56
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GAGAL GINJAL KLIEN GAGAL GINJAL TERMINAL DENGAN TERMINAL DENGAN HEMODIALISA HEMODIALISA Oleh Oleh Ns. Rondhianto, Ns. Rondhianto, M .Kep .Kep Bagian Keperawatan Medikal bedah dan Kritis Bagian Keperawatan Medikal bedah dan Kritis Program Studi Ilmu Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember Universitas Jember

Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gagal ginjal adalah....

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GAGAL GINJAL KLIEN GAGAL GINJAL TERMINAL DENGAN TERMINAL DENGAN

HEMODIALISAHEMODIALISA

Oleh Oleh Ns. Rondhianto, Ns. Rondhianto, MM.Kep.KepBagian Keperawatan Medikal bedah dan Kritis Bagian Keperawatan Medikal bedah dan Kritis Program Studi Ilmu Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas JemberUniversitas Jember

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

DEFINISI DEFINISI

• Gagal ginjal kronik atau penyakit renal Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir merupakan tahap akhir merupakan gangguan fungsi gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversibleginjal yang progresif dan irreversible

• MMenyebabkan tubuh gagal untuk enyebabkan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan maupun elektrolit, keseimbangan cairan maupun elektrolit, sehingga timbul gejala uremia (adanya sehingga timbul gejala uremia (adanya retensi urea dan sampah nitrogen lain retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).dalam darah).

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Etiologi Etiologi • Infeksi : pielonefritis kronikInfeksi : pielonefritis kronik• Penyakit peradangan : glomerulonefritisPenyakit peradangan : glomerulonefritis• Penyakit vaskuler hipertensif : nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis Penyakit vaskuler hipertensif : nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis

maligna, stenosis arteri renalismaligna, stenosis arteri renalis• Gangguan jaringan penyambungGangguan jaringan penyambung: SLE, Poli arteritis nodosa, Sklerosis : SLE, Poli arteritis nodosa, Sklerosis

sistemik progresifsistemik progresif• Gangguan congenital dan herediter: Penyakit ginjal polikistik, Asidosis Gangguan congenital dan herediter: Penyakit ginjal polikistik, Asidosis

tubuler ginjaltubuler ginjal• Penyakit metabolic : DM, Gout, Hiperparatiroidisme, AmiloidosisPenyakit metabolic : DM, Gout, Hiperparatiroidisme, Amiloidosis• Nefropati obstruktifNefropati obstruktif : penyalahgunaan analgetik, nefropati timbale : penyalahgunaan analgetik, nefropati timbale• Nefropati obstruktifNefropati obstruktif : : - Sal. Kemih bagian atas :Kalkuli, neoplasma, fibrosis, netroperitonealSal. Kemih bagian atas :Kalkuli, neoplasma, fibrosis, netroperitoneal- Sal. Kemih bagian bawah : Hipertrofi prostate, striktur uretra, anomali Sal. Kemih bagian bawah : Hipertrofi prostate, striktur uretra, anomali

congenital pada leher kandung kemih dan uretracongenital pada leher kandung kemih dan uretra

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Look at the pictures Look at the pictures

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Stadium Gagal Ginjal Stadium Gagal Ginjal 1. 1. Stadium I : Penurunan cadangan ginjalStadium I : Penurunan cadangan ginjal

- Kreatinin serum dan kadar BUN normal- Kreatinin serum dan kadar BUN normal- Asimptomatik- Asimptomatik- Tes beban kerja pada ginjal: pemekatan kemih, tes GFR turun- Tes beban kerja pada ginjal: pemekatan kemih, tes GFR turun

2. 2. Stadium II : Insufisiensi ginjalStadium II : Insufisiensi ginjal- Kadar BUN meningkat (tergantung pada kadar protein dalam diet)- Kadar BUN meningkat (tergantung pada kadar protein dalam diet)- Kadar kreatinin serum meningkat- Kadar kreatinin serum meningkat- Nokturia dan poliuri (karena kegagalan pemekatan)- Nokturia dan poliuri (karena kegagalan pemekatan)

Ada 3 derajat insufisiensi ginjal:Ada 3 derajat insufisiensi ginjal:• Ringan : 40% - 80% fungsi ginjal dalam keadaan normalRingan : 40% - 80% fungsi ginjal dalam keadaan normal• Sedang : 15% - 40% fungsi ginjal normalSedang : 15% - 40% fungsi ginjal normal• Kondisi berat : 2% - 20% fungsi ginjal normalKondisi berat : 2% - 20% fungsi ginjal normal

3. 3. Stadium III: gagal ginjal stadium akhir atau uremiaStadium III: gagal ginjal stadium akhir atau uremia- Kadar ureum dan kreatinin sangat meningkat- Kadar ureum dan kreatinin sangat meningkat- Ginjal sudah tidak dapat menjaga homeostasis cairan dan elektrolit- Ginjal sudah tidak dapat menjaga homeostasis cairan dan elektrolit- Air kemih/urin isoosmotis dengan plasma, dengan BJ 1,010- Air kemih/urin isoosmotis dengan plasma, dengan BJ 1,010

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Patofisiologi Gagal ginjal secara umumPatofisiologi Gagal ginjal secara umum

Jumlah nefron turun secara progresif

Ginjal melakukan adaptasi (kompensasi) :

Sisa nefron mengalami hipertropi

Peningkatan kecepatan filtrasi, beban solute dan reabsorbsi tubulus dalam tiap nefron, meskipun GFR untuk seluruh massa nefron menurun di bawah normal

Kehilangan cairan dan elektrolit dpt dipertahankan

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Kerusakan nefron

> 75 %

Kecepatan filtrasi dan beban solute bagi tiap nefron meningkat

Keseimbangan glomerulus & tubulus tidak dapat dipertahankan

Fleksibilitas proses ekskresi & konversi solute & air ↓Sedikit perubahan pada diit mengakibatkan keseimbangan terganggu

Hilangnya kemampuan

memekatkan/ mengencerkan

kemih = konsentrasi

plasma

Poliuri, Nokturia Nefron tidak dapat lagi

mengkompensasi dgn tepatterhadap kelebihan dan kekurangan Na atau air

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Gagal ginjal tahap akhir

GFR

Kreatinin Prod met prot tertimbun dalam darah

Posfat serum Kalsium serum

Sekresi parathormon

Tubuh tdk berespon dgn N

Kalsium di tulang ↓

Perub.pd tulang/osteodistrofi ginjal

Met.aktif vit D↓

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Tanda dan GejalaTanda dan Gejala

1. Kelainan Hemopoesis manifestasi : anemia a. a. Retensi toksik uremia : - Hemolisis sel eritrosit- Ulserasi mukosa sal.cerna- Gangguan pembekuan- Masa hidup eritrosit memendek- Bilirubuin serum meningkat/normal- Jumlah retikulosit normal.

b. Defisiensi hormone eritropoetin Ginjal sumber ESF (Eritropoetic Stimulating Factor) → def.

eritropoetin → Depresi sumsum tulang → sumsum tulang tidak mampu bereaksi terhadap proses hemolisis/perdarahan → anemia normokrom normositer.

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

2. Kelainan Saluran cerna2. Kelainan Saluran cerna

a. Mual, muntahAmonia (NH3) → iritasi/rangsang mukosa lambung dan usus

b. Stomatitis uremiaMukosa kering, lesi ulserasi luas

karena sekresi cairan saliva banyak mengandung urea dan kurang menjaga kebersihan mulut.

c. PankreatitisBerhubungan dengan gangguan ekskresi enzim amylase

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

3. Kelainan mata3. Kelainan mata3. Kelainan mata3. Kelainan mata• Visus hilang (uremia amourosis) Dijumpai pada sebagian kecil klien gagal ginjal kronik. Gangguan

visus cepat hilang setelah beberapa hari mendapat pengobatan gagal ginjal kronik yang adekuat, misal hemodialisis.

• Kelainan syaraf mata menimbulkan gejala nistagmus, miosis, dan pupil asimetris.

• Kelainan retina (retinopati) Disebabkan hipertensi maupun anemia yang sering dijumpai pada klien gagal ginjal kronik.

• Keratopati mungkin juga dijumpai pada beberapa klien gagal ginjal kronik akibat penyulit hiperparatiroidisme sekunder atau tersier.

• Red eye syndromebisa terjadi kaena penimbunan deposit garam kalsium pada konjungtiva akibat iritasi dan hipervaskularisasi.

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

4. Kelainan Kulit4. Kelainan Kulit4. Kelainan Kulit4. Kelainan Kulit

• Gatal Patogenesisnya masih belum jelas. Pada klien yang sudah menjalani dialisis rutin, gatal kemungkinan disebabkan oleh :

a. Toksin uremia yang kurang terdialisis b. Peningkatan Ca phospor (deposit kristal kalsium-fosfat pd

kulit) c. Alergi terhadap bahan2 yang dipakai pada proses

hemodialisis (misal : heparin, bahan sterilan)

• Kulit kering dan bersisik ini kemungkinan disebabkan karena adanya ureum yang tinggi, yang menyebabkan terjadinya penimbunan kristal urea di bawah permukaan kulit dan dinamakan urea frost.

• Easy bruising atau kulit mudah memar ini diduga mempunyai hubungan dengan gangguan faal trombosit dan kenaikan permeabilitas kapiler-kapiler pembuluh darah..

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

5. 5. Kelainan Selaput SerosaKelainan Selaput Serosa5. 5. Kelainan Selaput SerosaKelainan Selaput Serosa

• Selaput serosa menebal, hipervaskularisasi, disertai infiltrasi sel-sel plasma dan histiosit.

• Cairan rongga pleura maupun perikard biasanya berdarah (hemoragi) dengan jumlah trombosit kurang dari 10.000 mm3.

• Misal : pleuritis dan perikarditis Sering dijumpai pada GGK terutama pada

tahap akhir. Indikasi mutlak dilakukan HD

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

6. 6. Kelainan NeuropsikiatriKelainan NeuropsikiatriKelainan psikiatri : - Kelainan mental ringan : emosi labil, delusi, insomnia, depresi- Kelainan mental berat : konfusi, delusi, dan dengan gejala

psikosis. - Kelainan mental ringan atau berat ini sering dijumpai pada

klien dengan atau tanpa hemodialisis dan tergantung dari dasar kepribadiannya

Kelainan Neurologi • Kejang otot s.d koma

Umumnya ditemukan pada klien dengan GGK yang sudah lanjut

• Konvulsi atau kejang ini dapat disebabkan karena :a. Hiponatremi, yang menyebabkan sembab pada jaringan

otakb. Enselopati hipertensifc. Tetani hipokalsemiad. Keadaan azotemia

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Lanjut…Neuropati perifer• Mrpkan gg metabolik dengan gejala permulaan berupa

sindrom restless leg, yaitu creeping, itching, crowling yang mengenai ekstremitas bawah terutama bagian distal.

• Gejala neuropati ini memburuk pada sore hari dan mereda atau menghilang setelah kaki digerakkan atau berjalan.

• Sering muncul bersamaan dengan gg sensoris, seperti rasa terbakar, hiperestesi dan parestesi.

• Menghilang dengan dialisis.

Disequilibrium syndrome • adl sekumpulan gejala sistemik dan neurologik yang dapat

terjadi selama atau segera setelah dialisis selesai. • Manifestasi awalnya adalah mual, muntah, kelelahan dan

sakit kepala. • Gejala yang lebih berat bisa sampai kejang dan pingsan.• Patogenesis gejala ini masih belum jelas.

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

7. 7. Kelainan Sistem KardiopulmonalKelainan Sistem Kardiopulmonal• HipertensiHipertensi

• Kalsifikasi pembuluh darah periferKalsifikasi pembuluh darah perifer

• Gagal Jatung Kongestif (GJK)Gagal Jatung Kongestif (GJK)

• PerikarditisPerikarditis

• Paru uremia (Paru uremia (Uremic lungUremic lung) )

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Pemeriksaan Penunjang (laboratorium)Pemeriksaan Penunjang (laboratorium)

1. Pemeriksaan penurunan fungsi ginjal• Ureum-kreatinin• Asam urat serum

2. Identifikasi etiologi gagal ginjal• Analisis urin rutin• Mikrobiologi urin• Kimia darah• Elektrolit• Imunodiagnosis

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

3. Identifikasi perjalanan penyakit

• Progresifitas penurunan fungsi ginjal :

ureum-kreatinin, klirens kreatinin• Hemopoesis :

Hb, trombosit, fibrinogen, faktor pembekuan• Elektrolit : Na+, K+, HCO3

=, Ca++, PO4=, Mg+

• Endokrin : PTH, T3, T4• Pemeriksaan lain berdasarkan indikasi : terutama

faktor pemburuk fungsi ginjal, misal infark miokard

Page 19: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Pemeriksaan penunjang (Diagnostik)

• Diagnosis etiologi GGK dan terminal1. Foto polos perut

2. Ultrasonografi (USG)

3. Nefrotomogram

4. Pielografi retograde

5. Pielografi antegrade

6. Micturating Cysto Urography (MCU)

• Diagnosis pemburuk fungsi ginjal1. Pemeriksaan radiologi dan radionuklida (renogram)

2. Ultranosonografi (USG)

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Bagan : Manajemen Terapi

GGK

GG Terminal

Dialisis

Transplantasi Ginjal

Tx Konservatif

HD di RS, CAPD

Page 21: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

  MANAJEMEN TERAPIMANAJEMEN TERAPI

1. Terapi konservatif Penanganan gejala, terapi anemia, dll Tujuannya :

– Mencegah memburuknya fungsi ginjal secara progresif

– Meringankan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksin azotemia

– Mempertahankan dan memperbaiki metabolisme secara optimal

– Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit

Page 22: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Manajemen Terapi (lanjut)

Terapi simptomatikTerapi simptomatik a.l : a.l : Asidosis metabolikAsidosis metabolik AnemiaAnemia Kelainan kulitKelainan kulit Kelainan neuromuskulerKelainan neuromuskuler HipertensiHipertensi

2. 2. TerTerapi penggantiapi penggantiadalah terapi yang menggantikan fungsi ginjal adalah terapi yang menggantikan fungsi ginjal yang telah mengalami kegagalan fungsi ginjal, yang telah mengalami kegagalan fungsi ginjal, baik kronik maupun terminalbaik kronik maupun terminal

Mis : Dialisis (HD atau CAPD), cangkok ginjalMis : Dialisis (HD atau CAPD), cangkok ginjal

Page 23: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

KOMPLIKASI

• Hipertensi• Hiperkalemia• Anemia• Asidosis metabolic• Osteodistropi ginjal• Sepsis• Neuropati perifer• Hiperuremia

Page 24: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

HEMODIALISISHEMODIALISISHEMODIALISISHEMODIALISIS

• HHemoemo yang berarti darah yang berarti darah • DiDialisisalisis yang berarti pemisahan atau filtrasi, yang berarti pemisahan atau filtrasi,

melalui membran semipermeabel. melalui membran semipermeabel. PProses pemisahan atau filtrasi zat-zat tertentu dari roses pemisahan atau filtrasi zat-zat tertentu dari

darah melalui membran semipermeabel.darah melalui membran semipermeabel.

•   Tujuan : Tujuan : 1. M1. Mengeluarkan zat-zat nitrogen yang toksik dari dalam engeluarkan zat-zat nitrogen yang toksik dari dalam

darah darah

2. Me2. Mengeluarkan air yang berlebihanngeluarkan air yang berlebihan

Page 25: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

DialisisDialisis

• Molekul solut berdifusi lewat membran semipermeabel : pengganti Glomerolus dan Tubulus

• Membran semipermeabel adalah lembar tipis, berpori-pori terbuat dari selulosa atau bahan sintetik.

• Molekul BM rendah dapat berdifusi Contoh ; urea, kreatinin, dan asam urat, air

• Molekul BM besar seperti protein plasma, bakteri, dan sel-sel darah tidak bisa berdifusi.

• Perbedaan konsentrasi zat pada dua kompartemen disebut gradien konsentrasi.

Page 26: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Prinsip Kerja Prinsip Kerja

• Difusi

• Osmosis

• Ultrafiltrasi

Page 27: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

PRINSIP KERJA HEMODIALISISPRINSIP KERJA HEMODIALISISPRINSIP KERJA HEMODIALISISPRINSIP KERJA HEMODIALISIS

1. 1. DifusiDifusi • Perpindahan zat dari konsentrasi Tinggi Perpindahan zat dari konsentrasi Tinggi konsentrasi konsentrasi

RendahRendah. . • Ada perbedaan konsentrasi Ada perbedaan konsentrasi : : darah dan dialisatdarah dan dialisat, ,

dapat mengeluarkan zat-zat yang diinginkan dan dapat mengeluarkan zat-zat yang diinginkan dan menahan zat-zat yang dibutuhkan tubuh agar tidak menahan zat-zat yang dibutuhkan tubuh agar tidak hilang.hilang.

• Proses ini dipengaruhi oleh :Proses ini dipengaruhi oleh :• Luas permukaan membranLuas permukaan membran• Kecepatan aliran darah dan dialisatKecepatan aliran darah dan dialisat• Perbedaan konsentrasiPerbedaan konsentrasi• Permebilitas membranPermebilitas membran

Page 28: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

2. Osmosis2. Osmosis 2. Osmosis2. Osmosis Perpindahan air dari potenisal tinggi ke potensial Perpindahan air dari potenisal tinggi ke potensial

rendahrendah Air yang berlebihan dari tubuh dikeluarkan melalui Air yang berlebihan dari tubuh dikeluarkan melalui

prosesproses osmosisosmosis. . Pengeluaran air dapat dikendalikan dengan Pengeluaran air dapat dikendalikan dengan

menciptakan gradien tekanan, dengan kata lain air menciptakan gradien tekanan, dengan kata lain air bergerak dai daerah dengan bergerak dai daerah dengan tekanan yang lebih tekanan yang lebih tinggi (tubuh pasien)tinggi (tubuh pasien) ke tekanan yang ke tekanan yang lebih rendah lebih rendah (cairan dialisat).(cairan dialisat).

Gradien ini dapat ditingkatkan melalui penambahan Gradien ini dapat ditingkatkan melalui penambahan tekanan negatif yang dikenal sebagai tekanan negatif yang dikenal sebagai ultrafiltrasi ultrafiltrasi pada mesin dialisis.pada mesin dialisis.

Page 29: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

3. 3. UltrafiltrasiUltrafiltrasi 3. 3. UltrafiltrasiUltrafiltrasi

yyaitu proses perpindahan zat dan aitu proses perpindahan zat dan terlarutnya karena adanya perbedaan terlarutnya karena adanya perbedaan tekanan hidrostatiktekanan hidrostatik

Proses ini dipengaruhi oleh :Proses ini dipengaruhi oleh :

a.a. Trans Membran PressureTrans Membran Pressure (TMP) (TMP)b.b. Luas permukaan membranLuas permukaan membranc.c. Permeabilitas membranPermeabilitas membran

Page 30: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Ultrafiltrasi

Page 31: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Hemodialisis

Page 32: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Note :

• Sistem dapar (buffer system) tubuh dipertahankan dengan penambahan asetat yang akan berdifusi dari cairan dialisat ke dalam darah pasien dan mengalami metabolisme untuk membentuk bikarbonat.

• Darah yang sudah dibersihkan kemudian dikembalikan ke dalam tubuh melalui pembuluh vena pasien.

Page 33: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

INDIKASI HEMODIALISIS

Indikasi segera :• Koma, perikarditis, dan atau efusi perikard, neuropati

perifer, hiperkalemi, hipertensi maligna, overhidrasi atau edema paru, oliguri berat atau anuria.

Indikasi dini :

• Gejala uremia• Mual, muntah, perubahan mental, penyakit tulang,

gangguan pertumbuhan dan perkembangan seks, dan perubahan kualitas hidup.

• Laboratorium abnormal• Asidosis, azotemia (kreatinin 8-12 mg%) dan Blood

Urea Nitrogen (BUN) 100-120 mg%, TKK 5 ml/menit.

Page 34: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

KOMPLIKASI HEMODIALISISKOMPLIKASI HEMODIALISIS

Komplikasi akut• Hipotensi, aritmia, kram, nyeri dada,

disequilibrium syndrome, pruritus, kejang, demam, dan menggigil.

Komplikasi kronik• Hipertensi, neuropati perifer, penyakit

vaskuler, overhidrasi, hematom subdural, anemia, perikarditis dan efusi perikard, hepatitis.

Page 35: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Peralatan Dialisis1. Dialiser atau Ginjal BuatanMembran dialiser dgn ukuran, tipe dan struktur bervariasi

potensi efisiensi dialiser

2. Dialisat atau Cairan dialysis Cairan yang terdiri atas air dan elektrolit utama dari serum normal. Sistem bersih tdk steril (bakteri tdk bisa lewat)

3. Sistem Pemberian DialisatTunggal (1 org) dan Multiple (20 org) Bekerja scr otomatis membagi proporsi konsentrat :air

Page 36: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Lanjut….4. Asesori PeralatanPiranti keras meliputi : a. Pompa darah b. Pompa infus untuk pemberian heparinc. Alat monitor : pendeteksi suhu tubuh bila terjadi

ketidakamanan, konsentrasi dialisat, perubahan tekanan, udara, dan kebocoran darah.

5. Komponen manusia Pengkajian dan penatalaksanaan

Page 37: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Persiapan prosedur HD : 1. Pengkajian

a. Identitas & keadaan pasien (fisik dan mental), keamanan dan kesiapan alat

b. Riwayat penyakit• Riwayat penyakit infeksi ginjal• Riwayat penyakit batu/obstruksi• Riwayat pemakaian obat-obatan• Riwayat penyakit endokrin• Riwayat penyakit vaskuler• Riwayat penyakit jantung

c. Data Interdialisisc. Data Interdialisis (Klien HD rutin) (Klien HD rutin)- - Berat Badan Kering klien atay Berat Badan Kering klien atay Dry weightDry weight, , yaitu berat badan di mana klien merasa enak, tidak ada edemayaitu berat badan di mana klien merasa enak, tidak ada edema

ekstremitas, tidak merasa melayang dan tidak merasa sesak atau ekstremitas, tidak merasa melayang dan tidak merasa sesak atau berat, nafsu makan baik, dan tidak anemis.berat, nafsu makan baik, dan tidak anemis.

- - BB interdialisisBB interdialisis : BB HD sekarang – BB post HD yang lalu : BB HD sekarang – BB post HD yang lalu- - Kapan terakhir HDKapan terakhir HD

Page 38: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umumKeadaan umumDSDS :: lemah badan, cepat lelah, lemah badan, cepat lelah, perasaan perasaan melayangmelayang

DDOO :: nampak sakit, pucat keabu-abuan, mengurus, kadang-nampak sakit, pucat keabu-abuan, mengurus, kadang-kadang disertai edema ekstremitas, nafas terengah-engahkadang disertai edema ekstremitas, nafas terengah-engah..

• KepalaKepala• RetinopatiRetinopati, , Konjungtiva anemisKonjungtiva anemis• Sklera ikterik dan kadang-kadang disertai mata memerah (Sklera ikterik dan kadang-kadang disertai mata memerah (red eye red eye

syndromesyndrome))• Rambut rontokRambut rontok, m, muka tampak sembabuka tampak sembab• Nafas dari mulut berbau amoniakNafas dari mulut berbau amoniak

• LeherLeher : : JVP meningkat/tidakJVP meningkat/tidak, , PePemmbesaran kelenjar/tidakbesaran kelenjar/tidak

• DadaDada : : Gerakan kaGerakan ka--ki seimbang/simetriski seimbang/simetris, , Ronchi basah/keringRonchi basah/kering, , Edema paruEdema paru

Page 39: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

(lanjut)(lanjut)

AbdomenAbdomen• KeteganganKetegangan• Asites (perhatikan penambahan lingkar perut pd kunjungan berikutnya)Asites (perhatikan penambahan lingkar perut pd kunjungan berikutnya)• Kram perutKram perut, m, mual/muntahual/muntah

KulitKulit• Gatal-gatalGatal-gatal• Mudah sekali berdarah (Mudah sekali berdarah (easy bruishingeasy bruishing))• Kering dan bersisikKering dan bersisik, , Keringat dingin, lembabKeringat dingin, lembab, , Perubahan turgor kulitPerubahan turgor kulit

Ekstremitas Ekstremitas • Kelemahan gerakKelemahan gerak, , KramKram• Edema (ekstremitas atas atau pun bawah)Edema (ekstremitas atas atau pun bawah)• Ekstremitas atas : sudahkah operasi untuk akses vaskuler?Ekstremitas atas : sudahkah operasi untuk akses vaskuler?

Page 40: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

PEMERIKSAAN PER SISTEMPEMERIKSAAN PER SISTEMPEMERIKSAAN PER SISTEMPEMERIKSAAN PER SISTEM

Sistem kardiovaskulerSistem kardiovaskuler• DSDS : : Sesak nafas, sembab Sesak nafas, sembab, b, batuk dengan dahak, atuk dengan dahak,

berdarah/tidakberdarah/tidak, n, nyeri perikardial, merasa apeg, berdebar-yeri perikardial, merasa apeg, berdebar-debardebar

• DODO :: H Hipertensi, kardiomegali, nampak sembab dan susah ipertensi, kardiomegali, nampak sembab dan susah bernafasbernafas

Sistem pernafasanSistem pernafasan• DSDS : : Merasa susah bernafasMerasa susah bernafas, , Mudah terengah-engah saat Mudah terengah-engah saat

beraktivitasberaktivitas• DO : DO : Edema paruEdema paru, , Dispnea, ortopnea, kussmaulDispnea, ortopnea, kussmaul

Sistem pencernaan Sistem pencernaan • DSDS : : Nafsu makan turunNafsu makan turun, , Mual dan muntah, lidah hilang Mual dan muntah, lidah hilang

rasarasa, , CegukanCegukan, , Diare : lendir darah, encer, berapa kali sehariDiare : lendir darah, encer, berapa kali sehari

• DODO : Cegukan: Cegukan, , Melena atau tidakMelena atau tidak

Page 41: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

(lanjut)(lanjut)(lanjut)(lanjut)

Sistem neuromuskulerSistem neuromuskuler• DSDS : : Tungkai lemah, parestesi, kram ototTungkai lemah, parestesi, kram otot, , Daya Daya

konsentrasi turun, insomnia, gelisahkonsentrasi turun, insomnia, gelisah, , Nyeri/sakit Nyeri/sakit kepalakepala

• DDO O :: Neuropati perifirNeuropati perifir, , Asteriksis dan mioklonusAsteriksis dan mioklonus, , Nampak menahan nyeriNampak menahan nyeri

Sistem genito-urinariaSistem genito-urinaria• DSDS : Libido menurun : Libido menurun, , Nocturia, oliguria atau anuriaNocturia, oliguria atau anuria, ,

Infertilitas, terutama pada wanitaInfertilitas, terutama pada wanita• DODO : : Edema pada sistem genitoEdema pada sistem genito

Page 42: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Sistem psikososialSistem psikososialSistem psikososialSistem psikososial

• Integritas ego :

- Stressor : finansial, hubungan dan komunikasi• Merasa tidak mampu dan lemah

• Denial, cemas, takut, marah, mudah tersinggung

• Perubahan body image

• Mekanisme koping klien/keluarga kurang efektif

• Pemahaman klien dan keluarga terhadap diagnosis, penyakit, dan perawatannya masih kurang

• Interaksi sosial :- Denial, menarik diri dari lingkungan

- Perubahan fungsi peran di keluarga atau masyarakat

Page 43: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

2. Akses vaskluer

a. Eksternal (sementara) Psg kanula arterivenosal (AV) pada arteri radialis

atau tibia posterior dan vena terdekat Arteri – dialiser- vena

b. Internal (Permanen) Fistula AV dibuat melalui anastomosis langsung suatu arteri dengan vena (biasanya arrteri radialis dengan vena sefalika pergelangan tangan)

Jarum diameter (15 atau 16) diinsersikan ke arteri dan Vena (arteri ; distal, Vena : proksimal)

Page 44: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan
Page 45: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Akses fistula

Page 46: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan
Page 47: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

3. Asesori peralatan

• Pompa darah

• Pasang infus Heparin

• Klem infus cairan Normal saline (jika tjd hipotensi ; klem pompa darah, buka infus)

• Siapkan transfusi darah

Page 48: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

PEDOMAN PELAKSANAAN HD

A. Perawatan sebelum hemodialisa• Sambungkan selang air dengan mesin hemodialisa• Kran air dibuka• Pastikan selang pembuang air dan mesin hemodialisis sudah masuk kelubang

atau saluran pembuangan• Sambungkan kabel mesin hemodialisis ke stop kontak• Hidupkan mesin• Pastikan mesin pada posisi rinse selama 20 menit• Matikan mesin hemodialisis• Masukkan selang dialisat ke dalam jaringan dialisat pekat• Sambungkan slang dialisat dengan konektor yang ada pada mesin hemodialisis• Hidupkan mesin dengan posisi normal (siap)

Page 49: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

B. Menyiapkan sirkulasi darah • Bukalah alat-alat dialysis dari set nya• Tempatkan dializer pada tempatnya dan posisi “inset” (tanda merah)

diatas dan posisi “outset” (tanda biru) di bawah.• Hubungkan ujung merah dari ABL dengan ujung “inset”dari

dializer.• Hubungkan ujung biru dari UBL dengan ujung “out set” dari

dializer dan tempatkan buble tap di holder dengan posisi tengah..• Set infus ke botol NaCl 0,9% - 500 cc• Hubungkan set infus ke slang arteri• Bukalah klem NaCl 0,9%, isi slang arteri sampai ke ujung slang lalu

diklem.• Memutarkan letak dializer dengan posisi “inset” di bawah dan “out

set” di atas, tujuannya agar dializer bebas dari udara.• Tutup klem dari slang untuk tekanan arteri, vena, heparin• Buka klem dari infus set ABL, VBL

Page 50: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Lanjut…. B• Jalankan pompa darah dengan kecepatan mula-mula 100

ml/menit, kemudian naikkan secara bertahap sampai dengan 200 ml/menit.

• Isi bable-trap dengan NaCl 0,9% sampai ¾ cairan • Berikan tekanan secara intermiten pada VBL untuk mengalirkan

udara dari dalam dializer, dilakukan sampai dengan dializer bebas udara (tekanan lebih dari 200 mmHg).

• Lakukan pembilasan dan pencucian dengan NaCl 0,9% sebanyak 500 cc yang terdapat pada botol (kalf) sisanya ditampung pada gelas ukur.

• Ganti kalf NaCl 0,9% yang kosong dengan kalf NaCl 0,9% baru

Page 51: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Lanjut …. B• Sambungkan ujung biru VBL dengan ujung merah ABL

dengan menggunakan konektor.• Hidupkan pompa darah selama 10 menit. Untuk dializer baru

15-20 menit untuk dializer reuse dengan aliran 200-250 ml/menit.

• Kembalikan posisi dializer ke posisi semula di mana “inlet” di atas dan “outlet” di bawah.

• Hubungkan sirkulasi darah dengan sirkulasi dialisat selama 5-10 menit, siap untuk dihubungkan dengan pasien (soaking).

Page 52: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

C. Persiapan pasienC. Persiapan pasien

• Menimbang berat badan• Mengatur posisi pasien• Observasi keadaan umum• Observasi tanda-tanda vital• Melakukan kanulasi/fungsi untuk menghubungkan

sirkulasi, biasanya mempergunakan salah satu jalan darah/blood akses seperti di bawah ini:

1. Dengan interval A-V shunt / fistula simino2. Dengan external A-V shunt / schungula

3. Tanpa 1 – 2 (vena pulmonalis)

Page 53: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

INTREPRETASI HASILINTREPRETASI HASIL

• Hasil dari tindakan dialysis harus diintrepretasikan dengan mengkaji jumlah cairan yang dibuang dan koreksi gangguan elektrolit dan asam basa.

• Darah yang diambil segera setelah dialysis dapat menunjukkan kadar elektrolit, nitrogen urea, dan kreatinin rendah palsu.

• Proses penyeimbangan berlangsung terus menerus setelah dialysis, sejalan perpindahan zat dari dalam sel ke plasma.

Page 54: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Frekuensi dan DurasiFrekuensi dan Durasi

• Hemodialisa rumatan biasanya dilakukan 3 sampai 4 kali seminggu, dan

• Lamanya berkisar antara 4 sampai 6 jam, tergantung dari sistem dan jenis dialisis yang digunakan dan keadaan pasien.

Page 55: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan

Komplikasi HDKomplikasi HD

• Komplikasi akut• Hipotensi, aritmia, kram, nyeri dada,

disequilibrium syndrome, pruritus, kejang, demam, dan menggigil.

• Komplikasi kronik• Hipertensi, neuropati perifer, penyakit

vaskuler, overhidrasi, hematom subdural, anemia, perikarditis dan efusi perikard, hepatitis.

Page 56: Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Terminal Dengan