85
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ASMA BRONKIAL DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS DI IGD RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN DISUSUN OLEH : IRA BONETA NIM.P.14026 PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2017

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

  • Upload
    others

  • View
    32

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI

ASMA BRONKIAL DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN

BERSIHAN JALAN NAFAS DI IGD RSUP

Dr. SOERADJI TIRTONEGORO

KLATEN

DISUSUN OLEH :

IRA BONETA

NIM.P.14026

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2017

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

i

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI

ASMA BRONKIAL DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN

BERSIHAN JALAN NAFAS DI IGD RSUP

Dr. SOERADJI TIRTONEGORO

KLATEN

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma Tiga Keperawatan

DISUSUN OLEH :

IRA BONETA

NIM.P.14026

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2017

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

ii

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

iii

Motto :

“Learning to a process for a change”

(Belajar menghargai sebuah proses untuk sebuah perubahan)

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

iv

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

v

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

vi

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

vii

KATA PENGANTAR

Puji sukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pasien yang Mengalami Asma

Bronkial dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di IGD RSUP Dr.

Soeradji Tirtonegoro Klaten”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini saya banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

yang terhormat

1. Wahyu Rima Agustin, S. Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua STIkes Kusuma

Husada Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk

bergabung di kampus STIkesKusumaHusada Surakarta yang telah

memberikan saya banyak ilmu dan wawasan yang sangat bermanfaat bagi

saya, semoga untuk kedepannya kampus STIkes Kusuma Husada Surakarta

semakin maju dan tercipta tenaga perawat yang profesional.

2. Meri Oktariani, S. Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi D3

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat membina ilmu

di STIkes Kusuma Husada Surakarta.

3. Erlina Windyastuti, S. Kep., Ns., M.Kep selaku sekretaris Program Studi D3

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk dapat

menimba ilmu di STIkes Kusuma Husada Surakarta.

4. Sutiyo Dani Saputro, S.Kep,. Ns selaku dosen pembimbing sekaligu ssebagai

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya studi kasusini.

5. Drs. Agnes Sri Harti, Msi selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberika masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

viii

6. Semua dosen Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Untuk ibuku yang disurga, bapakku, keluarga besarku yang selalu memberiku

semangat dan dukungan dari awal saya menepuh pendidikan sampai sekarang

saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

9. Untuk Reva Indiyani, Aniswara Cahya Pratama dan Alfiah Azkalika yang dari

awal membantu untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Untuk Dinno yang memberikan dukungan dari awal saya menepuh pendidikan

sampai sekarang saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, 20 Juli2017

Penulis

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ...................................................... ii

MOTTO ............................................................................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iv

LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI ................................................ v

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Batasan Masalah .................................................................................... 4

1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 4

1.4 Tujuan ..................................................................................................... 4

1.4.1 Tujuan Umum ............................................................................... 4

1.4.2 Tujuan Khusus .............................................................................. 4

1.5 Manfaat ................................................................................................... 5

1.5.1 Manfaat Teoritis ............................................................................ 5

1.5.2 Manfaat Praktis ............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Penyakit ................................................................................. 7

2.1.1 Pengertian Asma ..................................................................... 7

2.1.2 Etiologi .................................................................................. 8

2.1.3Patofisiologi ............................................................................. 8

2.1.4 Pathway .................................................................................. 10

2.1.5 Manifestasi Klinik .................................................................. 11

2.1.6 Penatalaksanaan ..................................................................... 11

2.1.7 Komplikasi ............................................................................. 11

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

x

2.2Asuhan Keperawatan ........................................................................... 12

2.2.1 Pengkajian .............................................................................. 12

2.2.2 Diagnosa Keperawatan ........................................................... 15

2.2.3Intervensi ................................................................................. 15

2.2.4 Implementasi .......................................................................... 17

2.2.5 Evaluasi .................................................................................. 18

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 19

3.2 Batasan Istilah ..................................................................................... 19

3.3Partisipan .............................................................................................. 19

3.4 Lokasi dan Waktu ............................................................................... 19

3.5 Pengumpulan Data .............................................................................. 20

3.5.1 Wawancara ............................................................................. 20

3.5.2 Observasi dan Pemeriksaan Fisik ........................................... 20

3.5.3 Studi Dokumen ....................................................................... 20

3.6 Uji Keabsahan Data ............................................................................ 20

3.7 Analisa Data ........................................................................................ 21

3.7.1 Pengumpulan Data .................................................................. 21

3.7.2 Meredukasi Data ..................................................................... 21

3.7.3 Penyajian Data ........................................................................ 21

3.8Kesimpulan .......................................................................................... 21

BAB IV HASIL

4.1 Hasil .....................................................................................................22

4.1.1 Gambaran Lokasi .......................................................................22

4.1.2 Pengkajian ..................................................................................22

4.1.3 Analisa Data ...............................................................................27

4.1.4 Diagnosa Keperawatan ..............................................................28

4.1.5 Perencanaan Keperawatan .........................................................29

4.1.6 Implementasi Keperawatan ........................................................32

4.1.7 Evaluasi ......................................................................................36

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

xi

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pengkajian ..............................................................................................38

5.1.1 Tahap Pengkajian Primer...........................................................38

5.1.2 Tahap Pengkajian Sekunder ......................................................40

5.2 Diagnosa Keperawatan ..........................................................................42

5.3 Intervensi Keperawatan..........................................................................42

5.4 Implementasi Keperawatan ....................................................................44

5.5 Evaluasi ..................................................................................................45

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ............................................................................................47

6.1.1 Pengkajian Keperawatan ..............................................................47

6.1.2 Diagnosa Keperawatan ................................................................47

6.1.3 Intervensi Keperawatan ...............................................................47

6.1.4 Implementasi Keperawatan ..........................................................48

6.1.5 Evaluasi ........................................................................................48

6.2 Saran ......................................................................................................49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

xii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Pathway ............................................................................... 10

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

xiii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Identitas Pasien ......................................................................... 22

2. Tabel 4.2 Pengkajian Primer ..................................................................... 23

3. Tabel 4.3 Pengkajian Sekunder ................................................................. 23

4. Tabel 4.4 Riwayat Kesehatan Keluarga .................................................... 26

5. Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Laboratorium .............................................. 26

6. Tabel 4.6 Hasil Foto Thorax ..................................................................... 26

7. Tabel 4.7 Analisa Data .............................................................................. 27

8. Tabel 4.8 Diagnosa Keperawatan ............................................................. 28

9. Tabel 4.9 Perencanaan Keperawatan ........................................................ 29

10. Tabel 4.10 Implementasi Keperawatan ..................................................... 32

11. Tabel 4.11 Evaluasi Keperawatan ............................................................. 36

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

xiv

LAMPIRAN

Lampiran1 : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran2: Lembar Konsultasi

Lampiran3 : Lembar Audience

Lampiran 4 : Asuhan Keperawatan

Lampiran 5 : Jurnal Penelitian

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asma merupakan gangguan saluran pernafasan yang sangat kompleks

(Marni, 2014). Asma merupakan penyumbatan jalan nafas yang tidak dapat

pulih karena spasme bronkus disebabkan oleh trakea dan bronki berespon

secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu (Wijaya & Putri, 2013). Asma

adalah terjadinya penyempitan saluran nafas akibat suatu proses peradangan

(inflamasi). Pada asma, terjadi 3 (tiga) jenis proses yang bersamaan, yaitu

peradangan (inflamasi) pada saluran nafas, penyempitan saluran nafas

(bronkokonstriksi), pengeluaran cairan mukus atau lendir pekat secara

berlebihan akibat dari tiga proses pada asma tersebut, maka pasien asma

dapat mengalami kesukaran bernafas atau sesak yang disertai batuk dan

mengi. Bentuk serangan akut asma mulai dari batuk yang terus-menerus,

kesulitan menarik nafas atau mengeluarkan nafas sehingga perasaan dada

seperti tertekan, serta nafas yang berbunyi (Larasatisari, 2014).

Asma adalah suatu keadaan dimana saluran pernafasan mengalami

penyempitan karena hiperventilasi terhadap rangsangan tertentu yang

menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat sementara. Asma

dibedakan menjadi 2, yakni Asma Bronkial dan Asma Kardial. Asma

bronkial dapat terjadi lantaran adanya radang yang mengakibatkan

penyempitan saluran nafas bagian bawah. Penyempitan ini akibat berkerutnya

otot polos saluran pernafasan, pembengkakan selaput lendir, pembentukan

timbunan lendir yang berlebih. Asma kardial adalah asma yang timbul akibat

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

2

adanya kelainan jantung biasanya terjadi pada malam hari yang disertai sesak

nafas yang hebat (Nurarif & Kusuma, 2013).

Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2011, 235 juta

orang di seluruh dunia menderita asma dengan angka kematian lebih dari 8%

di negara berkembang yang sebenarnya dapat dicegah. Hasil Riset Kesehatan

Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2013 mendapatkan hasil prevalensi nasional

untuk penyakit asma pada semua umur adalah 4,5% (sekitar 46.335 jiwa) dari

93% (sekitar 1.027.763 jiwa) penduduk di Indonesia. Menurut Depkes

pravalensi penyakit asma di Indonesia meningkat dari 5,2% tahun 2009

menjadi 6,4% tahun 2010. Prevalensi kasus asma di Jawa Tengah pada tahun

2013 sebesar 4,3 %.

Asma adalah suatu penyakit gangguan saluran pernafasan, bersihan

jalan napas tidak efektif adalah terdapatnya benda asing seperti sekret pada

saluran pernapasan sehingga menghambat saluran pernapasan. Karakteristik

mayor dari bersihan jalan napas tidak efektif yaitu batuk tidak efektif atau

tidak ada batuk dan ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi jalan

napas, sedangkan batasan karakteristik minor adalah bunyi napas abnormal,

frekuensi, irama dan kedalaman pernapasan abnormal. Ketidakefektifan

Bersihan Jalan Nafas dapat diatasi dengan Fisioterapi dada diikuti batuk

efektif untuk membantu mengeluarkan sekret yang menumpuk pada rongga

paru, hal ini dilakukan dengan mengauskultasi paru sehingga mengetahui

bagian paru manakah yang mengalami penumpukan sekret. Fisioterapi dada

harus diikuti dengan batuk produktif pada pasien (Jayanto dkk, 2015).

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

3

Ansietas atau cemas merupakan perasaan tidak nyaman atau

kekhawatiran yang disertai respons autonom (sumber sering kali tidak

spesifik atau tidak diketahui oleh individu) perasaan takut disebabkan oleh

antisian terhadap bahaya (Nurarif & Kusuma, 2013). Stres dapat

menghantarkan seseorang pada tingkat kecemasan seseorang sehingga

memicu dilepasnya histamin dan leukotrien yang menyebabkan penyempitan

saluran nafas ditandai dengan sakit tenggorokan, sesak nafas dan bisa

menyebabkan serangan asma (Budayani, 2015). Salah satu untuk mengatasi

ansietas atau cemas yaitu dengan cara latihan relaksasi otot progresif

merupakan manajemen untuk mengencangkan dan melemaskan secara

progresif sekelompok otot pada satu bagian tubuh secara berturut-turut.

Teknik relaksasi otot progresif ini diberikan pada dua responden dan semakin

sering dilakukan terbukti 5,5% mengurangi ketegangan dan kecemasan

karena penderita asma bronkial akan lebih rileks dalam mengatur pernafasan

serta lebih tenang dalam berfikir (Larasatisari, 2014).

Asma mempunyai dampak negatif pada kualitas hidup penderitanya.

Gangguan yang ditimbulkan oleh asma dapat membatasi berbagai akivitas

penderita. Penurunan toleransi latihan merupakan permasalahan yang sering

dihadapi oleh pasien dengan penyakit paru kronis berat. Penyebab intoleransi

latihan adalah multifaktorial dan meliputi: kerusakan pada mekanik paru dan

otot pernapasan, disfungsi jantung, perubahan pertukaran gas, status nutrisi

yang jelek, deconditioning, dan permasalahan psikologi dengan berbagai

tingkat. Latihan fisik dan latihan pernapasan merupakan komponen penting

dari rehabilitasi paru (Juhariyah dkk, 2012).

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

4

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan

pengelolaan kasus keperawatan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan

judul “Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan

Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di IGD RSUP Dr. Soeradji

Tirtonegoro Klaten”

1.2 Batasan Masalah

Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan

Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan Bersihan

Jalan Nafas di IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma

Bronkial dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di IGD RSUP Dr.

Soeradji Tirtonegoro Klaten.

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Mengaplikasikan Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami

Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di IGD

RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien yang mengalami

Asma di IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

2. Menetapkan diagnosis keperawatan pada pasien yang mengalami

Asma di IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

5

3. Menyusun perencanaan keperawatan pada pasien yang mengalami

Asma di IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

4. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien yang mengalami

Asma di IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

5. Melakukan evaluasi pada pasien yang mengalami Asma di IGD RSUP

Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

1.5 Manfaat

15.1 Teoritis

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pemberian Asuhan

Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan

Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di IGD RSUP Dr. Soeradji

Tirtonegoro Klaten.

15.2 Praktis

1. Bagi Perawat

Sebagai pengetahuan dan pemecahan masalah Asuhan Keperawatan

Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan Bersihan

Jalan Nafas di IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

2. Bagi Rumah Sakit

Karya tulis ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam

melakukan Asuhan Keperawatan pasien yang mengalami Asma Bronkial

dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di IGD RSUP Dr. Soeradji

Tirtonegoro Klaten.

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

6

3. Bagi Klien

Sebagai sumber informasi bagi klien tentang Asuhan Keperawatan

Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan Bersihan

Jalan Nafas di IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

4. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Sebagai sumbangan pemikiran dan acuan sebagai kajian lebih

mendalam tentang Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma

Bronkial dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di IGD RSUP Dr.

Soeradji Tirtonegoro Klaten.

5. Bagi Penulis

Sebagai acuhan proses belajar dalam menerapkan ilmu yang telah

diperoleh selama perkuliahan melalui proses pengumpulan data-data dan

informasi-informasi ilmiah untuk kemudian dikaji, diteliti, dianalisis, dan

disusun dalam sebuah karya tulis yang ilmiah, informatif, bermanfaat,

serta menambah kekayaan intelektual.

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

7

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Penyakit

2.1.1 Definisi

Asma adalah penyakit yang dengan ciri peningkatan respon trakea

dan bronkus terhadap berbagai rangsangan ditandai dengan penyempitan

jalan nafas yang luas dan dapat berubah-ubah secara spontan (Arif, 2008).

Asma merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat,

diderita oleh anak-anak sampai dewasa. Asma merupakan gangguan saluran

pernafasan yang sangat kompleks (Marni, 2014). Asma merupakan

penyumbatan jalan nafas yang tidak dapat pulih karena spasme bronkus

disebabkan oleh trakea dan bronki berespon secara hiperaktif terhadap

stimulasi tertentu (Wijaya & Putri, 2013).

Asma adalah suatu keadaan dimana saluran pernafasan mengalami

penyempitan karena hiperventilasi terhadap rangsangan tertentu yang

menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat sementara. Asma

dibedakan menjadi 2, yakni Asma Bronkial dan Asma Kardial. Asma

bronkial dapat terjadi lantaran adanya radang yang mengakibatkan

penyempitan saluran nafas bagian bawah. Penyempitan ini akibat

berkerutnya otot polos saluran pernafasan, pembengkakan selaput lendir,

pembentukan timbunan lendir yang berlebih. Asma kardial adalah asma

yang timbul akibat adanya kelainan jantung biasanya terjadi pada malam

hari yang disertai sesak nafas yang hebat (Nurarif & Kusuma, 2013).

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

8

2.1.2 Etiologi

Penyakit asma bisa disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor

intrinsik dan faktor ekstrinsik.

1. Faktor intrinsik

a. Infeksi : infeksi virus influenza, pneumonia, mycoplasma.

b. Fisik : cuaca dingin, perubahan suhu.

c. Iritan : kimia.

d. Polusi udara : asap rokok, parfum, karbondioksida.

e. Emosional : takut, cemas, tenang.

f. Aktivitas yang berlebih atau kelelahan.

2. Faktor ekstrinsik : reaksi antigen antibodi : inhalasi alergen (debu,

serbuk, bulu binatang). Alergi terhadap makanan beberapa jenis

makanan tertentu juga bisa menjadi faktor pencetus terjadinya serangan

asma, misalnya ikan laut, kacang, telur dan susu sapi (Marni, 2014).

2.1.3 Patofisiologi

Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus

yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah

hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara.

Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara

sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk

membentuk sejumlah antibodiy Ig E abnormal dalam jumlah besar dan

antobodi ini menyebabkan reaksi bila reaksi dengan antigen spesifiknya.

Pada asma, antibodi ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada

interstisial paru yang berhubungan erat dengan bronkhiolus dan bronkhus

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

9

kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibodi Ig E orang tersebut

meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel

mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat,

diantaranya histamin, zat analfilaksis yang bereaksi lambat (yang

merupakan leukotrient) faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin. Efek

gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema lokal

pada dinding bronkhiolus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam

lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga

menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat.

Pada asma, diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi

dari pada selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama

eksirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah

tersumbat sebagian, maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan

eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi.

Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan

adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi. Hal ini menyebabkan

dispnea. Kapasitas residu fungsional dan volume residu paru menjadi

sangat meningkat selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan

udara ekspirasi dari perut. Hal ini bisa menyebabkan barrel chest

(Musliha, 2010).

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

10

2.1.4 Pathway

Faktor Pencetus

Allergen

Stress

Cuaca

Antigen yang terikat

IGE pada permukaan

sel mast atau basophil

Mengeluarkan mediator

histamine, platelet,

bradikinin dll

Permiabilitas kapiler

meningkat

Edema mukosa, sekresi

produktif, kontraksi otot

polos meningkat

Spasme otot polos sekresi

kelenjar bronkus

Konsentrasi O2 dalam

darah menurun

Penyempitan / obstruksi

proksimal dari bronkus pada

tahap ekspirasi dan inspirasi

Hiperkapnea Gelisah Ansietas

Hipoksemia

Suplai O2 keotak Koma

Mocus berlebih

Batuk

Wheezing

Sesak nafas

Tekanan partial

oksigen dialveoli

Ganguuan pertukaran

gas

Asidosis metabolic

Suplai darah dan O2

kejantung berkurang

Suplai O2 kejaringan Perfusi jaringan perifer

Ketidakefektifan bersihan jalan

nafas

Penyempitan jalan

pernafasan

Penurunan curah

jantung Tekanan darah menurun

Peningkatan kerja otot

pernafasan Hiperventilasi Kebutuhan O2

Kelemahan dan

keletihan

Retensi Asidosis respiratorik Intoleransi aktifitas

Nafsu makan

(Amin & Hardi, 2015)

Ketidakefektifan

pola nafas

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

11

2.1.5 Manifestasi klinik

Menurut Mumpuni & Wulandari, 2013 :

1. Kesulitan bernafas atau sering terlihat terengah-engah bila melakukan

aktivitas yang sedikit berat.

2. Sering batuk (disertai dahak atau tidak).

3. Mengi atau wheezing.

4. Dada terasa sesak karena adanya penyempitan saluran nafas akibat

rangsangan tertentu.

5. Susah tidur karena sering batuk atau terbangun akibat dada sesak.

2.1.6 Penatalaksanaan

Menurut Musliha, 2010 :

1. Medis

Pengobatan dengan farmakologi (dengan obat): obat pelega seperti

salbutamol, terbutalin, fenoterol, metaproterol, formoterol dan

sebagainya. Obat anti vagus misalnya atrovent.

2. Keperawatan

Pengobatan non farmakologi dengan cara pemberian penyeluruhan

kesehatan untuk menghindari pencetus asma, fisioterapi, kalau perlu

dengan pemberian oksigen.

2.1.7 Komplikasi

Apabila penderita asma tidak segera mendapat pertolongan yang

cepat dan tepat, maka akan timbul komplikasi yang bisa membahayakan

kondisi pasien, diantaranya adalah terjadinya status asmatikus, gangguan

asam basa, gagal nafas, bronkhiolitis, hipoksemia, pneumonia,

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

12

pneumothoraks, emphysema, chronic persistent bronkhitis, atelektasis dan

bahkan kematian (Marni, 2014).

2.2 ASUHAN KEPERAWATAN

2.2.1 Pengkajian

1. Primer

a. Airway

Kaji kepatenan jalan nafas, observasi adanya lidah jatuh,

adanya benda asing pada jalan nafas (bekas muntahan, darah dan

sekret yang tertahan), adanya edema pada mulut, faring, laring,

disfagia, suara stridor, gurgling atau wheezing yang mendadak

adanya masalah pada jalan nafas.

b. Breathing

Kaji keefektifan pola nafas, Respiratory Rate, upnormalitas

pernafasan, pola nafas, bunyi nafas tambahan, penggunaan otot

bantu nafas, adanya nafas cuping hidung, saturasi oksigen.

c. Circulation

Kaji heart rate, tekanan darah, kekuatan nadi, capillary

refil, akral, suhu tubuh, warna kulit, kelembaban kulit, perdarahan

eksternal jika ada.

d. Disability

Berisi pengkajian kesadaran dengan GCS (Glasgow

Coma Scale) dan reaksi pupil.

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

13

e. Exposure

Berisi pengkajian terhadap suhu serta adanya injury atau

kelainan lain. Kondisi lingkungan yang ada disekitar klien.

2. Sekunder

Fokus pengkajian keperawatan adalah head to toe, Hal-hal perlu

dikaji pada pasien asma meliputi (Musliha, 2010)

a. Riwayat kesehatan yang lalu :

Kaji riwayat pribadi atau keluarga tentang penyakit paru

sebelumnya. Apakan ada anggota keluarga yang mempunyai

penyakit serupa.

1) Kaji riwayat reaksi alergi atau sensitifitas terhadap zat atau

faktor lingkungan mungkin terdapat alergi debu, bulu binatang

ataupun juga makanan

2) Kaji riwayat pekerjaan pasien. Apakah setiap hari berhubungan

dengan zat allegen, jika berhubungan sarankan pada penderita

untuk memproteksi dirinya misalnya dengan menggunakan

masker.

b. Pernafasan

1) Dipnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau

latihan.

2) Nafas memburuk ketika pasien berbaring terlentang ditempat

tidur.

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

14

3) Menggunakan obat alat bantu pernafasan, misalnya :

meninggikan bahu, melebarkan hidung atau posisi penderita

misalnya dengan posisi semi fowler.

4) Kaji suara nafas apakah ada bunyi nafas mengi (wheezing).

5) Adanya batuk berulang.

c. Hubungan sosial

1) Keterbatasan mobilitas fisik.

2) Susah bicara atau bicara terbata-bata.

3) Adanya ketergantungan pada orang lain.

d. Aktivitas

1) Ketidakmampuan melakukan aktivitas karena sulit bernafas.

2) Adanya penurunan melakukan aktivitas sehari-hari.

3) Tidur dalam posisi duduk tinggi modifikasi dengan semi

fowler.

e. Sirkulasi

1) Adanya peningkatan tekanan darah.

2) Adanya peningkatan frekuensi jantung.

3) Warna kulit atau membran mukosa normal atau sianosis.

4) Kemerahan atau keringetan.

f. Asupan nutrisi

1) Ketidakmampuan untuk makan karena distres pernafasan.

2) Penurunan berat badan karena anoreksia.

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

15

1.2.2 Diagnosa keperawatan

Menurut Marni, 2014 :

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan respon

alergenik dan inflamasi pada percabangan bronkial.

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan konstriksi bronkus.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan

kebutuhan oksigen.

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan gangguan gastrointestinal.

5. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan

cairan melalui saluran pernafasan.

1.2.3 Intervensi

1. Bersiham jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan respon

alergenik dan inflamasi pada percabangan bronkial.

Tujuan : bernafas dengan mudah dan tanpa dipsnea.

Kriteria Hasil : mampu menunjukan vemtilasi dengan baik.

Intervensi :

a. Kaji keluhan pasien.

b. Lakukan fisioterapi dada untuk mengeluarkan sekret.

c. Ajarkan latihan pernafasan.

d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian nebulizer.

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan konstriksi bronkus.

Tujuan : akan meningkatkan pertukaran gas.

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

16

Kriteria Hasil : berkurangnya mengi dan retraksi, berkurangnya

batuk, warna kulit agak kemerahan, waktu

pengisian kapiler 3 sampai 5 detik dan

berkurangnya kegelisahan.

Intervensi :

a. Kaji pola pernafasan.

b. Beri posisi semi fowler dan beri oksigen.

c. Anjurkan dan ajarkan untuk batuk efektif dan latihan nafas dalam

setiap 2 jam.

d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan

bronkodilator atau steroid.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan suplai

dan kebutuhan oksigen.

Tujuan : untuk memandirikan pasien.

Kriteria Hasil : mampu melakukan aktivitas secara mandiri.

Intervensi :

a. Observasi tanda-tanda hipoksia atau hiperkapnia, termasuk gelisah,

agitasi, sianosis, peningkatan frekuensi pernafasan.

b. Berikan posisi yang nyaman

c. Dorong aktivitas sesuai dengan kondisi dan kemampuan.

d. Kolaborasi dengan keluarga dalan aktivitas klien.

4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

gangguan gastrointestinal.

Tujuan : berkurangnya mual dan muntah.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

17

Kriteria Hasil : klien dapat menghabiskan porsi makanan.

Intervensi :

a. Kaji keluhan mual muntah.

b. Berikan makanan yang lunak.

c. Anjurkan makan sedikit tapi sering.

d. Kolaborasi dalam pemberian antiemetik.

5. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan

cairan melalui saluran pernafasan.

Tujuan : Resiko kekurangan cairan teratasi.

Kriteria Hasil : Turgor kulit yang baik dan keluaran urin 1-2 ml/kg

BB/jam.

Intervensi :

a. Kaji turgor kulit.

b. Menghitung balance cairan.

c. Anjurkan banyak minum air putih.

d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan parenteral

untuk memenuhi kebutuhan cairan.

2.2.4 Implementasi

Setelah rencana keperawatan tersusun, selanjutnya diterapkan

tindakan yang nyata untuk mencapai hasil yang diharapkan berupa

berkurangnya atau hilangnya masalah. Pada tahap implementasi ini terdiri

atas beberapa kegiatan yaitu validasi rencana keperawatan, menuliskan atau

mendokumentasikan rencana keperawatan serta melanjutkan pengumpulan

data.

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

18

2.2.5 Evaluasi

Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan akhir dari proses

keperawatan. Evaluasi adalah kegiatan yang disengaja dan terus menerus

yang melibatkan perawat, pasien dan tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini

diperlukan pengetahuan tentang kesehatan, patofisiologi dan strategi

evaluasi. Tujuan evaluasi untuk menilai apakah dalam rencana keperawatan

tercapai atau tidak untuk melakukan pengkajian ulang (Padila, 2009).

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

19

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Studi kasus ini adalah studi untuk mengeskplorasi masalah Asuhan

Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan

Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di IGD RSUP Dr. Soeradji

Tirtonegoro Klaten.

3.2 Batasan Istilah

Studi kasus ini menjelaskan tentang Asma. Asma merupakan

penyumbatan jalan nafas yang tidak dapat pulih karena spasme bronkus

disebabkan oleh trakea dan bronki berespon secara hiperaktif terhadap

stimulasi tertentu.

3.3 Partisipan

Partisipan dalam Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami

Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di IGD RSUP

Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

3.4 Lokasi dan waktu

Lokasi penelitian ini berada di IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

Klaten dengan waktu pengambilan kasus Asuhan Keperawatan dimulai sejak

tanggal 22 Mei sampai dengan 3 Juni 2017.

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

20

3.5 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang di gunakan dengan tiga metode

yaitu:

3.5.1 Wawancara

Melakukan tanya-jawab dengan pihak-pihak yang berhubungan

dengan masalah penelitian wawancara dinyatakan sebagai suatu percakapan

dengan bertujuan untuk memperoleh kontruksi yang terjadi sekarang

tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi,

pengakuan, kerisauan dan sebagainya. Peneliti melakukan pengkajian

terhadap pasien (hasil pengkajian berisi tentang identitas klien, keluhan

utama, riwayat penyakit sekarang dahulu, kelurga dan lain lain). Sumber

data klien, keluarga, perawat.

3.5.2 Observasi dan pemeriksaan fisik

Di lakukan observasi menyeluruh terhadap sistem tubuh klien dan

pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA : Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan

Auskultasi).

3.5.3 Studi dokumentasi

Studi dokumen dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan

data lain yang relevan).

3.6 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dilakukan dengan memperpanjang waktu

pengamatan atau tindakan dan sumber informasi tambahan menggunakan

triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu pasien atau keluarga, perawat

dan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

21

3.7 Analisa Data

Setelah melakukan Asuhan Keperawatan akan dilakukan analisa data

dengan metode membandingkan antara tindakan yang dilakukan dengan

jurnal penelitian dan teori didalam buku.

3.7.1 Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari hasil WOD (Wawancara, Observasi,

Dokumen). Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin

dalam bentuk transkrip (catatan terstruktur).

3.7.2 Mereduksi Data

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan

lapangan dijadikan satu dalam bentuk transkip dan dikelompokkan menjadi

data subjektif dan objektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan

diagnostik kemudian dibandingkan nilai normal.

3.7.3 Penyajian Data

Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun

teks naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan

identitas dari klien.

3.8 Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan

dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode

induksi. Data yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, diagnosis,

perencanaan, tindakan, evaluasi.

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

22

22

BAB IV

HASIL

4.1 Hasil

4.1.1 Gambaran Lokasi pengambilan data

Pengambilan data dilakukan di IGD RSUP dr. Soeradji

Tirtonegoro Klaten pada tanggal 22 Mei 2017 – 3 Juni 2017. Data yang

diambil yaitu dari data 2 pasien yang mempunyai diagnosa medis yang

sama yaitu Asma Bronkial.

4.1.2 Pengkajian

1. Identitas Pasien

Tabel 4.1 Identitas Pasien

IDENTITAS

PASIEN Pasien 1 Pasien 2

Nama Tn. S Nn. F

Alamat Jetak Rt 01/01 Tunjungan

Wedi Klaten

Metuk Kidul Rt 14/05

Tegalyoso Klaten Selatan

Umur 49 tahun 20 tahun

Agama Islam Islam

Pendidikan SD SMA

Pekerjaan Petani Swasta

Status

Perkawinan

Kawin Belum Kawin

Hari, Tanggal

& Jam Masuk

Selasa, 23 Mei 2017

Pukul 10.15

Selasa, 30 Mei 2017

Pukul 07.00

Identitas

Penanggung

Jawab

Pasien 1 Pasien 2

Nama Tn. Y Ny. S

Alamat Jetak Rt 01/01 Tunjungan

Wedi Klaten

Metuk Kidul Rt 14/05

Tegalyoso Klaten Selatan

Umur 27 tahun 48 tahun

Agama iis Islam Islam

Pendidikan SMA SMP

Pekerjaan Swasta Ibu Rumah Tangga

Hubungan

Dengan Klien

Anak Ibu

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

23

2. Pengkajian Primer

Tabel 4.2 Pengkajian Primer Pengkajian

Primer

Pasien 1 Pasien 2

Airway

Breathing

Circulation

Disability

Exposure

Jalan nafas terdapat sumbatan,

terdapat sekret terdengar suara

wheezing

Sesak nafas, respiratory rate

30 kali/menit, inspirasi

memendek, ekspirasi

memanjang, terdapat suara

nafas tambahan (wheezing),

tarikan otot intercosta, nafas

cuping hidung, SPO2 96%

Tekanan darah : 120/90

mmHg

Nadi : 83 kali/menit

Suhu : 36,8 oC

Akral hangat, tidak terjadi

sianosis

Glasgow coma Scale : 15,

kesadaran composmentis,

reaksi pupil kanan/kiri +/+

jika didekati cahaya

Suhu : 36,8OC.

Jalan nafas terdapat

sumbatan, terdapat sekret

terdengar suara wheezing

Sesak nafas, respiratory rate

34 kali/menit, inspirasi

memendek, ekspirasi

memanjang, terdapat suara

nafas tambahan (wheezing),

tarikan otot intercosta, nafas

cuping hidung, SPO2 96%

Tekanan darah : 110/70

mmHg

Nadi : 79 kali/menit

Suhu : 37oC

Akral hangat, tidak terjadi

sianosis

Glasgow coma Scale : 15,

kesadaran composmentis,

reaksi pupil kanan/kiri +/+

jika didekati cahaya

Suhu : 37oC

3. Pengkajian Sekunder

Tabel 4.3 Pengkajian Sekunder Pengkajian Sekunder Pasien 1 Pasien 2

Keadaan/penampilan umum

a. Kesadaran

b. TTV

Composmentis

Tekanan darah : 120/90

mmHg

Nadi : 83 kali/menit

Respiratory Rate : 30

kali/menit

Suhu : 36,8 oC

Composmentis

Tekanan darah :

110/70 mmHg

Nadi : 79 kali/menit

Respiratory Rate : 34

kali/menit

Suhu : 37oC

History (SAMPLE)

a. Subjektif

b. Alergi

c. Medikasi

Pasien mengatakan

sesak nafas

Pasien mengatakan

alergi terhadap debu

Pasien mengatakan

tidak mengonsumsi

obat-obatan

Pasien mengatakan

sesak nafas

Pasien mengatakan

alergi terhadap debu

Pasien mengatakan

tidak mengonsumsi

obat-obatan

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

24

d. Riwayat Penyakit

Sebelumnya

e. Last Meal

f. Even Leading

Pasien mengatakan

pernah dirawat di

rumah sakit satu tahun

yang lalu dengan

diagnosa Asma

Bronkial

Pasien mengatakan

tetap nafsu makan,

terakhir mengonsumsi

nasi, sayur, lauk dan air

putih

Pasien mengatakan

sesak nafas sudah 2

hari, batuk berdahak

dan dahak susah

keluar. Pada tanggal 23

Mei 2017 pukul 10.15

pasien diantar keluarga

di IGD RSUP dr.

Soeradji Tirtonegoro

Klaten didapatkan hasil

triase

Tekanan darah : 120/90

mmHg

Nadi : 83 kali/menit

Respiratory Rate : 30

kali/menit

Suhu : 36,8 o

C

terdengar suara

wheezing, Tn. S

digolongan dalam

triase hijau dan

mendapat terapi O2

4liter/menit, nebulizer

pulmicort 0,5 mg/2ml,

combivent 2,5 ml

Pasien mengatakan

tidak pernah dirawat di

rumah sakit

sebelumnya

Pasien mengatakan

tetap nafsu makan,

terakhir mengonsumsi

nasi, sayur, lauk dan

air putih

Pasien mengatakan

sesak nafas, batuk

berdahak dan dahak

susah keluar.

Pada tanggal 30 Mei

2017 pukul 07.00

pasien diantar keluarga

di IGD RSUP dr.

Soeradji Tirtonegoro

Klaten didapatkan

hasil triase

Tekanan darah :

110/70 mmHg

Nadi : 79 kali/menit

Respiratory Rate : 34

kali/menit

Suhu : 37oC

Terdenagar suara

wheezing, Nn. F

digolongan dalam

triase hijau dan

mendapat terapi O2

4liter/menit, nebulizer

ventolin 2,5 mg dan

flixotide 0,5 mg/2ml.

nebulizer dilakukan

sebanyak 2 kali

Pemeriksaan fisik

a. Kepala

- Bentuk kepala

- Kulit kepala

- Rambut

Mata

Palpebra

Konjungtiva

Sclera

Pupil

Diameter ka/ki

Reflek terhadap

cahaya

Penggunaan alat

bantu penglihatan

Hidung

Mesochepal

Bersih

Beruban

Terdapat bengkak

Tidak anemis

Tidak ikterik

Isokor

2mm/2mm

Positif

Tidak menggunakan

Terpasang O2 4

liter/menit dengan

Mesochepal

Bersih

Hitam

Tidak bengkak

Tidak anemis

Tidak ikterik

Isokor

2mm/2mm

Positif

Tidak menggunakan

Terpasang O2 4

liter/menit dengan

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

25

Mulut

Gigi

Telinga

b. Leher

c. Dada

- Paru-paru

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

- Jantung

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

d. Abdomen

Inspeksi

Auskultasi

Perkusi

Palpasi

e. Genetalia

f. Rektum

g. Ekstremitas

- Atas

Kekuatan otot

ka/ki

ROM ka/ki

CRT

Perubahan

bentuk tulang

- Bawah

Kekuatan otot

ka/ki

ROM ka/ki

CRT

Perubahan

bentuk tulang

nasal kanul

Bersih

Gigi tidak utuh

Tidak ada serumen

Tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid

Bentuk dada simetris,

tarikan otot intercosta

Fremitus kanan kiri

sama

Sonor pada seluruh

lapang paru

Terdengar wheezing

Ictus cordis tak tampak

Ictus cordis teraba di

intercosta ke 5

Batas atas : pada ICS

III

Batas bawah : ICS V

Batas kiri :

midclavikularis atau

4 jari dari

midsternum

Batas kanan : sejajar

sisi sternum kanan

atau 11/2 jari dari

sternum

Bunyi jantung I dan II

lup dup

Tidak ada jejas

Bising usus terdengar

15 kali/menit

Kuadran I pekak,

kuadran II III IV

tympani

Tidak ada nyeri tekan

Tidak terkaji

Tidak terkaji

5/5

Aktif

< 2 detik

Tidak ada

5/5

Aktif

< 2 detik

Tidak ada

nasal kanul

Bersih

Utuh

Tidak ada serumen

Tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid

Bentuk dada simetris,

tarikan otot intercosta

Fremitus kanan kiri

sama

Sonor pada seluruh

lapang paru

Terdengar wheezing

Ictus cordis tak tampak

Ictus cordis teraba di

intercosta ke 5

Batas atas : pada ICS

III

Batas bawah : ICS V

Batas kiri :

midclavikularis atau

4 jari dari

midsternum

Batas kanan : sejajar

sisi sternum kanan

atau 11/2 jari dari

sternum

Bunyi jantung I dan II

lup dup

Tidak ada jejas

Bising usus terdengar

15 kali/menit

Kuadran I pekak,

kuadran II III IV

tympani

Tidak ada nyeri tekan

Tidak terkaji

Tidak terkali

5/5

Aktif

< 2 detik

Tidak ada

5/5

Aktif

< 2 detik

Tidak ada

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

26

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Tabel 4.4 Riwayat Kesehatan Keluarga Riwayat

Kesehatan

Keluarga

Pasien 1 Pasien 2

Psien mengatakan tidak ada

penyakit menurun dalam

keluarganya seperti DM,

hipertensi, asma, jantung dan

lain-lain.

Psien mengatakan tidak ada

penyakit menurun dalam

keluarganya seperti DM,

hipertensi, asma, jantung dan

lain-lain.

5. Hasil Pemeriksaan Laboratorium dan Foto Thorax

Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Pasien 2 (tanggal 30 Mei 2017)

HEMATOLOGI

RUTIN

Darah Rutin

Hemoglobin 12,4 g/dl 12,0-16,0

Hematokrit 38,1 % 37,0-52,0

Leukosit 20,5 Ribu/ul 4,8-10,8

Trombosit 350 Ribu/ul 150-450

Eritrosit 4,87 Juta/ul 4,40-5,50

MCV 78,3 Fl 80,0-99,0

MCH 25,6 fL 27-31

MCHC 32,6 fL 33,0-37,0

Diff Count

Neutrofil 93,8 50-70

Limfosit 2,6 20-40

MXD 3,6 1,0-12,0

RDW 20,2 10,0-15,0

Tabel 4.6 Hasil Foto Thorax Pemeriksaan Pasien 2

(tanggal 30 Mei 2017)

Pemeriksaan Foto

Thorax

Insiltrat peri bronchial di pulmo bilateral

Kedua diagfragma dan sinus C F normal

CTR terukur normal

Sistema tukang intake

Kesan :

Bronchitis

Besar cor dalam batas normal

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

27

4.1.3 Analisa Data

Tabel 4.7 Analisa Data Data Masalah Etologi

Pasien 1

Ds :

Pasien mengatakan sesak nafas

Do :

Pasien tampak susah bernafas, inspirasi

memendek, ekspirasi memanjang,

nafas dangkal, tarikan otot intercosta,

SPO2 96%

Tanda-tanda Vital:

Tekanan darah : 120/90 mmHg

Nadi : 83 kali/menit

Respirasi : 30 kali/menit

Suhu : 36,8o C

Ketidakefektifan

pola nafas (00032)

Hiperventilasi

Ds :

Pasien mengatakan batuk berdahak

tetapi dahak tidak bisa keluar

Do :

Jalan nafas terdapat sekret dan

terdengar suara Wheezing

Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : 120/90 mmHg

Nadi : 83 kali/menit

Respirasi : 30 kali/menit

Suhu : 36,8o C

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

(00031)

Mukus berlebih

dan spasme

bronkus

Ds :

Pasien mengatakan penyakit asmanya

kambuh saat terlalu banyak aktifitas

dan kecapekan

Do :

Pasien tampak lemas

Tanda-tanda Vital :

Tekanan darah : 120/90 mmHg

Nadi : 83 kali/menit

Respirasi : 30 kali/menit

Suhu : 36,8oC

Intoleransi aktifitas

(00092)

Imobilitas

Pasien 2

Ds :

Pasien mengatakan sesak nafas

Do :

Pasien tampak susah bernafas, inspirasi

memendek, ekspirasi memanjang,

nafas dangkal, tarikan otot intercosta,

nafas cuping hidung, terengah-engah

saat bernafas, SPO2 96%

Tanda-tanda Vital:

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 79 kali/menit

Respirasi : 34 kali/menit

Suhu : 37o C

Ketidakefektifan

pola nafas (00032)

Hiperventilasi

Ds :

Pasien mengatakan batuk berdahak dan

dahak susah keluar

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

(00031)

Mukus berlebih

dan spasme

bronkus

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

28

Do :

Terdapat sekret dijalan nafas dan

terdengar wheezing

Tanda-tanda Vital:

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 79 kali/menit

Respirasi : 34 kali/menit

Suhu : 37o C

Ds :

Pasien mengatakan penyakit asmanya

kambuh saat terlalu banyak aktifitas

dan kecapekan

Do :

Pasien tampak lemas

Tanda-tanda Vital:

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 79 kali/menit

Respirasi : 34 kali/menit

Suhu : 37o C

Intoleransi aktifitas

(00092)

Imobilitas

4.1.4 Diagnosa Keperawatan

Tabel 4.8 Diagnosa Keperawatan Data Masalah Etiologi

Pasien 1

Ds :

Pasien mengatakan batuk berdahak

tetapi dahak tidak bisa keluar

Do :

Jalan nafas terdapat sekret dan

terdengar suara Wheezing

Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : 120/90 mmHg

Nadi : 83 kali/menit

Respirasi : 30 kali/menit

Suhu : 36,8o C

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

(00031)

Mukus berlebih

dan spasme

bronkus

Ds :

Pasien mengatakan sesak nafas

Do :

Pasien tampak susah bernafas, inspirasi

memendek, ekspirasi memanjang,

nafas dangkal, tarikan otot intercosta,

SPO2 96%

Tanda-tanda Vital:

Tekanan darah : 120/90 mmHg

Nadi : 83 kali/menit

Respirasi : 30 kali/menit

Suhu : 36,8o C

Ketidakefektifan

pola nafas (00032)

Hiperventilasi

Ds :

Pasien mengatakan penyakit asmanya

kambuh saat terlalu banyak aktifitas

dan kecapekan

Do :

Pasien tampak lemas

Tanda-tanda Vital :

Tekanan darah : 120/90 mmHg

Intoleransi aktifitas

(00092)

Imobilitas

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

29

Nadi : 83 kali/menit

Respirasi : 30 kali/menit

Suhu : 36,8o C

Pasien 2

Ds :

Pasien mengatakan batuk berdahak dan

dahak susah keluar

Do :

Terdapat sekret dijalan nafas dan

terdengar wheezing

Tanda-tanda Vital:

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 79 kali/menit

Respirasi : 34 kali/menit

Suhu : 37o C

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

(00031)

Mukus berlebih

dan spasme

bronkus

Ds :

Pasien mengatakan sesak nafas

Do :

Pasien tampak susah bernafas, inspirasi

memendek, ekspirasi memanjang,

nafas dangkal, tarikan otot intercosta,

nafas cuping hidung, terengah-engah

saat bernafas, SPO2 96%

Tanda-tanda Vital:

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 79 kali/menit

Respirasi : 34 kali/menit

Suhu : 37o C

Ketidakefektifan

pola nafas (00032)

Hiperventilasi

Ds :

Pasien mengatakan penyakit asmanya

kambuh saat terlalu banyak aktifitas

dan kecapekan

Do :

Pasien tampak lemas

Tanda-tanda Vital:

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 79 kali/menit

Respirasi : 34 kali/menit

Suhu : 37o C

Intoleransi aktifitas

(00092)

Imobilitas

4.1.5 Perencanaan Keperawatan

Tabel 4.9 Perencanaan Keperawatan No. Dx KRITERIA HASIL INTERVENSI

Pasien 1

Dx 1 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 5 jam diharapkan

bersihan jalan nafas efektif,

dengan kriteria hasil :

1. Menunjukan jalan nafas

paten

2. Sesak nafas berkurang

3. Tanda – tanda vital

dalam rentang normal :

Tekanan darah : 120/80

mmHg

Manajemen Asma (3210)

1. Auskultasi suara nafas

2. Monitor kecepatan, irama,

kedalaman dan usaha

pernafasan

3. Lakukan fisioterapi dada diikuti

batuk efektif

4. Motifasi untuk melakukan

batuk efektif

5. Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian nebulizer

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

30

Nadi : 60-100 kali/menit

Respirasi : 16-24

kali/menit

Suhu : 36,5-37,5o C

Dx 2 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 5 jam diharapkan

pola nafas menjadi efektif dengan

kriteria hasil :

1. Pasien tidak kesusahan

bernafas

2. Sesak nafas berkurang

3. Tidak menggunakan otot

bantu nafas

4. Tidak ada retraksi

dinding dada

5. Tidak ada pernafasan

cuping hidung

6. Fase inspirasi dan

ekspirasi dengan

perbandingan 1:2

7. Tidak terpasang oksigen,

8. Tanda – tanda vital

dalam rentang normal :

Tekanan darah : 120/80

mmhg

Nadi : 60-100 kali/menit

Respirasi : 16-24

kali/menit

Suhu : 36,5-37,5o C

Manajemen Jalan Nafas (3140)

1. Ukur tanda-tanda vital

2. Observasi respirasi dan SPO2

3. Monitor stasus pernafasan dan

oksigenasi

4. Posisikan semi fowler

5. Motivasi pasien untuk bernafas

pelan dan dalam

6. Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian oksigen

Dx 3 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 5 jam diharapkan

terjadi peningkatan aktivitas,

dengan kriteria hasil :

1. Tidak terjadi

kekambuhan penyakit

saat melakukan aktivitas

berlebih

2. Mampu melakukan

aktivitas dan latihan

(ADLs) secara mandiri

3. Tanda – tanda vital

dalam rentang normal :

Tekanan darah : 120/80

mmHg

Nadi : 60-100 kali/menit

Respirasi : 16-24

kali/menit

Suhu : 36,5-37,5o C

Terapi latiahan: keseimbangan

(0222)

1. Monitor respon pasien

2. Latihan melakukan aktivitas

dan latihan (ADLs) secara

mandiri

3. Ajarkan teknik relaksasi otot

progresif

4. Bantu pasien latihan

peregangan sambil berbaring

berdiri dan duduk

5. Kolaborasi dengan fisioterapi

Pasien 2

Dx 1 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 5 jam diharapkan

bersihan jalan nafas efektif,

dengan kriteria hasil :

1. Menunjukan jalan nafas

paten

2. Sesak nafas berkurang

3. Tanda – tanda vital

dalam rentang normal

Manajemen Asma (3210)

1. Auskultasi suara nafas

2. Monitor kecepatan, irama,

kedalaman dan usaha

pernafasan

3. Lakukan fisioterapi dada diikuti

batuk efektif

4. Motifasi untuk melakukan

batuk efektif

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

31

Tekanan darah : 120/80

mmHg

Nadi : 60-100 kali/menit

Respirasi : 16-24

kali/menit

Suhu : 36,5-37,5o C

5. Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian nebulizer

Dx 2 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 5 jam diharapkan

pola nafas menjadi efektif dengan

kriteria hasil :

1. Pasien tidak kesusahan

bernafas

2. Sesak nafas berkurang

3. Tidak menggunakan otot

bantu nafas

4. Tidak ada retraksi

dinding dada

5. Tidak ada pernafasan

cuping hidung

6. Fase inspirasi dan

ekspirasi dengan

perbandingan 1:2

7. Tidak terpasang oksigen,

8. Tanda – tanda vital

dalam rentang normal :

Tekanan darah : 120/80

mmhg

Nadi : 60-100 kali/menit

Respirasi : 16-24

kali/menit

Suhu : 36,5-37,5o C

Manajemen Jalan Nafas (3140)

1. Ukur tanda-tanda vital

2. Observasi respirasi dan SPO2

3. Monitor stasus pernafasan dan

oksigenasi

4. Posisikan semi fowler

5. Motivasi pasien untuk bernafas

pelan dan dalam

6. Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian oksigen

Dx 3 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 5 jam diharapkan

terjadi peningkatan aktivitas,

denan kriteria hasil :

1. Tidak terjadi

kekambuhan penyakit

saat melakukan aktivitas

berlebih

2. Mampu melakukan

aktivitas dan latihan

(ADLs) secara mandiri

3. Tanda – tanda vital

dalam rentang normal :

Tekanan darah : 120/80

mmHg

Nadi : 60-100 kali/menit

Respirasi : 16-24

kali/menit

Suhu : 36,5-37,5oC

Terapi latiahan: keseimbangan

(0222)

1. Monitor respon pasien

2. Latihan melakukan aktivitas

dan latihan (ADLs) secara

mandiri

3. Ajarkan teknik relaksasi otot

progresif

4. Bantu pasien latihan

peregangan sambil berbaring

berdiri dan duduk

5. Kolaborasi dengan fisioterapi

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

32

Pasien 1 Pasien 2

Diagnosa

Keperawatan

Selasa, 23 Mei 2017 Selasa, 30 Mei 2017

Jam Implementasi Jam Implementasi

Ketidakefektifan

bersihan jalan

nafas

berhubungan

dengan mukus

berlebih dan

spasme bronkus

10.30

Melakukan triase

S : Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk

berdahak tetapi dahak tidak bisa keluar

O : Pasien digolongkan dalam triase hijau

Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : 120/90 mmHg

Nadi : 83 kali/menit

Respirasi : 30 kali/menit

Suhu : 36,8o C

07.00 Melakukan triase

S : Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk

berdahak tetapi dahak tidak bisa keluar

O : Pasien digolongkan dalam triase hijau

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 79 kali/menit

Respirasi : 34 kali/menit

Suhu : 37o C

Ketidakefektifan

pola nafas

berhubungan

dengan

hiperventilasi

10.35

10.40

Memposisikan semi fowler

S : Pasien mengatakan sedikit lega setelah

diposisikan semi fowler

O : Pasien tampak nyaman setelah diposisikan semi

fowler

Memberikan oksigen 4 liter/menit

S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang

setelah diberi terapi oksigen

O : Pasien tampak terpasang nasal kanul oksigen 4

liter/menit, Respirasi : 27 kali/menit

07.05

07.10

Memposisikan semi fowler

S : Pasien mengatakan lebih nyaman setelah diberi

posisi semi fowler

O : Pasien tampak nyaman setelah diberi posisi semi

fowler

Memberikan oksigen 4 liter/menit

S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang setelah

diberi terapi oksigen

O : Pasien diberikan terapi oksigen 4 liter/menit

melalui nasal kanul, Respirasi : 32 kali/menit

Ketidakefektifan

bersihan jalan

nafas

berhubungan

dengan mukus

berlebih dan

spasme bronkus

10.45

Melakukan pemeriksaan fisik paru

S : Pasien mengatakan bagaimana hasil

pemeriksaan fisik paru-parunya

O :

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tarikan otot

intercosta

Palpasi : Fremitus kanan kiri sama

Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi : Terdengar wheezing

07.15

Melakukan pemeriksaan fisik paru

S : Pasien mengatkan bagaimana hasil pemeriksaan

fisik paru-parunya

O :

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tarikan otot

intercosta

Palpasi : Fremitus kanan kiri sama

Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi : Terdengar wheezing

4.1.6 Implementasi Keperawatan

Tabel 4.10 Implementasi

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

33

10.50

11.55

12.00

12.05

Memberikan terapi nebulizer (pulmicort 0,5mg/2ml

dan combivent 2,5ml)

S : Pasien mengatakan lega setelah diberi terapi

nebulizer

O : Pasien tampak lega setelah diberi terapi

nebulizer

Melakukan pemeriksaan fisik paru-paru

S : Pasien mengataka bagaimana hasil pemeriksaan

fisik paru-parunya

O :

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tarikan otot

intercosta

Palpasi : Fremitus kanan kiri sama

Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi : Terdengar wheezing

Mengajarkan fisioterapi dada diikuti batuk efektif

S : Pasien mengatakan dapat memahami tentang

fisioterapi dada

O : Pasien tampak dapat melakukan batuk efektif

dan sekret dapat keluar

Melakukan pemeriksaan fisik paru-paru

S : Pasien mengataka bagaimana hasil pemeriksaan

fisik paru-parunya

O :

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tarikan otot

intercosta

Palpasi : Fremitus kanan kiri sama

Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi : Tidak ada suara tambahan

07.25

08.30

08.40

08.45

Memberikan terapi nebulizer (ventoline 2,5 mg dan

flixotide 0,5 mg/2ml)

S : Pasien mengatakan lega setelah diberikan terapi

nebulizer

O : Pasien tampak lega setelah diberikan terapi

nebulizer

Melakukan pemeriksaan fisik paru-paru

S : Pasien mengatakan bagaimana hasil

pemeriksaannya

O :

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tarikan otot

intercosta

Palpasi : Fremitus kanan kiri sama

Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi : Terdengar wheezing

Mengajarkan fisioterapi dada diikuti batuk efektif

S : Pasien mengatakan dapat memahami tentang

fisioterapi dada diikuti batuk efektif tetapi kesulitan

untuk mempraktikannya

O : Pasien tampak tidak dapat melakukan batuk

efektif dan sekret tidak dapat keluar

Melakukan pemeriksaan fisik paru-paru

S : Pasien mengatakan bagaimana hasil pemeriksaan

fisik paru-parunya

O :

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tarikan otot

intercosta

Palpasi : Fremitus kanan kiri sama

Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi : Terdengar wheezing

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

34

10.00

10.30

10.35

10.40

Memberikan terapi nebulizer (ventoline 2,5 mg dan

flixotide 0,5 mg/2ml)

S : Pasien mengatakan lega setelah diberikan terapi

nebulizer

O : Pasien tampak lega setelah diberikan terapi

nebulizer

Melakukan pemeriksaan fisik paru-paru

S : Pasien mengatakan bagaimana hasil pemeriksaan

fisik paru-parunya

O :

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tarikan otot

intercosta

Palpasi : Fremitus kanan kiri sama

Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi : Terdengar wheezing

Mengajarkan fisioterapi dada diikuti batuk efektif

S : Pasien mengatakan dapat memahami tentang

fisioterapi dada diikuti batuk efektif tetapi kesulitan

untuk mempraktikannya

O : Pasien tampak tidak dapat melakukan batuk

efektif dan sekret tidak dapat keluar

Melakukan pemeriksaan fisik paru-paru

S : Pasien mengatakan bagaimana hasil

pemeriksaannya

O :

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tarikan otot

intercosta

Palpasi : Fremitus kanan kiri sama

Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi : Terdengar wheezing

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

35

Intoleransi

aktivitas

berhubungan

dengan imobilitas

12.10

12.30

Mengajarkan teknik relaksasi otot progresif

S : Pasien mengatakan dapat melakukan relaksasi

otot progresif secara mandiri

O : Pasien tampak dapat melakukan relaksasi otot

progresif secara mandiri dan tampak nyaman

Mengukur tanda-tanda vital

S : Pasien mengatakan bagaimana hasil

memeriksaan tanda-tanda vital

O :

Tekanan darah : 120/90 mmHg

Nadi : 81 kali/menit

Respirasi : 25 kali/menit

Suhu : 36,5 oc

10.45

11.05

Mengajarkan teknik relaksasi otot progresif

S : Pasien mengatakan dapat melakukan relaksasi

otot progresif secara mandiri

O : Pasien tampak dapat melakukan relaksasi otot

progresif secara mandiri dan tampak nyaman

Melakukan pemasangan infus RL 20 tpm,

pengambilan sampel darah dan injeksi (ranitidine 50

mg/2 ml dan methylprednisolone 125 mg)

S : Pasien mengatakan sakit saat disuntik

O : Injeksi dimasukan melalui selang infus

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

36

4.1.6 Evaluasi Keperawatan

Tabel 4.11 Evaluasi Keperawatan Pasien 1

No. Dx Selasa, 23 Mei

2017

Evaluasi

1 12.10 WIB S : Pasien mengatakan dahak sudah bisa keluar

O : Sudah tidak terdengar suara nafas tambahan

(wheezing) dan respirasi 25 kali/menit

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

2 12.10 WIB S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas

O : Pasien sudah tampak tidak susah bernafas pola

nafas efektif dengan respirasi 25 kali/menit dan pasien

sudah muali tadak menggunakan bantuan oksigen

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

3 12.10 WIB S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas saat

malkukan aktivitas

O : Pasien tampak tidak terengah-engah saat

berakivitas

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

Pasien 2

No. Dx Selasa, 30 Mei

2017

Evaluasi

1 10.00 WIB S : Pasien mengatakan batuk berdahak dan dahak

susah keluar

O : Terdengar suara tambahan (wheezing) dan

respirasi 30 kali/menit, ditemukan pemeriksaan

laboratorium dengan hasil nilai lebih dari normal

yaitu leukosit 20,5 ribu/ul dan neutrofil 93,8

ribu/ul, sedangkan limfosit 2,6 dengan hasil kurang

dari normal. Hasil pemeriksaan foto thorax

ditemukan kesan bronchitis.

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Auskultasi suara nafas

- Lakukan fisioterapi dada

- Kolaborasi dengan dokter dalam

pemberian nebulizer

2 10.00 WIB S : Pasien mengatakan sesak nafas

O : Pasien tampak susah bernafas, inspirasi

memendek, ekspirasi memanjang, nafas dangkal,

tarikan otot intercosta, nafas cuping hidung, terengah-

engah saat bernafas, SPO2 96%, terpasang oksigen

4liter/menit

Tanda-tanda Vital:

Tekanan darah : 110/70 mmHh

Nadi : 79 kali/menit

Respirasi : 30 kali/menit

Suhu : 37o C

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

37

- Ukur tanda-tanda vital

- Posisikan semi fowler

- Kolaborasi dengan dokter dalam

pemberian oksigen

3 10.00 WIB S : Pasien mengatakan asma kambuh saat melakukan

aktivitas berlebih

O : Pasien sudah tidak tampak lemas

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

38

38

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan Keperawatan pada Tn. S dan

Nn. F dengan Asma Bronkhial di Instalasi Gawat Darurat RSUP dr. Soeradji

Tirtonegoro Klaten. Pembahasan pada bab ini terutama akan membahas adanya

kesenjangan maupun kesesuaian antara teori dengan kasus.

5.1 Pengkajian

5.1.1 Tahapan pengkajian primer meliputi:

Airway pada Tn. S dan Nn. F didapatkan jalan nafas terdapat

sumbatan, terdapat sekret dan suara nafas terdengar suara wheezing.

Wheezing adalah pernapasan frekuensi tinggi nyaring yang terdengar di

akhir fase ekspirasi. Wheezing diakibatkan oleh obstruksi saluran nafas pada

asma yang merupakan kombinasi spasme otot bronkus, penyumbatan

mukus, edema dan inflamasi dinding bronkus. Obstruksi bertambah berat

selama ekspirasi karena secara fisiologis saluran nafas menyempit pada fase

tersebut. Hal ini menyebabkan udara distal tempat terjadinya obstruksi

terjebak tidak bisa diekspirasi (Gilbert, 2013).

Kasus Asma Bronkial pada Tn. S dan Nn. F didapatkan pengkajian

airway adanya sumbatan pada jalan nafas hal ini disebabkan adanya

penyempitan pada saluran pernafasan. Selama asma menyerang, saluran

nafas akan mengalami penyempitan dan mengisinya dengan cairan lengket

yang diproduksi oleh dinding bagian dalam yang menyebabkan jalan udara

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

39

menyempit serta dapat mengurangi aliran keluar masuknya udara ke paru-

paru.

Breathing pada Tn. S dan Nn. F didapatkan pasien sesak nafas,

inspirasi memendek, ekspirasi memanjang, terdapat suara nafas tambahan

(wheezing), tarikan otot intercosta, nafas cuping hidung, SPO2 96%,

respiratory rate Tn. S 30 kali/menit dan respiratory rate Nn. F 34

kali/menit. Sesak nafas atau kesulitan bernafas disebabkan oleh aliran udara

dalam saluran pernafasan karena penyempitan. Penyempitan dapat terjadi

karena saluran pernafasan menguncup, oedema atau timbulnya sekret yang

menghalangi saluran pernafasan. Sesak nafas dapat ditentukan dengan

menghitung pernafasan dalam satu menit (Handoko, 2012). Pernapasan

cuping hidung lebih identik sesak napas atau dispnea karena adanya

gangguan pada pertukaran gas antara O2 dan CO2 sehingga menyebabkan

kebutuhan ventilasi makin meningkat dan terjadi sesak napas. Saturasi

oksigen adalah prosentase hemoglobin yang berikatan dengan oksigen

dalam darah arteri, saturasi oksigen normal antara 95-100% (Aryres, 2010).

Circulation pada Tn. S tekanan darah 120/90 mmHg, heart rate 83

kali/menit, capillary refill kurang dari dua detik, akral teraba hangat, dan

suhu tubuh 36,8 ºC dan pada Nn. F tekanan darah 110/70 mmHg, heart rate

78 kali/menit, capillary refill kurang dari dua detik, akral teraba hangat, dan

suhu tubuh 37 ºC. Tidak ditemukan sinosis pada Tn. S dan Nn. F.

Disability Tn. S dan Nn. F didapatkan tingkat kesadaran

composmentis, nilai GCS (Glasgow Coma Scale) 15, Eyes: 4, Verbal: 5,

Motorik: 6, reaksi pupil positif terhadap cahaya, pupil isokor diameter 2

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

40

mm. Kesadaran composmentis (conscious) yaitu kesadaran normal, sadar

sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan

sekelilingnya dengan tepat. Perubahan tingkat kesadaran dapat diakibatkan

dari berbagai faktor, termasuk perubahan dalam lingkungan kimia otak

seperti keracunan, kekurangan oksigen karena berkurangnya aliran darah ke

otak, dan tekanan berlebihan di dalam rongga tulang kepala. Salah satu cara

untuk mengukur tingkat kesadaran yaitu dengan menggunakan nilai GCS

(Glasgow Coma Scale). Nilai GCS meliputi: reflek membuka mata, respon

verbal, dan respon motorik (Gilbert, 2013). Exposure berisi pengkaji suhu

Tn. S 36,8 oC dan suhu Nn. F 37

oC.

Pengkajian ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability,

Exposure) pada Tn. S dan Nn. F terdapat adanya hasil yang tidak normal

dipengkajian airway dan breathing. Airway normal yaitu jalan nafas paten,

tidak ada benda asing (sekret) dan tidak ada suara nafas tambahan.

Breathing normal tidak ada masalah pada pola nafas, respiratory rate 16-24

kali/menit, tidak ada suara nafas tambahan, tidak menggunakan otot bantu

pernafasan dan SPO2 dalam batas normal 95-100%.

5.1.2 Pengkajian sekunder meliputi:

Subjektif didapatkan Tn. S dan Nn. F mengatakan sesak nafas, batuk

berdahak dan susah keluar. Alergi didapatkan Tn. S dan Nn. F yaitu alergi

debu. Medikasi didapatkan Tn. S dan Nn. F tidak mengonsumsi obat-obatan.

Past Illnes pada Tn. S pernah dirawat di rumah sakit satu tahun yang lalu

dengan keluhan Asma Bronkial sedangkan pada Nn. F belum pernah dirawat

di rumah sakit sebelumnya. Last meal Tn. S dan Nn. F mengatakan tetap

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

41

nafsu makan, terakhir mengonsumsi nasi, sayur, lauk dan air putih. Event

leading pada Tn. S mengatakan Pasien mengatakan sesak nafas sudah 2

hari, batuk berdahak dan dahak susah keluar. Pada tanggal 23 Mei 2017

pukul 10.15 pasien diantar keluarga di IGD RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro

Klaten didapatkan hasil triase tekanan darah : 120/90 mmhg, nadi : 83

kali/menit, respiratory rate : 30 kali/menit suhu : 36,8 o

C terdengar suara

wheezing, mendapat terapi O2 4liter/menit, nebulizer pulmicort 0,5 mg/2ml,

combivent 2,5 ml. Nn. F mengatakan sesak nafas, batuk berdahak dan dahak

susah keluar pada tanggal 30 Mei 2017 pukul 07.00 pasien diantar keluarga

di IGD RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten didapatkan hasil triase

tekanan darah : 110/70 mmhg, nadi : 79 kali/menit, respiratory rate : 34

kali/menit, suhu : 37oC, terdenagar suara wheezing, mendapat terapi O2 4

liter/menit, nebulizer ventolin 2,5 mg dan flixotide 0,5 mg/2ml. Nebulizer

dilakukan sebanyak 2 kali.

Hasil pengkajian alergi pada Tn. S dan Nn. F didapatkan keduanya

mempunyai alergi terhadap debu. Asma Bronkial pada Tn. S dan Nn. F

kambuh jika Tn. S dan Nn. F melakukan aktivitas berlebih hal ini sesuai

dengan faktor intrinsik dari Asma Bronkial.

Pemeriksaan fisik paru-paru pada Tn. S dan Nn. F mempunyai

kesaaman. Tn. S hasil pemeriksaan paru-parunya adalah inspeksi bentuk

dada simetris, tarikan otot intercostal, palpasi fremitus kanan kiri sama,

perkusi sonor pada seluruh lapang paru, auskultasi terdengar wheezing. Nn.

F hasil pemeriksaan paru-parunya adalah inspeksi bentuk dada simetris,

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

42

tarikan otot intercostal, palpasi fremitus kanan kiri sama, perkusi sonor

pada seluruh lapang paru, auskultasi terdengar wheezing.

Hasil pengkajian pada Tn. S dan Nn. F ditemukan suara nafas

wheezing sehingga sesuai dengan teori yang menyebutkan pada pasien asma

bronkial ditandai suara nafas wheezing.

5.2 Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data-data yang didapatkan penulis dari hasil pengkajian

pada Tn. S dan Nn. F di Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr. Soeradji

Tirtonegoro Klaten, bahwa pasien mempunyai masalah keperawatan yang

sama yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus

berlebih dan spasme bronkus. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah

ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran

nafas untuk memepertahankan bersihan jalan nafas. Batasan karakteristik dari

ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah suara nafas tambahan, perubahan

frekuensi nafas, perubahan irama nafas, sputum dalam jumlah yang

berlebihan dan batuk yang tidak efektif (Heather, 2015).

Diagnosa keperawatan pada Tn. S dan Nn. F sama-sama

ketidakefektifan bersihan jalan nafas karena terdapat bronkus spasme atau

penyempitan bronkus pada fakta dan teori tidak terdapat perbedaan. Pasien

asma memang terjadi penyempitan bronkus sehingga terjadi gangguan pada

jalan nafas.

5.3 Intervensi Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 jam pada diagnosa

keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

43

mukus berlebih dan spasme bronkus diharapkan bersihan jalan nafas efektif

dengan kriteria hasil menurut NOC (Nursing Outcome Classification) yaitu

menunjukan jalan nafas paten, sesak nafas berkurang, tanda – tanda vital

dalam rentang normal tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 60-100

kali/menit, respirasi : 16-24 kali/menit, suhu : 36,5-37,5oC (Moorhead et al.

2016). Intervensi keperawatan yang akan penulis rencanakan sesuai dengan

ONEC (Observation, Nursing, Education, Colaboration) dengan diagnosa

ketidakefektifan bersihan jalan nafas sehingga kebutuhan pasien dapat

terpenuhi. Berdasarkan diagnosa yang telah ditegakkan maka penulis akan

menyusun intervensi keperawatan disesuaikan dengan NIC (Nursing

Intervention Classification) yaitu manajemen asma (3210) yaitu ajarkan

fisioterapi dada diikuti batuk efektif (Bulechek et al, 2016). Fisioterapi dada

diikuti batuk efektif dilakukan selama lima menit. Fisioterapi dada diikuti

batuk efektif untuk membantu mengeluarkan sekret yang menumpuk pada

rongga paru, hal ini dilakukan dengan mengauskultasi paru sehingga

mengetahui bagian paru manakah yang mengalami penumpukan secret

(Jayanto dkk, 2015).

Intervensi keperawatan pada Tn. S dan Nn. F dilakukan fisioterapi dada

diikuti batuk efektif satu kali selama lima menit. Intervensi keperawatan yang

dilakuan pada Tn. S dan Nn. F sama dengan teori jurnal penelitian jayanto

dkk yang menjelaskan bahwa ketidakefektifan bersihan jalan nafas bisa

diatasi dengan fisioterapi dada diikuti batuk efektif

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

44

5.4 Implementasi Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan fisioterapi dada diikuti batuk efektif

didapatkan respon subjektif pada Tn. S adalah pasien mengatakan dapat

memahami tentang fisioterapi dada diikuti batuk efektif, respon objektif dari

Tn. S adalah pasien tampak dapat melakukan batuk efektif dan sekret dapat

keluar. Respon subjektif dari Nn. F adalah pasien mengatakan dapat

memahami tentang fisioterapi dada diikuti batuk efektif tetapi kesulitan untuk

mempraktikannya, respon objektif dari Nn. F adalah pasien tampak tidak

dapat melakukan batuk efektif dan sekret tidak dapat keluar. Fisioterapi dada

diikuti batuk efektif dilakukannya setelah diberikannya terapi nebulizer.

Fisioterapi dada diikuti batuk efektif untuk Tn. S dilakukan sebanyak satu

kali sedangkan pada Nn. F dilakukan sebanyak dua kali.

Berdasarkan intervensi yang telah direncanakan, implementasi pada

diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan

dengan mukus berlebih dan spasme bronkus. Implementasi utama yang

diberiakan pada Tn. S dan Nn. F adalah fisioterapi dada. Fisioterapi dada

diikuti batuk efektif adalah suatu tindakan keperawatan vibrasi, perkusi dan

latihan pernafasan dalam serta batuk efektif yang bertujuan untuk membantu

mengeluarkan sekret (Jayanto dkk, 2015).

Implementasi keperawatan pada Tn. S dan Nn. F adalah pemberian

fisioterapi dada diikuti batuk efektif. Tindakan fisioterapi dada diikuti batuk

efektif pada Tn. S dilakukan satu kali hasilnya sudah efektif sedangkan pada

Nn. F sudah dilakukan sebanyak dua kali tetapi masih belum efektif. Hal

tersebut terjadi karena setelah dilakukan foto thorax ditemukan hasil adanya

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

45

bronkitis. Asma bronkial yang diikuti bronkitis menyebabkan sekret lebih

kental.

5.5 Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan fisioterapi dada diikuti batuk

efektif pada Tn. S dengan diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan

jalan nafas, hasil evaluasinya yaitu pasien mengatakan dahak sudah bisa

keluar. Hasil observasi didapatkan tidak terdengar suara nafas tambahan

(wheezing) dan respirasi 25 kali/menit. Masalah keperawatan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pasien teratasi sehingga Tn. S

dianjurkan dokter untuk melakukan obat jalan di rumah.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan fisioterapi dada diikuti batuk

efektif pada Nn. F dengan diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan

jalan nafas, hasil evaluasinya yaitu pasien mengatakan dahak susah keluar.

Hasil observasi didapatkan masih terdengan suara nafas tambahan (wheezing)

dan respirasi 30 kali/menit, ditemukan pemeriksaan laboratorium dengan

hasil pemeriksaan lebih dari normal yaitu leukosit 20,5 ribu/ul dan neutrofil

93,8 ribu/ul sedangkan limfosit 2,6 dengan hasil kurang dari normal. Hasil

pemeriksaan foto thorax ditemukan kesan bronchitis. Masalah keperawatan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pasien belum teratasi sehingga Nn. F

dianjurkan dokter untuk melakukan rawat inap di ruang melati RSUP Dr.

Soeradji Tirtonegoro Klaten. Intervensi keperawatan fisioterapi dada diikuti

batuk efektif dilanjutkan.

Evaluasi pemberian fisioterapi dada diikuti batuk efektif pada Tn. S dan

Nn. F berfokus pada keberhasilan pengeluaran sekret. Pada Tn. S setelah

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

46

diberikan tindakan keperawatan fisioterapi dada diikuti batuk efektif

sebanyak satu kali sekret dapat keluar sedangkan pada Nn. F setelah

diberikan tindakan keperawatan fisioterapi dada diikuti batuk efektif

sebanyak dua kali sekret tidak dapat keluar. Sebelum dilakukan tindakan

keperawatan fisioterapi dada diikuti batuk efektif nilai respirasi rate pada

Tn. S 30 kali/menit sedangkan pada Nn. F 34 kali/menit, sesudah dilakukan

tindakan keperawatan fisioterapi dada diikuti batuk efektif hasil respirasi rate

pada Tn. S 25 kali/menit dan pada Nn. F 30 kali/menit. Hal ini menunjukan

tindakana keperawatan fisioterapi dada diikuti batuk efektif dapat

menurunkan respirasi rate pada Tn. S dan Nn. F.

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

47

47

BAB VI

KESIMPULAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari uraian bab pembahasan, penulis dapat menarik kesimpulan yaitu :

6.1.1 Pengkajian

Hasil pengkajian yang telah penulis lakukan pada tanggal 23 Mei

2017 keluhan utama yang dirasakan Tn. S yaitu pasien mengatakan batuk

berdahak tetapi dahak susah keluar. Pengkajian Nn. F pada tanggal 30 Mei

2017 pasien mengatakan batuk berdahak tetapi dahak susah keluar.

Terdengar suara tambahan wheezing pada Tn. S dan Nn. F.

6.1.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa atau masalah keperawatan utama yang pada Tn. S dan Nn. F

yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus

berlebih dan spasme bronkus

6.1.3 Intervensi Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 jam pada diagnosa

keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

mukus berlebih dan spasme bronkus diharapkan bersihan jalan nafas efektif

dengan kriteria hasil jalan nafas paten, sesak nafas berkurang, tanda – tanda

vital dalam rentang normal tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 60-100

kali/menit, respirasi : 16-24 kali/menit, suhu : 36,5-37,5oC. Intervensi

keperawatan yang fisioterapi dada diikuti batuk efektif dilakukan selama 5

menit.

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

48

6.1.4 Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan pada Tn. S dan Nn. F mengajarkan

fisioterapi dada diikuti batuk efektif yang menggunakan metode vibrasi.

Fisioterapi dada diikuti batuk efektif sangat efektif untuk Tn. S karena

dilakukan satu kali sekret dapat keluar tapi tidak efektif untuk Nn. F karena

sudah dilakukan sebanyak dua kali tetapi sekret tidak dapat keluar.

6.1.5 Evaluasi

Evaluasi pada Tn. S tanggal 23 Mei 2017 pukul 12.40 WIB tindakan

keperawatan fisioterapi dada diikuti batuk efektif, pasien mengatakan dahak

sudah bisa keluar. Hasil observasi didapatkan tidak terdengan suara nafas

tambahan (wheezing) dan respirasi 25 kali/menit. Masalah keperawatan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pasien teratasi sehingga Tn. S

dianjurkan dokter untuk melakukan pengobatan jalan di rumah.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan fisioterapi dada diikuti batuk

efektif tanggal 30 Mei 2017 pukul 12.00 WIB pada Nn. F hasil evaluasinya

yaitu pasien mengatakan dahak susah keluar. Hasil observasi didapatkan

masih terdengan suara nafas tambahan (wheezing) dan respirasi 30

kali/menit, ditemukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil nilai lebih

dari normal yaitu leukosit 20,5 ribu/ul dan neutrofil 93,8 ribu/ul sedangkan

limfosit 2,6 dengan hasil kurang dari normal. Hasil pemeriksaan foto thorax

ditemukan kesan bronchitis. Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan

jalan nafas pasien belum teratasi sehingga Nn. F dianjurkan dokter untuk

melakukan rawat inap di ruang melati RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro

Klaten. Intervensi keperawatan fisioterapi dada dilanjutkan dilanjukan

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

49

6.2 Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan

Asma Bronkial, penulis akan memberikan usulan dan masukan yang positif

khususnya dibidang kesehatan antara lain

6.2.1 Bagi Rumah Sakit

Diharapkan rumah sakit khususnya Instalasi Gawat Darurat RSUP dr.

Soeradji Tirtonegoro Klaten dapat memberikan pelayanan kesehatan dan

mempertahankan hubungan kerjasama yang baik antar tim kesehatan

maupun pasien serta keluarga pasien. Dapat melengkapi sarana dan

prasarana yang sudah ada secara optimal dalam pemenuhan Asuhan

Keperawatan dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien

Asma Bronkial untuk melakukan fisioterapi dada diikuti batuk efektif.

6.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan Khususnya Perawat

Hendaknya perawat memiliki tanggung jawab dan ketrampilan yang

lebih dan berkoordinasi dengan tim keseshatan lain dalam memberikan

Asuhan Keperawatan khususnya pada pasien dengan gangguan sistem

pernafasan terutama Asma Bronkial dan melakukan perawatan sesuai

dengan standart operasional prosedur.

6.2.3 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan yang lebih

berkualitas danprofesional sehingga dapat tercipta perawat profesional,

trampil, inovatif dan bermutu yang mampu memberikan asuhan keperawatn

secara menyeluruhberdasarkan kode etik keperawatan.

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

50

6.2.4 Bagi Pembaca

Diharapkan dapat menambah ilmu pembaca tentang asuhan

keperawatan pasien asma bronkial dengan ketidak efektifan bersihan jalan

nafas.

6.2.5 Bagi pasien

Fisioterapi dada diikuti batuk efektif dapat dilakukan secara mandiri

di rumah. Diharapkan dapat membantu mengelurakan sekret pada saluran

pernafasan saat pasien batuk berdahak dan dahak atau sekret susah keluar.

6.2.6 Bagi Penulis selanjutnya

Diharapkan penulis dapat menambah atau memanfaatkan

pengetahuan, keterampilan dan waktu seefektif mungkin sehingga dapat

memberika pelayanan secara profesional dan komprehensif.

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

DAFTAR PUSTAKA

Aryres. 2010. Asma. Pt. Dian Rakyat. Bandung

Bulechek, Gloria et al. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC).

Singapore: Elsevier

Budayani, Sri Satiti. 2015. „Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Tingkat

Kualitas Tidur Penderita Asma di RSUD Kabupaten Karanganyar’.

Skripsi, Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Kusuma Husada Surakarta

Gilbert, Gregory. 2013. Patient Assessment Routine Medical Care Primary And

Secondary Survey. San Mateo Country . England

Handoko. 2012. Sistem pernafasan manusia. Jakarta: EGC

Heather, Heardman & Kamitsuru. 2015. Pedoman diagnosa keperawatan NANDA

2015-2017. Jakarta: EGC

Jayanto, Kadek Dwi dkk. Pengelolaan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Pada

Anak D Dengan Asma Bronkhial di Ruang Anggrek RSUD Ambarawa.

2015

Juhariyah Siti, dkk. 2012. Efektivitas Latihan Fisis dan Latihan Pernapasan pada

Asma Persisten Sedang-Berat. J Respir Indo. Vol. 32, No. 1

Larasatisari Indah. 2014. „Pengelolaan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Pada

Anak D Dengan Asma Bronkhial Di Ruang Anggrek RSUD Ambarawa’.

Karya Tulis Ilmiah, Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Marni. 2014. Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit Dengan Gangguan

Pernafasan. Yogjakarta : Gosyen Publishing

Mumpuni Yekti & Wulandari Ari. 2013. Cara Mengatasi Asma Pada Anak &

Dewasa. Yogjakarta : Rapha Publishing

Moorhead Sue et al. 2016. Nursing Outcome Classification (NOC). Singapore:

Elsevier

Musliha. 2010. Keperawatan Gawat Darurat Plus Contoh ASKEP Dengan

Pendekatan NANDA NIC NOC. Yogjakarta : Nuha Medika

Muttaqin Arif. 2008. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Pernafasan.

Jakarta : Salemba Medika

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

Nurarif , Amin Huda & Kusuma Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC Edisi Revisi Jilid

1. Yogjakarta : MediAction

Nurarif , Amin Huda & Kusuma Hardi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC Edisi Revisi Jilid

1. Yogjakarta : MediAction

Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha

Medikal

Permatasari, Vironica Dwi. 2015. Pengaruh Senam Asma Terhadap Fungsi Paru

(KVP & FEV1) Pada Wanita Asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat

(BKPM) Semarang. J Kesehat Masy Indones. ISSN 1693-3443

Resti, Indriana. 2014. Teknik Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengurangi Stres

Pada Penderita Asma. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 02, No.01.

ISSN: 2301-8267

RISKESDAS. 2013. Penyakit Tidak Menular : Asma. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013

Wijaya, Andra Saferi & Putri, Yessie Mariza. 2013. KMB 1 Keperawatan Medikal

Bedah Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh ASKEP. Yogjakarta :

Nuha Medika

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

LAMPIRAN

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ira Boneta

Tempat tanggal lahir : Grobogan, 29 Februari 1996

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat rumah : Jl. Saptorenggo Rt04/06, Kalongan, Purwodadi, Grobogan

Riwayat pendidikan :

1. TK AISYIYAH 2 PURWODADI GROBOGAN

2. SDN 13 PURWODADI GROBOGAN

3. SMPN 1 PURWODADI GROBOGAN

4. SMK MUHAMMADIYAH PURWODADI

GROBOGAN

Riwayat pekerjaan : -

Riwayat organisasi : -

Publikasi : -

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan
Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ...digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/32/01-gdl-irabonetan-1554-1...Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien yang mengalami Asma Bronkial dengan Ketidakefektifan