Upload
syuwarno-l-t
View
217
Download
0
Embed Size (px)
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
1/16
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Definisi
Efusi pleural adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural, proses
penyakit primer jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat penyakit
lain. Efusi dapat berupa cairan jernih, yang mungkin merupakan transudat,
eksudat, atau dapat berupa darah atau pus (Baughman C Diane, 2000
Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak
diantara permukaan !isceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi
tetapi biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. "ecara
normal, ruang pleural mengandung sejumlah kecil cairan (# sampai $#ml
berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa
adanya friksi ("melt%er C "u%anne, 2002. Efusi pleura adalah istilah yang
digunakan bagi penimbunan cairan dalam rongga pleura. (&rice C "yl!ia, $''#
B. Etiologi
$. ambatan resorbsi cairan dari rongga pleura, karena adanya bendungan seperti
pada dekompensasi kordis, penyakit ginjal, tumor mediatinum, sindroma meig
(tumor o!arium dan sindroma !ena ka!a superior.
2. &embentukan cairan yang berlebihan, karena radang (tuberculosis, pneumonia,
!irus, bronkiektasis, abses amuba subfrenik yang menembus ke rongga pleura,
karena tumor dimana masuk cairan berdarah dan karena trauma. Di )ndonesia
*0+ karena tuberculosis.
elebihan cairan rongga pleura dapat terkumpul pada proses penyakit
neoplastik, tromboembolik, kardio!askuler, dan infeksi. )ni disebabkan oleh
sedikitnya satu dari empat mekanisme dasar -
∗ &eningkatan tekanan kapiler subpleural atau limfatik
∗ &enurunan tekanan osmotic koloid darah
∗ &eningkatan tekanan negati!e intrapleural
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
2/16
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
3/16
berkembang pleuritis eksudati!a tuberkulosa. &ergeseran antara kedua pleura yang
meradang akan menyebabkan nyeri. "uhu badan mungkin hanya sub febril, kadang
ada demam. Diagnosis pleuritis tuberkulosa eksudati!a ditegakkan dengan pungsi
untuk pemeriksaan kuman basil tahan asam dan jika perlu torakskopi untuk biopsy
pleura.
&ada penanganannya, selain diperlukan tuberkulostatik, diperlukan juga
istrahat dan kalau perlu pemberian analgesik. &ungsi dilakukan bila cairan
demikian banyak dan menimbulkan sesak napas dan pendorongan mediastinum ke
sisi yang sehat. &enanganan yang baik akan memberikan prognosis yang baik, pada
fungsi paru5paru maupun pada penyakitnya.
D. Manifestasi klinis
Manifestasi klinik efusi pleura akan tergantung dari jumlah cairan
yang ada serta tingkat kompresi paru. Jika jumlah efusinya sedikit
(misalnya
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
4/16
.1uara nafas erkurang di atas efusipleura
.3remitus &okal dan raa erkurang
E. Pemeriksaan Diagnostik
A. Sinar tembus dada
Permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan
membentuk bayangan seperti kurva, dengan permukaan
daerah lateral lebih tinggi daripada bagian medial. Bila
permukaannya horizontal dari lateral ke medial, pasti terdapat
udara dalam rongga tersebut yang dapat berasal dari luar atau
dari dalam paru-paru itu sendiri. Hal lain yang bisa terlihat
dalam foto dada efusi pleura adalah terdorongnya mediastinum
pada sisi yang berlawanan dengan cairan. amun, bila terdapat
atelektasis pada sisi yang bersamaan dengan cairan,
mediastinum akan tetap pada tempatnya.
B. Torakosintesis
Aspirasi cairan pleura berguna sebagai sarana untuk
diagnosis maupun terapeutik. Pelaksanaan sebaiknya dilakukan
pad posisi duduk. Aspirasi dilakukan pada bagian paru-paru di
sela iga !" garis a#ila posterior dengan memakai $arum abocath
nomor %& atau %'. pengeluaran cairan sebaikna tidak lebih dari
%(((-%)(( cc pada setiap kali aspirasi. Aspirasi banyak
sekaligusakan menimbulkan pleura shock *hipotensi+ atau edema
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
5/16
paru-paru. dema paru-paru ter$adi karena paru-paru terlalu
cepat mengembang.
C. Biopsi pleura
Pemerikasaan histologis satu atau beberapa contoh $aringan
pleura dapat menun$ukkan )(-) diagnosis kasus pleuritis
tuberkulosis atau tumor pleura. Bila hasil biopsi pertama tidak
memuaskan dapat dilakukan biopsi ulangan. /omplikasi biopsi
adalah pneumothoraks, hemotoraks, dam penyabaran infeksi
atau tumor pada dinding dada.
F. Komplikasi
$. &neumotoraks (karena udara masuk melalui jarum
2. emotoraks ( karena trauma pada pembuluh darah interkostalis
6. Emboli udara (karena adanya laserasi yang cukup dalam, menyebabkan
udara dari al!eoli masuk ke !ena pulmonalis
7. 3aserasi pleura !iseralis
G. Penatalaksanaan
&enatalaksanan tergantung pada penyakit yang mendasari terjasinya efusi
pleura. spirasi cairan menggunakan jarum dapat dilakukan untuk mengeluarkan
cairan pleura, apabila jumlah cairan banyak dapat dilakukan pemasangan drainase
interkostalis atau pemasangan 8"D. Efusi pleura yang berulang mungkin
memerlukan tambahan medikamentosan atau dapat dilakukan tidakan operatif
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
6/16
yaitu pleurodesis, dimana kedua permukaan pleura ditempelkan sehingga tida ada
lagi ruangan yang akan terisi oleh cairan.
BAB II.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
&engumpulan Data
Data5data yang dikumpulkan atau dikaji meliputi -
a. Ientitas Pasien
&ada tahap ini pera9at perlu mengetahui tentang nama, umur, jenis kelamin,
alamat rumah, agama atau kepercayaan, suku bangsa, bahasa yang dipakai, status
pendidikan dan pekerjaan pasien.
!. Kel"#an Utama
Biasanya pada pasien dengan efusi pleura didapatkan keluhan berupa sesak
nafas, rasa berat pada dada, nyeri pleuritik akibat iritasi pleura yang bersifat tajam
dan terlokasilir terutama pada saat batuk dan bernafas serta batuk non produktif.
$. %i&a'at Pen'akit (eka)ang
&asien dengan efusi pleura biasanya akan dia9ali dengan adanya tanda5tanda
seperti batuk, sesak nafas, nyeri pleuritik, rasa berat pada dada, berat badan
menurun dan sebagainya. &erlu juga ditanyakan mulai kapan keluhan itu muncul.
pa tindakan yang telah dilakukan untuk menurunkan atau menghilangkan keluha
n5keluhannya tersebut.
. %i&a'at Pen'akit Da#"l"
&erlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit seperti 1BC paru,
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
7/16
pneumoni, gagal jantung, trauma, asites dan sebagainya. al ini diperlukan untuk
mengetahui kemungkinan adanya factor predisposisi.
e. %i&a'at Pen'akit Kel"a)ga
&erlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit5
penyakit yang disinyalir sebagai penyebab efusi pleura seperti Ca paru, asma, 1B paru dan lain sebagainya.
f. %i&a'at Psikososial
4eliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya
serta bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap
dirinya.
g. Pengkajian Pola*Pola F"ngsi Kese#atan+
1) Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
danya tindakan medis dan pera9atan di rumah sakit mempengaruhi
perubahan persepsi tentang kesehatan, tapi kadang juga memunculkan persepsi
yang salah terhadap pemeliharaan kesehatan. emungkinan adanya ri9ayat
kebiasaan merokok, minum alcohol dan penggunaan obat obatan bias menjadi fact
or predisposisi timbulnya penyakit.
2) Pola nutrisi dan metabolisme
Dalam pengkajian pola nutrisi dan metabolisme, kita perlu melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui status nutrisi pasien,
selain juga perlu ditanyakan kebiasaan makan dan minum sebelum dan selama
4:" pasien dengan effusi pleura akan mengalami penurunan nafsu makan akibat
dari sesak nafas dan penekanan pada struktur abdomen. &eningkatan metabolisme
akan terjadi akibat proses penyakit. &asien dengan effusipleura keadaanumum
nya lemah.
3) Pola eliminasi
Dalam pengkajian pola eliminasi perlu ditanyakan mengenai kebiasaan ilusi
dan defekasi sebelumdan sesudah 4:". arena keadaan umum pasien yang
lemah, pasien akan lebih banyak bed rest sehingga akan menimbulkan konstipasi,
selain akibat pencernaan pada struktur abdomen menyebabkan penurunan peristalti
c otot5otot tractus degesti!us.
4) Pola aktivitas dan latihan
kibat sesak nafas, kebutuhan ;2 jaringan akan kurang terpenuhi dan &
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
8/16
akan cepat mengalami kelelahan pada akti!itas minimal. Disamping itu pasien juga
akan mengurangi akti!itasnya akibat adanya nyeri dada. Dan untuk memenuhi
kebutuhan D3nya sebagiankebutuhan pasien dibantu oleh pera9at dan keluarga
nya.
5) Pola tidur dan istirahat
danya nyeri dada, sesak nafas dan peningkatan suhu tubuh akan
berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan tidur dan istitahat, selain itu akibat
perubahan kondisi lingkungan dari lingkungan rumah yang tenang ke lingkungan
rumah sakit, dimana banyak orang yang monda r5 mandir, berisik dan lain sebagai
nya.
6) Pola hubungan dan peran
kibat dari sakitnya, secara langsung pasien akan mengalami perubahan
peran, misalkan pasien seorang ibu rumah tangga, pasien tidak dapat menjalankan
fungsinya sebagai seorang ibu yang harus mengasuh anaknya, mengurus suaminya.
Disamping itu, peran pasien di masyarakat pun juga mengalami perubahan dan
semua itu mempengaruhi interpersonal pasien.
7) Pola persepsi dan konsep diri
&ersepsi pasien terhadap dirinya akan berubah. &asien yang tadinya sehat,
tiba5tiba mengalami sakit, sesak nafas, nyeri dada. "ebagai seorang a9am, pasien
mungkin akan beranggapan bah9a penyakitnya adalah penyakit berbahaya dan
mematikan. Dalam hal ini pasien mungkin akan kehilangan gambaran positif terha
dap dirinya.
8) Pola sensori dan kognitif
=ungsi panca indra pasien tidak mengalami perubahan, demikian juga
dengan proses berpikirnya.
9) Pola reproduksi seksual
ebutuhan seksual pasien dalam hal ini hubungan seks intercourse akan
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
9/16
terganggu untuk sementara 9aktu karena pasien berada di rumah sakit dan kondisi
fisiknya masih lemah.
1) Pola penanggulangan stress
Bagi pasien yang belum mengetahui proses penyakitnya akan mengalami
stress dan mungkin pasien akan banyak bertanya pada pera9at dan dokter yang
mera9atnya atau orang yang mungkin dianggap lebih tahu mengenai penyakitnya.
11) Pola tata nilai dan keper!a"aan
"ebagai seorang beragama pasien akan lebih mendekatkan dirinya kepada
1uhan dan menganggap bah9a penyakitnya ini adalah suatu cobaan dari 1uhan.
,. Diagnosa Kepe)a&atan
$. yeri berhubungan dengan agen injury- fisik
2. :isiko ketidakseimbangan !olume cairan berhubungan dengan factor5faktor
risiko lain yang menentukan.
6. :isiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan tubuh primer
(cairan tubuh statis.
7. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas.
#. :esiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan penurunan
pertahanan primer dan sekresi yang statis>. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya akumulasi
sekret jalan napas
. ?angguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan kemampuan
ekspansi paru, kerusakan membran al!eolar kapiler
*. &erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan
keinginan makan sekunder akibat dyspnea
'. urangnya pengetahuan berhubungan dengan informasi yang tidak adekuat
mengenai proses penyakit dan pengobatan
3. INTERVENSI
0etelah mengumpulkan data, mengelompokan danmerumuskan 1iagnosa keperawatan, maka tahap selan$utnyaadalah menyusun rencana tindakan untuk mengurangi,
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
10/16
menghilangkan dan mencegah masalah klien.*Budianna /eliat,%22&, %'+. 1alam tahap perencanaan ini meliputi 3 tahap yaitu 4menentukan prioritas1iagnosa keperawatan, menentukan tu$uan merencanakan tindak
an keperawatan
1ari 1iagnosa keperawatan diatas dapat disusun rencanakeperawatan sebagai berikut 41. Diagnosa keperawatan pertama : /etidakefektifan pola pernapasan sehubungan dengan sekresimukopurulen dan kurangnya upaya batuk.1. Tujuan 4 pola nafas efektif 2. Kriteria hasil 4 - klien mempertahankan pola pernafasan yang
efektif - frekwensi irama dan kedalaman pernafasannormal *55 %' 6 7( kali8menit+ - dipsnea berkurang.3. Rencana tindakan a+ /a$i kualitas dan kedalaman pernapasan, penggunaan ototaksesori pernapasan 4 catat setiap peruhan b+ /a$i kualitas sputum 4 warna, bau, konsistensi c+ Auskultasi bunyi napas setiap & $am
d+ Baringan klien untuk mengoptimalkan pernapasan 4 posisisemi fowler tinggi. e+ Bantu dan a$akan klien berbalik posisi, batuk dan napasdalam setiap 7 $am sampai & $am. f+ /olaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat 6obatan. 4. Rasional a+ 9engetahui penurunan bunyi napas karena adanya sekret. b+ 9engetahui perubahan yang ter$adi untuk memudahkanperawatan dan pengobatan selan$utnya. c+ 9engetahui sendini mungkin perubahan pada bunyi napas. d+ 9embantu mengembangkan paru secara maksimal. e+ Batuk dan napas dalam yang tetap dapat mendorongsekret laluar. f+ 9encegah kekeringan mukosa membran, mengurangi
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
11/16
kekentalan sekret dan memperbesar ukuran lumentrakeobroncial.2. Diagnosa keperawatan kedua :
Perubahan nutrisi 4 kurang dari kebutuhan tubuh yang
sehubungan dengan anoreksia, keletihan atau dispnea.1) Tujuan 4 ter$adi peningkatan nafsu makan, berat badan yangstabil dan bebas tanda malnutrisi2) Kriteria hasil - /lien dapat mempertahankan status malnutrisi yangadekuat - Berat badan stabil dalam batas yang normal.3) Rencana tindakana+ 9encatat status nutrisi klien, turgor kulit, berat badan,integritas mukosa oral, riwayat mual 8 muntah atau diare.
b+ Pastikan pola diet biasa klien yang disukai atau tidakc+ 9engka$i masukan dan pengeluaran dan berat badan secaraperiodikd+ Berikan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakanpernafasane+ 1orong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggiprotein dan karbohidrat.f+ /olaborasi dengan ahli gizi untuk menetukan komposisi diet. 4) Rasional
a+ Berguna dalam mendefenisikan dera$at 8 wasnya masalah danpilihan indervensi yang tepat.b+ 9embantu dalam mengidentifukasi kebutuhan 8 kekuatankhusus. Pertimbangan keinginan individu dapat memperbaikimasakan diet.c+ Berguna dalam mengukur keepektifan nutrisi dan dukungancairand+ 9enurunkan rasa tidak enak karena sisa sputun atau obatuntuk pengobatan respirasi yang merangsang pusat muntah.e+ 9emaksimalkan masukan nutrisi tanpa kelemahan yang takperlu 8 legaster.f+ 9emberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisiadekuat untuk kebutuhan metabolik dan diet.
3. Diagnosa keperawatan ketiga 4
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
12/16
5esiko terhadap transmisi infeksi sehubungan dengankurangnya pengtahuan tentang resiko patogen.1) Tujuan 4 klien mengalami penurunan resiko untuk menularkanpenyakit seperti yang ditun$ukkan oleh kegagalan
kontak klien untuk mengubah tes kulit positif.2) Kriteria hasil : - klien mengalami penurunan potensi menularkan penyakityang ditun$ukkan oleh kegagalan kontak klien.3) Rencana tindakan. a+ !denti:kasi orang lain yang berisiko. ;ontah anggota rumah,sahabat. b+ An$urkan klien untuk batuk 8 bersin dan mengeluarkan padatisu dan hindari meludah serta tehnik mencuci tangan yangtepat.
c+ /a$i tindakan. /ontrol infeksi sementara, contoh masker atauisolasi pernafasan. d+ !denti:kasi faktor resiko individu terhadap pengatifanberulang tuberkulasis. e+
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
13/16
4. IP!EENT"SI
!mplementasi merupakan pelaksanaan rencana keperawatan
oleh perawat terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perludiperhatikan dalam pelaksanaan
rencana keperawatan diantaranya 4
!ntervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan
validasi > ketrampilan interpersonal, teknikal dan intelektual
dilakukan dengan cermat dan e:sien pada situasi yang tepat,
keamanan :sik dan psikologis klien dilindungi
serta dokumentasi intervensi dan respon pasien. Pada tahap impl
ementasi ini merupakan aplikasi secara kongkrit dari rencana
intervensi yang telah dibuat untuk mengatasi masalah kesehatan
dan perawatan yang muncul pada pasien
*Budianna /eliat,0/p.
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
14/16
anggota tim kesehatan lainnya.
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
15/16
%.
8/17/2019 ASKEP EFUSIPLEURA
16/16
$. Carpenito, 3ynda @uall (2000 ), Diagnosa Keperawatan edisi *, E?C , @akarta
2. Carpenito, 3ynda @uall ($''#, Rencana Asuhan dan Dokumentasi
Keperawatan, E?C, @akarta
6. Doengoes, 4arilyn ($'*', Nursing Care Plans "econd Edition, = Da!is Company, &hiladelphia
7. 3ong, Barbara C ($'*', Perawatan Medikal Bedah, )katan lumni &endidikan
epera9atan &adjadjaran, Bandung
#. 3uckmannAs "orensen ($''>, Medical urgical Nursing , 8B "aunders,
&hiladelphia
>. "oeparman ($''> ), !lmu Penyakit Dalam jilid 2, Balai &enerbit =/), @akarta
. "jamsuhidajat, : ($'', Buku A"ar !lmu Bedah, edisi re!isi, E?C, @akarta