28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama untuk hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai masalah secara global diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai derajad kesehatan yang optimal. ( Depkes RI, 1992 ). Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan mampu mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu melalui Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya. Hal ini merupakan Sistem Pelayanan Kesehatan yang dianut dan dikembangkan dalam Sistem 1

Askep Komunitas Tb

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: Askep Komunitas Tb

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama untuk

hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan.

Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau memiliki derajat kesehatan

yang optimal, karena berbagai masalah secara global diantaranya adalah

kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah yang

menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan

pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan utama

merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua

pada tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai

derajad kesehatan yang optimal.( Depkes RI, 1992 ).

Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan mampu

mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Berbagai upaya kesehatan

telah diselenggarakan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu melalui 

Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya. Hal ini merupakan Sistem

Pelayanan Kesehatan yang dianut dan dikembangkan dalam Sistem Kesehatan

Nasional dengan melibatkan peran serta masyarakat.

Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat yang memerlukan

dukungan dan peran serta aktif masyarakat antara lain adalah : Pelayanan

Kesehatan dasar Puskesmas khususnya Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi,

Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit Menular, Penyuluhan Kesehatan,

Perawatan Kesehatan Masyarakat, Perawatan Usia Lanjut, dan sebagainya.

Oleh karena itu layanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan

dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada 2010 sebagai tujuan

pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal yang

telah dicanangkan oleh pemerintah pada pembukaan Rakernas Departemen

Kesehatan RI pada tahun 1999.

1

Page 2: Askep Komunitas Tb

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimana konsep

keperawatan komunitas dan konsep asuhan keperawatan komunitas.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep

keperawatan komunitas dan konsep asuhan keperawatan komunitas.

.

2

Page 3: Askep Komunitas Tb

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Keperawatan Komunitas

Menurut Kontjaraningrat (1990) Komunitas adalah, sekumpulan manusia

yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi. Betty Neuman

(1989) berpendapat bahwa, komunitas juga dipandang sebagai klien “ Client is an

interacting open system in total interface with both internal and external forces or

stressors “. Sedangkan Logan dan Dawkin (1987) menuliskan bahwa pengertian

keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan

pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan

peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan

yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kepeawatan. Pernyataan lain menurut

Soerjono Soekanto (1982) komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat

yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografi) dengan batas-batas

tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari

anggota-anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya.

Adapun menurut WHO (1974) komunitas adalah kelompok sosial yang di

tentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama

serta adanya saling mengenal dan interaksi antar anggota masyarakat.

Keperawatan komunitas sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan utama

yang ditujukan pada masyarakat pada prakteknya memerlukan acuan atau

landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpangan dalam kebutuhan dasar

komunitas. Salah satunya adalah konsep menurut (Christine Ibrahim, 1986)

keperawatan dikarakteristikkan oleh 4 (empat) konsep pokok, yang meliputi

konsep manusia, kesehatan, masyarakat dan keperawatan. Paradigma keperawatan

ini menggambarkan hubungan teori-teori yang membentuk susunan yang

mengatur teori-teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga

menimbulkan hal-hal yang perlu di selidiki (Christine Ibrahim, !986).

3

Page 4: Askep Komunitas Tb

Model teori Neuman menggambarkan bahwa komunitas adalah sistem

terbuka yang mempunyai sumber energi (infra struktur) dan mempunyai  5

variabel yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam komunitas

yaitu; Biologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

Model teori Neuman dilandasi oleh teori sistem dimana terdiri dari individu,

keluarga atau kelompok dan komunitas yang merupakan target pelayanan

kesehatan. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi yang dinamis

antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk melakukan tiga

tingkat pencegahan yaitu; pencegahan primer, sekunder dan tersier.

1. Pencegahan Primer, Pencegahan primer dari arti sebenarnya, terjadi sebelum

sakit atau diaplikasikan ke populasi yang sehat pada umumnya. Pencegahan

primer ini mencakup kegiatan mengidentifikasi faktor resiko yang terjadinya

penyakit, mengkaji kegiatan-kegiatan promosi kesehatan dan pendidikan dalam

komunitas. Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan pada umumnya

dan perlindungan khusus terhadap penyakit.

2. Pencegahan Sekunder, Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan

pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan

ditemukannya masalah kesehatan. Pencegahan sekunder menekankan pada

diagnosa dini intervensi yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat

keparahan atau keseriusan penyakit.

3. Pencegahan Tersier, Tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan

kesehatan setelah terjadi gangguan beberapa sistem tubuh. Rehabilitasi sebagai

tujuan pencegahan tersier tidak hanya untuk menghambat proses penyakitnya,

tetapi juga mengendalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari

ketidakmampuannya.

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,

kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai

masalah kesehatan atau perawatan (Nasrul Effendy, 1998), sasaran ini terdiri dari

1. Individu

4

Page 5: Askep Komunitas Tb

Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut

mempunyai masalah kesehatan / keperawatan karena ketidakmampuan

merawat dirinya sendiri oleh sesuatu hal dan sebab, maka akan dapat

mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun

sosial.

2. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,

anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga

karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan yang

lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa

anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan / keperawatan, maka akan

berpengaruh terhadap anggota-anggota keluarga lain, dan keluarga-keluarga

yang ada disekitarnya.

3. Kelompok khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis

kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan

terhadap masalah kesehatan, dan termasuk diantaranya adalah :

1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat

perkembangan dan pertumbuhannya seperti ; Ibu hamil, bayi baru lahir,

anak balita, anak usia sekolah, usia lanjut.

2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah :

Penderita penyakit menular seperti; TBC, AIDS, penyakit kelamin dan

lainnya.  Penderita yang menderita penyakit tidak menular, seperti; Diabetes

melitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lainnya.          

1. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya : WTS,

pengguna narkoba, pekerja tertentu, dan lainnya

2. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah: Panti Werdha,

panti asuhan, pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental, sosial dan lainnya),

penitipan anak balita

5

Page 6: Askep Komunitas Tb

3. Tingkat Komunitas. Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu,

keluarga dilihat sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan

untuk kelompok beresiko atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat

komunitas, asuhan keperawatan komunitas diberikan dengan mamandang

komunitas sebagai klien.

2.1.1 Peran Perawat Komunitas (Provider Of Nursing Care)

Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat

diantaranya adalah :

1. Sebagai Pendidik (Health Education)

Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara

terorganisirdalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi

perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat kesehatan

yang optimal.

2. Sebagai Pengamat Kesehatan (Health Monitor)

Melaksanakan monitoring  terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah-

masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap

status kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan, observasi

dan pengumpulan data.

3. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Servises)

Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan

puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan team

kesehatan lainnya sehingga tercipta keterpaduan dalam sistem pelayanan

kesehatan. Dengan demikianpelayanan kesehatan yang diberikan merupakan

suatu kegiatan yang menyeluruh dan tidak terpisah-pisah antara satu dengan

yang lainnya.

4. Sebagai Pembaharuan (Inovator)

Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu

terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat terutama dalam

6

Page 7: Askep Komunitas Tb

merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan

pemeliharaan kesehatan.

5. Pengorganisir Pelayanan Kesehatan (Organisator)

Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan serta dalam memberikan

motivasi dalam meningkatkan keikutsertaan masyarakat individu, keluarga,

kelompok, dan masyarakat dalam setiap upaya pelayanan kesehatan yang

dilaksanakan oleh masyarakat misalnya: kegiatan posyandu, dana sehat, mulai

dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan tahap penilaian, sehingga

ikut dalam berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan pengorganisasian

masyarakat dalam bidang kesehatan.

6. Sebagai Panutan (Role Model)

Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik

dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan di contoh oleh

masyarakat.

7. Sebagai Tempat Bertanya (Fasilitator)

Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan tempat bertanya oleh individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai

permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapi sehari-

hari. Dan perawat kesehatan diharapkan dapat membantu memberikan jalan

keluar dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka

hadapi

8. Sebagai Pengelola (Manager)

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan

pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan

tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

2.2 Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu

keperawatan yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan

masyarakat dan social (WHO, 1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang

merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan

7

Page 8: Askep Komunitas Tb

dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan

Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu

perawatan kesehatan masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu kesehatan

masyarakat dan Ilmu social (peran serta masyarakat).

Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya

menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah :

pengkajian data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

hasil tindakan keperawatan yang dilaksanakan secara sistematis dan

berkelanjutan.

2.2.1 Pengkajian

Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan

sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah

kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok

yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social ekonomi,

maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima

kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau

penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masyarakat.

Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif. Data

subyektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan

oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara

langsung melalui lisan sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh melalui

suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah

data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat

kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas. Data sekunder adalah data yang

diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan

riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).

Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau

anamnase, pengamatan dan pemeriksaan fisik.

a. Pengumpulan data

8

Page 9: Askep Komunitas Tb

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai

masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang

harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik,

psikologis, social ekonomi dan spiritual serta factor lingkungan yang

mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan

analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam

pengumpulan data meliputi :

1) Data inti

a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas

Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di

komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan

termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan

praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas

(masyarakat rusal atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi

kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.

b) Data demografi

Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status

perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan,

pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.

c) Vital statistic

Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR,

penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.

d) Status kesehatan komunitas

Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic

antara lain : dari angka mortalitas, morbiditas, IMR. MMR, cakupan

imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas kelompokkan

berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan lansia.

Pada kelompok khusus di masyarakat : ibu hamil, pekerja industri,

kelompok penyakit kronis, penyakit menular. Adapun pengkajian

selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini :

1. Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas

2. Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh

9

Page 10: Askep Komunitas Tb

3. Kejadian penyakit (dalam 1 tahun terakhir) : ISPA, Penyakit asthma,

TBC paru, Penyakit kulit, Penyakit mata, Penyakit rheumatic, Penyakit

jantung, Penyakit gangguan jiwa, Kelumpuhan dan Penyakit menahun

lainnya.

4. Riwayat penyakit keluarga

5. Pola pemenuhan sehari-hari :

a) Pola pemenuhan nutrisi

b) Pola pemenuhan cairan dan elektrolit

c) Pola istirahat dan tidur

d) Pola eliminasi

e) Pola aktivitas gerak

f) Pola pemenuhan kebersihan diri

6. Status psikososial :

a) Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan

b) Hubungan dengan orang lain

c) Peran di masyarakat

d) Kesedihan yang dirasakan

e) Stabilitas emosi

f)Penelantaran anak atau lansia

g) Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku

tindakan kekerasan

7. Status pertumbuhan dan perkembangan

8. Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan

9. Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan

10. Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang

berlebihan, mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat tanpa resep,

penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi tinggi garam, lemak dan

purin.

2) Data lingkungan fisik

a) Pemukiman, Luas bangunan, bentuk bangunan, jenis bangunan, atap rumah,

dinding, lantai, ventilasi, pencahayaan, penerangan, kebersihan, pengaturan

ruangan dan perabot, kelengkapan alat rumah tangga

10

Page 11: Askep Komunitas Tb

b) Sanitasi

1) Penyediaan air bersih (MCK),

2) Penyediaan air minum, Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa

jumlahnya dan bagaimana jarak dengan sumber air,

3) Sarana pembuangan air limbah (SPAL),

4) Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah,

bagaimana cara pengolahannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya,

sebutkan.

5) Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan

6) Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri lainnya, sebutkan.

c) Fasilitas

Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain, Pekarangan, Sarana

olahraga, Taman, lapangan, Ruang pertemuan, Sarana hiburan, dan Sarana

ibadah.

d) Batas-batas wilayah

Sebelah utara, barat, timur, dan selatan

e) Sarana ibadah

3) Pelayanan kesehatan dan social

a) Pelayanan kesehatan

1. Lokasi sarana kesehatan

2. Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)

3. Jumlah kunjungan

4. System rujukan

b) Fasilitas social (pasar, took ,swayalan)

1. Lokasi

2. Kepemilikan

3. Kecukupan

4) Ekonomi

a) Jenis Pekerjaan

b) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan

c) Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan

d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia

11

Page 12: Askep Komunitas Tb

5) Keamanan dan transportasi

a) Keamanan

1. Sistem keamanan lingkungan

2. Penanggulangan kebakaran

3. Penanggulangan bencana

4. Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah

b) Transportasi

1. Kondisi jalan

2. Jenis transportasi yang dimiliki

3. Sarana transportasi yang ada

6) Politik dan pemerintahan

a) Sistem pengorganisasian

b) Struktur organisasi

c) Kelompok organisasi dalam komunitas

d) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

7) Sistem komunikasi

a) Sarana umum komunikasi

b) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas

c) Cara penyebaran informasi

8) Pendidikan

a) Tingkat pendidikan komunitas

b) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal)

c) Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas

d) Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia

e) Jenis bahasa yang digunakan

9) Rekreasi

a) Kebiasaan rekreasi

b) Fasilitas tempat rekreasi

Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan

cara sebagai berikut :

1. Klasifikasi data atau kategori data, cara mengkategori data :

a) Karakteristik demografi

12

Page 13: Askep Komunitas Tb

b) Karakteristik geografi

c) Karakteristik social ekonomi

d) Sumber dan pelayanan kesehatan

(Anderson & Mc Farlane, 1981. Community as Client)

2. Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly

3. Tabulasi data

4. Interpretasi data

b. Analisa data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan

menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat

diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat

apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Tujuan analisa data

adalah :

1. Menetapkan kebutuhan komunity

2. Menetapkan kekuatan

3. Mengidentifikasi pola respon komunity

4. Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

c. Perumusan atau penentuan masalah kesehatan

Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan

yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya

dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak

mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu perlu diprioritaskan masalah.

d. Prioritas masalah

Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan

perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah :

1. Perhatian masyarakat

2. Prevalensi kejadian

3. Berat ringannya masalah

4. Kemungkinan masalah untuk diatasi

5. Tersedianya sumber daya masyarakat

13

Page 14: Askep Komunitas Tb

6. Aspek politis

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan

menurut Abraham H. Maslow yaitu :

1. Keadaan yang mengancam kehidupan

2. Keadaan yang mengancam kesehatan

3. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2.2.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik

yang aktual maupun potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh

pada saat pengkajian sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin

timbul kemudian (American Nurses of Association (ANA). Diagnosa

keperawatan mengandung komponen utama yaitu :

1. Problem (Masalah)

2. Etiologi (Penyebab)

3. Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)

Perumusan daignosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1. Dengan rumus PES

DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab) + S (Symptom/gejala)

2. Dengan rumus PE

DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab)

Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2

komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah

2. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat

3. Partisipasi dan peran serta masyarakat

Sedangkan diagnosa keperawatan menurut Mueke, 1984 terdiri dari :

1. Masalah, Sehat, Sakit

2. Karakteristik populasi

3. Karakteristik lingkungan (Epidemiologi triagle)

14

Page 15: Askep Komunitas Tb

Logan & Dawkins, 1986. Dalam bukunya : Family Centered Nursing in the

Community :

1. Diagnosa resiko : ……… (masalah)

2. Diantara : …….... (komunity)

3. Sehubungan dengan : ……… ( Karakteristik komunity dan lingkungan)

4. Yang dimanifestasikan/

didemonstrasikan oleh : ……... ( Indikator kesehatan/analisa data)

2.2.3 Perencanaan

Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan

dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang

telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Rencana

keperawatan harus mencakup : Perumusan tujuan, Rencana tindakan keperawatan

yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan.

a. Perumusan tujuan

Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Berfokus pada masyarakat

2) Jelas dan singkat

3) Dapat diukur dan diobservasi

4) Realistik

5) Ada target waktu

6) Melibatkan peran serta masyarakat

Formulasi kriteria tujuan : T = S + P + K.1 + K.2

S: Subjek K.1 : Kondisi

P: Predikat K.2 : Kriteria

Selain itu dalam perumusan tujuan :

1) Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan

2) Perilaku yang diharapkan berubah

3) Specific

4) Measurable atau dapat diukur

5) Attainable atau dapat dicapai

6) Relevant/realistic atau sesuai

15

Page 16: Askep Komunitas Tb

7) Time-Bound atau waktu tertentu

8) Sustainable atau berkelanjutan

b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan

Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan melalui kegiatan :

1) Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

2) Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan

3) Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan melalui

kegiatan : musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini

4) Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

5) Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang

sangat dirasakan masyarakat

6) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai

7) Tindakan harus bersifat realistic

8) Disusun secara berurutan

c. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan

Penentuan kriteria dalam perencanaan keperawatan komunitas adalah sebagai

berikut

1) Menggunakan kata kerja yang tepat

2) Dapat dimodifikasi

3) Bersifat spesifik (Siapa yang melakukan?, Apa yang dilakukan?, Dimana

dilakukan?, Kapan dilakukan?, Bagaimana melakukan? dan Frekuensi

melakukan?

2.2.4 Pelaksanaan

Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada

keperawatan komunitas adalah : I2 RMU.

1. Inovatif

Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu

menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan

berdasar pada iman dan takwa

16

Page 17: Askep Komunitas Tb

2. Integrated

Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame

profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

berdasarkan asas kemitraan

3. Rasional

Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus

menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program

yang telah disusun.

4. Mampu dan mandiri

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan

kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen.

5. Ugem

Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya

dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan

akan tercapai

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :

1. Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana

dengan pelayanan kesehatan maupun sector lainnya

2. Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka

alih peran.

3. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.

4. Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan kesehatan.

2.2.5 Evaluasi

a. Fokus evaluasi

1. Relevansi

Apakah program yang diperlukan ?

Yang ada atau yang terbaru

2. Perkembangan kemajuan

Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana

Bagaimana staf, fasilitas dan jumlah peserta ?

3. Cost efficiency (efisiensi biaya)

17

Page 18: Askep Komunitas Tb

Bagaimana biaya ?

Apa keuntungan program ?

4. Efektifitas

Apakah tujuan tercapai ?

Apakah klien puas ?

Apakah focus pada formulatif dan hasil jangka pendek ?

5. Impact

Apakah dampak jangka panjang ?

Apa perubahan perilaku dalam 6 bulan atau 1 tahun ?

Apakah status kesehatan meningkat ?

b. Kegunaan evaluasi

1. Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang

diberikan.

2. Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan

yang diberikan.

3. Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk

memperbaiki atau menyusun rencana dalam proses keperawatan.

c. Hasil evaluasi

Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu :

1. Tujuan tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah

menunjukkan kemajuan sesuai denga kriteria yang telah ditetapkan.

2. Tujuan tercapai sebagian

Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari

penyebab dan cara memperbaiki atau mengatasinya.

3. Tujuan tidak tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak

menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah

baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah terdapat

problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan dan faktor-faktor yang

lain tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak tercpainya tujuan.

18

Page 19: Askep Komunitas Tb

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya

menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah :

pengkajian data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

hasil tindakan keperawatan yang dilaksanakan secara sistematis dan

berkelanjutan.

19