askep ht.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    1/41

    Media Komunikasi dan silaturohmi

    Arsip Blog

    2012(8)o Juli(4)o Juni(1)o Februari(2)

    ASKEP KELUARGA DENGAN HIPERTENSI ASKEP KELUARGA DENGAN DIABETES MELITUS

    o Januari(1)

    JANGAN LEWATKAN

    KABAR GEMBIRA

    ADA YANG MENARIK DI SINI

    Kamis, 09 Februari 2012

    ASKEP KELUARGA DENGAN HIPERTENSI

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

    PADA KELUARGA Ny.S DENGAN ANGGOTA KELUARGA MENDERITA

    PENYAKIT HIPERTENSI

    A. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Keluarga

    1. Defenisi keluarga

    a. Menurut Depkes. RI. 1988

    Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan

    beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam

    keadaan saling ke tergantungan.

    http://sanusingawi.blogspot.com/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-hipertensi.htmlhttp://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-hipertensi.htmlhttp://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-diabetes-melitus.htmlhttp://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-diabetes-melitus.htmlhttp://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML4&action=editWidget&sectionId=mainhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML3&action=editWidget&sectionId=mainhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML5&action=editWidget&sectionId=crosscol-overflowhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive1&action=editWidget&sectionId=crosscolhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML4&action=editWidget&sectionId=mainhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML3&action=editWidget&sectionId=mainhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML5&action=editWidget&sectionId=crosscol-overflowhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive1&action=editWidget&sectionId=crosscolhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML4&action=editWidget&sectionId=mainhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML3&action=editWidget&sectionId=mainhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML5&action=editWidget&sectionId=crosscol-overflowhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive1&action=editWidget&sectionId=crosscolhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML4&action=editWidget&sectionId=mainhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML3&action=editWidget&sectionId=mainhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML5&action=editWidget&sectionId=crosscol-overflowhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive1&action=editWidget&sectionId=crosscolhttp://void%280%29/http://void%280%29/http://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-diabetes-melitus.htmlhttp://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-hipertensi.htmlhttp://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://sanusingawi.blogspot.com/
  • 7/28/2019 askep ht.docx

    2/41

    b. Menurut S .G . Bailon dan Aracelis Maglaya 1989

    Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah,

    hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup bersama dalam satu rumah

    tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta

    mempertahankan kebudayaan ( Nasrul Effendi,1998 : 33 ).

    Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :

    a. Unit terkecil dari masyarakat.

    b. Terdiri atas dua orang atau lebih.

    c. Adanya ikatan perkawianan dan pertalian darah.

    d. Hidup dalam satu rumah tangga.

    e. Dibawah asuhan seorang kepala keluarga.

    f. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga.

    g. Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing.

    h. Menciptakan dan mempertahankan kebudayaan

    2. Keperawaatan kesehatan keluarga

    Menurut S.G. Bailon dan Aracelis Maglaya 1978

    Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan

    atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan sehat

    sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana penyalur (Nasrul Effendi,1998:39)

    3. Tipe keluarga

    a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak.

    b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara,

    misalnya nenek, kakek, keponakandan sebagainya .

    c. Keluarga berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang

    menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

    d. Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau

    kematian.

    e. Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinanya berpoligami dan

    hidup secara bersamasama.

    f. Keluarga kabitas (cahabitasia) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi

    membentuk suatu keluarga .

    4. Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga

    Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem

    keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    3/41

    disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.

    Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan

    tersebut dapat dilalui dengan sukses.

    Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas tugas

    perkemabangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanya

    masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu potensial atau

    aktual.

    Tahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap stabil.

    Menurut Rodgers cit Friedman (1998), meskipun setiap keluarga melalui tahapan

    perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama.

    Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998)

    I. Pasangan Baru

    Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan

    (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-

    masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena kenyataannya banyak keluarga

    baru yang masih tinggal dengan orang tuanya.

    Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi.

    Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan

    pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya

    Tugas perkembangan

    1. Membina hubungan intim danmemuaskan.2. membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.3. mendiskusikan rencana memiliki anak.4. Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga

    istri dan keluarga sendiri.

    II. Keluarga child bearing kelahiran anak pertama

    Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak berumur

    30 bulan atau 2,5 tahun.

    Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:

    1. Persiapan menjadi orang tua

    2. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan

    kegiatan.

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    4/41

    3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

    Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaiaman orang tuan berinteraksi

    dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan

    hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.

    III. Keluarga dengan anak pra sekolah

    Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5

    tahun.

    Tugas perkembangn

    1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi danrasa aman.

    2. Membantu anak untuk bersosialisasi3. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus

    terpenuhi.

    4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun denganmasyarakat.

    5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.

    IV. Keluarga dengan anak sekolah

    Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada saat

    anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal

    sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki

    minat sendiri. Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak.

    Tugas perkembangan keluarga.

    1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.

    2. Mempertahankan keintiman pasangan.

    3. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan

    untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

    Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak

    untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.

    V. Keluarga dengan anak remaja

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    5/41

    Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.

    Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk

    mempersiapkan diri menjadi orang dewasa.

    Tugas perkembangan

    1. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.

    2. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.

    3. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari perdebatan,

    kecurigaan dan permusuhan.

    Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

    Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak

    untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik orang tua dan remaja.

    VI. Keluarga dengan anak dewasa

    Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak

    terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada atau

    tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.

    Tugas perkembangan

    1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

    2. Mempertahankan keintiman pasangan.

    3. Membantu orang tua memasuki masa tua.

    4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

    5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

    VII. Keluarga usia pertengahan

    Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat

    pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dianggap sulit

    karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua.

    1. Tugas perkembangan

    2. Mempertahankan kesehatan.

    3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.

    4. Meningkatkan keakraban pasangan.

    5. Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin,

    menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.

    VIII.Keluarga usia lanjut

    Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya

    meninggal.

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    6/41

    Tugas perkembangan

    1. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

    2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan.

    3. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.

    4. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.

    5. Melakukan life review.

    6. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap

    ini.

    5. Keluarga sebagai unit keperawatan

    Alasan keluarga sebagai unit pelayanan ( R.B freedman, 1981 ) adalah sebagai berikut :

    a. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut

    kehidupan masyarakat .

    b. Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki

    masalahmasalah dalam kelompoknya

    c. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu angota

    keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga

    yang lain.

    d. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu ( pasien ) keluarga tetap

    berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggota keluarganya

    yang menderita hipertensi.

    e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya kesehatan bagi anggota

    keluarga yang menderita sakit hipertensi.

    6. Factor yang mempengaruhi sehat - sakit

    Faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H. L Bloom

    yaitu

    a. Faktor lingkungan

    Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit hipertensi adalah dengan cara

    menghindari adanya stres

    b. Faktor social budaya

    1). Factor social budaya yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi adalah :

    a). Kebiasaan merokok

    b). Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam

    c). Pola diet tidak teratur

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    7/41

    d). Bila sakit tidak segera berobat

    2). Status social budaya yang dapat meningkatkan stasus kesehatan pada kasus hipertensi adalah

    :

    a). Menghindari kebiasaan merokok.

    b). Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam .

    c). berat badan dan olah raga yang terratur

    d). Melakukan konril yang teratur

    c. Pelayanan kesehatan

    Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian

    akibat hipertensi

    d. Faktor keturunan

    Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang bersifat genetic

    7. Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan

    Menurut Freedman ( 1981) keluarga mempunyai lima (5 ) tugas memelihara kesehatan

    keluarga khususnya keluarga yang anggotanya menderita penyakit hipertensi yaitu :

    a. Mengenal gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga tentanggejala hipertensi

    b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap angota keluargayang menderita penyakit hpertensi

    c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita hipertensiMempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan

    kepada anggota keluarganya

    d. Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan yang dapatmengatasi penyakit hipertensi.

    e. Memodifikasi lingkungan yang mendujung pada kesehatan keluarga.8. Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita penyakit

    hipertensi.

    Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit hipertensi maka peran perawat

    diperlukan sebagai berikut :

    a. Pengenal tentang gejala hipertensi

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    8/41

    Perawat membatu keluarga untuk mengenal tentang gejala penyakit hipertensi .

    b. Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi .Dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit

    hipertensi, perawat memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengembangkan

    kemampuam mereka dalam melaksanakan perawatan dan memberikan demonstrasi

    kepada keluarga bagaimana merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.

    c. Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga yang menderita penyakit hipertensi.

    Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang menderita penyakit

    hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan keluarga sertamencari cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi

    d. FasilitatorMenjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal masalah pada keluarga yang

    menderita penyakit hipertensi dan mencari alternatif pemecahanya .

    e. Pendidik kesehatanPerawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak

    sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit hipertensi

    f. Penyuluh dan konsultasiPerawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan keperawatan dasar terhadap keluarga yang

    anggotanya mederita penyakit hipertensi.

    B. Hipertensi

    1. Pengertian

    Hypertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan sistolik dan diastolic

    serta merupakan suatu factor terjadinya kompilikasi penyakitt kardiovaskuler

    (Soekarsohardi,1999 : 151)

    Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic diatas standar

    dihubungkan dengan usia (Gede Yasmin,1993 : 191 ).

    Dari definisidefinisi diatas dapat disimpulkan bahwa :

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    9/41

    Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic diatas

    normal sesuai umur dan merupakan salah satu factor resiko terjadinya kompilkasi

    penyakit kardiovaskuler.

    Secara teoritis, hipertensi sebagai suatu tingkat tekanan darah, dimana komplikasi

    yang mungkin timbul menjadi nyata. Ada beberpaa pendapat yang menjelaskan definisi

    hipertensi, antara lain :

    a. Menurut WHO

    b. Hipertensi adalah kenaikan tekaan darah sama atau diatas 160/90 mmHg.

    c. Menurut kaplan, mendefinisikan hipertensi berdasar atas perbedaan usia dan jenis kelamin:

    1). Pria usia kurang dari 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah pada waktu

    berbaring diatas atau sama dengan 130/90 mmHg.

    2). Pria usia lebih dari 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya diatas 145/95

    mmHg

    3). pada wanita, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah diatas atau sama dengan 160/95

    mmHg

    Menurut sumber lain disebutkan bahwa Hipertensi adalah tekanan sistole lebih dari 140

    mmHg, tekanan diastole lebih dari 90 mmHg. Diagnosa dipastikan dengan pemeriksaan rata-

    rata 2 kali atau lebih pengukuran tekanan darah 2 waktu yang terpisah. Patologi utama pada

    hipertensi adalah peningkatan tahanan vaskuler perifer pada tingkat arteriol.

    2. Etiologi

    Hipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori :

    a. Hipertensi primer artinya belum diketahui penyebabnya yang jelas.Berbagai faktor yang turut berperan sebagai penyebab hipertensi seperti berrtambahnya

    usia , factor psikologis , dan keturunan. Sekitar 90 % hipertensi tidak diketahui

    penyebabnya .

    b. Hipertensi sekunder telah diketahui penyebabnya seperti stenosis arteri renalis,penyakit parekim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan

    pemakaian oral kontrasepsi.

    Adapun factor pencetus hipertensi seperti, keturunan, jenis kelamin, umur, kegemukan,

    lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol dan social ekonomi (Susi Purwati , 2000 : 25 )

    3. Gejala Klinis

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    10/41

    Gejala yang timbul bervariasi, tergantung dari tinggi rendahnya derajat hipertensi.

    Pada hipertensi essensial dapat berjalan gejala dan umumnya baru timbul gejala setelah

    komplikasi pada organ target seperti ginjal, mata, otak, dan jantung yang sering di jumpai

    berupa :

    1. Sakit kepala

    2. Vertigo

    3. Perdarahan retina

    4. Gangguan penglihatan

    5. Proteinuria

    6. Hematuria

    7. Takikardi, palpitasi

    8. Pucat dan mudah lelah

    4. Patofisiologi.

    Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh,

    tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan tekanan peririfer. Pada

    keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang meningkat

    diperlukan peningkatan cardiac output dan tekanan perifer menurun .

    Konsumsi sodium (garam ) yang berlebihan akan mengakibatkan meningkatnya volume

    cairan dan pre load sehingga meningkatkan cardiac aouput . Dalam sistim Renin -

    Angiotensien - aldosteron pada patogenesis hipertensi, , glandula supra renal juga

    menjadi factor penyebab oleh karena faktor hormon

    Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I menjad

    angiotensin II oleh Angitensi Convertion Ensym (ACE)

    Angiotensin II mempengaruhi Control Nervus Sistim dan nervus pereifer yang

    mengaktifkan sistim simpatik dan menyebabkan retensi vaskuler perifer meningkat .

    Disamping itu angiotensin II mempunyai efek langsung terhadap vaskuler smoot untuk

    vasokonstruksi renalis. Hal tersebut merangsang adrenal untuk mengeluarkan aldosteron

    yang akan meningkatkan extra Fluid volume melalui retensi air dan natrium. Hal ini

    semua akan meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan cardiac output. (Jurnlistik

    international cardiovaskuler,1999 )

    Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi seperti , penyakit jntung koroner,

    gagal jantung ,gagal ginjal ,kerusakan mata, dan kerusakan pembuluh darah otak ( Sri

    Rahayu, 2000 : 22,23 dan patologi penyakit jantung RSUD.dr Soetomo,1997).

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    11/41

    5.

    Hipertensi

    Patofisiologi / Path Way

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    12/41

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    13/41

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    14/41

    6. Pemeriksaan Penunjang

    a. Hemoglobin / hematokrit : bukan diagnostik tetapi mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap

    volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-faktor resiko

    (hiperkoagulabilitas, anemia)

    b. BUN / kretinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal

    c. Glukosa : hiperglikemia (HIPERTENSI adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh

    peningkatan kadar katekolamin (meningkatkan hipertensi)

    d. Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron utama (penyebab)

    atau menjadi efek samping terapi diuretik

    e. Kalsium serum : peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan hipertensi

    f. Kolesterol dan trigliserida serum : peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk

    / adanya pembentukan plak ateromatosa (efek kardiovaskuler)

    g. Pemeriksaan tiroid : hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi

    h. Kadar aldosteron urin / serum : untuk mengkaji aldosteronisme primer (penyebab)

    i. Urinalisa : darh. Protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal / adanya diabetes

    j. Asam urat : hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor resiko terjadinya hipertensi

    k. Foto dada : dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katup, deposit / takik aorta /

    pembesaran jantung

    l. EKG : dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan konduksi, luas,

    peniggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.

    7. Penatalaksanaan

    Tujuan tiap program penanganan bagi setiap pasien adalah mencegah terjadinya

    morbiditas dan mortalitas penyerta dengan mencapai dan mempertahankan tekanan darah di

    bawah 140/90 mmHg. Efektivitas setiap program ditentukan oleh derajat hipertensi,

    komplikasi, biaya perawatan, dan kualitas hidup sehubungan dengan terapi.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pendekatan nonfarmakologis termasuk

    penurunan berat badan, pembatasan alkohol, natrium dan tembakau, latihan dan relaksasi

    merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada setiap terapi antihipertensi. Apabila

    penderita hipertensi ringan berada dalam resiko tinggi (pria, perokok) atau bila tekanan darah

    diastoliknya diatas 85 sampai 95 mmHg dan sistoliknya di atas 130 sampai 139 mmHg, maka

    perlu dimulai terapi obat-obatan.

    Berikut algoritma penanganan hipertensi olehJoint National on Detection Evaluation

    and Treatment of High Blood Pressure :

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    15/41

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    16/41

    8. Perawatan pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :

    a. Berolah raga ga secara teratur

    b. Obat-obatan penurun takanan darah antara lain :

    1). Diuretik : Hidrochlortiasid,Furosemid dll.

    2). Betabloker :Proparnolol, dll.

    3). Alfabloker : Prazosin dll.

    4). Penghambat ACE : Kaptopril dll.

    5). Antagonis Kalsium : Diltiasem dll.(farmakologi FKUI,1995)

    c. Pengaturan diet

    Dalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi ada beberapa factor

    yang perlu diperhatikan yaitu keadaan berat badan, derajat hipertensi,aktifitas dan ada

    tidaknya komplikasi. Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi ,diperlukan

    pengetahuan tentang jumlah kandungan natrium dalam bahan makanan. Makan biasa ( untuk

    orang sehat rata-rata mengandung 2800 6000 mg per hari ). Sebagian besar natrium

    berasal dari garam dapur.

    Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan darah

    serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat) macam diit untuk

    menanggulangi atau minimal mempertahankan tekanan darah yaitu :

    Diet rendah garam

    Diet rendah garam pada hakekatnya merupakan diet dengan mengkonsumsi makanan

    tanpa garam. Garam dapur mempunyai kandungan 40% Natrium.

    Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking powder,

    MSG (Mono Sodium Glutamat),Pengawet makanan atau natrium bensoat biasanya terdapat

    dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan yang terbuat dari mentega.

    Penderita tekanan darah tinggi yang sedang menjalankan diet pantang garammemperhatikan hal sebagai berikut :

    a. Jangan menggunakan garam dapur

    b. Hindari makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega, keju, trasi, petis, biscuit, ikan

    asin, sardensis, sosis dan lain-lain.

    c. Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan bahan makanan tambahan atau

    penyedap rasa seperti saos.

    d. Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan yang mengandung sodium.

    e. Batasi minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, sprite

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    17/41

    f. Diet rendah kolesterol / lemak.

    Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida, dan pospolipid.

    Sekitar 2550 % kolesterol berasal dari makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan

    dibuang lewat faeces. Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu daging,

    jeroan, keju keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan kaviar. Tujuan diet rendah

    kolesterol adalah menurunkan kadar kolestero serta menurunkan berat badan bila gemuk.

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatur nutrisi pada hypertensi adalah :

    g. Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan mentega.

    h. Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan.

    i. Gunakan susu full cream.

    j. Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu.

    k. Lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-kacang lainnya.

    l. Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol.

    m. Lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buahbuahan.

    n. Diet kalori bila kelebihan berat badan. Hypertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh

    seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan akan beresiko tinggi terkena

    hypertensi. Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan diet rendah kalori,

    agar berat badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu diperhatikan hal

    berikut :

    Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk penurunan

    0,5 kg berat badab per minggu.

    o. Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.

    p. Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.

    Contoh menu untuk penderita hypertensi :

    1 piring nasi ( 100 gram ), 1 potong daging ( 50 gram ), 1 mangkok sup ( 130 gram ), 1

    potong tempe ( 50 gram ), 1 potong pepaya ( 100 gram ), ( Sri Rahayu, 2000 ).

    9. Dampak masalah

    a. Terhadap individu.

    1). Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.

    Hypertensi merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya oleh penderita. Kurangnya

    pengetahuan klien terhadap penyakit hypertensi, sebagian besar timbul tanpa gejala yang

    khas.

    2). Pola nutrisi dan metabolisme.

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    18/41

    Pada penderita hypertensi sering mengalami keluhan kepala pusing dan bila berlangsung

    lama disertai mual-mual dan muntah.

    3). Psikologi.

    Penderita hypertensi biasanya iritabel, mudah marah dan tersinggung.

    4). Pola tidur dan istirahat

    Pada klien hypertensi mengalami gangguan tidur sering terbangun karena sering sakit kepala

    dan tegang pada leher bagian belakang.

    5). Pola persepsi dan pengetahuan.

    Pada klien hipertensi sering terjadi kebosanan akan prosedur pengobatan yang lama ,diet,

    olah raga, merokok, minuman beralkohol.

    6). Pada pola tata nilai dan kepercayaan

    Klien akan merasa cemas akan kesembuhan penyakitnya dan merasa tidak berdaya dengan

    keberadaan sekarang.

    b. Dampak masalah terhadap keluarga

    1). Merepotkan dalam memberikan perawatan ,pengaturan diet, mengantar kontrol dan

    manambah beban biaya hidup yang terusmenerus.

    2). Produktifitas menurun. Apabila hipertensi mengena kepala keluarga yang berperan sebagai

    pencari nafkah untuk kebutuhan keluarga ,maka akan menghambat kegiatannya sehari-hari

    untuk kegiatan seperti semula.

    3). Psikologi .

    Peran kepala akan diganti oleh anggoata keluarga yang lain.

    c. Terhadap masyarakat

    Dengan adanya klien hipertensi dimasyarakat memungkinkan terjadi perubahan peran dalam

    masyarakat Selain itu akan menimbulkan kecemasan terhadap masyarakat dan akan terjadi

    ancaman kehilangan salah satu anggotanya. .

    d. Pelayanan kesehatan

    Mengamati prevalensi penyakit hipertensi yang semakin meningkat,maka akan terjadi beban

    pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.

    10. Asuhan Keperawatan

    Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistimatis untuk mengkaji

    dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,melaksanakan asuhan

    keperawatan ,serta implementasi keperawatan terhadap keluarga sesuai rencana yang telah

    direncanakan /dibuat serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan .

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    19/41

    a. Tahap penjajakan awal1). Pengkajian

    a) Pengumpulan data

    Merupakan informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah kesehatan ,status kesehatan,

    kesanggupan keluarga dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga meliputi:

    b) Struktur dan sifat anggota keluarga, anggota anggota keluarga dan hubungan dengan

    kepala keluarga.

    c) Data demografi.

    d) Kegiatan dalam hidup sehari-hari,kebiasaan tidur,kebiasaan makan dan penggunaan waktu

    senggang.

    e) Faktor sosial budaya dan ekonomi

    f) Faktor lingkungan

    g) Perumahan

    h) Fasilitas social dan lingkungan

    i) Fasilitas transportasi dan kesehatan

    j) Riwayat kesehatan

    2). Analisa data

    Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga.

    Dalam menganalisis data dapat menggunakan Typologi masalah dalam family healt care.

    Permasalahan dapat dikategorikan sebagai berikut :

    a) Ancaman kesehatan adalah : keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya

    penyakit,kecelakaan atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.

    Contoh :

    1) Riwayat penyakit keturunan dari keluarga seperti hipertensi

    2) Masalah nutrisi terutama dalam pengaturan dietb) Kurang atau tidak sehat adalah : kegagalan dalam memantapkan kesehatan.

    Contoh:

    1) Adakah didalam keluarga yang menderita penyakit hipertensi

    2) Siapakah yang menderita penyakit hipertensi

    c) Krisis adalah : saat- saat keadaan menuntut terlampau banyak dari indivdu atau keluarga

    dalam hal penyesuaian maupun sumber daya mereka.

    Contoh :

    Adakah anggota keluarga yang meninggal akibat hipertensi.

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    20/41

    3). Penentuan prioritas masalah

    Didalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga menggunakan sistim scoring

    berdasarkan tipologi masalah dengan pedoman sebagai berikut

    Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :

    NO KRITERIA SKOR BOBOT

    1 Sifat masalah

    Aktual (Tidak/kurang sehat)

    Ancaman kesehatan

    Keadaan sejahtera

    3

    2

    1

    1

    2 Kemungkinan masalah dapat diubah

    MudahSebagian

    Tidak dapat

    21

    0

    2

    3 Potensi masalah untuk dicegah

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    3

    2

    1

    1

    4 Menonjolnya masalah

    Masalah berat, harus segera ditangani

    Ada masalah, tetapi tidak perlu segera

    ditanganiMasalah tidak dirasakan

    2

    1

    0

    1

    Skoring :

    i. Tentukan skor untuk tiap kriteria

    ii. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot

    iii.

    iv. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria ,skor tertinggi 5 sama dengan seluruh bobot

    b. Penjajakan pada tahap keduaTahap ini menggambarkan sampai dimana keluarga dapat melaksanakan tugas-tugas

    kesehatan yang berhubungan dengan ancaman kesehatan,kurang /tidak sehat dan krisis yamg

    dialami oleh keluarga yang didapat pada penjajakan tahap pertama.

    Pada tahap kedua menggambarkan ketidak mampuan keluarga untuk melaklasanakan tugas-

    tugas kesehatan serta cara pemecahan masalah yang dihadapi .

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    21/41

    Karena ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan

    keperawatan, maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan secara umum pada keluarga

    yang menderita penyakit hipertensi antara lain :

    1) Ketidak sanggupan keluarga mengenal masalah penyakit hipertensi berhubungan dengan

    ketidaktahuan tentang gejala hipertensi

    2) Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan yang

    tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan dengan

    kurang pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana kesehatan

    3) Ketidak mampuan merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurangnya

    pengetahuan tentang penyakit hipertensi ,cara perawatan dan sifat penykit hipertensi .

    4) Keitdaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan

    keluarga berhubungan dengan tadak dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan

    lingkungan serta kitidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipertensi.

    5) Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada di masyarakat guna memelihara kesehatan

    berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tersedianya fasilitas

    kesehatan seperti JPS.,dana sehat dan tidak memahami manfaatnya.

    Adapun diagnosa keperawatan yang berhubungan pengaturan diet pada klien

    hipertensi adalah :

    1) Ketidaktahuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinya hipertensi

    adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara pengaturaan diet yang benar.

    2) Ketidak sanggupan keluarga memilih tindakan yang tepat dalam pengaturan diet bagi

    penderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan

    diet yang benar.

    3) Ketidakmampuan untuk penyediaan diet khusus bagi klien hipertensi berhubungan dengan

    kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang tepat.

    4) Ketidakmampuan meenyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi

    berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi

    makanan yang banyak mengandung garam

    5) Ketidaktahuan menggunakan manfaat tanaman obat keluarga berhubungan dengan

    kurangnya pengetahan tentang manfaat tanaman obat tersebut.

    c. Perencanaan

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    22/41

    Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang

    ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan

    keperawatan yang telah diidentifikasi (Nasrul Effendi,1998 : 54 )

    Rencana tindakan dari masing masing diagnosa keperawatan khusus diet pada klien

    hipertensi adalah :

    1). Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinya

    hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang

    benar.

    a) Tujuan

    Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota keluarga yang menderita

    penyakit hipertensi.

    b) Kriteria hasil

    i. Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas pengaturan diet bagi anggota

    kelurga yng menderita hipertensi.

    ii. Keluarga dapat memahami danmampu mengambil tindakan sesuai anjuran.

    c) Rencana tindakan

    i. Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar bagi penderita

    hipertensi.

    ii. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga ,bagaiman caranya menyediakan makan-

    makanan rendah garam bagi penderita hipertensi .

    d) Rasional

    i. Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga menimbulkan peresepsi yang negatip

    sehingga dapat dijadikan motivasi untuk mengenal masalah khususnya nutrisi untuk klieh

    hiperetensi

    ii. Dengan diberikan penjelasan keluarga mampu menyajikan makanan yang rendah garam.

    2). Ketidak mampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet terhadap anggota

    keluarga yang menderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga

    tentang manfaat dari pengaturan diet

    a) Tujuan

    Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi

    b) Kriteria hasil

    i. Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi klien hiperetensi

    ii. Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien hipertensi

    c) Rencana tindakan

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    23/41

    i. Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi.

    ii. Beri penjelasan kepada keluarga jenis untuk klien hipertensi.

    d) Rasionalisasi

    i. Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu melaksanakan cara pengaturan diet

    untuk klien hipertensi

    ii. Keluarga diharapkan mengetahui jenis makanan untuk penderita hipertensi.

    3). Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipertensi

    berhubungan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang

    benar .

    a) Tujuan

    Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi.

    b) Kriteria hasil

    i. Kilen dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi.

    ii. Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat bagi klien hipertensi.

    c) Rencana tindakan

    i. Beriakan penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengolahan makanan untuki klien

    hipertensi.

    ii. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah makanan yang dikonsumsi oleh klien

    hipertensi.

    iii. Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk memnbuat makanan dengan

    jumlah yang tepat.

    d) Rasionalisasi.

    i. Dengan diberikan penjelasan diharapkanklien dan keluarga dapat cara pengolahan

    makanan untuk klien hipertensi.

    ii. Diharapkan klien dapat mengkonsumsi makanan sesuai yang dianjurkan.

    iii. Dengan diberikan contoh sederhana caara membuat makanan dalam jumlah yang tepat

    kilen dan keluarga mampu menjalankan /melaksanakaannya sendiri.

    4). Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi

    berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi

    makanan yang banyak mengandung garam.

    a) Tujuan

    Seluruh anggota keluarga membiasakan diri setiap hari mengkonsumsi makanan yang rendah

    garam.

    b) Kriteria hasil

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    24/41

    i. Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang rendah garam

    ii. Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang banyak mengandung garam.

    iii. Klien dan keluarga mau berubah kebiasaan dari mengkonsumsi makanan yang banyak

    mengandung garam.

    c) Rencana tindakan.

    i. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh garan terhadap klien

    hipertensi.

    ii. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makana yang banyak mengandung garam.

    iii. Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwamereka mampu untuk merubah kebiasaan

    yang kurang baik tersebut yang didasari padea niat dan keinginan untuk merubah.

    d) Rasional

    i. Diharapkan klien dan keluarga memahami dan mengerti tentang pengaruh garam terhadap

    klien hipertensi

    ii. Diharapkan klien dan keluarga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung

    garam.

    iii. Dengan diberi motivasi diharapkan klien dan kelarga mau merubah sikapnya dari yang

    tidak sehat menjadi sehat

    5). Ketidakmampuan menggunakan sumber pemanfaatan tanaman obat keluarga berhubungan

    dengan kurang pengetahuan guna dari tanaman obat keluarga.

    a) Tujuan

    Diharapkan klien dan keluarga mampu memanfaatkan sumber tanaman obat keluarga.

    b) Kriteria hasil

    Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanaman obat yang dapat membantu untuk

    pengobatan hipertensi

    c) Rencana tindakan

    Beri penjelasan kepada klien dan keluarga manfaat Toga.

    i. Beri penjelasan kepada klien keluarga macam dan jenis tumbuhan /tanaman yang dapat

    membantu menurunkan tekanan darah

    ii. Anjurkan kepada kepada klien dan keluarga agar berusaha memiliki tanaman obat

    keluarga .

    d) Rasional

    i. Agar klien dan keluarga dapat memahami manfaat Toga.

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    25/41

    ii. Klien dan keluarga dapat mengetahui jenis tanaman yang dapat menurunkan tekanan

    darah.

    iii. Dengan memiliki Toga sendiri klien dapat mengkonsumsi tanaman obat tersebut kapan

    saja diperlukan.

    d. PelaksanaanPelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang menderita hipertensi sesuai

    rencana yang telah disusun.

    Pada peleksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat dilaksanakan antara lain :

    1). Deteksi dini kasus baru.

    2). Kerja sama lintas program dan lontas sektoral3). Melakukan rujukan

    4). Bimbingan dan penyuluhan. ( Pedoman Kerja Puskesmas, 1992 :6)

    e. EvaluasiPenilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out put ) dan penilaian

    selalu berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat meliputi penilaian input dan porses.

    Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa dimensi ;

    1). Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil dari tindakan keperawatan.

    2). Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi ),maka dimensinya dapat dikaitkaan

    dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.

    3). Kecocokan (Apprioriatenes ) dari tindakan keperawatan adalah kesanggupan dari tindakan

    keperawatan untuk mengatasi masalah.

    4). Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan (Family Healt Care , 1989 : 97 )

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    26/41

    PENGKAJIAN KELUARGA

    A. Data Umum

    1. Nama KK : Ny. S

    2. Umur : 70 Tahun3. Pendidikan : SD

    4. Pekerjaan : Buruh tani

    5. Suku / Bangsa : Jawa / WNI

    6. Alamat : Gemarang barat, Watualang, Ngawi

    7. Tanggal Pengkajian : 21 Januari 2012

    8. Diagnosa Medis pada Ny. S : Hipertensi

    B. Susunan Anggota Keluarga

    No Nama Umur L/PHub.

    keluargaPendidikan Pekerjaan

    Riw.

    kesehatan

    1. Ny. S 70 L KK SD Tani Hipertensi

    2. Ny. D 58 P Anak SD - -

    3 Tn. K 32 L Anak SMP Tani -

    C. Genogram

    Keterangan :

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    27/41

    : laki-laki

    : perempuan

    : meninggal

    : penderita Hipertensi

    : menikah

    : tinggal serumah

    1. Tipe keluarga : Keluarga inti

    2. Suku Bangsa : Jawa

    3. Agama : Islam

    4. Status sosial ekonomi keluarga

    Penghasilan keluarga Ny.S Rp 500.000 per bulan. Dana keluarga digunakan untuk

    kebutuhan dasar (makan, minum, pakaian).

    5. Aktifitas rekreasi keluarga

    Anggota keluarga Ny.S yaitu istri, tidak mempunyai aktivitas rekreasi kecuali hanya nonton

    Televisi.

    D. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

    1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

    Tahap perkembangan keluarga Ny.S adalah keluarga dengan usia lanjut usia.

    2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

    Tugas perkembangan dalam keluarga Ny.S yang belum terpenuhi adalah perawatan pada usia

    lanjut dalam keluarga dengan penyakit kronis pada Ny.S yaitu Hipertensi.

    3. Riwayat keluarga

    Riwayat kesehatan keluarga :

    a.

    Keluarga Ny.S tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.b. Ny.S menderita penyakit hipertensi.

    Dalam keluarga Ny.S biasanya menggunakan sumber pelayanan kesehatan keluarga yaitu

    puskesmas.

    4. Riwayat keluarga sebelumnya

    Keluarga Ny. S tidak ada yang menderita penyakit keturunan, bawaan maupun menular.

    E. Lingkungan

    1. Karakteristik rumah dan denah rumah

    Tipe rumah semi permanen dengan lantai dari tanah.

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    28/41

    Denah rumah

    a. Janis bangunan : semi permanen

    b. Status rumah : rumah pribadi

    c. Atap rumah : genteng

    d. Ventilasi : cukup.

    e. Cahaya : cukup

    f. Penerangan : cukup

    g. Lantai : tanah

    h. Saluran limbah : dibuang kebelakang rumah.

    i.

    Jamban : jenis kloset angsatrin2. Karakteristik tetangga dan keluarga

    Interaksi tetangga dengan keluarga Ny.S cukup harmonis, dibuktikan Ny.S rajin mengikuti

    Posyandu Lansia.

    3. Mobilitas geografis keluarga

    Keluarga Ny.S dalam aktivitas sehari-hari menggunakan fasilitas sepeda

    4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

    Keluarga Ny.S tidak mempunyai waktu tertentu untuk mengadakan pertemuan khusus dalam

    keluarga, mereka cukup melakukan komunikasi setiap hari dengan anggota keluarga.

    Sedangkan interaksi dengan tetangga cukup baik dengan sering ngobrol dengan tetangga.

    5. Sistem pendukung keluarga

    Anggota keluarga Ny.S termasuk dalam kategori kurang sehat karena Ny.S menderita

    hipertensi sedangkan. Fasilitas kesehatan yang dapat digunakan keluarga adalah Puskesmas.

    F. Struktur Keluarga

    1. Struktur peran (formal dan informal)

    Formal

    Septik Tank

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    29/41

    Ny. S, sebagai Ibu, kepala keluarga dan pencari nafkah.

    Ny. D, sebagai anak.

    Tn. K, sebagai anak dan mengikuti kegiatan di kampung (arisan RT)

    2. Nilai dan norma keluarga

    Keluarga menghormati dan menjalankan norma agama dalam menjalani kehidupan berumah

    tangga dan bermasyarakat

    3. Pola komunikasi keluarga

    Komunikasi yang biasa digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa. Hubungan komunikasi

    antar anggota keluarga cukup baik.

    4. Struktur kekuatan keluarga

    Anggota keluarga satu dengan yang lain saling membantu dan mendukung

    Ny. S jarang melakukan kontrol terhadap tekanan darahnya karena kurang mempunyai biaya

    dan tidak tahu kalau mempunyai penyakit darah tinggi.

    G. Fungsi Keluarga

    1. Fungsi afektif

    Setiap anggota keluarga saling menyayangi dan menghormati

    2. Fungsi sosial

    Setiap keluarga saling menjaga hubungan sosial yang baik dengan warga sekitar dengan

    mengikuti kegiatan dalam masyarakat.

    3. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan

    a. Keluarga Ny.S tidak mengetahui kalau Ny. S menderita penyakit Hipertensi / darah tinggi.

    b. Keluarga Ny.S kurang cepat dalam mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan karena

    sangat tergantung pada kondisi keuangan.

    c. Keluarga Ny.S belum tahu cara merawat penyakit Hipertensi / darah tinggi terutama untuk

    masalah diet, kurang teratur dalam berobat dan tidak teratur kontrol tekanan darah.

    d. Keluarga Ny.S belum mampu memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat

    terutama untuk ventilasi kurang dan lantai masih dari tanah, karena terbentur masalah biaya.

    e. Keluarga Ny.S jarang menggunakan fasiltas kesehatan karena terkendala biaya.

    4. Fungsi reproduksi

    Ny.S mempunyai 8 (delapan) orang anak, tujuh diantaranya sudah berkeluarga dan

    mempunyai rumah sendiri sedangkan anak yang terakhir yaitu Tn.K masih bujangan dan satu

    rumah dengan Ny.S dan Ny.D.

    Ny. S dan Ny.D Sudah menopouse dan keduanya janda.

    5. Fungsi ekonomi

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    30/41

    Kebutuhan ekonomi dicukupi lewat penghasilan Ny.S kadangkadang dibantu oleh anaknya

    Tn. K.

    H. Stress dan koping keluarga

    1. Stressor jangka pendek

    Ny.S tidak mempunyai pekerjaan tetap.

    2. Stressor jangka panjang

    Ny. S selalu mengatakan bahwa anaknya yang terakhir belum mau berkeluarga.

    3. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

    Keluarga Ny.S cukup tenang dalam menghadapi permasalahan keluarga.

    4. Strategi koping yang digunakan

    Apabila menghadapi masalah yang berat Ny.S menghibur diri dengan menonton televisi.

    I. Pemeriksaan Fisik

    Ny. S

    1. Vital sign :TD : 180/100 mmHg

    Nadi : 88 x/menit

    Suhu : 36 o C

    RR : 18 x/menit

    2. KepalaRambut : rambut bersih.

    Mata : Visus 5/5, tidak ada kelainan, sclera putih.

    Telinga : Telinga bersih, pendengaran cukup baik, tidak ada penyakit.

    Hidung : Hidung bersih, penciuman masih normal.Mulut : Mulut bersih, gigi ada beberapa yang tanggal.

    3. LeherTidak ada pembesaran kelenjar gondok, bentuk leher normal.

    4. Dadaaru :

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    31/41

    Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi, tidak ada luka

    Palpasi : tidak ada nyeri tekan

    Perkusi : suara sonor

    Auskultasi : tidak terdengar suara wheezing

    antung :

    Inspeksi : tidak ada kelainan.

    Palpasi : tidak ada nyeri tekan

    Perkusi : suara sonor

    Auskultasi : Suara DJ tunggal, tidak ada suara tambahan.

    5. Abdomen :Inspeksi : tidak ada kelainan.

    Palpasi : tidak ada nyeri tekan

    Perkusi : suara sonor

    Auskultasi : peristaltik normal

    6. Ekstremitas :a. Atas

    Kanan : Kadangkadang terasa nyeri dan keju linu pada tangan kanan

    Kiri : Kadangkadang terasa nyeri dan keju linu pada tangan kiri

    b. Bawah

    Kanan : Kadangkadang terasa nyeri dan keju linu pada kaki kanan

    Kiri : Kadangkadang terasa nyeri dan keju linu pada kaki kiri.

    7. Genetalia : Tidak terkajiJ. Pemeriksaan Penunjang

    Tekanan darah : 180/100 mmHg

    Klien mengatakan tidak tahu kalau menderita penyakit Hipertensi / darah tinggi.

    Klien jarang kontrol tekanan darah.

    Kadangkadang klien merasa pusing.

    Ny. S mengatakan badan terasa nyeri dan leher/tengkuk kadangkadang kaku.

    K. Terapi

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    32/41

    Ny. S mendapat obat oral :

    Captopril 12,5 mg (2 x 1 tab / hari), Kalk tab (2 x1 tab / hari), Vit B1 (2 x1 tab / hari),

    Antalgin tab (3 x 1 tab / hari)

    L. Harapan keluarga

    Keluarga Ny.S mengharapkan bisa mencukupi kebutuhan sehari hari termasuk untuk

    kebutuhan berobat Ny.S dan untuk memperbaiki rumah.

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    33/41

    ANALISA DATA

    NO DATA MASALAH PENYEBAB

    1 DS :Klien mengatakan sering

    pusing

    Klien mengatakan

    tengkuk/leher sakit

    DO :

    TD : 180/100 mmHg

    Riwayat hipertensi

    Jarang kontrol di

    puskesmas

    Gangguan rasa nyamannyeri kepala

    Ketidak mampuankeluarga merawat

    anggota keluarga

    yang sakit

    2 DS:

    Ny. S mengatakan bahwa

    tidak tahu kalau menderita

    darah tinggi

    Ny. S mengatakan tidak

    pernah pantangan makan.

    DO:

    TD : 180/100 mmHg.

    Jarang kontrol ke

    Puskesmas.

    Keluarga Ny.S tidak tahu

    tentang Diet pada

    hipertensi.

    Resiko terjadi

    komplikasi penyakit

    hipertensi (CVA)

    Ketidak mampuan

    keluarga mengenal

    masalah kesehatan

    pada anggota

    keluarga yang

    sakit

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    34/41

    A. Skoring

    1. Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi pada Ny. S b.d Ketidakmampuan keluarga

    mengenal masalah kesehatan anggota keluarga yang sakit.

    No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran

    1 Sifat masalahAncaman kesehatan

    x 1

    Penyakit Hipertensimerupakan penyakit

    menahun yang sulit

    sembuh total.

    2 Kemungkinan masalah

    dapat diubah

    Skala : Sebagian

    x 21

    Komplikasi pada

    Hipertensi bisa

    disebabkan dari berbagai

    faktor apalagi bila klien

    tidak disiplin dalam

    perawatan kesehatannya.

    3 Potensial masalah

    untuk dicegah

    Skala : Tinggix 1

    1

    Sumber-sumber dan

    tindakan untuk mencegah

    meningkatnya tekanan

    darah bisa terjangkau

    oleh keluarga Ny.S

    4 Menonjolnya masalah

    Masalah tidak

    dirasakan x 10

    Masalah belum muncul

    sehingga masalah tidak

    dianggap serius oleh Ny.

    S dan keluarganya

    Total2

    2. Gangguan rasa nyaman nyeri kepala b d Ketidak mampuan keluarga merawat anggota

    keluarga yang sakit.

    No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran

    1 Sifat masalah

    Actualx 1

    1

    Sakit kepala (rasa

    pusing) sering dirasakan

    oleh klien.

    2 Kemungkinan masalah

    dapat diubah

    Skala : Mudah x 22

    Sumber dan tindakan

    untuk mengurangi sakit

    kepala tersedia.

    3 Potensial masalah

    untuk dicegahSkala : Sedang x 1

    Dengan diet yang baik

    dan minum obat secarateratur tekanan darah

    bisa dikendalikan.

    4 Menonjolnya masalah

    Ada masalahx 1

    Klien merasa tidak

    nyaman bila sakit

    kepalanya kambuh.

    Total3

    B. Prioritas Masalah

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    35/41

    1. Gangguan rasa nyaman nyeri kepala b d Ketidak mampuan keluarga merawat anggota

    keluarga yang sakit.

    2. Resiko terjadi komplikasi pada Ny. S b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

    kesehatan anggota keluarga yang sakit

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    36/41

    PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

    HIPERTENSI

    No Diagnosa keperawatan keluargaTujuan Ktriteria evaluasi

    Umum Khusus Kriteria Standar

    1. Gangguan rasa nyaman nyeri kepala b

    d Ketidak mampuan keluarga

    merawat anggota keluarga yang sakit.

    Dimanifestasikan dengan:

    DS :

    Klien mengatakan sering pusing

    Klien mengatakan tengkuk/leher kaku

    dan sakit

    Klien mengatakan tidak tahu

    penyebab dari rasa pusing dan kaku

    pada leher

    DO :

    TD : 160/90 mmHg

    Riwayat hipertensiJarang kontrol rutin di puskesmas

    Keluarga tidak tahu penyebab sakit

    kepala pada klien

    Setelah

    dilakukan

    tindakan

    keperawatan,

    klien tidak

    mengalami

    nyeri/sakit

    kepala

    Setelah dilakukan

    kunjungan 2x

    diharapkan

    keluarga dapat :

    menjelaskan

    tanda-tanda

    hipertensi.

    Keluarga bisa

    menyebutkan cara

    mengurangi rasa

    sakit pada kepala.

    Keluarga bisa

    menyebutkan

    salah satu obatsakit kepala.

    Klien mau minum

    obat

    Verbal

    dan non

    verbal

    Keluarga dan kl

    bisa mengetahu

    dan memahami

    tentang tanda-ta

    hipertensi, cara

    mengurangi ras

    sakit pada kepal

    bisa menyebutk

    salah satu obat

    kepala.

    Klien minum o

    anti hipertensi d

    anti nyeri (capt

    dan antalgin)

    2 Resiko terjadi komplikasi (CVA) b.d

    ketidak mampuan keluarga mengenal

    masalah kesehatan, dimanifestasikan

    dengan :

    DS :

    Ny. S mengatakan bahwa tidak tahu

    kalau menderita darah tinggi

    Ny. S mengatakan tidak pernah

    pantangan makan.

    DO:

    TD : 180/100 mmHg.

    Jarang kontrol ke Puskesmas.

    Setelah

    dilakukan

    tindakan

    keperawatan,

    resiko

    terjadinya

    komplikasi

    pada klien

    bisa

    dikurangi.

    Setelah dilakukan

    kunjungan 2x

    diharapkan

    keluarga dapat :

    menjelaskan arti

    hipertensi, tanda

    & gejala

    hepertensi, faktor

    penyebab,

    pencegahan dan

    resiko terjadinya

    komplikasi akibat

    Verbal Keluarga

    mengetahui dan

    memahami tent

    hipertensi, tand

    gejala hipertens

    faktor penyebab

    pencegahan dan

    komplikasi

    hipertensi

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    37/41

    Keluarga Ny.S tidak tahu tentang Diet

    pada hipertensi.

    dari hipertensi

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    38/41

    PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI

    No Diagnosa keperawatanTujuan

    khususTanggal Implementasi Evaluasi

    1. Gangguan rasa nyamannyeri kepala b d Ketidak

    mampuan keluarga

    merawat anggota keluarga

    yang sakit,

    dimanifestasikan dengan :

    DS :

    Klien mengatakan sering

    pusing

    Klien mengatakan

    tengkuk/leher kaku dan

    sakit

    Klien mengatakan tidak

    tahu penyebab dari rasa

    pusing dan kaku pada

    leher

    DO :

    TD : 160/90 mmHg

    Riwayat hipertensi

    Jarang kontrol rutin di

    puskesmas

    Keluarga tidak tahu

    penyebab sakit kepala

    pada klien.

    Setelahdilakukan

    kunjungan 2x

    diharapkan

    keluarga

    dapat :

    menjelaskan

    arti

    hipertensi,

    tanda &

    gejala

    hepertensi,

    faktor

    penyebab,

    pencegahan

    dan

    komplikasi

    hipertensi

    29/1/2012

    Mengobservasitandatanda

    nyeri

    Menggali

    pengetahuan

    keluarga

    mengenai

    hipertensi

    Menjelaskan

    mengenai

    penyebab dari

    rasa pusing dan

    sakit kepala

    serta rasa kaku

    pada

    tengkuk/leher

    Memberikan

    kesempatan

    kepada keluarga

    untuk bertanya

    29 November 2006S :

    Ny. S mengatakan

    mengerti dan tahu kalau

    menderita penyakit

    hipertensi.

    Ny.S bersedia minum

    obat pereda sakit

    kepala.

    O :

    TD : 180/100 mmHg

    Ny. S minum antalgin

    tab.

    Ny. S dapat

    menjelaskan kembali

    tentang penyebab dan

    pencegahan dari sakit

    kepala.

    A :

    Masalah teratasi

    P :

    Intervensi dihentikan

    2 Resiko terjadi komplikasi

    b.d ketidakmampuan

    keluarga mengenal

    masalah.

    Dimanifestasikan dengan:

    DS :

    Setelah

    dilakukan

    kunjungan 2x

    diharapkan

    keluarga

    dapat :

    2/2/2012 Mengobservasi

    adanya resiko

    komplikasi

    pada hipertensi

    Menggali

    pengetahuan

    2 Pebruari 2012

    S :

    Ny. S mengatakan

    mengerti dan tahu kalau

    menderita penyakit

    hipertensi

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    39/41

    Ny. S mengatakan bahwa

    tidak tahu kalau

    menderita darah tinggi

    Ny. S mengatakan tidak

    pernah pantangan makan.

    DO:

    TD : 180/100 mmHg.

    Jarang kontrol ke

    Puskesmas.

    Keluarga Ny.S tidak tahu

    tentang Diet pada

    hipertensi.

    menjelaskan

    tanda-tanda

    hipertensi.

    Keluarga bisa

    menyebutkan

    cara

    mengurangi

    rasa sakit

    pada kepala.

    Keluarga bisa

    menyebutkan

    salah satu

    obat sakit

    kepala.

    Klien mau

    minum obat

    keluarga

    mengenai

    hipertensi

    Menjelaskan

    mengenai

    pengertian,

    tanda & gejala,

    penyebab,

    pencegahan dan

    akibat

    komplikasi

    hipertensi

    Memberikan

    kesempatan

    kepada keluarga

    untuk bertanya

    Ny. S bersedia untuk

    kontrol rutin di

    Puskesmas

    Ny. S bersedia diet

    rendah garam.

    Ny. S bersedia minum

    obat

    O :

    TD : 170/90 mmHg

    Ny. S minum Captopril

    tab.

    Ny. S dapat

    menjelaskan kembali

    tentang penyebab dan

    pencegahan dari

    hipertensi

    A :

    Masalah teratasi

    sebagian

    P :

    Intervensi dihentikan

  • 7/28/2019 askep ht.docx

    40/41

    DAFTAR PUSTAKA

    Effendi, Nasrul, 1998. Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas edisi I I . Jakarta : EGC.

    Moerdono, Prof.Dr. 1994. Masalah hipertensi . Jakarta: Bhrata Karya Aksara.

    Rahayu Sri Ir dkk, 2000. Nutrisi untuk klien hipertensi . Jakarta : EGC

    Stanhope Marcia dan Ruth N, 1997. Keperawatan Komunitas dan kesehatan rumah ,pengkajianintervensi dan penyuluhan .Jakarta : EGC.

    Yasmin Ni Luh Gede, 1993. Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim kardiovasculer.Jakarta : EGC.

    Diposkan olehSANUSI di00.36Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    Tidak ada komentar:

    Poskan Komentar

    Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

    Langganan:Poskan Komentar (Atom)

    Total Tayangan

    TANGGAL HARI INI

    INFO MENARIK

    INFO UNTUK ANDA

    Frandroid.com

    Beranda

    http://www.blogger.com/profile/09064961859366241620http://www.blogger.com/profile/09064961859366241620http://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-hipertensi.htmlhttp://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-hipertensi.htmlhttp://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-hipertensi.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&target=twitterhttp://sanusingawi.blogspot.com/2012/06/skripsi-diare.htmlhttp://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-diabetes-melitus.htmlhttp://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-diabetes-melitus.htmlhttp://sanusingawi.blogspot.com/http://sanusingawi.blogspot.com/http://sanusingawi.blogspot.com/http://sanusingawi.blogspot.com/feeds/8077760691400925307/comments/defaulthttp://sanusingawi.blogspot.com/feeds/8077760691400925307/comments/defaulthttp://sanusingawi.blogspot.com/feeds/8077760691400925307/comments/defaulthttp://sanusingawi.blogspot.com/http://sanusingawi.blogspot.com/http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=PageList&widgetId=PageList1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Gadget&widgetId=Gadget3&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML2&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Gadget&widgetId=Gadget1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&from=pencilhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=PageList&widgetId=PageList1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Gadget&widgetId=Gadget3&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML2&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Gadget&widgetId=Gadget1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&from=pencilhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=PageList&widgetId=PageList1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Gadget&widgetId=Gadget3&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML2&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Gadget&widgetId=Gadget1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&from=pencilhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=PageList&widgetId=PageList1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Gadget&widgetId=Gadget3&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML2&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Gadget&widgetId=Gadget1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&from=pencilhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=PageList&widgetId=PageList1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Gadget&widgetId=Gadget3&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML2&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Gadget&widgetId=Gadget1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&from=pencilhttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=PageList&widgetId=PageList1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Gadget&widgetId=Gadget3&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=HTML&widgetId=HTML2&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Gadget&widgetId=Gadget1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&from=pencilhttp://sanusingawi.blogspot.com/http://sanusingawi.blogspot.com/feeds/8077760691400925307/comments/defaulthttp://sanusingawi.blogspot.com/http://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-diabetes-melitus.htmlhttp://sanusingawi.blogspot.com/2012/06/skripsi-diare.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1650871376856131908&postID=8077760691400925307&target=emailhttp://sanusingawi.blogspot.com/2012/02/askep-keluarga-dengan-hipertensi.htmlhttp://www.blogger.com/profile/09064961859366241620
  • 7/28/2019 askep ht.docx

    41/41

    Mengenai Saya

    SANUSI

    Ngawi, Jawa Timur, Indonesia

    Lihat profil lengkapku

    Pengikut

    Template Awesome Inc.. Gambar template olehmolotovcoketail. Diberdayakan oleh

    Blogger.

    http://www.blogger.com/profile/09064961859366241620http://www.blogger.com/profile/09064961859366241620http://www.blogger.com/profile/09064961859366241620http://www.istockphoto.com/googleimages.php?id=1794602&platform=blogger&langregion=inhttp://www.istockphoto.com/googleimages.php?id=1794602&platform=blogger&langregion=inhttp://www.istockphoto.com/googleimages.php?id=1794602&platform=blogger&langregion=inhttp://www.blogger.com/http://www.blogger.com/http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Attribution&widgetId=Attribution1&action=editWidget&sectionId=footer-3http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Followers&widgetId=Followers1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-3http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Profile&widgetId=Profile1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-2-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Attribution&widgetId=Attribution1&action=editWidget&sectionId=footer-3http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Followers&widgetId=Followers1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-3http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Profile&widgetId=Profile1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-2-1http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Attribution&widgetId=Attribution1&action=editWidget&sectionId=footer-3http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Followers&widgetId=Followers1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-3http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1650871376856131908&widgetType=Profile&widgetId=Profile1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-2-1http://www.blogger.com/http://www.istockphoto.com/googleimages.php?id=1794602&platform=blogger&langregion=inhttp://www.blogger.com/profile/09064961859366241620http://www.blogger.com/profile/09064961859366241620