Asuhan Keperawatan Pada Klien Tb

Embed Size (px)

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TBPARUJan17MAKALAHKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH IIASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN TB PARUOleh :KELOMPOK 6PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANNANI HASANUDDINMAKASSAR2013KATA PENGANTARAssalamu Alaikumwr.wbPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan hiudayah Nya kepada penulis sehingga tugas membuat makalah dari mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I yang bertemakan penyakit tuberkulosis paru ini dapat selesai dengan baik.Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah ini dalam hal ini Bapak Abdul Bakar Kadir, S.Kep, Ns,. M.Kes yang telah memberikan tugas ini untuk diselesaikan agar dapat melatih penulis untuk tetap berkarya dan dapat bermamfaat bagi orang lain.Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan yang perlu untuk diperbaiki, maka dari itu penulis bersedi menerima saran dan kritik dari pembaca yang membangun demi perbaikan pembuatan tugas kedepannya.Wallahumuafik bitaqwallah wassalamu alaikumwr.wbMakassar, 2 Januari 2013Kelompok 6DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iKATA PENGANTAR .. iiDAFTAR ISI.. iiiBAB I PENDAHULUAN 11. Latar Belakang . 12. Rumusan Masalah.. 13. Tujuan. 1BAB II TINJAUAN TEORITIS .. 21. Konsep Medis.. 2A. Pengertian .. 2B. Etiologi .. 2C. Tanda Dan Gejala Penyakit TBC .. 3D. Patofisiologi . 5E. Manifestasi klinik .. 5F. Klasifikasi .. 7G. Pemeriksaan diagnostik . 8H. Komplikasi 9I. Penatalaksanaan medis . 92. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Klien Sistitis . 10A. Pengkajian . 10B. Diagnose Intervensi NANDA-I 2012-2014 . 13C. Intervensi NOC NIC NANDA-I 2012-2014 .. 17D. Implementasi .. 25E. Evaluasi .. 25BAB III PENUTUP 261. Kesimpulan . 262. Saran 26DAFTAR PUSTAKA . 27LAMPIRAN.BAB IPENDAHULUAN1. Latar belakangPenyakit TB Paru merupakan penyakit menahun/kronis (berlangsung lama) dan menular. Penyakit ini dapat diderita oleh setiap orang, tetapi paling sering menyerang orang-orang yang berusia antara 15 35 tahun, terutama mereka yang bertubuh lemah, kurang gizi atau yang tinggal satu rumah dan berdesak-desakan bersama penderita TBC. Lingkungan yang lembap, gelap dan tidak memiliki ventilasi memberikan andil besar bagi seseorang terjangkit TBC.Penyakit Tuberkulosis dapat disembuhkan. Namun akibat dari kurangnya informasi berkaitan cara pencegahan dan pengobatan TBC, kematian akibat penyakit ini memiliki prevalensi yang besar. Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB. Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal.2. Rumusan masalahBerdasarkan uraian latar belakang yang ada diatas maka kami akan mengangkat beberapa pokok permasalahan sesuai yang telah dipaparkan diatas adalah asuhan keperawatan pada klien TB Paru.1. TujuanA. Tujuan UmumAgar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Sistitis.1. Tujuan KhususA. Mengetahui dan memahami pengertian TB ParuB. Mengetahui dan memahami etiologi TB ParuC. Mengetahui dan memahami klasifikasi TB ParuD. Mengetahui dan mamahami tanda dan gejala TB ParuE. Mengetahui dan mamahami patofisiologi TB ParuF. Mengetahui dan memahami manifestasi klinik TB ParuG. Mengetahui dan memahami Asuhan Keperawatan pada klien TB Paru.BAB IITINJAUAN TEORITIS1. KONSEP MEDIS1. PengertianTuberkulosis (TBC) adalah penyakit akibat kuman mycobacterium tubercolosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer.Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, terutama meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe.Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru.Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi kompleks mycobacterium tuberculosis.Berdasarkan beberapa definisi mengenai tuberkulosis diatas, maka dapat dirumuskan bahwa tuberculosis (TB) paru adalah suatu penyakit infeksius yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosisyang menyerang parenkim paru, bersifat sistemis sehingga dapat mengenai organ tubuh lain, terutama meningen, tulang, dan nodus limfe.2. EtiologiTuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisikKuman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis aktif kembali. Sifat lain kuman adalah aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Dalam hal ini tekanan bagian apikal paru-paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis.Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi penting saluran pernapasan. Basil mikrobakterium tersebut masuk kedalam jaringan paru melalui saluran napas (droplet infection) sampai alveoli, maka terjadilah infeksi primer (ghon) selanjutnya menyebar kekelenjar getah bening setempat dan terbentuklah primer kompleks (ranke). keduanya dinamakan tuberkulosis primer, yang dalam perjalanannya sebagian besar akan mengalami penyembuhan. Tuberkulosis paru primer, peradangan terjadi sebelum tubuh mempunyai kekebalan spesifik terhadap basil mikobakterium. Tuberkulosis yang kebanyakan didapatkan pad usia 1-3 tahun. Sedangkan yang disebut tuberkulosis post primer (reinfection) adalah peradangan jaringan paru oleh karena terjadi penularan ulang yang mana di dalam tubuh terbentuk kekebalan spesifik terhadap basil tersebut.1. Tanda Dan Gejala Penyakit TBC1) BatukGejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan. Biasanya batuk ringan sehingga dianggap batuk biasa atau akibat rokok. Proses yang paling ringan ini menyebabkan sekret akan terkumpul pada waktu penderita tidur dan dikeluarkan saat penderita bangun pagi hari.2) DahakDahak awalnya bersifat mukoid dan keluar dalam jumlah sedikit, kemudian berubah menjadi purulen/kuning atau kuning hijau sampai purulen dan kemudian berubah menjadi kental bila sudah terjadi perlunakan.3) Batuk darahDarah yang dikeluarkan penderita mungkin berupa garis atau bercak-bercak darah, gumpalan-gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak.4) Nyeri dadaNyeri dada pada tuberkulosis paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Bila nyeri bertambah berat berarti telah terjadi pleuritis luas (nyeri dikeluhkan di daerah aksila, di ujung skapula atau di tempat-tempat lain)5) WheezingWheezing terjadi karena penyempitan lumen endobronkus yang disebabkan oleh sekret, bronkostenosis, peradangan, jaringan granula, ulserasi dan lain-lain (pada tuberkulosis lanjut).6) DispneuDispneu merupakan late symptom dari proses lanjut tuberkulosis paru akibat adanya restriksi dan obstruksi saluran pernapasan serta loss of vascular bed / thrombosis yang dapat mengakibatkan gangguan difusi, hipertensi pulmonal dan korpulmonal.7) Panas badanMerupakan gejala paling sering dijumpai dan paling penting sering kali panas badan sedikit meningkat pada siang maupun sore hari.8) MenggigilDapat terjadi bila panas badan naik dengan cepat, tetapi tidak diikuti pengeluaran panas dengan kecepatan yang sama atau dapat terjadi sebagai suatu reaksi umum yang lebih hebat.9) Keringat malamKeringat malam bukanlah gejala yang patognomonis untuk penyakit tuberkulosis paru. Keringat malam umumnya baru timbul bila proses telah lanjut. Nausea, takikardi dan sakit kepala timbul bila ada panas.10) Gangguan menstruasiGangguan menstruasi sering terjadi bila proses tuberkulosis paru sudah menjadi lanjut.11) AnoreksiaAnoreksia dan penurunan berat badan merupakan manifestasi toksemia yang timbul belakangan dan lebih sering dikeluhkan bila proses progresif.12) Lemah badanGejala-gejala ini dapat disebabkan oleh kerja berlebihan, kurang tidur dan keadaan sehari-hari yang kurang menyenangkan, karena itu harus dianalisa dengan baik dan harus lebih berhati-hati apabila dijumpai perubahan sikap dan temperamen (misalnya penderita yang mudah tersinggung), perhatian penderita berkurang atau menurun pada pekerjaan, anak yang tidak suka bermain, atau penyakit yang kelihatan neurotik.4. PatofisiologiKuman micobacterium tuberculosis masuk kedalam tubuh melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit, kebanyakan infeksi tuberculosis terjadi melalui udara (air borne), yaitu melalui inhalasi droppet yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi.Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus biasanya diinhalasi terdiri dari satu sampai tiga gumpalan basil yang lebih besar cenderung tertahan di saluran hidung dan cabang besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit. Setelah berada dalam ruang alveolus biasanya di bagian bawah lobus atau paru-paru, atau di bagian atas lobus bawah. Basil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan. Leukosit polimorfonuklear tampak pada tempat tersebut dan memfagosit bacteria namun tidak membunuh organisme tersebut. Sesudah hari-hari pertama maka leukosit diganti oleh makrofag. Alveoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut. Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya sehingga tidak ada sisa yang tertinggal, atau proses dapat juga berjalan terus, dan bakteri terus difagosit atau berkembang biak di dalam sel. Basil juga menyebar melalui getah bening menuju ke kelenjar bening regional. Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloit, yang dikelilingi oleh fosit. Reaksi ini biasanya membutuhkan waktu 10 sampai 20 hari.1. Web of Caution (Patofisiologi dan Penyimpangan KDM) TB ParuPatofisiologi Berdasarkan Penyimpangan Kebutuhan Dasar Manusia ( TB Paru) M. TUberculosis Inhalasi droplet Reaksi Jaringan Bakteri mencapai Alviolus Invasi daerah infeksi Terjadi reaksi Antigen-antibody Terbentuk jaringan tuberkel Oleh jaringan ikat Muncul reaksi Radang Fibrosis Terjadi pengeluaran secret/ mucus Dinding tuberkel gagal terbentuk Akumulasi secret dijalan nafasBasil masuk ke dalam Getah beningKetidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Respon batuk-batuk Transit ke aliran darah Dalam jumlah kecil penggunaan otot-otot abdomen Penyebaran limfa hematogen, Refluk fagalJaringan tulang, ginjal, hati dan jantung Mual, muntah I. Resiko Infeksi Penyakit bronchitisTerjadi peningkatan metabolisme Tubuh Cadangan makanan di jaringan ber