22
ASUHAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS, BAIK DIRUMAH, POSYANDU DAN POLINDES DENGAN FOKUS MAKING PREGNANCY SAFER (ANTENATAL & INTRANATAL) SOFFA ABDILLAH, SST

Asuhan Antenatal & Intranatal

  • Upload
    michaea

  • View
    1.906

  • Download
    17

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asuhan Antenatal & Intranatal

ASUHAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS, BAIK DIRUMAH, POSYANDU DAN

POLINDES DENGAN FOKUS MAKING PREGNANCY SAFER

(ANTENATAL & INTRANATAL)

SOFFA ABDILLAH, SST

Page 2: Asuhan Antenatal & Intranatal

PENDAHULUAN

Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian yang utama bagi seorang bidan. Bidan bertanggung jawab memberikan pengawasan, nasehat serta asuhan bagi wanita selama masa hamil, bersalin dan nifas. Asuhan kebidanan yang diberikan termasuk pengawasan pelayanan kesehatan masyarakat di komunitas, baik di rumah, posyandu maupun polindes.

Page 3: Asuhan Antenatal & Intranatal

Sebagai seorang bidan yang nantinya yang akan ditempatkan di desa, dalam menjalankan tugas ia merupakan komponen dan bagian dari masyarakat desa dimana ia bertugas. Selain dituntut dapat memberikan asuhan bermutu tinggi dan komprehensif, seorang bidan harus dapat mengenal masyarakat sesuai budaya setempat dengan sebaik-baiknya, mengadakan pendekatan dan bekerjasama dalam memberikan pelayanan, sehingga masyarakat dapat menyadari masalah kesehatan yang dihadapi serta ikut secara aktif dalam menaggulangi masalah kesehatan baik untuk individu mereka sendiri maupun keluarga dan masyarakat sekitarnya. Asuhan kebidanan yang dapat diberikan bidan di komunitas,

Page 4: Asuhan Antenatal & Intranatal

ASUHAN ANTENATAL

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya terdiri atas 7 T.

Page 5: Asuhan Antenatal & Intranatal

Dalam pelayanan antenatal terdapat 6 standar asuhan

1. Identifikasi ibu hamilBidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan pasien secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarga agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan teratur.

Page 6: Asuhan Antenatal & Intranatal

2. Pemeriksaan dan pemantauan antenatalDalam memberikan asuhan antenatal, bidan harus mampu memberikan pelayanan dan pemantauan antenatal yang terfokus dan berkualitas. Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal selama periode kehamilan. Salah satu tujuan utama dari kunjungan pertama antenatal adalah untuk mendiagnosis dan menghitung umur kehamilan, bidan juga harus mengkaji status kesehatan untuk mengetahui masalah medis, masalah psikososial atau masalah potensial yang mungkin saja terjadi pada ibu hamil. Sehingga bidan dapat berkolaborasi dengan ibu hamil untuk membuat rencana asuhan yang dapat memenuhi kebutuhan ibu, janinnya dan keluarganya..

Page 7: Asuhan Antenatal & Intranatal

Lanjutan…

Pada pemeriksaan dan pemantauan antenatal, bidan harus dapat membina hubungan atas dasar kepercayaan dengan ibu, mempersiapkan ibu dalam persiapan persalinan dan kesiagaan menghadapi komplikasi melahirkan, melakukan skrining dan pendeteksian penyakit yang ada, serta pendeteksian secara dini dan penatalaksanaan komplikasi yang mungkin akan terjadi

Page 8: Asuhan Antenatal & Intranatal

3. Pemeriksaan Abdomen

Melakukan pemeriksaan mengukur tinggi fundus uteri dengan teknik Mc. Donald bertujuan untuk menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dibandingkan dengan hasil anamnesis HPHT dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. Tinggi fundus uteri dalam sentimeter (cm), yang normal harus sama dengan umur kehamilan dalam minggu yang ditentukan berdasarkan HPHT.

Page 9: Asuhan Antenatal & Intranatal

Periksa dengar menggunakan stetoskop monoral atau dopler, untuk mendengarkan denyut jantung janin, mendengarkan irama dan menghitung frekwensi bunyi jantung janin serta menentukan area terdengarnya DJJ yang paling keras (punctum maksimum).Denyut jantung janin dapat di dengar pada usia 10-12 minggu dengan menggunakan dopler (rata- rata 120-160 denyut/menit), dan dapat di dengar pada minggu ke 17-20 dengan menggunakan monoral.

Page 10: Asuhan Antenatal & Intranatal

4. Pengelolaan anemia dalam kehamilan

• Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan serta rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 11: Asuhan Antenatal & Intranatal

5. Pengelolan dini hipertensi dalam kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenai tanda serta gejala pre eklamsi lainnya serta mengambil tindakan yang tepat serta merujuknya.

Page 12: Asuhan Antenatal & Intranatal

6. Persiapan persalinan

Bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinannya bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncakanan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, apabila terjadi terjadi kegawatdaruratan.

Page 13: Asuhan Antenatal & Intranatal

B. ASUHAN INTRANATAL

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten, yaitu dokter spesialis kebidanan, dokter umum dan bidan.Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat adalah: dokter spesialis kebidanan, dokter umum dan bidan.Pada kenyataan dilapangan, masih terdapat penolong persalinan yang bukan tenaga kesehatan, dan dilakukan di luar fasilitas pelayanan kesehatan. Secara bertahap seluruh persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Page 14: Asuhan Antenatal & Intranatal

1. Dalam pelayanan kebidanan terdapat empat standar pertolongan persalinan.

a. Asuhan saat persalinanBidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah dimulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan ibu selama proses persalinan berlangsung.

b. Persalinan yang amanBidan melakukan pertolongan persalinan yang aman dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.

Page 15: Asuhan Antenatal & Intranatal

c. Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusatBidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.

d. Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomiBidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.

Page 16: Asuhan Antenatal & Intranatal

2. Persiapan bidan dalam memberikan asuhan persalinan

a. Persiapan Bidan1) Menilai secara tepat bahwa persalinan sudah

dimulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai dengan memperhatikan kebutuhan ibu selama proses persalinan .

2) Mempersiapkan ruangan yang hangat dan bersih serta nyaman untuk persalinan dan kelahiran bayi.

Page 17: Asuhan Antenatal & Intranatal

3) Persiapan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan dan pastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan yang diperrlukan serta dalam keadaan siap pakai pada setiap persalinan dan kelahiran bayi.

4) Mempersiapkan persiapan rujukan bersama ibu dan keluarganya. Karena jika terjadi keterlambatan untuk merujuk ke fasilitas yang lebih memadai dapat memahayakan keselamatan ibu dan bayinya.apabila iu dirujuk, siapkan dan sertakan dokumentasi asuhan yang telah diberikan.

5) Memberikan asuhan sayang ibu, seperti memberi dukungan emosional, membantu pengaturan posisi ibu, memberikan cairan dan nutrisi, memberikan keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur, serta melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan teknik pencegahan infeksi.

Page 18: Asuhan Antenatal & Intranatal

b. Persiapan Rumah dan LingkunganRuangan atau lingkungan dimana proses persalinan akan berlangsung harus memiliki pencahayaan penerangan yang cukup, ranjang sebaiknya diletakkan ditengah-tengah ruangan agar mudah didekati dari kiri maupun kanan, dan cahaya sedapat mungkin tertuju pada tempat persalinan.Persiapan untuk mencegah terjadinya kehilangan panas tubuh yang berlebihan, perlu disiapkan juga lingkungan yang sesuai bagi bayi baru lahir dengan memastikan bahwa ruangan bersih, hangat, pencahayaan yang cukup dan bebas dari tiupan angin. Apabila lokasi tempat tinggal ibu di daerah pegunungan atau yang beriklim dingin, sebaiknya sediakan minimal 2 selimut, kain atau handuk yang kering dan bersih untuk mengeringkan dan menjaga kehangatan tubuh bayi.

Page 19: Asuhan Antenatal & Intranatal

c. Persiapan Alat1) Pada setiap persalinan dan kelahiran bayi, bidan harus

memastikan semua peralatan sebelum dan sesudah memberikan asuhan.

2) Periksa semua obat-obatan dan bahan-bahan sebelum menolong persalinan dan melahirkan bayinya.

3) Pastikan bahwa perlengkapan dan bahan-bahan bersih dan siap pakai, partus set, peralatan untuk melakukan penjahitan atau laserasi jalan lahir dan peralatan untuk rersusitasi sudah dalam keadaan desinfeksi tingkat tinggi atau steril.

Page 20: Asuhan Antenatal & Intranatal

d. Persiapan Ibu dan Keluarga

Persalinan adalah saat yang menegangkan bahkan dapat menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Upaya untuk mengatasi gangguan emosional dan pengalaman yang menegangkan dapat dilakukan dengan asuhan sayang ibu selama proses persalinan.

Page 21: Asuhan Antenatal & Intranatal

KESIMPULAN

Dalam melakukan pelayanan kebidanan komunitas, bidan perlu melakukan pelayanan antenatal dan intranatal. Hal yang perlu diperhatikan adalah pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Page 22: Asuhan Antenatal & Intranatal

TERIMA KASIH