16
ASKEP KETOASIDOSIS DIABETIKUM ANI WIDIASTUTI

ASKEP KETOASIDOSIS DIABETIKUM.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • ASKEP KETOASIDOSIS DIABETIKUMANI WIDIASTUTI

  • Definisi Ketoasidosis DiabetikumMerupakan gangguan metabolisme akut yang terjadi pada hiperglikemi yang tidak terkontrol akibat defisiensi insulin absolut atau relativeDapat mengancam kehidupan oleh karena terjadi dehidrasi berat akibat osmotik diuretik, gangguan keseimbangan elektrolit dan terjadinya shock/Merupakan keadaan dekompensasi kekacauan metabolic yang ditandai oleh trias gejala yaitu hiperglikemia, asidosis dan ketosis

  • FAKTOR PENCETUS

    InfeksiInfeksi merupakan faktor pencetus yang paling sering. Pada keadaan infeksi kebutuhan tubuh akan insulin tiba-tiba meningkat. Infeksi yang biasa dijumpai adalah infeksi saluran kemih dan pneumonia. Jika ada keluhan nyeri abdomen, perlu dipikirkan kemungkinan kolesistitis, iskemia usus, apendisitis, divertikulitis, atau perforasi usus. Bila pasien tidak menunjukkan respon yang baik terhadap pengobatan KAD, maka perlu dicari infeksi yang tersembunyi (misalnya sinusitis, abses gigi, dan abses perirektal). 2. Infark Miokard Akut (IMA)Pada IMA terjadi peningkatan kadar hormon epinefrin yang cukup untuk menstimulasi lipolisis, hiperglikemia, ketogenesis dan glikogenolisis. 3. Pengobatan insulin dihentikanAkibatnya insulin berkurang sehingga terjadi hiperglikemia dan diuresis osmotik yang mengakibatkan dehidrasi dan gangguan elektrolit. 4. StresStres jasmani, kadang-kadang stres kejiwaan dapat menyebabkan KAD, kemungkinan karena kenaikan kadar kortisol dan adrenalin.5. Hipokalemia. Akibat hipokalemia adalah penghambatan sekresi insulin dan turunnya kepekaan insulin. Ini dapat terjadi pada penggunaan diuretik.

  • Patofisiologipatofisiologi KAD.doc

  • TANDA DAN GEJALA

    Hiperglikemi : gula darah meningkat, glukosuriaAsidosis metabolic : ketonemia, ketosuria, pH rendah, HCO3 ,pCO2, frek. Pernafasan ( kussmaul ) , nafas berbau ketonDiuresis osmotic : poliuri , polidipsi , dehidrasi , hipotensi , hemokonsentrasi , gangguan keseimbangan elektrolit.Mekanisme kompensasi : produksi urine meningkat , kadar Na+ , tekanan darah , N, P , konstriksi periferDekompensasi : koma , vasodilatasi , kulit hangat , tanda tanda syok

  • Pemeriksaan Diagnostik

    Kadar glukosa darah: > 250 mg /dl tetapi tidak > 800 mg/dlElektrolit darah (tentukan corrected Na) dan osmolalitas serum. Analisis gas darah, BUN dan kreatinin.Darah lengkap (pada KAD sering dijumpai lekositosis),, urinalisis (dan kultur urine bila ada indikasi).Foto thorak .Ketosis (Ketonemia dan Ketonuria)Aseton plasma (keton) : positif secara mencolokOsmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/lPemeriksaan Osmolalitas = 2[Na+K] + [GDR/18] + [UREUM/6]Hemoglobin glikosilat (HbA1c) : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang mencerminkan kontrol DM yang kurang selama 4 bulan terakhirGas darah arteri : biasanya menunjukkan pH < 7,3 dan penurunan pada HCO3 250 mg/dl

  • Kriteria diagnosis

    Kadar glukosa: > 250 mg/dlPH: < 7,35HCO3: rendahAnion gap: tinggiKeton serum: positif atau ketonuria

  • Manajemen kolaboratif

    Memperbaikai volume darah sirkulasiMengganti keadaan metabolism lemak menjadi katabolisme karbohidrat dengan pemberian insulinIdentifikasi dan memperbaiki factor-faktor pencetus KADMemperbaiki kesimbangan cairan dan elektrolit

  • Memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit

    Fase awal NaCl 0,9% 2 lt/jamBicnat dalam ketoasidosis diharapkan diberikan pada saat rehidrasi awal, setelah guyur NaCl. Bicnat diberikan bila Ph dibawah 7,1Kenudian 1 lt/jam selama 4 jamSelamjutnya 500 cc/jamIni berlaku pada klien tanpa komplikasi gaga ginjal dan jantungSaat NaClmasuk 1 liter, insulin mulai diberikan perdrip: dosis awal 10 unit/jam dengan pemantauan gula darah perjam selama 12 jamSeiring pemberian drip insulin, berikan juga drip KCl 50 meq/8 jam/kolfJika dalam waktu 12 jam gula darah sudah mencapai < 200 mg/dl, perlu ditambah Dex 5%, periksa GD tiap 4 jam dan berikan insulin secara sliding scaleBila GD stabil, drip insulin distop, KCl di stopSliding scale dilanjutkan tiap 6 jam, minimal 24 jamNaCl dan Dex 5 % maintenance, sampai intake peroral adekuat

  • Jadi dapt disimpulkan jalur infuse yang digunakan:

    Jalur I: drip insulin 10 unit dalam 100 cc NaCl 0,9% (mikrodrip)Jalur II: 500 cc NaCl 0,9 % + KCl 50 meq 8 jam/kolfJalur III: NaCl 0,9 %Jalur IV: Dex 5%

  • Penatalaksanaan

    Prinsip terapi KAD adalah dengan mengatasi dehidrasi, hiperglikemia, dan ketidakseimbangan elektrolit, serta mengatasi penyakit penyerta yang ada.Pengawasan ketat, KU jelek masuk HCU/ICUFase I/Gawat :a) Rehidrasi1) Berikan cairan isotonik NaCl 0,9% atau RL 2L loading dalam 2 jam pertama, lalu 80 tpm selama 4 jam, lalu 30-50 tpm selama 18 jam (4-6L/24jam)2) Atasi syok (cairan 20 ml/kg BB/jam)3) Bila syok teratasi berikan cairan sesuai tingkat dehidrasi4) Rehidrasi dilakukan bertahap untuk menghindari herniasi batang otak (24 48 jam).5) Bila Gula darah < 200 mg/dl, ganti infus dengan D5%6) Koreksi hipokalemia (kecepatan max 0,5mEq/kgBB/jam)7) Monitor keseimbangan cairan

  • PENGKAJIAN

    RIWAYAT KEPERAWATANJika pasien sudah di curigai diabetes maka dengan segera lakukan pengkajian berikut :Riwayat DM tipe I/IIPenatalaksanaan sehari-hari :diet , termasuk pelanggaran terhadap dietpengobatan : insulin/obat oral hipoglikemikmonitoring glukosaKemungkinan factor-faktor pencetus ( infeksi , stressor psikologis atau fisik )Penurunan BB yang tidak diketahui penyebabnya

  • DIAGNOSA KEPERAWATAN

    Deficit volume cairan b.d osmotic diuresisGangguan proses metabolisme (nutrisi) b.d ketidakcukupan insulin untuk memenuhi kebutuhan metabolismeGangguan keseimbangan elektrolit b.d osmotic diuresisGangguan keseimbangan asam-basa b.d peningkatan sisa metabolic asamKurang pengetahuan

  • IntervensiDX I

    Identitas riwayat tentang durasi, intensitas gejala, mis. : vomitus, urin >>>Monitor tanda- tanda vital ; pola pernafasan ( pernafasan kussmaul ); Suhu, kelembaban kulit; Nadi perifer, capilary refillUkur pemasukan dan pengeluaran cairanBerikan cairan secara intravenaUkur BB tiap hari untuk mengukur dehidrasi, jira penurun lebih dari 5% dari BB ( penurunan 1 kg/ hari ) Beri baju tipis yang menyerap keringat, bila suhu meningat

  • Intervensi DX II

    Timbang BB untuk mengetahui kebutuhan nutrisi, sebagai data evaluasi untuk mengetahui klien tersebut normo/ under/ over weightAuskultasi bising ususBerikan cairan yang mengandung zat- zat gizi dan elektrolit segera setelah klien dapat mentoleransi makanan peroralKerjasama ahli giziKolaborasi pasang NGT bila perluNutrisi parental bila kalori belum terpenuhi