Upload
mochamad-irvan-badri-lcn
View
369
Download
17
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan pada hakikatnya merupakan bagian integral dari
Pembangunan Nasional yang merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mencapai
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal sebagai unsur kesejahteraan umum yang merupakan bagian
dari tujuan nasional.
Dalam beraktivitas, masyarakat menampilkan perilaku-perilakunya untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Diantara semua perilaku masyarakat, perilaku
kesehatan adalah satu diantara perilaku masyarakat yang belum secara optimal
ditingkatkan. Kesadaran masyarakat akan kesehatan masih dirasakan kurang sehingga
angka kesakitan yang diakibatkan oleh perilaku masyarakat yang tidak baik dirasakan
masih tinggi.
Pembangunan kesehatan masyarakat, terutama pembangunan di tingkat pedesaan
akan sulit dilakukan bila hanya dilaksanakan oleh tim kesehatan saja tanpa melibatkan
masyarakat yang sebenarnya merupakan pelaksanaan utama dalam upaya peningkatan
status kesehatan. Masyarakat cenderung dipandang sebagai obyek atau reservoir dan
tidak diperlakukan sebagai subyek pelaksana sehingga masyarakat hanya bisa menerima
dan beranggapan bahwa upaya kesehatan mutlak hanya tanggung jawab tim kesehatan
saja.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan (Freeman, 1960), yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan sosial (WHO, 1959). Dengan demikian dalam melakukan
perawatan pada masyarakat akan bergantung kepada 3 unsur yaitu keperawatan,
kesehatan masyarakat dan sosial (Peran Serta Masyarakat).
Dalam mengaplikasikan keperawatan komunitas dengan memperoleh wilayah
kajian di RW 08 Kelurahan Sudajaya Hilir Kecamatan Baros Kota Sukabumi, yang juga
merupakan wilayah kerja Puskesmas Baros, dapat digambarkan bahwa terdapat banyak
hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi masalah keperawatan yang berbasis
komunitas.
1
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Berdasarkan tujuan umum dari keperawatan komunitas, tujuan umum dari
upaya Lokakarya Mini (LokMin) adalah untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal
agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka
miliki.
b. Tujuan Khusus
a. Mengkaji kebutuhan dan masalah keperawatan komunitas di masyarakat.
b. Mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan dalam keperawatan komunitas di
masyarakat.
c. Menetapkan intervensi asuhan keperawatan komunitas dalam rangka
mengembangkan kemampuan kelompok, dan masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan
d. Melaksanakn implementasi asuhan keperawatan melalui pendekatan
pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan kebutuhan atau masalah
kesehatan.
e. Mengevaluasi tindakan keperawatan berdasarkan standar dan kriteria yang
telah ditetapkan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas (diadopsi dari pengertian Community Health Nursing)
pertama kali dikenal sejak tahun 1970 yang merupakan kelanjutan sejarah keperawatan
kesehatan publik terutama perkembangan di daratan Eropa dan Amerika. Para perawat
bekerja di klinik-klinik berbasiskan masyarakat yang merupakan koordinasi dalam
menangani berbagai kasus-kasus kesehatan di masyarakat dengan melibatkan disiplin
keilmuan.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal di suatu tempat, saling berinteraksi
satu sama lain, mempunyai minat dan interest yang umum (WHO). Keperawatan
komunitas adalah perpaduan dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat
dalam rangka meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat (DEPKES RI).
Kesehatan masyarakat merupakan ilmu dan seni dalam pencegahan penyakit,
memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui pengorganisasian masyarakat
dalam upaya sanitasi lingkungan, pengawasan penyakit menular, pendidikan mengenai
kebersihan perseorangan, organisasi medis, dan pelayanan keperawatan, diagnosa dini,
dan melakukan tindakan penyakit, mengembangkan perangkat sosial untuk menjamin
kesehatan.
Di Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat
(PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai
institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Keperawatan komunitas merupakan disiplin ilmu kesehatan masyarakat dengan ilmu
keperawatan. Keperawatan komunitas juga dikenal sebagai suatu spesialisasi yang
memiliki unit pelayanan yang berbasiskan pada masyarakat tertentu atau sekumpulan
orang dimana perawat mengambil tanggung jawab untuk menolong meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
3
Dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, maka keperawatan komunitas dapat dilihat
sebagai berikut :
1. Berorientasikan kepada masyarakat, artinya segala kegiatan mulai dari
pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi semua diarahkan dari dan oleh
masyarakat itu sendiri.
2. Fokus pelayanannya ditujukan kepada populasi, artinya bahwa dalam
pelayanan keperawatan ditujukan kepada sekumpulan orang yang didalamnya
terdapat unsur berkaitan antar individu dalam suatu masyarakat.
3. Pelayanan dasar yang bersifat relationsif artinya bahwa pelayanan yang
diberikan meliputi beberapa aspek yang dibutuhkan kerjasama lintas program dan
lintas sektoral.
Perawat komunitas dapat melaksanakan praktek keperawatan pada enam tingkatan
klien yaitu:
1. Individu
2. Keluarga
3. Kelompok
4. Bagian dari populasi
5. Populasi
6. Masyarakat
Melihat kepada beragamnya klien yang dapat dilayani oleh perawat Puskesmas, maka
tempat para perawat Puskesmas untuk melaksanakan praktek keperawatan menyebar dari
tingkatan rumah sampai kepada tingkatan khusus yang ada di masyarakat. Secara rinci
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Rumah, dimana pelayanan keperawatan merupakan kelanjutan dari rumah sakit untuk
dilakukan follow up kesehatan, misalnya perawatan luka, promosi kesehatan yang
meliputi perawatan keluarga, perawatan anak dan lain – lain.
2. Pelayanan kesehatan ambulatory, seperti Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Sekolah meliputi Usaha Kesehatan Sekolah.
4. Industri, baik formal (pabrik-pabrik) maupun informal (home industry).
5. Institusi pelayanan kebutuhan masyarakat seperti tempat penitipan anak dan lain-lain.
6. Institusi keagamaan, seperti pondok pesantren, dan lain – lain.
4
B. Konsep Asuhan Keperawatan komunitas
Dalam keperawatan kesehatan masyarakat, perlu diperhatikan tiga bagian yang
diantaranya yaitu konsep masyarakat dan masalah kesehatan, proses keperawatan
masyarakat di tingkat masyarakat, serta pengelolaan kesehatan masyarakat di Puskesmas.
1. Konsep Dasar Masyarakat dan Masalah Kesehatan
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau istilah lain saling
berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
(Koentjoroningrat, 1990 )
a) Ciri – ciri masyarakat
1. Interaksi diantara sesama anggota masyarakat
2. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
3. Saling bergantung satu dengan lainnya
4. Memiliki adat istiadat tertentu / kebudayaan
5. Memiliki identitas bersama
b) Tipe – tipe masyarakat :
Menurut Gillin dan Gillin lembaga lembaga masyarakat diklasifikasikan
sebagai berikut:
Dilihat dari sudut perkembangannya
1) Cresive institution
Merupakan lembaga masyarakat paling primer, yang secara tidak sengaja
tumbuh dari adat istiadat masyarakat.
2) Enacted institution
Lembaga masyarakat yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu
dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
3) Basic institution
Lembaga kemasyarakatan yang penting untuk memelihara tata tertib dalam
masyarakat.
4) Subsidiari institution
Lembaga kemasyarakatan yang muncul untuk memenuhi kegiatan tertentu saja
c) Ciri – ciri masyarakat Indonesia
1) Masyarakat desa
Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat
5
Hubungan didasarkan atas adat istiadat yang kuat sebagai organisasi sosial
Percaya kepada kekuatan-kekuatan gaib
Tingkat buta hurup relatif tinggi
Berlaku hukum tidak tertulis
Tidak ada lembaga pendidikan khusus dibidang teknologi dan
keterampilan
Sistem ekonomi sebagian besar ditu\jukan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga dan sebagian kecil tujuan dipasaran untuk memenuhi kebutuhan
lainnya
Semangat gotong royong dalam bidang ekonomi sangat kuat
2) Masyarakat madya
Hubungan keluarga tetap kuat, hibingan masyarakat mulai mengendor
Adat istiadat masih menghormati, mulai terbuka dari pengaruh luar
Timbul rasionalitas pada cara berfikir
Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat terutama
pendidikan dasar dan menengah
Tingkat buta hurup mulai menurun
Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis
Ekonomi masyarakat banyak mengarah pada produksi pasaran
Gotong royong tradisional tingkat utnuk keperluan sosial dikalangan
keluarga dan tetangga
3) Ciri – ciri masyarakat modern
Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan pribadi
Hubungan antar manusia dilakukan secara terbuka dalam suasana saling
mempengaruhi
Keperluan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian
Tingkat pendidikan formal tinggi dan merata
Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang komplek
Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar
d) Ciri – ciri masyarakat sehat
1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
6
2. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk
ibu dan anak
3. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar
4. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial
ekonomi masyarkat
5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit
2. Proses Keperawatan Kesehatan Masyarakat Pada Tingkat Masyarakat
Proses keperawatan pada tingkat masyarakat mencakup individu, keluarga dan
kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan keperawatan. Dalam
perawatan kesehatan masyarakat keterlibatan kader kesehatan, tokoh-tokoh
masyarakat formal dan informal sangat diperlukan pada setiap tahap pelayanan
keperawatan secara terpadu dan menyeluruh, sehingga masyarakat benar-benar
mampu dan mandiri dalam setiap upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan yang
diberikan.
a) Pengkajian
Pengkajian dalam asuhan keperawatan komunitas dapat dilihat dari 3 dimensi
komunitas, yaitu dimensi lokasi, dimensi populasi dan dimensi sistem. Masing-
masing dimensi ini mempunyai berbagai variabel dimana antara satu dengan yang
lainnya dapat saling melengkapi.
b) Pengolahan Data
Setelah data diperoleh kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data, dengan
langkah-langkah:
1. Klasifikasi/ kategori data
2. Perhitungan presentasi cakupan menggunakan tally
3. Tabulasi data
4. Interpretasi data
7
c) Analisa Data
Adalah kemampuan untuk mengaitkan dan menghubungkan data untuk
mengetahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat, baik
masalah keperawatan maupun masalah kesehatan.
d) Perumusan Masalah
Berdasarkan analisa data diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi masyarakat. Semua masalah tidak mungkin diatasi sekaligus, sehingga
perlu prioritas masalah.
e) Prioritas Masalah
Perlu mempertimbangkan berbagai faktor :
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi
3) Berat ringannya masalah
4) Kemungkinan masalah untuk diatasi
f) Diagnosa Keperawatan
Ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan
memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik
yang nyata (aktual), dan yang mungkin akan terjadi (potensial). Diagnosa
keperawatan mengandung komponen utama yaitu :
1. Problem (masalah)
2. Etiologi (penyebab)
3. Sign/symptom (tanda atau gejala)
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan :
a. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah
b. Sumber daya yang tersedia dimasyarakat
c. Partisipasi dan peran serta masyarakat
g) Perencanaan
Disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan. Rencana
keperawatan yang tersusun harus mencakup :
1) Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai
2) Rencana tindakan yang akan dilaksanakan
3) Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
h) Merumuskan tujuan
Kriteria rumusan tujuan
8
1. Berfokus kepada masyarakat
2. Jelas dan singkat
3. Dapat diukur dan diobservasi
4. Realistik
5. Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah dan panjang)
6. Melibatkan peran serta masyarakat
i) Rencana Tindakan Keperawatan
Langkah-langkah dalam perencanaan keperawatan kesehatan masyarakat :
1. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
2. Tetapkan alternatif tindakan keperawatan
3. Libatkan peran serta masyarakat
4. Pertimbangan sumber daya dan fasilitas yang tersedia
5. Tindakan yang dilakukan harus memenuhi kebutuhan yang dirasakan oleh
masyarakat
6. Mengarahkan kepada tujuan yang akan dicapai
7. Tindakan harus bersifat realitas
8. Disusun secara berurutan
j) Pelaksanaan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun. Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan keperawatan :
1. Berdasarkan respon masyarakat
2. Disesuaikan dengan sumber daya yang ada di masyarakat
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan diri sendiri serta
lingkungannya
4. Bekerja sama dengan profesi lain
5. Meningkatkan pada aspek peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
6. Mempertimbangkan kebutuhan kesehatan dan keperawatan masyarakat secara
esensial
7. Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat
8. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
keperawatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan keperawatan :
1. Keterlibatan petugas non keperawatan, kader, tokoh masyarakat, dalam rangka
alih peran
9
2. Terselenggaranya rujukan medis dan kesehatan
3. Keterpaduan (tenaga, biaya, waktu, lokasi sarana, perasarana) dengan
pelayanan kesehatan maupun dengan sektor lainnya.
4. Setiap tindakan keperawatan yang dilaksanakan dicatat
k) Evaluasi
Kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Membandingkan hasil tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
2. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari pengkajian sampai
pelaksanaan
3. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai hasil perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi
Kegiatan penilaian :
1) Menentukan perkembangan perawatan kesehatan masyarakat yang
dibutuhkan
2) Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktifitas asuhan keperawatan
yang diberikan
3) Menilai asuhan keperawatan yang diberikan
Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus
baru dalam proses keperawatan
C. Konsep Peerilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
1) Definisi
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat (Depkes,
2007 : 2).
PHBS adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang
yang mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. (Notoatmodjo, 2003 :
118)
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah
10
tangga di lakukan untuk mencapai rumah tangga Ber-PHBS. Rumah tangga Ber-
PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga
2) Manfaat menerapkan PHBS
Bagi Rumah Tangga :
a) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
b) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c) Anggota keluarga giat bekerja.
d) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga.
Bagi Masyarakat:
a) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
b) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah –masalah
kesehatan.
c) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan
jamban, ambulans desa dan lain-lain
3) Indikator PHBS
Terdapat 10 Indikator PHBS antara lain :
a) Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter,
dan tenaga para medis lainnya)yang merupakan orang yang sudah ahli dalam
membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin.
Sehingga Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau
dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan menggunakan perlatan yang aman,bersih, dan steril sehingga
mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
b) Pemberian ASI Eksklusif
Diberikan pada bayi usia 0-6 hanya diberi ASI saja tanpa memberikan
tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa
11
cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,
sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu ibu pertama
berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk
bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.
keunggulan ASI
1. Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan fisik serta kecerdasan.
2. Mengandung zat kekebalan.
3. Melindungi bayi dari alergi.
4. Aman dan terjamin kebersihan, karena langsung disusukan kepada
bayi dalam keadaan segar.
5. Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat
diberikan kapan saja dan di mana saja.
6. Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan
bayi
Manfaat Pemberian ASI
Bagi ibu:
1. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.
2. Mengurangi pendarahan setelah persalinan.
3. Mampercepat pemulihan kesehatan ibu.
4. Menunda kehamilan berikutnya.
5. Mengurangi resiko terkena kanker payudara.
6. Lebih praktis krena ASI lebih mudah di berikan pada saat bayi
membutuhkan.
Bagi bayi:
1. Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
2. Bayi tidak sering sakit.
Bagi keluarga:
1. praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu
formula dan perlengkapannya.
2. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula
misalnya merebus air dan perlengkapannya.
12
c) Menimbang Balita
Penimbangan balita di lakukan setiap bulan mulai dari umur 1 tahun sampai 5
tahun diposyandu di maksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap
bulan. Manfaat penimbangan balita setiap bulan di posyandu :
1) Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
2) Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
3) Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/diare).
d) Menggunakan Air Bersih
Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum,
memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur,
mencuci pakaian, dan sebagainya, Agar kita tidak terkena penyakit atau
terhindar sakit.
syarat-syarat air bersih itu
1) Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indra kita, antara lain
(dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba)
2) Air tidak berwarna harus bening/jernih.
3) Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa
dan kotoran lainnya.
4) Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan
tidak pahit harus bebas dari bahan kimia beracun.
5) Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang.
manfaat menggunakan air bersih
1) Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri,
Thypus, Kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
2) Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
sumber air bersih
1) Mata air
2) Air sumur atau air sumur pompa
3) Air ledeng atau perusahaan air minum
4) Air hujan
5) Air dalam kemasan
13
Bagaimana menjaga kebersihan sumber air bersih
1) Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan
sampah paling sedikit 10 meter.
2) Sumber mata air harus dilindungi dari pencemaran.
3) Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga
bangunannya atidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir
sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi penutup.
4) Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada bercak-bercak kotoran,
tidak berlumut pada lantai/lantai dinding sumur. Ember/gayung
pengambil air harus tetap bersih dan diletakan di lantai (ember/gayung
digantung di tiang sumur).
e) Mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena
tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Kapan saja harus mencuci tangan
1) Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang
binatang, berkebun, dll).
2) Setelah buang air besar
3) Setelah menceboki bayi atau anak
4) Sebelum makan dan menyuapi anak
5) Sebelum memegang makanan
6) Sebelum menyusui bayi
manfaat mencuci tangan
1) Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
2) Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
Flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
3) Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Cara mencuci tangan yang benar
14
1) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
2) Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung
tangan.
3) Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
f) Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan
leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan
air untuk membersihkanya.
Jenis jamban yang digunakan
1) Jamban cemplung
Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang
berfungsi menyimpan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan
kotoran kedasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada
penutup agar tidak berbau.
2) Jamban tangki septik/leher angsa
Adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya
berupa tangki septik kedap air yang befungsi sebagai wadah proses
penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan
resapan.
memilih jenis jamban
1) Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air.
2) Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk :
- Daerah yang cukup air
- Daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan “multiple
latrine” yaitu satu lubang penampungan tinja/tangki septik
digunakan oleh beberapa jamban (satu lubang dapat menampung
kotoran/tinja dari 3-5 jamban)
- Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran/tinja hendaknya
ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.
Alasan harus menggunakan jamban
1) Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.
15
2) Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
3) Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit Diare, Kolera Disentri,Typus, kecacingan, penyakit
saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.
Syarat jamban sehat
1) Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
2) Tidak berbau.
3) Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
4) Tidak mencemari tanah sekitarnya.
5) mudah dibersihkan dan aman digunakan.
6) Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
7) Penerangan dan ventilasi yang cukup.
8) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
9) Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Bagaimana cara memelihara jamban sehat
1) Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
2) Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan
bersih.
3) Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
4) Tidak ada serangga,(kecoa,lalat,) dan tikus yang berkeliaran.
5) Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
6) Bila ada kerusakan, segera perbaiki.
g. Memberantas Jentik di Rumah
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.Pemeriksaan
jentik berkala (PJB) Adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan
nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada didalam rumah seperti bak
mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang air,
alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dll yang dilakukan
secara teratur sekali dalam seminggu.
Pelaku Pemeriksaan Jentik Berkala
16
1) Anggota rumah tangga
2) Kader
3) Juru pemantau jentik (Jumatik)
4) Tenga pemeriksa jentik lainnya.
Hal hal yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik
1) Melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara3 M
plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan
nyamuk). PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan
kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam
Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (kaki gajah) di
tempat-tempat perkembangannya.
2) 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
3) Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum
burung.
4) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak
control, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air
hujan.
5) Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang
dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek, dll).
6) Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu :
- Menggunakan kelambu ketika tidur.
- Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat
nyamuk ; bakar, semprot, oles/usap ke kulit, dll.
- Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar.
- Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai
- Memperbaiki saluran talang air yang rusak
- Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat
yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.
- Memilihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air,
misalnya ikan cupang, ikan nila, dll.
- Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya,
Zodia,Lavender,Rosemerry, dlll.
17
Manfaat Rumah Bebas Jentik
1) Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit
dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
2) Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti
Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Cikungunya atau kaki
gajah.
3) Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.
Cara Pemeriksaan Jentik Berkala
1) Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk
memeriksa tempat yang sering menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk/tempat penampungan air di dalam dan di luar rumah serta
memberikan penyuluhan tentang PSN kepada anggota rumah tangga.
2) Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.
3) Jika ditemukan jentik, anggota rumah tangga diminta untuk ikut.
Menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan
PSN kepada anggota rumah tangga
4) Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik Rumah (kartu
yang ditinggalkan di rumah) dan pada formulir pelaporan ke
puskesmas.
h) Memakan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga mengkonsunsi minimal 3 porsi buah dan 2
porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.Makan sayur dan buah setiap hari
sangat penting, karena mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh dan juga Mengandung serat yang tinggi.
Manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah
1) Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata
2) Vitamin D untuk kesehatan tulang
3) Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda
4) Vitamin K untuk pembekuan darah
5) Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
6) Vitamin B mencegah penyakit beri-beri
18
7) Vitamin B12 meningkatkan nafsu makan.
Manfaat serat yang ada di dalam sayur dan buah
Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang
sangat berfungsi untuk memelihara usus. Serata tidak dapat dicerna oleh
pencernaan sehingga serat tidak menghasilkan tenaga dan dibuang melalui
tinja. Serat tidak untuk mengenyangkan tetapi dapat menunda
pengosongan lambung sehingga orang menjadi tidak cepat lapar.Manfaat
makanan berserat, yaitu:
1) Mencegah Diabetes .
2) Melancarkan buang air besar.
3) Menurunkan berat badan.
4) Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi)
5) Membuat awet muda.
6) Mencegah kanker
7) Memperindah kulit, rambut dan kuku.
8) Membantu mengatasi Anemia (kurang darah)
9) Membantu perkembangan bakteri yang baiok dalam usus.
Sayur harus dimakan 2 porsi setiap hari, dengan ukuran satu porsi
sama dengan satu mangkuk sayuran segar atau setengah mangkuk
sayuran matang. Sebaiknya sayuran dimakan segar atau dikukus,
karena jika direbus cenderung melarutkan vitamin dan mineral.
Buah-buahan harus dimakan 2-3 kali sehari. Contohnya, setiap kali
makan setengah mangkuk buah yang diiris, satu gelas jus atau satu
buah jeruk, apel, jambu biji atau pisang. Makanlah berbagai macam
buah karena akan memperkaya variasi zat gizi yang terkandung dalam
buah.
Semua sayur bagus dimakn, terutama sayuran yang berwarna
(hijau tua, kuning, dan oranye) seperti bayam, kangkung, daun katuk,
wortel, selada hijau atau daun singkong.
Semua buah bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna
(merah, kuning) seperti mangga, papaya, jeruk, jambu biji atau apel
lebih banyak kandungan vitamin dan mineral serta seratnya.
19
Pilihan buah dan sayur yang bebas pestisida dan zat berbahaya
lainnya. Biasanya cirri-ciri sayur dan buah yang baik ada sedikit
lubang bekas dimakan ulat dan tetap segar.
Cara mengolah sayur dan buah dengan tidak merusak atau mengurangi
kandungan gizinya
Konsumsi sayur dan buah yang tidak merusak kandungan gizinya
adalah dengan memakannya dalam keadaan mentah atau dikukus. Direbus
dengan air akan melarutkan beberapa vitamin dan mineral yang terkandung
dalam sayur dan buah tersebut. Pemanasan tinggi akan menguraikan
beberapa vitamin seperti vitamin C.
Peran keluarga untuk menanamkan Kebiasaan makan sayur dan buah
1) Memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayur dan buah
2) Menyediakan sayur dan buah setiap hari di rumah dengan harga
terjangkau.
3) Perkenalan sejak dini kepada anak kebiasaan makan sayur dan buah
pagi, siang, dan malem
4) Memanfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk mengingatkan
tentang pentingnya makan sayur dan buah.
i) Melakukan aktifitas Fisik
Semua anggota keluarga melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari.
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,
mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar
sepanjang hari dengan jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan seperti berupa
kegiatan sehari-hari, yaitu: berjalan kaki, berkebun, kerja tana, mencuci
pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga, membawa
belanjaan, Bisa berupa olah raga, yaitu: push up, lari ringan, bermain bola,
berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat.
Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30menit dalam
sehari, sehingga dapat menyehatkanjantung, paru-paruserta alat tubuh lainnya.
Jika lebih banyak waktu yang di gunakan untuk beraktivitas fisik maka manfaat
yang di peroleh juga lebih banyak. Jika kegiatan ini di lakukan setiap hari
secara teratur maka dalam waktu 3 bulan kedepan akan terasa hasilnya.
20
Cara melakukan aktifitas yang benar
1) Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit.jika belum terbiasa
dapat di mulai dengan beberapa menit setiap hari dan di tingkatkan
secara bertahap.
2) Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
3) Awali aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan.
4) Lakukan gerakan ringan dan perlahan ditingkatkan sampai sedang.
5) Jika sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut, lakukan secara rutin
paling sedikit 30 menit setiap hari.
Keuntungan melakukan aktivitas fisik secara teratur
1) Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan
darah tinggi, kencing manis, dll.
2) Berat badan terkendali
3) Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
4) Bentuk tubuh menjadi bagus
5) Lebih percaya diri
6) Lebih bertenaga dan bugar
7) Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik
Tips dalam beraktivitas fisik :
1) Jalan cepat : perlu sepatu yang lebih enak di pakai agar kaki nyaman
dan sehat, apalagi untuk berjalan ke ke kantor atau naik tangga.
2) Rrenang, lakukan renang secepat mungkin dengan nafas yang dalam
Peran keluarga dan kader untuk mendorong anggota keluarga melakukan
aktivitas fisik setiap hari
1) Manfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk mengingatkan tentang
pentingnya melakukan akytivitas fisik
2) Bersama anggota keluarga sering melakukan kegiatan fisik secara
bersama, misalnya kalan pagi bersama, membersihkan rumah secara
bersama-sama, dll.
3) Ada pembagian tugas untuk membersihkan rumah atau melaksanakan
pekerjaan di rumah
4) Kader mendorong lingkungan tempat tinggal untuk menyediakan
fasilitas olahraga dan tempat bermain untuk anak.
21
5) Kader memberikan penyuluhan tentang pentingnya melakukan
aktivitas fisik.
j) Tidak Merokok
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat
pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang di hisap akan di keluarkan
sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, diantanya yang paling berbahaya adalah
Nikotin, Tar, dan Carbon monoksida (CO). Nikotin menyebabkan ketagihan
dan merusak jantung dan aliran darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-
paru dan kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa
oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
Perokok aktif dan perokok pasif
1) Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin
dengan sekecil apapun walaupun itu Cuma 1 batang dalam sehari. Atau
orang yang menghisap rokok walau walau tidak rutin sekalipun atau
hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok Cuma sekedar
menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.
2) Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap
rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup
dengan orang yang sedang merokok.
Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari asap rokok.
Perokok pasif harus berani menyuarakan haknya tidak menghirup asap
rokok.
Bahaya perokok aktif dan perokok pasif
1) Menyebabkan kerontokan rambut
2) Gangguan pada mata, seperti katarak.
3) Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.
4) Menyebabkan paru-paru kronis.
5) Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
6) Menyebabkan stroke dan serangan jantung.
7) Tulang lebih mudah patah.
8) Menyebabkan kanker kulit.
9) Menyebabkan kemandulan dan impotensi.
22
10) Menyebabkan kanker rahim dan keguguran.
Cara berhenti merokok
Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu Berhenti Seketika,
Menunda, dan Mengurang. Hal yang paling utama adalah niat dan tekad
yang bulat untuk melaksanakan cara tersebut :
1) Berhenti Seketika
Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil. Bagi perokok berat,
mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek
ketagihan karena rokok mengandung zat Adiktif.
2) Menunda
Perokok dapat menunda menghisap rokok pertama 2 jam setiap hari
sebelumnya dan selama 7 hari berturut-turut. Sebagai contoh :
seorang perokok biasanya merokok setiap hari pada pukul 07.00
pagi, maka pada:
Hari 1 : pukul 09.00
Hari 2 : pukul 11.00
Hari 3 : pukul 13.00
Hari 4 : pukul 15.00
Hari 5 : pukul 17.00
Hari 6 : pukul 19.00
Hari 7 : pukul 21.00
3) Mengurangi
Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-
angsur dengan jumlah yang sama sampa 0 batang pada hari ke 7
atau yang ditetapkan. Misalnya dalam sehari-hari seorang perokok
menghabiskan 28 batang rokok maka Si perokok dapat
merencanakan pengurangan jumlah rokok selama 7 hari dengan
jumlah pengurangan sebanyak 4 batang sehari. Sebagai contoh :
Hari 1 : 24 btang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
23
Hari 7 : 0 batang
Peran keluarga dan kader untuk menciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok
1) Memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku tidak merokok
kepada seluruh anggota keluarga.
2) Menggalang kesepakatan keluarga umtuk mwnciptakan Rumah Tanpa
Asap Rokok.
3) Menegur anggoata rumah tangga yang merokok di dalam rumah.
4) Tidak memberi dukungan kepada orang yang merokok dalam bentuk
apapun, antara lain dengan tidak memberikan uang untuk membeli
rokok,tidak memberikan kesempatan siapa pun untuk merokok di
dalam rumah, tidak menyediakan asbak.
5) Tidak menyuruh anaknya membelikan rokok untuknya.
6) Orang tua bisa menjadi panutan dalam perilaku tidak merokok.
7) Melarang anak tidak merokok bukan karena alasan ekonomi, tetapi
justru karena alas an kesehatan.
24
BAB III
METODE ASUHAN KEPERAWATAN
1. Rancangan Asuhan
Rancangan asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan oleh kelompok adalah
menggambarkan kegiatan Asuhan Keperawatan Komunitas dengan pendekatan analitik
deskriftif.
2. Populasi dan Sample
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi. (Arikunto, 2006:130)
Sesuai dengan hal tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah
semua masyarakat warga RW 08 Kelurahan Sudajaya Hilir Kecamatan Baros
Kota Sukabumi yang berjumlah 154 Kepala Keluarga atau 522 jiwa.
Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan
penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil
penelitian sampel. (Arikunto, 2006:131)
Adapun sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu
seluruh warga masyarakat RW 08 keluaraha Sudajaya Hilir Kecamatan Baros
Kota sukabumi yang terdiri dari 154 kepala keluarga
3. Variable dan Sub variabel
Variabel adalah suatu konsep (konstruk) yang telah didefinisikan secara
spesifik sehingga menentukan observasi yang tepat dan pengukuran dapat tercapai
(Dorothy Young, 2000: 84). Adapun yang menjadi variabel dalam hal ini adalah
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), dan yang menjadi sub variabelnya adalah 10
indikator PHBS yang terdiri dari :
1. Persalinan yang ditolong oleh Tenaga Kesehatan
2. Memberikan makan bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang bayi secara rutin
4. Menggunakan air bersih
25
5. Mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di Rumah
8. Memakan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik
10. Tidak merokok
4. Tekhnik dan Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dimana
responden tinggal menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari kuesioner, juga
dengan observasi situasi
1) Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu
atau perorangan seperti hasil dari hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan
oleh peneliti Umar (1999: 43). Data primer dalam penelitian ini merupakan data
yang diperoleh secara langsung dari jawaban responden melalui kuesioner.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan,
baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain Jadi data sekunder merupakan data
yang secara tidak langsung berhubungan dengan responden yang diselidiki dan
merupakan pendukung bagi penelitian yang dilakukan. Umar (1999:43).
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang dihimpun
dari puskesmas, posyandu, yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Baros.
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS RW 8 KELURAHAN SUDAJAYA HILIR
KECAMATAN BAROS KOTA SUKABUMI
A. Pengkajian
1. Riwayat/sejarah
Pada awalnya RW 08 itu termasuk wilayah kabupaten namun pada tahun 2000
menjadi bagian wilayah kota madya/kota sukabumi.
2. Nilai dan Keyakinan
Tidak ada nilai dan keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan
3. Agama
Terdapat mesjid di daerah ini dan semua penduduk menganut agama Islam
Dari diagram berikut dapat dilihat bahwa hampir seluruh warga RW 08 menganut
agama islam (100%). Seluruh RW 08 menganut agama Islam, baik RT 01, 02, dan 03
4. Lingkungan Fisik
Di daerah RW 08 Kelurahan Sudajaya Hilir Kecamatan Baros Kota Sukabumi
dengan jumlah penduduk 154 Kepala Keluarga atau 522 jiwa di Rw. 08 ini, wilayah
atau kawasan rumah penduduk padat atau saling berdempet antar rumah warga.
Kualitas udara di daerah Cibodas sejuk, cukup bersih karena banyak pepohonan dan
sebagian besar wilayahnya sawah. Pengembangan area di daerah Rw. 08 sangat pesat,
apalagi dengan sebagian besar pekerjaaan warga RW 08 sebagai petani, 07,.
Pengelolaan sampah di Rw. 08 kurang efektif, karena masih banyak warga yang tidak
bisa memanfaatkan TPS yang ada, malah lebih baik membuang sampah ke selokan
atau sungai-sungai yang berada di kampung Cibodas Kelurahan Sudajaya Hilir
5. Pengumpulan Data
a. Dimensi Lokasi Binaan
1) Batasan Komunitas
Batas wilayah RW 8 dibatasi
a) Karakteristik batasan wilayah
1. Utara : kelurahan sindang sari
27
2. Barat : kelurahan sindang sari
3. Selatan : kelurahan cikundul
4. Timur : RW 7
b) Peta wilayah
Terlampir
2) Lokasi Pelayanan Kesehatan
a) Tempat Yankes
Sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat RW 8 Kelurahan Sudajaya
Hilir adalah puskesmas Baros dan puskesmas pembantu
b) Jarak Yankes
Jarak antara puskesmas dengan warga Rw 08 jauh di daearah RW 08
hanya ada pustu dan posyandu sedangkan Puskesmas berada di wilayah
Baros.
c) Cara Mencapai Lokasi Yankes
Bisanya penduduk pergi ke pelayanan kesehatan khususnya posyandu
dengan berjalan kaki, sedangkan sarana transportasi yang digunakan
untuk mencapai puskesmas dan rumah sakit biasanya menggunakan
kendaraan umum (angkot) atau motor.
3) Flora dan Fauna
a) Jenis Tanaman
Secara umum jenis tanaman yang ada di RW 8 Kelurahan Sudajaya Hilir
yaitu padi serta di sebagian pekaragan rumah warga terdiri dari tanaman
hias, padi, juga buah-buahan seperti mangga, jeruk, jambu dll
b) Jenis Hewan ( Ternak )
Jenis binatang yang ada di wilayah di RW 8 Kelurahan Sudajaya Hilir
terdiri dari hewan ternak seperti ayam, burung , dan bebek.
4) Lingkungan Buatan
a) Sarana Olah Raga
Sarana olah raga yang dimanfaatkan oeh warga RW 8 adalah lapang bulu
tangkis yang berada di RW 07 yaitu di sekitar sekolah An-Naba
b) Sarana Rekreasi
Tidak terdapat sarana rekreasi di RW 8 Kelurahan Sudajaya Hilir
c) Lingkungan Pemukiman
28
Secara umum lingkungan pemukiman didaerah RW 8 Kelurahan
Sudajaya Hilir relatif padat penduduk di sebagian tempat dan sebagian
lagi persawahan yang luas.
b. Dimensi Populasi
1) Ukuran
Jumlah penduduk di RW 8 Kelurahan Karang tengah yang tersebar di 3 RT
yaitu 522 jiwa dengan luas wilayah 16,055 Ha.
2) Kepadatan
a) Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan
Jumlah penduduk di RW 08 = 522 jiwa
Luas Wilayah di RW 08 = 16,055 Ha
c. Dimensi Sistem Sosial
1) Sistem Kesehatan
a). Jenis Pelayanan Kesehatan Yang Tersedia
- Posyandu ; - ada - Jumlah : 1 buah
- Posbindu ; - tidak ada
- Puskesmas ; - tidak ada di tetapi ada puskesmas
pembantu Jumlah : 1 buah
- Klinik swasta ; - tidak ada
b). Jumlah Kader Kesehatan : 3 orang. Keaktifan kader : - aktif
c). Jenis Pembiayaan Kesehatan keluarga
- ASKES
- JAMKESMAS
- TUNAI
- JAMSOSTEK
- ASKESKIN
Program Pemberantasan Buta Huruf
- Tidak ada
2) Sistem Ekonomi
a). Mata Pencaharian : sebagian besar warga masyarakat keluarahan sudajaya
hilir khususnya di RW 08 bermata pencaharian sebagai petani.
b). Industri Rumah Tangga ( Home Industri )
29
Terdapat industri rumah tangga : - ya - jenis : pembuatan kandang burung
dan pembuatan kusen
3) Sistem Politik
a). Ada tokoh masyarakat formal (RT/ RW ) : - ya
b). Cara Pemilihan Tokoh Masyarakat Formal secara musyawarah : - ya
4) Sistem Komunikasi masyarakat
- Ada jenis sarana komunikasi : hampir seluruh warga masyarakat RW 08
memiliki alat komunikasi pribadi yaitu handphone.
5) Sistem Keagamaan
- Adanya pengajian
6) Sistem Legal
Peraturan atau ketentuan di wilayah/masyarakat : - tidak ada tertulis
7) Sistem Keamanan
Sistem keamanan di penduduk : - ada, jenis system keamana pos kamling
1) Distribusi Frekuensi Data Demografi
30
\
31
2. Distribusi frekuensi sesuai indicator PHBS
a. Indikator melahirkan di pelayanan kesehatan
32
b. Asi ekslusif
c. Indikator menimbang balita setiap 6 bulan
33
d. Indikator air bersih
34
35
36
e. Indicator mencuci tangan
f. Indicator jamban sehat
37
38
g. Indikator pemberantasan jentik nyamuk
39
40
h. Indikator keluarga yang mengkonsumsi buah dan sayur
i. Indikator aktifitas fisik
41
j. Indikator merokok
42
Indikator sampah
Indikator kandang
43
44
B. ANALISA DATA KOMUNITAS
1. Klasifikasi Data
No Data Masalah
1. Hasil wienshield survey :
Sebagian besar warga RW 08 kelurahan Sudajaya
Hilir kurang peduli dengan kebersihan
lingkungannya.
Hasil sensus :
18% warga memiliki kandang ternak dengan: 52
% letak kandang ternak menempel dengan rumah.
66% sumber air bersih berasal dari sumur gali dan
10% dari sungai.
Kualitas air bersih : 24 % kotor.
14% belum mempunyai MCK keluarga di rumah,
Keadaan MCK keluarga 16 % kering dan terbatas,
11% kotor.
Warga membersihkan MCK keluarga : 10 % 1
bulan sekali, 31 % bila perlu.
Penggunaan MCK umum 51%, dan 25 % tidak
pernah dibersihkan, 6 % satu bulan sekali.
51 % tidak melakukan kegiatan 3M
Frekuensi melakukan kegiatan 3M, 24 % tidak
tentu, 14 % sebulan sekali.
Jarak sumber air dengan tempat pebuangan : 24 %
< 10 meter.
Kepemilikan saluran pembuangan air : 61 % tidak
punya.
33% tidak membersihkan saluran air.
Mengkonsumsi buah dan sayur : 45 % seadanya.
72 % tidak membersihakn buah dan sayur
sebelum di konsumsi.
Kegiatan fisik : 40% tidak melakukan kegiatan
fisik
Penyimpangan perilaku
yang tidak sehat (PHBS) di
RW 08 kelurahan Sudajaya
Hilir Kecamatan Baros Kota
Sukabumi.
45
73 % warga merokok.
47 % merokok di dalam ruang keluarga dan 7 %
di dalam kamar.
Tempat pembuangan sampah : 28 % kesungai, 7
% dibakar.
2. Hasil wienshield survey
Sebagian besar lansia warga di RW 08 Kelurahan
Sudajaya hilir mengeluh rematik, hipertensi,
diabetes melitus (gula).
Hasil sensus :
Jumlah penduduk RW 08 : 522 jiwa,
Jumlah lansia 122 jiwa.
49 % IRT, 36 % buruh/petani, 7 %
wiraswasta, 4% karyawan, 3 % tidak bekerja,
1 % PNS.
Keluhan lansia 3 bulan terakhir : 39% rematik,
35 % hipertensi, 14 % DM, 7% sesak nafas, 5
% lain-lain.
Tempat pemeriksaan kesehatan lansia : 59 %
puskesmas, 13 % ke bidan, 21% rumah sakit,
22% dokter praktek, 10% lain-lain.
Pengetahuan keluarga tentang kesehatan lansia
: 47 % tidak mengetahui.
Pengetahuan lansia tentang adanya Posbindu
2% tahu, dan 98 % tidak tahu.
Penting Posbindu bagi lansia : 44 % penting,
27 % sangat penting, 21 % biasa saja dan 8%
tidak penting.
73 % warga merokok
Resiko tinggi meningkatnya
angka kejadian penyakit
degeneratif
(Rematik,DM,Hipertensi) di
RW 08 Sudajaya Hilir.
46