23
ASKEP PAROTITIS PADA ANAK BAB I PEMBAHASAN Definisi Parotitis Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah. Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemik atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak dibawah usia 15 tahun (sekitar 85% kasus).(Warta Medika,2009) Parotitis ialah penyakit virus akut yang biasanya menyerang kelenjar ludah terutama kelenjar parotis (sekitar 60% kasus). Gejala khas yaitu pembesaran kelenjar ludah terutama kelenjar parotis. Pada saluran kelenjar ludah terjadi kelainan berupa pembengkakan sel epitel, pelebaran dan penyumbatan saluran. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya. Adapun mereka yang beresiko besar untuk menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka yang menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk menekan hormon kelenjar tiroid dan mereka yang kekurangan zat Iodium dalam tubuh (Sumarmo,2008)

ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ss

Citation preview

Page 1: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

ASKEP PAROTITIS PADA ANAK

BAB I

PEMBAHASAN

Definisi Parotitis

Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana

sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar

parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher

bagian atas atau pipi bagian bawah. Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat

timbul secara endemik atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak 

dibawah usia 15 tahun (sekitar 85% kasus).(Warta Medika,2009)

 Parotitis  ialah penyakit virus akut yang biasanya menyerang kelenjar ludah terutama

kelenjar parotis (sekitar 60% kasus).  Gejala khas yaitu pembesaran kelenjar ludah terutama

kelenjar parotis.  Pada saluran kelenjar ludah terjadi kelainan berupa pembengkakan sel

epitel, pelebaran dan penyumbatan saluran. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang

testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya. Adapun

mereka yang beresiko besar untuk menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka yang

menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk menekan hormon kelenjar

tiroid dan mereka yang kekurangan zat Iodium dalam tubuh (Sumarmo,2008)

Menurut Sumarmo (2008) penyakit gondong (mumps, parotitis) dapat ditularkan melalui:

1.        Kontak langsung

2.        Percikan ludah (droplet)

3.        Muntahan

4.        Bisa pula melalui air kencing

Tidak semua orang yang terinfeksi mengalami keluhan, bahkan sekitar 30-40%  penderita

tidak menunjukkan tanda-tanda sakit (subclinical). Mereka dapat menjadi sumber penularan

seperti halnya penderita parotitis yang nampak sakit. Masa tunas (masa inkubasi) parotitis

sekitar 14-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari.

Page 2: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

  Etiologi Parotitis

Agen penyebab parotitis epidemika adalah anggota dari kelompok paramyxovirus, yang

juga termasuk didalamnya virus parainfluenza, measles, dan virus newcastle disease.  Ukuran

dari partikel paramyxovirus sebesar 90 – 300 mµ.  Virus telah diisolasi dari ludah, cairan

serebrospinal, darah, urin, otak dan jaringan terinfeksi lain. Mumps merupakan virus RNA

rantai tunggal genus Rubulavirus subfamily Paramyxovirinae dan family Paramyxoviridae.

Virus mumps mempunyai 2 glikoprotein yaitu hamaglutinin-neuramidase dan perpaduan

protein. Virus ini juga memiliki dua komponen yang sanggup memfiksasi, yaitu : antigen S

atau yang dapat larut (soluble) yang berasal dari nukleokapsid dan antigen V yang berasal

dari hemaglutinin permukaan.

Virus ini aktif dalam lingkungan yang kering tapi virus ini hanya dapat bertahan selama 4

hari pada suhu ruangan.  Paramyxovirus dapat hancur pada suhu <4 ºC, oleh formalin, eter,

serta pemaparan cahaya ultraviolet selama 30 detik. Virus masuk dalam tubuh melalui hidung

atau mulut.Virus bereplikasi pada mukosa saluran napas atas kemudian menyebar ke kalenjar

limfa local dan diikuti viremia umum setelah 12-25 hari (masa inkubasi) yang berlangsung

selama 3-5 hari. Selanjutnya lokasi yang dituju virus adalah kalenjar parotis, ovarium,

pancreas, tiroid, ginjal, jantung atau otak. Virus masuk ke system saraf pusat melalui plexus

choroideus lewat infeksi pada sel mononuclear. Masa penyebaran virus ini adalah 2-3 minggu

melalui dari ludah, cairan serebrospinal, darah, urin, otak dan jaringan terinfeksi lain. Virus

dapat diisolasi dari saliva 6-7 hari sebelum onset penyakit dan 9 hari sesudah munculnya

pembengkakan pada kalenjar ludah. Penularan terjadi 24 jam sebelum pembengkakan

kalenjar ludah dan 3 hari setelah pembengkakan menghilang (Sumarmo,2008)

Manifestasi Klinis

Tidak semua orang yang terinfeksi oleh virus Paramyxovirus mengalami keluhan, bahkan

sekitar 30-40% penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit (subclinical). Namun

demikian mereka sama dengan penderita lainnya yang mengalami keluhan, yaitu dapat

menjadi sumber penularan penyakit tersebut.

Masa tunas (masa inkubasi) penyakit Gondong sekitar 12-24 hari dengan rata-rata 17-18

hari. Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan berkembangnya masa tunas

dapat digambarkan sdebagai berikut :

Page 3: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam (suhu badan 38.5

– 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian

belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).

Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan

pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami

pembengkakan.Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur

mengempis.

Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar

di bawah lidah (sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar

(testis) karena penyebaran melalui aliran darah.

Klasifikasi Parotitis

a. Parotitis Kambuhan

    Anak-anak mudah terkena parotitis kambuhan yang timbul pada usia antara 1 bulan hingga

akhir masa kanak-kanak.Kambuhan berarti sebelumnya anak telah terinfeksi virus kemudian

kambuh lagi.

b. Parotitis Akut

    Parotitis akut ditandai dengan rasa sakit yang mendadak, kemerahan dan pembengkakan

pada daerah parotis. Dapat timbul sebagai akibat pasca-bedah yang dilakukan pada penderita

terbelakang mental dan penderita usia lanjut, khususnya apabila penggunaan anestesi umum

lama dan adanya gangguan dehidrasi.

Patofisiologi Parotitis

Pada umumnya penyebaran paramyxovirus sebagai agent penyebab parotitis (terinfeksinya

kelenjar parotis) antara lain akibat:

1. Percikan ludah

2. Kontak langsung dengan penderita parotitis lain

3. Muntahan

4. urine

Virus tersebut masuk tubuh bisa melalui hidung atau mulut. Biasanya kelenjar yang terkena

adalah kelenjar parotis. Infeksi akut oleh virus mumps pada kelenjar parotis dibuktikan

Page 4: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

dengan adanya kenaikan titer IgM dan IgG secara bermakna dari serum akut dan serum

konvalesens. Semakin banyak penumpukan virus di dalam tubuh sehingga terjadi proliferasi

di parotis/epitel traktus respiratorius kemudian terjadi viremia (ikurnya virus ke dalam aliran

darah) dan selanjutnya virus berdiam di jaringan kelenjar/saraf yang kemudian akan

menginfeksi glandula parotid. Keadaan ini disebut parotitis.

Akibat terinfeksinya kelenjar parotis maka dalam 1-2 hari akan terjadi demam, anoreksia,

sakit kepala dan nyeri otot (Mansjoer, 2000).  Kemudian dalam 3 hari terjadilah

pembengkakan kelenjar parotis yang mula-mula unilateral kemudian bilateral, disertai nyeri

rahang spontan dan sulit menelan. Pada manusia selama fase akut, virus mumps dapat

diisoler dari saliva, darah, air seni dan liquor. Pada pankreas kadang-kadang terdapat

degenerasi dan nekrosis jaringan.

Infeksi Virus

Masuk Melalui percikan Ludah

Virus Jenis Paramyxovirus

Pembengkakan Kelenjar Parotis

Nyeri

Page 5: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

Komplikasi klinis

Komplikasinya meliputi septicemia, osteomielitis mandibular, ekstensi fasial, obstruksi

jalan napas, mediastinitis, thrombosis vena jugulris interna, dan disfungsi nervus fasialis.

Gondongan telah dilaporkan menyebabkan meningoensefalitis, pankretitis, orkitis,

miokarditis, perikarditis, arthritis, dan nefritis.

Hampir semua anak yang menderita gondongan akan pulih total tanpa penyulit,  tetapi

kadang gejalanya kembali memburuk setelah sekitar 2 minggu. Keadaan seperti ini dapat

menimbulkan komplikasi, dimana virus dapat menyerang organ selain kelenjar liur. Hal

tersebut mungkin terjadi terutama jika infeksi terjadi setelah masa pubertas.

Dibawah ini komplikasi yang dapat terjadi akibat penanganan atau pengobatan yang 

kurang dini menurut Nelson (2000) :

1. Meningoensepalitis

Penderita mula-mula menunjukan gejala nyeri kepala ringan, yang kemudian disusul oleh

muntah-muntah, gelisah dan suhu tubuh yang tinggi (hiperpireksia). Komplikasi ini

merupakan komplikasi yang sering pada anak-anak.

2. Ketulian

Tuli saraf dapat terjadi unilateral, jarang bilateral walaupun insidensinya rendah

(1:15.000), parotitis adalah penyebab utama tuli saraf unilateral, kehilangan pendengaran

mungkin sementara atau permanen.

3. Orkitis

Peradangan pada salah satu atau kedua testis. Setelah sembuh, testis yang terkena mungkin

akan menciut. Jarang terjadi kerusakan testis yang permanen Sehingga kemandulan dapat

terjadi pada masa setelah puber dengan gejala demam tinggi mendadak, menggigil mual,

nyeri perut bagian bawah, gejala sistemik, dan sakit pada testis.  Testis paling sering

terinfeksi dengan atau tanpa epidedimitis.  Bila testis terkena infeksi maka terdapat

perdarahan kecil.  Orkitis biasanya menyertai parotitis dalam 8 hari setelah parotitis. 

Keadaan ini dapat berlangsung dalam 3 – 14 hari. Testis yang terkena menjadi nyeri dan

bengkak dan kulit sekitarnya bengkak dan merah.  Rata-rata lamanya 4 hari. Sekitar 30-40%

testis yang terkena menjadi atrofi.  Gangguan fertilitas diperkirakan sekitar 13%.  Tetapi

infertilitas absolut jarang terjadi.

Page 6: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

4.Ensefalitis atau Meningitis

Peradangan otak atau selaput otak. Gejalanya berupa sakit kepala, kaku kuduk,

mengantuk, koma atau kejang. 5-10% penderita mengalami meningitis dan kebanyakan akan

sembuh total. 1 diantara 400-6.000 penderita yang mengalami ensefalitis cenderung

mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen, seperti ketulian atau kelumpuhan otot

wajah.

5.Ooforitis

Timbulnya nyeri dibagian pelvis ditemukan pada sekitar 7% pada penderita wanita pasca

pubertas

6.Pankreatitis

Peradangan pankreas, bisa terjadi pada akhir minggu pertama. Penderita merasakan mual

dan muntah disertai nyeri perut. Gejala ini akan menghilang dalam waktu 1 minggu dan

penderita akan sembuh total. Nyeri perut sering ringan sampai sedang muncul tiba-tiba pada

parotitis.  Biasanya gejala nyeri epigastrik disertai dengan pusing, mual, muntah, demam

tinggi, menggigil, lesu, merupakan tanda adanya pankreatitis akibat mumps. 

7.Nefritis

Kadang-kadang kelainan fungsi ginjal terjadi pada setiap penderita dan viruria terdeteksi

pada 75%.  Frekuensi keterlibatan ginjal pada anak-anak belum diketahui.  Nefritis yang

mematikan, terjadi 10-14 hari sesudah parotitis. Nefritis ringan dapat terjadi namun jarang.

Dapat sembuh sempurna  tanpa meninggalkan kelainan pada ginjal.

8.Tiroiditis

Walaupun tidak biasa, pembengkakan tiroid yang nyeri dan difus dapat terjadi pada umur

sekitar 1 minggu sesudah mulai parotitis dengan perkembangan selanjutnya antibodi

antitiroid pada penderita.

 9.   Miokarditis

Manifestasi jantung yang serius sangat jarang terjadi, tetapi infeksi ringan miokardium

mungkin lebih sering daripada yang diketahui. Miokarditis ringan dapat terjadi dan muncul

5–10hari pada parotitis. Gambaran elektrokardiografi dari miokarditis  seperti depresi segmen

S-T, flattening atau inversi gelombang T. Dapat disetai dengan takikardi, pembesaran jantung

dan bising sistolik.

10.  Artritis

Page 7: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

Jarang ditemukan pada anak-anak. Atralgia yang disertai dengan pembengkakan dan

kemerahan sendi biasanya penyembuhannya sempurna. Manifestasi lain yang jarang tapi

menarik pada parotitis adalah poliarteritis yang sering kali berpindah-pindah. Gejala sendi

mulai 1-2minggu setelah berkurangnya parotitis. Biasanya yang terkena adalah sendi besar

khususnya paha atau lutut. Penyakit ini berakhir 1-12 minggu dan sembuh sempurna.

11.  Kelainan pada mata

Komplikasi ini meliputi dakrioadenitis pembengkakan yang nyeri, biasanya bilateral dari

kelenjar lakrimalis neuritis optik (papillitis) dengan gejala-gejala bervariasi dari kehilangan

penglihatan sampai kekaburan ringan dengan penyembuhan dalam 10–20 hari uveokeratitis,

biasanya unilateral dengan fotofobia, keluar air mata, kehilangan penglihatan cepat dan

penyembuhan dalam 20 hari;  skleritis, tenonitis, dengan akibat eksoftalmus; trombosis vena

sentral.

Pemeriksaan Diagnostik

a.  Darah rutin

Tidak spesifik, gambarannya seperti infeksi virus lain, biasanya leukopenia ringan yakni

kadar leukosit dalam satu liter darah menurun. Normalnya leukosit dalam darah adalah 4 x

109 /L darah .dengan limfositosis relatif, namun komplikasi sering menimbulkan leukositosis

polimorfonuklear tingkat sedang.

b.  Amilase serum

Biasanya ada kenaikan amilase serum, kenaikan cenderung dengan pembengkakan parotis

dan kemudian kembali normal dalam kurang lebih 2 minggu. Kadar amylase normal dalam

darah adalah 0-137 U/L darah.

c.  Pemeriksaan serologis

1.      Hemaglutination inhibition (HI) test

Uji ini menerlukan dua spesimen serum, satu serum dengan onset cepat dan serum yang

satunya di ambil pada hari ketiga.  Jika perbedaan titer spesimen 4 kali selama infeksi akut,

maka kemungkinannya  parotitis.

1.        2.      Neutralization (NT) test

Dengan cara mencampur serum penderita dengan medium untuk biakan fibroblas embrio

anak ayam dan kemudian diuji apakah terjadi hemadsorpsi. Pengenceran serum yang

Page 8: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

mencegah terjadinya hemadsorpsi dinyatakan oleh titer antibodi parotitis epidemika.  Uji

netralisasi asam serum adalah metode yang paling dapat dipercaya untuk menemukan

imunitas tetapi tidak praktis dan tidak mahal.

3.Complement – Fixation (CF) test

Tes fiksasi komplement dapat digunakan untuk menentukan jumlah respon antibodi

terhadap komponen antigen S dan V bagi diagnosa infeksi parotitis epidemika akut. Antibodi

terhadap antigen V mencapai titer puncak dalam 1 bulan dan menetap selama 6 bulan

berikutnya dan kemudian  menurun secara lambat 2 tahun sampai suatu jumlah yang rendah

dan tetap ada.  Peningkatan 4 kali lipat dalam titer dengan analisis standar apapun

menunjukan infeksi yang baru terjadi.  Antibodi terhadap antigen S timbul cepat, sering

mencapai maksimum dalam satu minggu setelah timbul gejala, hilang dalam 6 sampai 12

minggu.

d.  Pemeriksaan Virologi

Isolasi virus jarang sekali digunakan untuk diagnosis. Isolasi virus  dilakukan dengan

biakan virus yang terdapat dalam saliva, urin, likuor serebrospinal atau darah. Biakan

dinyatakan positif jika terdapat hemardsorpsi dalam biakan yang diberi cairan fosfat-NaCl

dan tidak ada pada biakan yang diberi serum hiperimun

Penatalaksanaan Parotitis

Parotitis merupakan penyakit yang bersifat sembuh atau hilang sendiri yang berlangsung

kurang lebih dalam satu minggu. Tidak ada terapi spesifik bagi infeksi virus Mumps oleh

karena itu pengobatan parotitis seluruhnya simptomatis dan suportif.

Pasien dengan parotitis harus ditangani dengan kompres hangat, sialagog seperti tetesan

lemon, dan pijatan parotis eksterna. Cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah

dehidrasi karena terbatasnya asupan oral. Jika respons suboptimal atau pasien sakit dan

mengalami dehidrasi, maka antibiotik intravena mungkin lebih sesuai.

Berikut tata laksana yang sesuai dengan kasus yang diderita:

1.  Penderita rawat jalan

Penderita baru dapat dirawat jalan bila tidak ada komplikasi (keadaan umum cukup baik).

a. Istirahat yang cukup, di berikan kompres.

b. Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup

Page 9: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

c. Kompres panas dingin bergantian

d. Medikamentosa

Analgetik-antipiretik bila perlu

-          metampiron : anak > 6 bulan 250 – 500 mg/hari maksimum 2 g/hari

-          parasetamol  : 7,5 – 10 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis

-          hindari pemberian aspirin pada anak karena pemberian aspirin berisiko menimbulkan

Sindrom Reye yaitu sebuah penyakit langka namun mematikan. Obat-obatan anak yang

terdapat di apotik belum tentu bebas dari aspirin. Aspirin seringkali disebut juga sebagai

salicylate atau acetylsalicylic acid.

        2.  Penderita rawat inap

Penderita dengan demam tinggi, keadaan umum lemah, nyeri kepala

hebat, gejala saraf perlu rawat inap diruang isolasi

a.  Diet lunak, cair dan TKTP

b.  Analgetik-antipiretik

c. Berikan kortikosteroid untuk mencegah komplikasi

        3.  Tatalaksana untuk komplikasi yang terjadi

a.  Encephalitis

simptomatik untuk encephalitisnya. Lumbal pungsi berguna untuk mengurangi sakit kepala.

b.  Orkhitis

-   istrahat yang cukup

-   pemberian analgetik

- sistemik kortikosteroid (hidrokortison, 10mg /kg/24 jam, peroral, selama 2-4 hari

c.  Pankreatitis dan ooporitis

Simptomatik saja

Pencegahan

Pencegahan terhadap parotitis epidemika dapat dilakukan secara imunisasi aktif. Dilakukan

dengan memberikan vaksinasi dengan virus parotitis epidemika yang hidup tapi telah dirubah

sifatnya (Mumpsvax-merck, sharp and dohme) diberikan subkutan pada anak berumur 15

Page 10: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

bulan. Vaksin ini tidak menyebabkan panas atau reaksi lain dan tidak menyebabkan ekskresi

virus dan tidak menular. Menyebabkan imunitas yang lama dan dapat diberikan bersama

vaksin campak dan rubella.Pemberian vaksinasi dengan virus “mumps”, sangat efektif dalam

menimbulkan peningkatan bermakna dalam antibodi “mumps” pada individu yang

seronegatif sebelum vaksinasi dan telah memberikan proteksi 15 sampai 95 %. Proteksi yang

baik sekurang-kurangnya selama 12 tahun dan tidak mengganggu vaksin terhadap morbili,

rubella, dan poliomielitis atau vaksinasi variola yang diberikan serentak.

Kontraindikasi: Bayi dibawah usia 1 tahun karena efek antibodi maternal; Individu dengan

riwayat hipersensitivitas terhadap komponen vaksin; demam akut; selama kehamilan;

leukimia dan keganasan; limfoma; sedang diberi obat-obat imunosupresif, alkilasi dan anti

metabolit; sedang mendapat radiasi.

ASUHAN KEPERAWATAN

Tahap Pengkajian

Keluhan Utama Pasien

Umumnya pada pasien penderita parotitis, pasien mengeluhkan Demam, nyeri di bawah

telinga, bengkak, dan sulit menelan

Riwayat Penyakit Sekarang pasien

Biasanya pasien mengelukan mengalami demam dan merasakan nyeri pada belakang

telinga dan pipi.dan timbul bengkak dan kemerahan ,adanya rasa nyeri dan bengkak

menyebar ke daerah pipi

 Riwayat Penyakit Dahulu:

      Tanyakan apakah pasien pernah dirawat di rumah sakit dengan gejala yang sama.

      Tanyakan punya riwayat penyakit menular, dan riwayat penyakit alergi.

      Tanyakan apakah pasien pernah di imunisasi MMR (Mumps, Morbili, Rubela)

 Pemeriksaan Fisik

Ukur Tanda-tanda Vital

Suhu,Nadi,Nafas ,tekanan darah,dan Keadaran

Page 11: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

Diagnosa

Diagnosa keperawatan yang mungkin mucul pada pasien parotitis adalah

       nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk

mencerna nutrien adekuat akibat penyakit kronis infeksi

       Nyeri berhubungan dengan Infeksi Virus

       Gangguan rasa aman dan nyaman berhubungan dengan manifestasi klinis akibat parotitis dan

pengaruh lingkungan

       Resiko komplikasi berhubungan dengan pembengkakan kelenjar parotis

Analisis Data

Contoh analisa data pada pasien parotitis

NO Data Etiologi Masalah Keerawatan

1` Data subjektif :

Sulit menelan,bengkak,nafsu makan

menurun.

Data objektif :

-BB turun menjadi 28kg dari BB semula

yang 30kg.

Parotitis

Sulit menelan

Intake menurun

Nutrisi kurang dari kebutuhan

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh

2 Data subjektif :

Sulit tidur, tertutup dan tidak mau

membuka diri karena ada pembengkakan

ada kalenjar parotis.

Data objektif :

Parotitis

Pembengkakan pada kelenjar

parotid dan Sakit kepala

Nyeri

Perasaan tidak aman dan nyaman

Gangguan rasa aman dan nyaman

Page 12: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

3 Data subjektif :

Nyeri kepala hebat,yang kemudian

disusul oleh muntah-muntah, gelisah dan

suhu tubuh yang tinggi

Data objektif :

-adanya ST deresi

-suhu tubuh meningkat 38 c

-ditemukannya virus di organ lain

Parotitis

Tidak tertangani

penyebaran virus ke organ lain

risiko komplikasi

Resiko komplikasi

Intervensi Keperawatan

Contoh intervensi yang dapat di lakukan seorang perawat saat menemui pasien dengan diagnosa

parotitis:

Diagnosis KeperawatanPerencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

Nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

yang berhubungan

dengan

ketidakmampuan

untuk mencerna

nutrien adekuat

akibat kondisi infeksi

Menunjukkan

peningkatan berat

badan mencapai

rentang yang

diharapkan,dengan

Kriteria hasil: Berat

badan kembali ke

rentang normal

Berikan makan

lembut sedikit demi

sedikit dan makanan

kecil tambahan yang

tepat. Menghindari

makanan asam

Makanan yang keras tidak

mampu dikunyah oleh pasien

parotitis. Makanan asam

menmbah rasa tidak nyaman

pada pasien parotitis.

Berikan diet cair

atau makanan selang

/hiperalimentasi bila

diperlukan

Bila masukan kalori gagal

untuk memenuhi kebutuhan

metabolic, dukungan nutrisi

dapat digunakan untuk

mencegah malnutrisi

Berikan minum yang sedikit-sedikit tetapi sering

Membasahi selaput lendir mulut yang kurang basah karena jarang digunakan

Gangguan rasa aman pasien dapat merasakan Istirahat selama Pada perode demam,

Page 13: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

Diagnosis KeperawatanPerencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

dan nyaman

berhubungan dengan

manifestasi klinis

akibat parotitis dan

pengaruh lingkungan

kembali rasa aman dan

nyaman seiring dengan

proses penyembuhan,

dengan kriteria Hasil:

Pasien ikut serta dan

bekrjasama dalam

proses mengembalikan

rasa aman dan nyaman

periode demam metabolism tubuh tinggi

sehingga istirahat dapat

Mengurangi metabolism

tubuh dan mempercepat

kesembuhan klien

Kompres dingin

pada daerah

bengkak

Karena terjadi infeksi, suhu

di sekitar lokasi

pembengkakan mengalami

peningkatan  Dengan

kompres dingin diharapkan

suhu dapat turun dan

mengurangi pembengkakan

Resiko komplikasi

berhubungan dengan

pembengkakan

kelenjar parotis

Menghilangkan faktor

resiko komplikasi

dengan Kriteria hasil:

tidak terjadi komplikasi

penyakit lain

Mengurangi

terjadinya

komplikasi dengan

pemberian obat Spt:

Kortikosteroid

selama 2-4 hari dan

globulin

Kortikosteroid dapat

menekan pertumbuhan

mikroba dan Globulin

mencegah terjadinya orkitis

Pantau jantung

dengan pemasangan

EKG

Mencegah resiko terjadi

komplikasi ke otot jantung

Implementasi keperawatan

    Memberikan makan lembut sedikit demi sedikit dan makanan kecil tambahan yang tepat.

Menghindari makanan asam

    Memberikan diet cair atau makanan selang /hiperalimentasi bila diperlukan

    Berikan minum yang sedikit-sedikit tetapi sering

      Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, karektiristik, durasi, frekuensi,

kualitas, intensitas atau keparahan nyeri dan factor presipitasnya

Page 14: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

    Ajarkan anggota keluarga tentang mengetahui gelaja nyeri dan penanganannya, jika

diperlukan

    Menyaran pasien beristirahat selama periode demam

    mengkompres dingin pada daerah bengkak

    Mengurangi terjadinya komplikasi dengan pemberian obat Seperti: Kortikosteroid selama 2-4

hari dan globulin

    memantau jantung dengan pemasangan EKG

     

EVALUASI

Hasil yang diharapkan dalam asuhan keperawatan dengan klien anak parotitis adalah

  Berat badan anak kembali pada ukuran normal

  Kebutuhan nutrisi anak terpenuhi

  Nyeri pada daerah parotis yang bengkak hilang

  Pembengkakan pada daerah parotis hilang

  Anak kembali merasakan rasa aman dan nyaman setelah proses penyembuhan

  Tidak ada terjadi komplikasi penyakit lain

Page 15: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

BAB II

PENUTUP

kesimpulan

Penanganan pada pasien parotitis hal-hal yang harus di perhatikan oleh seorang perawat

seperti pemberian diet lunak dan cairan yang cukup sesuai kondisi pasien,mengajurkan pasien

selalu beristirahat yang cukup selama proses penyembuhan,perawat juga harus

memperhatikan terhadap pemberian obat-obatan yang mengandung Aspirin,karena pemberian

Aspirin pada anak-anak dapat beresiko menimbulkan Sindrom Reye pada anak.

 

Saran

Perawat harus lebih memperhatikan faktor-faktor apa saja yang bisa menimbulkan

komplikasa penyakit lain,karena Banyak komplikasi yang ditimbulkan oleh peradangan

kelenjar saliva ini  sehingga perawat harus sedini mungkin penanganan diawali dengan

berbagai tes laboratorium, disusul pada pemberian antibiotik.pencegahan penyakit parotitis

akan lebih baik bisa di cegah sedini mungkin dengan pemberian Vaksinasi gondongan yang

merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa anak-anak

Page 16: ASKEP PAROTITIS PADA ANAK.doc

DAFTAR PUSTAKA

  Doenges. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Penerbit buku  Kedokteran EGC  Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi Edisi 3.Jakarta: Penerbit Buku  Kedokteran: EGC  http://keperawatankita.wordpress.com

  meteor03.wordpress.com

  http://google.com

  http://akperpantirapih.blogspot.com

  http://tamanbotani.com