Upload
anggit-prakasiwi
View
142
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
askep sc
Citation preview
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MATERNITAS POST PARTUM
PROGRAM STUDI NERS STIKES A. YANI YOGYAKARTA
Nama Mahasiswa : Anggit prakasiwiTempak Praktek : Bangsal Alamanda 3, RSUD Panembahan senopati BantulTanggal Praktek : 4 februari 2013
DATA DEMOGRAFI Nama Klien : Ny. ‘’D’’Umur Klien : 20 thAlamat : koro walang catur harjo pandak bantulStatus Perkawinan : MenikahAgama : IslamSuku : JawaPendidikan : SMAPekerjaan : SwastaNama Suami : Tn. BDiagnosa Medis : Presbo pada primigravida hamil aterm Tanggal Masuk RS : 02 – 02 - 2013No. RM : 490375Tanggal Pengkajian : 04-02-2013
Keluhan Utama Saat Ini : Pasien mengatakan nyeri di bagian luka post operasi, terasa perih, dengan skala 5. Kaki kanan dan kiri masih terasa kaku akibat obat bius. Pasien susah untuk miring kanan dan miring kiri.
Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat ini Lamanya persalinan : 1 jam Posisi janin : Presbo Tipe kelahiran : Sectio Caesarea (SC) Penggunaan analgesik dan anastesi : anastesi spinal Masalah selama persalinan : Tidak ada
Data Bayi : Panjang badan : 48 Cm Berat badan lahir : 2800 Kg Lingkar kepala : 32 Cm Lingkar dada : : 33 Cm Lingkar perut : - Cm Lingkar lengan atas:11 Cm
Keadaan psikologis ibu : Pasien sudah lega sudah menjalani operasi SC, senang dan bahagia bayinya bisa lahir dengan selamat dan sehat. Pasien ingin sesegera mungkin bertemu dengan bayinya.
Riwayat obstetri : G1P0A0
No.Jenis
kelaminCara lahir
Tempat persalinan
BB lahir
Komplikasi selama
persalinan
Keadaan saat ini
umur
1. Hamil ini SC RS 2800 gram
Presbo hidup 1 hari
A. PEMERIKSAAN FISIK1. Sistem Persepsi Sensori
Penglihatan : Pupil kanan dan kiri isokor, reflek cahaya positive, Pasien dapat melihat dengan jelas, konjungtiva merah muda, skelera putih
Pendengaran : Pasien mampu mendengarkan dengan jelas, telingan kanan dan kiri pendengarannya sama
Pengecapan/Penciuman : Pasien masih dapat merasakan rasa asin, manis, pedas atau pahit dan Pasien masih mampu mencium bau-bauan seperti bau parfum, minyak kayu putih dll
Peraba : Kulit pasien sensitive terhadap sentuhan
2. Sistem PernafasanRespirasi : 22 x/menit.Kualitas : regulerPenggunaan O2 : Tidak menggunakan O2Pemeriksaan Thorax- Inspeksi : Tidak ada hematom, tidak ada luka atau jejas, pengembangan dada simetris- Palpasi : tidak ada nyeri, tidak ada hematom- Perkusi : Sonor- Auskultasi : Vesikuler
3. Sistem KardiovaskularTD : 110/70 mmHgNadi : 80 x/menit.CRT : < 2 detik.Pemeriksaan Kardio- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak- Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V, nadi teraba kuat dan teratur
- Perkusi : Terdengar suara redup pada lapang jantung pada intercosta 4 sinistra- Auskultasi : Bunyi S1 dan S2 reguler, tidak terdapat suara tambahan- Lain – lain : tidak ada edema pada eksterimitas atas dan bawah
4. Sistem Saraf PusatTingkat kesadaran : Compos Metis (Sadar Sepenuhnya)GCS : E : 4 M : 6 V : 5
5. Pemeriksaan Payudara
- Inspeksi : Payudara simetris, tidak ada luka atau kemerahan, aerolagelap, puting susu menonjol
- Palpasi : Tidak ada benjolan, ASI sudah keluar
6. Pemeriksaan Abdomen- Inspeksi : Terdapat luka bekas operasi panjang : ±10 cm, lebar luka 1 cm,
terdapat striae Gravidarum, dan striae alba- Auskultasi : Bising usus 12 x / menit- Perkusi : Tympani- Palpasi : TFU : 2 jari dibawah pusat, uterus teraba keras
7. Pemeriksaan genetalia- Inspeksi : lokhea rubra
8. Sistem MuskuloskeletalRentang gerak : Tidak terbatas (Normal)Kekuatan otot : Normal
Kemampuan ADL’s(Menggunakan kode 1 = independen, 2 = butuh bantuan, 3 = dependen)
1 2 3Mandi VBerpakaian VMakan VBerdandan VToileting V
Ket : Pasien melakukan aktifitas dengan bantuan
9. Sistem IntegumenTurgor kulit : ElastisPressure Ulcer : Tidak adaEdema : Tidak adaPersonal hygiene : Bersih
10. Sistem ReproduksiRiwayat KB : belum pernahAkseptor KB : IUD
11. Nyeri - P : pasien merasa semakin nyeri bila buat bergerak post op H 1- Q : nyeri terasa perih seperti disayat- R : Nyeri pada perut bekas luka operasi- S : Skala nyeri 6- T : nyeri dirasakan kadang-kadang selama kurang lebih 5 menit
Riwayat kesehatan:
5 53 3
Pola nutrisi : Pola makan : a. Sebelum dirawat : Sehari 3x (Pagi, Siang, dan Malam)
b. Selama dirawat : pasien mengatakan masih puasaNafsu makan* : a. Sebelum di rawat : Pasien mengatakan nafsu makan
baik sebelum dirawatb. Selama dirawat : -
Pola eliminasi : Klien BAK warna jernih terpasang kateter, kien belum BAB, terakhir BAB hari minggu( 3-2-2013)
Pola aktivitas dan latihan : Pasien masih bedrest setelah dilakukan operasi dan masih pengaruh anastesi
Pola istirahat atau tidur : Pasien Bedrest total, pasien mengatakan selama di rawat bisa tidur tetapi kurang nyenyak sebentar-bentar bangun, keingat bayinya dan karena nyeri pada perutnya.
Pola persepsi terhadap diri : Pasien senang bisa menjadi seorang ibu dan bisa melahirkan dengan selamat dan bayinya juga sehat
Pola hubungan peran : suami, dan keluarga mendukung pasien selama dirawat di rumah sakit
Pola stress dan koping : Pasien akan mengatakan nanti saat pulang kerumah sedikit kaku untuk merawat anaknya karena baru pertama kali
Pemeriksaan laboratorium dan diagnostik : Darah Rutin
Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
2 Februari 2013
Hb ALAT HMTGlukosa sewaktuSG OTSG PTProtein totalAlbuminNatriumKaliumHbS AG
13,3 gr/%7,39 rb/ul235 rb/ul37,4 %78 mg/dl17 u/i9 u/i6,51 mg/dl3,63 mg/dl143,3 mmol/i3,25 mmol/iNegatip
L : 13-17 P : 12-16Dwa : 4-10 anak : 9-12150 – 450L : 42-52 P : 36-46< 200L : < 37 P : < 31L : < 41 P : < 316,2 – 8,43,5 – 5,5135 – 1483,5 – 5,5negatip
Terapi medis :
Tanggal Jenis Terapi
Rute Dosis
4 februari 2013
5 februari 2013
6 februari 2013
CeftriaxoneKetorolax
Ceftriaxoneparasetamol
CeftriaxoneVit AParasetamol
IV LineIVLine
IV Lineoral
IV lineOralOral
1000 mg/1230 mg/ 12jam
1000 mg/12500 mg/ 12 jam
1000 mg/12 jam10000 ui/ 24 jam500mg
No. DATA MASALAH PENYEBAB
1. DS :
Pasien mengatakan nyeri akibat luka post
operasi, badan masih terasa lemas.
Do :
P : nyeri semakin terasa bila buat bergerak
pos op
Q : nyeri terasa perih
R : Nyeri pada perut bekas luka operasi
S : 6
T : nyeri muncul kurang lebih muncul terus
menerus
TD: 110/70 mmHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S : 36,50C
Nyeri akut Agen cidera fisik
(luka bekas Operasi)
2. Ds : -
Do :
- Tangan kanan terpasang infus RL 20
tpm pada tanggal 2-2-2013,
- terpasang DC pada tanggal 3-2-2013,
- Luka bekas operasi tampak bersih
terlihat rembasan sedikit darah pada
kasa, tidak ada tanda-tanda infeksi
(dolor,tumor,kolor, rubor, dan
fungsiolesa)
Al : 7,39 ribu/uL
TD: 110/70 mmHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S : 36,50C
Resiko
infeksi
Prosedur infasif
3. Ds : Pasien mengatakan masih lemas, belum
bisa menggerakkan seluruh anggota
Hambatan
mobilitas
Agen obat(pengaruh
anastesi), nyeri
tubuhnya
Do : Pasien bedrest, post op dengan anastesi
spinal , tampak lemah
fisik
Diagnosa Keperawatan Yang Ditegakkan :
a. Nyeri akut berhubungan agen cidera fisik (luka bekas operasi)
b. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif
c. Hambatan mobilitas fisik berhubungan agens obat (pengaruh anastesi), nyeri
No. Dx NOC NIC 1. Setelah dilakukan tindakan selama
3x24 jam nyeri klien berkurang Pain Managementa) Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan kriteria hasil :a) Mampu mengontrol nyeri (tahu
penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
b) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
c) Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
d) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
e) Tanda vital dalam rentang normal
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
b) Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
c) Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
d) Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
e) Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
f) Tingkatkan istirahatg) Kolaborasikan dengan dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
Analgesic Administrationa) Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
b) Cek riwayat alergic) Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik pertama kali
d) Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam tidak ada tanda-tanda infeksi dengan kriteria hasil:
a) Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
b) Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,
c) Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
d) Jumlah leukosit dalam batas normal
e) Menunjukkan perilaku hidup sehat
NIC :Infection Control (Kontrol infeksi)a) Bersihkan lingkungan setelah
dipakai pasien lainb) Pertahankan teknik isolasic) Batasi pengunjung bila perlud) Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
e) Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
f) Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan
g) Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
h) Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
i) Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum
j) Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung
kencing k) Tingktkan intake nutrisil) Berikan terapi antibiotik bila
perluInfection Protection (proteksi terhadap infeksi)a) Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokalb) Monitor hitung granulosit, WBCc) Monitor kerentanan terhadap
infeksid) Batasi pengunjunge) Saring pengunjung terhadap
penyakit menularf) Partahankan teknik aseptik pada
pasien yang beresikog) Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
h) Ispeksi kondisi luka / insisi bedahi) Dorong masukkan nutrisi yang
cukupj) Dorong masukan cairank) Dorong istirahatl) Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resepm) Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksin) Ajarkan cara menghindari infeks
3. Setelah dilakukan tindakan keperawatanselama 3x shif kemampuan mobilitas fisik klien meningkat dengan kriteria hasil :
a. Kemampuan ADL’s klien meningkat ( mandiri)
b. Memahami tujuan mobilisasi danembatasan gerak
c. Mampu melakukan tahapan-tahapan mobilisasi dengan benar
a. Kaji kemampuan klien dalam melakukan mobilisasi
b. Jelaskan tentang pembatasan gerakc. Jelaskan tentang tujuan mobilisasi
dan tahapan-tahapannyad. Bantu klien dan latihan dalam
melakukan ADL’se. Ajarkan tentang tehnik ambulasi f. Dampingi klien saat mobilisasig. Berikan alat bantu jika diperlukanh. Monitor keadaan umum dan vital
sign klien saat mobilisasi
Implementasi Keperawatan
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan agen cidera fisik (luka bekas operasi.
No.dx Tgl / Jam Implementasi Evaluasi Paraf
1. 4 Februari
2013
08.30
09.00
09.30
10.00
13.00
- Melakukan pengkajian nyeri
secara komperensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi kulaitas dan faktor
presipitasi
- Mengajarkan mengurangi
nyeri dengan non
farmakologi
- Menganjurkan untuk
istirahat
- Mengukur TTV
- Mengobservasi reaksi non
verbal dari ketidaknyamana
- Melakukan injecti Ketorolac
30 mg/ 8 jam drip
S: Pasien mengatakan nyeri dibagian
luka bekas operasi berukrang ketika
nafas dalam
O:
P= Nyeri semakin terasa bila buat gerak
Q = Nyeri terasa sepertidisayat perih
R = nyeri terasa pada abdomen bagian
bawah
S = Skala nyeri 6
T = nyeri muncul kadang-kadang
selama 5 menit
TD: 110/70 mmHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S : 36,50 C
A : Masalah nyeri akut teratasi
sebagaian
P: Lanjutkan intervensi :
1. Monitor TTV
2. Kaji nyeri pasien
3. Kolaborasi pemberian injeksi
analgesik
05
Februari
2013
09.00
10.00
10.30
11.00
- Memonitor tanda-tanda
vital
- Memonitor nyeri pasien
(P, Q, R, S, T)
- Mengajarkan tehnik
nafas dalam dan
mengevaluasi
- Memberikan terapi
parasetamol 500mg/oral
S: Pasien mengatakan nyeri berkurang
dengan nafas dalam, sudah bisa tidur
miring tetapi masih terasa nyeri.
O:
Pasien melakukan tarik nafas dalam
P= nyeri semakin terasa bila buat
miring kanan miring kiri
Q = Nyeri terasa perih
R = Nyeri pada perut bagian bawah
S = Skala nyeri 4
T = Nyeri muncul kadang-kadang,
kurang lebih selama 2 menit
TD: 120/70 mmHg
N: 82x/menit
RR: 20x/menit
S : 360C
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
a. Monitor TTV
b. Kaji nyeri pasien
c. Kolaborasi pemberian injeksi
analgesik
1. 06 februari
2013
09.00
09.15
- Memonitor tanda-tanda
vital
- Memonitor nyeri pasien
S:
- Pasien mengatakan nyeri sudah
berkurang
11.00
( P, Q, R, S, T)
- Mengobservasi pasien
mengontrol nyeri dengan
nafas dalam
- Memberikan analgetik
parasetamol 500mg/oral
- Pasien mengatakan sudah bisa duduk
dan berjalan
O:
TD : 120/80 mmHg
N:80x/menit
RR:21x/menit
S : 36,20 C
P= nyeri semakin terasa bila buat
berjalan
Q = Nyeri terasa ditusuk
R = nyeri pada abdomen bagian bawah
S = Skala nyeri 2
T = nyeri muncul kadang-kadang saja,
kurang lebih hanya selama 30 detik
A: Masalah nyeri akut teratasi
P: Lanjutkan intervensi :
a. Monitor tanda-tanda vital
Diagnosa keperawatan : Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif
No. Tgl / Jam Implementasi Evaluasi Paraf
1. 04 februari
2013
08.00 - Mencuci tangan sebelum
dan sesudah tindakan
keperawatan
- Memonitor tanda tanda
infeksi (tumor, rubor,
kalor, dolor,fungsiolesa)
- Menginspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap kemerahan,
panas.
S:-
O:
- tidak ada tanda-tanda infeksi
(dolor,rubor,kolor,tumor, dan
fungsiolesa)
- Terpasang infus RL 20 tpm di
lengan kanan pada tanggal 2 -
2-2013
- Terpasang DC pada tanggal
03-2-2013 ± 200 cc
10.00
11.00
- Mengukur TTV
- Mendorong pasien untuk
istirahat
- Memberikan terapi
antibiotik ceftriaxone
1000 mg/ IV
- Memonitor hasil lab AL,
AT, HMT
- S: 36,5 o C, N: 80 x/menit
- AL: 7,39 rb/ul AT:235 rb/ul
A: Masalah resiko infeksi teratasi
sebagaian.
P: Lanjutkan intervensi :
a. Monitor tanda-tanda infeksi
b. Kolaborasi pemberian
antibiotik
c. Anjurkan pasien untuk
makan sesuai diit (tinggi
protein)
2. 05
Februari
2013
09.00
10.00
11.00
- Mencuci tangan sebelum
dan sesudah tindakan
keperawatan
- Memonitor tanda-tanda
infeksi (tumor, rubor,
kalor, dolor)
- Mengukur TTV
- Memberikan antibiotik
cefadroxil 500 mg/ iv
S: -
O:
- Infus RL 20 tpm, DC ± 150 cc
- tidak ada tanda-tanda infeksi
(dolor,rubor,kolor,tumor, dan
fungsiolesa)
- Balutan bersih,terliht ada
bekas btadine dikasa balutan
panjang luka ± 10 cm dan
lebar luka ± 1 cm
Td : 120/80 mmHg S: 36 oC,
N: 82 x/menit
A: Masalah resiko infeksi teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi :
- Monitor tanda-tanda
infeksi
- Kolaborasi pemberian
antibiotik
3. 06
Februari
2013
08.00
08.30
09.00
10.00
- Mencuci tangan sebelum
dan sesudah tindakan
keperawatan
- Mengkaji keadaan luka
- Memonitor tanda-tanda
infeksi
- Mengukur TTV
- Memberikan antibiotik
ceftriaxone 1000 mg/ iv
S: -
O:
- tidak ada tanda-tanda infeksi
(dolor,rubor,kolor,tumor, dan
fungsiolesa)
- Luka jahitan Hari ke 3 bersih
panjang luka ± 10 cm dan
lebar luka ± 1 cm
- Terdapat rembesan dapat kasa,
luka keluar darah sedikit
dilakukan penekanan saat
medikasi, tidak ada pus,
- Td : 110/80 mmHg, S: 36,2o C,
N: 80 x/menit
A: resiko infeksi Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi :
- Monitor tanda-tanda
infeksi
- Monitor TTV dan
pemberian antibiotik
- Lakukan perawatan luka
Diagnosa Keparawatan : Hambatan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Agens Obat (pengaruh anastesi),nyeri
No. Tgl / Jam Implementasi Evaluasi Paraf
1.
04
Februari
2013
09.00
10.00
- Menerima klien dari
ruang Operasi
- Mengobservasi keadaan
umun klien ( KU:
lemah kesadaran CM)
dan menjelaskan
kepada keluarga klien
- Mengkaji kemampuan
klien dalam melakukan
mobilisasi
- Menjelaskan tahapan-
tahapan mobilisasi yang
bisa
dilakukan(menggerakan
ektermitas bawah)
- Mengukur TTV klien
S: Pasien mengatakan belum bisa
menggerakkan kakinya,dan asih
lemas
Klien dan keluarga memahami
mengenai bahwa masih dalam
pengaruh anastesi
O:
TD: 110/70 mmHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S : 36,50 C
- klien tamapk lemas/lemah
- kekuatan otot ekstermitas bawah
3-3
A: Masalah hambatan mobilitas fisik
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi :
a. bantu dan ajarkan kepada
keluarga dalam melakukan
ADL’s
(makan,mandi,merubah
posisi)
b. ajrkan untuk miring kanan-
kiri
1. 05
Februari
2013
09.00
10.00
11.30
a) Mengobservasi KU dan
kemampuan klien
mobikisasi
b) Menganjurkan klien
untuk menggerakan
ektermitas bawah
c) Membantu klien untuk
mulai memiringkan
tubuhnyadan aktif
menggerakkan ektermitas
d) Membantu klien untuk
ADL’s ( makan,minum)
e) Mendorong keluarga
untuk membantu pasien
mandi dan berpakaian
f) Menganjurkan klien
untuk istiraht
S: klien mengatakan masih terasa
nyeri untuk miring ke kiri,kalau
kekanan sudah tidak merasa nyeri
Keluarga juga membantu ADL’s
klien
O:Pasien duduk ditempat tidur
Makan dan minum mandiri
Mandi dan berpakaian dibantu
keluarga
KU sedang kesadaran CM
TD: 120/80 mmHg N: 82x/mnt
S: 36 ⁰c
- Kkuatan otot ektermitas bawah
4 - 4
A: Masalah hambatan mobilitas fisik
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi :
a. Monitor pasien dalam
melakukan mobilisasi
b. Ajarkan untuk miring kiri
dan duduk
2. 06
Februari
2013
08.00
09.00
a) Memengobservasi
KU klien
b) Mengkaji mobilitas
fisik yang telah
diajarkan/dilakukan
c) Menganjurkan klien
untuk latihan berjalan
d) Mengukur TTV klien
e) Menganjurkan klien
untuk beristirahat
S: klien mengatakan sudah belajar
untuk berjalan tapi sedikit-sediti dan
tidak jauh
O:terlihat klien mencoba belajar
berjalan,klien sudah bisa duduk,
klien, toileting klien masih dibantu
keluarga.TD: 110/80 mmHg N:
80x/mnt S: 36,5ºc
A: Masalah hambatan mobilitas fisik
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Ajarkan untuk berjalan
sebentar tapi sering
- Bantu klien dalam
memenuhi ADL’l