Upload
nita-pratiwi
View
86
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jiwa
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA NY. NH DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN HALUSINASI
PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN DAN DENGAN DIAGNOSA
MEDIK SKIZOFRENIA TAK TERINCI DI RUANG FLAMBOYAN
RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA
OLEH:
KELOMPOK 1
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2016
RUANGAN RAWAT FLAMBOYAN
TANGGAL DIRAWAT 14 DESEMBER 2016
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. NH
Umur : 49 tahun
Informan : Pasien dan rekam medis
Tanggal pengkajian : 12 januari 2016
No RM : 00-99-XX
II. ALASAN MASUK
Pasien mengatakan dia dibawa ke RSJ oleh keluarganya karena membuang
barang disungai.
Keluhan utama saat pengkajian adalah pasien sering melihat allah,
mendengar suara untuk melakukan kabaikan dan melihat setan untuk
melakukan kejahatan.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? “Ya”
2. Pengobatan sebelumnya (28/10/15 dan 14/12/15) tidak berhasil
3. Pengalaman
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan No 1, 2, 3 : Pasien mengatakan sering dirawat di RSJ
sebanyak 13 kali, masuk RSJ terakhir pada
tanggal 28/10/15. Pasien pada saat dirumah
tidak melanjutkan pengobatan karena keluarga
pasien kurang memperhatikannya. Pasien tidak
pernah melakukan atau menjadi korban dan
saksi tindakan kekerasan.
Masalah keperawatan : Ketidakefektifan regiment terapeutik, koping
keluarga inefektif.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? “Tidak”
Hubungan keluarga
Gejala
Riwayat pengobatan/ perawatan
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan pernah bercerai dengan suaminya, dan hal yang tidak
disukai pasien adalah suami pasien menjadi orang kaya dan dirinya
mendadak melarat. Pasien mengalami gangguan jiwa ini setelah bercerai
dengan suaminya.
Masalah keperawatan : Respon pasca trauma
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/90 mmHg N : 105x/ menit S : 36,4˚ C
P : 20X/ menit
2. Ukur : TB : 155 cm BB: 55 Kg
3. Keluhan fisik “Tidak”
Jelaskan : Tidak ada keluhan fisik
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Pasien adalah anak ke 2dari 4 bersaudara, pasien tinggal serumah dengan
orang tuanya. Pasien mengatakan pengambilan keputusan yang diikuti
adalah kakak kandungnya. Pasien telah bercerai dari suaminya dan saat
ini pasien telah menikah kedua kalinya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan menyukai bagaian tubuh bagian tangan dan paha
karna bagian tangan dan paha mulus dan putih, tidak berbulu.
b. Identitas
Pasien mengatakan sebagai seorang wanita yang berumur 49 tahun
pada saat ini pasien senang telah menjadi ibu dan akan menjadi nenek.
c. Peran
Pasien mengatakan saat ini dirinya sebagai ibu dan nenek untuk anak
dan cucunya dirumah dan saat ini pasien tidak bisa memenuhi
kebutuhan keluarganya.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan jika pasien pulang dari RSJ akan menjadi ibu dan
nenek yang baik untuk anak dan cucunya dengan memenuhi
kebutuhan keluarganya.
e. Harga diri
Pasien mengatakan saat ini dirinya jauh dari anak dan keluarga, pasien
merasa sendiri dan tidak ada gunanya untuk keluarga dirumah.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Orang terdekat dengan pasien adalah ibu pasien karena pasien tinggal
serumah dan setiap ada masalah pasien selalu cerita dan curhat dengan
ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat
Pasien mengatakan selalu mengikuti kegiatan yang ada di RSJ karena
jika mengikuti kegiatan pasti mendapat jajan dari perawat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan jika perawat dan temannya kurang asik maka
pasien kurang senang mengikuti kegiatan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan beragama islam dan melakukan sholat 5 waktu
dan pasien mengatakan kondisi yang sedang dialaminya saat ini
karena takdir allah.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sebelum pasien MRSJ pasien melakukan sholat 5
waktu dan selalu mengikuti kegiatan pengajian disekitar rumah dan
pada saat di rawat di RSJ pasien melakukan sholat 5 waktu tetapi tidak
sesuai dengan waktu sholat dan pasien mengatakan saat ini dirinya
berada di RSJ dan tidak memiliki kewajiban sholat.
Masalah keperawatan : Distress spiritual
GENOGRAM
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Ada hubungan
Tinggal satu rumah
Bercerai
X X X X
X
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Penampilan pasien rapi tetapi pasien tidak
berhias
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Cepat
Apatis
Keras
Lambat
Gagap
Membisu
Inkoheren
Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Pembicaraan pasien seperti orang biasa, tidak
terlalu cepat dan lambat, di pertengahan
bercakap-cakap pasien sering ngomong
nglantur.
Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik
Lesu
Tik
Tegang
Grimasing
Gelisah
Tremor
Agitasi
Kompulsif
Jelaskan : Pasien mondar-mandir disekitar kamar
Masalah keperawatan : Resiko cidera
4. Alam perasaan
Sedih
Ketakutan
Putus asa
Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan : Pasien tertawa-tawa sendiri karena dirinya
merasa bahagia, tetapi pasien tidak mengetahui
alasan apa yang membuatnya bahagia.
Masalah keperawatan : Gangguan alam perasaan
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan : Emosi pasien mudah berubah, dari ngobrol
bisa tiba-tiba marah tidak jelas.
Masalah keperawatan : Gangguan afek
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Kontak mata kurang
Tidak kooperatif
Defensif
Mudah tersinggung
Curiga
Jelaskan : Jika pasien diberikan pertanyaan yang diulang
pasien marah dan tersinggung.
Masalah keperawatan : Gangguan interaksi sosial, resiko PK karena
mudah marah.
7. Persepsi halusinasi
Pendengaran
Pengecapan
Penglihatan
Pembauan
Perabaan
Jelaskan : Pasien sering melihat allah, mendengar suara
untuk melakukan kebaikan dan pasien sering
melihat setan, mendengar suara untuk
melakukan kejahatan. Pasien melihat allah
dan mendengar untuk melakukan kebaikan
ketika dia setelah sholat dan melihat setan dan
mendengar untuk melakukan kejahatan ketika
malam hari. Respon pasien hanya diam dan
mengikuti halusinasinya.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi
penglihatan dan pendengaran
8. Proses Pikir
Sirkumstansial
Flight of ideas
Tangensial
Blocking
Kehilangan asosiasi
Pengulangan pembicaraan/ perseverasi
Jelaskan : Ketika pasien diajak bicara awalnya
berinteraksi dengan baik tetapi tidak lama
kemudian pembicaraan pasien ngelantur
Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir
9. Isi pikir
Obsesi
Depersonalisassi
Fobia
Ide yang terkait
Hipokodria
Pikiran magis
Waham
Agama
Nihilistik
Somatik
Sisip pikir
Kebesaran
Siap pikir
Curiga
Kontrol pikir
Jelaskan : Saat dikaji tidak ada gangguan isi pikir
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
Bingung
Sedasi
Stupor
Disorientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan : Pasien dapat membedakan waktu pagi, siang,
sore, malam dan pasien juga mengatakan saat
ini dirinya berada di RSJ menur dan pasien
dapat membedakan antara perawat dan
pasien.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat
Gangguan daya ingat jangka pendek
Konfobulasi
Jelaskan : Pasien dapat menceritakan semua masa
lalunya sebelum masuk RSJ dan saat pertama
dia dirawat disini.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Pasien mampu berhitung dengan baik (soal
perkalian dan pembagian).
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan : Pasien tidak dapat membedakan antara
halusinasinya dan kenyataan.
Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : pasien mengatakan kakak dan tetangganya
karena mereka yang membuat pasien dirawat di RSJ.
Masalah keperawatan : gangguan proses pikir
VII. KEBUTUHAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi atau menyediakan kebutuhan :
Makanan
Keamanan
perawatan kesehatan
pakaian
transportasi
tempat tinggal
uang
Jelaskan : Pasien mengatakan keluarga kurang
memperhatikan untuk kesehatannya.
Masalah Keperawatan : Perubahan pengliharaan kesehatan.
2. Kegiatan hidup sehari-hari :
a. Perawatan diri :
Mandi
Kebersihan
Makan
BAK/BAB
Ganti pakaian
Jelaskan : Pasien mengatakan mandi, makan secara
mandiri. Pasien juga dapat
membersihkan diri dan ganti pakaian
secara mandiri, pasien dapat BAK/BAB
tanpa bantuan orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
b. Nutrisi
Pasien selalu menghabiskan porsi yang disediakan oleh RSJ
Frekuensi makan sehari 3 kali
Frekuensi udapan sehari 1 kali
Nafsu makan meningkat
BB tertinggi 55 kg BB terendah 51 kg
Diet khusus : RKTP (rendah kalori tinggi protein). Diet rendah
lemak
Jelaskan : Pasien mengatakan saat dirawat di RSJ
merasakan adanya peningkatan dalam
nafsu makannya karena menu yang
disediakan enak dibandingkan dirumah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
c. Tidur
Tidak ada masalah
Setelah bangun tidur merasa segar
Biasa tidur siang 1 jam
Penolong saat tidur setelah meminum obat
Waktu tidur malam : jam 20.00 waktu bangun jam 04.00
Jelaskan : Karena ingin sholat subuh
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Kemampuan Klien dalam
Mengantisipasi kebutuhan sendiri
Membuat keputusan berdasarkan keingin sendiri
Mengatur penggunaan obat
Melakukan pemeriksaan kesehatan ( folow up )
Jelaskan : Pasien dapat melakukan aktivitas secara mandi
dan pasien dapat memutuskan keinginannya
secara mandiri dan penggunaan obat pasien
masih bergantungan dengan keluarga dan
pasien tidak memiliki inisiatif untuk
mengontrolkan dirinya ke tenaga kesehatan
Masalah Keperawatan : Resiko tinggi ketidak efektifan
penatalaksanaan regiment.
4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga
Profesional/ terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Jelaskan : Kesembuhan pasien didukung oleh keluarga
karena saat pasien kambuh keluarga
membawanya ke RSJ dan pasien saat dirawat di
RSJ sangat patuh apa yang diperintahkan oleh
tim medis, pasien berinteraksi dengan orang
yang lain secara baik.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Apakah klien menikmati saat bekerja kegiatan yang menghasilkan
atau hobi
Ya
Tidak
Jelaskan : Pasien mengatakan mempunyai hobi memasak
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif
Bicara dengan orang lain
Teknik relaksasi
Aktivitas konstruktif
Olahraga
Maladaptif
Berbicara sendiri, senyum-senyum sendiri
Masalah keperawatan : Mekanisme kopin individu inefektif
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik pasien mengatakan
setelah dirawat di RSJ kurang bergaul dengan masyarakat jika tidak ada
perlunya.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik pasien mengatakan
kurang suka bergaul dengan tetangganya tetapi pasien tetap mengikuti
pengajian sekitar rumah.
Masalah dengan pendidikan, spesifik pendidikan terakhir pasien adalah
SMA.
Masalah dengan pekerjaan, spesifik pasien mengatakan saat ini tidak
bekerja tetapi sebelumnya pasien pernah bekerja di restaurant.
Masalah dengan perumahan, spesifik pasien mengatakan sebagai ibu
rumah tangga yang selalu memenuhi kebutuhan keluarga.
Masalah ekonomi, spesifik pasien mengatakan saat dia bekerja
penghasilan yang didapatnya perhari adalah 30 ribu/ hari
Masalah dalam pelayanan kesehatan, spesifik pasien mengatakan saat
dirinya merasa kurang sehat pasien memeriksakan ke puskesmas.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Penyakit jiwa
Faktor presipitasi
Koping
Sistim pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Masalah keperawatan : Kurangnya pengetahuan
XI. DATA LAIN-LAIN
04 Januari 2016
WBC 7,2/ μL (4,8-10,8/ μL)
RBC 4,84/ μL (4,2-6,1/ μL)
HGB 12,4/ μL (12-18/ μL)
HCT 36,9 % (37-56 %)
LED 14-34 mm/ jam
XII. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Skizofrenia tak terinci (F.20.3)
Terapi Medik : Depacote ER 1 x 250 mg
Risperidon 2 x 2 mg
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan regiment terapeutik
2. Koping keluarga inefektif
3. Respon pasca trauma
4. Harga diri rendah
5. Distress spiritual
6. Gangguan komunikasi verbal
7. Resiko cidera
8. Gangguan alam perasaan
9. Gangguan afek
10. Halusinasi
11. Gangguan proses pikir
12. Perubahan pemeliharaan kesehatan
13. Resiko tinggi ketidakefektifan pelaksanaan regiment
14. Mekanisme koping individu inefektif
15. Kurangnya pengetahuan
XIV. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Halusinasi penglihatan dan pendengaran
ANALISA DATA SINTESA
DATA ETIOLOGI MASALAHData Subjektif Pasien mengatakan sering
melihat Allah dan mendengarkan perintah untuk melakukan kebaikan
Pasien mengatakan sering melihat setan dan mendengarkan perintah untuk melakukan kejahatan
Pasien mengatakan melihat dan mendengar ketika selesai sholat dan ketika malam hari
Pasien mengatakan ketika melihat dan mendengar, pasien hanya diam saja
Data Objektif Pasien tampak mondar-
mandir disekitar kamar Pasien tampak tertawa-tawa
sendiri dan pasien tidak mengetahui alasan yang membuatnya bahagia
Emosi pasien tampak mudah berubah
Pasien mudah tersinggung jika diberikan pertanyaan yang berulang 2 kali
Perubahan persepsi sensori, Halusinasi pendengaran dan penglihatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TGL DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI11/01/16
Gangguan persepsi sensori (halusinasi)
SP I1. Membina hubungan
saling percaya2. Mengidentifikasi jenis
halusinasi3. Mengidentifikasi isi
halusinasi4. Mengidentifikasi waktu
halusinasi5. Mengidentifikasi
frekuensi halusinasi6. Mengidentifikasi
situasi yang menimbulkan halusinasi
7. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
8. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan menghardik
9. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
S: Pasien marah
O: Pasien menghindari perawat
A: SP 1 belum tercapai
P: SP 1 dilanjutkan
12/01/16
Gangguan persepsi sensori (halusinasi)
SP I1. Membina hubungan
saling percaya2. Mengidentifikasi jenis
halusinasi3. Mengidentifikasi isi
halusinasi4. Mengidentifikasi waktu
halusinasi5. Mengidentifikasi
frekuensi halusinasi6. Mengidentifikasi
situasi yang menimbulkan halusinasi
7. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
S: Pasien menyebutkan namanya “NH”, Pasien mengatakan sering melihat bayangan dan mendengar suara
O: Pasien tampak antusias dalam menjawab pertanyaan perawat
A: SP 1 teratasi
8. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan menghardik
9. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
sebagian
P: SP 2 dilanjutkan dan SP 1di pertahankan
13/01/16
Gangguan persepsi sensori (halusinasi)
SP I1. Mengidentifikasi jenis
halusinasi2. Mengidentifikasi waktu
dan frekuensi halusinasi
3. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
4. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
5. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan menghardik
6. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
S: Pasien melihat dan mendengar tuhan dan setan, Pasien mengatakan melihat dan mendengar saat sendirian, respon pasien diam saja
O: Pasien dapat menjawab semua pertanyaan dan pasien dapat menirukan cara menghardik
A: SP 1 teratasi
P: SP1 dipertahankan
14/01/16
Gangguan persepsi sensori (halusinasi)
SP II1. Memvalidasi masalah
dan latihan sebelumnya2. Menanyakan kembali
kepada pasien tentang cara menghardik
3. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan berbincang-bincang dengan orang lain
4. Mengenalkan pasien dengan orang lain
S: Pasien mengatakan jika melihat dan mendengar berdoa “ ya allah jauhkanlah aku dari hal yang ghoib”, Pasien mengatakan tidak mau berkenalan
5. Menganjurkan pasien untuk berbincang-bincang dengan orang lain
6. Membimbing pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
dengan temannya
O: Pasien tampak acuh ketika perawat menyuruh berkenalan
A: SP II belum teratasi
P: SP I dipertahankan, SP II dilanjutkan
15/01/16
Gangguan persepsi sensori (halusinasi)
SP II1. Memvalidasi masalah
dan latihan sebelumnya2. Menanyakan kembali
kepada pasien tentang cara menghardik
3. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan berbincang-bincang dengan orang lain
4. Mengenalkan pasien dengan orang lain
5. Menganjurkan pasien untuk berbincang-bincang dengan orang lain
6. Membimbing pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
S: Pasien mengatakan sudah berkenalan dengan bu winarti, Pasien mengatakan sudah mengajak ngobrol teman sekitarnya
O: Pasien tampak mondar-mandir sekitar kamar
A: SP II teratasi
P: SP I dipertahankan, SP II dipertahankan
16/01/16
Gangguan persepsi sensori (halusinasi)
SP III1. Memvalidasi masalah
dan latihan sebelumnya2. Menanyakan kepada
pasien tentang cara menghardik
3. Menanyakan kepada pasien tentang cara
S: Pasien mengatakan jika melihat dan mendengar sesuatu selalu berdoa dan mengajak
kontrol halusinasi dengan berbincang-bincang dengan orang lain
4. Melatih pasien cara kontrol dengan melakukan kegiatan
5. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
temannya ngobrol
O: Pasien tampak senyum-senyum dan ngomong sendiri
A: SP III teratasi sebagian
P: SP III dipertahankan
RENCANA KEPERAWATAN JIWA
NO
TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAANTUJUAN KRITERIA EVALUASI TINDAKAN
KEPERAWATANGangguan persepsi sensori (halusinasi)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Pasien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya
Pasien dapat menghardik halusinasinya
Pasien dapat mengalihkan dengan berbincang dengan orang lain
Pasien dapat melakukan aktivitas yang bisa dikerjakan
Pasien dapat meminum obat secara teratur dan terjadwal
Keluarga dapat mengetahui tantang pengertian, tanda dan gejala halusinasi dan
Terbina hubungan saling percaya antara pasien dan perawat
Pasien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya
Pasien dapat menghardik halusinasi
Ucapkan salam terapeutik Berjabat tangan Perkenalan Jelaskan tujuan interaksi Buat kontrak topik,
waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien
Diskusikan tentang jenis halusinasi
Diskusikan tentang isi halusinasi
Diskusikan tentang waktu halusinasi
Diskusikan tentang frekuensi halusinasi
Diskusikan tentang situasi yang menimbulkan halusinasi
Ajarkan pasien cara menghardik
jenis halusinasi yang dialami pasien
Keluarga dapat menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi
Keluarga dapat mempraktekkan dan melakukan cara merawat langsung pasien halusinasi
Keluarga dapat membuat jadwal aktivitas pasien dirumah termasuk jadwal minum obat pasien
Pasien dapat mengalihkan dengan berbincang-bincang dengan orang lain
Pasien dapat melakukan aktivitas yang biasa dikerjakan
Latih pasien untuk mengendalikan halusinasinya
Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Latih pasien untuk mengendalikan halusinasinya dengan cara berbincang-bincang dengan orang lain
Bimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Latih pasien dalam beraktivitas yang teratur
Jelaskan tentang pentingnya aktivitas secara teratur
Diskusikan tentang aktivitas yang biasa dikerjakan pasien
Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai aktivitas yang dilatih
Pasien dapat meminum obat secara teratur dan terjadwal
Keluarga dapat mengetahui tentang pengertian dan tanda gejala halusinasi dan jenis halusinasi yang dialami pasien
Keluarga dapat menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi
Keluarga dapat mempraktekkan dan melakukan cara merawat langsung
Melatih pasien untuk meminum obat secara teratur
Jelaskan pentingnya menggunakan obat secara teratur
Jelaskan akibat apabila tidak meminum obat sesuai program
Jelaskan keluarga tentang pengertian
Jelaskan keluarga tentang tanda dan gejala halusinasi
Jelaskan keluarga tentang jenis halusinasi yang dijalani pasien
Jelaskan kepada keluarga tentang cara-cara merawat pasien
Jelaskan dan praktekkan cara merawat langsung pasien halusinasi
pasien halusinasi
Keluarga dapat membuat jadwal aktivitas pasien dirumah termasuk jadwal minum obat pasien
Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya menggunakan obat secara teratur
Jelaskan pada keluarga tentang akibat apabila pasien tidak meminum obat sesuai program
POHON MASALAH
Gangguan alam
perasaan, gangguan
proses pikir, gangguan
afek dan gangguan
komunikasi verbal
Halusinasi pendengaran
dan penglihatan
Harga diri rendah
Respon pasca
trauma Kurangnya
pengetahuan
Koping keluarga
inefektif
Regiment terapeutik
inefektif
Perubahan
pemeliharaan
kesehatan
Mekanisme
koping inefektif