16
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ANEURISMA CEREBRI

Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ANEURISMA CEREBRI

Page 2: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

DEFINISI-          Aneurisma adalah dilatasi local dari dinding arteri pada titik yang melemah, aorta (torakal dan abdominal) dan arteri serebral.-          Kantung dilatasi local yang menyerang arteri, bantuk aneurisma yang paling sering adalah aneurisma yang berbentuk kantong (saccular) / fisiform.

Page 3: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

ETIOLOGI•Penyebab utamanya adalah arterosklerosis. Penyebab lainnya adalah trauma dinding arteri, infeksi, defek kongerit, dan dinding arteri.•Tanpa memandang adanya patogenesis, lapisan otot medialis dari arteri menajdi lemah dan menimbulkan pemekaran dalam (intima) dan lapisan luar (adventitia). Tekanan darah di dalam pembuluh terus memperlemah dinding dan memperbesar aneurisma.

Page 4: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri
Page 5: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri
Page 6: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

KLASIFIKASIa.       Aneurisma Torakalis85% disebabkan aterosklerosis. Sekitar 1/ 3 pasien dengan aneurisma ini meninggal karena rupture aneurisma. Aneurisma di dalam torak dapat terjadi pada bagian desenden, asenden / tranfersum dari aorta. Orang hipertensi yang berumur 50 tahun dan 70 tahun merupakan subyek dari panyakit ini. b.      Aneurisma Aorta AbdominalisPrognosis pasoen dengan aneurisma aorta abdominalis tidak hanya tergantung kepada besarnya arteri yagn terserang, tetapi yang lebih utama adalah tergantung kepada penyakit artherosklerosis jantung. Kebanyakan terjadi di atas, bipurcatio iliaka di bawah arteri renalis.c.       Aneurisma DiseksiPada aorta yang mengalami penyakit arterosklerosis, dapat terjadi robekan pada intima / media mengalami degenerasi akibatnya diseksi.

Page 7: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

MANIFESTASI KLINIS

 - Dispnea dan batuk-          Nyeri dada menyebar ke punggung-          Suara serak-          Disfagia-          Pupil tak sama-          Takikardia

Page 8: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri
Page 9: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKa.       RadiologiTemuan radiografi menunjukkan pelebaran di aorta.b.      AngiografiPemeriksaan dilaksanakan untuk mengetahui apakah terjadi kebocoran, pelebaran / robekan. Aourtogram dilaksanakan dengan memasukkan kateter ke dalam arteri femoral, brachial / axilaris. Pemicu akan merasakan panas yang membakar bila dimasukkan zat kontras per injeksi. Setelah dimasukkan zat kontras serangkaian radiogram dilaksanakan silih berganti untuk kepentingan penelusuran studi.c.       SonografiUltrasonografi juga penting dalam menentukan bentuk dan lokasi aneurisma. Salep konduktor dioleskan pada kulit agar memperkuat fibrasi denyut suara arus dan hembusan sehingga dapat dideteksi, karene prosedur tidak infasif.

Page 10: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

PENATALAKSANAANa.       Fakmakoterapi-          AntihipertensifMisalnya: Labertol, nitroprusid-          Propanolol (inderal) untuk menurunkan kontrkatilitas jantungb.      Pembadahan bila terapi obat gagal untuk mencegah pembesaran aneurisma / pasien menunjukkan gejala distress akut.Pembedahan meliputi: eksisi dan pengangkatan aneurisma dan penggantian dengan graft sintetik untuk memperbaiki kontinuitas vaskuler.c.       Perawatan pra operasi dan pasca operasi

Page 11: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

PROGNOSIS

a.       Tergantung kepada besarnya arteri yang terserang, tetapi yang lebih utama adalah tergantung kepada penyakit arterosklerosis.b.      Lebih dari setengan jumlah mereka yang menderita aneurisma tidak diobati meninggal 2 tahun setelah didiagnosa dan 85% meninggal setelah 5 tahun.

Page 12: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

PENGKAJIAN KEPERAWATANa.       Aktivitas / istirahatGejala:-          Keletihan, kelemahan, malaise-          Ketidak mampuan melakukan aktifitas sehari-hari karean sulit bernafas (dispnea).Tanda: keletihan, cemas, kelemahan umum.b.      Makanan / minumanGejala: -          Anoreksia-          Disfagia-          Ketidak mampuan untuk menelanTanda: penurunan berat badan dan berkeringat.c.       PernafasanGejala:-          Dispnea-          Batuk

Tanda: pernafasan lambat dan dalamd.      KeamananGejala: adanya atau berulang infeksie.       SeksualitasGejala: penurunan libidoTanda: nyerif.       HygieneGejala: -          Penurunan kemampuan atau peningkatan kebutuhan-          Bantuan melakukan aktifitas sehari – hari.Tanda: kebersihan buruk.g.      SirkulasiTanda: -          Peningkatan tekanan darah-          Peningkatan frekuensi jantung / takikardia

Page 13: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

DIAGNOSA KEPERAWATANa.       Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan aneurisma aortaTujuan: setelah dilakukan intervensi, persepsi subyektif terhadap nyeri menurun bahkan hilang.Criteria: menyetakan penurunan inklusif nyeri, ekspresi wajah rileks.b.      Ketidak efektifan pola pernafasan berhubungan perdarahan aktif.Tujuan: setelah dilakukan intervensi pasien dapat bernaas secara normal.Kriteria: -          Pasien bernafas normal-          Tidak ada pernafasan cuping hidung-          Tidak merasa sesak-          Frekuensi pernafasan normal: 12 – 20 x / menit.

Page 14: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

INTERVENSI KEPERAWATANa.       Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan aneurisma aorta.-          Berikan analgetik yang diresepkan dan evaluasi keefektifannya, namun gunakan analgetik narkotik secara hematRasional: analgetik memblok rasa nyeri, dosisi besar narkotik dapat menurunkan gejala-gejala.-          Beritahu kepada dokter bila nyeri semakin memburuk-          Berikan teknik relaksasi dan distraksiRasional: tindakan ini dapat membantu analgetik dalam bekerja dengan memblok jaras nyeri.

Page 15: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

INTERVENSI KEPERAWATANb.      Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan dengan perdarahan pada aneurisma torakal.-          Berikan oksigen sesuai program Rasional: mempertahankan oksigen arteri-          Posisi pasien semi fowlerRasional: meningkatkan pengembangan paru-          Bantu dalam terapi inhalasiRasional: membantu mengeluarkan sekret-          Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi obat atau terapi medis yang lainnya.Rasional: untuk meningkatkan pernafasan-          Monitor jumlah pernafasan, penggunaan otot Bantu pernafasan, bunyi paru, TTV, warna kulit, dan AGD.Rasional: mengetahui status pernafasan.

Page 16: Asuhan Keperawatan Dengan Aneurisma Cerebri

TERIMA KASIH