Upload
taufik-pamukti
View
35
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Asuhan Keperawatan Dengan Gout
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GOUT
PADA Tn.L DI RUANG MAWAR
PUSKESMAS WONOSEGORO
Disusun Oleh
WAHYU AGUNG WIBOWO
010214A087
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES NGUDI WALUYO
2015
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GOUT
PADA Tn.L DI RUANG MAWAR
PUSKESMAS WONOSEGORO
Nama Mahasiswa : Wahyu Agung Wibowo
NIM : 010214A087
Tempat praktik : Puskesmas Wonosegoro
Tanggal : 21-24 September 2015
A. Pengkajian
Waktu Pengkajian : Selasa, 22 September 2015 jam 8.00
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Tn. L
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Repaking RT 1/3, Repaking
Pendidikan : -
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. S
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Repaking RT 1/3, Repaking
Hubungan dgn Anak : Istri
c. Masuk Puskesmas : Selasa, 22 September 2015 jam 8.10
d. Diagnosa : Gout
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sejak 2 hari sebelum masuk Puskesmas
semua badan terasa sakit, P: hal yang menjadi faktor presipitasi nyeri
adalah peradangan, Q: nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien
bersifat menusuk, R: nyeri dapat menjalar atau menyebar , dan nyeri
terjadi di patela dan pangkal ibu jari kaki, S: nyeri yang dirasakan skala 4,
T : nyeri berlangsung,terus menerus, dan bertambah buruk pada malam
hari dan ketika bangun pagi.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tubuh pasien terasa hangat, makan hanya habis 1/3 porsi, minum 2
gelas, BAB 2x/hari, BAK 3x/hari, kondisi klien tampak lemas, akral
hangat, tidak mau makan, tanda-tanda vital S : 39,5 ºC, N : 120
x/menit, RR : 25 x/menit. BB 12 kg, sebelumnya 14 kg,
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pasien belum pernah dirawat di Puskesmas dan belum pernah
menderita penyakit ini, ketika masih muda pasien suka minum
minuman alkahol dan aktif merokok.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti DM,
Hipertensi.
4. Pola Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi kesehatan – Management kesehatan
Keluarga pasien mengatakan jika pasien atau anggota keluarga sakit,
dibawa ke puskesmas, dan jika sakit ringan seperti pusing hanya
membeli obat di warung.
b. Pola Aktivitas dan latihan
Tabel Aktivitas dan Latihan
No
.Aktivitas
Skor
0 1 2 3 4
1. Mandi V
2. Berpakaian V
3. Eliminasi V
4. Berpindah/mobilitas V
5. Hygine V
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu sebagian
2 : Perlu bantuan orang lain
3 : Perlu bantuan orang lain dan alat.
4 : Tergantung/ tidak mampu
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien mampu melakukan
aktivitas sehari-hari secara mandiri. Selama sakit aktivitas sehari-hari
dibantu oleh keluarga.
c. Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit pasien tidur selama 6 – 8 jam sehari dengan kualitas
tidur nyenyak, riwayat insomnia tidak ada. Selama sakit pasien tidur
selama 5 - 6 jam dengan kualitas tidur kurang nyenyak dan kesulitan
tidur karena nyeri yang dirasakan.
d. Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum sakit pasien makan 3 x sehari dengan porsi penuh dan nafsu
makan baik serta tidak memiliki riwayat alergi . Pasien minum 6-8
gelas perhari (200cc/gelas). Selama sakit pasien makan 3 x sehari dan
menghabiskan 1 porsi yang disediakan. Riwayat mual, muntah, dan
kesulitan menelan selama di RS tidak ditemukan serta minum 6-8
gelas perhari (200 cc/gelas).
e. Pola Eliminasi
1) BAK (Buang Air Kecil) : sebelum sakit pasien BAK sehari 6-8 x
(200 cc/BAK) perhari dengan karakteristik jernih, kekuningan
dan bau khas. Selama sakit pasien BAK pasien dibantu perawat
dan keluarga
2) BAB (Buang Air Besar) : sebelum sakit pasien BAB sehari 1 x
dengan konsistensi lembek, bau khas, dan kekuningan. Selama di
rawat di puskesmas pasien belum BAB.
f. Pola Kognitif Preseptual.
1) Status Mental : Sadar penuh.
2) Bicara : Normal
3) Kemampuan Baca : Baik
4) Kemampuan Mengingat : Baik, mampu mengingat apa hari
ini, dan daerah dimana pasien
tinggal
5) Pandangan : Kontak mata kurang
6) Penglihatan : Tidak ada penurunan lapang
pandang
g. Pola Konsep Diri
Pasien tampak cemas dan takut untuk melakukan pergerakan. Pasien
ingin cepat sembuh agar bisa melanjutkan rutinitas.
1) Citra diri : Pasien mengatakan tidak malu dengan
kondisinya sekarang ini.
2) Identitas Diri : Pasien berjenis kelamin laki laki, seorang
Kepala Keluarga dan mempunyai tiga orang
anak.
3) Peran : Pasien seorang Kepala Keluarga dan selama di
Puskesmas pasien tidak bisa menjalankan
peranya.
4) Ideal Diri : Pasien berharap lekas sembuh dari
penyakitnya agar bisa melanjutkan
aktivitasnya di rumah.
5) Harga diri : Pasien menerima keadaanya sekarang.
h. Pola Koping
Keluarga mengatakan dalam mengambil keputusan dan saat ada
masalah pasien selalu bercerita kepada keluarga.
i. Pola Sexual Reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki. Mempunyai 3 anak.
j. Pola Hubungan
Pasien seorang Kepala Keluarga dan sudah menikah dalam
keseharianya tidak mempunyai gangguan hubungan terhadap warga
sekitar tempat tinggal. Hubungan pasien dengan pasien lain, perawat,
dan dokter baik.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien beragama Islam. Selama di RS pasien selalu berdoa untuk
kesembuhan penyakitnya.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : sadar penuh (tampak menahan nyeri)
b. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis ( GCS : E4, M6, V5)
c. TTV ( tanda – tanda Vital) :
1) Tekanan Darah : 150/90 MmHg
2) Nadi : 86 x/menit
3) Respiratory rate : 23 x/menit
4) Temprature : 38 oC
d. Kepala : Mesochepal, tidak ada lesi
e. Rambut : Bersih, tidak beruban, tidak rontok
f. Mata : Reflex pupil baik, isokor, sklera tidak
ikterus, tidak ada penurunan lapang
pandang, gerakan bulbus okuli normal
g. Hidung : Tidak ada pembesaran polip, reflex bau
baik
h. Telinga : besih, telinga simetris, pendengaran
normal
i. Mulut : Tidak ada stomatitis, kekuatan otot
lidah menurun, mukosa bibir lembab,
tidak ada carries dan kalkulus, mulut
simetris
j. Leher : Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada
pembesaran kalenjar Thyroid, tidak
ditemukan kaku kuduk
k. Dada :
1) Cardiovaskuler : Inspeksi : Ictus Cordis tak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba pada
intercosta Intercosta IV 2
cm sebelah titik line mid
klavikula sinistra
Perkusi : konfigurasi jantung dalam
batas normal
Auskultasi: Bunyi Jantung I dan II
normal, tidak ada suara
tambahan
2) Pulmo : Inspeksi : Tidak ada retraksi otot
dada
Palpasi : stream fremitus kanan =
Kiri
Perkusi : Sonor pada lapang paru
Auskultasi : Vesikuler
l. Abdomen : : Inspeksi : tidak ada lesi
Auskultasi : Bising Usus : 5 x/menit
Perkusi : Thympani
Palpasi : Tidak ada pembesaran
hepar dan nyeri tekan
m. Ekstremitas : terlihat kemerahan mengkilat dan
bengkak pada patela ekstremitas kanan
bawah dan kedua pangkal ibu jari kaki,
tangan kiri terpasang infuse RL 20 tpm
4 5
4 5
Tabel Kekuatan Otot
n. Nervus Kranial :
1) Nervus I : Pasien mampu mengenali bau teh yang
didekatkan pada hidung kanan dan kiri pada saat
pemeriksaan.
2) Nervus II : Pasien mampu melihat dan membaca tulisan pada
poster di dinding.
3) Nervus III,IV,VI : pupil miosis terhadap cahaya, bola mata bisa
digerakkan ke segala arah, atas, bawah, dan nasal,
tidak terlihat strabismus, tidak ada diplopia
4) Nervus V : Pasien mampu mengunyah, menutup mulut,
menggerakkan rahang bawah ke samping, pasien
mampu membedakan runcing dan tumpul pada
area wajah.
5) Nervus VII : Wajah pasien simetris, bisa mengangkat alis dan
menggerakkannya, pasien mampu merasakan
manisnya gula,
6) Nervus VIII : Pasien mampu mendengar dengan baik
7) Nervus IX, X : Reflek menelan pasien bagus, reflek muntah (+),
8) Nervus XI : Pasien mampu mengerakkan bahu kanan dan kiri
9) Nervus XII : kekuatan lidah menurun, lidah asimetris,
artikulasi kurang jelas
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Terapi
a. Parenteral : RL 20 Tpm
b. IntraVena :
c. Oral :Vitamin (B1, B6, B12) 3 x 1 tablet, Metformin 3 x 1
Tablet (500mg)
B. Analisa Data
No Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1 Selasa,
22
Septemb
er 2015
jam 8.15
DS :
Pasien mengatakan sejak
2 hari sebelum masuk
Puskesmas semua badan
terasa sakit, P: hal yang
menjadi faktor presipitasi
nyeri adalah peradangan, Q:
nyeri yang dirasakan atau
digambarkan klien bersifat
menusuk, R: nyeri dapat
menjalar atau menyebar ,
dan nyeri terjadi di patela
dan kedua pangkal ibu jari
kaki, S: nyeri yang
dirasakan skala 4, T : nyeri
berlangsung terus menerus,
dan bertambah buruk pada
malam hari dan ketika
bangun pagi.
- Selama sakit pasien tidur
selama 5 - 6 jam dengan
kualitas tidur kurang
nyenyak dan kesulitan
tidur karena nyeri yang
Multifaktor yg
menyebabkan terjadi
penimbunan kristal urat
monohidrat
Artitis gout pada kaki
Respons lokal
Penimbunan kristal pada
sinovia dan tulang
Erosi tulang rawan,
proliferasi sinovia,
pembentukan panus
Respons inflamasi lokal
Kompresi saraf kaki
Nyeri
Nyeri akut
berhubungan
dengan agen
injuri
dirasakan.
DO :
- Terlihat meringis
kesakitan menahan
nyeri
- S : 38 ºC
- Kulit terasa hangat
- Kulit terlihat
kemerahan
mengkilat di patela
kanan dan kedua
pangkal ibu jari kaki
- N : 86 x/menit
- RR : 23 x/menit
2 Selasa,
22
Septemb
er 2015
jam 8.25
DS : - Pasien mengatakan
kesulitan merubah
posisi
DO :
- ADL mobilitas fisik
dan eliminasi
dibantu orang dan
alat
- Terlihat kesulitan
merubah posisi
- Gerakan sangat
lambat
- ADL perlu dibantu
orang lain
Multifaktor yg
menyebabkan terjadi
penimbunan kristal urat
monohidrat
Artitis gout pada kaki
Respons lokal
Penimbunan kristal pada
sinovia dan tulang
Erosi tulang rawan,
proliferasi sinovia,
pembentukan panus
Hambatan
mobilitas b.d.
gangguan
muskuloskelet
al
Degenerasi kartilago
Hambatan mobilitas
3 Selasa,
22
Septemb
er 2015
jam 8.35
DS :
- Pasien mengatakan
cemas dengan
penyakit yang
diderita saat ini
DO :
- Kontak mata kurang
- Berfokus pada diri
sendiri
- TD : 150/90 MmHg
- Nadi : 86 x/menit
- RR : 23 x/menit
- T : 38 oC
Multifaktor yg
menyebabkan terjadi
penimbunan kristal urat
monohidrat
Artitis gout pada kaki
Respons psikologis
Ansietas
Ansietas b.d.
perubahan
status
kesehatan
C. Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri akut b.d. agen injuri
2 Hambatan mobilitas b.d. gangguan muskuloskeletal
3 Ansietas b.d. perubahan status kesehatan
D. Intervensi
Tgl/JamNo
Dx
Diagnosa
Keperawatan
Rencana IntervensiRasional TTd
Tujuan Tindakan Keperawatan
Selasa, 22
September
2015 jam
8.45
1 Nyeri akut
berhubungan
dengan agen
injuri
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 2 x 24 jam ,
nyeri klien teratasi dengan
kriteria hasil :
- Mampu mengontrol
nyeri menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan
- Melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen
nyeri
- Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
a. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
b. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi: napas dala,
relaksasi, distraksi, kompres
hangat/ dingin
c. Tingkatkan istirahat
d. Kolaborasi pemberian
analgetik untuk mengurangi
nyeri
e. Monitor vital sign sebelum dan
a. Mengetahui lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi nyeri yang
dialami
b. Membantu pasien memfokuskan
pada subjek pengurangan nyeri
untuk kenyamanan klien
c. Mempercepat kesembuhan pasien
d. Mengurangi nyeri pasien
e. Mengetahui perubahan vital sign
Tgl/JamNo
Dx
Diagnosa
Keperawatan
Rencana IntervensiRasional TTd
Tujuan Tindakan Keperawatan
- Tanda vital dalam
rentang normal
- Tidak mengalami
gangguan tidur
sesudah pemberian analgesik pasien
Selasa, 22
September
2015 jam
8.55
2 Hambatan
mobilitas
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 2 x 24 jam
hambatan mobilitas klien
teratasi dengan kriteria hasil :
- Klien meningkat dalam
aktivitas fisik
- ADL mobilitas fisik mandiri
- Tidak kesulitan merubah
posisi
- mampu mempertahankan
kekuatan otot
a. Miringkan dan atur posisi
pasien setiap 2 jam sekali pada
pasien tirah baring
b. Pantau kemajuan dan
parkembangan kemampuan
klien dalam melakukan
aktivitas
c. Mengajarkan pasien atau
anggota keluarga tentang
latihan ROM
d. Dampingi dan bantu pasien
saat mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADL pasien.
a. Tindakan ini mencegah kerusakan
kulit dengan mengurangi tekanan
b. Untuk mandeteksi perkembangan
klien
c. Untuk membantu persiapan
pemulangan pasien
d. Membantu meringankan/
mencegah terjadi trauma
Tgl/JamNo
Dx
Diagnosa
Keperawatan
Rencana IntervensiRasional TTd
Tujuan Tindakan Keperawatan
e. Berikan alat bantu jika klien
memerlukan
e. Membantu ADL pasien
Selasa, 22
September
2015 jam
9.04
3 Ansietas b.d.
perubahan status
kesehatan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x 24
jam diharapkan kecemasan
klien dengan kriteria hasil :
- Klien mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
cemas
- Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk
mengontol cemas
- Vital sign dalam batas
normal
- Postur tubuh, ekspresi
a. Gunakan pendekatan yang
menenangkan
b. Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
c. Dengarkan dengan penuh
perhatian
d. Berikan informasi faktual
mengenai diagnosis,
tindakan prognosis
e. Libatkan keluarga untuk
mendampingi klien
f. Bantu pasien mengenal
situasi yang menimbulkan
kecemasan
a. Diharapkan pasien akan ikut
tenang
b. Mengetahui penyebab cemasnya
c. Membuat pasien merasa
diperhatikan
d. Mengurangi cemas pasien
e. Memberi rasa nyaman dan aman
pada pasien
f. Agar pasien mengerti situasi yg
menyebabkan kecemasan dan dapat
mengontrolnya
Tgl/JamNo
Dx
Diagnosa
Keperawatan
Rencana IntervensiRasional TTd
Tujuan Tindakan Keperawatan
wajah, bahasa tubuh dan
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya kecemasan
E. Tindakan Keperawatan
No
DP
Hari/
Tanggal/
Jam
Tindakan Respon & HasilTanda
Tangan
1,2
,3
1
Selasa, 22
September
2015 jam
9.06
9.10
Membina hubungan saling
percaya dengan klien
Mengkolaborasikan dengan
dokter dalam pemberian cairan
infus
Melakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
S : Pasien mengatakan
setuju
O : Pasien terpasang infus
RL di tangan kiri 20 tpm
S : Pasien mengatakan sejak
2 hari sebelum masuk
Puskesmas semua badan
terasa sakit, P: hal yang
menjadi faktor presipitasi
nyeri adalah peradangan, Q:
nyeri yang dirasakan atau
digambarkan klien bersifat
menusuk, R: nyeri dapat
menjalar atau menyebar ,
dan nyeri terjadi di patela
dan kedua pangkal ibu jari
kaki, S: nyeri yang
dirasakan skala 4, T : nyeri
berlangsung terus menerus,
dan bertambah buruk pada
malam hari dan ketika
bangun pagi.
O :
- Terlihat meringis
kesakitan menahan nyeri
1
1
1
3
1,
2
1,2
, 3
2
9.15
9.20
9.25
9.30
9.35
9.40
11.40
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
Mengkolaborasi pemberian
analgetik untuk mengurangi
nyeri
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
Menggunakan pendekatan
yang menenangkan
Memberikan terapi sesuai
advice dokter
Meningkatkan istirahat
Memiringkan dan atur posisi
pasien setiap 2 jam sekali pada
pasien tirah baring
- Kulit terasa hangat
- Kulit terlihat
kemerahan mengkilat di
patela kanan dan kedua
pangkal ibu jari kaki
S: Pasien mengatakan setuju
- S : 38 ºC
- N : 86 x/menit
- RR : 23 x/menit
S : Pasien mengatakan
setuju
O : Pasien kooperatif
S: Pasien mengatakan setuju
- S : 38 ºC
- N : 86 x/menit
- RR : 23 x/menit
S:
O: Pasien kooperatif
S : Pasien mengatakan
setuju
O : Pasien kooperatif
S : Pasien mengatakan iya
O : Pasien kooperatif
S : Pasien mengatakan iya
O : Pasien memiringkan
posisi tidur
2
2
1,2
1,2
,3
1,2
3
13.00
13.10
Rabu, 23
September
2015 jam
8.00
8.05
8.10
8.15
Memantau kemajuan dan
parkembangan kemampuan
klien dalam melakukan
aktivitas
Mendampingi dan bantu pasien
saat mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADL pasien.
Mengkolaborasi pemberian
analgetik untuk mengurangi
nyeri
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
Memberikan terapi sesuai
advice dokter
Mendorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
S : Pasien mengatakan
masih kesulitan dalam
menggerakkan tubuh
O : Pasien kesulitan
S: Pasien mengatakan
terima kasih
O: Pasien terlihat merasa
senang
S : Pasien setuju
O : Pasien kooperatif
S : Pasien mengatakan
setuju
O : Pasien kooperatif
S: Pasien mengatakan setuju
O :
- S : 37,5 ºC
- N : 84 x/menit
- RR : 22 x/mnt
S : Pasien mengatakan
setuju
O : Pasien kooperatif
S: Pasien mengatakan
cemas karena penyakitnya
O:
- Terlihat kontak mata
kurang
- Berfokus pada diri
sendiri
3
3
3
1,2
,3
2
2
8.20
8.30
8.35
9.40
11.40
13.00
Kamis, 24
September
2015 jam
8.00
Mendengarkan dengan penuh
perhatian
Memberikan informasi faktual
mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
Libatkan keluarga untuk
mendampingi klien
Meningkatkan istirahat
Memiringkan dan atur posisi
pasien setiap 2 jam sekali pada
pasien tirah baring
Memantau kemajuan dan
parkembangan kemampuan
klien dalam melakukan
aktivitas
S: -
O: Pasien menceritakan
kecemasannya
S: Pasien mengatakan sudah
mengerti dan cemas
berkurang
O: Ekspresi wajah mulai
tenang
S: Pasien mengatakan sudah
mengerti dan cemas
berkurang, keluarga
mengatakan terima kasih
O: Ekspresi wajah mulai
tenang
Pasien mengatakan iya
O : Pasien kooperatif
S : Pasien mengatakan iya
O : Pasien memiringkan
posisi tidur
S : Pasien mengatakan
masih kesulitan dalam
menggerakkan tubuh
O : Pasien kesulitan
A. Catatan Perkembangan
No
DP
Hari/
Tanggal/JamPerkembangan Pasien
Tanda
Tangan
1 Kamis, 24
September
2015 jam 8.00
S: Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang menjadi
O:
A:
P:
2 Sabtu / 20
Juni 2015 /
13.10 WIB
S : Ibu klien mengatakan bahwa klien sudah mau
makan, namun tidak habis (3/4) dari porsi ,dan
minum ± 3 gelas/ hari
- Ibu klien mengatakan anaknya buang air kecil
3 x sehari
DO :
- N : 88 x/menit
- RR : 27x/menit
- Mukosa klien tampak lembab dan tidak pucat
- Turgor kulit baik yaitu < 3 detik
- Klien terlihat segar
- Balance Cairan
Intake output
Minum : 250 ml Muntah : 50 ml
Makan : 350 ml Bak : 900 ml
Infus : 700 ml IWL : 144 ml
1050 ml 1094 ml
Balance : 1094 - 1050 = ( 40 )
A : masalah teratasi
P : Pertahankan semua intervensi
3 Sabtu / 20
Juni 2015 /
13.30 WIB
S : Ibu mengatakan anaknya sudah mau makan ¾ porsi
O :
- BB 12,7 kg
- TB 82 cm
- Klien terlihat nafsu makan
- Mukosa lembab
- IMT = BB/(TB)2
= 12,7/(0,6724)
= 18,8875
= normal
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi