21
ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR Dosen Pengampu : Qurotul Aini, S.Kep.,Ns dan Tim Disusun Oleh : Dyah Erna Musyarofah PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN KENDAL i

Askep Gangguan Pola Tidur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep Gangguan Pola Tidur

ASUHAN KEPERAWATAN

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

Dosen Pengampu : Qurotul Aini, S.Kep.,Ns dan Tim

Disusun Oleh :

Dyah Erna Musyarofah

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN KENDAL

TAHUN AJARAN 2012/2013

i

Page 2: Askep Gangguan Pola Tidur

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-

Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul

“Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat dan Tidur”. Penulisan makalah ini

merupakan salah satu tugas mata kuliah Kebutuhan Istirahat Dan Tidur semester lima

di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang

membantu dalam penyelesaian makalah ini, khususnya kepada:

1. Ibu Qurotul Aini, S.Kep.,Ns dan Tim sebagai dosen pengampu mata

kuliahKebutuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur, yang selalu memberikan

bimbingan dan juga pengarahan kepada kami.

2. Rekan-rekan satu kelompok yang terus memberikan bantuan tenaga.

3. Keluarga yang telah memberikan bantuan kami, berupa dorongan, doa juga

biaya yang menjadikan makalah ini bisa selesai.

4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami sadar dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak

kekurangan,baik pada penulisan maupun materi,mengingat kemampuan yang kami

miliki.Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah

kami.

Semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan

bagi yang membacanya. Amin ya robbal alamin…

Penulis

ii

Page 3: Askep Gangguan Pola Tidur

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................

B. Tujuan Makalah................................................................................... .

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Gangguan Pola Tidur .........................................................

B. Macam-macam Gangguan Pola Tidur .................................................

C. Pengkajian ............................................................................................

D. Diagnosa ..............................................................................................

E. Intervensi .............................................................................................

F. Penatalaksanaan ...................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan….........…………………………………………………

B. Saran…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: Askep Gangguan Pola Tidur

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh

semua orang. Untuk dapat berfungsi secara normal, maka setiap orang

memerlukan istirahat dan tidur yang cukup. Pada kondisi istirahat dan tidur,

tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh

hingga berada dalam kondisi yang optimal.

Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang

berbeda. Pola istirahat dan tidur yang baik dan teratur memberikan efek yang

bagus terhadap kesehatan. Namun dalam keadaan sakit, pola tidur seseorang

biasnya terganggu, sehingga perawat perlu berupaya untuk membantu

pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien. Kebutuhan istirahat dan tidur

pada individu yang sakit sangat diperlukan untuk mempercepat proses

penyembuhan. Oleh karena itu, perawat harus mempunyai kompetensi yang

baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Gangguan Pola Tidur ?

2. Apa saja Macam-macam Gangguan Pola Tidur ?

3. Bagaimana Pengkajian Asuhan Keperawatan Gangguan Pola Tidur ?

4. Apa Saja Diagnosa Gangguan Pola Tidur ?

5. Bagaimana Intervensi Gangguan Pola Tidur ?

6. Bagaimana Penatalaksanaan Gangguan Pola Tidur ?

1

Page 5: Askep Gangguan Pola Tidur

C. Tujuan Makalah

1. Mengetahui Pengertian Gangguan Pola Tidur.

2. Mengetahui Macam-macam Gangguan Pola Tidur.

3. Mengetahui Pengkajian Asuhan Keperawatan Gangguan Pola Tidur.

4. Mengetahui Diagnosa Gangguan Pola Tidur.

5. Mengetahui Intervensi Gangguan Pola Tidur.

6. Mengetahui Penatalaksanaan Gangguan Pola Tidur.

2

Page 6: Askep Gangguan Pola Tidur

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gangguan Pola Tidur

Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami,

perubahan jumlah/kualitas pola tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan

biologis atau kebutuhan emosi.

B. Macam -macam Gangguan Pola Tidur

1. Insomnia

Insomnia merupakan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur

baik secara kualitas maupun kuantitas. Seseorang yang terbangun dari tidur,

tetapi merasa belum cukup tidur dapat disebut mengalami insomnia (Japardi,

2002).

Ada tiga jenis insomnia diantaranya:

a. Insomnia inisial: ketidakmampuan seseorang untuk dapat memulai tidur.

b. Insomnia intermitten: ketidakmampuan untuk memepertahankan tidur atau

keadaan sering terjaga tidur.

c. Insomnia terminal: bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami

insomnia diantaranya adalah rasa nyeri, kecemasan, ketakutan, tekanan jiwa, dan

kondisi yang tidak menunjang untuk tidur. Perawat dapat membantu klien

mengatasi insomnia melalui pendidikan kesehatan, menciptakan lingkungan

yang nyaman, melatih klien relaksasi, dan tindakan lainnya.

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan insomnia ini

dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

a. Tindakan Keperawatan

1) Kaji efek samping pengobatan pada pola tidur klien.

3

Page 7: Askep Gangguan Pola Tidur

2) Pantau pola tidur klien dan catat hubungan faktor-faktor fisik

(misalnya : apnea saat tidur, sumbatan jalan nafas,

nyeri/ketidaknyamanan, dan sering berkemih).

3) Jelaskan pada klien pentingnya tidur adekuat (selama kehamilan,

sakit, stress psikososial).

4) Ajarkan klien dan keluarga untuk menghindari faktor penyebab

(misal : gaya hidup, diet, aktivitas, dan faktor lingkungan).

5) Ajarkan klien dan kelurga dalam teknik relaksasi (pijat/urut

sebelum tidur, mandi air hangat, minum susu hangat). Menurut

Remelda (2008) untuk tindakan keperawatan pada pasien insomnia

dimulai dengan menghilangkan kebiasaan (pindah tempat tidur,

memakai tempat tidur hanya untuk tidur, dll). Jika tidak berhasil

dapat diberikan obat golongan hipnotik (harus konsultasi dengan

psikiater).

b. Tindakan Medis

Menurut Remelda (2008) untuk tindakan medis pada pasien

insomnia yaitu dengan cara pemberian obat golongan hipnotik-sedatif

misalnya : Benzodiazepin (Diazepam, Lorazepam, Triazolam,

Klordiazepoksid) tetapi efek samping dari obat tersebut

mengakibatkan Inkoordinsi motorik, gangguan fungsi mental dan

psikomotor, gangguan koordinasi berpikir, mulut kering, dsb.

s

2. Somnambulisme

Somnambulisme merupakan gangguan tingkah laku yang sangat

kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik,

seperti membuka pintu, menutup pintu, duduk di tempat tidur, emnabrak

kursi, berjalan kaki, dan berbicara. Somnambulisme ini lebih banyak terjadi

pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Seseorang yang mengalami

somnabulisme mempunyai risiko terjadinya cedera.

4

Page 8: Askep Gangguan Pola Tidur

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi somnabulisme

yaitu dengan membimbing anak. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk

mengatasi somnabulisme adalah dengan membuat lingkungan yang nyaman

dan aman, serta dapat pula dengan menggunakan obat seperti Diazepam dan

Valium.

3. Enuresis

Enuresis adalah kencing yang tidak disengaja (mengompol). Terjadi

pada anak-anak dan remaja, paling banyak terjadi pada laki-laki. Penyebab

secara pasti belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan

enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet training yang kaku.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah enuresis anatara lain: hindari

stres, hindari minum yang banyak sebelum tidur, dan kosongkan kandung

kemih (berkemih dulu) sebelum tidur.

4. Narkolepsi

Narkolepsi merupakan suatu kondisi yang dicirikan oleh keinginan

yang tak terkendali untuk tidur. Dapat dikatakan pula narkolepsi adalah

serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat tertidur pada setiap

saat di mana serangan tidur (kantuk) tersebut datang.

Penyebab narkolepsi secara pasti belum jelas, tetapi diduga terjadi

akibat kerusakan genetika sistem saraf pusat dimana periode REM tidak

dapat dikendalikan. Serangan narkolepsi ini dapat menimbulkan bahaya

apabila terjadi pada waktu mengendarai kendaraan, pekerja yang bekerja

pada alat-alat yang berputar-putar, atau berada di tepi jurang.

Obat-obat agripnotik dapat digunakan untuk mengendalikan

narkolepsi yaitu sejenis obat yang membuat orang tidak dapat tidur. Obat

tersebut diantarnya jenis ampetamin.

5

Page 9: Askep Gangguan Pola Tidur

C. Pengkajian

1. Riwayat tidur.

a. Kuantitas (lama tidur) dan kualitas watu tidur di siang dan malam hari.

b. Aktivitas dan rekreasi yang di lakukan sebelumnya.

c. Kebiasaan/pun saat tidur.

d. Lingkungan tidur.

e. Dengan siapa pasien tidur.

f. Obat yang di konsumsi sebelum tidur.

g. Asupan dan stimulan.

h. Perasaan pasien mengenai tidurnya.

i. Apakah ada kesulitan tidur.

j. Apakah ada perubahan tidur.

2. Gejala Klinis.

a. Perasaan Lelah.

b. Gelisah.

c. Emosi.

d. Apetis.

e. Adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak.

f. Konjungtin merah dan mata perih.

g. Perhatian tidak fokus.

h. Sakit kepala.

3. Penyimpangan Tidur.

Seperti telah dijelaskan pada bab oembahasan di atas, gangguan tidur

yang mungkin terjadi adalah :

a. Insomnia.

b. Somnabulisme.

c. Enuresis.

d. Narkolepsi.

e. Nightmare dan Night Terrors (mimpi buruk).

f. Apnea / tidak bernapas dan Mendengkur.

6

Page 10: Askep Gangguan Pola Tidur

D. DIAGNOSA

Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat dari gangguan pola istirahat

tidur diantaranya yaitu :

1. Gangguan pola tidur b/d kerusakan transfer oksigen, gangguan metabolisme,

kerusakan eliminasi, pengaruh obat, imobilisasi, nyeri pada kaki, takut

operasi, lingkungan yang mengganggu.

2. Cemas b/d ketidakmampuan untuk tidur, henti nafas saat tidur (sleep apnea)

dan ketidakmampuan mengawasi prilaku.

3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.

4. Gangguan pertukaran gas berhubungan henti nafas saat tidur.

5. Potensial cedera berhubungan dengan Semnambolisme.

6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangn tidur hipersomia.

E. INTERVENSI

Tujuan : Mempertahankan kebutuhan istirahat dan tidur dalam batas normal.

1. Intervensi Generik

a. Kurangi kebisingan.

b. Atur prosedur untyk memberikan jumlah terkecil gangguan selama periode

tidur (misalnya : sewaktu individu bangun untuk pengobatan juga berikan

penanganan dan ukur tanda-tanda vital).

c. Jika berkemih sepanjang malam mengganggu, batasi masukan cairan waktu

malam dan berkemih sebelum berbaring.

d. Tetaplah bersama individu sewaktu jadawal untuk program aktivitas

sepanjag waktu (jalan, terapi fisik).

e. Batasi jumlah dan panjang waktu tidur jika berlebihan (misalnya : lebih dari

satu jam).

f. Kaji bersama individu, keluarga atau orang tua terhadap waktu tidur rutin,

praktik kebersihan, ritual (membaca, mainan) dan patuhi sedekat mungkin

jika memungkinkan.

7

Page 11: Askep Gangguan Pola Tidur

g. Batasi masukan minuman yang mengandung kafein setelah sore hari.

h. Jelaskan pada individu dan orang terdekat penyebab gangguan tidur/istirahat

dan kemungkinan cara untuk menghindarinya (Boyd dan Nihart, 1998).

1) Hindari alkohol.

2) Pertahankan waktu tidur teratur dan bangun.

3) Menyusun rutinitas relaksasi untuk persiapan tidur (misal, teh herbal,

mandi hangat).

4) Pertahankan ruang tidur sedikit dingin.

5) Gunakan penutup telinga bila kebisingan menjadi masalah.

6) Jangan latihan dalam tiga jam dalam waktu tidur.

2. Intervensi Pada Anak

a. Jelaskan waktu malam pada anak (bintang dan bulan).

b. Diskusikan bagaimana beberapa orang (perawat, pekerja pabrik) bekerja

pada malam hari.

c. Bandingkan kebalikan bahwa jika malam datang ditempat mereka, maka

akan terjadi siang hari bagi orang-orang ditempat lain.

d. Jika terjadi mimpi buruk, dorong anak untuk bicara mengenai hal ini jika

mungkin. Yakinkan pada anak bahwa ini merupakan suatu mimpi meskipun

kelihatannya sangat nyata. Berbagi perasaan dengan anak bahwa anda juga

pernah bermimpi.

e. Berikan anak lampu malam dan atau senter untuk digunakan, agar anak dapat

mengontrol kegelapan.

f. Yakinkan pada anak bahwa anda ada berada didekatnya sepanjang malam.

g. Jelaskan pada keluarga kemungkinan masalah tidur pada anak.

3. Intervensi Dewasa

a. Lakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.

b. Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat mengganggu

tidur.

8

Page 12: Askep Gangguan Pola Tidur

c. Ajarkan bagaimana posisi bantal pada posisi miring (satu diantara dua kaki,

satu dibawah abdomen, satu diatas lengan atas, satu dibawah kepala)

d. Ajarkan untuk menghindari kafein dan makan besar dalam dua sampai tiga

jam dari waktu tidur.

e. Kurangi potensial cedera selama tidur.

f. Ajarkan untuk latihan setiap hari dan mandi hangat pada waktu tidur.

g. Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di perlukan.

4. Intervensi pada lansia

a. Jelaskan efek alkohol pada tidur (misalnya: mimpi buruk, sering terbangun).

b. Jelaskan bahwa pil tidur (diresepkan atau dibeli bebas) tidak efektif setelah

satu bulan dan bahwa obat ini mempengaruhi kualitas tidur dan fungsi pada

siang hari.

c. Ajarkan untuk latihan setiap hari.

d. Instruksikan untuk menghindari obat tidur yang dijual bebas karena efek

antihistaminnya.

e. Bila obat tidur diperlukan untuk beberapa hari anjurkan untuk konsul

pemberi perawatan primer untuk tipe waktu paruh singkat.

F. PENATALAKSANAAN

1. Pada anak :

a. Melakukan pendekatan pencarian penyebab dan mengatasi penyebabnya

gangguan pola istirahat dan tidur.

b. Menangani gangguan tidur karena alergi makanan dan menghindarkan

makanan penyebab alergi.

c. Memperhatikan jadwal tidur anak.

d. Mengajarkan terapi (misal: psikoterapi, relaksasi, hipnotis, dan meditasi).

e. Kolaborasi dengan tim medis (memberikan simtomatis antihistamin)

9

Page 13: Askep Gangguan Pola Tidur

2. Pada dewasa :

a. Mengkaji pola tidur dan aktivitas.

b. Memfalitssi kebiasaan sebelum tidur.

c. Menangani makanan dan minuman yang d konsumsi sebelum tidur.

d. Mengatur posisi tidur yang nyaman.

e. Menciptakan lingkungan yang nyaman.

3. Pada lansia :

a. Memperhatikan jadwal tidur.

b. Melakukan latihan yang stabil setiap harinya yang dapat memperdalam

tidurnya.

c. Mengatur suhu ruangan.

d. Mengatur pola makan yang ringan karbohidrat dan lemak.

e. Mengatur posisi tidur yang nyaman.

f. Menciptakan lingkungan yang nyaman.

10

Page 14: Askep Gangguan Pola Tidur

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua

orang. Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda.

Dengn pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratyr akan memberikan

efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf

yanng di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di

antara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan

memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.

B. Saran

Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya

sesuai kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat

melakukan berbagai kegiatan dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu

pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengan dengan prosedur

yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi yang baik terkait

dengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat

berjalan dengan baik dan benar.

11

Page 15: Askep Gangguan Pola Tidur

DAFTAR PUSTAKA

Khoirul hadi. 2 Mei 2012. Askep Kebutuhan Istirahat dan Tidur.

http://khoirulhadi.blogspot.com/2010/09/askep-kebutuhan-istirahat-dan-tidur_23.html

Annas lam. 2 Mei 2012. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur.

http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-

tidur4ns/

Heather, T Herdman. 2011. Diagnosis Keperawatan. Jakarta. EGC

McCloskey, Joanne Dochter. 2004. Nursing Interventions Clasification (NIC).

Moorhead, Sue. 2004. Nursing Outcomes Classification (NOC).

Alimul, A. 2002. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. EGC

12