atu

blo

k s

en

su

s (

pe

rhitu

ng

an

dila

ku

ka

n B

PS

ka

bu

pa

ten/k

ota

)

I hi

:in

terv

al sa

mp

el

,

KB

LI

2 d

igit

11

(2)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

12

(3)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

13

(4)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

14

(5)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

15

(6)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

16

(7)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

17

(8)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

18

(9)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

19

(10)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

20

(11)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

21

(12

)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

,,

,,

,,

,,

,,

,

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 73

Mh

i :

jum

lah

in

du

str

i m

ikro

me

nu

rut K

BL

I, d

iam

bil

da

ri isia

n B

lok III R

incia

n C

Ko

lom

19 -

42

mh

i :

targ

et sa

mp

el in

du

str

i m

ikro

me

nu

rut K

BL

I d

ala

m s

atu

blo

k s

en

su

s (

pe

rhitu

ng

an

dila

ku

ka

n B

PS

ka

bu

pa

ten/k

ota

)

I hi

:in

terv

al sa

mp

el

PE

NA

RIK

AN

SA

MP

EL

UT

AM

A

22

(13

)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

KB

LI

2 d

igit

23

(14

)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

24

(15)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

25

(16

)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

26

(17

)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

27

(18)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

28

(19)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

29

(20)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

30

(21

)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

31

(22

)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

32

(23)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

33

(24)

Mh

i=

……

mh

i=

……

I hi

= M

hi/m

hi

= …

../…

..

= …

..

A

ng

ka

Ra

nd

om

Rh

i1 ≤

Ih

i

TA

R

Ha

lam

an

:

Ba

ris

:

Ko

lom

:

R1

=

R2

=

R3

=

R4

=

R5

=

R6

=

R7

=

R8

=

R9

=

R1

0 =

R1

1=

R1

2=

R1

3=

R1

4=

R1

5=

R1

6=

R1

7=

R1

8=

R1

9=

R2

0=

,,

,,

,,

,,

,,

,,

74 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

1. Provinsi

2. Kabupaten/Kota *)

4. Desa/Kelurahan *)

3. Kecamatan

6. Nomor Kode Sampel (NKS)

5. Nomor Blok Sensus (NBS)

BALI

BADUNG

JIMBARAN

KUTA SELATAN

1305061

014B

BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN

1. Jumlah Target Pencacahan

2. Jumlah Realisasi Pencacahan

3. Tidak Berhasil Dicacah (Jumlah rincian 3.a s.d. 3.d)

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS

PENCACAH

2. Tanggal

1. Nama Petugas

3. Tanda tangan

*) Coret yang tidak sesuai

PENGAWAS

a. Bukan industri dengan KBLI terpilih

b. Pindah ke luar Blok Sensus

c. Tidak ditemukan

d. Sementara tidak berproduksi

BLOK IV. CATATAN

URAIAN

URAIAN JUMLAHINDUSTRI

MIKRO

INDUSTRI

KECIL

e. Tutup

(1) (2) (3)

(1) (2) (3) (4)

(1) (2) (3)

REPUBLIK INDONESIA

VIMK14 – DS1

DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA

INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014

15

TRIWULAN I

Januari – MaretR A H A S I A

0 3

0 1 0

0 0 6

0 1 4 B

1 13 0 5 0 6

2

2

4

4

6

6

I WAYAN GAPURE BAWA

5 APRIL 2014

NI LUH GEDE PADMAWATI

6 APRIL 2014

Lampiran 2

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 75

BLOK V. KETERANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TERPILIH UTAMA/PENGGANTI *)

Nama Perusahaan/Usaha

atau

Pengusaha/Pemilik Usaha

Alamat Lengkap

(Jalan, No., RT/RW)

Kode

2-Digit

KBLI No

. U

rut

Ba

ng

un

an

Fis

ik

No

. U

rut

Ba

ng

un

an

Se

ns

us

Klasifikasi

Industri:

IM - 1

IK - 2

(3) (4) (9)(6) (7) (8)(2)

Jumlah

NUP

(5)

NUS

(1)

No

mo

r U

rut

Se

gn

me

n

IM =

IK =

.......

.......

*) PADA TRIWULAN I, JUMLAH SAMPEL UTAMA/PENGGANTI HARUS TERPENUHI = 100%

1 010

010

010

014

014

2

3

4

5

6 014

011 011

036 036

048 048

054 054

067 067

068 068

001

003

005

007

009

010

PT KOPINDO JAYA

VULKANISIR I MADE SUKA MERTA

INDUSTRI GARAM NI NYOMAN SUJI

PT KARIN DISNI JAYA

ATAP ALANG I NYOMAN SUPRAPTA

MEJA PAT MAT

JL ULUWATU II NO 88

GG BUNCAT JIMBARAN NO.1

JL TAMAN MULIA 30

JL RAYA KUTA NO.87

JL RAYA BY PASS NGURAH RAI NO. 68

JL RAYA BY PASS NGURAH RAI NO. 69

10

22

10

18

32

31

2

1

1

2

2

2

2

4

76 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

3.

5.

6.

*) Coret yang tidak sesuai

BLOK I.2 : KETERANGAN PERUSAHAAN / USAHA

(1) (2)

(Tuliskan sejelas-jelasnya)7.

Nama Perusahaan/Usaha

Alamat Lengkap

Nomor Telepon/Faksimili

Email/homepage

Kegiatan Utama

1. Klasifikasi IndustriIndustri Mikro - 1

Industri Kecil - 2

2. Kode 2-digit KBLI

2

0

4.

Kode Pos

MEMBUAT BUBUK KOPI

(3)

16308

16701Kode 5-digit KBLI

REPUBLIK INDONESIA

VIMK14-S1

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014

TRIWULAN I

Januari – Maret

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA

INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VIMK14-S1

- Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang disediakan dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.

- Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawabannya ke kotak yang tersedia.

- Pindahkan isian ke kotak dengan mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).

- Jika kode yang dilingkari lebih dari satu, jumlahkan kode yang dilingkari dan tuliskan pada kotak yang tersedia.

Cara pengisian daftar :

Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata harus menggunakan huruf kapital (balok) serta tidak boleh disingkat

kecuali kata-kata yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi).

BADAN PUSAT STATISTIK

R A H A S I A

1

8. Sifat Usaha (periode musiman selama satu tahun)

Musiman - 1

Bukan Musiman - 2 2

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK14-DS1)

(1) (2) (3)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

BALI

BADUNG

KUTA SELATAN

JIMBARAN

014B

001

001

1Provinsi

Kabupaten/Kota*)

Kecamatan

Desa/Kelurahan *)

Nomor Blok Sensus (NBS)

Nomor Kode Sampel (NKS)

Nomor Urut Sampel (NUS)

Nomor Urut Perusahaan/Usaha Terpilih

5

30

010

600

B410

1605031

100

100

1305061

INDUSTRI MAKANAN

PT KOPINDO JAYA

JL ULUWATU II NO. 88 JIMBARAN

Lampiran 3

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 77

BLOK II: KETERANGAN UMUM

(1)

1. Nama pengusaha

2. Jenis kelamin

3. Umur (bulatkan ke bawah)

4. Bentuk badan hukum/badan usaha/perijinan

5. Tahun mulai berproduksi secara komersial:

ERDI SUNARDI

(2)

Laki-Laki - 1

Perempuan - 2

45 Tahun

(3)

BLOK III: KETERANGAN PEKERJA DAN BALAS JASA (termasuk usaha musiman)

1. Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha), hari kerja, dan rata-rata jam kerja per hari

untuk kegiatan Triwulan IV 2013 dan Triwulan I 2014:

Bulan kegiatan: bulan perusahaan/usaha melakukan kegiatan

walaupun satu hari.

Pekerja: semua orang (tanpa memperhatikan usia) yang terlibat

secara langsung dalam pekerjaan/kegiatan di perusahaan/usaha.

Hari kerja: hari perusahaan/usaha melakukan kegiatan dan ada

seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit

satu jam.

2. Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha) dibayar dan tidak dibayar menurut jenis pekerja pada bulan terakhir produksi

Triwulan I 2014

3. Nilai seluruh balas jasa yang dikeluarkan pengusaha (termasuk pengusaha yang dibayar)

pada bulan terakhir produksi Triwulan I 2014

~2~

Jumlah Kol. (2) & (3)

(4)

Jenis Pekerja

(1)

Pekerja Tidak Dibayar

a. Pekerja produksi

b. Pekerja lainnya

c. Jumlah (rincian a + rincian b ) ......................................................

Jam kerja: jangka waktu yang dinyatakan dalam satuan jam,

digunakan untuk bekerja/melakukan kegiatan usaha (tidak termasuk

jam istirahat resmi), dimulai dari menyiapkan pekerjaan sampai selesai

(tutup).

Rata-rata jam kerja per hari: jumlah jam kerja kegiatan perusahaan/

usaha selama sebulan dibagi banyaknya hari kerja dalam bulan tsb.

(3)

......................................

Pekerja Dibayar

(2)

12

5

................................

PT - 1

Koperasi - 3

Lainnya (tuliskan……………………….) - 5

CV - 2

Perorangan - 4

a. Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha)

b. Banyaknya hari kerja per bulan

c. Rata-rata jam kerja per hari

Uraian

(1) (2)

Satuan

Jam

Hari

Orang

Triwulan I 2014

23 24 25

Januari Februari Maret

(8)(7)(6)

Triwulan IV 2013

8

15

Oktober November Desember

(5)(4)(3)

Nilai seluruh balas jasa Rp

(Tuliskan nilai dalam rupiah)

…………………………………………………………………….

…………………………………………………

…………………………………………………………………….

…………………………………………………………

2007

15 15 17 17 17

232526

8 8 8 8 8

17

12

5

17

23.800.000,00

78 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan

BLOK IV: PRODUKSI DAN PENDAPATAN PERUSAHAAN/USAHA PADA TRIWULAN IV 2013

DAN TRIWULAN I 2014

1. Nilai produksi bukan makloon

(1)

Satuan

Standar

(3)

Jenis barang yang dihasilkan(Urutkan dari nilai terbesar)

(4)

d. Lainnya

4. Jumlah (rincian 1.e + rincian 2.c + rincian 3)

2. Pendapatan dari jasa industri (makloon)

3. Pendapatan lainnya

(Nilai produksi dari barang yang dihasilkan termasuk barang setengah jadi)

KBLI

5 - Digit

(2) (5) (6)

Triwulan I 2014 (Januari – Maret )

Triwulan IV 2013(Oktober – Desember)

Uraian

a. ...............................................

Nilai

Nilai

Banyaknya

Nilai

Harga Satuan

..................

Rp.

Rp.

Nilai Rp.

Rp.

Rp.

........................................

..............

e. Jumlah rincian a s.d. rincian d Nilai Rp.

c. Jumlah rincian a s.d. rincian b Nilai Rp.

........................................

b. ...............................................

Banyaknya

Nilai

Harga Satuan

..................

Rp.

Rp.

..............

c. ...............................................

Banyaknya

Nilai

Harga Satuan

..................

Rp.

Rp.

..............

a. ...............................................

Banyaknya

Nilai

Harga Satuan

..................

Rp.

Rp.

..............

b. ...............................................

Banyaknya

Nilai

Harga Satuan

..................

Rp.

Rp.

..............

~3~

KOPI BUBUK KEMASAN “GOLDEN RABIT” 10761

KG 6.400 5.800

313.600.000,-

49.000,-

284.200.000,-

49.000,-

313.600.000,- 284.200.000,-

313.600.000,- 284.200.000,-

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 79

BLOK VI: CATATAN

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden,

pencacah, dan pemeriksa juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian.

BLOK VII: KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS

PengawasPencacahUraian(1) (3) (4)

1. Nama

2. Tanggal

3. Tanda tangan

……………………………………

……………………………………

……………………………………

Keterangan lebih lanjut hubungi:Kepala Subdirektorat Statistik Industri Kecil dan Rumah tangga

Direktorat Statistik Industri,

Badan Pusat Statistik – Republik Indonesia

Jl. Dr. Sutomo No. 6 - 8, Jakarta 10710

Telepon: (021) 381 0291 - 4, 384 1195, 384 2508 Pesawat 5320 - 3,

Fax: (021) 386 3816

E-mail: [email protected]

…………………………………

…………………………………

…………………………………

Responden(2)

……………………………………

……………………………………

……………………………………

BLOK V: BIAYA/PENGELUARAN PERUSAHAAN/USAHA PADA TRIWULAN I 2014

(1)

Satuan Standar(2)

Uraian(3)

Banyaknya(4)

Nilai (Rp)

…………………………………..… (urutkan dari nilai terbesar) 1. Pemakaian jenis bahan baku dan bahan penolong

e. Lainnya (total nilai pengeluaran selain rincian a s.d. d)

2. Pemakaian pelumas dan bahan bakar

a.

b.

c.

d.

3. Pengeluaran lainnya

4. Jumlah rincian 1 s.d. rincian 3………………………………..…

@emdeje

4. No. Telepon/Handphone ………………………………………………………………………… …………………………………

…………………………………………………….……………..

…………………………………………………….……………..

…………………………………………………….……………..

…………………………………………………….……………..

BIJI KOPI KG 10.000 81.500.000,-

3.250.000,-

81.500.000,-

8.250.000,-

93.000.000,-

I WAYAN GALPUR BAWA

NI LUH GEDE PADMAWATIADE KUSNANTO

11 APRIL 2014

081 451 589 789

11 APRIL 2014 15 APRIL 2014

081 846 528 719 081 658 972 759