Askep Pada Fraktur

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    1/44

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    2/44

    kerugian secara finansial. Hal ini berpengaruh pada psikologis yang dialami

    pasien fraktur dan keluarganya ('neale 6 avis, !"##$. +tatus ekonomi yang

    rendah akan menyebabkan individu mudah mengalami kecemasan (Harianto,

    !"" $.

    'ecemasan yang dirasakan pasien fraktur dapat memperberat penyakit

    fisik. Pasien harus mampu mengatasi kecemasan tersebut agar penyakit fisik

    yang dialaminya tidak bertambah parah. &espon cemas yang terjadi pada

    penderita fraktur sangat berkaitan sekali dengan mekanisme koping yang

    dimilikinya. Mekanisme koping yang baik akan membentuk respon psikologis

    yang baik yang berperan dalam menunjang proses kesembuhan. ukungan

    keluarga merupakan faktor penting yang dibutuhkan seseorang dalam

    menghadapi masalah dan suatu strategi koping yang sangat baik untuk

    mengurangi rasa cemas yang berlebihan. ukungan keluarga dan melibatkan

    orang terdekat selama perawatan berpengaruh terhadap mental seseorang dan

    dapat meminimalkan efek gangguan psikososial (+aryono, !"" $.

    1.2. Tujuan

    1.2.1. Tujuan Umum

    Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada fraktur

    1.2.2. Tujuan khusus

    a Mahasiswa memahami dan mengetahui pengertian fraktur

    b Mahasiswa memahami mengetahui klasifikasi atau pembagian dari

    fraktur

    !

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    3/44

    c Mahasiswa memahami dan mengetahui bagaimana etiologi fraktur

    d Mahasiswa memahami dan mengetahui bagaimana patofisiologi

    fraktur

    e Mahasiswa memahami dan mengetahui tentang gejala klinis dari

    fraktur

    f Mahasiswa memahami dan mengetahui pemeriksaan penunjang

    pada fraktur

    g Mahasiswa memahami dan mengetahui bagaimana komplikasi yang

    terjadi pada fraktur

    h Mahasiswa memahami dan mengetahui tentang penatalaksanaan

    pada fraktur

    3

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    4/44

    BAB II

    LANDASAN TEO I

    2.1. Pengert!anMenurut Mansjoer 7raktur atau patah tulang adalah terputusnya

    konstinuitas jaringan tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh

    rudapaksa.7raktur dapat di bagi menjadi8 7raktur tertutup ( closed $, bila tidak

    terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar. 7raktur fibula

    adalah terputusnya hubungan tulang fibula (Helmi, !"#!$. 7raktur adalah

    gangguan pada gangguan konstinuitas tulang (Pendit, !""5$.7raktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Patahan

    tadi mungkin tak lebih dari suatu retakan, suatu pengisutan atau perimpilan

    korteks 9biasanya patahan itu lengkap dan fragmen tulang bergeser. 'alau

    kulit diatasnya masih utuh, keadaan ini disebut fraktur tertutup (sederhana$.

    'alau kulit atau salah satu dari rongga tubuh tertembus, keadaan ini disebut

    fraktur terbuka (compound$ yang cenderung untuk mengalami kontaminasi

    dan infeksi. (:raham play6 ;ouis +olomon 9 #110$

    2.2. Et!"l"g!

    7raktur atau patahan tulang dapat terjadi karena beberapa penyebab.

    Para ahli juga telah merumuskan berapa hal sebagai penyebab fraktur tersebut,

    diantaranya adalah di kemukakan oleh

    Helmi (!"#!$ adalah 8

    a. 7raktur akibat peristiwa traumatik

    isebabkan oleh trauma yang tiba < tiba mengenai tulang

    dengan kekuatan yang besar.

    b. 7raktur patologis

    /

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    5/44

    isebabkan oleh kelainan tulang sebelumnya akibat kelainan

    patologis di dalam tulang.

    c. 7raktur stress.

    isebabkan oleh trauma yang terus - menerus pada suatu tempat

    tertentu

    !.3. Pat"#!s!"l"g!

    0

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    6/44

    2.$. %las!#!kas! &raktur

    7raktur dapat dibedakan jenisnya berdasarkan hubungan tulang

    dengan jaringan disekitar, bentuk patahan tulang, dan lokasi pada tulang fisis.

    !.3.#. %erdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar

    7raktur dapat dibagi menjadi 8

    7raktur =erbuka 7raktur =ertutup

    a$ 7raktur tertutup (closed$,bila tidak terdapat hubungan antara fragmen

    tulang dengan dunia luar.

    b$ 7raktur terbuka (open compound$, bila terdapat hubungan antara

    fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit.

    7raktur terbuka terbagi atas tiga derajat (menurut &. :ustillo$, yaitu8

    #$ erajat ) 8;uka ># cm'erusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda luka remuk

    7raktur sederhana, transversal, oblik, atau

    kominutif ringan

    'ontaminasi minimal

    5

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    7/44

    !$ erajat )) 8

    ;aserasi ?# cm

    'erusakan jaringan lunak, tidak

    luas, flap avulsi

    7raktur kominutif sedang

    'ontaminasi sedang

    3$ erajat ))) 8

    =erjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur

    kulit, otot, dan neurovaskular serta kontaminasi derajat tinggi.

    7raktur terbuka derajat ))) terbagi atas8

    @aringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat,

    meskipun terdapat laserasi luas flap avulsi atau fraktur segmental sangat kominutif yang disebabkan oleh trauma

    berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka.

    'ehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang

    terpapar atau kontaminasi masif.

    ;uka pada pembuluh arteri saraf perifer yang harus

    diperbaiki tanpa melihat kerusakan jaringan lunak.

    !.3.!. %erdasarkan bentuk patahan tulang

    a. =ransversal

    dalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu

    panjang tulang atau bentuknya melintang dari tulang. 7raktur

    semacam ini biasanya mudah dikontrol dengan pembidaian gips.

    2

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    8/44

    b. +piral

    dalah fraktur meluas yang mengelilingi tulang yang timbul akibat

    torsi ekstremitas atau pada alat gerak. 7raktur jenis ini hanya

    menimbulkan sedikit kerusakan jaringan lunak.

    c. Ablik

    dalah fraktur yang memiliki patahan arahnya miring dimana garis

    patahnya membentuk sudut terhadap tulang.

    d. +egmental

    dalah dua fraktur berdekatan pada satu tulang, ada segmen tulang

    yang retak dan ada yang terlepas menyebabkan terpisahnya segmen

    sentral dari suplai darah.

    e. 'ominuta

    dalah fraktur yang mencakup beberapa fragmen, atau terputusnya

    keutuhan jaringan dengan lebih dari dua fragmen tulang.

    f. :reenstick

    dalah fraktur tidak sempurna atau garis patahnya tidak lengkap

    dimana korteks tulang sebagian masih utuh demikian juga

    periosterum. 7raktur jenis ini sering terjadi pada anak < anak.

    g. 7raktur )mpaksi

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    9/44

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    10/44

    !.3.3. %erdasarkan lokasi pada tulang fisis

    =ulang fisis adalah bagian tulang yang merupakan lempeng

    pertumbuhan, bagian ini relatif lemah sehingga strain pada sendi dapat

    berakibat pemisahan fisis pada anak < anak. 7raktur fisis dapat terjadi

    akibat jatuh atau cedera traksi. 7raktur fisis juga kebanyakan terjadi karena

    kecelakaan lalu lintas atau pada saat aktivitas olahraga. 'lasifikasi yang

    paling banyak digunakan untuk cedera atau fraktur fisis adalah klasifikasi

    fraktur menurut +alter < Harris 8

    a$ =ipe ) 8 fraktur transversal melalui sisi metafisis dari lempeng

    pertumbuhan, prognosis sangat baik setelah dilakukan reduksi tertutup.

    b$ =ipe )) 8 fraktur melalui sebagian lempeng pertumbuhan, timbul melalui

    tulang metafisis , prognosis juga sangat baik denga reduksi tertutup.

    c$ =ipe ))) 8 fraktur longitudinal melalui permukaan artikularis dan

    epifisis dan kemudian secara transversal melalui sisi metafisis dari

    lempeng pertumbuhan. Prognosis cukup baik meskipun hanya denganreduksi anatomi.

    d$ =ipe )B 8 fraktur longitudinal melalui epifisis, lempeng pertumbuhan

    dan terjadi melalui tulang metafisis. &eduksi terbuka biasanya penting

    dan mempunyai resiko gangguan pertumbuhan lanjut yang lebih besar.

    e$ =ipe B 8 cedera remuk dari lempeng pertumbuhan, insidens dari

    gangguan pertumbuhan lanjut adalah tinggi.

    #"

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    11/44

    2.'. (an!#estas! %l!n!s

    a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang

    diimobilisasi. +pasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai

    alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen

    tulang.

    b. eformitas dapat disebabkan pergeseran fragmen pada eksremitas.

    eformitas dapat di ketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas

    normal. *kstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi

    normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melengketnya obat.

    c. Pemendekan tulang, karena kontraksi otot yang melekat diatas dan

    dibawah tempat fraktur. 7ragmen sering saling melingkupi satu sama lain

    sampai !,0 sampai 0,0 cm

    d. 'repitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba

    adanya derik tulang. 'repitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen

    satu dengan lainnya.

    e. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma

    dan perdarahan yang mengikuti fraktur. =anda ini baru terjadi setelah

    beberapa jam atau beberapa hari setelah cedera. ()gnatavicius, onna ,

    #110$.

    2.). Pemer!ksaan *enunjang

    a. &adiologi 8

    C-&ay dapat dilihat gambaran fraktur, deformitas dan metalikment.

    Benogram anterogram menggambarkan arus vascularisasi. D= scan untuk

    mendeteksi struktur fraktur yang kompleks.

    b. ;aboratorium 8

    ##

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    12/44

    c. Pada fraktur test laboratorium yang perlu diketahui 8 Hb, hematokrit sering

    rendah akibat perdarahan, laju endap darah (;* $ meningkat bila

    kerusakan jaringan lunak sangat luas. Pada masa penyembuhan Da dan P

    mengikat di dalam darah

    2.+. %"m*l!kas!

    #$ 'omplikasi wala. 'erusakan rteri

    Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya

    nadi, D&= menurun, cyanosis bagian distal, hematoma yang lebar,

    dan dingin pada ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan

    emergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan

    reduksi, dan pembedahan.

    b. 'ompartement +yndrom

    'ompartement +yndrom merupakan komplikasi serius yang

    terjadi karena terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah

    dalam jaringan parut. )ni disebabkan oleh oedema atau perdarahan

    yang menekan otot, saraf, dan pembuluh darah. +elain itu karena

    tekanan dari luar seperti gips dan embebatan yang terlalu kuat.

    c. 7at *mbolism +yndrom

    7at *mbolism +yndrom (7*+$ adalah komplikasi serius yang

    sering terjadi pada kasus fraktur tulang panjang. 7*+ terjadi

    karena sel-sel lemak yang dihasilkan bone marrow kuning masuk

    ke aliran darah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam darah

    rendah yang ditandai dengan gangguan pernafasan, tachykardi,

    hypertensi, tachypnea, demam.

    #!

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    13/44

    d. )nfeksi

    +ystem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan.

    Pada trauma orthopedic infeksi dimulai pada kulit (superficial$

    dan masuk ke dalam. )ni biasanya terjadi pada kasus fraktur

    terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam

    pembedahan seperti pin dan plat.

    e. vaskuler Nekrosis

    vaskuler Nekrosis ( BN$ terjadi karena aliran darah ke tulang

    rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan

    diawali dengan adanya BolkmanEs )schemia.

    f. +hock

    +hock terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya

    permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnyaoksigenasi. )ni biasanya terjadi pada fraktur.

    !$ 'omplikasi alam Faktu ;amaa. elayed Gnion

    elayed Gnion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi

    sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung.

    )ni disebabkan karena penurunan supai darah ke tulang. b. Nonunion

    Nonunion merupakan kegagalan fraktur berkkonsolidasi dan

    memproduksi sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 5-

    1 bulan. Nonunion ditandai dengan adanya pergerakan yang

    berlebih pada sisi fraktur yang membentuk sendi palsu atau

    #3

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    14/44

    pseudoarthrosis. )ni juga disebabkan karena aliran darah yang

    kurang.c. Malunion

    Malunion merupakan penyembuhan tulang ditandai dengan

    meningkatnya tingkat kekuatan dan perubahan bentuk

    (deformitas$. Malunion dilakukan dengan pembedahan dan

    reimobilisasi yang baik.

    #/

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    15/44

    2.,. Penatalaksanaan

    Prinsip penanganan fraktur ada /, yaitu8 rekognisi, reduksi, retensi dan

    rehabilitasi.

    a. &ekognisi, mengenal jenis fraktur, lokasi dan keadaan secara umu9 riwayat

    kecelakaan, parah tidaknya luka, diskripsi kejadian oleh pasien,

    menentukan kemungkinan tulang yang patah dan adanya krepitus.

    b. &eduksi, mengembalikan fragmen tulang ke posisi anatomis normal untuk

    mencegah jarinagn lunak kehilangan elastisitasnya akibat infiltrasi karena

    edema dan perdarahan. &eduksi ada 3 (tiga$, yaitu8

    #. &eduksi tertutup (close reduction$, dengan cara manual manipulasi,

    dengan tarikan untuk menggerakan fragmen tulang mengembalikan

    fragmen tulang ke posisinya (ujung-ujungnya saling berhubungan$

    !. =raksi, digunakan untuk mendapatkan efek reduksi dan imobilisasi,

    dimana beratnya traksi di sesuaikan dengan spasme otot. +inar C

    digunakan untuk memantau reduksi fraktur dan aproksimasi fragmen

    tulang

    3. &eduksi terbuka, dengan memasang alat untuk mempertahankan

    pergerakan, yaitu fiksasi internal (kawat, sekrup, plat, nail dan batang

    dan implant logam$ dan fiksasi ekterna (pembalutan, gips, bidai,

    traksi kontinue, pin dan tehnik gips

    c. &eposisi, setelah fraktur di reduksi, fragmen tulang harus di imobilisasi

    atau dipertahankan dalam posisi penyatuan yang tepat. )mobilisasi dapat

    dilakukan dengan cara fiksasi internal dan eksternal.d. &ehabilitasi, mempertahankan dan mengembalikan fungsi, dengan cara8

    #. Mempertahankan reduksi dan imobilisasi!. Meninggikan ekstremitas untuk meminimalkan pembengkakan3. Memantau status neorovaskular /. Mengontrol kecemasan dan nyeri0. ;atihan isometrik dan setting otot

    #0

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    16/44

    5. %erpartisipasi dalam aktivitas hidup sehari-hari2. 'embali keaktivitas secara bertahap

    #5

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    17/44

    BAB III

    ASUHAN %EPE A-ATAN

    .1. Pengkaj!an

    a. Pengumpulan ata

    #$ namnesa

    a$ )dentitas 'lien

    Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa

    yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan,

    asuransi, golongan darah, no. register, tanggal M&+,

    diagnosa medis.

    b$ 'eluhan Gtama

    Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah

    rasa nyeri. Nyeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung

    dan lamanya serangan. Gntuk memperoleh pengkajian yang

    lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan8

    (#$ Provoking )ncident8 apakah ada peristiwa yang

    menjadi yang menjadi faktor presipitasi nyeri.

    (!$ uality of Pain8 seperti apa rasa nyeri yang dirasakan

    atau digambarkan klien. pakah seperti terbakar,

    berdenyut, atau menusuk.

    (3$ &egion 8 radiation, relief8 apakah rasa sakit bisa reda,

    apakah rasa sakit menjalar atau menyebar, dan dimana

    rasa sakit terjadi.

    #2

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    18/44

    (/$ +everity (+cale$ of Pain8 seberapa jauh rasa nyeri yang

    dirasakan klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau

    klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit

    mempengaruhi kemampuan fungsinya.

    (0$ =ime8 berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah

    bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.

    c$ &iwayat Penyakit +ekarang

    )ni bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut

    sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi

    dan bagian tubuh mana yang terkena. +elain itu, dengan

    mengetahui mekanisme terjadinya kecelakaan bisa

    diketahui luka kecelakaan yang lain ()gnatavicius, onna

    , #110$.

    d$ &iwayat Penyakit ahulu

    Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab

    fraktur dan memberi petunjuk berapa lama tulang tersebut

    akan menyambung. Penyakit-penyakit tertentu seperti

    kanker tulang dan penyakit pagetEs yang menyebabkan

    fraktur patologis yang sering sulit untuk menyambung.

    +elain itu, penyakit diabetes dengan luka di kaki sangat

    beresiko terjadinya osteomyelitis akut maupun kronik dan

    juga diabetes menghambat proses penyembuhan tulang .

    e$ &iwayat Penyakit 'eluarga

    Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit

    tulang merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya

    #

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    19/44

    fraktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering terjadi

    pada beberapa keturunan, dan kanker tulang yang

    cenderung diturunkan secara genetik ()gnatavicius, onna

    , #110$.

    f$ &iwayat Psikososial

    Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang

    dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat

    serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat

    ()gnatavicius, onna , #110$.

    g$ Pola-Pola 7ungsi 'esehatan

    (#$ Pola Persepsi dan =ata ;aksana Hidup +ehat

    Pada kasus fraktur akan timbul ketidakutan akan

    terjadinya kecacatan pada dirinya dan harus menjalani

    penatalaksanaan kesehatan untuk membantu

    penyembuhan tulangnya. +elain itu, pengkajian juga

    meliputi kebiasaan hidup klien seperti penggunaan obat

    steroid yang dapat mengganggu metabolisme kalsium,

    pengkonsumsian alkohol yang bisa mengganggu

    keseimbangannya dan apakah klien melakukan olahraga

    atau tidak.()gnatavicius, onna ,#110$.

    (!$ Pola Nutrisi dan Metabolisme

    Pada klien fraktur harus mengkonsumsi nutrisi melebihi

    kebutuhan sehari-harinya seperti kalsium, Iat besi,

    protein, vit. D dan lainnya untuk membantu proses

    penyembuhan tulang.

    #1

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    20/44

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    21/44

    kebutuhan klien perlu banyak dibantu oleh orang lain.

    Hal lain yang perlu dikaji adalah bentuk aktivitas klien

    terutama pekerjaan klien. 'arena ada beberapa bentuk

    pekerjaan beresiko untuk terjadinya fraktur dibanding

    pekerjaan yang lain ()gnatavicius, onna , #110$.

    (5$ Pola Hubungan dan Peran

    'lien akan kehilangan peran dalam keluarga dan dalam

    masyarakat. 'arena klien harus menjalani rawat inap()gnatavicius, onna , #110$.

    (2$ Pola Persepsi dan 'onsep iri

    ampak yang timbul pada klien fraktur yaitu timbul

    ketidakutan akan kecacatan akibat frakturnya, rasa

    cemas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas

    secara optimal, dan pandangan terhadap dirinya yangsalah (gangguan body image$ ()gnatavicius, onna ,

    #110$.

    ( $ Pola +ensori dan 'ognitif

    Pada klien fraktur daya rabanya berkurang terutama

    pada bagian distal fraktur, sedang pada indera yang lain

    tidak timbul gangguan. begitu juga pada kognitifnya

    tidak mengalami gangguan. +elain itu juga, timbul rasa

    nyeri akibat fraktur ()gnatavicius, onna , #110$.

    (1$ Pola &eproduksi +eksual

    ampak pada klien fraktur yaitu, klien tidak bisa

    melakukan hubungan seksual karena harus menjalani

    rawat inap dan keterbatasan gerak serta rasa nyeri yang

    !#

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    22/44

    dialami klien. +elain itu juga, perlu dikaji status

    perkawinannya termasuk jumlah anak, lama

    perkawinannya ()gnatavicius, onna , #110$.

    (#"$ Pola Penanggulangan +tress

    Pada klien fraktur timbul rasa cemas tentang keadaan

    dirinya, yaitu ketidakutan timbul kecacatan pada diri

    dan fungsi tubuhnya. Mekanisme koping yang

    ditempuh klien bisa tidak efektif.

    (##$ Pola =ata Nilai dan 'eyakinan

    Gntuk klien fraktur tidak dapat melaksanakan

    kebutuhan beribadah dengan baik terutama frekuensi

    dan konsentrasi. Hal ini bisa disebabkan karena nyeri

    dan keterbatasan gerak klien

    !$ Pemeriksaan 7isik

    ibagi menjadi dua, yaitu pemeriksaan umum (status generalisata$

    untuk mendapatkan gambaran umum dan pemeriksaan setempat

    (lokalis$. Hal ini perlu untuk dapat melaksanakan total care karena

    ada kecenderungan dimana spesialisasi hanya memperlihatkan

    daerah yang lebih sempit tetapi lebih mendalam.

    a$ :ambaran Gmum

    Perlu menyebutkan8

    (#$ 'eadaan umum8 baik atau buruknya yang dicatat

    adalah tanda-tanda, seperti8

    !!

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    23/44

    (a$ ('esadaran penderita8 apatis, sopor, koma,

    gelisah, komposmentis tergantung pada keadaan

    klien.

    (b$ 'esakitan, keadaan penyakit8 akut, kronik, ringan,

    sedang, berat dan pada kasus fraktur biasanya

    akut.

    (c$ =anda-tanda vital tidak normal karena ada

    gangguan baik fungsi maupun bentuk.

    (!$ +ecara sistemik dari kepala sampai kelamin

    (a$ +istem )ntegumen

    =erdapat erytema, suhu sekitar daerah trauma

    meningkat, bengkak, oedema, nyeri tekan.

    (b$ 'epala

    =idak ada gangguan yaitu, normo cephalik,

    simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada nyeri

    kepala.

    (c$ ;eher

    =idak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada

    penonjolan, reflek menelan ada.

    (d$ Muka

    !3

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    24/44

    Fajah terlihat menahan sakit, lain-lain tidak

    ada perubahan fungsi maupun bentuk. =ak ada

    lesi, simetris, tak oedema.

    (e$ Mata

    =idak ada gangguan seperti konjungtiva tidak

    anemis (karena tidak terjadi perdarahan$

    (f$ =elinga

    =es bisik atau weber masih dalam keadaan

    normal. =idak ada lesi atau nyeri tekan.

    (g$ Hidung

    =idak ada deformitas, tak ada pernafasan

    cuping hidung.

    (h$ Mulut dan 7aring

    =ak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi

    perdarahan, mukosa mulut tidak pucat.

    (i$ =horaks

    =ak ada pergerakan otot intercostae, gerakandada simetris.

    (j$ Paru

    (#$ )nspeksi

    !/

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    25/44

    Pernafasan meningkat, reguler atau

    tidaknya tergantung pada riwayat penyakit

    klien yang berhubungan dengan paru.

    (!$ Palpasi

    Pergerakan sama atau simetris,

    fermitus raba sama.

    (3$ Perkusi

    +uara ketok sonor, tak ada erdup atau

    suara tambahan lainnya.

    (/$ uskultasi

    +uara nafas normal, tak ada wheeIing,

    atau suara tambahan lainnya seperti stridor

    dan ronchi.

    (k$ @antung

    (#$ )nspeksi

    =idak tampak iktus jantung.

    (!$ Palpasi

    Nadi meningkat, iktus tidak teraba.

    (3$ uskultasi

    +uara +# dan +! tunggal, tak ada mur-mur.

    (l$ bdomen

    !0

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    26/44

    (#$ )nspeksi

    %entuk datar, simetris, tidak ada hernia.

    (!$ Palpasi

    =ugor baik, tidak ada defands muskuler,

    hepar tidak teraba.

    (3$ Perkusi

    +uara thympani, ada pantulan gelombang

    cairan.

    (/$ uskultasi

    Peristaltik usus normal J !" kali menit.

    (m$ )nguinal-:enetalia- nus

    =ak ada hernia, tak ada pembesaran lymphe,

    tak ada kesulitan % %.

    b$ 'eadaan ;okal

    Harus diperhitungkan keadaan proksimal serta bagian distal

    terutama mengenai status neurovaskuler (untuk status

    neurovaskuler 0 P yaitu Pain, Palor, Parestesia, Pulse,

    Pergerakan$. Pemeriksaan pada sistem muskuloskeletal

    adalah8

    (#$ ;ook (inspeksi$

    Perhatikan apa yang dapat dilihat antara lain8

    !5

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    27/44

    (a$ Dicatriks (jaringan parut baik yang alami

    maupun buatan seperti bekas operasi$.

    (b$ Dape au lait spot (birth mark$.

    (c$ 7istulae.

    (d$ Farna kemerahan atau kebiruan (livide$ atau

    hyperpigmentasi.

    (e$ %enjolan, pembengkakan, atau cekungan dengan

    hal-hal yang tidak biasa (abnormal$.

    (f$ Posisi dan bentuk dari ekstrimitas (deformitas$

    (g$ Posisi jalan (gait, waktu masuk ke kamar

    periksa$

    (!$ 7eel (palpasi$

    Kang perlu dicatat adalah8

    (a$ Perubahan suhu disekitar trauma (hangat$ dan

    kelembaban kulit. Dapillary refill time Normal

    3 < 0 L

    (b$ pabila ada pembengkakan, apakah terdapat

    fluktuasi atau oedema terutama disekitar

    persendian.

    (c$ Nyeri tekan (tenderness$, krepitasi, catat letak

    kelainan (# 3 proksimal, tengah, atau distal$.

    !2

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    28/44

    Atot8 tonus pada waktu relaksasi atau konttraksi,

    benjolan yang terdapat di permukaan atau

    melekat pada tulang. +elain itu juga diperiksa

    status neurovaskuler. pabila ada benjolan,

    maka sifat benjolan perlu dideskripsikan

    permukaannya, konsistensinya, pergerakan

    terhadap dasar atau permukaannya, nyeri atau

    tidak, dan ukurannya.

    (3$ Move (pergerakan terutama lingkup gerak$

    'emudian diteruskan dengan menggerakan

    ekstrimitas dan dicatat apakah terdapat keluhan nyeri

    pada pergerakan. Pencatatan lingkup gerak ini perlu,

    agar dapat mengevaluasi keadaan sebelum dan

    sesudahnya. :erakan sendi dicatat dengan ukuran

    derajat, dari tiap arah pergerakan mulai dari titik "

    (posisi netral$ atau dalam ukuran metrik.

    Pemeriksaan ini menentukan apakah ada gangguan

    gerak (mobilitas$ atau tidak. Pergerakan yang dilihat

    adalah gerakan aktif dan pasif .

    3$ Pemeriksaan iagnostik

    a$ Pemeriksaan &adiologi

    +ebagai penunjang, pemeriksaan yang penting adalah

    Lpencitraan menggunakan sinar rontgen ( -ray$. Gntuk

    mendapatkan gambaran 3 dimensi keadaan dan kedudukan

    tulang yang sulit, maka diperlukan ! proyeksi yaitu P atau

    P dan lateral. alam keadaan tertentu diperlukan proyeksi

    !

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    29/44

    tambahan (khusus$ ada indikasi untuk memperlihatkan

    pathologi yang dicari karena adanya superposisi. Perlu

    disadari bahwa permintaan ray harus atas dasar indikasi

    kegunaan pemeriksaan penunjang dan hasilnya dibaca

    sesuai dengan permintaan.

    Hal yang harus dibaca pada -ray8

    # %ayangan jaringan lunak.

    ! =ipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi periosteum

    atau biomekanik atau juga rotasi.

    3 =robukulasi ada tidaknya rare fraction.

    / +ela sendi serta bentuknya arsitektur sendi.

    +elain foto polos -ray (plane -ray$ mungkin perlu

    tehnik khususnya seperti8

    # =omografi8 menggambarkan tidak satu struktur saja

    tapi struktur yang lain tertutup yang sulit

    divisualisasi. Pada kasus ini ditemukan kerusakan

    struktur yang kompleks dimana tidak pada satu

    struktur saja tapi pada struktur lain juga

    mengalaminya.

    ! Myelografi8 menggambarkan cabang-cabang saraf

    spinal dan pembuluh darah di ruang tulang vertebrae

    yang mengalami kerusakan akibat trauma.

    3 rthrografi8 menggambarkan jaringan-jaringan ikat

    yang rusak karena ruda paksa.

    !1

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    30/44

    / Domputed =omografi-+canning8 menggambarkan

    potongan secara transversal dari tulang dimana

    didapatkan suatu struktur tulang yang rusak.

    b Pemeriksaan ;aboratorium

    # 'alsium +erum dan 7osfor +erum meningkat pada tahap penyembuhan tulang.

    ! lkalin 7osfat meningkat pada kerusakan tulang dan menunjukkan kegiatan

    osteoblastik dalam membentuk tulang.

    3 *nIim otot seperti 'reatinin 'inase, ;aktat ehidrogenase (; H-0$, spartat

    mino =ransferase ( +=$, ldolase yang meningkat pada tahap penyembuhan

    tulang.

    c Pemeriksaan lain-lain

    # Pemeriksaan mikroorganisme kultur dan test sensitivitas8 didapatkan

    mikroorganisme penyebab infeksi.

    ! %iopsi tulang dan otot8 pada intinya pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan

    diatas tapi lebih dindikasikan bila terjadi infeksi.

    3 *lektromyografi8 terdapat kerusakan konduksi saraf yang diakibatkan fraktur.

    / rthroscopy8 didapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karena trauma yang

    berlebihan.

    0 )ndium )maging8 pada pemeriksaan ini didapatkan adanya infeksi pada tulang.

    5 M&)8 menggambarkan semua kerusakan akibat fraktur.

    .2. D!agn"sa %e*era/atan

    3"

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    31/44

    dapun diagnosa keperawatan yang laIim dijumpai pada klien fraktur

    adalah sebagai berikut8

    a Nyeri akut b d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera jaringan

    lunak, pemasangan traksi, stress ansietas.

    b &isiko disfungsi neurovaskuler perifer b d penurunan aliran darah (cedera

    vaskuler, edema, pembentukan trombus$

    c :angguan pertukaran gas b d perubahan aliran darah, emboli, perubahan

    membran alveolar kapiler (interstisial, edema paru, kongesti$

    d :angguan mobilitas fisik b d kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri, terapi

    restriktif (imobilisasi$

    e :angguan integritas kulit b d fraktur terbuka, pemasangan traksi (pen, kawat,

    sekrup$

    f &isiko infeksi b d ketidakadekuatan pertahanan primer (kerusakan kulit, taruma

    jaringan lunak, prosedur invasif traksi tulang$

    g 'urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b d

    kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif,

    kurang akurat lengkapnya informasi yang ada ( oengoes, !"""$

    . . Inter0ens! %e*era/atan

    a. Nyeri akut b d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera

    jaringan lunak, pemasangan traksi, stress ansietas.

    =ujuan8 'lien mengataka nyeri berkurang atau hilang dengan

    menunjukkan tindakan santai, mampu berpartisipasi dalam

    beraktivitas, tidur, istirahat dengan tepat, menunjukkan

    3#

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    32/44

    penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas trapeutik sesuai

    indikasi untuk situasi individual

    )N=*&B*N+) '*P*& F = N & +)AN ;

    # Pertahankan imobilasasi bagian

    yang sakit dengan tirah baring,

    gips, bebat dan atau traksi

    ! =inggikan posisi ekstremitas yang

    terkena.

    3 ;akukan dan awasi latihan gerak

    pasif aktif.

    / ;akukan tindakan untuk

    meningkatkan kenyamanan

    (masase, perubahan posisi$

    0 jarkan penggunaan teknik

    manajemen nyeri (latihan napas

    dalam, imajinasi visual, aktivitas

    dipersional$

    5 ;akukan kompres dingin selama

    fase akut (!/-/ jam pertama$

    sesuai keperluan.

    2 'olaborasi pemberian analgetik

    sesuai indikasi.

    Mengurangi nyeri dan

    mencegah malformasi.

    Meningkatkan aliran balik vena,

    mengurangi edema nyeri.

    Mempertahankan kekuatan otot dan

    meningkatkan sirkulasi vaskuler.

    Meningkatkan sirkulasi umum,

    menurunakan area tekanan lokal

    dan kelelahan otot.

    Mengalihkan perhatian terhadap

    nyeri, meningkatkan kontrol

    terhadap nyeri yang mungkin

    berlangsung lama.

    Menurunkan edema dan

    mengurangi rasa nyeri.

    Menurunkan nyeri melalui

    mekanisme penghambatan rangsang

    3!

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    33/44

    *valuasi keluhan nyeri

    (skala, petunjuk verbal dan non

    verval, perubahan tanda-tanda

    vital$

    nyeri baik secara sentral maupun

    perifer.

    Menilai perkembangan masalah

    klien.

    b. &isiko disfungsi neurovaskuler perifer b d penurunan aliran darah (cedera

    vaskuler, edema, pembentukan trombus$

    =ujuan 8 'lien akan menunjukkan fungsi neurovaskuler baik dengan

    kriteria akral hangat, tidak pucat dan syanosis, bisa bergerak

    secara aktif

    )N=*&B*N+) '*P*& F = N & +)AN ;

    33

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    34/44

    # orong klien untuk secara rutinmelakukan latihanmenggerakkan jari sendi distalcedera.

    ! Hindarkan restriksi sirkulasiakibat tekanan bebat spalk yangterlalu ketat.

    3 Pertahankan letak tinggiekstremitas yang cedera kecualiada kontraindikasi adanyasindroma kompartemen.

    / %erikan obat antikoagulan(warfarin$ bila diperlukan.

    0 Pantau kualitas nadi perifer,aliran kapiler, warna kulit dankehangatan kulit distal cedera,

    bandingkan dengan sisi yangnormal.

    Meningkatkan sirkulasi darah danmencegah kekakuan sendi.

    Mencegah stasis vena dan sebagai petunjuk perlunya penyesuaiankeketatan bebat spalk.

    Meningkatkan drainase vena danmenurunkan edema kecuali padaadanya keadaan hambatan aliranarteri yang menyebabkan penurunan

    perfusi.

    Mungkin diberikan sebagai upaya profilaktik untuk menurunkantrombus vena.

    Mengevaluasi perkembanganmasalah klien dan perlunyaintervensi sesuai keadaan klien.

    c. :angguan pertukaran gas b d perubahan aliran darah, emboli, perubahan

    membran alveolar kapiler (interstisial, edema paru, kongesti$

    =ujuan 8 'lien akan menunjukkan kebutuhan oksigenasi terpenuhi dengan

    kriteria klien tidak sesak nafas, tidak cyanosis analisa gas darah

    dalam batas normal

    3/

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    35/44

    )N=*&B*N+) '*P*& F = N & +)AN ;

    # )nstruksikan bantu latihan

    napas dalam dan latihan batuk

    efektif.

    ! ;akukan dan ajarkan perubahan

    posisi yang aman sesuai

    keadaan klien.

    3 'olaborasi pemberian obat

    antikoagulan (warvarin,

    heparin$ dan kortikosteroid

    sesuai indikasi.

    / nalisa pemeriksaan gas darah,

    Hb, kalsium, ;* , lemak dan

    trombosit

    0 *valuasi frekuensi pernapasan

    dan upaya bernapas, perhatikan

    adanya stridor, penggunaan otot

    aksesori pernapasan, retraksi

    sela iga dan sianosis sentral.

    Meningkatkan ventilasi alveolar

    dan perfusi.

    &eposisi meningkatkan drainase

    sekret dan menurunkan kongesti

    paru.

    Mencegah terjadinya pembekuan

    darah pada keadaan tromboemboli.

    'ortikosteroid telah menunjukkan

    keberhasilan untuk

    mencegah mengatasi emboli lemak.

    Penurunan PaA! dan peningkatanPDA! menunjukkan gangguan

    pertukaran gas9 anemia,

    hipokalsemia, peningkatan ;*

    dan kadar lipase, lemak darah dan

    penurunan trombosit sering

    berhubungan dengan emboli lemak.

    danya takipnea, dispnea dan

    perubahan mental merupakan tanda

    dini insufisiensi pernapasan,

    mungkin menunjukkan terjadinya

    emboli paru tahap awal.

    30

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    36/44

    d. :angguan mobilitas fisik b d kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri,

    terapi restriktif (imobilisasi$.

    =ujuan 8'lien dapat meningkatkan mempertahankan mobilitas pada

    tingkat paling tinggi yang mungkin dapat mempertahankan

    posisi fungsional meningkatkan kekuatan fungsi yang sakit dan

    mengkompensasi bagian tubuh menunjukkan tekhnik yang

    memampukan melakukan aktivitas

    )N=*&B*N+) '*P*& F = N & +)AN ;

    # Pertahankan pelaksanaan

    aktivitas rekreasi terapeutik

    (radio, koran, kunjungan

    teman keluarga$ sesuai keadaan

    klien.

    ! %antu latihan rentang gerak

    pasif aktif pada ekstremitas yang

    sakit maupun yang sehat sesuai

    keadaan klien.

    3 %erikan papan penyangga kaki,

    gulungan trokanter tangan

    sesuai indikasi.

    / %antu dan dorong perawatan diri

    (kebersihan eliminasi$ sesuai

    Memfokuskan perhatian,

    meningkatakan rasa kontrol

    diri harga diri, membantu

    menurunkan isolasi sosial.

    Meningkatkan sirkulasi darah

    muskuloskeletal, mempertahankan

    tonus otot, mempertahakan gerak

    sendi, mencegah kontraktur atrofi

    dan mencegah reabsorbsi kalsium

    karena imobilisasi.

    Mempertahankan posis fungsional

    ekstremitas.

    Meningkatkan kemandirian klien

    dalam perawatan diri sesuai

    35

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    37/44

    keadaan klien.

    0 Gbah posisi secara periodik

    sesuai keadaan klien.

    kondisi keterbatasan klien.

    Menurunkan insiden komplikasi

    kulit dan pernapasan (dekubitus,

    atelektasis, penumonia$

    32

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    38/44

    5 orong pertahankan asupan cairan!"""-3""" ml hari.

    2 %erikan diet ='=P.

    'olaborasi pelaksanaan fisioterapi

    sesuai indikasi.

    1 *valuasi kemampuan mobilisasiklien dan program imobilisasi.

    Mempertahankan hidrasi adekuat,men-cegah komplikasi urinarius

    dan konstipasi.

    'alori dan protein yang cukup

    diperlukan untuk proses

    penyembuhan dan mem-

    pertahankan fungsi fisiologis

    tubuh.

    'erjasama dengan fisioterapis

    perlu untuk menyusun program

    aktivitas fisik secara individual.

    Menilai perkembangan masalah

    klien.

    e. :angguan integritas kulit b d fraktur terbuka, pemasangan traksi (pen,kawat, sekrup$

    =ujuan 8 'lien menyatakan ketidaknyamanan hilang, menunjukkan

    perilaku tekhnik untuk mencegah kerusakan kulit

    memudahkan penyembuhan sesuai indikasi, mencapai

    penyembuhan luka sesuai waktu penyembuhan lesi terjadi

    3

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    39/44

    )N=*&B*N+) '*P*& F = N & +)AN ;

    # Pertahankan tempat tidur yang

    nyaman dan aman

    (kering, bersih, alat tenun

    kencang, bantalan bawah siku,

    tumit$.

    ! Masase kulit terutama daerah

    Menurunkan risiko kerusakan abrasi

    kulit yang lebih luas.

    Meningkatkan sirkulasi perifer dan penonjolan tulang dan area

    distal bebat gips.

    3 ;indungi kulit dan gips pada

    daerah perianal

    / Abservasi keadaan kulit,

    penekanan gips bebat

    terhadap kulit, insersi

    pen traksi.

    meningkatkan kelemasan kulit dan

    otot terhadap tekanan yang relatif

    konstan pada imobilisasi.

    Mencegah gangguan integritas kulit

    dan jaringan akibat kontaminasifekal.

    Menilai perkembangan masalah

    klien.

    f. &isiko infeksi b d ketidakadekuatan pertahanan primer (kerusakan kulit,

    taruma jaringan lunak, prosedur invasif traksi tulang

    =ujuan 8 'lien mencapai penyembuhan luka sesuai waktu, bebas drainase

    purulen atau eritema dan demam

    31

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    40/44

    )N=*&B*N+) '*P*& F = N & +)AN ;

    # ;akukan perawatan pen steril

    dan perawatan luka sesuai

    protokol

    ! jarkan klien untuk

    mempertahankan sterilitas

    insersi pen.

    3 'olaborasi pemberian

    antibiotika dan toksoid tetanus

    sesuai indikasi.

    / nalisa hasil pemeriksaan

    laboratorium (Hitung darah

    lengkap, ;* , 'ultur dan

    sensitivitas luka serum tulang$

    0 Abservasi tanda-tanda vital dan

    tanda-tanda peradangan lokal

    pada luka.

    Mencegah infeksi sekunderdan

    mempercepat penyembuhan luka.

    Meminimalkan kontaminasi.

    ntibiotika spektrum luas atau

    spesifik dapat digunakan secara

    profilaksis, mencegah atau

    mengatasi infeksi. =oksoid tetanus

    untuk mencegah infeksi tetanus.

    ;eukositosis biasanya terjadi pada

    proses infeksi, anemia dan

    peningkatan ;* dapat terjadi

    pada osteomielitis. 'ultur untuk

    mengidentifikasi organisme

    penyebab penyakit.

    Mengevaluasi perkembangan

    masalah klien.

    /"

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    41/44

    g. 'urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan

    b d kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan

    kognitif, kurang akurat lengkapnya informasi yang ada.

    =ujuan 8 klien akan menunjukkan pengetahuan meningkat dengan

    kriteria klien mengerti dan memahami tentang penyakitnya

    )N=*&B*N+) '*P*& F = N & +)AN ;

    # 'aji kesiapan klien mengikuti program pembelajaran.

    ! iskusikan metode mobilitas dan

    ambulasi sesuai program terapi

    fisik.

    3 jarkan tanda gejala klinis yang

    memerluka evaluasi medik (nyeri

    berat, demam, perubahan sensasi

    kulit distal cedera$

    / Persiapkan klien untuk mengikuti

    terapi pembedahan bila diperlukan.

    *fektivitas proses pemeblajarandipengaruhi oleh kesiapan fisik dan

    mental klien untuk mengikuti

    program pembelajaran.

    Meningkatkan partisipasi dan

    kemandirian klien dalam

    perencanaan dan pelaksanaan program terapi fisik.

    Meningkatkan kewaspadaan klien

    untuk mengenali tanda gejala dini

    yang memerulukan intervensi lebih

    lanjut.

    Gpaya pembedahan mungkin

    diperlukan untuk mengatasi

    maslaha sesuai kondisi klien.

    .$. E0aluas!

    /#

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    42/44

    Nyeri berkurang atau hilang

    =idak terjadi disfungsi neurovaskuler periferPertukaran gas adekuat

    =idak terjadi kerusakan integritas kulit

    )nfeksi tidak terjadi

    Meningkatnya pemahaman klien terhadap penyakit yang dialami

    /!

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    43/44

    BAB I

    PENUTUP

    $.1. %es!m*ulan

    fraktur merupakan istilah dari hilangnya konstinuitas tulang, tulang

    rawan, baik yang bersifat total maupun sebagian. +ecara ringkas dan umum,

    fraktur adalah patah tulang yang disebabkan oleh trauma dan tenaga

    fisik.7raktur adalah patah tulang, biasanya di sebabakan trauma atau tenaga

    fisik.(Pendit !""5$.

    $.2. saran

    engan selesai dibuatnya makalah ini kami berharap makalah ini dapat

    dipergunakan dijadikan pedoman mahasiswa -)B keperawatan dalam

    melakukan asuhan keperawatan pada pasien fraktur.

    /3

  • 8/16/2019 Askep Pada Fraktur

    44/44

    DA&TA PUSTA%A

    kmal, M, !"#". *nsiklopedi 'esehatan Gntuk Gmum. r-ruII Media.

    Kogyakarta.

    epkes &). (!""1$. Penyakit tidak menular vol 1. iperoleh pada tanggal !5 @uni

    !"#/ dari http8 litbang.depkes.go.id.

    oengoes, Marilynn * Mary 7rances Moorhouse dan lice D. :eisser. !"""

    Helmi, N.O. (!"#!$. %uku jar : Gangguan Muskuloskeletal , @akarta 8 +alembaMedika

    )gnatavius, onna , Medical +urgical Nursing 8 Nursing Process pproach,

    F.%. +aunder Dompany, #110.

    'neale, @., 6 avis, P. (!"##$. Keperawatan ortopedik dan trauma edisi 2 .

    @akarta8 *:D

    Pendit, %.G. (!""5$, %uku jar 8 Keperawatan Perioperatif . @akarta 8 *:D

    +aryono. (!"" $. Metodologi penelitian kesehatan. Kogyakarta8 Mitra Medika