22
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas merupakan suatu bentuk keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dimana produk yang berkualitas berarti produk yang dapat memberi kepuasan bagi konsumen dan juga bagi produsen itu sendiri. Perusahaan yang dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produknya berarti memiliki daya saing yang tinggi, dan tentu saja menjadi nilai jual tersendiri yang menjadi ciri khasnya. Kualitas dari suatu produk tentu saja tidak terlepas dari peran Pengendalian Kualitas yang ada pada perusahaan apalagi jika perusahaan tersebut telah menerapkan ISO untuk menjamin kualitas produk yang dihasilkannya, otomatis perusahaan tersebut harus sangat memperhatikan kualitas produknya melalui manajemen Pengendalian Kualitasnya. PT. Fajarindo Faliman Zipper (PT. FFZ) merupakan salah satu perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001:2000 dimana produk yang dihasilkannya yakni Ritsleting tentu memiliki jaminan kualitas dan tentu saja perusahaan dituntut untuk dapat terus menjaga kualitas produknya.

BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

  • Upload
    dokhue

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kualitas merupakan suatu bentuk keberhasilan suatu perusahaan dalam

menjalankan bisnisnya dimana produk yang berkualitas berarti produk yang

dapat memberi kepuasan bagi konsumen dan juga bagi produsen itu sendiri.

Perusahaan yang dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produknya berarti

memiliki daya saing yang tinggi, dan tentu saja menjadi nilai jual tersendiri

yang menjadi ciri khasnya.

Kualitas dari suatu produk tentu saja tidak terlepas dari peran

Pengendalian Kualitas yang ada pada perusahaan apalagi jika perusahaan

tersebut telah menerapkan ISO untuk menjamin kualitas produk yang

dihasilkannya, otomatis perusahaan tersebut harus sangat memperhatikan

kualitas produknya melalui manajemen Pengendalian Kualitasnya.

PT. Fajarindo Faliman Zipper (PT. FFZ) merupakan salah satu

perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001:2000 dimana produk yang

dihasilkannya yakni Ritsleting tentu memiliki jaminan kualitas dan tentu saja

perusahaan dituntut untuk dapat terus menjaga kualitas produknya.

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

2

Untuk mencapai suatu hasil produksi yang baik dalam arti memiliki

kualitas tentu saja perusahaan tersebut harus memiliki sistem Pengendalian

Kualitas yang baik. Jika Pengendalian Kualitas pada perusahaan buruk dapat

menyebabkan produk yang dihasilkannya memiliki kualitas yang rendah,

tetapi hal ini tidak selalu benar karena ada juga perusahaan yang memiliki

sistem Pengendalian Kualitas yang agak kurang baik tetapi dapat

menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

• Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat besar pada PT.

Fajarindo Faliman Zipper hampir setiap harinya.

• Apakah terdapat masalah pada Sistem Pengendalian Kualitas pada PT.

Fajarindo Faliman Zipper saat ini sehingga terjadi banyaknya produk

cacat?

1.3 Ruang Lingkup

Penelitian ini mencakup seluruh kegiatan yang melibatkan

Departemen Pengendalian Kualitas beserta sistem dan aturan-aturan yang

dibuatnya mulai dari tata cara inspeksi bahan baku, barang setengah jadi,

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

3

barang jadi, penanganan customer service, Matching warna, serta kalibrasi

untuk alat ukur.

1.4 Tujuan dan Manfaat

• Memberikan gambaran akan cara kerja Sistem Pengendalian Kualitas pada

PT. Fajarindo Faliman Zipper saat ini.

• Memberikan usulan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada

Sistem Pengendalian Kualitas pada PT. Fajarindo Faliman Zipper saat ini.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

1.5.1 Sejarah Perusahaan

PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER telah menekuni bidang

manufaktur Ritsleting selama lebih dari 20 tahun. Perusahaan yang didirikan

oleh (Alm.) Bpk. Faliman ini berlokasi di Jl. Faliman Jaya No. 19-Daan

Mogot KM.19 Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda Tangerang ini

berdiri di atas tanah seluas lebih kurang 10 hektar. Dengan lahan seluas itu,

bukan hanya resleting saja yang dapat dihasilkannya tetapi produk-produk

seperti Sliders, Hook & Loop Fasteners (Magic Tape), Nylon Ribbons (Pita-

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

4

pita), Webbing Tapes, Snap Buttons (Kancing), dan Tailor Chalks (Kapur

kain).

Pada awalnya PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER berkembang

dari home industry dengan teknologi yang sangat sederhana yaitu

memproduksi sendiri bagian dari komponen-komponen Ritsleting. Kegiatan

proses produksi ini berlokasi di ruko berlantai 3 di Jalan Pinangsia Jakarta

Barat selama kurang lebih 10 tahun lamanya. Dengan demikian

berkembangnya usaha ini dari tahun ke tahun, maka ruko yang berlantai 3

tersebut sudah tidak dapat menampung lagi kegiatan proses produksi yang

ada. Pada tahun 1979 seluruh kegiatan usaha dipindahkan dari ruko di jalan

Pinangsia Jakarta ke Jalan Daan Mogot KM. 19 Tangerang dengan awal luas

area kurang lebih 5000 m2. Dalam selang waktu 20 tahun, perusahaan

mengalami kemajuan pesat dan mulai membeli lahan secara bertahap hingga

saat ini menjadi seluas 11 hektar dan terdapat sekitar 1088 pekerja yang

mendukung kegiatan operasional perusahaan.

PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER menyadari bahwa produk

yang prima dan pelayanan yang bernilai lebih adalah faktor penting dalam

memenangkan dukungan pelanggan. Oleh sebab itu kegiatan pemasaran dan

penjualan langsung ditangani oleh PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER

sendiri.

Keunggulan dari produk PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER

bukan hanya dari sisi kekuatan dan estetika produknya, tetapi juga dari

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

5

kemampuannya menerima pesanan khusus dari pelanggan. Didukung oleh

tenaga ahli design, membuat mould yang handal bahkan kemampuan

membuat pewarna sendiri, memungkinkan PT. FAJARINDO FALIMAN

ZIPPER seakan menjawab tuntas kebutuhan dan permintaan pelanggan.

Semua hasil produksi di PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER murni yang

dikerjakan dalam perusahaan.

PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER memiliki motto Tepat Kualitas,

Tepat Kuantitas, dan Tepat Waktu sebagai cermin semangat perusahaan untuk

selalu meningkatkan dirinya di dalam mutu dan pelayanan supaya dapat

memberikan kepuasan kepada pelanggan.

1.5.2 Sumber Daya Manusia

Tenaga Kerja pada PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER

terbagi menjadi 2 yaitu :

• Pekerja bagian Staff

• Pekerja bagian Non-Staff

Sistem perekrutan pekerja dilakukan dengan cara pekerja

pertama dikontrak terlebih dahulu selama 3 (tiga) bulan. Bila hasil

kerja memuaskan maka ada kemungkinan menjadi karyawan tetap.

Untuk sistem penggajian, pada pekerja Staff dihitung dari

berapa hari karyawan tersebut bekerja jadi gajinya dihitung harian

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

6

tetapi dibayarkan per bulan sedangkan untuk pekerja non-staff

dibayarkan per minggu.

1.5.3 Perkembangan Bisnis Perusahaan

Untuk pemasaran, Sales dan Marketing dari PT. FAJARINDO

FALIMAN ZIPPER tersebar di seluruh Indonesia melalui agen-agen

yang berada di Jawa timur, Jawa tengah, Jawa Barat, Sumatra Utara,

Sumatra Selatan dan surabaya. Dan permintaan domestik akan produk

dari PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER ini terus berkembang

setiap tahunnya, sehingga pasar domestik tetap menjadi prioritas

dalam mendistribusikan produk PT. FAJARINDO FALIMAN

ZIPPER. Setelah sukses dalam pasar domestik, PT. FAJARINDO

FALIMAN ZIPPER mulai mengekspor produk-produk ke beberapa

negara seperti: USA, Italy, Pakistan, Spanyol, Turki, Irak dan lain

sebagainya.

Untuk produk ritsleting pernah diekspor ke daerah timur

tengah yaitu Irak tetapi harus melewati Kuwait terlebih dahulu karena

Irak tidak mau menerima apabila tidak melewati Turki. Namun saat

terjadi perang teluk antara Kuwait dengan Irak, ekspor produk

ritsleting ini sempat terhenti. Setelah perang telah selesai dimana

sebelumnya Irak dengan Kuwait dan sekarang setelah perang Irak

dengan Amerika, PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER mencoba

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

7

kembali untuk melakukan ekspor dan ini telah berjalan selama 6

bulan. Selain itu ritsleting juga di ekspor ke Italia dengan kapal

kontainer dan langsung berurusan dengan E.M.K.L ( Ekspedisi

Muatan Kapal Laut ).

1.5.4 Struktur Organisasi dan Fungsi Jabatan

Struktur organisasi menggambarkan susunan dan hubungan-

hubungan bagian-bagian komponen dan posisi dalam suatu perusahaan

dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda

itu dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat

spesialisasi kegiatan kerja. Struktur itu juga menunjukkan hierarki dan

struktur wewenang organisasi, serta memperlihatkan hubungan

pelaporannya. Untuk memperlihatkan struktur organisasi, biasanya

perusahaan menyusun suatu bagan organisasi berupa diagram yang

menggambarkan fungsi-fungsi, bagian (departemen), jabatan,

tanggung jawab masing masing divisi kepada atasannya dan

menunjukkan hubungan antara satu sama lain.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

8

Gambar 1.1

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

9

Direktur Utama:

• Menyediakan Sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan

operasional perusahaan

• Memformulasikan kebijakan mutu

• Menetapkan kebijakan dan visi dari perusahaan

Direktur Keuangan:

• Mengkoordinasikan kegiatan keuangan dan akuntansi dalam perusahaan

Direktur Operasional:

• Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional sehari-hari

• Mengambil keputusan untuk menyelesaikan hal-hal yang berhubungan

dengan operasional sehari-hari

Manager QA:

• Mengimplementasikan dan memelihara sistem mutu

• Bertanggung jawab dalam mengkoordinir, memelihara serta

mendokumentasikan sistem managemen mutu.

• Bertanggung jawab untuk membentuk dan menetapkan tim audit mutu

internal untuk melaksanakan audit sistem manajemen mutu.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

10

• Bertanggung jawab mengkoordinasikan penerapan yang efektif dari audit

mutu internal

Manager Personalia dan Umum:

• Melakukan pelaksanaan K3

• Menangani masalah-masalah umum

• Menerapkan dan pengawasan atau pelaksanaan KKB

• Bertanggung jawab dan menangani masalah pengupahan

Manager Pembelian:

• Mengevaluasi dan menseleksi bahan yang dipasok termasuk suppliernya

• Melakukan pembelian atas bahan baku, pendukung dan peralatan

• Membuat proof purchase order

• Bertanggung jawab untuk menerbitkan purchase order untuk setiap

pembelian

• Melakukan kunjungan kepada supplier bahan baku pada periode tertentu

Manager Gambar dan Desain:

• Bertanggung jawab terhadap pembuatan desain yang diorder dari

pelanggan

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

11

• Membuat pengembangan produk dalam bentuk gambar khususnya

digambar slider

• Mempersiapkan gambar untuk keperluan pembuatan mal dan mould

• Bertanggung jawab meninjau kejelasan dan kelengkapan sample atau

spesifikasi yang diberikan pelanggan

Manager Teknik Produksi:

• Bertanggung jawab terhadap penyediaan spare parts dari setiap unit

• Bertanggung jawab dalam memantau pemeliharaan mesin dengan tujuan

menjamin kesinambungan proses produksi

• Mengkoordinasi keluhan dan kerusakan mesin yang tidak dapat ditangani

oleh kepala teknik di unit produksi

Manager Produksi :

• Menerima surat perintah kerja (SPK) dari PPIC dan menentukan kepala

unit

• Mengkoordinasikan semua kegiatan dproduksi

• Mengendalikan stock maksimum dari barang ½ jadi yang ada di unit-unit

melalui penerbitan Order Produksi

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

12

• Mengendalikan barang yang dipasok pelanggan dalam proses produksi

untuk menghindari kerusakan, salah penggunaan dan kecukupan jumlah

barang dengan kebutuhan

• Bertanggung jawab menjamin produk yang sedang dalam proses

identifikasi dengan jelas

• Bertanggung jawab menjamin penanganan, penyimpanan dan perawatan

barang pada setiap tahap proses produksi dikerjakan sesuai dengan

persyaratan

Kepala Unit Produksi:

• Menjalankan proses produksi sesuai instruksi dari manager produksi

• Memelihara peralatan produksi

• Bertanggung jawab atas pengendalian proses termasuk didalamnya

membuat dan menerapkan prosedur terdokumentasi

• Bertanggung jawab menjaga dan menjamin semua personil yang

menggunakan peralatan ukur yang telah dikaliberisasi adalah personil

yang berkualifikasi dan telah dilatih

Kabag Gudang Bahan Jadi:

• Memelihara dan menjaga barang jadi dengan melakukan pencegahan atas

hal-hal yang berbahaya yang mempengaruhi mutu barang

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

13

• Menjamin letak barang sesuai dengan pada tempatnya

• Menjamin setiap barang yang ada digudang memiliki identitas

• Mempersiapkan barang sesuai dengan petunjuk dari PPIC. Barang yang

sudah siap diinformasikan kepada bagian pengiriman

Kabag Gudang Bahan Baku:

• Memelihara dan menjaga bahan baku dengan melakukan pencegahan atas

hal-hal yang berbahaya yang mempengaruhi mutu barang

• Mengendalikan penerimaan dan pengeluaran bahan baku

• Menjamin letak barang adalah sesuai pada tempatnya

• Menjamin setiap barang yang ada di gudang memiliki identitas

• Menangani dan menyimpan barang yang dipasok oleh pelanggan sebelum

barang tersebut digunakan dalam produksi

• Menjamin bahan baku yang diterima telah diidentifikasi dengan jelas

Kabag GSP:

• Bertanggung jawab terhadap orderan spare part dan perlengkapan kerja

• Bertanggung jawab dalam menyediakan spare part khususnya bagi unit-

unit produksi

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

14

Kabag Perawatan dan bangunan:

• Bertanggung jawab terhadap kegiatan perawatan seluruh gedung yang ada

didalam perusahaan

• Melakukan pelaksanaan dan renovasi pembangunan dilingkungan

perusahaan sesuai order

Kabag QC:

• Bertanggung jawab memberikan tindakan perbaikan dan pencegahan yang

telah dilakukan dan mencatat didaftar status tindakan perbaikan dan

pencegahan atas ketidaksesuaian

• Bertanggung jawab untuk manajemen mutu produk terhadap setiap

tahapan dalam akhir proses

• Bertanggung jawab dalam melaksanakan inspeksi kedatangan bahan baku

dan produk jadi

• Bertanggung jawab atas hasil produk jadi sebelum diturunkan sesuai

dengan standar atau spesifikasi produk

Manager QC:

• Menetapkan dan mengembangkan standar spesifikasi pelaksanaan pada

bahan baku, barang setengah jadi dan produk jadi

• Menangani produk yang tidak sesuai dengan hasil produksi

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

15

• Mempunyai tanggung jawab kebebasan dalam melakukan inspeksi pada

akhir proses yang berhubungan dengan produk

• Bertanggung jawab menyediakan spesifikasi produk yang berhubungan

dengan standar mutu

• Menjamin bahan baku yang diterima telah sesuai dengan persyaratan

• Menjamin barang yang dipasok oleh pelanggan telah diinspeksi sesuai

dengan prosedur inspeksi dan pengujian

• Bertanggung jawab dalam melaksanakan inspeksi dan pengujian terhadap

bahan baku, dan produk jadi. Dan menyimpan catatan dari semua hasil

pengujian dan inspeksi sebagai rekaman mutu.

• Bertanggung jawab mengendalikan dan mengkalibrasi peralatan inspeksi,

ukur dan uji sesuai dengan ketentuan yang tertera pada Daftar Induk Alat

Ukur / Alat Uji

• Bertanggung jawab memelihara dan menerapkan sistem pemberian status

hasil inspeksi dan uji. QC harus menjamin bahan baku yang diterima dari

supplier dan produk jadi memiliki status yang jelas hasil dari inspeksi

• Bertanggung jawab mengendalikan dan mencatat semua keluhan

pelanggan di Daftar Status Tindakan Perbaikan dan Pencegahan atas

Ketidaksesuaian

• Bertanggung jawab menjamin mutu bahan baku dan produk jadi sebelum

dikirim

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

16

Berikut ini ialah struktur organisasi departemen Quality control

Gambar 1.2 Struktur organisasi departemen QC

Adm

• Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan administratif dan korespondensi

guna memperlancar pekerjaan

• Bertanggung jawab terhadap keamanan dan perawatan alat-alat kantor dan

ruangan kerja

• Menjalin koordinasi dengan departemen lain guna memperlancar

pekerjaan

• Membuat laporan sesuai dengan pekerjaannya

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

17

Kabag Matching cat

• Bertanggung jawab terhadap pembuatan warna-warna baru sesuai dengan

order dari pelanggan

• Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan, penggunaan peralatan dan

prasarana kerja

• Membuat laporan sesuai dengan pekerjaannya kepada manager QC

Kabag Barang ½ jadi

• Bertanggung jawab mem-verifikasi tindakan koreksi dan pencegahan yang

telah selesai dilakukan dan mencatat di Daftar Status Tindakan Koreksi

dan Pencegahan atas Ketidaksesuaian

• Bertanggung jawab untuk menjamin mutu barang ½ jadi untuk setiap

tahapan dalam akhir proses

• Bertanggung jawab dalam melaksanakan inspeksi kedatangan bahan baku

Anggota QC Finishing

• Melaksanakan inspeksi dan pencatatan sesuai inspeksi kerja yang

diberikan pada produk yang menjadi tanggung jawabnya

• Berkewajiban melakukan perawatan dalam pemeliharaan terhadap alat-

alat kerja dan dokumen-dokumen yang digunakan guna memperlancar

pekerjaan

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

18

• Membuat laporan / mengisi log book sesuai petunjuk kerjanya

Matching

• Membantu atasan menyiapkan peralatan dan prasarana kerja guna

kelancaran kerja serta merawat dan memeliharanya

• Melaksanakan matching warna-warna baru sesuai dengan kebutuhan dan

permintaan warna dari pelanggan

Kalibrator

• Bertanggung jawab atas kalibrasi peralatan inspeksi ukur dan uji, sesuai

dengan ketentuan yang tertera pada daftar induk alat ukur / alat uji

• Melaporkan hasil kerja ke pimpinan sesuai dengan ruang lingkup

pekerjaannya

Katalog

• Melaksanakan pembuatan katalog warna sesuai dengan kebutuhan

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

19

1.5.5 Tata Letak Pabrik

Pada PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER pengaturan tata

letak tidak terlalu baik karena sejak awal penempatan tempat

bangunan produksi tidak memiliki rancangan untuk penempatan

material handling yang efisien, selama ini penetapan posisi sebuah

bangunan hanya berdasarkan pada kebutuhan mesin dengan kata lain

sebuah bangunan dibangun berdekatan dengan bangunan yang sudah

ada dan pembangunan ini dilakukan pada saat perusahaan

membutuhkan ruang untuk menempatkan mesin baru.

Untuk material handling sendiri perusahaan menyiapkan 4 unit

fork lift untuk penggunaan unit ini pun maka penempatan bahan baku,

bahan setengah jadi dan bahan jadi menggunakan sistem pallet.

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

20

Gambar 1.3 Layout pabrik keseluruhan

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

21

Tabel 1.1 Legenda Layout Pabrik

1 Gedung A = Gudang Bahan Baku, Personalia dan produksi.

2 Gedung B =Gudang Bahan Jadi, Direksi, Staf Direksi, Marketing, keuangan, PPIC, Teknik Produksi.

3 Gedung C = Gudang Slider.4 Gedung D = Unit kepala Mesin.5 Gedung E = Unit Jacket.6 Gedung F = Unit Gulung Pita.7 Gedung G = Unit Gosok, Bengkel Bubut.8 Gedung H = Unit Pasang, GSP.9 Gedung I = Unit Kapur Kain.

10 Gedung J = Unit Penggabung.11 Gedung K = Unit Mesin Gigi dan Mesin Kain.12 Gedung L1 = Unit Mesin Kain dan Mesin Jahit.13 Gedung L2 = Unit Delrin, Metal Assembling.14 Gedung L3 = Perawatan Teknik, IPAL.15 Gedung M = Gudan Mesin Jahit.16 Gedung N,O = Unit Mesin Kain.17 Gedung P = Unit Nickel dan Sortir Slider.18 Gedung Q = Unit Celup.19 Gedung R = Unit Cat.20 Gedung S = Unit Gulung dan Benang.21 Gedung T = Wingoh Albindo.22 Gedung U = Unit Delrin, Metal Injection.23 Gedung V = Unit Magic Tape Rajut.24 Gedung W = Unit Magic Tape Celup.25 Gedung X = Unit Monofelament.26 Gedung Y = Litbang.27 Gedung Z = Gudang Mesin - Mesin Bekas.28 Gedung A A = Gudang B S.29 Gedung A B = Polytehnik.30 Gedung A C = Fajarzippindo.

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-1-00232-TI Bab 1.pdf1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah • Terdapat produk yang cacat dalam jumlah yang sangat

22

1.5.6 Kebijakan Perusahaan

PT. FAJARINDO FALIMAN ZIPPER menetapkan waktu kerja

reguler bagi karyawannya adalah mulai 08:00 – 16:00 WIB dan tedapat waktu

istirahat selama 1 jam. Dalam perusahaan tidak ada shift malam dan lembur

untuk karyawan kantor. Khusus Karyawan bagian produksi diadakan jam

kerja apabila banyak pesanan, ada barang masuk pada hari minggu dan Due

Date (batas waktu) telah dekat.

Pada Pengendalian Mesin produksi shift kerja karyawan di bagi

menjadi 3 (tiga) shift dengan waktu kerja sebagai berikut :

Shift I : Pk. 08:00 s/d Pk. 16:00

Shift II : Pk. 16:00 s/d Pk. 24:00

Shift III : Pk. 24:00 s/d Pk.08:00

Khusus Pada mesin produksi ini ada 3 (tiga) shift kerja karena Mesin

produksi bekerja selama 24 jam Nonstop maka operator harus siap sedia

untuk mengendalikannya. Mesin produksi ini bekerja 24 jam nonstop tetapi

pada hari minggu mesin ini istirahat tidak beroperasi.