25
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GASTRITIS Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB Dosen Pembimbing : Cahyo Pramono,S.,Kep.,Ns Disusun Oleh : 1. Ninandita Khanza (1602027) 2. Nita Isnandari (1602028) 3. Oky Putri Lestari (1602029) 4. Reni Ariyati (1602030) D3 KEPERAWATAN II A STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN AJARAN 2017/2018

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …stikesmukla.ac.id/downloads/makalah/ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN...ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GASTRITIS Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Embed Size (px)

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GASTRITIS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB

Dosen Pembimbing :

Cahyo Pramono,S.,Kep.,Ns

Disusun Oleh :

1. Ninandita Khanza (1602027)

2. Nita Isnandari (1602028)

3. Oky Putri Lestari (1602029)

4. Reni Ariyati (1602030)

D3 KEPERAWATAN II A

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

TAHUN AJARAN 2017/2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah

asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis. Adapun maksud dari

penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas keperawatan medical

bedah di Stikes Muhammadiyah Klaten. Disusunnya makalah ini tidak lepas dari

peran dan bantuan beberapa pihak dan sumber. Karena itu, pemakalah

mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada dosen

pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan

makalah ini.

Kiranya amal baik serta budi luhur secara ikhlas yang telah diberikan

kepada kami dari beliau di atas yang dapat maupun belum dapat kami sebutkan,

mendapatkan imbalan yang semestinya dari Allah SWT.

Pemakalah menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Pemakalah berharap semoga

makalah ini bisa bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Pemakalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya

diderita oleh kalangan remaja, khususnya penyakit ini meningkat pada kalangan

mahasiswa. disebabkan oleh berbagai faktor misalnya tidak teraturnya pola

makan, gaya hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan)

sehingga mahasiswa tersebut tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan

malas untuk makan.(Fahrur, 2009).

Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun 2001 yaitu asupan alkohol

berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan (18%)

dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut Hasna dan Hurih tahun 2009 gastritis

bisa juga disebabkan karena, infeksi bakteri, stress, penyakit autoimun, radiasi

dan Chron’s Disease.

Salah satu penyebab dari gastritis adalah infeksi dari bakteri Helicobacter

pylori(H. pylori) dan merupakan satu-satunya bakteri yang hidup di lambung.

Bakteri ini dapat menginfeksi lambung sejak anak-anak dan menyebabkan

penyakit lambung kronis. Bahkan diperkirakan lebih dari 50% penduduk dunia

terinfeksi bakteri ini sejak kecil. Jika dibiarkan, akan menimbulkan masalah

sepanjang hidup (Soemoharjo, 2007). Menurut Perkumpulan Gastroenterologi

Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi Helicobacter Pylori Indonesia (KSHPI)

tahun 2001, menyatakan diperkirakan 20 % dari penduduk Negara Indonesia telah

terinfeksi oleh H. Pylori (Daldiyono, 2004). Penemuan infeksiHelicobacter

pylori ini mungkin berdampak pada tingginya kejadian gastritis, pada beberapa

daerah di Indonesia menunjukkan angka kejadian gastritis yang cukup tinggi.

Gejala yang umum terjadi pada penderita gastritis adalah rasa tidak nyaman

pada perut, perut kembung, sakit kepala dan mual yang dapat menggangu

aktivitas sehari-hari, rasa tak nyaman di epigastrium, nausea, muntah, Perih atau

sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau

lebih buruk ketika makan, hilang selera makan, bersendawa, dan kembung. Dapat

pula disertai demam, menggigil (kedinginan), cegukan (hiccups)

Bila penyakit gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan

akhirnya asam lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan

tukak lambung. Bahkan bisa juga disertai muntah darah (Arifianto, 2009).

Menurut penelitian Surya dan Marshall pada tahun 2007 hingga 2008 mengatakan

gastritis yang tidak ditangani dengan tepat akan menimbulkan komplikasi yang

mengarah kepada keparahan.yaitu kanker lambung dan peptic ulcer.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gastritis ?

2. Bagaimana penyebab dari gastritis ?

3. Apa gejala yang ditimbulkan dari gastritis ?

4. Bagaimana patofisiologis gastritis akut dan gastritis kronik ?

5. Pengobatan apa yang dilakukan untuk penyakit gastritis ?

6. Pencegahan yang bagaimana yang dapat dilakukan sebagai tindakan

preventif?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dari gastritis

2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya peradangan lambung (gastritis)

3. Untuk mengetahui gejala-gejala dari gastritis

4. Untuk mengetahui patofisiologi gastritis akut dan gastritis kronik

5. Untuk mengetahui pengobatan yang dapat dilakukan untuk penderita

gastritis

6. Untuk mengetahui tindakan preventif dari gastritis tersebut.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

B. ANATOMI FISIOLOGIS

Gaster atau lambung

Ventrikulum atau maag atau lambung atau gaster merupakan saluran makanan

yang paling dapat mengembang lebih besar terutama pada epigastrium

Bagian gaster atau ventrikulum ini terdiri atas :

Osteum kardiak adalah bagian akhir esofagus yang masuk ke dalam

lambung

Fundus fentrikuli adalah bagia yang menonjol ke atas terletak disebelah

kiri osteum kardiak biasanya terisi gas

Korpus ventrikuli adalah badan lambung setinggi osteum kardiak lekukan

pada bagian bawah kurvatura minor.

Kurvatura minor terletak disebelah kanan lambung dari osteum kardiak

sampai pilorus

Kurvatura mayor terletak disebelah kiri osteum kardiak melalui fundus

ventrikuli menuju kekanana sampai pilorus inferior

Antrium pilorus adalah bagian lambung berbentuk seperti tabung

mempunyai otot tebal yang membentuk sfingter pilorus

Fungsi gaster antara lain :

Tempat berkumpulnya makanan, menghancurkan , dan menghaluskan

makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung

Mempersiapkan makanan untuk dicerna oleh usus dengan semua makan

dicairkan dan dicampurkan dengan asam hidroklorida.

Mengubah protein menjadi pepton oleh pepsin

Membekukan susu dan kasein yang dikeluarkan oleh renin.

C. Definis gastritis

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta

Kedokteran, Edisi Ketiga Hal 492). Gastritis adalah segala radang mukosa

lambung (Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisihal749)

Gastritis merupakan keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung

yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi Sylvia A Price hal

422).

Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan

mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis merupakan peradangan

lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang di penuhi bakteri

(Charlene. J, 2001, hal : 138)

Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya

asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga

mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris

atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.

Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:

1. Gastritis Akut

Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut.

Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan terlalu

banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan

yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks empedu atau

terapi radiasi.

2. Gastritis Kronis

Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung

yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau

bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam

lambung yang pekat.

D. Etiologi

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya

sebagai berikut

1. Gastritis Akut

Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:

Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan

obat yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.

Minuman beralkohol

Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci

Infeksi virus oleh sitomegalovirus

Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis

Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.

Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan

minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan salah satu penyebab

iritasi mukosa lambung.

2. Gastritis Kronik

Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua

predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu

infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008).

Gastritis infeksi

Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan

manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi hal-hal

berikut.

a) H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan penyebab

utama dari gastritis kronik (Anderson, 2007).

b) Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006)

c) Infeksi parasit (Wehbi, 2008).

d) Infeksi virus (Wehbi, 2008).

Gastritis non-infeksi

a) Gastropai akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam empedu

kronis dan kontak dengan OAINS atau aspirin (Mukherjee, 2009).

b) Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang menyebabkan ureum

terlalu banyak beredar pada mukosa lambung (Wehbi, 2008).

C. Patofisiologi

1. Gastritis Akut. Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi

mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :

a) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung

akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan

berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari

penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung . Jika asam lambung

meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan

nutrisi cairan & elektrolit.

b) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang

dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan

terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal

melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika

erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi

perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.

2. Gastritis Kronik. Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang

sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi

penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel

dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang

maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan

dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa

sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

D. Manifestasi Klinik

1. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan

saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia

2. Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian

kecil mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan

pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.

E. Komplikasi

1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:

Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis,

terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat

menyebabkan kematian.

Ulkus, jika prosesnya hebat

Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.

2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan

vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia

pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum

pylorus.

F. pathway

G. manifestasi Klinis

H. potwnsial komplikasi

terjadinya pendarahan

syok

perforasi

peradangan selaput perut

kanker lambung

I. Penatalaksanaan

Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi

Berikan terapi antasida dan antibiotik

Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil

Berikan analgesik jenis cair topikal

ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS

PENGKAJIAN.

Anamnese meliputi :

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis kelamin :

4. Jenis pekerjaan :

5. Alamat :

6. Suku/bangsa :

7. Agama :

8. Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan

rendah/minim mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan

menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya menganggap gastritis sebagai sakit

perut biasa dan akan memakan makanan yang dapat menimbulkan serta

memperparah penyakit ini.

9. Riwayat sakit dan kesehatan

a) Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut sebelah kanan

bawah.

b) Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalan penyakitnya, awal dari

gejala yang dirasakan klien, keluhan timbul dirasakan secara mendadak atau

bertahap, faktor pencetus, upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

c) Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit yang berhubungan

dengan penyakit sekarang, riwayat dirumah sakit, dan riwayat pemakaian obat.

Pemeriksaan fisik, yaitu Review of system (ROS)

Keadaan umum : tampak kesakitan pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri

tekan di kwadran epigastrik.

1. B1(breath) : takhipnea

2. B2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah,

pengisian perifer lambat, warna kulit pucat.

3. B3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat

terganggu, disorientasi, nyeri epigastrum.

4. B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan cairan.

5. B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak

toleran terhadap makanan pedas.

6. B6 (bone) : kelelahan, kelemahan

3.1.3 Fokus Pengkajian

1. Aktivitas / Istirahat

Gejala : kelemahan, kelelahan

Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas)

2. Sirkulasi

Gejala : kelemahan, berkeringat

Tanda : - hipotensi (termasuk postural)

- takikardia, disritmia (hipovolemia / hipoksemia)

- nadi perifer lemah

- pengisian kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi)

- warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah)

- kelemahan kulit / membran mukosa, berkeringat (menunjukkan status syok,

nyeri akut, respons psikologik)

3. Integritas ego

Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja),

perasaan tak berdaya.

Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat, perhatian

menyempit, gemetar, suara gemetar.

4. Eliminasi

Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena

perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan dengan GE,

misalnya luka peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster.

Perubahan pola defekasi / karakteristik feses.

Tanda : - nyeri tekan abdomen, distensi

- bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah

perdarahan.

- karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau kadang-kadang

merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea), konstipasi dapat terjadi (perubahan

diet, penggunaan antasida).

- haluaran urine : menurun, pekat.

5. Makanan / Cairan

Gejala : - anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga obstruksi

pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal).

- masalah menelan : cegukan

- nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah

Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa

bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit

buruk (perdarahan kronis).

6. Neurosensi

Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar, kelemahan.

Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung tidur,

disorientasi / bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung pada volume

sirkulasi / oksigenasi).

7. Nyeri / Kenyamanan

Gejala : - nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih,

nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan / distres

samar-samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut).

- nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung terjadi 1-2

jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus gaster).

- nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke punggung terjadi kurang

lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan atau

antasida (ulkus duodenal).

- tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis).

- faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu

(salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor psikologis.

Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat,

perhatian menyempit.

8. Keamanan

Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA

Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan sirosis

/ hipertensi portal)

9. Penyuluhan / Pembelajaran

Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang

mengandung ASA, alkohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan GI.

Keluhan saat ini dapat diterima karena (misal : anemia) atau diagnosa yang tak

berhubungan (misal : trauma kepala), flu usus, atau episode muntah berat.

Masalah kesehatan yang lama misal : sirosis, alkoholisme, hepatitis, gangguan

makan (Mustaqin A., Gangguan Gastrointestinal )

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.

2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang

tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia

4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik

5. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit

Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Intervensi Rasional

1. Nyeri (akut)

berhubungan

dengan inflamasi

mukosa lambung.

Tujuan:

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

1 x 24 jam

- Nyeri klien

1. Puasakan pasien di 6jam

pertama,

2. Berikan makanan lunak

sedikit demi sedikit dan

berikan minuman hangat,

3. Atur posisi yang nyaman

bagi klien.

1. Mengurangi

inflamasi pada

mukosa lambung,

2. Dilatasi gaster

dapat terjadi bila

pemberian makanan

setelah puasa terlalu

cepat,

berkurang atau

hilang.

- Skala nyeri 0.

- Klien dapat relaks.

- Keadaan umum

klien baik.

4. Ajarkan teknik distraksi

dan reklasasi.

5. Kolaborasi dalam

pemberian analgetik.

3. Posisi yang tepat

dan dirasa nyaman

oleh klien dapat

mengurangi resiko

klien terhadap nyeri.

4. Dapat membuat

klien jadi lebih baik

dan melupakan nyeri.

5. Analgetik dapat

memblok reseptor

nyeri pada susunan

saraf pusat.

2. Volume cairan

kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan

dengan intake yang

tidak adekuat dan

output cair yang

berlebih (mual dan

muntah)

- Tujuan :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

1x24jam,masalah

kekurangan volume

cairan pasien dapat

teratasi.

Kriteria Hasil :

Mempertahankan

volume cairan

adekuat dengan

dibuktikan oleh

mukosa bibir

lembab, turgor kulit

baik, pengisian

kapiler berwarna

merah muda, input

1. Penuhi kebutuhan

individual. Anjurkan klien

untuk minum (dewasa : 40-

60 cc/kg/jam).

2.Awasi tanda-tanda vital,

evaluasi turgor kulit,

pengisian kapiler dan

membran mukosa

3. Pertahankan tirah baring,

mencegah muntah dan

tegangan pada defekasi

4. Berikan terapi IV line

sesuai indikasi

5. Kolaborasi pemberian

cimetidine dan ranitidine

1. Intake cairan yang

adekuat akan

mengurangi resiko

dehidrasi pasien

2. menunjukkan

status dehidrasi atau

kemungkinan

peningkatan

kebutuhan

penggantian cairan.

3. Aktivitas/muntah

meningkatkan

tekanan intra

abdominal dan dapat

mencetuskan

perdarahan lanjut.

4.Mengganti

kehilangan cairan

yang hilang dan

memperbaiki

keseimbanngan cairan

segera.

5. Cimetidine dan

ranitidine berfungsi

untuk menghambat

sekresi asam lambung

dan output

seimbang.

3. Nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

b/d anorexia

Tujuan :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3x24

jam kebutuhan

nutrisi pasien dapat

terpenuhi

Kriteria hasil :

- Keadaan umum

cukup

-Turgor kulit baik

- BB meningkat

- Kesulitan

menelan berkurang

1. Anjurkan pasien untuk

makan sedikit demisedikit

dengan porsi kecil namun

sering.

2. Berikan makanan yang

lunak dan makanan yang di

sukai pasien/di gemari.

3. lakukan oral higyne 2x

sehari

4. timbang BB pasien setiap

hari dan pantau turgor

kulit,mukosa bibir dll

5. Konsultasi dengan tim

ahli gizi dalam pemberian

menu.

1. Menjaga nutrisi

tetap terpenuhi dan

mencegah terjadinya

mual dan muntah

yang berlanjut.

2. Untuk

mempermudah pasien

dalam mengunyah

makanan.

3. kebersihan mulut

akan merangsang

nafsu makan pasien.

4. Mengetahui status

nutrisi pasien.

5. Mempercepat

pemenuhan

kebutuhan nutrisi

dengan pemberian

menu yang tepat

sasaran.

4. Intoleransi aktifitas

b/d kelemahan fisik

Tujuan : Klien

dapat beraktivitas.

Kriteria hasil :

- Klien dapat

beraktivitas tanpa

bantuan,

1. Observasi sejauh mana

klien dapat melakukan

aktivitas.

2. Berikan lingkungan yang

tenang.

3. Berikan bantuan dalam

aktivitas.

1. Mengetahui

aktivitas yang dapat

dilakukan klien.

2. Menigkatkan

istirahat klien.

3. Membantu bila

perlu, harga diri

ditingkatkan bila

- Skala aktivitas 0-1

4. Jelaskan pentingnya

beraktivitas bagi klien.

5. Tingkatkan tirah baring

atau duduk dan berikan obat

sesuai dengan indikasi

klien melakukan

sesuatu sendiri.

4. Klien tahu

pentingnya

beraktivitas.

5.Tirah baring dapat

meningkatkan

stamina tubuh pasien

sehinggga pasien

dapat beraktivitas

kembali.

5. Ansietas b/d

perubahan status

kesehatan,ancaman

kematian dan nyeri.

Tujuan :

Setelah dilakukan

tindakan

keperwatan

1x24jam pasien

Kriteria hasil :

-Mengungkapkan

perasaan dan

pikirannya secara

terbuka

-Melaporkan

berkurangnya

1. Awasi respon fisiologi

misalnya: takipnea,

palpitasi, pusing, sakit

kepala, sensasi kesemutan.

2.Dorong pernyataan takut

dan ansietas, berikan umpan

balik.

3. Berikan informasi yang

akurat.

4.Berikan lingkungan yang

tenang untuk istirahat.

5. Dorong orang terdekat

untuk tinggal dengan

pasien.

6. Tunjukan teknik

1. Dapat menjadi

indikator derajat takut

yang dialami pasien,

tetapi dapat juga

berhubungan dengan

kondisi fisik atau

status syok.

2.Membuat hubungan

terapeutik

3.Melibatkan pasien

dalam rencana asuhan

dan menurunkan

ansietas yang tak

perlu tentang

ketidaktahuan.

4.Memindahkan

pasien dari stresor

cemas dan takut

-Mengungkapkan

mengerti

tentangpeoses

penyakit

-Mengemukakan

menyadari terhadap

apa yang

diinginkannya yaitu

menyesuaikan diri

terhadap perubahan

fisiknya

relaksasi.

luar, meningkatkan

relaksasi, dapat

meningkatkan

keterampilan koping.

5.Membantu

menurunkan takut

melalui pengalaman

menakutkan menjadi

seorang diri.

6.Belajar cara untuk

rileks dapat

membantu

menurunkan takutdan

ansietas

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan

submukosa lambung dan secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya

infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut.

Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa

kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung.

Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang

sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu

Helicobacter pylori. Tetapi factor – factor lain seperti trauma fisik dan pemakaian

secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan

gastritis. Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan

tanda – tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya.

B. KRITIK DAN SARAN

Guna penyempurnaan makalah ini,saya sangat mengharapkan kritik dan serta

saran dari Dosen Pembimbing beserta teman-teman kelompok lain.

DAFTAR PUSTAKA

Agus P., & Sri L., (2008). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika

Chandrasoma, & Parakrama. (2005). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta

:EGC

Mustaqin A., & Kumala S (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan

Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : Salemba Medika.

Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta :

Gosyen Publising.

Jurnal

Asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan gangguan rasa nyaman nyeri di

RSUD jombang

Hubungan pola makanan dengan timbulnya gastritis pada pasien di universitas

muhammadiyah malang center (UMC)

Jurnal nyeri gastritis versi wayan supetran