15
1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab pertama studi penelitian ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan persoalan, tujuan dan sasaran penelitian, ruang lingkup yang mencakup ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah studi. Selain itu dalam bab ini akan dipaparkan metode penelitian yang terdiri dari pengumpulan data dan metode analisis. Pada bagian akhir diuraikan sistematika pembahasan dan kerangka pemikiran studi. 1.1 Latar Belakang Menurut Direktorat Geologi Dan Tata Lingkungan, paling sedikitnya 60% dari sekitar 108 juta m 3 air tanah dari dataran tinggi sekitar bandung yang masuk ke Cekungan Bandung berasal dari Wilayah Bandung Utara. Tidak dapat disangkal bahwa fungsi Kawasan Bandung Utara yaitu sebagai kawasan resapan air mempunyai peran yang sangat penting dalam penyediaan air tanah di Cekungan Bandung dan menjamin keberlanjutan perkembangan kehidupan di Cekungan Bandung. Selain itu, berdasarkan RTRW Propinsi Jawa Barat, Kawasan Bandung Utara mempunyai fungsi sebagai kawasan yang memberikan perlindungan bag i kawasan bawahannya yang mana sebagian lahan di wilayah tersebut diperuntukkan sebagai kawasan yang hutan yang berfungsi lindung, kawasan resapan air dan kawasan cagar alam yang harus dijaga kelestariannya. Pertumbuhan merupakan sesuatu yang pasti terjad i baik secara alamiah dan tidak dapat dihindarkan. Kecepatan pertumbuh an yang sangat berpengaruh dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti diantaranya disebabkan oleh pertambahan penduduk baik alamiah, maupun migrasi serta adanya perkembangan kegiatan usah a akibat perubahan sosial budaya dan ekonomi (Jossy Erwindi). Adanya pertumbuhan menyebabkan meningkatnya kegiatan penduduk perkotaan yang mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id dan diharapkan dapat menahan pertumbuhan.Munculnya istilah kawasan lindung dalam tata ruang suatu wilayah berbasiskan dari pemahaman dimana tidak

Embed Size (px)

Citation preview

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Bab pertama studi penelitian ini menjelaskan mengenai latar belakang,

rumusan persoalan, tujuan dan sasaran penelitian, ruang lingkup yang mencakup

ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah studi. Selain itu dalam bab ini akan

dipaparkan metode penelitian yang terdiri dari pengumpulan data dan metode

analisis. Pada bagian akhir diuraikan sistematika pembahasan dan kerangka

pemikiran studi.

1.1 Latar Belakang

Menurut Direktorat Geologi Dan Tata Lingkungan, paling sedikitnya 60%

dari sekitar 108 juta m3 air tanah dari dataran tinggi sekitar bandung yang masuk ke

Cekungan Bandung berasal dari Wilayah Bandung Utara. Tidak dapat disangkal

bahwa fungsi Kawasan Bandung Utara yaitu sebagai kawasan resapan air mempunyai

peran yang sangat penting dalam penyediaan air tanah di Cekungan Bandung dan

menjamin keberlanjutan perkembangan kehidupan di Cekungan Bandung. Selain itu,

berdasarkan RTRW Propinsi Jawa Barat, Kawasan Bandung Utara mempunyai fungsi

sebagai kawasan yang memberikan perlindungan bag i kawasan bawahannya yang

mana sebagian lahan di wilayah tersebut diperuntukkan sebagai kawasan yang hutan

yang berfungsi lindung, kawasan resapan air dan kawasan cagar alam yang harus

dijaga kelestariannya.

Pertumbuhan merupakan sesuatu yang pasti terjad i baik secara alamiah dan

tidak dapat dihindarkan. Kecepatan pertumbuh an yang sangat berpengaruh

dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti diantaranya disebabkan oleh pertambahan

penduduk baik alamiah, maupun migrasi serta adanya perkembangan kegiatan usah a

akibat perubahan sosial budaya dan ekonomi (Jossy Erwindi). Adanya pertumbuhan

menyebabkan meningkatnya kegiatan penduduk perkotaan yang mengakibatkan

2

meningkatnya kebutuhan ruang kekotaan yang besar. Karena ketersediaan di dalam

kota tetap dan terbatas, maka meningkatnya kebutuhan ruang kekotaan yang besar

selalu mengambil alih fungsi daerah pinggiran kota. Gejala pengalihan lahan non

urban oleh penggunaan lahan urban di daerah pinggiran kota disebut sebagai

invasion, sedangkan proses perembetan fisik ke kotaan ke arah pinggiran (luar kota)

disebut urban sprawl (Hadi Sabari Yunus, 2001; 125).

Kawasan adalah wilayah yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan

aspek fungsional dan mempunyai fungsi utama yaitu lindung dan budidaya.

Pengaturan pemanfaatan ruang yang terdapat dalam rencana pemanfaatan ruang

adalah untuk mencapai tata ruang yang optimal, dapat meningkatkan fungsi kawasan

tersebut dan diharapkan dapat menahan pertumbuhan. Munculnya istilah kawasan

lindung dalam tata ruang suatu wilayah berbasiskan dari pemahaman dimana tidak

seluruh ruang dari suatu wilayah dapat digunakan untuk kegiatan ekonomi atau

budidaya (kawasan budidaya), namun harus ada sebagian yang dialokasikan untuk

menjaga kesinambungan kehidupannya. Penetapan kawasan lindung kemudi an

menjadi langkah yang sangat penting dalam kebijakan tataruang suatu wilayah yang

harus dipertahankan dan diamankan.

Berdasarkan hasil evaluasi perkembangan yang terjadi di Kawasan Bandung

Utara, terlihat bahwa kegiatan pembangunan fisik bangunan seperti pembangunan

perumahan, villa, hotel, cottage, dan sejumlah sarana wisata dan pembangunan

lainnya yang sangat pesat dan kurang terkendali menyebabkan penurunan kualitas

lingkungan alami di wilayah ini. Penyimpangan pembangunan dari yang telah

ditetapkan menimbulkan konflik penggunaan lahan yang cenderung mengalahkan

kepentingan lingkungan sehingga dapat merusak kelestarian lingkungan, khususnya

pelestarian air dan tanah.

Beberapa gambaran masalah lingkungan yang mengganggu kelestarian dan

keseimbangan lingkungan di Kawasan Bandung Utara khusunya air dan tanah adalah

penurunan muka air tanah dimana kondisi ini timbul akibat berkurangnya wilayah

3

tangkapan air di Kawasan Bandung Utara atau besarnya pengambilan air tanah di

Cekungan Bandung oleh lahan budidaya, jangka panjangnya akan menurunkan muka

air tanah di wilayah bawahnya, yaitu Kota Bandung, sehingga penduduk Bandung

akan mengalami masalah kekurangan air.

1.2 Perumusan Masalah

Kebijaksanaan pengembangan suatu kawasan dengan berbagai fungsi yang

terdapat dalam rencana tata ruang, akan berpengaruh terhadap pola pemanfaatan

sumber daya alam. Adanya arahan perubahan pola penggunaan lahan yang dinamis

akan menentukan kondisi keseimbangan potensi dan pemanfaatan sumberdaya air

dari waktu ke waktu. Pertumbuhan tidak dapat dicegah, tetapi dapat dikendalikan

dengan adanya rencana tata ruang.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, pembangunan yang semakin pesat

di Kawasan Bandung Utara perumasan masalah yang di dapat adalah:

1. Menurunnya fungsi Kawasan Bandung Utar a dalam menyediakan air yang

dapat dilihat dari menurunnya kemampuan tanah menyerap air karena

adanya pembangunan.

2. Peningkatan kebutuhan air karena adanya pertumbuhan.

Pertanyaan penelitian yang di dapat pada rumusan masalah tersebut adalah

bagaimana pengaruh guna lahan pada keseimbangan tata air .

1.3 Tujuan dan Sasaran

Sesuai dengan rumusan permasalahan yang telah dijelaskan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak perubahan guna lahan terhadap

keseimbangan tata air dan membandingkannya dengan guna lahan rencana tata ruang.

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, maka sasaran yang hendak

dicapai dalam penelitian ini ialah:

4

a. Mengidentifikasi pengaruh guna lahan terhadap potensi limpasan air

permukaan dan air yang meresap ke dalam tanah serta proyeksi di masa

mendatang di Kawasan Bandung Utara.

b. Mengidentifikasi perkembangan kebutuha n sumberdaya air di masa datang

serta proyeksi kebutuhan di masa mendatang di Kawasan Bandung Utara.

c. Mengidentifikasi kondisi keseimbangan sumberdaya air, serta p royeksi

keseimbangan di masa mendatang berdasarkan kecenderungan yang terjadi di

Kawasan Bandung Utara.

d. Mengidentifikasi kondisi keseimbangan sumberdaya air berdasarkan potensi

rencana pemanfaatan lahan dalam RTRW Kabupaten Bandung, RTRW Kota

Bandung, dan RTRW Kota Cimahi di Kawasan Bandung Utara.

e. Merumuskan usulan arahan pemanfaatan lahan yang dilandasi oleh kondisi

keseimbangan sumberdaya air, kebijaksanaan lahan dan fungsi kawasan.

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Ruang lingkup kajian yang dibahas yaitu ruang lingk up materi dan ruang

lingkup wilayah studi. Ruang lingkup materi meruapakan batasan materi yang akan

dibahas dalan studi ini dan ruang lingkup wilayah merupakan batasan wilayah studi.

1.4.1 Lingkup Materi

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian yang hendak

dicapai, dalam penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap faktor yang

berpengaruh pada potensi air limpasan dan kebutuhan sumberdaya air, yaitu:

1. Mengkaji karakteristik fisik dasar yang meliputi deliniasi wilayah, letak dan

batas kondisi topografis, geologi, hidrologi serta klimatologi yang

mempengaruhi sistem tata air.

2. Memperkirakan besarnya tambahan potensi sumberdaya air (water supply) di

wilayah studi.

5

Karakteristik wilayah yang mendukung analisis ini meliputi kondisi

kependudukan, penggunaan lahan serta kegiatan sosial ekonomi yang ada di

wilayah studi.

3. Memperkirakan besarnya kebutuhan air ( water demand).

Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah perkembangan jumlah

penduduk, kebutuhan fasilitas sosial perkotaan, dan mengide ntifikasi besarnya

kebutuhan sumberdaya air untuk kegiatan industri dan pertanian, berdasarkan

kecenderungan perkembangan guna lahan di masa datang.

4. Mengkaji pengaruh pola penggunaan lahan terhadap keseimbangan antara

tambahan potensi sumberdaya air dan kebutuhan sumberdaya air. Kondisi

pola penggunaan ini selain dihitung berdasarkan kondisi eksisting serta

kecenderungannya, juga berdasarkan rencana pemanfaatan lahan pada RTRW

Kabupaten Bandung, RTRW Kota Bandung, dan RTRW Kota Cimahi.

Beberapa asumsi dasar yang digunakan sebagai batasan lingkup materi pada

penelitian ini antara lain:

1. Aspek potensi sumberdaya air yang diperhitungkan hanya tambahan

kapasistas alir alamiah saja yang mencakup potensi limpasan air dengan air

yang meresap ke dalam tanah , sedangkan cadangan air tanah yang tersimpan

dalam kurun waktu yang cukup lama tidak diperhitungkan karena berdasarkan

rekomendasi kebijaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan sumber air di

Cekungan Bandung menyebutkan bahwa penggunaan cadangan air tanah

hanya dibolehkan dalam kondisi ‘force majeur.

2. Perhitungan potensi limpasan air permukaan dengan air yang meresap ke

dalam tanah, dilakukan dengan menggunakan pendekatan matematis necara

air dari Ffolliott (1980). Oleh karenanya, hasil yang didapatkan merupakan

hasil pendekatan matematis, dan bukan nilai aktual.

3. Penyediaan air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga tidak

diperhitungkan dengan alasan adanya keterbarasan kapasitas pelayanan

6

PDAM di Kabupaten Bandung yaitu hanya 9,23% (dengan tingkat kebocoran

34%) di Kabupaten Bandung (Dinas Pertambangan Propinsi Jawa Barat,

1996).

4. Perhitungan kebutuhan sumberdaya air ( water demand) didasarkan pada

rekomendasi Dinas Pertambangan Propinsi Jabar (1996), yaitu meliputi

penggunaan untuk kegiatan pertanian (lahan ba sah dan lahan kering),

kebutuhan rumah tangga (penduduk), industri, fasilitas sosial dan ekonomi,

dan lain-lain.

5. Jenis data yang digunakan dalam menentukan tambahan potensi air dan

permintaan sumberdaya air, baik yang menyangkut dengan pertumbuhan

penduduk, fasilitas kota, perubahan guna lahan, serta kebijaksanaan

peruntukkan lahan dan fungsi kawasan adalah data sekunder yang telah

dipublikasikan oleh berbagai instansi terkait, literature dan hasil kajian dari

forum ilmiah dengan unit analisis yang digunaka n adalah kecamatan yang

menggunakan pendekatan perbandingan kawasan budidaya antara Cekungan

Bandung dengan Kawasan Bandung Utara. Unit kecamatan tersebut langsung

diringkas dalam bentuk administrasi Kawasan Bandung Utara yang berada di

Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.

1.4.2 Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah penelitian ditentukan berdasarkan isu yang ada.

Meskipun tidak mempertimbangkan batasan sistem tata air, penetuan tambahan

potensi air dapat dilihat dari perhitungan yang menonjolkan guna lahan di wilayah

studi yang didukung dari kondisi alam seperti curah hujan, evapotranspirasi,

evaporasi, ketinggian, kelembapan, dan lain -lain.

Secara administrasi, Kawasan Bandung Utara termasuk ke dalam 10

kecamatan di Kota Bandung serta 11 Kecamatan di Kabupaten B andung sebelum

terpecah menjadi 2 kecamatan di Kota Cimahi, 6 Kecamatan di Kabupaten Bandung

7

Barat, tetapi secara faktanya, Kawasan Bandung Utara di sebelah utara dan timur

dibatasi oleh punggung topografi yang menghubungkan puncak Gunung Burangrang,

Masigit, Gedongan, Sunda, Tangkubanparahu dan Manglayang, sedangkan di sebelah

barat dan selatan dibatasi oleh garis (kontur) 750 m di atas permukaan air laut (dpl).

Batasan administrasi wilayah penenelitian dapat di lihat pada gambar I.1

8

9

1.4.3 Lingkup Periode

Lingkup periode waktu penelitian adalah disesuaikan dengan tahun rencana

guna lahan pada RTRW Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi dan

sebagai output tahun proyeksi. Dalam proyeksi perencanaan, menggunakan data

sampai 9 tahun ke belakang serta digunakan untuk merumuskan rencana di tahun

2013.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan pada dasarnya dengan melakukan

perbandingan antara besarnya tambahan potensi air dan kebutuhan sumberdaya air.

Demikian pula dalam merumusk an pemanfaatan lahan, analisis yang digunakan

adalah dengan membandingkan antara kondisi guna lahan perkiraan yang mengacu

pada guna lahan dari tahun 2001 dan 2005 dengan guna lahan dalam rencana tata

ruang yang memperhatikan keseimbangan tata air.

1.5.1 Pendekatan Studi

Dalam pendekatan studi, dilakukan analisis kuantitatif untuk mengidentifikasi

besarnya tambahan potensi sumberdaya air dan kebutuhan sumberdaya air. Dalam

mengidentifikasi potensi tambahan potensi sumberdaya air yang mencakup potensi

limpasan air permukaan dan air yang meresap ke dalam tanah digunakan model

matematis yang diturunkan dari sistem tata air, sedangkan untuk mengidentifikasi

besarnya permintaan sumberdaya air digunakan pendekatan berdasarkan besaran

standar kebutuhan tertentu yang an tara lain merupakan fungsi dari lahan. Adanya

penggunaan analisis kualitatif, hanya untuk menjelaskan kondisi wilayah dan

permasalahan yang terjadi serta untuk melakukan analisis dari berbaga i informasi

hasil kuantitatif. Infomasi kebijakan dan informasi p endukung lainnya dalam rangka

perumusan usulan arahan pemanfaatan ruang dan pengelolaan sumberdaya air di

wilayah studi.

10

1.5.2 Kerangka Pemikiran

Pengembangan kerangka pemikiran dalam penelitian ini didasarkan atas latar

belakang dan perumusan permasalahan seb agaimana telah dipaparkan sebelumnya.

Skema kerangka pemikiran disajikan pada gambar 1.2. skema kerangka pemikiran ini

merupakan rangkaian langkah penelitian yang digunakan untuk membantu menjawab

pertanyaan permasalahan yang dikemukakan pad a bagian dari perumusan masalah

serta tujuan dan sasaran.

11

GAMBAR 1.2KERANGKA PEMIKIRAN

12

1.5.3 Data dan Informasi

Pada sub bab ini, dijelaskan jenis data, cara pengumpulan data dan sumber

data yang digunakan dalam perhitungan baik dalam potensi limpasan a ir permukaan,

potensi air yang terserap ke dalam tanah, maupun perhitungan kebutuhan sumberdaya

air beserta analisisnya.

1.5.3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah jenis data sekunder yang diperoleh dari

instansi yang terkait. Jenis dan sumbe r data yang digunakan dalam analisis adalah:

a. Data karakteristik fisik wilayah, meliputi:

- Peta wilayah: peta administrasi, topografi, kemiringan, geologi,

penggunaan lahan tahun 2001 dan 2005 dari Bappeda Propinsi Jawa

Barat.

- Data iklim tahun Kota Bandung d an Kecamatan Lembang 2001 dan 2005

dari Badan Meteorologi dan Geofisika.

Data peta administrasi, topografi, kemiringan dan geologi ini digunakan

untuk mengetahui kondisi fisik Kawasan Bandung Utara, selain itu dapat pula

digunakan untuk memberikan rekomen dasi pengalokasian yang tepat dalam

pembangunan.

Data peta penggunaan lahan tahun 2001 dan 2005 digunakan untuk

mengetahui perubahan guna lahan. Selain itu, dengan menggunakan nilai

curah hujan, evapotranspirasi dan nilai koefisien limpasan air, maka didap at

besarnya potensi limpasan air permukaan dan besarnya potensi air yang

meresap ke dalam tanah.

b. Data karakteristik sosial ekonomi kependudukan dan aktivitasnya, meliputi:

- Data jumlah penduduk, fasilitas ekonomi, kegiatan pertanian, industri tiap

kecamatan yang dalam tabel di lampiran disajikan tiap administrasi

13

wilayah (Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Kota Cimahi) yang

bersumber pada Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung

dalam angka 1998 – 2006, standar kebutuhan fasilitas ketentuan teknis

pembangunan dan pemanfaatan ruang Departemen PU.

Data ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan sumberdaya air dengan

menggunakan satuan unit analisa kecamatan. Dengan menggunakan laju

pertumbuhan yang diperoleh dari tahun 1998 sampai 2006 dan standar

kebutuhan air, maka dapat diperkirakan kebutuhan sumberdaya air di tahun

2013.

c. Data rencana tata ruang, kebijakan dan informasi kelembagaan terkait dengan

penataan ruang dan pengelolaan sumberdaya air Kawasan Bandung Utara,

meliputi:

- Data RTRW Kabupaten Bandung , RTRW Kota Bandung dan RTRW Kota

Cimahi.

Data rencana guna lahan yang ada pada RTRW tersebut digunakan untuk

menghitung besarnya potensi limpasan air permukaan dan potensi air yang

terserap ke dalam tanah di tahun 2013 yang didukung dengan data curah

hujan, evapotranspirasi dan nilei koefisien limpasan air permukaan.

- Kajian Petetapan Kawasan Konservasi Bandung Utara yang bersumber:

Pemerintah Propinsi Jawa Barat Dinas Tata Ruang dan Permukiman .

- Kebijakan Operasional RUTR Kawasan Bandung Utara .

1.5.3.2 Cara Pengumpulan Data

Berdasarkan jenis dan sumber data di atas, maka cara pengumpulan data

dilakukan dengan survei data sekunder di masing masing instansi terkair. Untuk

menjaga vaiditas data, dilakukan pengumpulan di berbagai sumber. Dengan teknik

tersebut mengarahkan peneliti agar dalam pengumpulan data wajib menggunakan

14

beragam sumber data yang tersedia agar lebih terjamis kebenarannya bila digali

beberapa kelompok sumber data yang berbeda. Jika keadaan data terdapat perbedaan,

maka penulis mengambil nilai tengah dari keadaan tersebut.

1.6 Sistematika Pembahasan

Sesuai dengan permasalahan, ruang lingkup dan tujuan penelitian, maka

sistematika pembahasan disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Merupakan uraian pendahuluan dari studi ini dimana m encakup Latar

Belakang yang berisikan masalah yang mendasari kajian ini harus

dilakukan; Rumusan Masalah yang menjadi pokok -pokok pertanyaan

yang ingin dijawab dalam penelitian; Tujuan dan Sasaran Penelitian;

Manfaat Penelitian; Ruang Lingkup yang terdiri dari ruang lingkup

materi, wilayah, dan periode; Metodologi Penelitian; serta Sistematika

Pembahasan.

BAB 2 KAJIAN TEORI

Dalam bab ini secara teoritis membahas mengenai pemahaman secara

umum mengenai Sumberdaya Air, di dalamnya diuraikan mengenai

keseimbangan sumberdaya air dan hal -hal terkait dengan

pengelolaannya; pengelolaan kawasan konservasi; serta Perencanaan

Pemanfaatan Ruang Wilayah, yang berisikan keterkaitan perencanaan

tata ruang dengan pengelolaan sumber daya air dalam kawasan

konservasi

BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Menjelaskan mengenai gambaran umum lokasi penelitian yang antara

lain terkait dengan aspek-aspek yang mewakili letak dan batas wilayah

kajian, karakteristik fisik wilayah, penggunaan lahan, kesesuaian

lahan, kawasan limitasi dan rawan bencana, konservasi sumberdaya air

15

tanah, serta karakteristik sosial -ekonomi-kependudukan terutama yang

terkait dengan kajian keseimbangan tata air di wilayah kajian.

BAB 4 ANALISIS KESEIMBANGAN TATA AIR

Bab ini menjelaskan mengenai analisis u ntuk mengidentifikasi

besarnya potensi tambahan potensi sumberdaya air baik limpasan air

permukaan maupun air yang meresap ke dalam tanah, perhitungan

kebutuhan sumberdaya air untuk berbagai penggunaan, serta

keseimbangan tata air di Kawasan Bandung Utara baik berdasarkan

kecenderungan maupun berdasarkan RTRW. Selain data aktual, juga

disajikan proyeksi di tahun 2013 serta interpretasi dan pembahasan

hasil pada masing masing penyajian.

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Merupakan kesimpulan dari hasil peneli tian serta temuan-temuan dari

hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan. Selain itu, juga

disajikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini. Hasil penelitian

yang diperoleh dapat menjadi masukan dalam merumuskan arahan

pemanfaatan ruang, menentukan rekomendasi, serta saran bagi studi

kelanjutan.