27
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. Su DENGAN DIABETES MELITUS DI RT 14 RW 0 2 DUSUN KRAJAN DESA GADING KULON KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG A. DATA UMUM KELUARGA a. Nama kepala keluarga : Tn. Se b. Umur : 53 tahun c. Agama : Islam d. Pendidikan : SD e. Pekerjaan : Tani f. Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia g. Alamat : RT 14 RW 02 Dusun Krajan Desa Gading Kulon h. Anggota keluarga : No Nama Jenis kelami n Usia Agama Status dalam keluarga Pendidika n Pekerjaa n 1. Tn. Se L 53 th Islam KK SD Tani 2. Ny. Su P 53 th Islam Istri SD IRT 3. Tn. Sj L 26 th Islam Anak menantu SMK Tani 4. Ny. L P 23 th Islam Anak SMK IRT 5. An. A P 1bl n Islam Cucu - - i. Bentuk keluarga : keluarga besar (Extended family) yang terdiri dari kakek, nenek, suami, istri dan anak j. Genogram : Ny.Su Tn.Se

Askep Keluarga Tn.se

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep Keluarga Tn.se

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. Su

DENGAN DIABETES MELITUS DI RT 14 RW 0 2 DUSUN KRAJAN DESA GADING KULON

KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG

A. DATA UMUM KELUARGA

a. Nama kepala keluarga : Tn. Se

b. Umur : 53 tahun

c. Agama : Islam

d. Pendidikan : SD

e. Pekerjaan : Tani

f. Suku / Bangsa: Jawa/ Indonesia

g. Alamat : RT 14 RW 02 Dusun Krajan Desa Gading Kulon

h. Anggota keluarga :

No Nama Jenis

kelamin

Usia Agama Status dalam

keluarga

Pendidikan Pekerjaan

1. Tn. Se L 53 th Islam KK SD Tani

2. Ny. Su P 53 th Islam Istri SD IRT

3. Tn. Sj L 26 th Islam Anak menantu SMK Tani

4. Ny. L P 23 th Islam Anak SMK IRT

5. An. A P 1bln Islam Cucu - -

i. Bentuk keluarga : keluarga besar (Extended family) yang terdiri dari

kakek, nenek, suami, istri dan anak

j. Genogram :

Ny.Su Tn.Se

Keterangan :

: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan : Garis tinggal 1 rumah

k. Sifat Keluarga

1). Pengambilan Keputusan

Jika ada masalah dalam keluarga, keputusan diambil oleh Tn. Se atas dasar

musyawarah dengan seluruh anggota keluarga.

Page 2: Askep Keluarga Tn.se

2). Kebiasaan Hidup Sehari-hari

a) Kebiasaan tidur / istirahat

Tn. Se biasa tidur siang kurang lebih selama 0,5 sampai 1 jam, tidur malam

antara jam 09.00 s/d 05.00.

b) Kebiasaan rekreasi

Kebiasaan rekreasi keluarga adalah nonton TV, selain itu Tn. Se dan Ny.Su

menghibur diri dengan bercanda dan bermain bersama cucunya.

c) Kebiasaan makan keluarga

Keluarga rata-rata sehari makan sebanyak 3x, menu yang dihidangkan terdiri

dari nasi, sayur, lauk dan kadang-kadang buah. Untuk Ny. Su menunya

hampir sama dengan anggota keluarga yang lain, tetapi nasinya diganti

dengan nasi jagung atau nasi yang di nanak kemarin.

l. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Sebagai kepala keluarga Tn. Se bekerja sebagai petani dan anak menantunya Tn. Sj

juga bekerja sebagai petani, sedangkan istri Tn.Se kadang-kadang membantu di

sawah.

m. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)

Tn.Se dan keluarganya sama-sama berasal dari satu suku, yaitu suku Jawa. Keluarga

dipengaruhi oleh adat istiadat dan budaya Jawa. Bahasa yang digunakan sehari-hari

adalah bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.

n. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)

Semua keluarga Tn.Se memeluk agama Islam. Semua anggota keluarga

melaksanakan ibadah sholat 5 waktu dan puasa Romadhon. Tn.Se dan Ny. Su tidak

mengikuti tahlilan yang diadakan desa tiap minggu, karena Ny. Su baru tinggal di

rumah tersebut selama 1 bulan karena sebelumnya Ny. Su bekerja sebagai

pengasuh bayi di Blimbing.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

_____Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak dewasa

(pelepasan), karena anak terakhir Tn.Se berada pada usia dewasa 29 th, belum

berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua (Tn.J dan Ny.S)

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah keluarga usia

pertengahan, karena tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa

(pelepasan) belum terpenuhi oleh karena anak terakhir Tn. J belum menikah.

c. Riwayat keluarga inti

Tn. Se dan Ny. Su menikah dan mempunyai 1 orang anak. Sekarang Tn. Se dan

Ny.Su tinggal bersama anak, menantunya dan cucunya.

d. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami)

Ke dua orang tua Tn. Se dan Ny. Su sudah meninggal dan sekarang Tn. Se dan Ny.

Su tinggal bersama anak semata wayangnya.

Page 3: Askep Keluarga Tn.se

C. LINGKUNGAN

a. Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan)

a) Dinding Rumah

Terbuat dari batubata yang dilapisi semen, tidak lembab ataupun berjamur.

b) Atap Rumah

Terbuat dari genting. Terpasang plafon sebagai langit-langit rumah yang

terbuat dari triplek.

c) Lantai

Terbuat dari semen/plester. Kebersihan sangat dijaga, hal ini tampak dari

lantainya yang bersih. Keluarga mempunyai kebiasaan tidak memakai sandal

di dalam rumah.

d) Kamar Tidur

Terdapat 3 kamar tidur di dalam rumah dan satu tempat tidur yang diletakkan

di depan tv.

e) Status Rumah

Rumah sendiri.

b. Ventilasi dan penerangan

_____Rumah mendapat ventilasi yang kurang. Hal ini terlihat dari jendela ruang tamu

ditutup.

c. Persediaan air bersih

Air bersih diperoleh dari sumber mata air dari pegunungan yang dialirkan ke rumah-

rumah warga.

d. Pembuangan sampah

Sampah dibuang ke tempat sampah yang di belakang rumah yang dibuat dengan

cara menggali tanah, setelah sampah kering baru di bakar.

e. Pembuangan air limbah

Pembuangan air limbah (air sisa mandi atau keperluan keluarga) dibuang/dialirkan ke

got di depan rumah.

f. Jamban / WC (tipe, jarak dari sumber air)

Kamar mandi dan WC menjadi satu, terletak di dalam rumah, dekat dengan dapur.

Keluarga menggunakan WC leher angsa dengan septic tank. Jarak septic tank jauh

dari sumber air (> 10 meter). Sumber air yang digunakan adalah air sumber yang

disediakan secara swadaya oleh desa dan masyarakat.

g. Lingkungan sekitar rumah

Lingkungan sekitar rumah cukup bersih, lantai terbuat dari semen/plester dan bebas

dari sampah.

h. Sarana komunikasi dan transportasi

Sarana komunikasi yang digunakan keluarga untuk menghubungi saudara yang jauh

adalah menggunakan telepon seluler. Sedangkan sarana transportasi yang

digunakan jika bepergian adalah sepeda motor.

i. Fasilitas hiburan (TV, radio, dll.)

Fasilitas hiburan yang ada di ruang keluarga adalah TV yang biasa ditonton secara

bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain, di dalam kamar Tn.Se sendiri

terdapat radio baterai yang biasa dihidupkan Tn.Se menjelang tidur.

Page 4: Askep Keluarga Tn.se

j. Fasilitas pelayanan kesehatan

Fasilitas pelayanan kesehatan terdekat adalah bidan desa, namun jika kontrol Ny. Su

pergi ke dokter tetapi selama 4 bulan terakir Ny. Su tidak kontrol lagi.

D. SOSIAL

a. Karakteristik tetangga dan komunitas

Sebagian besar warga adalah penduduk asli. Kebanyakan warga bekerja di ladang

pada pagi hari dan baru pulang menjelang sore. Jarak antar rumah cukup dekat.

Sesama warga hubungannya sangat baik dan budaya gotong-royong masih sangat

kental terasa, hal ini terlihat jika salah satu warga ada yang punya hajatan tetangga

pasti datang untuk membantu, dan jika ada tetangga yang sakit mreka memiliki

kesadaran untuk menjenguk.

b. Mobilitas geografis keluarga

Sejak kecil Tn.Se tinggal di Desa Gading Kulon dan belum pernah pindah.

Sedangkan Ny. Su baru satu bulan tinggal di desa tersebut karena sebelumnya

bekerja menjadi pengasuh bayi di daerah Blimbing.

c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Perkumpulan yang ada di masyarakat Desa Gading Kulon adalah perkumpulan tahlil

yang diadakan tiap minggu, namun Ny.S tidak aktif mengikuti kegiatan tersebut.

d. Sistem pendukung keluarga

Hubungan keluarga Tn.Se dan saudara-saudaranya sangat baik, namun sekarang

sudah jarang berkunjung karena kesibukannya .

E. STRUKTUR KELUARGA

a. Pola Komunikasi Keluarga

Pola komunikasi keluarga Tn.Se adalah terbuka, jika ada masalah selalu diselesaikan

dengan musyawarah.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Setiap keputusan yang diambil dalam menyelesaikan masalah adalah berdasarkan

keputusan dan kesepakatan bersama. Jadi tidak ada pihak yang dominan dalam

memutuskan suatu masalah.

c. Struktur Peran (formal dan informal)

Sebagai kepala keluarga Tn.Se mencari nafkah dengan bekerja sebagai petani yang

dibantu oleh anak menantunya.

d. Nilai dan Norma Keluarga

Keluarga mengikuti dan menerapkan nilai-nilai budaya setempat yang umum

dilakukan masyarakat.

F. FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi afektif

Semua anggota keluarga saling menghormati dan menyayangi, komunikasi selalu

dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang dipendam, jika ada masalah

langsung dibicarakan bersama.

Page 5: Askep Keluarga Tn.se

b. Fungsi sosialisasi

Sosialisasi keluarga dengan masyarakat sekitar sangat baik. Mereka ikut berperan

serta jika ada kegiatan-kegiatan yang diadakan di wilayahnya.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan:

1). Mengenal masalah kesehatan

Keluarga kurang bisa mengenali masalah kesehatan, karena pendidikan mereka

rata-rata hanya SD.

2). Memutuskan untuk merawat

Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain

memutuskan untuk merawat sendiri atau dibawa ke pelayanan kesehatan.

3). Mampu merawat

Untuk masalah kesehatan yang ringan seperti flu, keluarga hanya membawa ke

bidan setempat kemudian dirawat sendiri di rumah. Namun untuk masalah

kesehatan diabetes melitus yang dialami oleh Ny. Su, Ny. Su priksa sendiri ke

dokter tetapi empat bulan terakhir ini sudah tidak priksa lagi.

4). Modifikasi lingkungan

Keluarga masih belum bisa memodifikasi lingkungan yang sehat, hal ini dapat

dilihat dari kondisi ventilasi rumah yang kurang, jendela tidak dibuka tiap hari.

5). Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

Baik, jika ada anggota keluarga yang sakit berobat ke bidan desa atau RS atau ke

dokter.

d. Fungsi reproduksi

Tn.Se dan Ny.Su mempunyai 1 orang anak perempuan, da memiliki 1 orang cucu

perempuan.

c. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi keluarga Tn.Se termasuk cukup, karena dapat memenuhi kebutuhan

sehari-hari.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA

a. Stressor

Ny. Su sudah 4 bulan tidak periksa karena tempat priksanya jauh.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor

Jika ada masalah dalam keluarga, keluarga akan menyelesaikannya dengan

berdasarkan kesepakatan bersama.

c. Strategi koping yang digunakan

Keluarga selalu mendiskusikan masalah yang dihadapi melalui pengambilan

keputusan yang terbaik menurut anggota keluarga mereka. Jadi, tidak ada salah satu

anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan.

d. Strategi adaptasi disfungsional

Tidak terdapat masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam pengambilan

keputusan.

Page 6: Askep Keluarga Tn.se

H. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

a. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

a). Tn. Se

Tiga tahun terakhir ini Tn.Se menderita usus buntu dan sudah di operasi. Tn. Se

juga sempat dirawat di RS selama 5 hari.

b). Ny. Su

Ny.Su menderita hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, dan menderita diabetes

melitus sejak 17 tahun yang lalu. Ny. Su mengatakan sudah tidak mengkonsumsi

obat untuk menurunkan Hipertensi tetapi masih tetap mengkonsumsi glibenklamid

(OAD) 1 kali tiap hari dan jika Glibenklamid habis langsung membeli di apotek

tanpa harus priksa ke dokter dahulu.

c). Ny. L

Satu bulan yang lalu Ny. L melahirkan putri pertamanya. Sebelum hamil tepatnya

2 tahun yang lalu Ny. L di diagnose menderita Mola hidatidosa dan sudah

dilakukan kuretase 2 kali

d). Tn. Sj

Tn.Sj tidak memiliki riwayat DM ataupun Hipertensi. Tn. Sj juga merokok setiap

hari.

e). An. A

An. A baru lahir satu bulan yang lalu.

b. Keluarga berencana

Ny.Su tidak menggunakan KB apapun.

I. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

a. Pemeriksaan fisik Tn.Se

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : CM

3) Tanda-tanda vital

a) TD : 130/90 mmhg

b) N : 88x/ menit

c) RR : 20x/ menit

d) t : 37C

4) Kepala

a) Rambut : mulai memutih

b) Mata : konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, fungsi penglihatan

menurun.

c) Hidung: lubang simetris, polip

d) Telinga : fungsi pendengaran menurun

e) Mulut : kotor, gigi mulai ompong.

5) Dada / Thorax

- Inspeksi : bentuk normal, tidak terdapat lesi dan pembengkakan.

- Perkusi : sonor pada daerah paru

- Palpasi : nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada.

- Auskultasi : ronkhi dan wheezing tidak ada

Page 7: Askep Keluarga Tn.se

6) Perut / Abdomen

- Inspeksi : tidak terdapat asites dan tampak bekas insisi di bagian kiri

bawah

- Perkusi : tympani

- Palpasi : nyeri tekan tidak ada

- Auskultasi : bising usus

7) Genetalia / Anus : tidak dikaji

8) Ekstremitas

Atas kanan-kiri tidak ada oedem. Kaki kanan tidak ada oedem.

b. Pemeriksaan fisik Ny.Su

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : CM

3) Tanda-tanda vital

a) TD : 130/60 mmHg

b) N : 88x/ menit

c) RR : 18x/ menit

d) t : 37C

4) Kepala

a) Rambut : mulai memutih, distribusi merata, digelung.

b) Mata : konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan menurun.

c) Hidung : lubang simetris, polip tidak ada.

d) Telinga : fungsi pendengaran baik, tidak terdapat lesi.

e) Mulut : agak kotor, gigi masih utuh.

5) Dada / Thorax

- Inspeksi : tidak terdapat lesi

- Perkusi : daerah paru sonor

- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.

- Auskultasi : tidak terdapat ronkhi dan wheezing

6) Perut / Abdomen

- Inspeksi : tidak terdapat lesi maupun asites.

- Perkusi : tympani

- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

- Auskultasi : bising usus

7) Genetalia / Anus : tidak terkaji

8) Ekstremitas :

Atas kanan-kiri, bawah kanan-kiri tidak oedem.

c. Pemeriksaan Fisik Tn. Sj

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : CM

3) Tanda-tanda vital

a) TD : 130/60 mmHg

b) N : 88x/ menit

c) RR : 18x/ menit

d) t : 37C

Page 8: Askep Keluarga Tn.se

4) Kepala

e) Rambut : warna hitam, rambut pendek, distribusi merata, digelung.

f) Mata : konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan menurun.

g) Hidung : lubang simetris, polip tidak ada.

h) Telinga : fungsi pendengaran baik, tidak terdapat lesi.

i) Mulut : agak kotor, gigi masih utuh.

5) Dada / Thorax

- Inspeksi : tidak terdapat lesi

- Perkusi : daerah paru sonor

- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.

- Auskultasi : tidak terdapat ronkhi dan wheezing

6) Perut / Abdomen

- Inspeksi : tidak terdapat lesi maupun asites.

- Perkusi : tympani

- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

- Auskultasi : bising usus

7) Genetalia / Anus : tidak terkaji

8) Ekstremitas :

Atas kanan-kiri, bawah kanan-kiri tidak oedem

d. Pemeriksaan Fisik Ny. L

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : CM

3) Tanda-tanda vital

a) TD : 110/70 mmHg

b) N : 88x/ menit

c) RR : 18x/ menit

d) t : 37C

4) Kepala

e) Rambut : Warna hitam, distribusi merata, diikat.

f) Mata : konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik.

g) Hidung : lubang simetris, polip tidak ada.

h) Telinga : fungsi pendengaran baik, tidak terdapat lesi.

i) Mulut : agak kotor, gigi masih utuh.

5) Dada / Thorax

- Inspeksi : tidak terdapat lesi

- Perkusi : daerah paru sonor

- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.

- Auskultasi : tidak terdapat ronkhi dan wheezing

6) Perut / Abdomen

- Inspeksi : tidak terdapat lesi maupun asites.

- Perkusi : tympani

- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

- Auskultasi : bising usus

Page 9: Askep Keluarga Tn.se

7) Genetalia / Anus : tidak terkaji

8) Ekstremitas :

Atas kanan-kiri, bawah kanan-kiri tidak oedem

e. Pemeriksaan Fisik An. A

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : CM

3) Kepala

a) Rambut : berwarna hitam, distribusi merata.

b) Mata : konjungtiva tidak anemis, tidak ada ikterus pada sklera.

c) Hidung : lubang simetris, polip tidak ada.

d) Telinga : fungsi pendengaran baik, tidak terdapat lesi.

e) Mulut : agak kotor, gigi belum tumbuh.

4) Dada / Thorax

- Inspeksi : tidak terdapat lesi

- Perkusi : daerah paru sonor

- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.

- Auskultasi : tidak terdapat ronkhi dan wheezing

5) Perut / Abdomen

- Inspeksi : tidak terdapat lesi maupun asites.

- Perkusi : tympani

- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

- Auskultasi : bising usus

6) Genetalia / Anus : tidak terkaji

7) Ekstremitas :

Atas kanan-kiri, bawah kanan-kiri tidak oedem. An. A mampu menggerakkan

ekstremitas atas dan bawah.

J. HARAPAN KELUARGA

Tn. Se berharap kehidupan anak dan cucu-cucunya bisa lebih baik dari kehidupanya

sekarang, keluarga senantiasa sehat dan dilindungi Tuhan Yang Maha Esa.

Page 10: Askep Keluarga Tn.se

ANALISA DATA

Tanggal Data Etiologi Masalah

26/04

2010

DS:

- Ny. Su mengatakan

menderita penyakit

kencing manis sejak

17 tahun yang lalu.

- Ny. Su mengatakan

mengkonsumsi

Glibenklamid 1 kali

tiap hari.

- Ny. Su mengatakan

sudah 4 bulan tidak

Periksa lagi

DO:

- Ny. Su tidak bisa

menjawab saat

ditanya mengenai

efek dari minum

glibenklamid setiap

hari tanpa ke dokter

terlebih dahulu.

- Ny. Su sering

bertanya tentang

penyakit yang

dideritanya.

Kurang informasi

tentang penyakit

diabetes mellitus.

Resiko Hipoglikemi

26/04

2010

DS:

- Keluarga mengatakan

jika glibenklamid

habis langsung di

belikan di apotek

- Ny. Su mengatakan

sudah 4 bulan tidak

kontrol

DO:

- Keluarga bertanya

mengenai makanan

apa saja yang boleh

di makan bagi

penderita diabetes

mellitus dan

Kurang informasi

tentang

penatalaksanaan

penyakit diabetes

mellitus dan

hipertesi.

Kurangnya kemampuan

keluarga merawat

anggota keluarga yang

sakit.

Page 11: Askep Keluarga Tn.se

hipertensi

- Ketika di tanya

mengenai bahaya

diabetes mellitus dan

hipertensi jika tidak

terkontrol, keluarga

tidak dapat menjawab

SKALA PRIORITAS MASALAH

Masalah 1: Resiko terjadinya Hipoglikemi.

KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1. Sifat masalah

Ancaman kesehatan

2/3 x 1 2/3 Hipoglikemi dapat

menyebabkan

penurunan

kesadaran

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah

Dengan mudah

2 /2 x 2 2 Ny. Su dan keluarga

mempunyai

keinginan yang kuat

untuk mencegah

terjadinya

hipoglikemi

3. Kemungkinan

masalah dapat

dicegah

Tinggi

3/3 x 1 1 Masalah dapat

dicegah dengan

mencari informasi

yang cukup

mengenai diabetes

melitus.

4. Menonjolnya

masalah

Segera

2/2 x 1 1 Keluarga tidak

menyadari

pentingnya

memeriksakan gula

darah secara rutin

Skor 4 2 /3

Page 12: Askep Keluarga Tn.se

Masalah 2: Kurangnya kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1. Sifat masalah

Tidak/kurang sehat

3/3 x 1 1 Tidak/ kurang sehat

dan memerlukan

penanganan untuk

mencegah timbulnya

komplikasi akibat

penatalaksanaan

yang kurang benar.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah

Sebagian

½ x 2 1 Kurangnya informasi

tentang cara

penanganan, diit

bagi penderita

diabetes mellitus

dan hipertensi, serta

cara

pencegahannya

4. Kemungkinan

masalah dapat

dicegah

Cukup

2/3 x 1 2/3Keluarga

berkeinginan untuk

dapat merawat

keluarga yang sakit.

5. Menonjolnya

masalah

Segera

2/2 x 1 1 Keluarga

menganggap jika

hasil pemeriksaan

gula darah yang

sebelumnya normal

tidak perlu priksa

secara rutin dan

dapat minum obat

seperti biasanya.

Skor 3 2 /3

Prioritas Masalah :

1. Resiko terjadinya Hipoglikemi.

2. Kurangnya kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Diagnosa Keperawatan :

1. Resiko terjadinya Hipoglikemi berhubungan dengan Kurang informasi tentang

penyakit diabetes mellitus.

2. Kurangnya kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan

dengan kurang informasi tentang penatalakanaan penyakit diabetes mellitus dan

hipertensi.

Page 13: Askep Keluarga Tn.se

INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Jangka

Panjang

Tujuan Jangka

Pendek

Kriteria Evaluasi Intervensi Evaluasi Standart

1 Resiko terjadinya

Hipoglikemi

berhubungan

dengan Kurang

informasi tentang

penyakit diabetes

mellitus

Keluarga mampu

memahami dan

mengerti tentang

penyakit diabetes

melitus.

Setelah dilakukan

kunjungan rumah 1,

keluarga dapat :

a. Menjelaskan

pengertian penyakit

diabetes melitus.

b. Menyebutkan

penyebab penyakit

diabetes melitus.

c. Menyebutkan tanda

gejala penyakit

diabetes melitus.

1. Ada umpan balik

secara lisan dari

keluarga tentang

penyakit diabetes

melitus.

2. Keluarga

menyebutkan 3

penyebab diabetes

melitus.

3. Keluarga mampu

menyebutkan 3 dari

7 tanda dan gejala

diabetes melitus.

1. Jelaskan tentang

pengertian dari penyakit

Diabetes melitus.

2. Berikan penjelasan

tentang penyebab dari

penyakit diabetes melitus.

3. Jelaskan tentang tanda

dan gejala penyakit

diabetes melitus

4. Berikan kesempatan pada

keluarga untuk bertanya

5. Berikan leaflet tentang

diabetes melitus.

Pengetahuan keluarga

tentang penyakit

diabetes melitus

meningkat.

Page 14: Askep Keluarga Tn.se

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Jangka

Panjang

Tujuan Jangka

Pendek

Kriteria Evaluasi Intervensi Kriteria Standart

2. Kurangnya

kemampuan

keluarga merawat

anggota keluarga

yang sakit

berhubungan

dengan kurang

informasi tentang

penatalakanaan

penyakit diabetes

melitus dan

hipertensi.

Keluarga mampu

memahami tentang

cara

penatalaksanaan

penyakit, diit dan

cara pencegahan

diabetes melitus dan

hipertensi.

Setelah dilakukan

kunjungan rumah ke 2,

keluarga mampu

melakukan perawatan

bagi keluarga yang

menderita penyakit

diabetes melitus dan

mengetahui cara

pencegahan penyakit

diabetes melitus serta

hipertensi.

Ada umpan balik

secara lisan dari

keluarga tentang

penatalaksanaan, diit

bagi penderita diabetes

melitus dan cara

pencegahan penyakit

diabetes melitus.

1. Jelaskan pada keluarga

tentang penatalaksanaan

diabetes melitus dan

hipertensi.

2. Jelaskan tentang makanan

yang boleh dikonsumsi

dan makanan yang tidak

boleh dikonsumsi.

3. Jelaskan tentang

pentingnya periksa gula

darah dan tekanan darah

secara rutin

4. Jelaskan tentang upaya

pencegahan penyakit

diabetes melitus.

Pengetahuan keluarga

tentang

penatalaksanaan, diit

serta upaya

pencegahan penyakit

diabetes melitus dan

hipertensi meningkat.

Page 15: Askep Keluarga Tn.se

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No. Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1. Senin, 26 April

2010 jam 12.30

WIB

1. Memperkenalkan diri dengan keluarga.

2. Menjelaskan tujuan kunjungan.

3. Melakukan pengkajian terhadap anggota

keluarga dan lingkungan rumah.

4. Membuat janji untuk melakukan

kunjungan ulang.

S : Ny.Su dan keluarga mengatakan bersedia jika

diberikan penyuluhan.

O : Ekspresi wajah tampak bersahabat (senyum).

Menyambut kedatangan pengkaji dengan baik

A : Masalah teratasi

P : Berdasarkan kesepakan, penyuluhan akan

dilaksanakan pada hari selasa, 5 Mei 2010 jam

10.00 WIB.

2. Selasa, 5 Mei

2010 jam 10.00

WIB

1. Kurangnya

kemampuan

keluarga mengenal

masalah

kesehatan

berhubungan

dengan kurang

informasi tentang

penyakit diabetes

melitus.

1. Membuka penyuluhan dengan salam.

2. Meminta keluarga untuk menyampaikan

pengetahuan mereka tentang penyakit

diabetes melitus.

3. Menjelaskan pengertian, penyebab dan

tanda-gejala penyakit diabetes melitus.

1. Menjelaskan tentang penatalaksanaan

S : Ny. Su mengatakan ternyata jika minum

glibenklamid tiap hari tetapi tidak periksa

secara rutin dapat menyebabkan hipoglikemi.

O : Ny. Su dan Ny. L mampu menjawab pertanyaan

perawat dan menyebutkan kembali hal-hal

yang telah dijelaskan perawat.

A : Masalah teratasi

P : Anjurkan pada keluarga untuk membaca leaflet

yang telah diberikan dan motivasi keluarga

untuk bertanya pada perawat jika masih ada

yang belum jelas.

Page 16: Askep Keluarga Tn.se

2. Kurangnya

kemampuan

keluarga merawat

anggota keluarga

yang sakit

penyakit diabetes melitus.

2. Menjelaskan tentang makanan yang boleh

dan tidak boleh dikonsumsi oleh penderita

diabetes melitus dan hipertensi.

3. Menjelaskan tentang bagaimana cara

mencegah penyakit diabetes melitus dan

hipertensi.

3. Menanyakan kembali kepada keluarga

tentang penjelasan yang telah diberikan.

4. Membuat janji untuk melakukan

kunjungan ulang.

2. Kamis, 7 Mei

2010.

Terminasi 1. Bertanya pada keluarga apakah ada hal-

hal yang belum jelas dan perlu

diklarifikasi.

2. Memberikan reinforcement pada keluarga

atas kesediaannya untuk meningkatkan

pengetahuan tentang masalah kesehatan

dan memperbaiki keadaan yang kurang

sehat dalam menangani masalah

kesehatan yang dialami keluarga.

3. Melakukan terminasi

S : Ny. Su dan keluarga bertanya tentang hal-hal

yang belum jelas dan belum sempat

ditanyakan pada pertemuan sebelumnya.

O : Keluarga tampak puas dengan jawaban yang

diberikan perawat.

A : Masalah teratasi.

P : Hentikan intervensi.

Page 17: Askep Keluarga Tn.se

DAFTAR PUSTAKA

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata: EGC.

Long, B. C. (1995).Perawatan medikal bedah. (Essential of medical surgical nursing),

Penerjemah R. karnaen, Syamsunir adam, maria ulfa, hotma rumahorbo, nurlina

supartini, eva berty, eri suhaeri. Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan

Keperawatan Padjajaran.

Carpenito, L. J. (1999). Buku saku diagnosa keperawatan. (Handbook of Nursing

Diagnosis). Edisi 7, Alih Bahasa Monica Ester. Jakarta: EGC

Carpenito, L. J. (2001). Buku saku diagnosa keperawatan. (Handbook of Nursing

Diagnosis). Edisi 8, Alih bahasa monica Ester. Jakarta: EGC

Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek.(Family nursing teori

and practice). Edisi 3. Alih bahasa Ina debora R. L. Jakarta: EGC

Effendy. N (1998). Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2. Jakarta;

EGC

Page 18: Askep Keluarga Tn.se

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. Su

DENGAN DIABETES MELITUS DI RT 14 RW 02 DUSUN KRAJAN

DESA GADING KULON KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG

Di susun Oleh:

Ria GanarsihNIM 0710722079

PROGRAM STIDI ILMU KEPERAWATAN B

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2010

Page 19: Askep Keluarga Tn.se