118
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S DENGAN LANSIA A. PENGKAJIAN I. Data Umum 1. Nama Kepala Keluarga : Bapak S ( Umur 78 tahun) 2. Alamat : RT 02 RW 03 Dusun Sukahurip Desa Sukamukti Kecamatan Pataruman 3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Tidak bekerja 4. Pendidikan Kepala Keluarga : Tamat SR 5. Komposisi Keluarga dan Genogram : No Nama Umur Hub dg KK Pndidika n Pekerjaa n Status Imunisa si L P 1 Ibu E 67 th n Ist ri Tidak Tamat SD Tidak bekerja Genogram 1 x x x x

Askep Keluarga Lansia Fiet

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gerontik dan komunitas

Citation preview

KATA PENGANTAR

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK SDENGAN LANSIAA. PENGKAJIAN I. Data Umum1. Nama Kepala Keluarga

: Bapak S ( Umur 78 tahun)

2. Alamat

: RT 02 RW 03 Dusun Sukahurip Desa Sukamukti Kecamatan

Pataruman

3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Tidak bekerja4. Pendidikan Kepala Keluarga : Tamat SR5. Komposisi Keluarga dan Genogram :

NoNamaUmurHub dg KKPndidikanPekerjaanStatus Imunisasi

LP

1 Ibu E

67 thn

Istri

Tidak Tamat SD

Tidak bekerja

Genogram

Keterangan:

Perempuan Meninggal

Laki-laki Meninggal

Perempuan

Laki-laki

Klien

Hubungan Darah

Tinggal dalam satu rumah Analisa genogram:

Bapak S adalah anak kedua dari tiga bersaudara dan Ibu E adalah anak ketiga dari lima bersaudara, Bapak S dan Ibu E memiliki tujuh orang anak tiga perempuan empat laki-laki semuanya sudah berumah tangga, jadi keluarga Bapak Ssekarang tinggal di rumah berdua bersama istrinya. Tipe Keluarga:

6. Tipe Keluarga Bapak S adalah termasuk tipe tahap berdua kembali yang hanya tinggal sama 1 orang istri.7. Suku Bangsa

Keluarga Bapak S merupakan penduduk asli dusun sukahurip tetapi menikah dengan Ibu E yang kelahirannya dari Desa Sukajadi Ciamis namun sudah lama tinggal di Dusun Sukahurip mereka keturunan suku bangsa sunda.Tidak ada budaya keluaraga Ibu E yang mempengaruhi kesehatan keluarga.8. Agama

Keluarga Bapak S menganut ajaran Islam, karena terlihat keluarga melaksanakan sholat dan keluarga Bapak S merupakan penganut agama islam yang taat. Dan apabila Ibu E sakit selain berobat ke pelayanan kesehatan juga selalu berdoa untuk kesembuhan penyakit yang diderita oleh anggota keluarga.Dalam kelangsungan hidup sehari-hari prinsip agama tidak bertentangan dengan prinsip kesehatan.9. Status Sosial Ekonomi KeluargaPenghasilan keluarga Bapak S diperoleh dari kiriman dari anak-anaknya yang berada masih 1 Desa tiap bulan Rp. 250.000.00 dan kadang diperoleh dari hasil membuat anyaman dari bambu, misalnya: menjual alat-alat dapur yang terbuat dari bambu.Pengeluaran dalam satu bulan yang rutin harus di bayar adalah pembayaran listrik Rp 25 000 ribu dan makan sehari-hari Rp 150.000,00 ribu. Menurut pengakuan keluarga sumber penghasilan hanya di dapat dari hasil kerajinan dan kiriman dari anaknya tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, malahan kadang-kadang lebih dan uang lebih tersebut ditabung apabila ada kepentingan yang lebih mendesak. 10. Aktifitas Rekreasi Keluarga Kegiatan yang dilakukan oleh keluarga Bapak S biasanya membikin kerajinan dari bambu tiap hari, kadang berkunjung ke rumah anaknya yang tidak jauh dari rumahnya pada sore hari yang masih berada dalam satu Desa dengan keluarga Bapak S.. II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini

Keluarga Bapak S termasuk keluarga dengan tahapan keluarga dengan berdua kembali. Dimana keluarga mempunyai tugas untuk menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang berbeda, tanggung jawab dalam keluarga, mencegah adanya gap komunikasi dan mempertahankan filosofi hidup dalam keluarga.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi

3. Riwayat kesehatan keluarga inti

Keluarga Bapak S mengatakan bahwa Ibu E belum pernah menderita penyakit yang tergolong berat, Hanya menderita pusing-pusing, nyeridan terasa berat di tengkuk, kurang tidur kadang sembuh dengan di obati dengan obat warung, dan masih menggunakan obat tradisional. Kejadian itu sudah hampir 3 tahunan dan pernah dibawa ke Puskesmas dan di diagnosa mempunyai tekanan darah tinggi.4. Riwayat kesehatan Keluarga sebelumnya

Keluarga bapak S tidak ada yang menderita penyakit menular maupun penyakit keturunan.III. Keadaan Lingkungan

1. Karakteristik rumahRumah yang ditempati keluarga Ibu E adalah rumah milik sendiri, dengan luas rumah yang ditempati lebar 5 m dan panjang 6,5 m, terdiri dari 3 kamar tidur, ruang tamu, ruang makan dan dapur.Tipe bangunan rumah adala permanent keadaan lantai terbuat dari plester, tidak ada sinar matahari yang masuk melalui genteng kaca, jumlah jendela kaca ada 4 buah, jendela kamar 3 buah. Sumber air minum yang digunakan oleh keluarga bapak S berasal dari sumur gali, menurut bapak S kedalaman sumur 10 m, dengan air tidak berwarna dan bersih serta sumur tersebut berada diluar rumah 2 meter jarak dari rumah..Untuk keperluan sehari-hari MCK langsung dari sumur, sedang untuk di konsumsi, biasanya menggunakan air dari sumur yang telah didiamkan terlebih dahulu sebelum dimasak kemudian dimasak sampai mendidih. Tidak memiliki WC tidak memiliki kamar mandi langsung dari tempat sumur dan airnya ditampung dulu di jolang, ember bekas cat dan ember biasa. Kebiasaan memasaknya menggunakan kayu bakar. Air bekas mencuci piring dan pakaian serta dibuang ke kolam besar yang jaraknya 10 meter dari rumah. Denah rumah

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Tetangga sebelah kiri dan kanan rumah keluarga bapak S cukup baik memperhatikan keadaan kesehatan setiap warga yang ada di lingkungan RT sekitar, khususnya memperhatikan kesehatan keluarga bapak S. keluarga bapak S termasuk keluarga yang disegani karena bapak S sudah lama tinggal di Dusun Sukahurip dan telah lama menempati rumah tersebut. 3. Mobilitas geografi keluargaKeluarga ini tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah. Jika sehat keluarga bapak S setiap hari membikin keraginan dari bambu meskipun hasil dari penjualan kerajinan tersebu tidak kadang sampai jam 17 00 wib siang mengerjakan kerajinan tersebut.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:

Keluarga bapak S aktif mengikuti kegiatan pengajian yang dilaksanakan dilingkungannya setiap seminggu sekali yaitu setiap hari senin sore.5. Sistem pendukung keluarga Yang merawat dan menjaga Ibu E jika sakit adalah bapak S dan anak-anaknya karena rumahnya berdekatan dengan rumah bapak S. Keluarga bapak S memiliki tabungan uang yang dapat digunakan sewaktu-waktu. Sarana pelayanan kesehatan yang sering digunakan oleh keluarga ini adalalah puskesmas, karena dianggap terjangkau biayanya. Jarak dari rumah ke Puskesmas 6 Km, tapi kadang untuk mengobati penyakitnya apabila sakit suka menggunakan obat warung, obat tradisional. Pelayanan kesehatan yang sering dimanfaatkan oleh keluarga bapak S ini adalah Puskesmas dan bapak S ini puas akan pelayanan yang di dapat di Puskesmas dan sangat terjangkau biayanya.IV. Struktur Keluarga1. Pola komunikasi keluarga Keluarga bapak S mengatakan komunikasi dilakukan secara musyarawah untuk menyelesaikan masalah dalam keluarganya dengan anak yang dekat rumahnya. Saat ini, keluarga bapak S mempunyai waktu bertemu dengan anak-anaknya cukup banyak karena anak-anaknya tinggal tidak jauh dengan rumahnya.

2. Struktur dan peran keluarga

a. Struktur Keluarga Keluarga bapak S termasuk struktur keluarga kawinanb. Peran - Bp. E berperan sebagai kepala keluarga dimana sebagai tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah, sebagai suami dari istrinya, sebagai pelindung keluarga baik fisik maupun psikis dan sebagai pengambil keputusan yang utama. -Ibu E sebagai seorang istri dari bapak S, sebagai anggota kelompok pengajian, dan sebagai anggota dari masyarakat RT 02 RW 03 Dusun Sukahurip.c. Nilai dan norma keluarga

Nilai dan norma yang berlaku di keluarga bapak S menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungannya. Apabila sakit keluarga bapak S masih tetap percaya bahwa yang diderita merupakan penyakit yang dapat diobati meskipun ada tetangganya yang mengatakan sebaiknya dibawa ke dukun karena penyakitnya tidak sembuh-sembuh. Kegiatan keagamaan yang diikuti keluarga bapak S adalah mengikuti pengajian mingguan dan bulanan.V. Fungsi Keluarga1. Fungsi afektif Keluarga bapak S mengatakan dirinya dan istrinya sudah tua dan sakit-sakitan. Keluarga bapak S mengatakan pasrah menghadapi kematian.

2. Fungsi sosial

Keluarga bapak S selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya.3. Fungsi perawatan kesehatanKeluarga bapak S selalu memperhatikan dan berupaya secepat mungkin apabila ada anggota kelurganya yang sakit untuk mencari bantuan pelayanan kesehatan. Orang yang merawat Ibu E apabila sakit adalah bapak S dan anak-anaknya. Pemanfaatan sarana kesehatan saat ini cukup baik.Jarak rumah dengan Puskesmas 6 km. Saat ini lebih memilih sarana pelayanan kesehatan Puskesmas karena dianggap terjangkau biayanya.4. Fungsi reproduksiIbu E sudah lama berhenti mentsruasi yaitu pada umur 50 tahun

5. Fungsi ekonomi

Menurut pengakuan keluarga bapak S, penghasilan dan uang hasil kiriman anaknya sudah cukup untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga dan memanfaatkan penghasilan yang dimiliki seefisien mungkin serta jika masih ada sisa selalu ditabung untuk digunakan apabila sakit. Sumber ekonomi berasal dari hasil berjualan dari hasil kerajinan dan kiriman uang dari anaknya.VI. Stress Dan Koping Keluarga1. Stresor yang dimiliki Jangka pendek ( < 6 bulan) : Ibu E sering mengeluh pusing, nyeri di tengkuk, susah tidur. Selama sakit ibu E pergi berobat ke Puskesmas diantar oleh anak-anaknya. Jangka panjang ( > 6 bulan) : Ibu E mengatakan sejak 5 tahun mempunyai riwayat tekanan darah tinggi.

2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stressor

Keluarga merasa pasrah karena sedang mendapat cobaan, dalam mengatasi masalah selalu menilai baik dan positif terhadap segala permasalahan yang ada 3. Strategi koping yang digunakan:Keluarga menerima keadaan ini apa adanya dan dalam mengatasi masalah keluarga. Keluarga bapak S selalu bermusyawarah dengan anaknya yang dekat dengan rumahnya untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi keluarganya dan koping yang digunakan yaitu berusaha mencari bantuan orang lain dalam menyelesaikan masalah jika tidak dapat ditangani oleh keluarga. Biasanya keluarga mencari bantuan ke puskesmas dan ke dokter. 4. Strategi adaptasi yang disfungsi

Keluarga bapak S dalam mengatasi masalah yang ada tidak pernah melakukan suatu kegiaan yang negatif, misalnya bertanya-tanya kepada orang pinter mengenai masalah.VII. Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga

1. Bapak S Keadaan Umum : sehat

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 140/90 mmhg

Respirasi

: 24 x/menit Nadi

: 84 x/ menit

Suhu : 36 C Berat badan : 45 Kg

Tinggi badan : 152 Cm

Kepala dan leher

Kepala ; Bentuk simetris, kulit kepala bersih, tidak ada benjolan, rambutnya sudah beruban semua, distribusi merata, tidak mudah dicabut, tampak ada ketombe.

Mata ; Bentuk simetris, sclera tak tampak ikterik, konjungtiva tidak anemis(merah muda), dan palpebrae tidak ada edema, fungsi penglihatan baik, pupil isokor, bola mata mengikuti gerakan, tidak ada nistagmus atau strabismus. Bapak S masih dapat membaca koran dengan jarak 30 cm harus menggunakan kacamata.

Hidung ; Bentuk normal simetris, tidak ada spektum deviasi, tidak ada pembesaran polip dan tidak ada secret, fungsi penciuman normal dapat membedakan bau sabun dan minyak kayu putih dengan mata di tutup, nafas cuping hidung tidak ada.

Telinga ; Bentuk normal dan simetris kanan kiri, tidak ada secret dan cairan, fungsi pendengaran baik dicoba dengan berbisik dengan mata di tutup.

Mulut ; Mukosa lembab dengan sedikit bau, mulut tidak ada stomatitis dan gigi karies.

Leher ; Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada peningkatan vena jugularis.

Wajah ; Sudah terdapat hiperpigmentasi di daerah wajah bagian pipi. Dada Dada waktu bernafas simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, bunyi nafas vesikuler di area paru-paru, tidak ada suara pernafasan tambahan, peranjakan dada saat pernapasan simetris, bunyi jantung normal, CRT < 3 detik, Abdomen

Tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, tidak ada pembesaran hepar, bising usus 8x/menit, abdomen teraba supel. Ekstremitas atas dan bawah Bentuk dan ukuran normal, tidak ada kelainan, tidak ada edema, kulit sedikit kotor, ektremitas dapat digerakan dengan nilai test kekuatan otot 5 5 , CRT