99
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Praktek Klinik Keperawatan (PKK) Komunitas bagi mahasisiwa Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang merupakan cuplikan dari pemikiran bahwa institusi Poltekkes memiliki tujuan agar menghasilkan tenaga kesehatan professional dibidangnya. Institusi Politeknik Kesehatan harus mampu menyediakan lingkungan yang mendukung proses pembelajaran bagi peserta didik serta pengembangan diri dengan memberikan teori, praktek dan pengalamna kerja yang tepat agar menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidangnya mempunyai pengetahuan, sikap, dan perilaku yang bisa diandalkan. Lingkungan atau pengalaman belajar peserta didik selain dapat diperoleh melalui sumber pendataan dan institusi akademik juga dapat diperoleh melalui sumber-sumber non akademik, dalam bentuk penerapan ilmu yang telah diperoleh langsung ke masyarakat. Hal ini merupakan salah satu pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi yang harus diemban oleh Politeknik

Askep Komunitas Finish Nean 03

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep Komunitas Finish Nean 03

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Praktek Klinik Keperawatan (PKK) Komunitas bagi mahasisiwa

Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang

merupakan cuplikan dari pemikiran bahwa institusi Poltekkes memiliki tujuan

agar menghasilkan tenaga kesehatan professional dibidangnya.

Institusi Politeknik Kesehatan harus mampu menyediakan lingkungan

yang mendukung proses pembelajaran bagi peserta didik serta pengembangan

diri dengan memberikan teori, praktek dan pengalamna kerja yang tepat agar

menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidangnya mempunyai

pengetahuan, sikap, dan perilaku yang bisa diandalkan.

Lingkungan atau pengalaman belajar peserta didik selain dapat

diperoleh melalui sumber pendataan dan institusi akademik juga dapat diperoleh

melalui sumber-sumber non akademik, dalam bentuk penerapan ilmu yang telah

diperoleh langsung ke masyarakat. Hal ini merupakan salah satu pelaksanaan

Tridarma Perguruan Tinggi yang harus diemban oleh Politeknik Kesehatan

Palembang sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi kesehatan.

Berangkat dari dasar pemikiran diatas, maka pada tahun akademik

2013 mahasiswa jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palembang

melaksanakan Praktek Klinik Keperawatan Komunitas yang diarahkan pada

kegiatan asuhan keperawatan komunitas yang kreatif, mandiri, dan professional.

B. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan PKK komunitas ini, peserta didik

diharapkan dapat memberikan perawatan kesehatan masyarakat kepada individu,

keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mempunyai maslaah kesehatan akibat

Page 2: Askep Komunitas Finish Nean 03

faktor ketidaktahuan, ketidakmauan, maupun ketidakmampuan dalam

menyelesaikan masalah kesehatan.

b. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan PKK Komunitas peserta didik mampu :

1. Melakukan pengkajian kebutuhan kesehatan komunitas.

2. Merencanakan intervensi keperawatan kesehatan komunitas berdasarkan

diagnosa kesehatan komunitas dan kebutuhan kesehatan utama dengan

penekanan pada kelompok resiko tinggi (ibu, anak, lansia).

3. Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas untuk meningkatkan

kesehatan komunitas dengan menggunakan sumber yang ada dan potensial

serta menggunakan teknik yang tepat.

4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan data yang berhubungan dengan

tindakan keperawatan kesehatan komunitas.

5. Melakukan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan komunitas berdasarkan

hasil yang diharapkan atau kriteria yang telah diterapkan.

6. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Komunitas yang telah disusun.

C. MANFAAT

1. Bagi Mahasiswa

Mampu merealisasi ilmu yang didapat dari bangku kuliah langsung ke

masyarakat.

2. Bagi Masyarakat

a. Mendapat informasi tentang kesehatan.

b. Dapat menerapkan pola hidup yang sehat terutama menyangkut kesehatan

dalam masyara

Page 3: Askep Komunitas Finish Nean 03

3. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk memberikan penilaian terhadap aplikasi keperawatan komunitas yang

dilaksanakan mahasiswa langsung di masyarakat.

D. SISTEMATIKA

Sistematika asuhan keparawatan komunitas, yaitu :

a. Pengkajian komunitas.

Pengkajian dalam asuhan keperawatan komunitas dapat dilihat dari 3

dimensi komunitas, yaitu dimensi lokasi, dimensi populasi, dan dimensi

system. Masing-masing mempunyai berbagai variable dimana antara satu

dengan yang lainnya dapat saling melengkapi. Metode pengumpulan data

yang digunakan dapat bervariasi bisa dengan wawancara, observasi,

pengukuran, FGD, angket, dan lain-lain. Sumber data antara lain tokoh

masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, organisasi, PKK, kepemudaan,

keluarga, petugas kesehatan, aparat pemerintah, dll.

b. Analisa data komunitas.

Data yang terkumpul selanjutnya dianalisa dengan langkah sebagai

berikut:

1. Klasifikasi Data

Proses klasifikasi data dimasukkan untuk mengelompokkan data

secara keseluruhan sehingga dapat memberikan informasi yang

bermanfaat tentang gambaran yang ada dikomunitas. Pengklasifikasian

data mengacu pada :

Tujuan yang ingin dicapai

Merujuk pada program nasional

Isu yang akan dimunculkan.

Pengkajian data tersebut pengklasifikasian ini dapat berupa table

atau diagram yang menginformasikan tenta nng distribusi frekuensi.

Page 4: Askep Komunitas Finish Nean 03

2. Interpretasi Data

Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi

tentang gambaran nyata yang terjadi dikomunitas. Dengan mengatakan

antara beberapa data akan didapatakan suatu kesimpulan masalah yang

ada pada masyarakat, baik actual maupun potensial.

3. Prioritas Masalah

Setelah ditemukan masalah kesehatan, maka langkah selanjutnya

adalah menyusun prioritas masalah.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Page 5: Askep Komunitas Finish Nean 03

A. PENGERTIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Masyarakat atau komunitas adalah sekumpulan manusia yang bergaul,

atau dengan istilah lain saling berinteraksi. Masyarakat merupakan kesatuan

hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang

bersifat kontiyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. (kontjaraningrat,

1990).

Perawatan kesehatan masyarakat selain mencakup perawatan

kesehatan keluarga juga meliputi/memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan

sendiri serta memecakan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan

yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain.

(WHO,1974)

Keperawatan komunitas adalah suatu bidang keperawatan yang

merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan

dukungan dan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan

promotif dan preventif secara berkesinambungan tampa mengabaikan pelayanan

kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh dan terpadu , di tujuan kepada

individu, keluarga , kelompok dan masyarakat, sebagai kesatuan yang utuh,

melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia

secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.(Rapat kerja kesehatan

masyarakat,1990). Penerapan dari proses keperawatan ini bervariasi pada setiap

situasi, tetapi dasar-dasar prosesnya memilki kesatuan. Elemen-elemen penting

dalam penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan komunitas

adalah : kesungguhan (deliberative), kesesuaian (adaptable), siklus ((cyclic),

berfokus pada klien (client-focused), interaktif dan berorientasi pada kebutuhan

komunitas (need-oriented).

Page 6: Askep Komunitas Finish Nean 03

B. TUJUAN

Tujuan Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan

yang dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan

masyarakat melalui pelayanan keperawatan langsung (direction) terhadap individu,

keluarga dan kelompok didalam konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap

kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan

masyarakat yang dapat mempengaruhi individu, keluarga serta masyarakat.

1. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara meyeluruh

dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal

secara mandiri agar dapat menjalnkna fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang

mereka miliki.

2. Tujuan khusus

Meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan

masyarakat dalam hal :

a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.

b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah

keperawatan.

c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan pembinaan dan

asuhan keperawatan.

d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan

pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat.

e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindaklanjut dan

asuhan keperawatan di rumah.

Page 7: Askep Komunitas Finish Nean 03

f. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang

memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di

Puskesmas.

g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju

keadaan sehat optimal.

C. SASARAN

Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk

individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk

di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk

kelompok bayi, balita dan ibu hamil khusus yang sehat maupun yang sakit yang

mempunyai masalah kesehatan/ keperawatan.

Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat

yaitu :

1. Tingkat Individu.

Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai

masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang dijumpai di

poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah

kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan individu.

2. Tingkat Keluarga.

Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai

masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur

sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah

kesehatan, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan,

memberikan perawatan kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan

yang sehat dan memanfaatkan sumber daya dalam masyarakat untuk

meningkatkan kesehatan keluarga.

Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difo¬kuskan

pada keluarga rawan yaitu :

Page 8: Askep Komunitas Finish Nean 03

a. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga

dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya

ditolong oleh dukun dan neo¬natusnya, balita tertentu, penyakit kronis

menular yang tidak bisa diintervensi oleh program, penyakit endemis,

penyakit kronis tidak menular atau keluarga dengan kecacatan tertentu

(mental atau fisik).

b. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang

memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi be-rat (HB kurang dari 8 gr%)

ataupun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko

tinggi seperti perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita

dengan BGM, keluarga dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia

lanjut jompo atau keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri.

c. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan

3. Tingkat Komunitas

Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien.

a. Pembinaan kelompok khusus

b. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah

D. RUANG LINGKUP

Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan

kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun

resosialitatif. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan

kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan

kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks. Dalam

memberikan asuhan keperawatan komunitas kegiatan yang ditekankan adalah

upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif,

rehabilitative, dan resosialitatif.

Page 9: Askep Komunitas Finish Nean 03

E. KEGIATAN PRAKTIK

Kegiatan praktek keperawatan komunitas mencakup hal-hal yang sangat

luas, tentunya sesuai dengan tingkat pelayanan kesehatan dimana praktek

dilaksanakn, tetapi secara umum kegiatan dalam praktek keperawatan komunitas

adalah sebagi berikut :

- Memberikan asuhan kepearwatan langsung kepada individu, keluarga,

kelompok-kelompok khusus.

- Penyuluhan-penyuluhan kesehatan masyarakat dalam rangka merubah

perilaku individu, keluaraga, kelompok, dan masyarakat.

- Konsultasi dan pemecahan maslaah kesehatan.

- Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan maslah yang dihadapi.

- Melaksanakan rujukan terhdapa kasus-kasusu yang membutuhkan

penanganan lebih lanjut.

- Penemuan kasus pada tingkat individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

- Melaksanakna asuhan kesehtaan komuniti, melalui pengenalan maslaah

kesehatan masyarakat, perencanaan kesehatan, pelaksanaan, dan penilaian

kegiatan menggunakan proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah

keperawatan.

- Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan perawatan komunitas.

- Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan berkaitan dengan

keperawatana dan kesehatan.

- Ikut serta dalam penelitrian untuk mengembangkan perawatan kesehatan

komunitas sesuai dengan tingakat pelayanan dan pendidikan yang dimiliki.

F. PRINSIP DASAR

Page 10: Askep Komunitas Finish Nean 03

Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus

rnempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan dimana semua tindakan

dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas,

pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dilakukan bekerjasama dengan klien

dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerjasama

lintas program dan lintas sektoral, asuhan keperawatan diberikan secara langsung

mengkaji dan intervensi, klien dan, lingkungannya termasuk lingkungan sosial,

ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan, pelayanan

keperawatan komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan

yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu.

sendiri, prinsip yang lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi

kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam

menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.

Prinsip dasar lainnya dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu :

1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat

2. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

3. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk

masyarakat

4. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya

promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan

rehabilitatif.

5. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah

menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam

proses keperawatan.

6. Kegiatan utama perawatan kesehatan komunitas adalah di¬masyarakat dan

bukan di rumah sakit.

7. Klien adalah masyarakat secara keseluruhan bark yang sakit maupun yang

sehat.

Page 11: Askep Komunitas Finish Nean 03

8. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pem¬binaan perilaku

hidup sehat masyarakat.

9. Tujuan perawatan kesehatan komunitas adalah meningkat¬kan fungsi

kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal

mungkin.

10. Perawat kesehatan komunitas tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja

secara tim.

11. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan ko¬munitas digunakan

untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani

masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke

puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.

12. Kunjungan rumah sangat penting.

13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.

14. Pelayanan perawatan kesehatan komunitas harus mengacu pada sistem

pelayanan kesehatan yang ada.

15. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pela¬yanan kesehatan

yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana

keluarga sebagai unit pelayanan.

G. MODEL PENDEKATAN

Pendekatan yang digunakna adalah pendekatan pemecahan masalah

(problem solving approach), yang dituangkan dalam proses keperawatan dengan

memanfaatkan pendekatan epidemiologi yang dikaitkan dengan upaya kesehatan

dasar dengan cara promosi kesehatan

Pendekatan pemecahan masalah tersebut adalah bahwa setiap masalah

kesehatan yang dihadapai oleh individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat

akan diatsai oleh perawata melaui keterampilan melkasanakn profesinya sebagai

perawat kesehatan masyarakat.

Page 12: Askep Komunitas Finish Nean 03

Bila pendekatan dilakukan terhdapa keluarga binaan disebut family

approach, berdasarkan atas seleksi kasusu yang dating ke puskesmas yang dinilai

memerlukan tindak lanjut disebut care approach, dan terhadapa masyarakat

daerah binaan melalui survey mawas diri dengan melibatkan partisipasi

masyarakat deisebut dengan community approach.

H. TEKNIK PRIORITAS MASALAH

Dalam menentukan prioritas masalah perawatan dan kesehatan

masyarakat perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria,

diantaranya adalah :

1. Perhatian masyarakat

2. Prevalensi

3. Berat ringannya masalah

4. Kemungkinan masalah untuk diatasi

5. Tersedianya sumber daya masyarakat

6. Aspek politik

A. Penetapan Prioritas Masalah

Masalah yanag telah diidentifikasi perlu ditentukan menurut urutan

atau prioritas masalah.

Urutan prioritas masalah, pada umumnya dibagi atas, teknik skoring

dan teknik non skoring.

1. Teknik Non Skoring

Teknik non skoring dapat digunakan apabila tidak tersedia data

kuantitatif yang lengkap dan ccukup, atau dengan kata lain data yang

tersedia adalah data kualitatif atau semi kualitatif. Teknik non scoring

yang sering digunakan adalah metode delphi dan delbeq.

Page 13: Askep Komunitas Finish Nean 03

a. Metode Delphi

Penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang memiliki keahlian yang sama. Prioritas

masalah dilakukan melalui pertemuan khusus.

b. Metode Delbeq

Penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan kelompok

orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan

terlebih dahulu.

2. Teknik Skoring

Teknik skoring dapat digunakan apabila tersedia data

kuantitatif atau data yang dapat terukur dan dapat dinyatakan dalam

angka, yanag cukup lengkap. Dalam penentuan prioritas masalah , yakni :

Metode Hanlon :

Proses penentuan kriteria yang diawali dengan pembentukan kelompok

yang akan mendiskusikan , merumuskan dan menetapkan kriteria.

Sumber informasi yang dipergunakan dapat berasal dari :

1. Pengetahuan dan pengalaman individual

2. Saran dan pendapat nara sumber

3. Peraturan pemerintah yang relevan

4. Hasil rumusan analisa keadaan dan masalah kesehatan

Dalam metode Hanlon dibagi 4 kelompok kriteria :

1. Kelompok kriteria A = besarnya masalah

2. Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah

3. Kelompok kriteria C = kemudahan penaggulangan masalah

4. Kelompok kriteria D = PEARL faktor, dimana :

P = kesesuain

E = Secara ekonomi murah

R = Tersedianya sumber

L = Legalitas terjamin

Page 14: Askep Komunitas Finish Nean 03

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. TAHAP PERSIAPAN

1. Pembekalan PKK Komunitas

2. Keberangkatan

Kegiatan praktik keperawatan komunitas diawali dengan kegiatan

penerimaan mahasiswa yang dilaksanakan pada tanggal 11 April 2011 di Kantor

Kelurahan Talang Semut Kecamatan Bukit Kecil Palembang. Dalam acara serah

terima tersebut, mahasiswa mendapatkan penjelasan dari Bapak Lurah, pihak

pendidikan, dan ketua RT setempat. Acara tersebut dilanjutkan dengan orientasi

ke wilayah RT. 10 Kecamatan Bukit Kecil pada RW. 05. Selanjutnya mahasiswa

merencanakan acara temu kenal dengan masyarakat.

B. TAHAP PELAKSANAAN

1. PENGKAJIAN

a. Data Demografi

Padukuhan Mayangan terdiri dari 3 RW, 8 RT, 388 KK san 1.317

jiwa

a. Batas Wilyah RT 06

1) Utara : Dusun ngawen

2) Barat : Padukuhan bedog

3) Timur : Dusun trini

4) Selatan : padukuhan jambon

b. Keadaan Geografis

Padukuhan mayangan mempunyai luas wilayah ± 381.465 Ha, terdiri

dari luas pekarangan 92.000 Ha, luas sawah 276.177 Ha, luas

pemukiman 13.288 Ha, dan luas makan 2.800 Ha. Jenis tanah adalah

Page 15: Askep Komunitas Finish Nean 03

tanah basah dan subur, sumber air bersih dari sumur dan perusahaan

daerah air minum (PDAM)

c. Orbital (Jarak Dari Pusat Pemerintahan)

Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : +

Jarak dari pusat pemerintahan kota : +

1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia

Tabel 1Distribusi Frekuensi Umur Penduduk di RT 06 dusun mayangan

Tahun 2013

Dari table diatas diketahui bahwa sebagian besar penduduk di RT 06

Umur N %

0-5 tahun

6-12 tahun

13-18 tahun

19-35 tahun

36-54 tahun

> 55 tahun

Jumlah

Page 16: Askep Komunitas Finish Nean 03

2. Distribusi Jenis Kekamin

Tabel 2Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

JK N %

Perempuan 65 orang 46,4%

Laki-laki 75 orang 53,6%

Jumlah 140 orang 100 %

Dari data diatas diketahui bahwa jumlah penduduk di RT 10 Kelurahan

Talang Semut yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 65 orang

(46,4%) dan yang laki-laki sebanyak 75 orang (53,6%).

2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Tabel 3Distribusi Frekuensi Pendidikan Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Pendidikan Frekuensi %

1 Belum/Tidak Sekolah 12 8,6%

2 TK 0 0%

3 SD 39 27,8%

4 SMP 42 30%

5 SMA 35 25%

6 Perguruan Tinggi 12 8,6%

Total 140 100 %

Page 17: Askep Komunitas Finish Nean 03

Berdasarkan tabel di atas, distribusi penduduk yang paling banyak

adalah berpendidikan SMP, yaitu sebanyak 42 orang (30%).

Sedangkan penduduk yang masih TK menempati jumlah yang

terkecil, yaitu 0 orang (0 %).

4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4Distribusi Frekuensi Pekerjaan Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Jenis Pekerjaan Frekuensi %

1 Tidak/belum Bekerja 50 35,8%

2 Ibu Rumah Tangga (IRT) 30 21,4%

3 PNS 7 5%

4 Wiraswasta 35 25%

5 Sopir/buruh 8 5,7%

6 Karyawan 10 7,1%

Total 140 100%

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar penduduk belum bekerja

yaitu sebesar 50 orang (35,8%). Sebagian lagi bekerja di sektor

wiraswasta sebesar 35 orang (25%).

Page 18: Askep Komunitas Finish Nean 03

5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

Tabel 5Distribusi Frekuensi Agama 33 Keluarga Kelolaan

RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

Berdasarkan tabel di atas, mayoritas agama yang dianut oleh

keluaraga di RT. 10 adalah Islam dengan persentase 97%.

No Agama yang Dianut Frekuensi %

1 Islam 32 Keluarga 97 %

2 Kristen 0 Keluarga 0 %

3 Hindu 0 Keluarga 0 %

4 Budha 1 Keluarga 3 %

5 Konghucu 0 Keluarga 0 %

Total 33 Keluarga 100 %

Page 19: Askep Komunitas Finish Nean 03

6. Bila Dalam Keluarga Terdapat PUS (Pasangan Usia Subur)

1) Usia PUS

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Usia PUS Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Usia PUS Jumlah %

1 < 20 Tahun 0 orang 0%

2 20-25 Tahun 0 orang 0%

3 25-30 tahun 2 orang 6,7%

4 30-35 tahun 9 orang 30%

5 35-40 tahun 10 orang 33,3%

6 40-45 tahun 8 orang 26,7%

7 45 tahun 1 orang 3,3%

Total 30 orang 100 %

Berdasarkan tabel di atas, Penduduk di RT 10 kelurahan Talang Semut

Palembang yang memiliki usia PUS dengan usia 35-40 tahun yaitu 10

orang, dan usia 30-35 tahun yaitu 9 orang.

2) Alat Kontrasepsi

Tabel 7Distribusi Frekuensi Penggunaan Alat Kontrasepsi PUS Penduduk

di RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Alat Kontrasepsi Jumlah %

1 Menggunakan 17 56,7%

2 Tidak Menggunakan 13 43,3%

Page 20: Askep Komunitas Finish Nean 03

Total 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas, sebagian PUS Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang menggunakan alat kontrasepsi,

yaitu sebanyak 17 orang (56,7%).

3) Jenis Kontrasepsi

Tabel 8Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi PUS Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Jenis Kontrasepsi Jumlah %

1 IUD 0 orang 0 %

2 Pil 4 orang 23,5%

3 Suntik 13 orang 76,5%

4 Implant 0 orang 0 %

5 Lain-lain 0 orang 0%

Total 17 orang 100 %

Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar PUS yang menggunakan alat

kontrasepsi, menggunakan alat konterasepsi berjenis suntik berjumlah

13 orang (76,5%)

Page 21: Askep Komunitas Finish Nean 03

4) Informasi KB

Tabel 9Distribusi Frekuensi Sumber Informasi KB PUS Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Sumber informasi KB Frekuensi %

1 Petugas kesehatan 20 orang 66,7%

2 Orang lain 6 orang 20%

3 Media elektronik 4 orang 13,3%

4 Media massa 0 orang 0%

Total 30 orang 100 %

Berdasarkan tabel diatas, PUS di Rt 10 kelurahan Talang Semut

Palembang mendapatkan informasi KB sebagian besar dari petugas

Kesehatan dengan persentase 66,7%.

5) Kondisi kesehatan PUS

Seluruh KK yang memiliki PUS di RT. 10 kelurahan Talang

Semut Palembang kondisi kesehatan PUS sehat dengan persentase

100%.

7. Bila dalam keluarga terdapat ibu nifas

Tidak ada ibu nifas di 33 keluarga kelolaan di RT. 10 kelurahan

Talang semut Palembang

8. Bila dalam keluarga terdapat ibu menyusui

Page 22: Askep Komunitas Finish Nean 03

Dari 33 keluarga kelolaan di RT.10 kelurahan Talang Semut

Palembang tidak terdapat ibu menyusui.

9. Bila Dalam Keluarga Terdapat Balita

1.) Penimbangan Balita

Jumlah balita di 33 keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan

Talang Semut Palembang yang melakukan penimbangan

berpresentase sebesar 9 orang (75%) dan yang tidak 3 orang (25%).

2.) Kondisi Balita

Seluruh balita di 33 keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan

Talang Semut Palembang sehat dengan persentase 100 %.

10. Bila dalam keluarga terdapat anak prasekolah dan usia sekolah (6-21

Tahun)

1) Kondisi gigi

Tabel 10Distribusi Frekuensi Kondisi Gigi Anak Prasekolah dan Usia Sekolah

di RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Kondisi Gigi Jumlah %

1 Berlubang dan hitam 12 orang 57,1%

2 Sariawan 3 orang 14,3%

3 Gusi bengkak dan berdarah 1 orang 4,8%

4 Bersih dan sehat 5 orang 33,8%

Total 21 orang 100%

Page 23: Askep Komunitas Finish Nean 03

Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar kondisi gigi anak prasekolah

dan usia sekolah memiliki kondisi gigi yang berlubang dan berwarna

hitam, yaitu sebesar 12 orang (57,1%).

2) Mencuci tangan

Seluruh KK di RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

mengaku anak-anaknya mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

dengan persentase 100%.

3) Menggunakan alas kaki

Seluruh KK di RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

mengaku membiasakan anak-anaknya menggunakan alas kaki saat

bermain dengan persentase 100%.

4) Kondisi anak

Seluruh KK di RT 10 Kelurahan Talang Semut yang

memiliki anak prasekolah dan usia sekolah dengan persentase sehat

sebanyak 100%.

11. Bila dalam keluarga terdapat anak remaja (13-18 Tahun)

1) Kegiatan diluar sekolah

Tabel 11Distribusi Frekuensi Kegiatan Diluar Sekolah Remaja di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang

NO Kegiatan diluar sekolah Jumlah %

1 Les 20 orang 74,1%

2 Bantu kerja 7 orang 25,9%

Page 24: Askep Komunitas Finish Nean 03

Total 27 orang 100 %

Berdasarkan tabel di atas, remaja di RT 10 Kelurahan Talang Semut

mengikuti les diluar jam sekolah, yaitu sebesar 20 orang (74,1%)

2) Remaja jika ada masalah

Seluruh keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan Talang semut

Palembang Remaja jika ada masalah dengan curhat dengan persentase

100%.

3) Kondisi remaja

Seluruh keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan Talang semut

Palembang kondisi remaja Sehat dengan persentase 100%.

12. Bila dalam keluarga terdapat usia dewasa (19-54 Tahun)

1) Kegiatan usia dewasa

Tabel 12

Distribusi Frekuensi Kegiatan Usia Dewasa Penduduk di RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Kegiatan Usia Dewasa Jumlah %

1 Bekerja 30 orang 45,5%

2 Dirumah Saja 36 orang 55,5%

Total 66 orang 100 %

Berdasarkan tabel diatas, kegiatan penduduk yang berusia dewasa di RT

10 Kelurahan Talang Semut adalah dirumah saja sebesar 36 orang

(55,5%) dan yang bekerja 30 orang (45,5%)

Page 25: Askep Komunitas Finish Nean 03

2) Kondisi usia dewasa

Seluruh KK yang terdapat di RT 10 Kelurahan Talang Semut

Palembang yang memiliki usia dewasa dalam keadaan sehat dengan

persentase 100%.

13. Bila dalam keluarga terdapat lansia

1) Jumlah lansia

Tabel 13Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia 33 Keluarga Kelolaan di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Jumlah Lansia Jumlah %

1 1 4 keluarga 44,4%

2 2 5 keluarga 55,6%

Total 9 keluarga 100%

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar jumlah keluarga yang

memiliki jumlah lansia sebanyak 2 orang adalah sebanyak 5 keluarga

(55,6%), sisanya adalah keluarga dengan jumlah lansia sebanyak 1

orang yaitu sebanyak 4 keluarga (44,4%).

Page 26: Askep Komunitas Finish Nean 03

2) Penyakit keturunan yang Diderita Lansia

Tabel 14Distribusi Frekuensi Penyakit Keturunan Pada Lansia di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

NoPenyakit Keturunan yang

DideritaJumlah %

1 Jantung 2 orang 16,7%

2 Rematik 3 orang 25%

3 Hipertensi 5 orang 41,7%

4 Asma 2 orang 16,6%

Total 12 orang 100%

Berdasarkan tabel diatas, penyakit keturunan yang paling banyak

diderita lansia di RT 10 Kelurahan Talang Semut adalah penyakit

hipertensi yaitub sebesar 5 orang (41,7%)

3) Pemeriksaan gula darah

Seluruh keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan Talang Semut

Palembang tidak pernah melakukan pemeriksaan gula darah dengan

persentase 100%.

4) Hasil pemeriksaan gula darah

-Tidak di ketahui

Page 27: Askep Komunitas Finish Nean 03

5) Kondisi lansia

Tabel 15Distribusi Frekuensi Kondisi Lansia 33 Keluarga Kelolaan di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Kondisi Lansia Jumlah %

1 Sehat 11 orang 78,6%

2 Sakit 3 orang 21,4%

Total 14 orang 100%

Dari table diatas dapat di gambarakan bahwa sebagian besar keluarga

kelolaan RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang kondisi lansia

sehat dengan persentase 82%.

6) Hal yang dilakukan mengatasi penyakit

Sebagian besar keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan Talang

Semut Palembang hal yang di lakukan mengatasi penyakit lansia

dengan pergi ke pelayanan kesehatan dengan persentase 100%.

7) Kegiatan lansia

Tabel 16Distribusi Frekuensi Kegiatan Lansia 33 Keluarga Kelolaan di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Kondisi Lansia Jumlah %

1 Bekerja 10 71,4%

Page 28: Askep Komunitas Finish Nean 03

2 Tidak Bekerja 4 28,6%

Total 14 100%

Dari tabel diatas dapat di gambarakan bahwa sebagian besar keluarga

kelolaan RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang kegiatan lansia

yang bekerja dengan persentase 65%.

8) Posyandu lansia

Sebagian besar keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan Talang

Semut Palembang mengaku perlu di adakan posyandu lansia dengan

persentase 100%.

14. Jenis atap rumah

Tabel 17Distribusi Frekuensi Jenis Atap Rumah Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Jenis Atap Jumlah %

1 Genteng 23 keluarga 85,7%

2 Seng 10 keluarga 14,3%

3 Asbes 0 keluarga 0%

4 Lain-lain 0 keluarga 0%

Total 33 keluarga 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa sebagian besar penduduk

RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang memiliki rumah

beratapkan genteng dengan presentase 85,7 %.

Page 29: Askep Komunitas Finish Nean 03

15. Plafond Rumah

Tabel 18Distribusi Frekuensi Flafond Rumah Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Plafond Rumah Jumlah %

1 Ada 25 keluarga 75,8%

2 Tidak Ada 8 keluarga 24,2%

Total 33 keluarga 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa sebagian besar penduduk

RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang tidak memiliki plafond

rumah, yaitu sebanyak 25 keluarga dengan presentase 75,8 %.

16. Jenis Dinding Rumah

Tabel 19Distribusi Frekuensi Jenis Dinding Rumah Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Jenis Dinding Jumlah %

1 Tembok/pasangan Batu Bata Plester 12 keluarga 36,3%

2 Semi Permanen/setengah Tembok 2 keluarga 6,1%

3 Kayu/papan 19 keluarga 57,6%

4 Bilik/rumbia 0 keluarga 0%

5 Lain-lain 0 keluarga 0%

Page 30: Askep Komunitas Finish Nean 03

Total 33 keluarga 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa sebagian besar penduduk RT

10 Kelurahan Talang Semut Palembang memiliki rumah berdindingkan

kayu/papan dengan presentase 57,6 %.

17. Jenis Lantai Rumah

Tabel 20Distribusi Frekuensi Jenis Lantai Rumah Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Jenis Lantai Jumlah %

1 Ubin/keramik 13 keluarga 30,3%

2 Kayu/papan 20 keluarga 69,7%

3 Tanah 0 keluarga 0 %

4 Lain-lain 0 keluarga 0 %

Total 33 keluarga 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa penduduk RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang sebanyak 20 keluarga (69,7 %)

memiliki lantai rumah kayu/papan, sedangkan sisanya 13 keluarga

(30,3%) berlantai ubin/keramik.

Page 31: Askep Komunitas Finish Nean 03

18. Kondisi Ventilasi Rumah

Tabel 21Distribusi Frekuensi Kondisi Ventilasi Penduduk di RT 10 Kelurahan

Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Kondisi Ventilasi Jumlah %

1 Baik 31 keluraga 93,9%

2 Tidak Baik 2 keluarga 6,1%

Total 33 keluarga 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa sebagian besar penduduk RT

10 Kelurahan Talang Semut Palembang memiliki kondisi ventilasi yang

baik, yaitu sebanyak 31 keluarga dengan presentase 93,9 %.

19. Pemanfaatan Ventilasi

Tabel 22Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Ventilasi Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Pemanfaatan Ventilasi Jumlah %

1 Setiap Hari 33 keluarga 100%

2 Setiap Minggu 0 keluarga 0%

3 > 1 Minggu 0 keluarga 0%

Total 33 keluarga 100 %

Page 32: Askep Komunitas Finish Nean 03

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa seluruh penduduk RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang membuka ventilasi rumah

mereka setiap hari.

20. Binatang Peliharaan/ternak

Tabel 23Distribusi Frekuensi Binatang Peliharaan/ternak Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Binatang Peliharaan/ternak Jumlah %

1 Ada 9 keluarga 27,3%

2 Tidak Ada 24 keluarga 72,7%

Total 33 keluarga 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa penduduk RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang ada 9 keluarga (27,3%) yang

memiliki binatang peliharaan/ternak.

21. Letak Kandang Binatang Peliharaan/ternak

Tabel 24Distribusi Frekuensi Letak Kandang Binatang Peliharaan/ternak

Penduduk di RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Letak Kandang Jumlah %

1 Di Dalam Rumah 2 keluarga 22,2%

2 Di Luar Rumah 7 keluarga 77,8%

Total 9 keluarga 100 %

Page 33: Askep Komunitas Finish Nean 03

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa dari 9 keluarga kelolaan

RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang yang memiliki binatang

peliharaan/ternak, 7 diantaranya memiliki kandang diluar rumah

sedangkan 2 lainnya di dalam rumah.

22. Sumber Air Minum

Tabel 25Distribusi Frekuensi Sumber Air Minum Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Sumber Air Minum Jumlah %

1 PAM 32 keluarga 97%

2 Sumur Bor/gali 1 keluarga 3%

3 Sungai 0 keluarga 0%

4 Air Hujan 0 keluarga 0%

5 Lain-Lain 0 keluarga 0%

Total 33 keluarga 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa sebesar 97% warga

memperoleh air minum dari PAM.

Page 34: Askep Komunitas Finish Nean 03

23. Kondisi Sarana Air Minum

Tabel 26Distribusi Frekuensi Kondisi Sarana Air Minum Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Kondisi Air Minum Jumlah %

1 Baik 32 keluarga 97%

2 Tidak Baik (Keruh, Berwarna dan Bau) 1 keluarga 3%

Total 33 keluarga 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa 32 (97%) keluarga dari 33

keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

memiliki kondisi sarana air minum yang baik.

23. Jenis Tempat Penampungan Air Minum

Tabel 27Distribusi Frekuensi Jenis Tempat Penampungan Air Minum Penduduk

di RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Jenis Tempat Penampungan

Air Minum

Jumlah %

1 Bak Tertutup 32 keluarga 97%

2 Bak Tidak Tertutup 1 keluarga 3%

Total 33 keluarga 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa sebanyak 32 keluarga

kelolaan menampung air minumnya di tempat yang tertutup.

Page 35: Askep Komunitas Finish Nean 03

24. Jentik Nyamuk Pada Tempat Penampungan Air Minum

Tabel 28Distribusi Frekuensi Jentik Nyamuk pada Tempat Penampungan Air Minum Penduduk di RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

Tahun 2011

No Jentik Nyamuk Jumlah %

1 Ada 3 keluarga 9 %

2 Tidak Ada 30 keluarga 91 %

Total 33 keluarga

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa sebagian penduduk RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang memiliki air minum yang bebas

jentik nyamuk, yaitu sebanyak 30 keluarga dengan presentase 91 %.

25. Ketersediaan Jamban

Keluarga kelolahan RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang yang

memiliki jamban sebanyak 33 keluarga dengan persentase 100%.

26. Jenis Jamban

Keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang memiliki

jenis jamban yang jongkok dengan persentase 100%.

Page 36: Askep Komunitas Finish Nean 03

27. Jarak sumber air dari septic tank

Tabel 29Distribusi Frekuensi Jarak Sumber Air dari Septik Tank Penduduk di

RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Jarak sumber air dari

septik tank

Jumlah %

1 < 10 M 30 rumah 31 %

2 ≥10 M 3 rumah 9 %

Total 33 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa sebagian besar penduduk di

RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang memiliki jarak sumber air

dengan septik tank yang <10 meter yaitu sebanyak 30 keluarga dengan

presentase 91 %, sedangkan sisanya memiliki jarak sumber air ≥ 10 meter

dari septik tank.

Page 37: Askep Komunitas Finish Nean 03

28. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Tabel 30Distribusi Frekuensi Cara Membuang Limbah Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Cara Membuang Limbah Jumlah %

1 Dialirkan ke selokan 20 keluarga 60,6%

2 Diresapkan dan tidak mencemari

sumber air

8 keluarga 24,2%

3 Kali/sungai 5 keluarga 15,2%

4 Lain-lain 0 keluarga 0%

5 Tidak Ada (Tergenang di halaman) 0 keluarga 0 %

Total 33 keluarga 100 %

Sebagian besar keluarga mengalirkan air limbahnya ke selokan, yaitu

sebanyak 20 keluarga (60,6%), sebagian lagi (24,2%) diresapkan serta

15,2% lainnya di buang ke sungai.

29. Lubang Asap Dapur

Tabel 31Distribusi Frekuensi Lubang Asap Dapur Penduduk di RT 10 Kelurahan

Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Lubang Asap Dapur Jumlah %

1 > 10 % Luas Lantai Dapur 12 keluarga 36,4 %

2 < 10% Luas Lantai Dapur 21 keluarga 63,6 %

3 Tidak Ada 0 keluarga 0%

Total 33 100 %

Page 38: Askep Komunitas Finish Nean 03

Sebagian besar keluarga memiliki lubang asap dapur yang kurang baik

(<10% luas lantai dapur), yaitu sebanyak 21 keluarga (63,3 %).

30. Penyimpanan Air yang Sudah Dimasak

Tabel 32Frekuensi Penyimpanan Air yang Sudah Dimasak pada Penduduk di

RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Tempat Penyimpanan Air

yang Sudah Dimasak

Jumlah %

1 Wadah Tertutup 32 keluarga 97%

2 Wadah Tidak Tertutup 1 keluarga 3%

3 Lain-lain 0 keluarga 0%

Total 33 keluarga 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa sebanyak 32 keluarga

kelolaan menyimpan air yang sudah dimasak pada wadah yang

tertutup.

Page 39: Askep Komunitas Finish Nean 03

31. Kebersihan Wadah Air Masak

Tabel 33Distribusi Frekuensi Kebersihan Wadah Air Masak Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Pembersihan Wadah Jumlah %

1 Setiap Hari 9 keluarga 27,3%

2 2-3 Kali Seminggu 4 keluarga 12,1%

3 1 Kali Seminggu 19 keluarga 57,6%

4 > Seminggu sekali 1 keluarga 3%

Total 33 keluarga 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa dari 33 keluarga kelolaan

RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang sebanyak 19 keluarga

(57,6 %) membersihkan wadah air yang sudah dimasaknya 1 minggu

sekali dan sebanyak 27,3% yang membersihkannya setiap hari.

Page 40: Askep Komunitas Finish Nean 03

32. Penyimpanan Makanan yang Sudah Dimasak

Tabel 34Distribusi Frekuensi Penyimpanan Makanan yang Sudah Dimasak

Penduduk di RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Penyimpanan Makanan yang

Sudah Dimasak

Jumlah %

1 Didalam Lemari 28 keluarga 84,8%

2 Diatas Meja dan Ditutup 5 keluarga 15,2%

3 Lain-lain 0 keluarga 0%

Total 33 keluarga 100 %

Dari table di atas dapat digambarkan bahwa sebanyak 28 keluarga

kelolaan menyimpan makanan yang sudah dimasak didalam lemari

dan sisanya diletakkan dimeja dan ditutup.

Page 41: Askep Komunitas Finish Nean 03

33. Kesehatan lingkungan dan perilaku kesehatan keluarga

1) Mengolah sayur.

Tabel 35Distribusi Frekuensi Cara Mengolah Sayur Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Cara Mengolah Sayur Jumlah %

1 Dipotong baru dicuci 11 keluarga 33,3%

2 Dicuci baru dipotong 22 keluarga 66,7%

Total 33 keluarga 100%

Dari table diatas dapat di gambarakan bahwa sebagian besar keluarga

kelolaan RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang yang mengolah

sayur dicuci baru dipotong dengan persentase 66,7%.

2) Menyajikan makanan

Tabel 36Distribusi Frekuensi Cara Menyajikan Makanan Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Cara Menyajikan Makanan Jumlah %

1 Tertutup 31 keluarga 93,9%

2 Terbuka 2 keluarga 6,1 %

Total 33 keluarga 100%

Page 42: Askep Komunitas Finish Nean 03

Dari table diatas sebagian besar keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan

Talang Semut Palembang menyajikan makanan yang telah dimasak

dalam kondisi tertutup sebanyak 31 keluarga dengan persentase

93,9%.

3) Menggantung pakaian

Tabel 37Distribusi Frekuensi Menggantung pakaian Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

NO Menggantung pakaian Jumlah %

1 Ya 9 keluarga 27,3%

2 Tidak 24 keluarga 72,7%

Total 33 keluarga 100%

Sebagian besar keluarga kelolaan RT 14 Kelurahan Talang Semut

Palembang kebiasaan tidak menggantung pakaian dengan persentase

72,7%.

4) Membuang sampah

Tabel 38Distribusi Frekuensi Menggantung pakaina Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

NO Membuang Sampah Jumlah %

1 Ditumpuk 24 keluarga 72,7%

2 Dikubur 0 keluarga 0%

3 Diambil petugas 3 keluarga 27,3%

Total 33 keluarga 100%

Page 43: Askep Komunitas Finish Nean 03

Sebagian besar keluarga kelolaan RT 14 Kelurahan Talang Semut

Palembang kebiasan membuang sampah ditumpuk dengan persentase

72,7%.

5) Membuang limbah WC

Tabel 39Distribusi Frekuensi Cara Membuang Limbah Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Cara Membuang Limbah Jumlah %

1 Septic Tank 31 keluarga 93,9%

2 Kali/sungai 2 keluarga 6,1%

3 Got 0 keluarga 0 %

Total 33 keluarga 100 %

Sebagian besar keluarga kelolaan RT 1O Kelurahan Talang Semut

Palembang kebiasaan membuang limbah melalui septi tenk sebanyak

93,9 %.

Page 44: Askep Komunitas Finish Nean 03

6) Sumber air bersih

Tabel 40Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Sumber air bersih Jumlah %

1 PAM/Ledeng 33 keluarga 100 %

2 Sungai 0 keluarga 0 %

3 Sumur 0 keluarga 0 %

4 Pompa Air Listrik 0 keluarga 0 %

Total 33 keluarga 100 %

Seluruh keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

menggunakan sumber air bersih dengan PAM sebesar 100 %

7) Jarak sumber air dari septic tank

Tabel 41

Distribusi Frekuensi Jarak Sumber Air dari Septik Tank Penduduk di RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Jarak sumber air dari septik tank Jumlah %

1 < 10 M 30 keluarga 90,9 %

2 > 10 M 3 keluarga 9,1%

Total 33 keluarga 100 %

Sebagian besar keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan Talang Semut

Palembang kebiasaan jarak sumber air dari septi tank <10 m dengan

presentase 90,9%.

Page 45: Askep Komunitas Finish Nean 03

8) Keadaan air rumah

Tabel 42Distribusi Frekuensi Keadaan Air Minum Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

NO Keadaan air minum Jumlah %

1 Berasa 0 keluarga 0%

2 Bewarna 0 keluarga 0%

3 Tidak berasa, tidak bewarna

dan tidak berbau

32 keluarga 97%

4 Berbau 1 keluarga 3%

5 Ada endapan 0 keluarga 0%

Total 33 keluarga 100%

Sebagian besar penduduk RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang,

keadaan air rumah tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau sebanyak

32 keluarga dengan persentase 97%.

9) Kebiasaan keluarga mandi

Tabel 43Distribusi Frekuensi Kebiasaan Mandi Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Kebiasaan Keluarga Mandi Jumlah %

1 2 x 25 keluarga 75,8%

2 > 2 x 8 keluarga 24,2%

Total 33 keluarga 100 %

Page 46: Askep Komunitas Finish Nean 03

Sebagian besar penduduk di RT 10 Kelurahan Talang Semut

Palembang kebiasaan keluarga mandi 2x sebanyak 25 keluarga dengan

presentase 75,8%

10) Keluarga menggunakan handuk

Sebagian besar penduduk di RT 10 Kelurahan Talang Semut

Palembang kebiasaan menggunakan handuk sendiri-sendiri dengan

presentase sebesar 100%

11) Keluarga membersihkan bak mandi

Tabel 44Distribusi Frekuensi Membersihkan Bak Mandi Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Keluarga Membersihkan Bak

Mandi

Jumlah %

1 < seminggu 16 keluarga 48,5%

2 1 x seminggu 16 keluarga 48,5%

3 > seminggu 1 keluarga 3%

Total 33 keluarga 100 %

Sebagian besar penduduk RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

memiliki kebiasaan keluarga membersihkan bak mandi <seminggu

dan 1 x seminggu sebanyak 16 keluarga dengan masing-masing

presentase 48,5%.

Page 47: Askep Komunitas Finish Nean 03

12) Kondisi lantai WC

Tabel 45Distribusi Frekuensi Kondisi Lantai WC Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Kondisi Lantai WC Jumlah %

1 Licin 0 keluarga o%

2 Tidak Licin 33 keluarga 100%

Total 33 keluarga 100 %

Sebagian besar keluarga kelolaan RT 10 Kelurahan Talang Semut

Palembang kondisi lantai WC dengan presentase 100%.

13) Tempat penampungan air untuk keperluan memasak tertutup

Tabel 46Distribusi Frekuensi Tempat Penampungan Air Untuk Keperluan

Masak Tertutup pada Penduduk di RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Tempat penampungan air untuk

keperluan memasak tertutup

Jumlah %

1 Ya 33 keluarga 100%

2 Tidak 0 keluarga 0%

Total 3 keluarga 100 %

Sebagian besar penduduk RT 10,kelurahan Talang Semut Palembang

tempat penampungan air untuk kepermuan memasak tertutup dengan

presentase 100%

Page 48: Askep Komunitas Finish Nean 03

14) Sinar matahari masuk kedalam rumah

Tabel 47Distribusi Frekuensi Sinar Matahari Masuk Kedalam Rumah

Penduduk di RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Sinar matahari masuk kedalam

rumah

Jumlah %

1 Ya 33 keluarga 100%

2 Tidak 0 keluraga 0%

Total 33 keluarga 100 %

Sebagian besar penduduk RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

Sinar Matahari Masuk Kedalam Rumah dengan presentase 100%.

15) Pencahayaan didalam rumah

Tabel 48Distribusi Frekuensi Pencahayaan Dalam Rumah Penduduk di RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Pencahayaan didalam rumah Jumlah %

1 Terang 29 keluarga 87,9%

2 Kurang Terang 0 keluarga 0%

3 Tidak Terang 4 keluarga 12,1%

Total 3 keluarga 100 %

Sebagian besar penduduk RT 10 Kelurahan Talang Semut

Palembangpencahayaan dalam rumah terang dengan presentase 87,9%

Page 49: Askep Komunitas Finish Nean 03

16) Kondisi penataan rumah

Tabel 49Distribusi Frekuensi Penataan Rumah Penduduk di RT 10 Kelurahan

Talang Semut Palembang Tahun 2011

No Kondisi penataan rumah Jumlah %

1 Rapi 33 keluarga 100%

2 Berantakan 0 keluarga 0%

Total 33 keluarga 100 %

Sebagian besar penduduk RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

kondisi penataan ruamh rapi dengan presentase 100%.

17) Kebersihan rumah

Tabel 50Distribusi Frekuensi Kebersihan Rumah 33 Keluarga Kelolaan RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang

No Kebersihan rumah Jumlah %

1 Bersih 33 keluarga 100%

2 Tidak Bersih 0 keluarga 0%

Total 33 keluarga 100 %

Sebagian besar penduduk RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

Kebersihan Rumah Bersih dengan presentse 100%.

18) Kondisi lantai rumah

Page 50: Askep Komunitas Finish Nean 03

Tabel 51Distribusi Frekuensi Kkondisi Lantai Rumah 33 Keluarga Kelolaan RT

10 Kelurahan Talang Semut Palembang

No Kondisi lantai rumah Jumlah %

1 Licin 0 keluarga 0%

2 Tidak licin 33 keluarga 100%

Total 33 keluarga 100 %

Sebagian besar penduduk RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

Kondisi Lantai Rumah dengan presentase 100%

19) Sumber pencemaran lingkungan

Tabel 52Distribusi Frekuensi Kebersihan Rumah 33 Keluarga Kelolaan RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang

No Sumber pencemaran lingkungan Jumlah %

1 Ada 2 keluarga 6,1%

2 Tidak 31 keluarga 93,9%

Total 33 keluarga 100 %

Sebagian besar penduduk RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

tidak ada Sumber Pencemaran Lingkungan dengan presentase 93,9%

Page 51: Askep Komunitas Finish Nean 03

20) Bila ada sumber pencemaran lingkungan

Tabel 53Distribusi Frekuensi Kebersihan Rumah 33 Keluarga Kelolaan RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang

No Sumber pencemaran

lingkungan

Jumlah %

1 Sampah 17 keluarga 55%

2 Polusi kendaraan bermotor 16 keluarga 45%

Total 33 keluarga 100 %

Sebagian besar penduduk RT 10 Kelurahan Talang Semut Palembang

sumber pencemaran berasal dari sambah sebanyak 17 keluarga

dengan persentase 55%.

21) Pemanfaatan pekarangan

Tabel 54Distribusi Frekuensi Kebersihan Rumah 33 Keluarga Kelolaan RT 10

Kelurahan Talang Semut Palembang

No Pemanfaatan pekarangan Jumlah %

1 Ada 3 keluarga 9,1%

2 Tidak 30 keluarga 90,9%

Total 33 keluarga 100 %

C. ANALISA DATA

Page 52: Askep Komunitas Finish Nean 03

No Data Subjektif Data Objektif Masalah

1

2

3

Lingkungan fisik

Lingkungan yang

kurang sehat di Rt.15

Rw. 006 Kelurahan

Talang Semut

- Kebiasaan keluarga dalam mengolah

sayur, dipotong baru dicuci sebanyak

40% dan dicuci baru dipotong 60%

- Membuang limbah WC di

kali/sungai 20 %

- Jarak sumber air dari septic tank <

10m sebesar 71,4 %

- Kebiasaan keluarga memotong kuku

sebesar 54,3%

- Lubang asap dapur yang kurang baik

(<10% luas lantai dapur), sebesar

45,7%

- Pemanfaatan ventilasi yang tidak baik

sebesar 8,6%

- kebiasaan anggota keluarga yang

merokok sebesar 54,2%

- Adanya kandang hewan peliharaan

didalam rumah sebesar 42,8%

- Membersihkan Bak Mandi >

seminggu 3%

- Adanya jentik nyamuk didalam

penampungan air minum sebesar

8,5%

- 3 bulan sebelum pengkajian ada 4

anak yang menderita DBD

Risiko timbulnya

penyakit diare

Risiko timbulnya

penyakit ISPA

Risiko timbulnya

penyakit Demam

Berdarah

4 Kesehatan ibu dan

anak

- Jumlah usia PUS ada 23 orang

- Dan yang menggunakan alat

- Risiko

terjadinya

Page 53: Askep Komunitas Finish Nean 03

kontrasepsi ada 13 orang

- Sebanyak 92 % PUS menggunakan

alat kontrasepsi suntik dan yang

menggunakan pil 8%.

- Informasi KB di dapat dari petugas

kesehatan sebanyak 57%

- Kondisi kesehatan gigi yang

berlubang dan hitam 100%

caries gigi

berhubungan

dengan

kurangnya

pengetahuan

5 Lansia

Keseluruhan lansia di

Rt. 15 Rw. 006

kelurahan talang

semut yang

mengalami keluhan

berbagai penyakit

- Jumlah usia lanjut 19 orang

- Yang mengeluh penyakit diantaranya

:

- Jantung : 13%

- Rematik : 27%

- Hipertensi : 60%

- Asma : 0%

- Tidak ada yang melakukan

pemeriksaan gula darah selama 3

bulan terakhir

- Upaya lansia untuk mencegah

penyakit secara medis 100%

- Belum adanya posyandu lansia

Risiko terjadinya

peningkatan

angka kesakitan

pada lansia di

Rt.15 Kelurahan

Talang Semut

Berhubungan

Dengan

kurangnya

pengetahuan

masyarakat dalam

memelihara

kesehatan lansia

D. Masalah Kesehatan

Page 54: Askep Komunitas Finish Nean 03

Dari table distribusi frekuensi diatas dapat ditemukan beberapa masalah –

masalah yang di hadapi RT. 15 Kel Talang Semut kec bukit kecil Palembang

yaitu:

1. Risiko timbulnya penyakit diare

2. Risiko tingginya penyakit ISPA

3. Resiko tingginya angka kejadian Demam Berdarah Dengue ( DBD)

4. Risiko caries gigi berhubungan

5. Risiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia

BAB IV

PEMBAHASAN

Page 55: Askep Komunitas Finish Nean 03

A. PRIORITAS MASALAH KOMUNITAS

No

MasalahKesehatan

A B C D E F GKetersediaan

SumberJumlah

SkorH I J K L

1 Risiko timbulnya penyakit diare

5 5 5 2 1 4 5 5 3 3 3 4 45

2 Resiko tinggi terjadinya demam berdarah berhubungan dengan kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan lingkungan.

5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 3 4 53

3 Risiko terjadinya caries gigi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan.

3 3 3 5 2 3 3 5 4 5 2 3 41

4 Risiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia berhubungan Dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia

5 3 2 3 3 2 4 4 2 4 3 4 39

5. Resiko tingginya penyakit ISPA berhubungan

4 4 4 4 3 5 3 5 4 5 3 3 46

Page 56: Askep Komunitas Finish Nean 03

dengan lingkungan hidup tidak sehat

Keterangan Huruf :

A = Sesuai dengan peran perawat komunitas (DHN)

B = sesuai dengan program pemerintah

C = sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan

D = risiko terjadi

E = risiko parah

F = minat masyarakat

G = kemudahan untuk diatasi

H = tempat

I = dana

J = waktu

K = fasilitas

L = petugas

Keterangan angka :

1 = sangat rendah

2 = rendah

3 =cukup

4 = tinggi

5 = sangat tinggi

Page 57: Askep Komunitas Finish Nean 03

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Prioritas Masalah Diagnosa Keperawatan 1 Resiko tingginya angka kejadian

Demam Berdarah Dengue ( DBD) Resiko Tingginya angka kejadian Demam bardarah Dengue ( DBD ) ditandai dengan :- Membersihkan Bak Mandi > seminggu 3%

- Adanya jentik nyamuk didalam penampungan air minum sebesar

8,5%

- 3 bulan sebelum pengkajian ada 4 anak yang menderita DBD

2 Resiko tingginya angka kesakitan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Resiko tingginya angka kesakitan ISPA ditandai dengan :- Lubang asap dapur yang kurang baik (<10% luas lantai dapur),

sebesar 45,7%

- Pemanfaatan ventilasi yang tidak baik sebesar 8,6%

- kebiasaan anggota keluarga yang merokok sebesar 54,2%

- Adanya kandang hewan peliharaan didalam rumah sebesar 42,8%

3 Resiko timbul Penyakit Diare Karena lingkungan yang kurang Bersih

Risiko timbulnya penyakit diare ditandai dengan :- Kebiasaan keluarga dalam mengolah sayur, dipotong baru dicuci

sebanyak 40% dan dicuci baru dipotong 60%

- Membuang limbah WC di kali/sungai 20 %

- Jarak sumber air dari septic tank < 10m sebesar 71,4 %

- Kebiasaan keluarga memotong kuku sebesar 54,3%

Page 58: Askep Komunitas Finish Nean 03

4 Resiko terjadinta Caries Gigi pada anak

Risiko terjadinya caries gigi ditandai dengan :- Jumlah usia PUS ada 23 orang

- Dan yang menggunakan alat kontrasepsi ada 13 orang

- Sebanyak 92 % PUS menggunakan alat kontrasepsi suntik dan yang

menggunakan pil 8%.

- Informasi KB di dapat dari petugas kesehatan sebanyak 57%

- Kondisi kesehatan gigi yang berlubang dan hitam 100%

5 Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia

Risiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia berhubungan ditandai dengan :- Jumlah usia lanjut 19 orang

- Yang mengeluh penyakit diantaranya :

- Jantung : 13%

- Rematik : 27%

- Hipertensi : 60%

- Asma : 0%

- Tidak ada yang melakukan

pemeriksaan gula darah selama 3 bulan terakhir

- Upaya lansia untuk mencegah penyakit secara medis 100%

- Belum adanya posyandu lansia

Page 59: Askep Komunitas Finish Nean 03

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko tingginya angka kejadian Demam Berdarah Dengue ( DBD)

2. Risiko tingginya penyakit ISPA

3. Risiko timbulnya penyakit diare

4. Risiko caries gigi berhubungan

5. Risiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DP Tujuan Strategi Kegiatan Waktu TempatS.Daya

S.DanaSasaran

1. Setelah dilakukan

intervensi selama

1 x 20 menit,

warga dapat

mengetahui:

-pengertian,

pencegahan,

tanda-tanda, dan

pengobatan DBD

Diharapkan

warga RT 15

dapat

mengenal

lingkungan

yang tidak

sehat

Penyuluhan

12 juni 2012

Rumah

ketua RT

lrg.Roda

RT.15

mahasiswa Seluruh penduduk RT 15

Kelurahan Talang Semut

Page 60: Askep Komunitas Finish Nean 03

2 Setelah diberikan

intervensi selama

1 x 20 menit

diharapkan warga

dapat mengetahui

tentang pengertian

ISPA, gejala dan

tanda, perjalanan

penyakit ISPA,

cara penularan

ISPA, pencegahan

ISPA, upaya yang

harus dilakukan

untuk

menghindari

ISPA.

Diharapkan

warga RT 15

Dapat

mengetahuai

Tentang

penyakit

ISPA

Penyuluhan

12 juni 2012

Rumah

ketua RT

lrg.Roda

RT.15

mahasiswa Seluruh penduduk RT 15

Kelurahan Talang Semut

3 Setelah diberikan

intervensi

diharapkan warga

dapat mengetahui

tentang pengertian

Diharapkan

warga RT 15

Dapat

mengetahuai

Tentang

Penyuluhan 12 juni 2012 Rumah

ketua RT

lrg.Roda

RT.15

Mahasiswa Seluruh penduduk RT 15

Kelurahan Talang Semut

Page 61: Askep Komunitas Finish Nean 03

diare, gejala dan

tanda, pencegahan

dan upaya yang

harus dilakukan

untuk

menghindari

diare.

penyakit

diare

4. Setelah diberikan

intervensi

diharapkan warga

dapat mengetahui

tentang pengertian

caries gigi, gejala

dan tanda, serta

upaya yang harus

dilakukan untuk

menghindari

caries gigi

Diharapkan

warga RT 15

Dapat

mengetahuai

Tentang

caries gigi

Pemberian

leaflet

12 juni 2012

Rumah-

rumah

warga

RT 10

Mahasiswa Seluruh penduduk RT 15

Kelurahan Talang Semut

yang memiliki anak-anak.

Page 62: Askep Komunitas Finish Nean 03

5 Setelah diberikan

intervensi

diharapkan warga

dapat mengetahui

tanda-tanda

vitalnya

Diharapkan

warga RT 15

Dapat

mengetahuai

Tentang

kondisi

kesehatan

umumnya

Pemeriksaa

n tekanan

darah, nadi,

dan

pemriksaan

gula darah

12 juni 2012

Rumah-

rumah

warga

lansia

RT 10

Mahasiswa Seluruh lansia di RT 15

Kelurahan Talang Semut

Page 63: Askep Komunitas Finish Nean 03

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS

DP Tanggal Implementasi Evaluasi Modifikasi

1 - Penyuluhan tentang tentang

pengertian DBD, penyebab

DBD, tanda dan gejala

DBD , dan akibat dari DBD

serta, cara mencegah dan

memberantas DBD sebagai

upaya yang harus dilakukan

untuk menghindari DBD

Warga RT 15 dapat memahami

dan mengerti tentang DBD dan

sampah

Dilakukan kerja sama

dengan warga dalam

penyediaan sarana

penyuluhan seperti leaflet

yang kemudian dibagikan

kepada warga RT 15 yang

hadir.

2 Penyuluhan tentang pengertian

ISPA, gejala dan tanda,

perjalanan penyakit ISPA, cara

penularan ISPA, pencegahan

ISPA, upaya yang harus

dilakukan untuk menghindari

ISPA.

Warga RT 15 dapat memahami

dan mengerti tentang ISPA

Dilakukan kerja sama

dengan warga dalam

penyediaan sarana

penyuluhan seperti leaflet

Page 64: Askep Komunitas Finish Nean 03

3 Penyuluhan/Pembagian leaflet

mengenai pengertian diare,

gejala dan tanda, pencegahan

dan upaya yang harus

dilakukan untuk menghindari

diare.

Warga RT 15 dapat memahami

dan mengerti tentang diare

Merekomendasikan pada

penduduk untuk melakukan

upaya pencegahan

4 Pembagian leaflet tentang

pengertian caries gigi, gejala

dan tanda, serta upaya yang

harus dilakukan untuk

menghindari caries gigi

Warga RT 15 dapat memahami

dan mengerti tentang caries

gigi

Merekomendasikan pada

penduduk untuk melakukan

upaya pencegahan

5 Pemeriksaan tekanan darah, nadi, dan pemeriksaan gula darah

Warga lansia RT 15

mengetahuai kondisi kesehatan

umumnya

Merekomendasikan kepada

lansia untuk rutin mengukur

tekanan darah, nadi dan gula

darah.

Page 65: Askep Komunitas Finish Nean 03
Page 66: Askep Komunitas Finish Nean 03
Page 67: Askep Komunitas Finish Nean 03

67

Page 68: Askep Komunitas Finish Nean 03

68

Page 69: Askep Komunitas Finish Nean 03

69