29
PEMENTASAN DRAMA

B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

PEMENTASAN DRAMA

Page 2: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

STANDAR KOMPETISI

5. Memahami pementasan Drama

KOMPETENSI DASAR

5.2 Menganalisis pementasan

Drama

Page 3: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

What will we learn..?

• Pengertian pementasan drama

• Jenis-jenis pementasan drama

• Pembagian tugas dalam pementasan drama

• Teknik dalam pementasan drama

• Dasar pementasan drama

Page 4: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Pengertian Drama Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal

dari bahasa Yunani yaitu “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan

sebagainya. Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu

tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama

disebut aktor atau lakon.

Page 5: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak dan konflik merupakan sumber pokok dari drama.Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) drama memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan

sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan

konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yan

menyedihkan.

Dalam pementasan drama, juga dikenal istilah unsur intrinsik.Unsur-unsur intrinsik drama adalah unsur-

unsur pembangunan struktur yang ada di dalam drama itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik drama menurut Akhmad Saliman (1996 : 23) ada 7 yakni : alur,

amanat, bahasa, dialog, latar, petunjuk teknis, tema dan tokoh.

Page 7: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

BENTUK-BENTUK DRAMA

Page 8: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Drama menurut masanya a. Drama Baru / Drama Modern Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari. b. Drama Lama / Drama Klasik Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.

Page 9: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Berdasarkan Bentuk Sastra Cakapnya

a. Drama puisi,

yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.

b. Drama prosa,

yaitu drama yang cakapannya disusun dalambentuk prosa.

Page 10: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Berdasarkan sajian isinya a. Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang terlibat dalam situasi gawatkarena sesuatu yang tidak menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaan dankehancuran. Dapat juga berarti drama serius yangmelukiskan tikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yangluar biasa, yang berakhir dengan malapetaka ataukesedihan. b. Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan di dalamnya dapat bersifatmenyindir, dan yang berakhir dengan bahagia. c. Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur duka cita tetapi berakhir dengan kebahagiaan.

Page 11: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Berdasarkan kuantitas cakapannya

• Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata

• Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.

• Doalogmonolog, yaitu drama yang menggunakan banyakkata-kata.

Page 12: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya

• Opera/operet, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik.

• Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni eksposisi.

• Tablo, yaitu drama yang juga menonjolkan seni eksposisi.

Page 13: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Bentuk-bentuk lain • Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau

melanggar konversi alur, penokohan, tematik. • Drama baca, naska drama yang hanya cocok untuk

dibaca,bukan dipentaskan. • Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan

kambangsawan (muncul abad ke-18). • Drama domestik, drama yang menceritakan kehidupanrakyat

biasa. • Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan

kejathan atau keruntuhan tokoh utama • Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya

digabungkan dengan upacara kebaktian gereja (di AbadPertengahan).

• Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri dari satu babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemerangaya, latar, serta pengaluran yang ringkas.

• Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada (terutama dipedesaan).

Page 14: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

QuiZONE • Kedalam jenis manakah cuplikan

drama yang telah kami sajikan pada Slide ke 6….?

• Jelaskan Alasannya..?

Page 15: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Pembagian Tugas Dalam Pementasan

Drama

Page 16: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

PEMBAGIAN TUGAS DALAM PEMENTASAN DRAMA

Sebelum sampai pada penggarapan naskah untuk pementasan,terlebih dahulu perlu kita

kenal beberapa fungsi atau peran dalam pementasan. Pada dasarnya kerja pementasan adalah kerja kelompokatau tim. Tim terbagi

menjadi dua, yaitu tim penyelenggara dan tim pementasan.

Page 17: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Tim Pementasan

• Yang dimaksud tim pementasanadalah sekelompok orang yang bertugas menyajikan karya seni(drama) untuk ditonton. Tim pementasan terdiri dari : – Sutradara

– Penulis Naskah

– Penata Panggung

– Penata Cahaya

– Penata Rias dan Busana

– Penata Suara.Aktor

Page 18: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Tim penyelenggara Yang dimaksud tim penyelenggara pementasan adalah orang-orang yang bekerja untuk melaksanakaan "acara" pementasan.Tim penyelenggara meliputi:

– Ketua Panitia – Sekretaris – Bendahara – Sie Acara – Sie Dana – Sie Dokumentasi – Sie Perlengkapan – Sie Konsumsi – Sie Tempat

Tim ini berperandalam "menjual" karya seni (drama). Sukses tidaknya acara pementasan (dengan indikasi jumlah penonton yang banyak, keuntungan finansial minimal balik modal, apresiasi penonton,sound sistem, lighting yang bagus) bergantung pada tim ini.

Page 19: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

TEKNIK PEMENTASAN DRAMA

Page 20: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

TEKNIK PEMENTASAN DRAMA Dalam mementaskan atau bermain drama perlu memahami berbagai teknik. Menurut Rendra (1978) ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan dalam mementaskan drama Teknik tersebut yaitu : 1. Teknik Muncul Cara pemain memunculkan diri pada saat tampil pertama kalinya di atas pentas dalam satu drama babak, atau adegan. Pemunculan tersebut memberi kesan pada para penonton sesuai peran yang dimainkan. Jika memerankan seorang ustadz, dia harus memperlihat diri sebagaimana layaknya ustadz, berpakaian muslim dengan tutur kata yang lemah lembut sesuai dan prilaku kelihatan sopan dan santun kepada siapa pun. 2. Teknik memberi Isi Pengucapan suatu kalimat dengan penekanan makna tertentu melalui tempo, nada, dinamik, misalnya : • DIA sangat baik padaku (bukan saya atau mereka) • Dia SANGAT baik padaku (bukan kurang atau cukup) • Dia sagat BAIK padaku ( bukan tidak baik ) • Dia sangat baik PADAKU (bukan orang lain tapi padaku) • Teknik ini harus terpadu dengan teknik jasmaniah seperti

mimik, sikap, gerak anggota badan lainnya (gestur)

Page 21: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

3. Teknik Pengembangan Teknik membuat drama bergerak dinamis menuju klimaks atau drama tidak datar. Teknik terbagi atas beberapa teknik yang intinya menyangkut penggunan pengucapan dan jasmaniah, (a) Teknik pengembangan pengucapan: seperti menaikkan volume suara atau sebaliknya, menaikkan tinggi nada suara atau sebaliknya, menaikkan kecepatan tempo suara atau sebaliknya (b) Teknik pengembangan jasmaniah, yakni - Menaikkan posisi jasmaniah, dari duduk menjadi berdiri lalu berjongkok dan seterusnya - Dengan cara memalingkan kepala, tubuh atau seluruh tubuh - Dengan cara berpindah tempat dari kiri ke kanan , dari belakang ke depan, dan sebagainya. - Dengan cara menggerakan anggota badan tanpa berubah tempat seperti menggerakkan kaki atau jari - Dengan ekspresi wajah (mimik) untuk mencerminkan emosi tertentu, misalnya mata sendu, muram untuk mengekspresikan kesedihan dan sebagainya. 4. Teknik Timing Tekni ini merupakan ketepatan hubungan antara gerakan jasmaniah dengan kata-kata atau kalimat yang diucapkan dalam waktu yang singkat atau sekejap, misalnya: - Bergerak sebelum mengucapkan kata-kata tertentu, seperti menepuk kepala “aku lupa, maaf!’ - Bergerak sambil mengucapkan sesuatu seperti menepuk kepala sambil mengucapkan “Aku lupa, maaf!” - Bergerak setelah mengucapkan sesuatu seperti “Aku lupa, maaf!” lalu menepuk kepala.

Page 22: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

5.Teknik Penonjolan

Penonjolan isi merupakan teknik dimana seorang pemain harus memahami pada bagian mana suatu kalimat yang perlu ditonjolkan pada saat diucapkan. Seterusnya pada bagian mana dalam suatu adegan/babak yang perlu ditonjokan. Hal ini agar penonton dapat menikmati pementasan dengan penuh keharuan.

Page 23: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

DASAR-DASAR PEMENTASAN DRAMA

Page 24: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

DASAR-DASAR PEMENTASAN DRAMA

Sebelum bermain drama, Junaedi (1989) dan Ramelan (1982) mengemukakan beberapa dasar-dasar pementasan yang perlu dikuasai dengan baik supaya pemntasan dapat menarik simpati penonton. Dasar-dasar tersebut sebagai berikut:

– Penguasaan Vokal

– Penguasaan Mimik.-Intonasi Dasar

– Penguasan Kelenturan Tubuh

– Penguasaan Pemahaman Watak Peran

Page 25: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

CONTOH SOAL

1. Perhatikan cuplikan dialog berikut ini!

Astuti: itu persoalan yang banyak kita rasakan

Yanti : Kamu juga mengalami seperti ini?

Astuti: ……….

Kalimat yang tepat sebagai jawaban astuti adalah…

A. Ah, tidak seperti itu

B. Itu Cuma pikiranmu

C. Biasa-biasa saja itu hanya sangkaanmu saja

D. Ya. Apa yang kamu alami aku merasakan

E. Memang kita mengalami peristiwa yang sama

Page 26: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

2. Anton: Dik, nanti sore jadi, bukan? Didik : Jadi apa? Anton: ………………………….. Didik : Ah, ya! Aku hampir lupa. Untung ka u ingatkan. Antara sekolah kita dengan SMA “Jubilee International,” kan! Anton: Betul, kalau tidak menontonnya, rugi kita. Hahah… haha..haha. Didik : Ya, karena primadona kita akan turun nanti. OK, sampai nanti sore. Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah…

Page 27: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

A. Mengerjakan PR Matematika di rumah Nyoman B. Menyaksikan pertandingan bola voli di TVRI C. Kita menjenguk Handi di RSUP Permana Rita, anak

SMAN 17 Agustus Padang D. Kita mendengarkan bersama siaran “ Debat “ di

RRI E. Menonton pertandingan bola basket.

3. Bentuk penyajian seperti teks diatas biasa digunakan dalam karya sastra berbentuk…

A. Cerpen B. Puisi C. Drama D. Hikayat E. Novel

Page 28: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama

Referensi

• http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-drama-dan-jenis-macam-drama-pelajaran-bahasa-indonesia

• http://blog-indonesia.com/blog-archive-6802-5.html

• http://aamovi.wordpress.com/tag/pengertian-drama/

• http://ebookpp.com/ma/macam-macam-judul-drama-pdf.html

Page 29: B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama