Author
99ni99
View
102
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
askep
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Lansia Post Operasi Kanker Serviks
(Reproduksi dan Seksualitas)1. Data Umum
a. Nama keluarga (KK): Bapak K (60 tahun) b. Alamat dan telepon: Jalan Pemuda No. 53 Depok
c. Pendidikan kepala keluarga: S1
d. Pekerjaan kepala keluarga: Pedagang e. Komposisi keluarga
NoNamaJenis KelaminHub. dgn KKTTL/UmurPendidikanPekerjaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.Kakek S
Nenek D
Ibu K
Nyonya T
Anak S
Anak L
Anak B
Anak CLaki-Laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-LakiBapak
Ibu
Istri
Adik
Anak
Anak
Anak
Anak64 th
58 th
35 th
30 th
22 th
22 thSMA
SMA
S1
S1
S1
S1Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Dosen
Musisi
Penyanyi
Penyanyi
Genogram
Keterangan
a. Tipe keluarga
Tipe keluarga ini yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang hidup bersama dalam satu rumah. Ibu K tinggal bersama suaminya (Bapak K) dan dua orang anaknya yang sudah dewasa namun belum menikah (Anak B dan Anak C).
b. Suku
Keluarga Bapak K berasal dari suku Jawa. Keluarga juga memiliki kebiasaan makan bersama dan selalu menunggu anggota kelurga yang lain lengkap untuk makan bersama.
c. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Bapak K adalah Islam, sehingga nilai-nilai yang diyakini dalam keluarga ini adalah nilai-nilai Islam. Bapak K dan Ibu K sering datang ke acara pengajian dan keluarga rajin sholat. Ibu K selalu merasa bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepadanya.d. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga ini berasal dari penghasilan Bapak K sebagai seorang pedagang, penghasilannya selama 1 bulan biasanya cukup untuk membiayai kehidupannya bersama Ibu K. Setiap bulannya, penghasilan ini ditambah oleh penghasilan kedua anaknya yang sudah bekerja.e. Aktivitas rekreasi keluarga
Setiap satu kali dalam enam bulan keluarga terbiasa berekreasi ke suatu tempat yang tidak jauh. Kegiatan mengobrol, berkumpul, dan menonton TV bersama tidak terlalu sering dilakukan karena anaknya yang sibuk bekerja, namun Bapak K dan Ibu K sering melakukannya setiap hari..
1. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia dewasa, hal ini ditandai keluarga memiliki dua anak dewasa yang belum menikah yaitu anak B dan Anak C. Keluarga juga berada dalam tahap perkembangan yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah karena dua anak pertamanya yaitu anak S dan anak L sudah menikah dan bekerja namun tidak tinggal bersama Bapak K dan Ibu K. Tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga dengan anak usia dewasa yaitu keluarga mulai meningkatkan fleksibilitas kepada anaknya atau dengan kata lain mulai memberikan otonomi kepada anaknya. Pada tahap ini, keluarga juga mulai mempersiapkan anaknya untuk keluar rumah sebagai anggota masyarakat. Pada tahap tahap perkembangan yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah, tugas perkembangannya yaitu terjadi penataan kembali peran orang tua dalam keluarga. Pada tahap ini juga terjadi perkembangan hubungan orang tua dan anaknya sebagai individu yang sama-sama dewasa. Keluarga juga mulai menerima menantu dan peran sebagai kakek atau nenek. b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
d. Riwayat keluarga sebelumnya2. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas komplek perumahan
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Sistem pendukung keluarga3. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Semua anggota keluarga saling berkomunikasi dengan baik. Walaupun kedua anaknya sibuk tetapi mereka selalu menyempatkan waktunya untuk merawat orang tuanya. Mereka semua saling menyayangi dan jarang terjadi percekcokan.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Bapak K. Jika ada masalah keluarga, dibicarakan Bapak K dan Ibu K akan berdiskusi untuk mencari jalan keluarnya. Kedua anaknya juga dapat memberi pendapat atas masalah tersebut.c. Struktur peran
Bapak K berperan sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah untuk membiayai kebutuhan keluarga. Kedua anaknya juga sedang mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan keluarga. Ibu K berperan sebagai pengatur rumah tangga dan mengurus anak-anaknya.
d. Nilai dan norma budaya
Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku dan agama yang mereka anut yaitu Islam. Keluarga tidak pernah melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum dan norma yang berlaku, kedua anaknya merupakan anak yang baik dan penurut.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga dapat dikatakan sangat rukun dan saling menyayangi satu sama lain. Mereka melewati masalah bersama. b. Fungsi sosialisasi
Bapak K sering bersosialisasi dengan tetangga karena ia membuka warung di rumahnya. Kadang Ibu K juga membantu melayani pembeli sehingga akrab dengan tetangga. Sedangkan kedua anaknya agak jarang mengorbrol dengan tetangga, namun saat bertemu mereka akan saling bertukar sapa.c. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga menggunakan layanan kesehatan ketika ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga memeriksaan keadaan ibu K yang kanker serviks dan menjalani operasi di rumah sakit.
5. Stres dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek
Bapak A memiliki beban pikiran yaitu, pekerjaan dirinya sebagai pedagang yang penghasilannya tiap bulan berbeda harus selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.b. Stressor jangka panjang
Ibu K menjalani operasi akibat kanker serviks satu bulan yang lalu. Keduanya merasa ini adalah fase akhir dari kehidupan mereka. c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
d. Strategi koping yang digunakan
Bapak K dan Ibu K mendiskusikan masalah yang dihadapi bersama. Mereka berdua meningkatkan ibadah kepada Allah dan Ibu K mensyukuri bahwa walaupun rahimnya telah diangkat tetapi masih diberikan kesehatan dan mampu memberi empat orang anak untuk suaminya. Demikian pula bapak K yang tidak mempermasalahkan kondisi istrinya yang rahimnya sudah diangkat. e. Strategi adaptasi disfungsional6. Harapan Keluarga
Dengan kondisi saat ini, bapak K hanya ingin bersama istrinya di hari tua sekarang. Suka dan duka telah mereka lewati bersama. Ibu K dan bapak K juga ingin agar kedua anaknya cepat menikah.
7. Pemeriksaan fisik
Head to Toe.Renpra Keluarga Pada Lansia Post Operasi Kanker ServiksA. Analisis DataDataMasalah Keperawatan
DO : Nenek K dan Bapak K mersakan bahwa ini adalah fase trakhir dalam kehidupan mereka, suka duka kehidupan sudah mereka lewati bersama. Mereka berdua tinggal meningkatkan ibadah kepada Alloh.
DS : -Kesiapan untuk meningkatkan religiositas
DS : Nenek K bersyukur walaupun rahimnya diangkat tapi saat ini masih diberikan kesehatan, telah mampu memberikan 4 anak buat suaminya dan masih bisa tetap berada disamping suaminya.
DO :-Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri
1. Dx : Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri pada nenek K.
No.KriteriaPerhitunganSkorPembenaran
1.Sifat masalah:
Aktual (3), Resiko tinggi (2), Potensial (1) 3/3x 33Nenek K mengatakan bersyukur walaupun rahimnya diangkat tapi saat ini masih diberikan kesehatan.
2.
Kemungkinan diubah:
Mudah (2), Sebagian (1), Tidak dapat(0)
1/2 x 1
1/2
Bapak K tidak Mempermasalahkan kondisi istrinya yang sudah diangkat rahimnya,Bapak K hanya ingin bersama istrinya dihari tua sekarang.
3.Kemungkinan dicegah:
Tinggi (3), Cukup (2), Rendah (1)2/3 x 12/3Saat ini keduamya mersakan banhwa ini adalah fase trakhir dalam kehidupan mereka, suka duka kehidupan sudah mereka lewati bersama
4.Menonjolnya masalah:
Segera (2), Tidak perlu (1), Tidak dirasakan (0) 2/2 x 00Satu bulan yang lalu Ibu K baru saja dioperasi karena adamya kaker leher rahim.
Ibu K bersyukur walaupun rahimnya diangkat tapi saat ini masih diberikan kesehatan, telah mampu memberikan 4 anak buat suaminya dan masih bisa tetap berada disamping suaminya.
Total Skor3 7/6
2. Dx : Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri nenek KDiagnosa
KeperawatanTujuanEvaluasiRencana Tindakan
UmumKhususKriteriaStandar
Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri Nenek KSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 minggu diharapkan nenek K dapat meningkatkan konsep dirinya Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x45 menit, keluarga mengenali konsep diri nenek K
Keluarga mampu menjelaskan pengertian konsep diri.KognitifKonsep diri adalah pengetahuan seseorang tentang dirinya (Wigfield & Karpathian 1991 dalam Potter & Perry, 2005) Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian konsep diri.
Beri kesempatan kepada keluarga untuk menanyakan kembali hal-hal yang kurang dipahami.
Motivasi keluarga untuk mengulangi kembali penjelasan yang diberikan.
Berikan penguatan yang positif dengan cara memuji
Keluarga mempu menjelaskan komponen-komponen konsep diriKognitifMampu menyebutkan minimal 3 komponen konsep diri : Yaitu ada identitas diri, citra tubuh, harga diri. Diskusikan dengan keluarga tentang hal-hal yang mempengaruhi konsep diri.
Beri kesempatan kepada keluarga untuk menanyakan kembali hal-hal yang kurang dipahami.
Motivasi keluarga untuk mengulangi kembali penjelasan yang diberikan.
Berikan penguatan yang positif dengan cara memuji.
Keluarga mempu menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi komponen konsep diriKognitifHal-hal yang mempengaruhi komponen konsep diri : Diskusikan bersama keluarga hal-hal yang mempengaruhi konsep diri.
Beri kesempatan kepada keluarga untuk menanyakan kembali hal-hal yang kurang dipahami.
Motivasi keluarga untuk mengulangi kembali penjelasan yang diberikan.
Berikan penguatan yang positif dengan cara memuji.
Keluarga mampu menjelaskan gangguan konsep diri.KognitifGangguan konsep diri antara laian:Gangguan citra tubuh, harga diri rendah, ketidakberdayaan. Diskusikan bersama keluargaapa saja gannguan konsep diri.
Beri kesempatan kepada keluarga untuk menanyakan kembali hal-hal yang kurang dipahami.
Motivasi keluarga untuk mengulangi kembali penjelasan yang diberikan
Berikan penguatan yang positif dengan cara memuji.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x45 menit keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat terkait peningkatan konsep diri. AfektifKeluarga secara verbal mengatakan akan membantu klien mengantisipasi perubahan perkembangan dan perubahan situasional yang dapat mempengaruhi performa peran dan harga diri. Tanyakan kepada keluarga keinginan untuk membantu anggota keluarga untuk meningkatkan koksep diri.
Fasilitasi keluarga dalam membuat keputusan terkait cara untuk meningkatkan konsep diri.
Motivasi keluarga untuk membantu anggota keluarga dalam upaya meningkatkan konsep diri.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x60 menit, keluarga mampu meningkatkan konsep diri pada nenek K dengan cara:
Keluarga mampu melakukan diskusi untuk melatih perilaku anggota keluarga untuk meningkatkan kepercayaan diriPsikomotorCara meningkatkan kepercayaan diri:
Menyebutkan hal-hal positif yang dimiliki.
Menyebutkan keberhasilan-keberhasilan yang pernah dicapai.
Menyuruh klien untuk mengungkapkan bagian-bagian tubuhnya yang disukai. Mengajarkan kepada
keluarga cara untuk meningkatkan konsep diri.
Beri kesempatan kepada keluarga untuk menanyakan kembali hal-hal yang kurang dipahami.
Motivasi keluarga untuk mengulangi kembali penjelasan yang diberikan.
Berikan penguatan yang posisi dengan cara memuji.
Keluarga mampu mengajarkan keterampilan perilaku positif melalui bermain peranPsikomotor Mengajarkan klien untuk bermain peran. Bermain peran membuat klien akan lebih merasa dirinya sebagai peran yang sekarang sedang dilakoni dalam kehidupan nyata. Diskusikan dengan keluarga tentang perilaku positif melalui bermain peran.
Berikan penguatan yang positif dengan cara memuji.
A. Analisis DataDataMasalah Keperawatan
DO: Klien tinggal bersama anaknya yang sudah dewasa namun belum menikah
Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan kanker rahim pada keluarga Ibu K
DO: Klien dan suaminya ingin meningkatkan ibadah kpada Allah.
Klien tetap bersyukur masih diberi kesehatan dan telah memberikan 4 anak kepada suaminya
DS: suami klien mengatakan tidak mempermasalahkan tentang kondisi klien yang sudah diangkat rahimnya, dia hanya ingin bersama dengan klien
Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu K dan bpk. K
3. Dx : Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan kanker rahim
pada keluarga Ibu KNo.KriteriaPerhitunganSkorPembenaran
1.Sifat masalah:
Aktual (3), Resiko tinggi (2), Potensial (1) 3/3x 11Aktual
2.
Kemungkinan diubah:
Mudah (2), Sebagian (1), Tidak dapat(0)
2/2 x 2
2
Sumber daya keluarga kurang mendukung terhadap peningkatan kesehatan Ibu K
3.Kemungkinan dicegah:
Tinggi (3), Cukup (2), Rendah (1)2/3 x 22/3Masalah yang terjadi dapat diterima oleh Ibu K hanya system pendukung yang kurang berperan
4.Menonjolnya masalah:
Segera (2), Tidak perlu (1), Tidak dirasakan (0) 2/2 x 00System pendukung dari keluarga sangat berperan dalam peningkatan kesehatan Ibu K
Total Skor3 2/3
8. Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu K dan bpk. KNo.KriteriaPerhitunganSkorPembenaran
1.Sifat masalah:
Aktual (3), Resiko tinggi (2), Potensial (1) 1/3x 11/3Potensial
2.
Kemungkinan diubah:
Mudah (2), Sebagian (1), Tidak dapat(0) 2/2 x 2
2
Sumber daya Ibu K dan Bpk K sangat mendukung
3.Kemungkinan dicegah:
Tinggi (3), Cukup (2), Rendah (1)2/3 x 12/3Masalah sudah ada, tetapi keluarga belum ada yang bisa menjabarkan dampak dan aspek terkait kesehatan Ibu K
4.Menonjolnya masalah:
Segera (2), Tidak perlu (1), Tidak dirasakan (0) 2/2 x 11Ibu K dan Bpk K sudah merasa ini fase terkahir dalam kehidupannya
Total Skor4
Berdasarkan hasil skoring masalah keperawatan yang muncul adalah
1. Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu K dan bpk. K2. Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan kanker rahim pada keluarga Ibu KDiagnosa
TujuanStrategi Evaluasi IntervensiRasional
UmumKhususKriteria Standar
Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu K dan bpk. K
Setelah dilakukan perawatan selama 1 bulan Ibu K dan Bpk K mampu mengungkapkan kepuasan terhadap kesejahteraan personal
Setelah 2 kali kunjungan Ibu K dan Bpk K mampu menceritakan efek positif tentang kanker rahim Pendidikan KesehatanRespon Kognitif75% materi tersampaikan tentang efek positif dari pengangkatan kanker rahim untuk Ibu K dan dampaknya pada Bapak KMenjelaskan dengan bantuan gambar tentang efek positif dari pengangkatan kanker rahim untuk Ibu K dan dampaknya untuk Bapak K
Agar Ibu K dapat mengetahui aspek positif yang masih ada dari masalah yang dialaminya dan Harapan positif pada Bapak K
Respon Verbal65% Ibu K dan Bpk K mampu menyebutkan materi yang telah disampaikan
Menjabarkan tentang efek positif dari pengangkatan kanker rahim untuk Ibu K
Dan dampaknya pada Bapak K
Mengevaluasi apakah materi yang disampaikan diterima dengan baik/tidak
Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Bapak K dapat memahami peran yang harus dilakukan untuk mendampingi Ibu K
Pendidikan KesehatanRespon Kognitif70% materi yang diberikan dapat dipahami oleh Bapak KMenjelaskan tentang peran sebagai system pendukung terdekat terkait status kesehatan Ibu KAgar Bapak K memahami apa yang seharusnya dilakukannya
Respon Afektif65% kemampuan Bapak K dalam menunjukkan kesiapan bersikap terhadap status kesehatan Ibu KBapak K diminta untuk memutuskan tindakan yang harus diperankan terkait pendukung kesehatan Ibu KAgar Ibu K merasa tetap didukung dan Bapak K mampu memilih tindakan yang paling tepat untuk dilakukan kepada Ibu K
Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Ibu K dan Bapak K mampu menjabarkan tentang aspek-aspek religiositas yang bisa dilakukan terkait status kesehatan Ibu K
Partnership Respon Kognitif80 % materi dapat tersampaikan Menjelaskan tentang sifat-sifat religiositas yang berhubungan dengan keadaan Ibu KAgar Ibu dan Bapak K mengetahui tentang religiositas
Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Ibu K dan Bapak K mampu memahami tentang kegiatan religiositas apa saja yang dapat dilakukanRespon Kognitif70% materi dapat tersampaikan
Mengajak salah seorang tokoh masyarakat yang paling berperan dalam keagamaan diwilayah sekitar tempat tinggal Ibu K untuk menyampaikan aspek positif yang dapat dilakukan oleh Ibu dan Bapak K
Agar informasi yang disampaikan lebih actual dan dapat dipercaya oleh Ibu dan Bapak K
Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Ibu dan Bapak K mampu menjabarkan tindakan-tindakan religiositas yang mendukung keadaan Ibu K serta peran pendukung dari Bapak K
Partnership Respon Afektif75% materi yang telah diketahui dapat dijelaskan dengan baikMeminta Ibu dan Bapak K untuk menjelaskan aspek religiositas yang tepat dan bisa dilakukan untuk meningkatkan kesehatan Ibu K
Ibu dan Bapak K memahami benar tindakan yang harus dilakukan
Respon Psikomotor65% aspek yang diketahui telah dilakukan dan dipilih berdasarkan ketepatannya dengan keadaan Ibu K
Ibu dan Bapak K mendisusikan kepada tokoh masyarakat yang dihadirkan untuk berkonsultasi terkait kegiatan religiositas yang dilakukan
Agar Ibu dan Bapak K dapat membandingkan kegiatan yang satu dengan yang lainnya berdasarkan ketepatan dengan kesehatan Ibu K
Setelah dilakukan perawatan selama 1 bulan Ibu dan Bapak K menunjukkan peningkatan Kesehatan Spiritual
Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Ibu dan Bapak K mampu menilai Dampak Kegiatan Religiositas yang dilakukan memberikan aspek positif terhadap peningkatan kesehatan Ibu K
DiskusiRespon Verbal80% Ibu dan Bapak K dapat menjelaskan aspek positif yang dialami setelah melakukan kegiatan reliositasMeminta Ibu dan Bapak K untuk menjelaskan hal-hal yang telah dialami selama melakukan kegiatan religiositas
Menilai apakah kegiatan tersebut dilaksanakan dengan baik/tidak
Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Ibu dan Bapak K mampu menunjukkan sikap kepuasan terhadap kegiatan religiositas yang telah dilakukan
Respon Afektif
90% Ibu dan Bapak K menunjukkan sikap kepuasan terhadap kegiatan yang telah dilakukan dan hubungannya dengan tingkat kesehatan Ibu K
Menilai tingkat kepuasan yang dirasakan dengan skala yang dapat diukur Melihat sejauh mana tingkat kepuasan Ibu dan Bapak K setelah melakukan kegiatan religiositas
Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Ibu dan Bapak K mengungkapkan kedekatan dirinya dengan Tuhan dan memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi dalam menjalani kehidupan sehari-hari
Diskusi Respon Psikomotor80% Ibu dan Bapak K telah melakukan kegiatan religiositas secara rutinSharring hal-hal yang telah dilakukan dan meminta Bapak K untuk menjelaskan sikap dukungan perannya terhadap Ibu K
Menilai apakah Bapak K telah menjalankan peran yang baik/tidak
Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan kanker rahim pada keluarga Ibu K
Setelah dilakukan perawatan selama 1 bulan keluarga Ibu dan Bapak K mampu memahami tentang perilaku sehat, mengetahui tentang promosi kesehatan terkait masalah Ibu K serta mampu merujuk pada sumber kesehatan terdekat untuk perawatan kesehatan Ibu K dan peran keluarga dalam peningkatan seksualitas Ibu dan Bapak K
Setelah dilakukan 2 kali kunjungan keluarga Ibu dan Bapak K mempunyai pengetahuan tentang system pendukung terkait masalah yang dialami Ibu KPendidikan KesehatanRespon Kognitif80% keluarga mampu menerima materi yang disampaikan Menjelaskan tentang Pengangkatan Kanker rahim, alas an, dampak dan efek yang terjadi serta yang mungkin dialami oleh Ibu dan Bapak KMemberitahukan kepada keluarga terkait masalah yang dialami Ibu K
Respon Kognitif80% keluarga mampu memahami peran yang dijelaskan
Menjelaskan tentang peran system pendukung keluarga dan dampaknya terkait peningkatan kesehatan Ibu K
Agar keluarga merasa ikut dilibatkan dan mendukung peningkatan kesehatan Ibu K
Setelah dilakukan 1 kali kunjungan keluarga Ibu dan Bapak K menyatakan kesiapan untuk mendukung program peningkatan kesehatan Ibu K
Diskusi Respon Verbal90% keluarga siap untuk melakukan peran pendukungMendiskusikan tentag kesiapan keluarga untuk mendukung kegiatan peningkatan kesehatan dengan menjelaskan peran system pendukung
Menilai status kesiapan keluarga
Setelah dilakukan 1 kali kunjungan keluarga Ibu dan Bapak K memahami tentang jenis peningkatan dan sumber kesehatan yang dapat dikunjungi dan peran keluarga dalam pertahanan seksualitas Ibu dan Bapak K
Pendidikan kesehatanRespon Kognitif80% keluarga mampu memahami materi yang dijelaskan mampu menjabarkan terkait masalah kesehatan Ibu KMenjelaskan tentang jenis peningkatan kesehatan untuk Ibu K dan memberitahukan tentang sumber kesehatan yang bisa diperoleh dan dikunjungi
Keluarga memahami tentang status kesehatan Ibu K
Respon Afektif80% keluarga mampu menjabarkan situasi pendukung terhadap pertahanan seksualitas Ibu dan Bapak K
Meminta keluarga untuk menjabarkan potensi yang mungkin baik untuk pertahanan seksualitas Ibu dan Bapak K
Menilai kemampuan dan kesiapan keluarga terhadap peran yang akan dilakukan
Setelah dilakukan 1 kali kunjungan keluarga mampu menunjukkan sikap dan perilaku untuk memperoleh sumber kesehatan dan memodifikasi lingkungan rumah serta informasi terkait status kesehatan Ibu K
Partnership Respon psikomotor 80% keluarga menunjukkan sikap dan perilaku untuk mendapatkan sumber kesehatan dan memodifikasi lingkungan rumah serta informasi terkait masalah yang dialami Ibu KKeluarga Ibu K membawa dan mendampingi Ibu K ke posbindu/ puskesmas untuk pemeriksaan status kesehatan Ibu K secara rutin, memodifikasi lingkungan rumah untuk pertahanan seksualitas Ibu dan Bapak K
Keluarga mengetahui tentang status kesehatan Ibu K secara langsung
Jadi menurut hasil skoring, diagnosa prioritas adalah 1. Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan kanker rahim pada
keluarga Ibu K2. Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri nenek K.3. Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu K dan bpk. KReferensi
Friedman., Marilyn, M., Bowden, Vickv., Jones, Elain G. (2003). Family Nursing: Research, theory, and Practice: 5th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.Joseph J. Gallo[et al.]. Handbook of Geriatric Assesment. 4th Ed. USA
Wilkinson, Judith and Ahern, Nancy .(2009). Buku Saku Diagnosis Keperawatan:
Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. 9th Ed. Jakarta: EGCMiller, C.A. (1995). Nursing care of older adults: Theory and practice(2nded.). Philadelphia: J.B. Lippincott Company.Potter, Patricia A. (2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Ed.4. Jakarta: EGCWilkinson, M.Judith. (2009). Buku Saku Diagnosis keperawatan, ed.9. Jakarta:EGC.Kaakinen, J. R, et all. (2010). Family health care nursing: Theory, practice, and research, (4th ed). Philadelphia: F. A. Davis Company.Nursasi, A. Y. & Fitriyani, P. (2005). Buku panduan praktik profesi: Mata ajar keperawatan keluarga. Depok: Kelompok Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Kakek S
Nenek D
64 th
58 th
60th
30 th
Ibu K
Ny T
Anak S
Anak L
Bp K
35 th
22 th
22 th
Anak B
Anak C