Click here to load reader
View
1.022
Download
6
Embed Size (px)
ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISITEM INTEGUMEN AKIBAT JAMUR
Tinea Kapitis, Tinea Korporis & Kandidiasis
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
WD. YUYUN ANGGARAINI
MUH. ASWINLA ARENUR HIDAYAH
JAHRATUN
AKDEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
2011
KATA PENGATAR
Syukur Alhamdulillah ungkapan yang patutu dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, kasih sayang dan pertolongan Nya sehingga makalah yang berjudul ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN AKIBAT JAMUR Tinea Kapitis, Tinea Korporis & Kandidiasia ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Shalawat dan Taslim kepada Rasulullah SAW, keluarga, dan pengikutnya hingga hari kiamat.
Adalah penting bagi manasiswa memahami serta menginterprestaikan suatu asuhan keperawatan sehingga nanti dilapangan dalam hal mempraktekan segala tindakan yang berhubungan dengna penyakit ini dapat melakukannya dengan baik. Oleh karena itu, penyusun merasa perlu penyajian makalah yang dapat mendukung salah satu indikator pembelajaran Etika Keperawatan itu sendiri.
Dengan segala kerendahan hati, penyusun menyampaikan bahwa makalah ini masih banyak kekurang sehingga diperlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini. Namun terlepas dari kekurangan yang ada, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para penggunanya Mahasiswa AKPER PEMKAB MUNA.
Raha, 18 September 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar...................................................................................................................iDaftar isi............................................................................................................................iiBab I Pendahuluan.............................................................................................................1A. Latar Belakang.......................................................................................................1B. Tujuan.....................................................................................................................2Bab II Pembahasan..............................................................................................................2A. Pengertian................................................................................................................2B. Etiologi....................................................................................................................2C. Patofisiologi.............................................................................................................D. Tanda dan Gejala.....................................................................................................E. Komplikasi................................................................................................................F. Pemeriksaan Penunjang...........................................................................................G. Penatalaksanaan Medik..............................................................................................H. Konsep Keperawatan..................................................................................................Bab III Penutup..................................................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................B. Saran..........................................................................................................................Daftar PustakaBAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tinea merupakan jenis penyakit yang jarang ditemukan pada siapapun tapi pada dasaranya jenis penyakit ini sering ditemukan pada pria. Tinea adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya lapisan teratas pada kulit pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan golongan jamur dermatofita (jamur yang menyerang kulit). Tinea sendiri merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur pada daerah genitokrural (selangkangan), sekitar anus, bokong dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah. Begitu pula dengan kandidiasis yang merupakan penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.Di dalam makalah ini kami akan bahas lebih jelas lagi dan terperinci mengenai jenie-jenis penyakit tinea terutama tinea kapitis dan tinea korporis serta kandidiasis.
B. TUJUAN
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :1. Agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui penyakit tinea kapitis, tinea korporis dan kandidiasis2. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan menginterprestasikan suatu tindakan untuk menangani penyakit tinea kapitis, tinea korporis dan kandidiasis ini sendiriC. TINJAUAN PUSTAKATeknik penulisan makalah ini adalah tinjauan pustaka dengan mengambil literatur literatur atau teori teori melalui buku buku yang berkaitan dan informasi melalui layanan internet.
BAB IIPEMBAHASAN1. Tinea KapitisA. Pengertian
Tinea Kapitis (ringwrom of the scalp) adala kelainan pada kulit dan rambut kepala, alis dan bulu mata.
B. Etiologi
Tinea kapitis disebabkan oleh beberapa spesies trychopiton dan microsporum di Indonesia terbanyak adalah M. Canis dan tonsurans.
C. Patofisiologi
Tinea kapitis disebabkan oleh trychopphyt canis T. Tonsurans ditularkan melalui kontak antara anak dengan anak yang dapat menyerang batang rambut yang menyebabkan kerontokkan secara klinis yang akan dijumpai sebuah atau beberapa bercagak yang budar, berwarna kemudian rambut menjadi rapuh dan patah atau didekat sehingga meninggalkan bercak bercak kebotakan.
D. Tanda Dan GejalaInfeksi jamur yang menular pada tangkai rambut sehingga dijumpai pada anak anak. Bercak bercak kemerahan dengan pembentukan skuma. Postula atau popula kecil pada bagian tepi lesi. Rambut menjadi rapuh, mudah patah pada permukaan kulit kepala.
E. Komplikasi
Limfangitis
SelulitisF. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit dalam larutan kalium hidroksidaG. Konsep Asuhan Keperawatan1. Pengkajiana. Pengumpulan Data
Aktifitas / istirahat
Tanda : klien tampak gelisah
Integritas ego
Gejala : klien mengatakan stres terhadap penyakit
Tanda : tampak murung
Hygiene
Gejala :
Klien mengatakan kurang dalam merawat kebersihan dirinya
Kliien mengatakan lukanya memerah dan bau
Tanda : kliien nampak kotor dan bau, lesi nampak berisik
Integritas Kulit
Gejala : klien mengatakan gatal pada luanya
Tanda : Tampak adanya pustule eritema, lesi nampak kasar
Kenyamanan
Gejala : klien mengatakan malu dengan kondisi badannya
Tanda : nampak sering menutup daerah luukaanya
Pengetahuan / pemahaman
Gejala : klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya.b. Pengelompokkan Data
Data Subyektif
Klien mengatakan gatal pada lukannya
Klien mengatakan malu dengan kondisi badannya
Klien mengatakna lukannya memerah dan bau
Klien mengatakan kurang dalam mmerawat kebersihan dirinya
Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya
Data Obyektif
Klien tampak gelisah
Tampak murung
Klien nampak kotor dan bau
Lesi nampak kasar
Lesi nampak bersisisk
Tampak adanya pustule, erytema, lesi
Tampak sering menutup daerah lukannyac. Analisa DataNoProblemEtiologiSymptom
1Gangguan
Integritas kulitM. canis & trychophiton
Mentagrohytes
Infeksi
Lesi
Postula
Eritema
Gangguan integritas kulitDS :
Klien mengatakan gatal pada lukanya
DO :
Tampak adanya
Postila,eritema,lesi
2Deficit
Perawatan diriM.canis & trychophiton
Mentagrohytes
Infeksi
Lesi
Postula
Kemelasan untuk membersihkan
Deficit perawatan diriDS :
Klien mengatakan lukanya memerah dan bau
Klien mengatakan kurang dalam merawat kebersihan dirinya
DO :
Nampak kotor
3Gangguan citra diriM.canis & trychophiton
Mentagrohytes
Macula eritemaus
Merusak jaringan kulit sekitarnya
Bersisik ditepinya
Gangguan citra tubuhDS :
Klien mengatakan malu dengan kondisi badannya
DO :
- Lesi tampak kasar
- Lesi nampak bersisik
- Tampak sering menutup daerah lukanya
4AnsietasPerubahan status kesehatan
Kurang pengetahuan
Stres psikologis
AnsietasDS :
Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya
DO :
Nampak gelisah
Nampak murung
d. Prioritas Masalah
Gangguan integritas kulit
Devicit perawatan diri
Gangguan citra tubuh
Ansietas2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya lesi ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan gatal pada lukanya
DO : Tampak adanya pustule, erytema, dan lesi
Devicit perawatan diri berhubungan dengan adanya pustule ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan lukanya memerah dan bau
Klien mengatakan kurang dalam merawat kebersihan dirinya
DO : Nampak kotor dan bau
Gangguan citra tubuh berhuubungan dengan kerusakkan jaringan kulit ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan malu dengan kondisi badannya
DO :
Lesi tampak kasar
Lesi t