64
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembangunan Kesehatan pada hakikatnya merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional yang merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai unsur kesejahteraan umum yang merupakan bagian dari tujuan nasional. Dalam beraktivitas, masyarakat menampilkan perilaku- perilakunya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Diantara semua perilaku masyarakat, perilaku kesehatan adalah satu diantara perilaku masyarakat yang belum secara optimal ditingkatkan. Kesadaran masyarakat akan kesehatan masih dirasakan kurang sehingga angka kesakitan yang diakibatkan oleh perilaku masyarakat yang tidak baik dirasakan masih tinggi. Pembangunan kesehatan masyarakat, terutama pembangunan di tingkat pedesaan akan sulit dilakukan bila hanya dilaksanakan oleh tim kesehatan saja tanpa melibatkan masyarakat yang sebenarnya merupakan pelaksanaan utama dalam upaya peningkatan status kesehatan. Masyarakat cenderung dipandang sebagai obyek atau reservoir dan tidak diperlakukan sebagai subyek pelaksana sehingga masyarakat hanya bisa menerima dan beranggapan bahwa upaya kesehatan mutlak hanya tanggung jawab tim kesehatan saja. 1

ASKEP KOMUNITAS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASKEP KOMUNITAS

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan pada hakikatnya merupakan bagian integral dari

Pembangunan Nasional yang merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mencapai

kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan

masyarakat yang optimal sebagai unsur kesejahteraan umum yang merupakan bagian

dari tujuan nasional.

Dalam beraktivitas, masyarakat menampilkan perilaku-perilakunya untuk

mencapai tujuan yang diharapkan. Diantara semua perilaku masyarakat, perilaku

kesehatan adalah satu diantara perilaku masyarakat yang belum secara optimal

ditingkatkan. Kesadaran masyarakat akan kesehatan masih dirasakan kurang sehingga

angka kesakitan yang diakibatkan oleh perilaku masyarakat yang tidak baik dirasakan

masih tinggi.

Pembangunan kesehatan masyarakat, terutama pembangunan di tingkat pedesaan

akan sulit dilakukan bila hanya dilaksanakan oleh tim kesehatan saja tanpa melibatkan

masyarakat yang sebenarnya merupakan pelaksanaan utama dalam upaya peningkatan

status kesehatan. Masyarakat cenderung dipandang sebagai obyek atau reservoir dan

tidak diperlakukan sebagai subyek pelaksana sehingga masyarakat hanya bisa menerima

dan beranggapan bahwa upaya kesehatan mutlak hanya tanggung jawab tim kesehatan

saja.

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu

keperawatan (Freeman, 1960), yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu

kesehatan masyarakat dan sosial (WHO, 1959). Dengan demikian dalam melakukan

perawatan pada masyarakat akan bergantung kepada 3 unsur yaitu keperawatan,

kesehatan masyarakat dan sosial (Peran Serta Masyarakat).

Dalam mengaplikasikan keperawatan komunitas dengan memperoleh wilayah

kajian di RW 08 Kelurahan Sudajaya Hilir Kecamatan Baros Kota Sukabumi, yang juga

merupakan wilayah kerja Puskesmas Baros, dapat digambarkan bahwa terdapat banyak

hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi masalah keperawatan yang berbasis

komunitas.

1

Page 2: ASKEP KOMUNITAS

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Berdasarkan tujuan umum dari keperawatan komunitas, tujuan umum dari

upaya Lokakarya Mini (LokMin) adalah untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal

agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka

miliki.

b. Tujuan Khusus

a. Mengkaji kebutuhan dan masalah keperawatan komunitas di masyarakat.

b. Mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan dalam keperawatan komunitas di

masyarakat.

c. Menetapkan intervensi asuhan keperawatan komunitas dalam rangka

mengembangkan kemampuan kelompok, dan masyarakat dalam mengatasi

masalah kesehatan

d. Melaksanakn implementasi asuhan keperawatan melalui pendekatan

pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan kebutuhan atau masalah

kesehatan.

e. Mengevaluasi tindakan keperawatan berdasarkan standar dan kriteria yang

telah ditetapkan.

2

Page 3: ASKEP KOMUNITAS

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas (diadopsi dari pengertian Community Health Nursing)

pertama kali dikenal sejak tahun 1970 yang merupakan kelanjutan sejarah keperawatan

kesehatan publik terutama perkembangan di daratan Eropa dan Amerika. Para perawat

bekerja di klinik-klinik berbasiskan masyarakat yang merupakan koordinasi dalam

menangani berbagai kasus-kasus kesehatan di masyarakat dengan melibatkan disiplin

keilmuan.

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal di suatu tempat, saling berinteraksi

satu sama lain, mempunyai minat dan interest yang umum (WHO). Keperawatan

komunitas adalah perpaduan dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat

dalam rangka meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat (DEPKES RI).

Kesehatan masyarakat merupakan ilmu dan seni dalam pencegahan penyakit,

memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui pengorganisasian masyarakat

dalam upaya sanitasi lingkungan, pengawasan penyakit menular, pendidikan mengenai

kebersihan perseorangan, organisasi medis, dan pelayanan keperawatan, diagnosa dini,

dan melakukan tindakan penyakit, mengembangkan perangkat sosial untuk menjamin

kesehatan.

Di Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat

(PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai

institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat.

Keperawatan komunitas merupakan disiplin ilmu kesehatan masyarakat dengan ilmu

keperawatan. Keperawatan komunitas juga dikenal sebagai suatu spesialisasi yang

memiliki unit pelayanan yang berbasiskan pada masyarakat tertentu atau sekumpulan

orang dimana perawat mengambil tanggung jawab untuk menolong meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

3

Page 4: ASKEP KOMUNITAS

Dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, maka keperawatan komunitas dapat dilihat

sebagai berikut :

1. Berorientasikan kepada masyarakat, artinya segala kegiatan mulai dari

pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi semua diarahkan dari dan oleh

masyarakat itu sendiri.

2. Fokus pelayanannya ditujukan kepada populasi, artinya bahwa dalam

pelayanan keperawatan ditujukan kepada sekumpulan orang yang didalamnya

terdapat unsur berkaitan antar individu dalam suatu masyarakat.

3. Pelayanan dasar yang bersifat relationsif artinya bahwa pelayanan yang

diberikan meliputi beberapa aspek yang dibutuhkan kerjasama lintas program dan

lintas sektoral.

Perawat komunitas dapat melaksanakan praktek keperawatan pada enam tingkatan

klien yaitu:

1. Individu

2. Keluarga

3. Kelompok

4. Bagian dari populasi

5. Populasi

6. Masyarakat

Melihat kepada beragamnya klien yang dapat dilayani oleh perawat Puskesmas, maka

tempat para perawat Puskesmas untuk melaksanakan praktek keperawatan menyebar dari

tingkatan rumah sampai kepada tingkatan khusus yang ada di masyarakat. Secara rinci

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Rumah, dimana pelayanan keperawatan merupakan kelanjutan dari rumah sakit untuk

dilakukan follow up kesehatan, misalnya perawatan luka, promosi kesehatan yang

meliputi perawatan keluarga, perawatan anak dan lain – lain.

2. Pelayanan kesehatan ambulatory, seperti Pusat Kesehatan Masyarakat.

3. Sekolah meliputi Usaha Kesehatan Sekolah.

4. Industri, baik formal (pabrik-pabrik) maupun informal (home industry).

5. Institusi pelayanan kebutuhan masyarakat seperti tempat penitipan anak dan lain-lain.

6. Institusi keagamaan, seperti pondok pesantren, dan lain – lain.

4

Page 5: ASKEP KOMUNITAS

B. Konsep Asuhan Keperawatan komunitas

Dalam keperawatan kesehatan masyarakat, perlu diperhatikan tiga bagian yang

diantaranya yaitu konsep masyarakat dan masalah kesehatan, proses keperawatan

masyarakat di tingkat masyarakat, serta pengelolaan kesehatan masyarakat di Puskesmas.

1. Konsep Dasar Masyarakat dan Masalah Kesehatan

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau istilah lain saling

berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat

tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

(Koentjoroningrat, 1990 )

a) Ciri – ciri masyarakat

1. Interaksi diantara sesama anggota masyarakat

2. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu

3. Saling bergantung satu dengan lainnya

4. Memiliki adat istiadat tertentu / kebudayaan

5. Memiliki identitas bersama

b) Tipe – tipe masyarakat :

Menurut Gillin dan Gillin lembaga lembaga masyarakat diklasifikasikan

sebagai berikut:

Dilihat dari sudut perkembangannya

1) Cresive institution

Merupakan lembaga masyarakat paling primer, yang secara tidak sengaja

tumbuh dari adat istiadat masyarakat.

2) Enacted institution

Lembaga masyarakat yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu

dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat

3) Basic institution

Lembaga kemasyarakatan yang penting untuk memelihara tata tertib dalam

masyarakat.

4) Subsidiari institution

Lembaga kemasyarakatan yang muncul untuk memenuhi kegiatan tertentu saja

c) Ciri – ciri masyarakat Indonesia

1) Masyarakat desa

Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat

5

Page 6: ASKEP KOMUNITAS

Hubungan didasarkan atas adat istiadat yang kuat sebagai organisasi sosial

Percaya kepada kekuatan-kekuatan gaib

Tingkat buta hurup relatif tinggi

Berlaku hukum tidak tertulis

Tidak ada lembaga pendidikan khusus dibidang teknologi dan

keterampilan

Sistem ekonomi sebagian besar ditu\jukan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga dan sebagian kecil tujuan dipasaran untuk memenuhi kebutuhan

lainnya

Semangat gotong royong dalam bidang ekonomi sangat kuat

2) Masyarakat madya

Hubungan keluarga tetap kuat, hibingan masyarakat mulai mengendor

Adat istiadat masih menghormati, mulai terbuka dari pengaruh luar

Timbul rasionalitas pada cara berfikir

Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat terutama

pendidikan dasar dan menengah

Tingkat buta hurup mulai menurun

Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis

Ekonomi masyarakat banyak mengarah pada produksi pasaran

Gotong royong tradisional tingkat utnuk keperluan sosial dikalangan

keluarga dan tetangga

3) Ciri – ciri masyarakat modern

Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan pribadi

Hubungan antar manusia dilakukan secara terbuka dalam suasana saling

mempengaruhi

Keperluan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian

Tingkat pendidikan formal tinggi dan merata

Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang komplek

Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar

d) Ciri – ciri masyarakat sehat

1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat

6

Page 7: ASKEP KOMUNITAS

2. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan,

pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk

ibu dan anak

3. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar

4. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial

ekonomi masyarkat

5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit

2. Proses Keperawatan Kesehatan Masyarakat Pada Tingkat Masyarakat

Proses keperawatan pada tingkat masyarakat mencakup individu, keluarga dan

kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan keperawatan. Dalam

perawatan kesehatan masyarakat keterlibatan kader kesehatan, tokoh-tokoh

masyarakat formal dan informal sangat diperlukan pada setiap tahap pelayanan

keperawatan secara terpadu dan menyeluruh, sehingga masyarakat benar-benar

mampu dan mandiri dalam setiap upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan yang

diberikan.

a) Pengkajian

Pengkajian dalam asuhan keperawatan komunitas dapat dilihat dari 3 dimensi

komunitas, yaitu dimensi lokasi, dimensi populasi dan dimensi sistem. Masing-

masing dimensi ini mempunyai berbagai variabel dimana antara satu dengan yang

lainnya dapat saling melengkapi.

b) Pengolahan Data

Setelah data diperoleh kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data, dengan

langkah-langkah:

1. Klasifikasi/ kategori data

2. Perhitungan presentasi cakupan menggunakan tally

3. Tabulasi data

4. Interpretasi data

7

Page 8: ASKEP KOMUNITAS

c) Analisa Data

Adalah kemampuan untuk mengaitkan dan menghubungkan data untuk

mengetahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat, baik

masalah keperawatan maupun masalah kesehatan.

d) Perumusan Masalah

Berdasarkan analisa data diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang

dihadapi masyarakat. Semua masalah tidak mungkin diatasi sekaligus, sehingga

perlu prioritas masalah.

e) Prioritas Masalah

Perlu mempertimbangkan berbagai faktor :

1) Perhatian masyarakat

2) Prevalensi

3) Berat ringannya masalah

4) Kemungkinan masalah untuk diatasi

f) Diagnosa Keperawatan

Ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan

memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik

yang nyata (aktual), dan yang mungkin akan terjadi (potensial). Diagnosa

keperawatan mengandung komponen utama yaitu :

1. Problem (masalah)

2. Etiologi (penyebab)

3. Sign/symptom (tanda atau gejala)

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan :

a. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah

b. Sumber daya yang tersedia dimasyarakat

c. Partisipasi dan peran serta masyarakat

g) Perencanaan

Disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan. Rencana

keperawatan yang tersusun harus mencakup :

1) Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai

2) Rencana tindakan yang akan dilaksanakan

3) Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan

h) Merumuskan tujuan

Kriteria rumusan tujuan

8

Page 9: ASKEP KOMUNITAS

1. Berfokus kepada masyarakat

2. Jelas dan singkat

3. Dapat diukur dan diobservasi

4. Realistik

5. Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah dan panjang)

6. Melibatkan peran serta masyarakat

i) Rencana Tindakan Keperawatan

Langkah-langkah dalam perencanaan keperawatan kesehatan masyarakat :

1. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

2. Tetapkan alternatif tindakan keperawatan

3. Libatkan peran serta masyarakat

4. Pertimbangan sumber daya dan fasilitas yang tersedia

5. Tindakan yang dilakukan harus memenuhi kebutuhan yang dirasakan oleh

masyarakat

6. Mengarahkan kepada tujuan yang akan dicapai

7. Tindakan harus bersifat realitas

8. Disusun secara berurutan

j) Pelaksanaan

Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah

disusun. Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan keperawatan :

1. Berdasarkan respon masyarakat

2. Disesuaikan dengan sumber daya yang ada di masyarakat

3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan diri sendiri serta

lingkungannya

4. Bekerja sama dengan profesi lain

5. Meningkatkan pada aspek peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit

6. Mempertimbangkan kebutuhan kesehatan dan keperawatan masyarakat secara

esensial

7. Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat

8. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan

keperawatan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan keperawatan :

1. Keterlibatan petugas non keperawatan, kader, tokoh masyarakat, dalam rangka

alih peran

9

Page 10: ASKEP KOMUNITAS

2. Terselenggaranya rujukan medis dan kesehatan

3. Keterpaduan (tenaga, biaya, waktu, lokasi sarana, perasarana) dengan

pelayanan kesehatan maupun dengan sektor lainnya.

4. Setiap tindakan keperawatan yang dilaksanakan dicatat

k) Evaluasi

Kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Membandingkan hasil tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang

telah ditetapkan

2. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari pengkajian sampai

pelaksanaan

3. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai hasil perencanaan selanjutnya

apabila masalah belum teratasi

Kegiatan penilaian :

1) Menentukan perkembangan perawatan kesehatan masyarakat yang

dibutuhkan

2) Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktifitas asuhan keperawatan

yang diberikan

3) Menilai asuhan keperawatan yang diberikan

Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus

baru dalam proses keperawatan

C. Konsep Peerilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)

1) Definisi

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran

sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang

kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat (Depkes,

2007 : 2).

PHBS adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang

yang mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. (Notoatmodjo, 2003 :

118)

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah

tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat

serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah

10

Page 11: ASKEP KOMUNITAS

tangga di lakukan untuk mencapai rumah tangga Ber-PHBS. Rumah tangga Ber-

PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga

2) Manfaat menerapkan PHBS

Bagi Rumah Tangga :

a) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.

b) Anak tumbuh sehat dan cerdas.

c) Anggota keluarga giat bekerja.

d) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi

keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan

keluarga.

Bagi Masyarakat:

a) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

b) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah –masalah

kesehatan.

c) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

d) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber

Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan

jamban, ambulans desa dan lain-lain

3) Indikator PHBS

Terdapat 10 Indikator PHBS antara lain :

a) Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan

Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter,

dan tenaga para medis lainnya)yang merupakan orang yang sudah ahli dalam

membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin.

Sehingga Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau

dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga

kesehatan menggunakan perlatan yang aman,bersih, dan steril sehingga

mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

b) Pemberian ASI Eksklusif

Diberikan pada bayi usia 0-6 hanya diberi ASI saja tanpa memberikan

tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa

11

Page 12: ASKEP KOMUNITAS

cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,

sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu ibu pertama

berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk

bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.

keunggulan ASI

1. Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan

perkembangan fisik serta kecerdasan.

2. Mengandung zat kekebalan.

3. Melindungi bayi dari alergi.

4. Aman dan terjamin kebersihan, karena langsung disusukan kepada

bayi dalam keadaan segar.

5. Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat

diberikan kapan saja dan di mana saja.

6. Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan

bayi

Manfaat Pemberian ASI

Bagi ibu:

1. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.

2. Mengurangi pendarahan setelah persalinan.

3. Mampercepat pemulihan kesehatan ibu.

4. Menunda kehamilan berikutnya.

5. Mengurangi resiko terkena kanker payudara.

6. Lebih praktis krena ASI lebih mudah di berikan pada saat bayi

membutuhkan.

Bagi bayi:

1. Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.

2. Bayi tidak sering sakit.

Bagi keluarga:

1. praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu

formula dan perlengkapannya.

2. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula

misalnya merebus air dan perlengkapannya.

12

Page 13: ASKEP KOMUNITAS

c) Menimbang Balita

Penimbangan balita di lakukan setiap bulan mulai dari umur 1 tahun sampai 5

tahun diposyandu di maksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap

bulan. Manfaat penimbangan balita setiap bulan di posyandu :

1) Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.

2) Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.

3) Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/diare).

d) Menggunakan Air Bersih

Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum,

memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur,

mencuci pakaian, dan sebagainya, Agar kita tidak terkena penyakit atau

terhindar sakit.

syarat-syarat air bersih itu

1) Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indra kita, antara lain

(dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba)

2) Air tidak berwarna harus bening/jernih.

3) Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa

dan kotoran lainnya.

4) Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan

tidak pahit harus bebas dari bahan kimia beracun.

5) Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang.

manfaat menggunakan air bersih

1) Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri,

Thypus, Kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.

2) Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.

sumber air bersih

1) Mata air

2) Air sumur atau air sumur pompa

3) Air ledeng atau perusahaan air minum

4) Air hujan

5) Air dalam kemasan

13

Page 14: ASKEP KOMUNITAS

Bagaimana menjaga kebersihan sumber air bersih

1) Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan

sampah paling sedikit 10 meter.

2) Sumber mata air harus dilindungi dari pencemaran.

3) Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga

bangunannya atidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir

sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi penutup.

4) Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada bercak-bercak kotoran,

tidak berlumut pada lantai/lantai dinding sumur. Ember/gayung

pengambil air harus tetap bersih dan diletakan di lantai (ember/gayung

digantung di tiang sumur).

e) Mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun

Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab

penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,

kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.

Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena

tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.

Kapan saja harus mencuci tangan

1) Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang

binatang, berkebun, dll).

2) Setelah buang air besar

3) Setelah menceboki bayi atau anak

4) Sebelum makan dan menyuapi anak

5) Sebelum memegang makanan

6) Sebelum menyusui bayi

manfaat mencuci tangan

1) Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan

2) Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typus,

kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),

Flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

3) Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

Cara mencuci tangan yang benar

14

Page 15: ASKEP KOMUNITAS

1) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.

2) Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung

tangan.

3) Setelah itu keringkan dengan lap bersih.

f) Menggunakan jamban sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan

leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan

air untuk membersihkanya.

Jenis jamban yang digunakan

1) Jamban cemplung

Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang

berfungsi menyimpan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan

kotoran kedasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada

penutup agar tidak berbau.

2) Jamban tangki septik/leher angsa

Adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya

berupa tangki septik kedap air yang befungsi sebagai wadah proses

penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan

resapan.

memilih jenis jamban

1) Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air.

2) Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk :

- Daerah yang cukup air

- Daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan “multiple

latrine” yaitu satu lubang penampungan tinja/tangki septik

digunakan oleh beberapa jamban (satu lubang dapat menampung

kotoran/tinja dari 3-5 jamban)

- Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran/tinja hendaknya

ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.

Alasan harus menggunakan jamban

1) Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.

15

Page 16: ASKEP KOMUNITAS

2) Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.

3) Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi

penular penyakit Diare, Kolera Disentri,Typus, kecacingan, penyakit

saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.

Syarat jamban sehat

1) Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum

dengan lubang penampungan minimal 10 meter)

2) Tidak berbau.

3) Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.

4) Tidak mencemari tanah sekitarnya.

5) mudah dibersihkan dan aman digunakan.

6) Dilengkapi dinding dan atap pelindung.

7) Penerangan dan ventilasi yang cukup.

8) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.

9) Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

Bagaimana cara memelihara jamban sehat

1) Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.

2) Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan

bersih.

3) Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.

4) Tidak ada serangga,(kecoa,lalat,) dan tikus yang berkeliaran.

5) Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).

6) Bila ada kerusakan, segera perbaiki.

g. Memberantas Jentik di Rumah

Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan

pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.Pemeriksaan

jentik berkala (PJB) Adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan

nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada didalam rumah seperti bak

mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang air,

alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dll yang dilakukan

secara teratur sekali dalam seminggu.

Pelaku Pemeriksaan Jentik Berkala

16

Page 17: ASKEP KOMUNITAS

1) Anggota rumah tangga

2) Kader

3) Juru pemantau jentik (Jumatik)

4) Tenga pemeriksa jentik lainnya.

Hal hal yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik

1) Melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara3 M

plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan

nyamuk). PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan

kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam

Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (kaki gajah) di

tempat-tempat perkembangannya.

2) 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:

3) Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak

mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum

burung.

4) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak

control, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air

hujan.

5) Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat

menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang

dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek, dll).

6) Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu :

- Menggunakan kelambu ketika tidur.

- Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat

nyamuk ; bakar, semprot, oles/usap ke kulit, dll.

- Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar.

- Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai

- Memperbaiki saluran talang air yang rusak

- Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat

yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.

- Memilihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air,

misalnya ikan cupang, ikan nila, dll.

- Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya,

Zodia,Lavender,Rosemerry, dlll.

17

Page 18: ASKEP KOMUNITAS

Manfaat Rumah Bebas Jentik

1) Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit

dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.

2) Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti

Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Cikungunya atau kaki

gajah.

3) Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.

Cara Pemeriksaan Jentik Berkala

1) Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk

memeriksa tempat yang sering menjadi tempat perkembangbiakan

nyamuk/tempat penampungan air di dalam dan di luar rumah serta

memberikan penyuluhan tentang PSN kepada anggota rumah tangga.

2) Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.

3) Jika ditemukan jentik, anggota rumah tangga diminta untuk ikut.

Menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan

PSN kepada anggota rumah tangga

4) Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik Rumah (kartu

yang ditinggalkan di rumah) dan pada formulir pelaporan ke

puskesmas.

h) Memakan buah dan sayur setiap hari

Setiap anggota rumah tangga mengkonsunsi minimal 3 porsi buah dan 2

porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.Makan sayur dan buah setiap hari

sangat penting, karena mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur

pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh dan juga Mengandung serat yang tinggi.

Manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah

1) Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata

2) Vitamin D untuk kesehatan tulang

3) Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda

4) Vitamin K untuk pembekuan darah

5) Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi

6) Vitamin B mencegah penyakit beri-beri

18

Page 19: ASKEP KOMUNITAS

7) Vitamin B12 meningkatkan nafsu makan.

Manfaat serat yang ada di dalam sayur dan buah

Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang

sangat berfungsi untuk memelihara usus. Serata tidak dapat dicerna oleh

pencernaan sehingga serat tidak menghasilkan tenaga dan dibuang melalui

tinja. Serat tidak untuk mengenyangkan tetapi dapat menunda

pengosongan lambung sehingga orang menjadi tidak cepat lapar.Manfaat

makanan berserat, yaitu:

1) Mencegah Diabetes .

2) Melancarkan buang air besar.

3) Menurunkan berat badan.

4) Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi)

5) Membuat awet muda.

6) Mencegah kanker

7) Memperindah kulit, rambut dan kuku.

8) Membantu mengatasi Anemia (kurang darah)

9) Membantu perkembangan bakteri yang baiok dalam usus.

Sayur harus dimakan 2 porsi setiap hari, dengan ukuran satu porsi

sama dengan satu mangkuk sayuran segar atau setengah mangkuk

sayuran matang. Sebaiknya sayuran dimakan segar atau dikukus,

karena jika direbus cenderung melarutkan vitamin dan mineral.

Buah-buahan harus dimakan 2-3 kali sehari. Contohnya, setiap kali

makan setengah mangkuk buah yang diiris, satu gelas jus atau satu

buah jeruk, apel, jambu biji atau pisang. Makanlah berbagai macam

buah karena akan memperkaya variasi zat gizi yang terkandung dalam

buah.

Semua sayur bagus dimakn, terutama sayuran yang berwarna

(hijau tua, kuning, dan oranye) seperti bayam, kangkung, daun katuk,

wortel, selada hijau atau daun singkong.

Semua buah bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna

(merah, kuning) seperti mangga, papaya, jeruk, jambu biji atau apel

lebih banyak kandungan vitamin dan mineral serta seratnya.

19

Page 20: ASKEP KOMUNITAS

Pilihan buah dan sayur yang bebas pestisida dan zat berbahaya

lainnya. Biasanya cirri-ciri sayur dan buah yang baik ada sedikit

lubang bekas dimakan ulat dan tetap segar.

Cara mengolah sayur dan buah dengan tidak merusak atau mengurangi

kandungan gizinya

Konsumsi sayur dan buah yang tidak merusak kandungan gizinya

adalah dengan memakannya dalam keadaan mentah atau dikukus. Direbus

dengan air akan melarutkan beberapa vitamin dan mineral yang terkandung

dalam sayur dan buah tersebut. Pemanasan tinggi akan menguraikan

beberapa vitamin seperti vitamin C.

Peran keluarga untuk menanamkan Kebiasaan makan sayur dan buah

1) Memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayur dan buah

2) Menyediakan sayur dan buah setiap hari di rumah dengan harga

terjangkau.

3) Perkenalan sejak dini kepada anak kebiasaan makan sayur dan buah

pagi, siang, dan malem

4) Memanfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk mengingatkan

tentang pentingnya makan sayur dan buah.

i) Melakukan aktifitas Fisik

Semua anggota keluarga melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari.

Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan

pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,

mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar

sepanjang hari dengan jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan seperti berupa

kegiatan sehari-hari, yaitu: berjalan kaki, berkebun, kerja tana, mencuci

pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga, membawa

belanjaan, Bisa berupa olah raga, yaitu: push up, lari ringan, bermain bola,

berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat.

Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30menit dalam

sehari, sehingga dapat menyehatkanjantung, paru-paruserta alat tubuh lainnya.

Jika lebih banyak waktu yang di gunakan untuk beraktivitas fisik maka manfaat

yang di peroleh juga lebih banyak. Jika kegiatan ini di lakukan setiap hari

secara teratur maka dalam waktu 3 bulan kedepan akan terasa hasilnya.

20

Page 21: ASKEP KOMUNITAS

Cara melakukan aktifitas yang benar

1) Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit.jika belum terbiasa

dapat di mulai dengan beberapa menit setiap hari dan di tingkatkan

secara bertahap.

2) Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

3) Awali aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan.

4) Lakukan gerakan ringan dan perlahan ditingkatkan sampai sedang.

5) Jika sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut, lakukan secara rutin

paling sedikit 30 menit setiap hari.

Keuntungan melakukan aktivitas fisik secara teratur

1) Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan

darah tinggi, kencing manis, dll.

2) Berat badan terkendali

3) Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat

4) Bentuk tubuh menjadi bagus

5) Lebih percaya diri

6) Lebih bertenaga dan bugar

7) Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik

Tips dalam beraktivitas fisik :

1) Jalan cepat : perlu sepatu yang lebih enak di pakai agar kaki nyaman

dan sehat, apalagi untuk berjalan ke ke kantor atau naik tangga.

2) Rrenang, lakukan renang secepat mungkin dengan nafas yang dalam

Peran keluarga dan kader untuk mendorong anggota keluarga melakukan

aktivitas fisik setiap hari

1) Manfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk mengingatkan tentang

pentingnya melakukan akytivitas fisik

2) Bersama anggota keluarga sering melakukan kegiatan fisik secara

bersama, misalnya kalan pagi bersama, membersihkan rumah secara

bersama-sama, dll.

3) Ada pembagian tugas untuk membersihkan rumah atau melaksanakan

pekerjaan di rumah

4) Kader mendorong lingkungan tempat tinggal untuk menyediakan

fasilitas olahraga dan tempat bermain untuk anak.

21

Page 22: ASKEP KOMUNITAS

5) Kader memberikan penyuluhan tentang pentingnya melakukan

aktivitas fisik.

j) Tidak Merokok

Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat

pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang di hisap akan di keluarkan

sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, diantanya yang paling berbahaya adalah

Nikotin, Tar, dan Carbon monoksida (CO). Nikotin menyebabkan ketagihan

dan merusak jantung dan aliran darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-

paru dan kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa

oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.

Perokok aktif dan perokok pasif

1) Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin

dengan sekecil apapun walaupun itu Cuma 1 batang dalam sehari. Atau

orang yang menghisap rokok walau walau tidak rutin sekalipun atau

hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok Cuma sekedar

menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.

2) Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap

rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup

dengan orang yang sedang merokok.

Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari asap rokok.

Perokok pasif harus berani menyuarakan haknya tidak menghirup asap

rokok.

Bahaya perokok aktif dan perokok pasif

1) Menyebabkan kerontokan rambut

2) Gangguan pada mata, seperti katarak.

3) Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.

4) Menyebabkan paru-paru kronis.

5) Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.

6) Menyebabkan stroke dan serangan jantung.

7) Tulang lebih mudah patah.

8) Menyebabkan kanker kulit.

9) Menyebabkan kemandulan dan impotensi.

22

Page 23: ASKEP KOMUNITAS

10) Menyebabkan kanker rahim dan keguguran.

Cara berhenti merokok

Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu Berhenti Seketika,

Menunda, dan Mengurang. Hal yang paling utama adalah niat dan tekad

yang bulat untuk melaksanakan cara tersebut :

1) Berhenti Seketika

Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil. Bagi perokok berat,

mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek

ketagihan karena rokok mengandung zat Adiktif.

2) Menunda

Perokok dapat menunda menghisap rokok pertama 2 jam setiap hari

sebelumnya dan selama 7 hari berturut-turut. Sebagai contoh :

seorang perokok biasanya merokok setiap hari pada pukul 07.00

pagi, maka pada:

Hari 1 : pukul 09.00

Hari 2 : pukul 11.00

Hari 3 : pukul 13.00

Hari 4 : pukul 15.00

Hari 5 : pukul 17.00

Hari 6 : pukul 19.00

Hari 7 : pukul 21.00

3) Mengurangi

Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-

angsur dengan jumlah yang sama sampa 0 batang pada hari ke 7

atau yang ditetapkan. Misalnya dalam sehari-hari seorang perokok

menghabiskan 28 batang rokok maka Si perokok dapat

merencanakan pengurangan jumlah rokok selama 7 hari dengan

jumlah pengurangan sebanyak 4 batang sehari. Sebagai contoh :

Hari 1 : 24 btang

Hari 2 : 20 batang

Hari 3 : 16 batang

Hari 4 : 12 batang

Hari 5 : 8 batang

Hari 6 : 4 batang

23

Page 24: ASKEP KOMUNITAS

Hari 7 : 0 batang

Peran keluarga dan kader untuk menciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok

1) Memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku tidak merokok

kepada seluruh anggota keluarga.

2) Menggalang kesepakatan keluarga umtuk mwnciptakan Rumah Tanpa

Asap Rokok.

3) Menegur anggoata rumah tangga yang merokok di dalam rumah.

4) Tidak memberi dukungan kepada orang yang merokok dalam bentuk

apapun, antara lain dengan tidak memberikan uang untuk membeli

rokok,tidak memberikan kesempatan siapa pun untuk merokok di

dalam rumah, tidak menyediakan asbak.

5) Tidak menyuruh anaknya membelikan rokok untuknya.

6) Orang tua bisa menjadi panutan dalam perilaku tidak merokok.

7) Melarang anak tidak merokok bukan karena alasan ekonomi, tetapi

justru karena alas an kesehatan.

24

Page 25: ASKEP KOMUNITAS

BAB III

METODE ASUHAN KEPERAWATAN

1. Rancangan Asuhan

Rancangan asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan oleh kelompok adalah

menggambarkan kegiatan Asuhan Keperawatan Komunitas dengan pendekatan analitik

deskriftif.

2. Populasi dan Sample

Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi. (Arikunto, 2006:130)

Sesuai dengan hal tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah

semua masyarakat warga RW 08 Kelurahan Sudajaya Hilir Kecamatan Baros

Kota Sukabumi yang berjumlah 154 Kepala Keluarga atau 522 jiwa.

Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan

penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian sampel. (Arikunto, 2006:131)

Adapun sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu

seluruh warga masyarakat RW 08 keluaraha Sudajaya Hilir Kecamatan Baros

Kota sukabumi yang terdiri dari 154 kepala keluarga

3. Variable dan Sub variabel

Variabel adalah suatu konsep (konstruk) yang telah didefinisikan secara

spesifik sehingga menentukan observasi yang tepat dan pengukuran dapat tercapai

(Dorothy Young, 2000: 84). Adapun yang menjadi variabel dalam hal ini adalah

Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), dan yang menjadi sub variabelnya adalah 10

indikator PHBS yang terdiri dari :

1. Persalinan yang ditolong oleh Tenaga Kesehatan

2. Memberikan makan bayi ASI Eksklusif

3. Menimbang bayi secara rutin

4. Menggunakan air bersih

25

Page 26: ASKEP KOMUNITAS

5. Mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik di Rumah

8. Memakan buah dan sayur setiap hari

9. Melakukan aktifitas fisik

10. Tidak merokok

4. Tekhnik dan Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dimana

responden tinggal menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari kuesioner, juga

dengan observasi situasi

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu

atau perorangan seperti hasil dari hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan

oleh peneliti Umar (1999: 43). Data primer dalam penelitian ini merupakan data

yang diperoleh secara langsung dari jawaban responden melalui kuesioner.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan,

baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain Jadi data sekunder merupakan data

yang secara tidak langsung berhubungan dengan responden yang diselidiki dan

merupakan pendukung bagi penelitian yang dilakukan. Umar (1999:43).

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang dihimpun

dari puskesmas, posyandu, yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Baros.

26

Page 27: ASKEP KOMUNITAS

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS RW 8 KELURAHAN SUDAJAYA HILIR

KECAMATAN BAROS KOTA SUKABUMI

A. Pengkajian

1. Riwayat/sejarah

Pada awalnya RW 08 itu termasuk wilayah kabupaten namun pada tahun 2000

menjadi bagian wilayah kota madya/kota sukabumi.

2. Nilai dan Keyakinan

Tidak ada nilai dan keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan

3. Agama

Terdapat mesjid di daerah ini dan semua penduduk menganut agama Islam

Dari diagram berikut dapat dilihat bahwa hampir seluruh warga RW 08 menganut

agama islam (100%). Seluruh RW 08 menganut agama Islam, baik RT 01, 02, dan 03

4. Lingkungan Fisik

Di daerah RW 08 Kelurahan Sudajaya Hilir Kecamatan Baros Kota Sukabumi

dengan jumlah penduduk 154 Kepala Keluarga atau 522 jiwa di Rw. 08 ini, wilayah

atau kawasan rumah penduduk padat atau saling berdempet antar rumah warga.

Kualitas udara di daerah Cibodas sejuk, cukup bersih karena banyak pepohonan dan

sebagian besar wilayahnya sawah. Pengembangan area di daerah Rw. 08 sangat pesat,

apalagi dengan sebagian besar pekerjaaan warga RW 08 sebagai petani, 07,.

Pengelolaan sampah di Rw. 08 kurang efektif, karena masih banyak warga yang tidak

bisa memanfaatkan TPS yang ada, malah lebih baik membuang sampah ke selokan

atau sungai-sungai yang berada di kampung Cibodas Kelurahan Sudajaya Hilir

5. Pengumpulan Data

a. Dimensi Lokasi Binaan

1) Batasan Komunitas

Batas wilayah RW 8 dibatasi

a) Karakteristik batasan wilayah

1. Utara : kelurahan sindang sari

27

Page 28: ASKEP KOMUNITAS

2. Barat : kelurahan sindang sari

3. Selatan : kelurahan cikundul

4. Timur : RW 7

b) Peta wilayah

Terlampir

2) Lokasi Pelayanan Kesehatan

a) Tempat Yankes

Sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat RW 8 Kelurahan Sudajaya

Hilir adalah puskesmas Baros dan puskesmas pembantu

b) Jarak Yankes

Jarak antara puskesmas dengan warga Rw 08 jauh di daearah RW 08

hanya ada pustu dan posyandu sedangkan Puskesmas berada di wilayah

Baros.

c) Cara Mencapai Lokasi Yankes

Bisanya penduduk pergi ke pelayanan kesehatan khususnya posyandu

dengan berjalan kaki, sedangkan sarana transportasi yang digunakan

untuk mencapai puskesmas dan rumah sakit biasanya menggunakan

kendaraan umum (angkot) atau motor.

3) Flora dan Fauna

a) Jenis Tanaman

Secara umum jenis tanaman yang ada di RW 8 Kelurahan Sudajaya Hilir

yaitu padi serta di sebagian pekaragan rumah warga terdiri dari tanaman

hias, padi, juga buah-buahan seperti mangga, jeruk, jambu dll

b) Jenis Hewan ( Ternak )

Jenis binatang yang ada di wilayah di RW 8 Kelurahan Sudajaya Hilir

terdiri dari hewan ternak seperti ayam, burung , dan bebek.

4) Lingkungan Buatan

a) Sarana Olah Raga

Sarana olah raga yang dimanfaatkan oeh warga RW 8 adalah lapang bulu

tangkis yang berada di RW 07 yaitu di sekitar sekolah An-Naba

b) Sarana Rekreasi

Tidak terdapat sarana rekreasi di RW 8 Kelurahan Sudajaya Hilir

c) Lingkungan Pemukiman

28

Page 29: ASKEP KOMUNITAS

Secara umum lingkungan pemukiman didaerah RW 8 Kelurahan

Sudajaya Hilir relatif padat penduduk di sebagian tempat dan sebagian

lagi persawahan yang luas.

b. Dimensi Populasi

1) Ukuran

Jumlah penduduk di RW 8 Kelurahan Karang tengah yang tersebar di 3 RT

yaitu 522 jiwa dengan luas wilayah 16,055 Ha.

2) Kepadatan

a) Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan

Jumlah penduduk di RW 08 = 522 jiwa

Luas Wilayah di RW 08 = 16,055 Ha

c. Dimensi Sistem Sosial

1) Sistem Kesehatan

a). Jenis Pelayanan Kesehatan Yang Tersedia

- Posyandu ; - ada - Jumlah : 1 buah

- Posbindu ; - tidak ada

- Puskesmas ; - tidak ada di tetapi ada puskesmas

pembantu Jumlah : 1 buah

- Klinik swasta ; - tidak ada

b). Jumlah Kader Kesehatan : 3 orang. Keaktifan kader : - aktif

c). Jenis Pembiayaan Kesehatan keluarga

- ASKES

- JAMKESMAS

- TUNAI

- JAMSOSTEK

- ASKESKIN

Program Pemberantasan Buta Huruf

- Tidak ada

2) Sistem Ekonomi

a). Mata Pencaharian : sebagian besar warga masyarakat keluarahan sudajaya

hilir khususnya di RW 08 bermata pencaharian sebagai petani.

b). Industri Rumah Tangga ( Home Industri )

29

Page 30: ASKEP KOMUNITAS

Terdapat industri rumah tangga : - ya - jenis : pembuatan kandang burung

dan pembuatan kusen

3) Sistem Politik

a). Ada tokoh masyarakat formal (RT/ RW ) : - ya

b). Cara Pemilihan Tokoh Masyarakat Formal secara musyawarah : - ya

4) Sistem Komunikasi masyarakat

- Ada jenis sarana komunikasi : hampir seluruh warga masyarakat RW 08

memiliki alat komunikasi pribadi yaitu handphone.

5) Sistem Keagamaan

- Adanya pengajian

6) Sistem Legal

Peraturan atau ketentuan di wilayah/masyarakat : - tidak ada tertulis

7) Sistem Keamanan

Sistem keamanan di penduduk : - ada, jenis system keamana pos kamling

1) Distribusi Frekuensi Data Demografi

30

Page 31: ASKEP KOMUNITAS

\

31

Page 32: ASKEP KOMUNITAS

2. Distribusi frekuensi sesuai indicator PHBS

a. Indikator melahirkan di pelayanan kesehatan

32

Page 33: ASKEP KOMUNITAS

b. Asi ekslusif

c. Indikator menimbang balita setiap 6 bulan

33

Page 34: ASKEP KOMUNITAS

d. Indikator air bersih

34

Page 35: ASKEP KOMUNITAS

35

Page 36: ASKEP KOMUNITAS

36

Page 37: ASKEP KOMUNITAS

e. Indicator mencuci tangan

f. Indicator jamban sehat

37

Page 38: ASKEP KOMUNITAS

38

Page 39: ASKEP KOMUNITAS

g. Indikator pemberantasan jentik nyamuk

39

Page 40: ASKEP KOMUNITAS

40

Page 41: ASKEP KOMUNITAS

h. Indikator keluarga yang mengkonsumsi buah dan sayur

i. Indikator aktifitas fisik

41

Page 42: ASKEP KOMUNITAS

j. Indikator merokok

42

Page 43: ASKEP KOMUNITAS

Indikator sampah

Indikator kandang

43

Page 44: ASKEP KOMUNITAS

44

Page 45: ASKEP KOMUNITAS

B. ANALISA DATA KOMUNITAS

1. Klasifikasi Data

No Data Masalah

1. Hasil wienshield survey :

Sebagian besar warga RW 08 kelurahan Sudajaya

Hilir kurang peduli dengan kebersihan

lingkungannya.

Hasil sensus :

18% warga memiliki kandang ternak dengan: 52

% letak kandang ternak menempel dengan rumah.

66% sumber air bersih berasal dari sumur gali dan

10% dari sungai.

Kualitas air bersih : 24 % kotor.

14% belum mempunyai MCK keluarga di rumah,

Keadaan MCK keluarga 16 % kering dan terbatas,

11% kotor.

Warga membersihkan MCK keluarga : 10 % 1

bulan sekali, 31 % bila perlu.

Penggunaan MCK umum 51%, dan 25 % tidak

pernah dibersihkan, 6 % satu bulan sekali.

51 % tidak melakukan kegiatan 3M

Frekuensi melakukan kegiatan 3M, 24 % tidak

tentu, 14 % sebulan sekali.

Jarak sumber air dengan tempat pebuangan : 24 %

< 10 meter.

Kepemilikan saluran pembuangan air : 61 % tidak

punya.

33% tidak membersihkan saluran air.

Mengkonsumsi buah dan sayur : 45 % seadanya.

72 % tidak membersihakn buah dan sayur

sebelum di konsumsi.

Kegiatan fisik : 40% tidak melakukan kegiatan

fisik

Penyimpangan perilaku

yang tidak sehat (PHBS) di

RW 08 kelurahan Sudajaya

Hilir Kecamatan Baros Kota

Sukabumi.

45

Page 46: ASKEP KOMUNITAS

73 % warga merokok.

47 % merokok di dalam ruang keluarga dan 7 %

di dalam kamar.

Tempat pembuangan sampah : 28 % kesungai, 7

% dibakar.

2. Hasil wienshield survey

Sebagian besar lansia warga di RW 08 Kelurahan

Sudajaya hilir mengeluh rematik, hipertensi,

diabetes melitus (gula).

Hasil sensus :

Jumlah penduduk RW 08 : 522 jiwa,

Jumlah lansia 122 jiwa.

49 % IRT, 36 % buruh/petani, 7 %

wiraswasta, 4% karyawan, 3 % tidak bekerja,

1 % PNS.

Keluhan lansia 3 bulan terakhir : 39% rematik,

35 % hipertensi, 14 % DM, 7% sesak nafas, 5

% lain-lain.

Tempat pemeriksaan kesehatan lansia : 59 %

puskesmas, 13 % ke bidan, 21% rumah sakit,

22% dokter praktek, 10% lain-lain.

Pengetahuan keluarga tentang kesehatan lansia

: 47 % tidak mengetahui.

Pengetahuan lansia tentang adanya Posbindu

2% tahu, dan 98 % tidak tahu.

Penting Posbindu bagi lansia : 44 % penting,

27 % sangat penting, 21 % biasa saja dan 8%

tidak penting.

73 % warga merokok

Resiko tinggi meningkatnya

angka kejadian penyakit

degeneratif

(Rematik,DM,Hipertensi) di

RW 08 Sudajaya Hilir.

46