16
SHORT FILM FESTIVAL PROGRAM AUSTRALIA + INDONESIA FOR RESOURCES, VISIT: REELOZIND.COM

AUSTRALIA + INDONESIA PROGRAM SHORT FILM FESTIVAL€¦ · Australia-Indonesia Centre berkomitmen untuk lebih mendekatkan kedua negara melalui kolaborasi penelitian ilmiah, inisiatif-inisiatif

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

SHORT FILM FESTIVAL PROGRAMAUSTRALIA + INDONESIA

FOR RESOURCES, VISIT:REELOZIND.COM

HOST A POP-UP FILM FESTIVAL / UNTUK MENGGELAR FILM FESTIVAL POP-UP

WOULD YOU LIKE TO HOST A POP-UP REELOZIND! FESTIVAL SCREENING AT YOUR SCHOOL / UNIVERSITY / COMMUNITY HALL / OFFICE OR PARK? THE PROCESS IS SUPER EASY!

–INGIN JADI HOST FESTIVAL FILM REELOZIND! DI SEKOLAH / KAMPUS / BALAI KOTA / KANTOR / TAMAN? CARANYA MUDAH!

WE WILL PROVIDE EVENT KITS PAKET FILM DISEDIAKAN

Event Kits will include poster files, the e-program and assets to make up your own promotional material as you like! And of course, the film reel file itself.

Kami akan sediakan Paket Film berisi file poster, e-program dan perlengkapan lain untuk membuat materi promosi sesuai keinginanmu! Dan, tentunya, reel film-film.

PROMOTING YOUR EVENT PROMOSIKAN EVENT KAMU

Once your event is confirmed, we’ll add you to the official poster and website, and promote your event through our social media channels.

Setelah semua dikonfirmasi, kami akan sertakan acara kamu di poster dan website, dan mempromosikan acara kamu melalui jaringan media sosial ReelOzInd!

SHARE YOUR EVENT SHARE EVENT KAMU

We’d also love for you to share your promotion, as well as photos and videos from your events and activities, with us on our social media. You can find us on both Facebook and Twitter as @ReelOzInd.

Kami juga akan bantu share acara kamu, serta semua foto dan video dan aktivitas lain lewat media sosial. Tag kami @ReelOzInd di Facebook dan Twitter.

HOS

T A P

OP-U

P FI

LM F

ESTI

VAL

HOSTING A POP-UP EVENT UNTUK MENGGELAR FILM FESTIVAL POP-UP

As Pop-up screening hosts you are free to choose any date within the Festival period (6 October - 31 December 2019) to hold your event, and any venue type that suits you.

As is the nature of pop-ups, any gathering large or small is fabulous!

To register, contact: [email protected]

Sebagai host kamu bebas memilih tanggal tayang selama periode Festival (6 Oktober - 31 Desember 2019) di lokasi mana pun. Layaknya pop-up, acara ukuran besar atau kecil sama serunya!

Daftarkan diri ke [email protected]

KEY DATES JADWAL

6 OCTOBER 2019 Festival Premieres in Melbourne and Bandung.

6 OCTOBER 2019 - 31 DECEMBER 2019 Pop-up Travelling Festival.

6 OKTOBER 2019Pembukaan Festival Melbourne dan Bandung.

6 OKTOBER - 31 DESEMBER 2019Festival Pop-Up Keliling.

Check the site and social media for festival dates and locations.

REELOZIND.COM

THANK

YOU T

O OU

R SP

ONSO

RS

SCRE

ENIN

G PA

RTNER

SFE

STIV

AL P

ARTN

ERS

MED

IA P

ARTN

ERS

COM

MUNIT

Y PA

RTNER

S“Dr Jim Schiller was a pioneer in the study of local politics in Indonesia. He taught politics and Asian studies at Flinders University in Adelaide for more

than 20 years, and is fondly remembered by his many Indonesian students. The Jim Schiller Prize is awarded for the Best Collaboration between

Indonesian and Australian filmmakers.”“Dr Jim Schiller adalah pelopor dalam studi politik

lokal di Indonesia. Ia mengajar ilmu politik dan studi Asia di Universitas Flinders di Adelaide

selama lebih dari 20 tahun, dan diingat oleh banyak mahasiswa Indonesia. Penghargaan Jim Schiller

dianugerahi untuk Kolaborasi Terbaik antara pembuat film Indonesia dan Australia.”

JIM SCHILLER PRIZE FOR BEST COLLABORATION BETWEEN

INDONESIANS AND AUSTRALIANS

LETT

ER F

ROM

AIC

DIR

ECTO

R

LETTER FROM AIC DIRECTOR

Dear ReelOzInd! Festival audiences,

The Australia-Indonesia Centre is committed to bringing the two nations closer together through collaborative scientific research, bilateral diplomacy initiatives and through sharing culture.

We are proud to bring you the 4th ReelOzInd! Australia Indonesia Short Film Festival.

Judged by an impressive array of figures from the film industry and academia, we hope the competition and the festival it created can continue to tell the stories of close neighbours and build understanding for years to come.

Thanks to all who shared their creativity, and I extend my congratulations to the winners.

We hope you enjoy this exciting cultural event: ReelOzInd!

Happy viewing, Eugene Sebastian, AIC Director.

SURAT DARI DIREKTUR AIC

Penonton Festival ReelOzInd! yang kami hormati,

Australia-Indonesia Centre berkomitmen untuk lebih mendekatkan kedua negara melalui kolaborasi penelitian ilmiah, inisiatif-inisiatif diplomasi bilateral serta melalui pertukaran budaya.

Dengan bangga kami mempersembahkan Festival Film Pendek Australia - Indonesia ReelOzInd! Keempat.

Dengan penjurian oleh jajaran tokoh industri film dan akademisi, kami berharap semoga kompetisi dan festival ini dapat terus menceritakan kisah-kisah dari tetangga dekat serta dapat membangun pemahaman untuk tahun-tahun mendatang.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah berbagi kreativitas mereka, dan saya menyampaikan selamat kepada para pemenang.

Kami harap kamu menikmati inisiatif yang menarik di bidang budaya: ReelOzInd!

Selamat menonton, Eugene Sebastian, Direktur AIC.

THE AUSTRALIA-INDONESIA CENTRE IS COMMITTED TO BRINGING THE TWO NATIONS CLOSER TOGETHER THROUGH COLLABORATIVE SCIENTIFIC RESEARCH, BILATERAL DIPLOMACY INITIATIVES AND THROUGH SHARING CULTURE.

AUSTRALIA-INDONESIA CENTRE BERKOMITMEN UNTUK LEBIH MENDEKATKAN KEDUA NEGARA MELALUI KOLABORASI PENELITIAN ILMIAH, INISIATIF-INISIATIF DIPLOMASI BILATERAL SERTA MELALUI PERTUKARAN BUDAYA.

AIC DIRECTOR EUGENE SEBASTIAN

IN 2018 REELOZIND! SAW A SHORTLIST OF FILMS SCREENED AT OVER 30 LOCATIONS IN AUSTRALIA AND INDONESIA. A GLOBAL ONLINE AUDIENCE OF MORE THAN 5000 VIEWERS HAD THE OPPORTUNITY TO VIEW AND VOTE FOR THEIR FAVOURITES TO SELECT THE PEOPLE’S CHOICE AWARD.

REELOZIND! 2018 FILM-FILM YANG MASUK SHORTLIST DITAYANGKAN DI LEBIH BANYAK 30 TEMPAT DI AUSTRALIA AND INDONESIA. LEBIH DARI 5000 PENONTON ONLINE SECARA GLOBAL BERKESEMPATAN MENYAKSIKAN DAN MEMILIH FILM FAVORIT MEREKA UNTUK KATEGORI PEOPLE’S CHOICE AWARD.

REELOZIND! DIRECTOR JEMMA PURDEY

LETTER FROM AIC DIRECTOR

Dear ReelOzInd! Festival audiences,

The Australia-Indonesia Centre is committed to bringing the two nations closer together through collaborative scientific research, bilateral diplomacy initiatives and through sharing culture.

We are proud to bring you the 4th ReelOzInd! Australia Indonesia Short Film Festival.

Judged by an impressive array of figures from the film industry and academia, we hope the competition and the festival it created can continue to tell the stories of close neighbours and build understanding for years to come.

Thanks to all who shared their creativity, and I extend my congratulations to the winners.

We hope you enjoy this exciting cultural event: ReelOzInd!

Happy viewing, Eugene Sebastian, AIC Director.

SURAT DARI DIREKTUR AIC

Penonton Festival ReelOzInd! yang kami hormati,

Australia-Indonesia Centre berkomitmen untuk lebih mendekatkan kedua negara melalui kolaborasi penelitian ilmiah, inisiatif-inisiatif diplomasi bilateral serta melalui pertukaran budaya.

Dengan bangga kami mempersembahkan Festival Film Pendek Australia - Indonesia ReelOzInd! Keempat.

Dengan penjurian oleh jajaran tokoh industri film dan akademisi, kami berharap semoga kompetisi dan festival ini dapat terus menceritakan kisah-kisah dari tetangga dekat serta dapat membangun pemahaman untuk tahun-tahun mendatang.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah berbagi kreativitas mereka, dan saya menyampaikan selamat kepada para pemenang.

Kami harap kamu menikmati inisiatif yang menarik di bidang budaya: ReelOzInd!

Selamat menonton, Eugene Sebastian, Direktur AIC.

LETT

ER F

ROM

THE

REEL

OZIN

D! DIR

ECTO

R

LETTER FROM THE REELOZIND! DIRECTOR / SURAT DARI DIREKTUR REELOZIND!

FESTIVAL INI UNIK. TIDAK PERNAH ADA FESTIVAL LAIN YANG MEMPERTEMUKAN PEMBUAT FILM AUSTRALIA DAN INDONESIA UNTUK BERBAGI PEKERJAAN DAN KISAH MEREKA DI FORUM YANG SAMA, DAN MENYUGUHKAN FILM-FILM INI KEPADA PENONTON DI SEJUMLAH LOKASI DI INDONESIA DAN AUSTRALIA SERTA PENONTON MELALUI PLATFORM ONLINE KAMI.

THIS FESTIVAL IS UNIQUE. THERE IS NO OTHER THAT BRINGS AUSTRALIAN AND INDONESIAN FILMMAKERS TOGETHER TO SHARE THEIR WORK AND STORIES IN THE SAME FORUM AND WHICH BRINGS THESE FILMS TO AUDIENCES GATHERED IN MULTIPLE LOCATIONS ACROSS INDONESIA AND AUSTRALIA AND THROUGH OUR ONLINE PLATFORM.

IT IS WITH GREAT PLEASURE THAT WE PRESENT THE 4TH REELOZIND! AUSTRALIA INDONESIA SHORT FILM COMPETITION AND FESTIVAL. ReelOzInd! continues in its aims to raise awareness and improve understanding between Australians and Indonesians.

This year our theme is ‘change’. As you will see, the films presented in this festival show us that Indonesians and Australians share very similar hopes, struggles and challenges.

This festival is unique. There is no other that brings Australian and Indonesian filmmakers together to share their work and stories in the same forum and which brings these films to audiences gathered in multiple locations across Indonesia and Australia and through our online platform.

Once again this year we were excited by the great response to the competition in both countries, with high quality films entered in each of our categories; documentary, fiction, animation and representing young filmmakers. This year we are honoured to present the Jim Schiller Prize for Best Collaboration between Indonesia and Australian filmmakers.

We encourage you to vote for your own favourites in our online viewer poll and share them with your friends, and even better, to get together for a screening as a ReelOzInd! Pop-Up Festival Host (REELOZIND.COM).

Thank you to our judges for their generosity, to all the entrants for sharing their wonderful creativity and we congratulate the winners!

Enjoy! Selamat menonton! Jemma Purdey, ReelOzInd! Director

DENGAN SENANG HATI KAMI MEMPERSEMBAHKAN REELOZIND! AUSTRALIA INDONESIA SHORT FILM COMPETITION AND FESTIVAL UNTUK KEEMPAT KALINYA ATAU REELOZIND! 4.0!ReelOzInd! terus bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman di antara warga Australia dan Indonesia.

Tema ReelOzInd! Australia Indonesia Short Film Competition 2019 adalah ‘berubah’. Film-film yang ditayangkan dalam festival ini menunjukkan bahwa orang-orang Indonesia dan Australia memiliki harapan, perjuangan, dan tantangan yang sama.

Festival ini unik. Tidak pernah ada festival lain yang mempertemukan pembuat film Australia dan Indonesia untuk berbagi pekerjaan dan kisah mereka di forum yang sama, dan menyuguhkan film-film ini kepada penonton di sejumlah lokasi di Indonesia dan Australia serta penonton melalui platform online kami.

Tahun ini, kami sangat gembira dengan respon yang baik terhadap kompetisi ini di kedua negara, dengan masuknya film-film berkualitas tinggi ke dalam masing-masing kategori; mulai dari dokumenter, fiksi, animasi dan keterwakilan generasi muda. Tahun ini kami merasa terhormat untuk menghadiahkan Hadiah Jim Schiller untuk Kolaborasi Terbaik antara pembuat film Indonesia dan Australia.

Kami meminta Anda untuk memilih film favorit masing-masing dalam jajak pendapat online kami dan membaginya dengan teman-teman Anda, dan lebih baik, berkumpul bersama untuk pemutaran film Festival Pop-Up ReelOzInd! (REELOZIND.COM).

Terima kasih kepada para juri untuk kemurahan hati mereka, serta semua yang mengirimkan karyanya untuk berbagi kreativitas hebat mereka, dan tak lupa kami mengucapkan selamat kepada para pemenang!

Enjoy! Selamat menonton! Jemma Purdey, Direktur ReelOzInd!

MEE

T TH

E JU

DGE

S

ANDREW MASON

Andrew Mason is a producer with more than 30 years of industry experience in film and television production. He produced New Line’s kafkaesque thriller Dark City in 1998, directed by Alex Proyas. Between 1998 and 2003 he served as producer or executive producer for films including the Waschowski brothers’ The Matrix and its sequels, Matrix Reloaded and Matrix Revolutions. More recently, under the banner Hopscotch Pictures, he has produced Adoration (2013); I, Frankenstein, Saving Mr Banks and The Water Diviner starring Russell Crowe. He has also served in a number of official roles including Deputy Chair on the board of the Screen NSW, the board of the Sydney Film Festival, and the Council of Australian Film Television & Radio School.

Andrew Mason adalah produser yang berpengalaman 30 tahun di perfilman dan TV. Dia memproduksi thriller new line gaya kafkaesque Dark City 1998 disutradarai Alex Proyas. Antara 1998 dan 2003 dia produser atau eksekutif produser sederet film studio Amerika Serikat diantaranya The Waschowski brother’s The Matrix dan sambungannya, Matix Reloaded dan Matrix Revolutions. Pada tahun 2011 Mason mendirikan Hopscotch Features di bawah bendera itu memproduksi Adoration (2013), I, Frankenstein, Saving Mr. Banks dan The Water Diviner yang dibintangi Russell Crowe. Mason mempunyai beberapa peran resmi yang penting pada Dewan Layar Putih New South Wales, Sydney Film Festival, dan Dewan Sekolah TV & Radio Australia.

CIKA PRIHADI

Fransiska Prihadi is Program Director of MINIKINO Film Week (MFW) Bali International Short Film Festival. She’s also an architect, out-of-school education entrepreneur. She pursued short film appreciation since 2007 while maintaining her network in the world of architecture, philanthropy and film production. Fransiska is a member of SEA Shorts, Malaysia 2017 and 2018 selection committee.

Fransiska Prihadi adalah direktor program MINIKINO, organisasi pertama di Indonesia yang menyatakan diri fokus pada film pendek, segera menarik perhatian publik. Pada bulan Maret 2003, Minikino mulai melakukan pemutaran dan diskusi film pendek di venue partner pertama diluar Bali. Cika juga arsitek, pengusaha untuk pendidikan dan apresiasi film.

NAJWA SHIHAB

Najwa Shihab is a multi-award winning journalist and anchor of the nightly current affairs show mata najwa (Trans7). Najwa regularly interviews the country’s political, social and cultural leaders. Najwa’s YouTube channel has over 2.4 million subscribers and after launching in 2017 she received the YouTube Silver Button for receiving 100k subscriptions in just three months. A graduate of the UI Law School, in 2009 Najwa received an Australian Leadership Award and completed her LLM at Melbourne University. Najwa is the Indonesian Reading Ambassador 2016-2020.

Najwa Shihab adalah jurnalis pemenang berbagai penghargaan dan pembawa acara malam terkini Mata Najwa (Trans7). Najwa secara rutin mewawancarai para tokoh politik, sosial dan budaya Indonesia. Saluran Youtube Najwa memiliki lebih dari 2.4 juta pengikut dan setelah diluncurkan pada 2017 Ia menerima Silver Button karena telah menerima 100 ribu subscription hanya dalam waktu tiga bulan. Lulus dari Fakultas Hukum UI, pada 2009 Najwa menerima Australian Leadership Award dan menyelesaikan LLM-nya di Melbourne University. Najwa adalah duta baca Indonesia 2016 – 2020.

NICK BAKER

Nick Baker is a member of the ReelOzInd! Advisory Group and a judge for ReelOzInd! 2019. Nick has written, directed and produced a number of short films over the past decade. After a few years of living abroad, he reconnected with primary school friend Tristan Klein to form Seek and Hide Productions in Sydney. Together they have achieved considerable success at film festivals internationally. They have won Tropfest New York and placed runner-up twice at Tropfest Australia. Their short film The Wall, narrated by David Wenham, was nominated for an AACTA Award, Australia’s highest film accolade.

Nick telah menulis, menyutradarai dan memproduksi sejumlah film pendek selama beberapa dekade terakhir. Setelah beberapa tahun tinggal di luar negeri, Ia berhubungan kembali dengan teman sekolahnya Tristan Klein untuk membentuk Seek and Hide Productions di Sydney. Bersama-sama mereka meraih kesuksesan besar di berbagai festival film internasional. Mereka telah memenangkan Tropfest New York dan dua kali menjadi runner-up di Tropfest Australia. Film pendek mereka, The Wall, diriwayatkan oleh David Wenham, menjadi nominasi untuk penghargaan AACTA, penghargaan film tertinggi Australia.

MEET THE JUDGES

NOVI KURNIA

Novi Kurnia is a lecturer and researcher at the Department of Communication Science, Faculty of Social and Political Sciences at Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. She is also a researcher at Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media, Media Regulation and Regulator Research Centre), Yogyakarta. Kurnia finished her PhD study at Flinders University, South Australia, in 2014. Her thesis about women film directors and their films in post-New Order Indonesia. She also completed her master program at Flinders University in 2007 by writing a thesis about the discourse of polygamy in Indonesian cinema. Kurnia is also the founder and chair-person of IF!fest (Indonesian Film Festival) held in Adelaide in 2006, 2008 & 2009. She has organised and served as a jury member for several film festivals in her hometown, Yogyakarta. Her main interest is film, media, gender and cultural studies. Her works published in national and international journals and books.

Novi Kurnia adalah seorang dosen dan periset dari jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP UGM, Yogyakarta, Indonesia. Dia juga periset pada Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media), Yogyakarta. Novi mendapat gelar PhD di Flinders University South Australia tahun 2014. Tesisnya tentang sutradara-sutradara wanita dan film-film karya mereka pada era post-new order di Indonesia. Dia juga tamat master program di Flinders University pada tahun 2007 dan tesisnya tentang diskursus poligami di film Indonesia. Novi juga pendiri dan ketua IF!fest, Festival Film Indonesia di Adelaide tahun 2006, 2008, dan 2009. Dia mengorganisir dan menjadi anggota juri dalam beberapa festival film di kota asalnya, Yogyakarta. Interes utamanya adalah film, media, gender dan kajian budaya. Karyanya diterbitkan dalam berbagai jurnal dan buku di dalam negeri dan di luar negeri.

PAUL O’BRIEN

Paul O’Brien is a South African-Australian actor best known for roles on Home & Away, Neighbours, Underbelly and feature films Christmas Down Under and A Summer to Remember. He won the Logie Award for Most Popular New Male Talent in 2006. In 2018, O’Brien played the lead role in Message Man, a production filmed throughout Indonesia. Through Paul O’Brien Acting, he also offers acting coaching classes from his Melbourne-based studio.

Paul O’Brien merupakan aktor keturunan Afrika Selatan-Australia yang terkenal karena perannya di Home & Away, Neighbours, Underbelly dan film-film Natal Christmas Down Under dan A Summer to Remember. Ia memenangkan penghargaan Logie untuk kategori Artis Pria Pendatang Baru Terpopuler pada 2006. Pada 2018, O’Brien memerankan peran utama dalam Message Man, sebuah produksi yang difilimkan di seluruh Indonesia. Melalui Paul O’Brien Acting, Ia juga menawarkan kelas pelatihan akting dari studionya yang berbasis di Melbourne.

SUZY HUTOMO

Suzy Hutomo is the co-owner and chairperson of The Body Shop Indonesia. She has served as a climate presenter with Al Gore’s The Climate Reality Project since 2011 and is also the founder of Sustainable Suzy, a lifestyle channel that can be found here. Suzy also is a member of the Supervisory Board of KEHATI – the Indonesia Biodiversity Foundation, the Board of Greenpeace Southeast Asia and the Board of the Kopernik Foundation.

Suzy Hutomo adalah salah satu pemilik dan eksekutif dari Body Shop Indonesia. Dia telah menjadi presenter pada The Climate Reality Project dari Al Gore sejak 2011 dan juga pendiri dari Sustainable Suzy, sebuah saluran gaya hidup yang dapat ditemukan disini. Suzy juga merupakan anggota dewan pengawas KEHATI – Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia, anggota Dewan dari Greenpease Asia Tenggara dan juga anggota dari Yayasan Kopernik.

MEET THE JUDGES

MEE

T TH

E JU

DGE

S

REEL

OZIN

D! 20

19 S

HOR

TLIS

T BY

CAT

EGOR

Y

BEST FICTION / FIKSI TERBAIK

SWIPE* Australia, 2018

A woman, fragmented by the pursuit of success, navigates her way through the volatile world of virtual reality dating.

Seorang wanita yang terpuruk oleh ambisi mengejar kesuksesan sedang menjalani sebuah kencan virtual yang membahayakan.

* eligible for the Jim Schiller Prize for Best Collaboration between Australia and Indonesian filmmakers

* memenuhi syarat untuk Hadiah Jim Schiller bagi Kolaborasi Terbaik antara pembuat film Australia dan Indonesia

DIRECTOR Esther YongSCREENWRITER Esther YongPRODUCERS Esther Yong, Ali Teasdale, Carly BullenKEY CAST Lucy Barrett

FICTION

9:45

Colour | All ages

FANA Indonesia, 2019

When a relationship starts to falter because of mistakes from both parties, then there must be one who ends it.

Ketika sebuah hubungan mulai menampakkan keretakan karena kesalahan yang dibuat oleh kedua belah pihak, seseorang dari mereka harus mengakhirinya.

DIRECTOR Arhan Arunika

SCREENWRITER Arhan Arunika

PRODUCER Arhan Arunika, Nada Bonang

FICTION

3:50

Colour | All ages

PILGRIMAGE Australia, 2019

On an annual bush walk, a couple are forced to confront harsh truths about their relationship when the question of children comes up. Across the backdrop of the Australian outback, they journey towards their sacred site, but in so doing a much darker reality becomes apparent. One which forces them to reflect on memories and moments that are hard to let go.

Ketika melakukan aktivitas bush walk, sepasang laki dan perempuan harus menghadapi kenyataan yang pahit tentang hubungan mereka, ketika pertanyaan-pertanyaan tentang anak muncul di antara mereka. Dengan latar belakang pedalaman Australia, mereka terus berjalan menuju tempat yang mereka keramatkan. Tetapi bersamaan dengan itu, kenyataan yang lebih gelap perlahan-lahan terungkap. Hal ini memaksa mereka untuk merenungkan kembali beberapa kenangan dan peristiwa yang sulit dilupakan.

DIRECTOR Peter BlackburnSCREENWRITER Angus CameronPRODUCERS Ben Blennerhassett, Peter Blackburn, Angus Cameron

FICTION

10:00

Colour | All ages

MELANGUN Indonesia, 2019

A father and his three sons are doing melangun, a tradition of the Orang Rimba, which involves moving from one place to another. The father’s sickness means his sons must build a temporary hut to rest before they continue their journey. The father gives Betando, the oldest child, a final message.

Seorang ayah dan tiga anaknya melakukan melangun, sebuah tradisi Orang Rimba yang artinya adalah berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sakit yang diderita oleh sang ayah membuat anak-anaknya harus membangun sebuah tempat sementara untuk beristirahat sebelum mereka melanjutkan perjalanannya. Kepada anak sulungnya,ia memberikan betando, nasihatnya yang terakhir.

DIRECTOR Wisnu Dewa BrotoSCREENWRITER Albertus Prahasta WibowoPRODUCERS Sintia Lolita Jesika, Angelia Leanartha

FICTION

9:40

Colour | All ages

SEMENTARA SYAHRUL/ TEMPORARY SYAHRUL

Indonesia, 2019

Syahrul finds himself in a dilemma. His wife, Sinta, is jealous and their daughter buys a toy that shocks them.

Syahrul mendapati dirinya dalam sebuah dilema. Istrinya, Sinta, cemburu dan anak gadis mereka membeli mainan yang membuat mereka terkejut.

DIRECTOR Samuel Paul Manurung

SCREENWRITER Jeremy Randolph, Samuel Paul Manurung

PRODUCER Jeremy Randolph

FICTION

8:08

Colour | All ages

BEST FICTION / FIKSI TERBAIK

MY NAME IS MOHAMED AND RAGHAD, Australia, 2019 WE DON’T EXIST HERE ANYMORE

A one shot, twelve-minute film about a day in the life of an Iranian- Ahwazi asylum seeker family, surviving in Australia. We meet these young people on their way home from school. They are racing back to check on their father, who is gravely unwell. As the action unfolds, it is clear these children carry enormous responsibilities for their age, as interpreters, advocates for themselves and their family in a hostile, bureaucratic environment.

Sebuah film berdurasi 12 menit, dalam satu shot, yang bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga pencari suaka dari Iran-Ahwazi, yang mencoba bertahan hidup di Australia. Film ini memperlihatkan bagaimana anak-anak dari keluarga ini merawat dan mengawasi ayah mereka yang sedang sakit parah. Anak-anak ini mempunyai beban berat karena tidak saja harus menjadi penerjemah, tapi juga pembela bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka ketika harus berurusan dengan lingkungan dan birokrasi yang tidak bersahabat.

DIRECTOR Ali Mousawi

SCREENWRITERS Jessica Phoebe Hanna, Wesam Mojahed

PRODUCER Mohamed Kamel

FICTION

11:00

Colour | All ages

SINGLARIS/THE FORTUNE Indonesia, 2019

Business is slow at Ibu Ros’ spices stall and she is beginning to get desperate, when Bejo presents her with a solution.

Bisnis tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh Ibu Ros di warungnya, dan ia mulai merasa putus asa. Di saat itulah, Bejo datang memberikan solusi.

DIRECTOR Hadafi Raihan Karim

SCREENWRITER Hadafi Raihan Karim

PRODUCER Socrates Bangun

FICTION

7:54

Colour | All ages

REEL

OZIN

D! 20

19 S

HOR

TLIS

T BY

CAT

EGOR

Y

REEL

OZIN

D! 20

19 S

HOR

TLIS

T BY

CAT

EGOR

Y

BEST DOCUMENTARY / DOKUMENTER TERBAIK

PERABUAN/ON ASHES Indonesia, 2018

Aris, a second-generation cremator reflects on the significance of his job.–

Aris adalah generasi kedua dalam keluarganya yang mempunyai keahlian kremasi. Ia berbicara tentang bagaimana pentingnya pekerjaan yang ia lakukan.

DIRECTOR Fransiscus Magastowo

PRODUCER Fransiscus Magastowo

DOCUMENTARY

6:31

Colour | All ages

POLYCHROMATIC Australia, 2019

A short documentary featuring four Sydney-based emerging curators (Talia Smith, Tian Zhang, Rebekah Raymond and Nanette Orly) whose diverse cultural identities inform their curatorial practice. Curating is a creative, leadership role and leaders in Australian galleries are most often white, and frequently male. The documentary highlights the challenges faced by non-white curators navigating these overwhelmingly white spaces.

Sebuah dokumenter yang menampilkan empat kurator asal Sydney yang sedang menanjak namanya (Talia Smith, Tian Zhang, Rebekah Raymond dan Nanette Orly). Film ini menggambarkan bagaimana latar belakang budaya mereka mempunyai peran penting dalam sebuah kerja kurasi. Kurasi adalah pekerjaan yang melibatkan kreativitas dan kepemimpinan. Saat ini, sebagian besar kurator di galeri-galeri Australia adalah laki-laki berkulit putih. Film dokumenter ini memperlihatkan tantangan yang dihadapi oleh para kurator non-kulit putih ketika mereka bekerja dalam lingkungan kerja yang didominasi oleh orang kulit putih.

DIRECTOR Sarinah Masukor

EXECUTIVE PRODUCER Diversity Arts Australia

DOCUMENTARY

5:04

Colour | All ages

POSKO PALU/PALU POST* Indonesia, Australia, 2019

Posko Palu shares the immediate reflections and reactions of three young earthquake and tsunami survivors in Palu, Indonesia in the days following the disaster that destroyed their homes and schools in September 2018. A rare and emotional insight into what displacement looks and feels like for youth tackling an unstable situation with incredible resilience.

Film Posko Palu berbagi kisah suka dan duka tiga orang yang selamat dalam bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Indonesia. Bencana ini terjadi pada bulan September 2018 dan menghancurkan rumah dan sekolah di wilayah tersebut. Sebuah penggambaran yang langka sekaligus emosional dalam memahami pengalaman orang muda yang berusaha bangkit dari ketidakpastian dengan apa yang mereka punya.

* eligible for the Jim Schiller Prize for Best Collaboration between Australia and Indonesian filmmakers

* memenuhi syarat untuk Hadiah Jim Schiller bagi Kolaborasi Terbaik antara pembuat film Australia dan Indonesia

DIRECTOR Tim Barretto

ASSISTANT DIRECTOR Dery Prananda

PRODUCER Melanie Filler

DOCUMENTARY

9:49

Colour | All ages

BEST DOCUMENTARY / DOKUMENTER TERBAIK

LETHEK Indonesia, 2018

Mie lethek is a traditional noodle made in Bantul, Yogyakarta. The process of making these noodles is unique, but will modern technology soon replace the traditional methods?

Mie lethek adalah makanan tradisional dari Bantul Jogjakarta. Cara pembuatannya unik, namun apakah cara pembuatan yang tradisional ini akan segera digantikan oleh teknologi modern?

DIRECTOR Achmad Rezi Fahlevie

PRODUCER Cahya Dhini L

DOCUMENTARY

7:10

Colour | All ages

LENA Australia, 2019

Lena works as a hairdresser in a small Peruvian town on the edge of the Amazon jungle. In this short documentary, she recalls her previous career as a singer and her reasons for leaving the industry. Developed under the guidance of Werner Herzog and produced in cooperation with Black factory Cinema, the film is bittersweet portrait of a charismatic young woman, her voice joining millions in the ‘Me Too’ movement.

Lena adalah seorang penata rambut di sebuah desa di Peru, yang berdekatan dengan hutan Amazon. Dalam film dokumenter pendek ini, Lena mengenang kembali ketika ia menjadi seorang penyanyi dan alasan mengapa ia meninggalkan industri hiburan. Film ini dikembangkan di bawah pengarahan Werner Herzog dan diproduksi bersama Black Factory Cinema. Lena adalah gambaran suka-duka seorang wanita karismatik di mana kisahnya turut menyuarakan gerakan “Me Too”.

DIRECTOR Kate Lefoe

SCREENWRITER Kate Lefoe

PRODUCER Kate Lefoe

DOCUMENTARY

8:50

Colour | All ages

ALUK* Indonesia, Australia, 2019

In the isolated mountains of South Sulawesi, lies Tana Toraja: an evolving local culture, an animist religion on the brink of extinction and a people that live side by side with death.

Tana Toraja terletak di sebuah pegunungan di wilayah Sulawesi Selatan. Di sini, kita menjumpai sebuah kebudayaan tradisional animisme yang berada di ambang kepunahan dan orang-orang yang hidup berdampingan dengan kematian.

* eligible for the Jim Schiller Prize for Best Collaboration between Australia and Indonesian filmmakers

* memenuhi syarat untuk Hadiah Jim Schiller bagi Kolaborasi Terbaik antara pembuat film Australia dan Indonesia

DIRECTOR Chris Cochrane-Friedrich

CINEMATOGRAPHER John Hewison

PRODUCER Sam Hewison

DOCUMENTARY

2:25

Colour | All ages

REEL

OZIN

D! 20

19 S

HOR

TLIS

T BY

CAT

EGOR

Y

REEL

OZIN

D! 20

19 S

HOR

TLIS

T BY

CAT

EGOR

Y

BEST ANIMATION / ANIMASI TERBAIK

DEEP BLUE AND DIRTY Australia, 2019

A tactile, layered animation in paint, improvised in response to composer Andrew Schultz’s ‘Deep blue and dirty’, a work for bassoon and piano, music and image, theme and variation.

Sebuah karya animasi yang berlapis dan menyentuh, diciptakan secara spontan sebagai reaksi terhadap ‘Deep blue and dirty’ sebuah karya dari komponis Andrew Schultz yang menggabungkan bassoon dan piano, musik dan gambar, tema dan variasi.

DIRECTOR/PRODUCER Alyssa Rothwell

COMPOSER Andrew Schulz

EDITOR Martin Fox

ANIMATION

5:35

Colour | All ages

TUKIK Indonesia, 2019

Tukik hatches from her shell and moves as quickly as she can towards the sea. 23 years later, she returns to the beach to lay her eggs but discovers it is not as she left it.

Segera setelah lahir, Tukik pergi meninggalkan sarangnya untuk menuju ke laut. Dua puluh tiga tahun kemudian, ia kembali ke pantai untuk menaruh telur-telurnya, namun ia menjumpai pantai tersebut tidak lagi seperti dulu, saat ia meninggalkannya.

DIRECTOR Steven Halim

SCREENWRITER Larry Lijuwardi

PRODUCER Devina Hidayat

ANIMATION

4:20

Colour | All ages

A DAUGHTER’S MEMORY Indonesia, 2018

Indonesia, 1965: hundreds of thousands of people were arrested without official warrants. Some returned home, many disappeared forever. Hundreds of thousands, if not millions, of children lost their parents. A Daughter’s Memory is the story of a survivor of one of the darkest chapters in Indonesia’s history. She recalls her memories with her loving father.

Indonesia, 1965: begitu banyak orang-orang yang ditangkap tanpa alasan yang benar. Sebagian dari mereka bisa pulang ke rumah, namun lebih banyak yang “hilang” untuk selamanya. Banyak anak-anak yang kehilangan orang tua mereka. A Daughter’s Memory adalah salah satu cerita dari sekian banyak anak yang selamat dari sebuah periode sejarah Indonesia yang gelap. Di film ini, Ia mengenang kembali ayahnya.

DIRECTOR Kartika Pratiwi

PRODUCER Kartika Pratiwi

DIRECTOR/ANIMATOR: Wulang Sunu, Studio Batu

ANIMATION

9:00

Colour | All ages

BEST ANIMATION / ANIMASI TERBAIK

MUNCHIES Australia, 2018

Herbert is pleasantly spending the afternoon in his vegetable garden until he discovers something has been munching on his crops. Surely it can’t be that hard to catch the perpetrator?

Pada suatu siang Herbert sedang bekerja di kebun sayurnya ketika ia menemukan sesuatu yang sedang mengunyah di antara tanaman-tanaman yang akan dipanennya. Tidak terlalu sulit baginya untuk menangkap siapa pelakunya.

DIRECTOR Hayley Warnock

PRODUCER Hayley Warnock

ANIMATION

2:35

Colour | All ages

BAD HAIR DAY Indonesia, 2019

Jane has beautiful long hair from childhood, it is long, thick, and curly. But it also makes her stand out from her peers. Can Jane turn a bad hair day into a better one?

Sejak kecil, Jane mempunyai rambut panjang yang bagus, tebal dan ikal. Namun, hal ini membuatnya tampak berbeda di antara teman-temannya. Dapatkah Jane mengubah ‘a bad hair day’ menjadi sesuatu yang lebih baik untuknya?

DIRECTOR Dionisius Miki Pratama

SCREENWRITER Dionisius Miki Pratama

PRODUCER Dionisius Miki Pratama

ANIMATION

5:00

Colour | All ages

REEL

OZIN

D! 20

19 S

HOR

TLIS

T BY

CAT

EGOR

Y

REEL

OZIN

D! 20

19 S

HOR

TLIS

T BY

CAT

EGOR

Y

BEST SHORT FILM BY A YOUNG FILMMAKER (AGED 13-18 YEARS) / FILM TERBAIK OLEH PEMUDA (USIA 13 – 18)

YOUTH FOR CHANGE Australia, 2019

A short documentary following young people as they demand to have a voice in the debate over the climate crisis.

Sebuah dokumenter pendek tentang sekelompok kaum muda yang meminta hak untuk berbicara dalam sebuah debat tentang perubahan iklim.

DIRECTOR Yvonne Morton

SCREENWRITER Yvonne Morton

PRODUCERS Hugh Balmain, Ngoc Nguyen

YOUNG FILMMAKER

8:38

Colour | All ages

BATASE Australia, 2019

44 kilometres away from the hustle and bustle of Kathmandu lies Batase village, and a community devastated by a recent earthquake. With some help the locals are rebuilding.

44 kilometer dari hiruk pikuknya Kathmandu, terbentang desa Batase, dan sebuah komunitas yang menderita akibat bencana gempa bumi. Dengan datangnya bantuan, penduduk desa tersebut membangun kembali tempat tinggalnya.

DIRECTOR Oliver Marsden

SCREENWRITER Sujan Tamang, Christina Lee

PRODUCERS David Marsden

YOUNG FILMMAKER

8:30

Colour | All ages

HOME Australia, 2018

A girl must leave her hometown, her family, her friends. All the things she thought were horrible – how the town was so small and how everyone knew everyone – become the things she will miss the most.

Seorang gadis harus meninggalkan kota kelahirannya, keluarganya dan kawan-kawannya. Semua yang semula tampak menjengkelkan—kotanya yang kecil dan bagaimana semua penduduknya saling mengetahui satu dan lainnya—tiba-tiba menjadi sebuah kenangan yang sangat ia rindukan.

DIRECTORS Jahvis Loveday, Joy Ben Hur

SCREENWRITERS Jahvis Loveday, Joy Ben Hur

PRODUCERS Jahvis Loveday, Joy Ben Hur

YOUNG FILMMAKER

2:26

Colour | All ages

BEST SHORT FILM BY A YOUNG FILMMAKER (AGED 13-18 YEARS) / FILM TERBAIK OLEH PEMUDA (USIA 13 – 18)

DIVERGENSI Indonesia, 2019

A student is treated differently because he has a disability. But his act of kindness will change how others see him.

Seorang pelajar diperlakukan berbeda karena ia difabel. Tetapi, kebaikan hatinya akan mengubah bagaimana orang-orang memandang dirinya

DIRECTOR Jonggi Muhammad K

SCREENWRITER Albarra

PRODUCER Jonggi Muhammad K

YOUNG FILMMAKER

5:00

Colour | All ages

THE MONSTER Australia, 2019

Nine-year-old Tyler is woken at night by a strange, creepy noise. His curiosity gets the better of him so he decides to just take a look around his room. Probably nothing? But the truth is more than that!

Tyler yang berumur sembilan tahun terbangun di malam hari oleh suara aneh dan menakutkan. Keinginannya untuk mengetahui suara itu mendorongnya untuk mengambil keputusan memeriksa kamarnya. Tampaknya tidak ada sesuatu yang harus dikhawatirkan. Tapi kenyataan yang terungkap lebih dari yang ia duga.

DIRECTOR Quang Tran

SCREENWRITER Quang Tran

PRODUCER Quang Tran

YOUNG FILMMAKER

1:25

Colour | All ages

PROMISES/JANJI Indonesia, 2018

A student does not have a sense of responsibility for others or for himself. His teachers and friends have given up on him, until one day something shifts his mood.

Seorang pelajar tidak mempunyai rasa tanggung jawab terhadap orang lain maupun dirinya sendiri. Guru dan teman-temannya sudah putus asa menghadapinya, sampai pada suatu hari sesuatu menggerakan hatinya.

DIRECTOR Dicky Zafirin Q

SCREENWRITER Dicky Zafirin Q

PRODUCER SMA Muhammadiyah 2

YOUNG FILMMAKER

6:23

Colour | All ages

REEL

OZIN

D! 20

19 S

HOR

TLIS

T BY

CAT

EGOR

Y

VIEW AND VOTE FOR YOUR FAVOURITE SHORT FILM IN OUR ONLINE FESTIVAL

REELOZIND.COM

–TONTON DAN PILIH FILM PENDEK FAVORITMU DI FESTIVAL ONLINE

REELOZIND.COM