42
ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS MATERNITAS PERIODE PASCA PARTUM PERIODE PASCA PARTUM

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

  • Upload
    indy

  • View
    34.734

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

maternitas merupakan hal yang sangat kompleks...ayang akan dihadpi semua...manusia terutama bagi wanita...\dan disini adalah asuhan kep.postpartumnya...

Citation preview

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS MATERNITAS

PERIODE PASCA PARTUMPERIODE PASCA PARTUM

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PENGERTIANPENGERTIAN Postnatal (Latin for 'after birth', from post meaning "after" and natalis Postnatal (Latin for 'after birth', from post meaning "after" and natalis

meaning "of birth") is the period beginning immediately after the birth of a meaning "of birth") is the period beginning immediately after the birth of a child and extending for about six weeks. The period is sometimes child and extending for about six weeks. The period is sometimes incorrectly called the postpartum period, which refers to the mother and, incorrectly called the postpartum period, which refers to the mother and, less commonly, puerperium (less commonly, puerperium (www.wikipedia.comwww.wikipedia.com))

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari. S, dkk, 2002)nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari. S, dkk, 2002)

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelim hamil. Lama selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelim hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu. (Rustam Mochtar, 1998 )masa nifas ini yaitu 6-8 minggu. (Rustam Mochtar, 1998 )

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu. keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002) (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)

Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri Fisiologi, 1983) Fisiologi, 1983)

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Masa Masa NNifas ifas ddiiBBagi agi DDalam 3 alam 3

PPeriode:eriode:

1.1. Early post partum : Dalam 24 jam pertama. Early post partum : Dalam 24 jam pertama.

2.2. Immediate post partum : Minggu pertama Immediate post partum : Minggu pertama postpartum. postpartum.

3.3. Late post partum : Minggu kedua sampai Late post partum : Minggu kedua sampai dengan minggu keenam. dengan minggu keenam.

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Perubahan Anatomi dan Perubahan Anatomi dan Fisiologi Wanita Setelah Fisiologi Wanita Setelah

MelahirkanMelahirkan

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Sistem Reproduksi dan Struktur TerkaitSistem Reproduksi dan Struktur Terkait : :1.1. Uterus :Uterus :

a.a. Proses InvolusiProses Involusi• Yaitu proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum Yaitu proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum

hamilhamil setelah melahirkan. Proses ini dimulai setelah setelah melahirkan. Proses ini dimulai setelah placenta lahir pada proses ini terjadi proses autolisis placenta lahir pada proses ini terjadi proses autolisis yaitu proses perusakan secara langsung terhadap yaitu proses perusakan secara langsung terhadap jaringan hipertropi (pembesaran sel yang ada) selama jaringan hipertropi (pembesaran sel yang ada) selama hamil.hamil.

• Menurut Irene M Bobak (1995) yaitu : Dalam waktu 12 Menurut Irene M Bobak (1995) yaitu : Dalam waktu 12 jam tinggi fundus mencapai kurang lebih 1 cm diatas jam tinggi fundus mencapai kurang lebih 1 cm diatas umbilikus, tinggi fundus turun kira-kira 1-2 cm setiap umbilikus, tinggi fundus turun kira-kira 1-2 cm setiap 24 jam pertama24 jam pertama, , pada hari ke-6 fundus berada pada pada hari ke-6 fundus berada pada pertengahan antara umbilikus dan simfisis pubis, 9 pertengahan antara umbilikus dan simfisis pubis, 9 hari post partum, fundus tidak terasa pada abdomen. hari post partum, fundus tidak terasa pada abdomen. Sub involusi adalah kegagalan uterus untuk kembali Sub involusi adalah kegagalan uterus untuk kembali pada keadaan tidak hamil penyebab tersering, pada keadaan tidak hamil penyebab tersering, tertahannya fragmen placenta dan infeksi.tertahannya fragmen placenta dan infeksi.

a.a. Kontraksi Kontraksi • Hormon oksitosin yang dilepas dari kelenjar hipofisis Hormon oksitosin yang dilepas dari kelenjar hipofisis

posterior, memperkuat dan mengatur kontraksi uterus, posterior, memperkuat dan mengatur kontraksi uterus, mengkompresi pembuluh darah dan membantu mengkompresi pembuluh darah dan membantu homeostatis. homeostatis.

• Selama masa ini kontraksi Uterus penting untuk Selama masa ini kontraksi Uterus penting untuk dipertahankan.dipertahankan.

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

a.a. AfterpainAfterpain• Yaitu rasa nyeri pada masa awal purperium terutama Yaitu rasa nyeri pada masa awal purperium terutama

daerah uterus. daerah uterus. • Relaksasi dan kontraksi yang periodik sering dialami Relaksasi dan kontraksi yang periodik sering dialami

multipara dan bisa menimbulkan nyeri yang tertahan multipara dan bisa menimbulkan nyeri yang tertahan sepanjang masa awal puerperium pada primipara. sepanjang masa awal puerperium pada primipara.

b.b. Tempat placentaTempat placenta• Proses involusi daerah implantasi placenta 2-3 hari Proses involusi daerah implantasi placenta 2-3 hari

pelepasan jaringan nekrotik, 7 hari post partum ke pelepasan jaringan nekrotik, 7 hari post partum ke bentuk lapisan basal, 15 hari post partum regenerasi bentuk lapisan basal, 15 hari post partum regenerasi endometrium kecuali pada bekas placenta. 6 minggu endometrium kecuali pada bekas placenta. 6 minggu post partum perkembangan sel-sel epitel endometriumpost partum perkembangan sel-sel epitel endometrium

c.c. LocheaLochea• Yaitu Rabas (cairan) uterus yang keluar setelah bayi Yaitu Rabas (cairan) uterus yang keluar setelah bayi

lahir. lahir. • Jenis dan karakteristik lokiaJenis dan karakteristik lokia : :

Lokea rubra : mengandung darah segar debris dosi Lokea rubra : mengandung darah segar debris dosi dua dan debris prokoblastik, sekitar 3-4 hari. dua dan debris prokoblastik, sekitar 3-4 hari.

Lokea serosa : mengandung darah agak kecoklatan, Lokea serosa : mengandung darah agak kecoklatan, mengandung serum, leukosit dan debris jaringan.mengandung serum, leukosit dan debris jaringan.

Lokea alba : 10 hari setelah bayi lahir warna coklat Lokea alba : 10 hari setelah bayi lahir warna coklat menjadi kuning, mengandung leukosit, desi dua menjadi kuning, mengandung leukosit, desi dua epitel, mucus, serum dan bakteri. Lokea alba bisa epitel, mucus, serum dan bakteri. Lokea alba bisa bertahan selama 6-8 minggu setelah bayi lahir. bertahan selama 6-8 minggu setelah bayi lahir.

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

1.1. Serviks Serviks • Setelah melahirkan serviks menjadi lunak, Setelah melahirkan serviks menjadi lunak,

edematosa, tipis dan rapuh, sedikit laserase.edematosa, tipis dan rapuh, sedikit laserase. 2.2. Vagina dan PerineumVagina dan Perineum

• Vagina yang semula sangat tegang akan Vagina yang semula sangat tegang akan kembali secara bertahap ke ukuran sebelum kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil (6-8 minggu setelah bayi lahir).hamil (6-8 minggu setelah bayi lahir).

• Rugae akan mulai terlihat sekitar minggu ke-4 Rugae akan mulai terlihat sekitar minggu ke-4 dan pada umumnya rugae akan memipih dan pada umumnya rugae akan memipih secara permanen. secara permanen.

• Proses penyembuhan luka episiotomi sama Proses penyembuhan luka episiotomi sama dengan operasi lain dan luka episiotomi dengan operasi lain dan luka episiotomi sembuh sebelum minggu ke-6.sembuh sebelum minggu ke-6.

3.3. Topangan Otot PanggulTopangan Otot Panggul• Struktur penopang uterus dan vagina bisa Struktur penopang uterus dan vagina bisa

mengalami cedera sewaktu melahirkan dan mengalami cedera sewaktu melahirkan dan masalah ginekologis dapat timbul dikemudian masalah ginekologis dapat timbul dikemudian hari karena jaringan dasar panggul yang robek.hari karena jaringan dasar panggul yang robek.

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Sitem EndoktrinSitem Endoktrin o Hormon PlasentaHormon Plasentao Hormon HifofisisHormon Hifofisis

AbdomenAbdomen o Setelah persalinan dinding perut longgar sehingga Setelah persalinan dinding perut longgar sehingga

masih seperti orang hamil.masih seperti orang hamil.o Dalam 2 minggu dinding abdomen akan rileks.Dalam 2 minggu dinding abdomen akan rileks.o Dalam 6 minggu akan pulih seperti sebelum hamil.Dalam 6 minggu akan pulih seperti sebelum hamil.

Sistem UrinariaSistem Urinariao Fungsi ginjal menurun saat postpartum dan Fungsi ginjal menurun saat postpartum dan

kembali normal dalam waktu 1 bulan.kembali normal dalam waktu 1 bulan.o Adanya odema trigonium yang menimbulkan Adanya odema trigonium yang menimbulkan

obstruksi uretra sehingga terjadi retensi urin.obstruksi uretra sehingga terjadi retensi urin.o Diaforesis merupakan salah satu mekanisme tubuh Diaforesis merupakan salah satu mekanisme tubuh

untuk mengurangi cairan yang teretansi dalam untuk mengurangi cairan yang teretansi dalam tubuh, terjadi selama 2 hari setelah melahirkan.tubuh, terjadi selama 2 hari setelah melahirkan.

Sistem PencernaanSistem Pencernaan o Pada masa awal post partum dapat terjadi Pada masa awal post partum dapat terjadi

penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna, penurunan bising usus, rasa mual, konstipasi dan penurunan bising usus, rasa mual, konstipasi dan hemoroid. hemoroid.

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PayudaraPayudarao Setelah bayi lahir dengan cepat terjadi penurunan Setelah bayi lahir dengan cepat terjadi penurunan

konsentrasi hormon yang menstimualsi perkembangan konsentrasi hormon yang menstimualsi perkembangan payudara,payudara, sebagian hormon-hormon ini kembali ke kadar sebagian hormon-hormon ini kembali ke kadar sebelum hamil yang ditentukan oleh ibu menyusui atau sebelum hamil yang ditentukan oleh ibu menyusui atau tidak. Ketika bayi menghisap puting, reflek saraf tidak. Ketika bayi menghisap puting, reflek saraf merangsang lobus posterior kelenjar pituitary untuk merangsang lobus posterior kelenjar pituitary untuk mensekresi hormon oksitasin. Ketika ASI di hisap maka mensekresi hormon oksitasin. Ketika ASI di hisap maka sel-sel laktasi terangsang untuk menghasilkan ASI yang sel-sel laktasi terangsang untuk menghasilkan ASI yang lebih banyak.lebih banyak.

Sistem KardiovaskulerSistem Kardiovaskulero Denyut jantung volume sekuncup dan curah jantung Denyut jantung volume sekuncup dan curah jantung

meningkat segera setelah melakukan persalinan (lebih meningkat segera setelah melakukan persalinan (lebih tinggi selama 30-60 menit). tinggi selama 30-60 menit).

o Curah jantung normal 8-10 minggu setelah melahirkan.Curah jantung normal 8-10 minggu setelah melahirkan. o Tanda-tanda vital setelah melahirkan dalam batas normal, Tanda-tanda vital setelah melahirkan dalam batas normal,

bila temperatur selama 24 jam pertama meningkat sampai bila temperatur selama 24 jam pertama meningkat sampai 38 derajat (keadaan ini sebagai akibat dehidrasi denyut 38 derajat (keadaan ini sebagai akibat dehidrasi denyut nadi), tekanan darah sedikit berubah atau menetap, dan nadi), tekanan darah sedikit berubah atau menetap, dan evaluasi rutin perlu dilakukan selama 48 jam pertama.evaluasi rutin perlu dilakukan selama 48 jam pertama.

Sistem NeurologiSistem Neurologi o Perubahan neurologis pada masa postpartum lebih Perubahan neurologis pada masa postpartum lebih

disebabkan karena adanya trauma saat melahirkan, yaitu : disebabkan karena adanya trauma saat melahirkan, yaitu : trauma jaringan (episiotomi) dan kandung kemih penuh. trauma jaringan (episiotomi) dan kandung kemih penuh. Sedangkan nyeri kepala bisa disebabkan oleh hipertensi, Sedangkan nyeri kepala bisa disebabkan oleh hipertensi, stress dllstress dll..

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Sistem MuskuloskletalSistem Muskuloskletal o Adaptasi sistem muskuloskeletal yang terjadi selama Adaptasi sistem muskuloskeletal yang terjadi selama

hamil secara langsung kembali pada masa hamil secara langsung kembali pada masa postpartum. postpartum.

o Adaptasi ini mencakup antara lain : relaksasi, Adaptasi ini mencakup antara lain : relaksasi, mobilitas dan perubahan pusat berat akibat mobilitas dan perubahan pusat berat akibat pembesaran rahim. pembesaran rahim.

Sistem IntegumenSistem Integumen o Kloasma yang muncul pada masa hamil bisa Kloasma yang muncul pada masa hamil bisa

menghilang. menghilang. o hiperpegmentasi di areola dan linea nigra tidak hiperpegmentasi di areola dan linea nigra tidak

menghilang seluruhnya atau dapat menetap, menghilang seluruhnya atau dapat menetap, o kulit yang menegang pada payudara, abdomen, paha kulit yang menegang pada payudara, abdomen, paha

dan panggul mungkin memudar, tetapi tidak dan panggul mungkin memudar, tetapi tidak menghilang. menghilang.

o Rambut halus yang tumbuh pada saat hamil akan Rambut halus yang tumbuh pada saat hamil akan menghilang. menghilang.

o Olaporesis perubahan yang paling jelas terlihat pada Olaporesis perubahan yang paling jelas terlihat pada sistem integumen.sistem integumen.

Sistem kekebalanSistem kekebalan

o Kebutuhan ibu untuk mendapatkan vaksin Kebutuhan ibu untuk mendapatkan vaksin ditetapkanditetapkan

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Adaptasi Psikologis Adaptasi Psikologis PostpartumPostpartum

Selama periode postpartum tugas dan tanggung Selama periode postpartum tugas dan tanggung jawab baru muncul dan kebiasaan lama perlu jawab baru muncul dan kebiasaan lama perlu ditambah atau dirubah. ditambah atau dirubah.

Dengan adanya perubahan tersebut diperlukan Dengan adanya perubahan tersebut diperlukan suatu adaptasi baik pada ibu maupun bapak. suatu adaptasi baik pada ibu maupun bapak.

Tiga fase penyesuaian terhadap peran sebagai Tiga fase penyesuaian terhadap peran sebagai orang tua yang ditandai oleh perilaku independen, orang tua yang ditandai oleh perilaku independen, perilaku dependen-mandiri, dan perilaku perilaku dependen-mandiri, dan perilaku interdependen.interdependen.

Periode ini di ekspresikan oleh Reva Rubin yang Periode ini di ekspresikan oleh Reva Rubin yang terjadi tiga tahap, yaitu :terjadi tiga tahap, yaitu :

1.1. Taking In Periode (1-2 hari setelah persalinan)Taking In Periode (1-2 hari setelah persalinan)2.2. Taking Hold Periode (3-4 hari setelah Taking Hold Periode (3-4 hari setelah

persalianan)persalianan)3.3. Letting Go Periode (setelah tiba dirumah)Letting Go Periode (setelah tiba dirumah)

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Perawatan Pasca PersalinanPerawatan Pasca Persalinan

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

MobilisasiMobilisasi Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur

terlentang selama 8 jam pasca persalinan. terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring-miring kekanan dan kekiri untuk Kemudian boleh miring-miring kekanan dan kekiri untuk

mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari ke 3 jalan-jalan, Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari ke 3 jalan-jalan,

dan hari ke 4 atau 5 sudah diperbolehkan pulang. dan hari ke 4 atau 5 sudah diperbolehkan pulang. Mobilisasi diatas mempunyai variasi, bergantung pada Mobilisasi diatas mempunyai variasi, bergantung pada

komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka.komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka. DiitDiit

Makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kaloriMakanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori, serta , serta makanmakan--makanan yang mengandung protein, banyak cairan, makanan yang mengandung protein, banyak cairan, tinggi serat, sayur-sayuran dan buah-buahan.tinggi serat, sayur-sayuran dan buah-buahan.

MiksMiksii Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnyaHendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya.. Bila kandung kemih penuh dan wanita sulit kencing, Bila kandung kemih penuh dan wanita sulit kencing,

sebaiknya dilakukan kateterisasi.sebaiknya dilakukan kateterisasi. DefekasiDefekasi

Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit buang air besar dan terjadi konstipasi Bila masih sulit buang air besar dan terjadi konstipasi

apalagi BAB keras dapat diberikan obat laksans per oral apalagi BAB keras dapat diberikan obat laksans per oral atau per rektal.atau per rektal.

Perawatan Payudara Untuk Ibu MenyusuiPerawatan Payudara Untuk Ibu Menyusui Suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar Suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar

air susu keluar dengan lancar.air susu keluar dengan lancar.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Perawatan PayudaraPerawatan Payudara Perawatan payudara telah dimulai sejak wanita hamil Perawatan payudara telah dimulai sejak wanita hamil

supaya putting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai supaya putting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. persiapan untuk menyusui bayinya.

Dianjurkan sekali ibu untuk menyusui bayinya karena Dianjurkan sekali ibu untuk menyusui bayinya karena sangat baik untuk kesehatan bayi dan ibunya. sangat baik untuk kesehatan bayi dan ibunya.

LaktasiLaktasi Untuk menghadapi masa laktasi (menyusui) sejak dari Untuk menghadapi masa laktasi (menyusui) sejak dari

kehamilan telah terjadikehamilan telah terjadi perubahan-perubahan seperti : perubahan-perubahan seperti : Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjarProliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, adanya , adanya keluaran keluaran colostrumcolostrum, h, hipervaskularisasi pada permukaan ipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalamdan bagian dalam payudara, dan setelah melahirkan payudara, dan setelah melahirkan adanya pengaruh adanya pengaruh hormon laktogenik (LH) atau prolaktin hormon laktogenik (LH) atau prolaktin yang akan merangsang air susuyang akan merangsang air susu (banyak dalam 2-3 hari (banyak dalam 2-3 hari pasca persalinan). pasca persalinan).

Perawatan PeriniumPerawatan Perinium Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk

menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.waktu sebelum hamil.

Senam NifasSenam Nifas Ibu yang baru melahirkan mungkin enggang banyak Ibu yang baru melahirkan mungkin enggang banyak

bergerak karena merasa letih dan sakit. bergerak karena merasa letih dan sakit. 

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Postpartum PatologisPostpartum Patologis

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

1.1. Postpartum BluesPostpartum Blues Postpartum Blues merupakan respon emosi ibu Postpartum Blues merupakan respon emosi ibu

postpartum dimana ia merasa sangat tertekan, postpartum dimana ia merasa sangat tertekan, mungkin menangis, individu tidak tahu mengapa ia mungkin menangis, individu tidak tahu mengapa ia merasa depresi.merasa depresi.

KKeadaan ini sifatnya sementara 1-10 hari eadaan ini sifatnya sementara 1-10 hari menghilang, penyebab koping dan respon menjadi menghilang, penyebab koping dan respon menjadi orang tua tidak adaptif meliputi : memberi makan, orang tua tidak adaptif meliputi : memberi makan, menstimulasi bayi, mengistirahatkan bayi, persepsi menstimulasi bayi, mengistirahatkan bayi, persepsi yang realitas, memiliki inisiatif melakukan yang realitas, memiliki inisiatif melakukan kegiatan positif, menginteraksikan dengan anak kegiatan positif, menginteraksikan dengan anak lain, rasa puas terhadap peran mengasuhlain, rasa puas terhadap peran mengasuh

Kunci untuk mendukung wanita dalam melalui Kunci untuk mendukung wanita dalam melalui periode ini adalah dukungan yang konsisten dari periode ini adalah dukungan yang konsisten dari keluarga dan pemberi perawatan, meyakinkan keluarga dan pemberi perawatan, meyakinkan kembali bahwa ia ”tidak gila” dan memberikan kembali bahwa ia ”tidak gila” dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan istirahat. kesempatan untuk meningkatkan istirahat.

Selain itu, dukungan positif terhadap Selain itu, dukungan positif terhadap keberhasilannya dalam menjadi orang tua bayi keberhasilannya dalam menjadi orang tua bayi yang baru lahir dapat membantu memulihkan yang baru lahir dapat membantu memulihkan kepercayaan diri terhadap kemampuannya.kepercayaan diri terhadap kemampuannya.

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

1.1. Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari

500-600 ml selama 24 jam setelah anak lahir. Termasuk 500-600 ml selama 24 jam setelah anak lahir. Termasuk perdarahan karena retensio plasenta. Perdarahan post perdarahan karena retensio plasenta. Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih dari 500-partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir. 600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir. (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH,1998)(Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH,1998)

Haemoragic Post Partum (HPP) adalah hilangnya darah Haemoragic Post Partum (HPP) adalah hilangnya darah lebih dari 500 ml dalam 24 jam pertama setelah lahirnya lebih dari 500 ml dalam 24 jam pertama setelah lahirnya bayi. (Williams, 1998). bayi. (Williams, 1998).

HPP biasanya kehilangan darah lebih dari 500 ml selama HPP biasanya kehilangan darah lebih dari 500 ml selama atau setelah kelahiran. (Marylin E Dongoes, 2001) atau setelah kelahiran. (Marylin E Dongoes, 2001) 

Perdarahan Post partum diklasifikasikan menjadi 2, Perdarahan Post partum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:yaitu:

1.1. Early Postpartum : Terjadi 24 jam pertama setelah Early Postpartum : Terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahirbayi lahir

2.2. Late Postpartum : Terjadi lebih dari 24 jam pertama Late Postpartum : Terjadi lebih dari 24 jam pertama setelah bayi lahirsetelah bayi lahir

Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi perdarahan post partum :persalinan dengan komplikasi perdarahan post partum :

1.1. Menghentikan perdarahan.Menghentikan perdarahan.2.2. Mencegah timbulnya syok.Mencegah timbulnya syok.3.3. Mengganti darah yang hilang.Mengganti darah yang hilang.

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN POSTPARTUMPOSTPARTUM

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

1. Pengkajian1. Pengkajian1.1. Biodata KlienBiodata Klien : : Nama, Umur, Pendidikan, Nama, Umur, Pendidikan,

Pekerjaan, Suku, Agama, Alamat, No. Medical Pekerjaan, Suku, Agama, Alamat, No. Medical Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan, Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan, Pekerjaan , Suku, Agama, Alamat, Tanggal Pekerjaan , Suku, Agama, Alamat, Tanggal Pengkajian.Pengkajian.

2.2. Keluhan UtamaKeluhan Utama3.3. Riwayat HaidRiwayat Haid : : Umur Menarche pertama kali, Umur Menarche pertama kali,

Lama haid, jumlah darah yang keluar, Lama haid, jumlah darah yang keluar, konsistensi, siklus haid, hari pertama haid konsistensi, siklus haid, hari pertama haid terakhir, perkiraan tanggal partus.terakhir, perkiraan tanggal partus.

4.4. Riwayat PerkawinanRiwayat Perkawinan5.5. Riwayat ObstetriRiwayat Obstetri : :

Riwayat kehamilanRiwayat kehamilan Riwayat persalinan Riwayat persalinan

6.6. Riwayat KB dan Perencanaan KeluargaRiwayat KB dan Perencanaan Keluarga7.7. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Dahulu 8.8. Riwayat Psikososial-KulturalRiwayat Psikososial-Kultural : Adaptasi psikologi : Adaptasi psikologi

ibu setelah melahirkan, pengalaman tentang ibu setelah melahirkan, pengalaman tentang melahirkan, apakah ibu pasif atau cerewet, atau melahirkan, apakah ibu pasif atau cerewet, atau sangat kalm. sangat kalm.

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

1.1. Riwayat Kesehatan KeluargaRiwayat Kesehatan Keluarga : : Adakah anggota Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang diturunkan keluarga yang menderita penyakit yang diturunkan secara genetic, menular, kelainan congenitalsecara genetic, menular, kelainan congenital atau atau gangguan kejiwaan yang pernah diderita oleh gangguan kejiwaan yang pernah diderita oleh keluarga.keluarga.

2.2. Profil KeluargaProfil Keluarga : : Kebutuhan informasi pada Kebutuhan informasi pada keluarga, dukungan orang terdekat, sibling, type keluarga, dukungan orang terdekat, sibling, type rumah, community seeting, penghasilan keluarga, rumah, community seeting, penghasilan keluarga, hubungan socialhubungan social & & keterlibatan dalam kegiatan keterlibatan dalam kegiatan masyarakat.masyarakat.

3.3. Kebiasaan Sehari-hariKebiasaan Sehari-hari : Pola nutrisi, Pola istirahat : Pola nutrisi, Pola istirahat dan tidur, Pola eliminasi, Personal Hygiene, dan tidur, Pola eliminasi, Personal Hygiene, Aktifitas, Rekreasi dan hiburan.Aktifitas, Rekreasi dan hiburan.

4.4. SeksualSeksual 5.5. Konsep DiriKonsep Diri6.6. PeranPeran7.7. Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik : Keadaan Umum, BB, TB, LLA, : Keadaan Umum, BB, TB, LLA,

Tanda Vital normal, Kepala, Breast, Abdomen, Tanda Vital normal, Kepala, Breast, Abdomen, Genitalia, Muskoloskeletal Genitalia, Muskoloskeletal

8.8. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium : Darah (Hemoglobin : Darah (Hemoglobin dan Hematokrit), dan Hematokrit), Klien dengan Dower Klien dengan Dower CCateter ateter diperlukan culture urine.diperlukan culture urine.

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Analisa Data

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

No Tanda dan Gejala Etiologi Masalah

1.

DO :• TTV :

Suhu : menurun Nadi : menurun TD : menurun RR : menurun

• Tingkat energi : letih, dapat memperlihatkan kebutuhan untuk tidur.

• Rahim : setinggi umbilikus• Lokia rubra : sedikit bekuan,

tercium bau seperti cairan menstruasi normal

• Perinium : oedema, ada luka episiotomi dan jahitan.

• Tungkai : oedema di telapak kaki (pedal)

• Payudara : keras saat palpasi, kolostrum belum dikeluarkan.

• Jumlah darah yang keluar pascapartum : lebih dari 500cc.

• Terdapat ketuban pecah dini dan partus lama.

• Terjadi peningkatan haluaran urine.

• Berkeringat (diaforesis).

Penurunan masukan cairan tidak adekuat, kehilangan cairan berlebihan.

Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

2.

DO :• TTV :

Suhu : meningkat (38,5o C / lebih setelah 24 jam pertama)

Nadi : meningkat, (takikardi) TD : meningkat (hipertansi) RR : meningkat (24x/menit / lebih)

• Tingkat energi : letih, lemas, dapat memperlihatkan kebutuhan untuk tidur.

• Wajah terlihat : pucat, gelisah.• Rahim (TFU) : tidak sesuai dengan

proses involusi.• Lokea : purulen, sedikit bau busuk.• Perinium : oedema, ada luka episiotomi

dan jahitan serta ada tanda-tanda infeksi.• Kontraksi uterus : lembek.• Pembalut : penuh oleh darah lebih dari

500cc. • Kulit : dingin. • capilaryferiltime : memanjang (>2

detik).• Frekuensi BAK

Jaringan atau kerusakan kulit, penurunan Hb, tindakan infasif, dan atau peningkatan pemajanan lingkungan malnutrisi

Risiko tinggi infeksi

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

3.

DO :• TTV :

TD : meningkat Nadi : meningkat Pernafasan : meningkat

• Perinium : oedema, ada luka episiotomi, ada jahitan.

• Adanya diaforesis berlebihan• Terdapat kontraksi uterus.• Tinggi Fundus : fundus uteri pada

hari pertama setinggi pusat.• Lokia : ada pengeluaran.• Payudara : membengkak, ASI

belum keluar.• Ada nyeri palpasi pada daerah

lokasi.• Inpeksi daerah nyeri :

memperlihatkan kemerahan, pembengkakan.

• Mobilisasi / gerak : terasa nyeri• Isrirahat : tidak mampu istirahat

atau tidur.

Trauma mekanisme oedema / pembesaran jaringan atau distansi efek-efek hormonal.

Nyeri akut atau ketidaknyamanan.

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

4.

DO: • Dampak pengalaman melahirkan : sesuai dengan

keinginan atau tidak (mis. Ingin lahir pervaginam berhasil atau tidak).

• Interaksi orang tua-bayi : respon orang tua terhadap kelahiran anak meliputi perilaku adaptif atau maladaftif.

• Taking in periode (Terjadi pada hari 1-2 setelah persalinan) : Ibu masih pasif dan sangat tergantung, fokus

perhatian terhadap tubuhnya, Ibu lebih mengingat pengalaman melahirkan

dan persalinan yang dialami, kebutuhan tidur meningkat, nafsu makan

meningkat.• Taking Hold Periode (Berlangsung 3-4 hari post

partum) : Ibu lebih berkonsentrasi pada kemampuannya

menerima tanggung jawab sepenuhnya terhadap perawatan bayi.

Ibu menjadi sangat sensitif sehingga membutuhkan bimbingan dan dorongan perawat.

• Letting Go Peroide (Dialami setelah tiba dirumah secara penuh ) : Ibu menerima tanggung jawab sebagai orang

tua dan menyadari atau merasa kebutuhan bayi yang sangat tergantung dari kesehatan sebagai ibu.

Transisi atau peningkatan

perkembangan anggota keluarga.

Perubahan proses

keluarga

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

5.

DO :• Pengalaman melahirkan

pertama (partus pertama).• Informasi perawatan diri

yang tidak adekuat dari tim kesehatan.

• Belum adanya penyuluhan perawatan diri dan bayi dari tim kesehatan.

Kurangnya informasi

Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

1.1. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan cairan berhubungan dengan penurunan masukan tidak adekuat, kehilangan cairan masukan tidak adekuat, kehilangan cairan berlebihan.berlebihan.

2.2. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan / kerusakan kulit, penurunan trauma jaringan / kerusakan kulit, penurunan Hb, tindakan infasif, dan atau peningkatan Hb, tindakan infasif, dan atau peningkatan pemajanan lingkungan malnutrisi.pemajanan lingkungan malnutrisi.

3.3. Nyeri akut atau ketidaknyamanan Nyeri akut atau ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanisme berhubungan dengan trauma mekanisme oedema / pembesaran jaringan atau distansi oedema / pembesaran jaringan atau distansi efek-efek hormonal.efek-efek hormonal.

4.4. Perubahan proses keluarga berhubungan Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi atau peningkatan dengan transisi atau peningkatan perkembangan anggota keluarga.perkembangan anggota keluarga.

5.5. Kurang pengetahuan mengenai perawatan Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurangnya diri dan bayi berhubungan dengan kurangnya informasi. informasi.

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Intervensi KeperawatanIntervensi Keperawatan

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

NoDiagnosa

KeperawatanTujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional

1.

Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan tidak adekuat, kehilangan cairan berlebihan (muntah, diafonesis, peningkatan haluaran urine).

Dapat meningkatkan masukkan cairan yang adekuat..

• Menunjukkan tekanan darah dan nadi dalam batas normal.

• Masukan cairan dan haluaran urine seimbang.

• Hb, Ht dalam kadar normal

• Catat kehilangan cairan pada waktu kelahiran, tinjau ulang riwayat intranatal.

• Kaji lokal dan kontraktilitas fundus uteri jumlah lochea, vagina dan kondisi perineum setelah 2 jam pada 8 jam pertama.

• Dengan perlahan masase fundus bila uterus menonjol.

• Kaji masukan cairan dan keluaran urine.

• Pantau suhu, nadi, dan tekanan darah.

• Potensial hemorangi atau kehilangan darah berlebihan pada waktu kelahiran berlanjut pada periode post partum dapat diakibatkan dari persalinan yang lama.

• Uterus yang relaks atau menonjol dengan peningkatan aliran lochea dapat diakibatkan dari persalinan yang lama.

• Merangsang kontraksi uterus dapat mengontrol perdarahan.

• Membantu dalam analisa keseimbangan cairan dan derajat kekurangan cairan

• Indikator dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat hidrasi.

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

2.

Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan / kerusakan kulit, penurunan Hb, tindakan infasif, dan atau peningkatan pemajanan lingkungan malnutrisi.

Mendemonstrasikan teknik – teknik untuk menurunkan risiko / meningkatkan penyembuhan, menunjukkan luka yang bebas dari drainase purulen, bebas dari infeksi ; tidak febris ; dan mempunyai aliran lokhial dan karakter normal.

• Klien dapat mendemonstrasikan tehnik-teknik untuk menurunkan resiko, meningkatkan penyembuhan

• Tanda-tanda infeksi tidak ada

• Pantau suhu dan nadi dengan rutin sesuai indikasi, catat tanda-tanda menggigil, anorexia dan malaise

• Catat jumlah lochea, bau, karakteristiknya atau perubahan pada kemajuan normal dari rubra menjadi serosa

• Inspeksi sisi perbaikan episiotomi setiap 8 jam. Perhatikan nyeri tekan berlebihan.

• Observasi frekuensi berkemih

• Kaji terhadap tanda-tanda infeksi saluran kemih

• Peningkatan suhu dapat memperberat, takikardi dapat terjadi. Peningkatan suhu sampai 38,5oC dalam 24 jam I menandakan adanya infeksi.

• Loctica secara normal mempunyai bau amis / anyir. Namun pada endometritis, mungkin purulen dan bau busuk.

• Diagnosis dini dari infeksi lokal dapat dicegah penyebaran pada jaringan uterus.

• Status urinarius meningkatkan resiko terhadap infeksi .

• Gejala ISK dapat tampak pada hari 2-3 pasca partum karena naiknya infeksi.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

3.

Nyeri akut atau ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanisme oedema / pembesaran jaringan atau distensi efek-efek hormonal.

Mengidentifikasi dan menggunakan intervensi untuk mengatasiketidaknyamanan.

• Klien dapat mengidentifikasi dan menggunakan intervensi untuk mengatasi ketidaknyamanan dengan tepat.

• Klien dapat mengungkapkan berkurangnya ketidaknyamanan

• Anjurkan perawatan perincal

• Tentukan adanya, lokasi, dan sifat ketidaknyamanan.

• Inspeksi perbaikan perineum dan epiostomi.

• Berikan kompres es pada perineum, khususnya selama 24 jam pertama setelah kelahiran.

• Berikan kompres hangat ( misalnya ; rendam duduk / bak mandi)

• Anjurkan duduk dengan otot gluteal terkontraksi diatas perbaikan episiotomi

• Kolaborasi dalam pemberian obat analgesik 30-60 menit sebelum menyusui.

• Pembersihan sering membantu mencegah atau menghalangi penyebaran infeksi.

• Mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan khusus dan intervensi yang tepat.

• Dapat menunjukkan trauma berlebihan pada jaringan perineal dan terjadinya komplikasi yang memerlukan evaluasi / intervensi lanjut.

• Memberi anestesia lokal, meningkatkan vasokonstriksi, dan mengurangi edema dan vasodilatasi.

• Meningkatkan sirkulasi pada perineum, meningkatkan oksigenasi dan nutrisi pada jaringan, menurunkan edema dan meningkatkan penyembuhan.

• Penggunaan pengencangan gluteal saat duduk menurunkan stres dan tekanan langsung pada perineum.

• Memberikan kenyamanan, khususnya selama laktasi, bila afterpain paling hebat karena pelepasan oksitosin.

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

4.

Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi atau peningkatan perkembangan anggota keluarga

Mengungkapkan masalah dan pertanyaan tentang menjadi orang tua, mendiskusikan peran menjadi orang tua secara realistis, secara aktif mulai melakukan tugas perawatan bayi baru lahir dengan tepat, mengidentifikasi sumber – sumber.

• Menggendong bayi saat kondisi ibu dan neonatus memungkinkan.

• Mendemonstrasikan prilaku kedekatan dan ikatan yang tepat.

• Anjurkan klien untuk menggendong, menyentuh dan memeriksa bayi

• Anjurkan ayah untuk menyentuh dan menggendong bayi serta membantu dalam perawatan bayi sesuai kondisi

• Anjurkan dan bantu pemberian ASI tergantung pada pilihan klien dan keyakinan

• Jam-jam pertama setelah kelahiran memberikan kesempatan unik untuk terjadinya ikatan keluarga, karena ibu dan bayi secara emosional saling menerima isyarat yang menimbulkan kedekatan dan penerimaan

• Ayah yang secara aktif berpartisipasi dalam proses kelahiran dan aktifitas interaksi terutama dari bayi, secara umum menyatakan perasaan ikatan khusus pada bayi.

• Kontak awal mempunyai efek positif pada durasi pemberian ASI, kontak kulit dengan kulit dan mulainya tugas ibu meningkatka ikatan.

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

5.

Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurangnya informasi.

Mengungkapkan berhubungan dengan pemahaman perubahan fisiologis, kebutuhan individu, hasil yang diharapkan, melakukan aktivitas / prosedur yang perlu dan menjelaskan alasan – alasan untuk tindakan

• Mengungkapkan pemahaman perubahan fisiologis.

• Melakukan aktivitas atau prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan-alasan untuk tindakan.

• Anjurkan klien berbaring tengkurap dengan bantal dibawah abdomen dan klien melakukan teknik visualisasi atau aktivitas pengalihan.

• Kaji kesiapan klien dan motivasi untuk belajar

• Mulai rencana penyuluhan tertulis dengan menggunakan format yang distandarisasi dengan menggunakan ceklist.

• Berikan informasi tentang perawatan diri, termasuk perubahan peran dan perubahan fisik serta emosional.

• Berikan penyuluhan mengenai perawatan tali pusat dan memandikan bayi.

• Diskusikan tentang kebutuhan seksualitas dan rencana untuk kontrasepsi

• Periode postpartum dapat merupakan pengalaman positif bila penyuluhan yang tepat diberikan.

• Menbantu menstandarisasi informasi yang diterima orang tua dari perawat dan menurunkan kebinggungan klien

• Membantu mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan dan berperan pada adaptif yang positif dari perubahan fisik dan emosional

• Ibu yang baru pertama kali melahirkan akan kurang sekali pengetahuannya mengenai cara perawatan bayi dan akan takut dalam merawat bayinya sendiri.

• Pasangan mungkin memerlukan kejelasan mengenai ketersediaan metoda kontrasepsi

• Meningkatkan kenyamanan, meningkatkan rasa kontrol dan kembali memfokuskan perhatian.

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Implemenasi dan Evaluasi Implemenasi dan Evaluasi KeperawatanKeperawatan

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

1.

Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan tidak adekuat, kehilangan cairan berlebihan (muntah, diafonesis, peningkatan haluaran urine).

• Metode tindakan keperawatan teoritis yang dilakukan pada diagnosa keperawatan risiko tinggi terhadap volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan tidak adekuat, kehilangan cairan berlebihan, membutuhkan asuhan keperawatan secara langsung dengan menggunakan : – tindakan

pencegahan preventif dalam memberikan asuhan,

– menerapkan teknik yang tepat, dan menyiapan klien dengan prosedur yang spesifik, dan menyelamatkan jiwa dalam situasi darurat.

Evaluasi formatif : adalah merefleksikan observasi dan analisis perawat terhadap respons klien pada intervensi keperawatan mengenai apa yang terjadi pada klien saat itu dari intervensi 1 sampai 5.Evaluasi sumatif : adalah merefleksikan dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status klien terhadap waktu yang menguraikan kemajuan terhadap pencapaian kondisi sesuai kriteria hasil tertentu yaitu tercapai dan tidak tercapai. Evaluasi :•Menunjukkan tekanan darah dan nadi dalam batas normal.•Masukan cairan dan haluaran urine seimbang.•Hb, Ht dalam kadar normal

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

2.

Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan / kerusakan kulit, penurunan Hb, tindakan infasif, dan atau peningkatan pemajanan lingkungan malnutrisi.

Metode tindakan keperawatan teoritis yang dilakukan pada diagnosa keperawatan risiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan / kerusakan kulit, penurunan Hb, tindakan infasif, dan atau peningkatan pemajanan lingkungan malnutrisi. , membutuhkan asuhan keperawatan secara langsung dengan menggunakan : •Tindakan pencegahan preventif dalam memberikan asuhan,•Menerapkan teknik yang tepat, dan •Menyiapan klien dengan prosedur yang spesifik dan menyelamatkan jiwa dalam situasi darurat.

Evaluasi formatif : adalah merefleksikan observasi dan analisis perawat terhadap respons klien pada intervensi keperawatan mengenai apa yang terjadi pada klien saat itu dari intervensi 1 sampai 5.Evaluasi sumatif : adalah merefleksikan dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status klien terhadap waktu yang menguraikan kemajuan terhadap pencapaian kondisi sesuai kriteria hasil tertentu yaitu tercapai dan tidak tercapai. Evaluasi :•Menunjukkan demonstrasikan tehnik-teknik untuk menurunkan resiko secara mandiri.•Menghilangnya tanda-tanda infeksi.

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

3.

Nyeri akut atau ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanisme oedema / pembesaran jaringan atau distensi efek-efek hormonal.

Metode tindakan keperawatan teoritis yang dilakukan pada diagnosa keperawatan nyeri akut atau ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanisme oedema / pembesaran jaringan atau distensi efek-efek hormonal , membutuhkan asuhan keperawatan secara langsung dengan menggunakan : •Tindakan pencegahan preventif dalam memberikan asuhan,•Menerapkan teknik yang tepat, dan•Menyiapan klien dengan prosedur yang spesifik dan menyelamatkan jiwa dalam situasi darurat.

Evaluasi formatif : adalah merefleksikan observasi dan analisis perawat terhadap respons klien pada intervensi keperawatan mengenai apa yang terjadi pada klien saat itu dari intervensi 1 sampai 7.Evaluasi sumatif : adalah merefleksikan dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status klien terhadap waktu yang menguraikan kemajuan terhadap pencapaian kondisi sesuai kriteria hasil tertentu yaitu tercapai dan tidak tercapai. Evaluasi :•Dapat menggunakan intervensi untuk mengatasi ketidaknyamanan dengan tepat.•Dapat hilangnya keluhan mengenai nyeri.

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

4.

Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi atau peningkatan perkembangan anggota keluarga.

Metode tindakan keperawatan teoritis yang dilakukan pada diagnosa keperawatan perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi atau peningkatan perkembangan anggota keluarga, membutuhkan konseling keperawatan dengan salah satu strategi konseling berikut ini : •Modifikasi prilaku.•Konseling untuk kelahiran.•Umpan balik biologi.•Pelatihan relaksasi.•Orientasi realitas.•Intervensi krisis.•Imajinasi terbimbing.•Terapi bermain.

Evaluasi formatif : adalah merefleksikan observasi dan analisis perawat terhadap respons klien pada intervensi keperawatan mengenai apa yang terjadi pada klien saat itu dari intervensi 1 sampai 3.Evaluasi sumatif : adalah merefleksikan dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status klien terhadap waktu yang menguraikan kemajuan terhadap pencapaian kondisi sesuai kriteria hasil tertentu yaitu tercapai dan tidak tercapai. Evaluasi :•Dapat medontrasikan kedekatan dan iktan yang tepat kepada bayi, tanpa ada paksaan.•Mulai mengerti perannya sebagai orang tua.•Dapat melaksananakan tugas perawatan bayi baru lahir dengan tepat.

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

5.

Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurangnya informasi.

Metode tindakan keperawatan teoritis yang dilakukan pada diagnosa kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurangnya informasi, membutuhkan penyuluhan keperawatan dengan pengertinya adalah suatu metoda implementasi yang digunakan untuk menyajikan : •Prinsip,•Prosedur,•Teknik yang tepat tentang perawatan kesehatan, •Menginformasikan klien tentang status kesehatannya.

Evaluasi formatif : adalah merefleksikan observasi dan analisis perawat terhadap respons klien pada intervensi keperawatan mengenai apa yang terjadi pada klien saat itu dari intervensi 1 sampai 6.Evaluasi sumatif : adalah merefleksikan dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status klien terhadap waktu yang menguraikan kemajuan terhadap pencapaian kondisi sesuai kriteria hasil tertentu yaitu tercapai dan tidak tercapai. Evaluasi :•Dapat mengungkapkan pemahaman mengenai perubahan fisiologis.•Mampu melakukan aktivitas atau prosedur yang diperlukan dalam perawatan diri dan bayi.•Mampu menjelaskan alasan-alasan untuk tindakan.

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA

1.1. www.denipurnama.blogspot.com/2009/02/www.denipurnama.blogspot.com/2009/02/askepaskep-nipas.html - 87k –-nipas.html - 87k –

2.2. www.healthreference-ilham.blogspot.com/www.healthreference-ilham.blogspot.com/2008/07/kondas-2008/07/kondas-post-partumpost-partum.html - 171k.html - 171k

3.3. www.indonurs.webng.com/maternitas.htmlwww.indonurs.webng.com/maternitas.html4.4. Bobak, Lowder Milk, Jensen (2005), Buku Ajar Bobak, Lowder Milk, Jensen (2005), Buku Ajar

Keperwatan Maternitas, EGC : Jakarta. (hal : Keperwatan Maternitas, EGC : Jakarta. (hal : 522 s/d 546).522 s/d 546).

5.5. sumber: sumber: http://maidun-gleekapay.blogspot.com/2008_05http://maidun-gleekapay.blogspot.com/2008_05_01_archive.html_01_archive.html

6.6. www.borneo-ufi.blog.friendster.com/2008/07/www.borneo-ufi.blog.friendster.com/2008/07/konsep-nifas-eklamsi-forceps/ - 95k-konsep-nifas-eklamsi-forceps/ - 95k-

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

semoga berguna untuk semoga berguna untuk anda sekalian...anda sekalian...