3
BAB 1 PENDAHULUAN Nervus opticus merupakan kumpulan axon sel-sel lapisan ganglionik retina yang berfungsi mengirimkan informasi penglihatan ke otak. Nervus opticus muncul dari bagian belakang bola mata dan meninggalkan rongga orbita melalui canalis opticus untuk masuk ke dalam rongga cranium yang selanjutnya menyatu dengan nervus opticus sisi lainnya membentuk chiasma opticum. 1 Neuropati optik mengacu pada kerusakan nervus optik dalam mentransmisikan sinyal penglihatan dari retina mata ke otak dan dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan akut. 2 Neuropati optik seringkali menyebabkan penurunan penglihatan. Berdasarkan onset penurunan penglihatan, neuropati optik dapat dibedakan menjadi 2 yaitu penurunan penglihatan mendadak dan penurunan penglihatan perlahan. Neuropati optik dengan penurunan penglihatan mendadak berdasarkan etiologinya terdiri dari demyelinating optic neuritis, arteritik iskemik optik neuropati dan non-arteritik iskemik neuropati, inflammatory (non demyelinating optic neuritis) dan trauma neuropati optik, sedangkan neuropati penurunan penglihatan secara perlahan terdiri dari optic nerve compression, toxic/nutritional dan herediter neuropati. 3 1

BAB 1 fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Neuropati optik

Citation preview

2

BAB 1PENDAHULUAN

Nervus opticus merupakan kumpulan axon sel-sel lapisan ganglionik retina yang berfungsi mengirimkan informasi penglihatan ke otak. Nervus opticus muncul dari bagian belakang bola mata dan meninggalkan rongga orbita melalui canalis opticus untuk masuk ke dalam rongga cranium yang selanjutnya menyatu dengan nervus opticus sisi lainnya membentuk chiasma opticum.1Neuropati optik mengacu pada kerusakan nervus optik dalam mentransmisikan sinyal penglihatan dari retina mata ke otak dan dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan akut.2 Neuropati optik seringkali menyebabkan penurunan penglihatan. Berdasarkan onset penurunan penglihatan, neuropati optik dapat dibedakan menjadi 2 yaitu penurunan penglihatan mendadak dan penurunan penglihatan perlahan. Neuropati optik dengan penurunan penglihatan mendadak berdasarkan etiologinya terdiri dari demyelinating optic neuritis, arteritik iskemik optik neuropati dan non-arteritik iskemik neuropati, inflammatory (non demyelinating optic neuritis) dan trauma neuropati optik, sedangkan neuropati penurunan penglihatan secara perlahan terdiri dari optic nerve compression, toxic/nutritional dan herediter neuropati.3Iskemik optik neuropati adalah kondisi iskemik yang mempengaruhi bagian proksimal saraf optik yang disuplai oleh arteri silia posterior, sehingga menyebabkan kehilangan penglihatan akut. Iskemik optik neuropati merupakan penyebab kedua paling sering neuropati optik pada usia lebih dari 50 tahun.4 Nonarteritic anterior ischemikk optik neuropati (NAION) adalah neuropati optik paling sering pada pasien usia lebih dari 50 tahun dengan insiden di Amerika Serikat 2,3-10,2 per 100.000 populasi, dengan estimasi 6000-8000 kasus baru setiap tahun, sedangkan insiden terjadinya arteritic anterior ischemik optik neuropati (AAION) lebih rendah yaitu 0.36 per 100.000 pada pasien dengan usia lebih dari 50 tahun.4,5 Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional tahun 2007, proporsi low vision di Indonesia adalah sebesar 4,8% (Asia 5% - 9%), kebutaan 0,9%, glaukoma sebesar 0,5%, dan katarak sebesar 1,8% pada penduduk usia 30 tahun keatas.6Adanya penurunan penglihatan merupakan suatu masalah yang menganggu mobilitas penderitanya serta menimbulkan dampak sosial ekonomi dan kesehatan bagi lingkungan keluarga dan masyarakat. Berdasarkan pada kenyataan dan masalah diatas, referat ini membahas mengenai beberapa keadaan yang dapat menyebabkan kerusakan nervus optikus, sehingga diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca mengenai neuropati optik.

1