31
LAPORAN PENDAHULUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI A. Masalah Utama Perawatan diri kurang : higiene diri B. Pengertian Suatu keadaan dimana seseorang mengalami kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari. C. Proses Terjadinya Masalah Kurang perawatan diri : higiene adalah keadaan dimana individu mengalami kegagalan kemampuan untuk melaksanakan atau menyelesaikan aktivitas kebersihan diri (Carpenito, 1977). Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perawatan diri kurang: a. Perkembangan: Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif dan keterampilan. b. Biologis Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri. c. Sosial Kurang dukungan dan latihan kemampuan dari lingkungannya. C. 1. Pohon Masalah

Askep Defisit Prwt Diri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep Defisit Prwt Diri

LAPORAN PENDAHULUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Masalah Utama

Perawatan diri kurang : higiene diri

B. Pengertian

Suatu keadaan dimana seseorang mengalami kelainan dalam kemampuan untuk

melakukan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari.

C. Proses Terjadinya Masalah

Kurang perawatan diri : higiene adalah keadaan dimana individu mengalami kegagalan

kemampuan untuk melaksanakan atau menyelesaikan aktivitas kebersihan diri (Carpenito,

1977).

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perawatan diri kurang:

a. Perkembangan:

Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif

dan keterampilan.

b. Biologis

Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.

c. Sosial

Kurang dukungan dan latihan kemampuan dari lingkungannya.

C. 1. Pohon Masalah

Perawatan diri kurang

Kerusakan interaksi sosial : menarik diri

Menurunnya motivasi perawatan diri

Page 2: Askep Defisit Prwt Diri

2. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

a. Perawatan diri kurang

b. Menurunnya motivasi perawatan diri

Data Subyektif:

Mengatakan malas mandi, tak mau menyisir rambut, tak mau menggosok gigi, tak

mau memotong kuku, tak mau berhias, tak bisa menggunakan alat mandi /

kebersihan diri.

Data Obyektif:

Badan bau, pakaian kotor, rambut dan kulit kotor, kuku panjang dan kotor, gigi

kotor, mulut bau, penampilan tidak rapih, tak bisa menggunakan alat mandi.

C. Diagnosa keperawatan

1. Menurunnya motivasi perawatan diri

2. Kerusakan interaksi sosial menarik diri

D. Rencana tindakan

Page 3: Askep Defisit Prwt Diri

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANPADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Tgl No.Dx Dx. Keperawatan PerencanaanTujuan Kriteria hasil Intervensi

Defisit Perawatan Diri TUM : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain

TUK 1 :Klien dapat membina hubungan saling percaya

1. Setelah …x interaksi klien menunjukkan tanda – tanda percaya pada perawat : Wajah cerah, tersenyum Mau berkenalan Ada kontak mata Bersedia menceritakan

perasaan Bersedia

mengungkapkan masalahnya

1. Bina hubungan saling percaya dengan : Beri salam setiap berinteraksi Perkenalkan nama, nama panggilan

perawat, dan tujuan perawat berinteraksi. Tanyakan dan panggil nama kesukaan

klien Tunjukkan sikap empati, jujur dan

menepati janji setiap kali berinteraksi. Tanyakan perasaan klien dan masalah

yang dihadapi klien Buat kontrak interaksi yang jelas Dengarkan dengan empati Penuhi kebutuhan dasar klien

TUK 2 :Klien mengetahui pentingnya perawatan diri

2. Dalam…x interaksi klien menyebutkan : Penyebab tidak

merawat diri Manfaat menjaga

perawatan diri Tanda-tanda bersih dan

rapi Gangguan yang dialami

2. diskusikan dengan klien : Penyebab klien tidak merawat diri Manfaat menjaga perawatan diri untuk

keadaan fisik, mental dan sosial Tanda-tanda perawatan diri yang baik Penyakit atau gangguan kesehatan yang

bisa dialami oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat

Page 4: Askep Defisit Prwt Diri

jika perawatan diri tidak diperhatikan

TUK 3 : Klien mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri

3.1 Dalam …x interaksi klien menyebutkan frekuensi menjaga perawatan diri :

Frekuensi mandi Frekuensi gosok gigi Frekuensi keramas Frekuensi ganti pakaian Frekuensi berhias Frekuensi gunting kuku

3.2 Dalam …x interaksi klien menjelaskan cara menjaga perawatan diri : Cara mandi Cara gosok gigi Cara keramas Cara berpakaian Cara berhias Cara gunting kuku

3.1 diskusika frekuensi menjaga perawatan diri selama ini Mandi Gosok gigi Keramas Berpakain Berhias Gunting kuku

3.2 diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan benar Mandi Gosok gigi Keramas Berpakain Berhias Gunting kuku

3.3 berikan pujian untuk setiap respon kliken yang positif

TUK 4 : Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat

4. Dalam …x interaksi klien mempraktekan perawatan diri dengan dibantu oleh perawat :

Mandi Gosok gigi Keramas Berpakain Berhias Gunting kuku

4.1 Bantu klien saat perawatan diri : Mandi Gosok gigi Keramas Berpakain Berhias Gunting kuku

4.2 Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan perawatan diri

Page 5: Askep Defisit Prwt Diri

TUK 5 :Klien dapat melaksanakan perawatan secara mandiri

5. Dalam …x interaksi klien melaksanakan praktek perawatan diri secara mandiri : Mandi 2x sehari Gosok gigi sehabis

makan Keramas 2x seminggu Ganti pakaian 1x sehari Berhias sehabis mandi Gunting kuku setelah

mulai panjang

5.1 Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri :

Mandi Gosok gigi Keramas Berpakain Berhias Gunting kuku

5.2 Beri pujian saat klien melaksanakan perawatan diri secara mandiri

TUK 6 : Klien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan perawatan diri

6.1 Dalam …x interaksi keluarga menjelaskan cara-cara membantu klien dalam memenuhi kebutuhan perawatan dirinya

6.2 Dalam …x interaksi keluarga menyiapakan sarana perawatan diri klien : sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, sampo, handuk, pakaian bersih, sandal dan alat berhias

6.3 Keluarga mempraktekan perawatan diri kepada klien

6.1 Diskusikan dengan keluarga : Penyebab klien tidak melaksanakan

perawatan diri Tindakan yang telah dilakukan klien

selama di Rumah Sakit dalam menjaga perawatan diri dan kemajuan yang telah dialami oleh klien

Dukungan yang bisa diberika oleh keluarga untuk meningkatkan kemempuan klien dalam perawatan diri

6.2 Diskusikan denagn keluarga tentang : Sarana yang diperlukan untuk menjaga

perawatan diri klien Anjurkan kepada keluarga menyiapkan

sarana tersebut 6.3 Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu dilakukan keluarga dalam perawatan diri :

Anjurkan keluarga untuk mempraktekan perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti baju, berhias dan gunting

Page 6: Askep Defisit Prwt Diri

kuku) Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi,

keramas, ganti baju, berhias dan gunting kuku

Bantu jika klien mengalami hambatan dalam perawatan diri

Berikan pujian atas keberhasilan klien

Page 7: Askep Defisit Prwt Diri

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DK DENGAN DEFISIT PERAWATAN

DIRI DI RUANG ARIMBI RSJ PROPINSI BALI

I. IDENTITAS

Identitas klien Identitas penggung jawab

Nama inisial : NM WG

Umur : 30 th 64 th

Jenis kelamin : Laki-laki laki-laki

Agama : Hindu Hindu

Suku/Bangsa : Bali/Indonesia Bali/ Indonesia

Status perkawinan : Tidak kawin kawin

Alamat/No telp : Br selumbung, Br Selumbung Manggis

Manggis, Karangasem Karangasem

Hubungan dengan

Klien : orang tua

Tgl/waktu MRS : 20-3-2009/ pk 14.00 wita

Cara masuk : diantar keluarga

Ruang rawat : Arimbi

No Reg : 011294

Tgl/waktu pengkajian : 23 – 4 - 2009

Pk 09.00 wita

II. ALASAN MASUK

Ngamuk.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Sudah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, yaitu sejak + 15 tahun yang

lalu.

2. Tidak pernah ada riwayat penganiayaan.

3. Tidak ada anggota keluarga yang lain pernah mengalami gangguan jiwa .

Page 8: Askep Defisit Prwt Diri

4. Klien mempunyai pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu

tidak naik kelas saat sekolah di SD.

Masalah keperawatan : ideal diri tidak tercapai.

IV. PEMERIKSAAN FISIK

TD : 110/90 mmHg, N: 84x/mnt, S : 36º C, R :20 x/mnt

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Keterangan :

: perempuan

: laki-laki

: meninggal

: kLien

: tinggal serumah

: hubungan terdekat

Page 9: Askep Defisit Prwt Diri

2. Konsep diri

a. Citra tubuh : dia merasa biasa-biasa saja tidak terlalu ganteng dan tidak

terlalu jelek. Tidak ada bagian tubuh yang paling disukai .

b. Identitas diri : klien menyadari sepenuhnya bahwa dirinya adalah

seorang laki-laki, dan sebagai anggota kelompok masyarakat biasa

dalam lingkungannya.

c. Peran : klien berperan sebagai anak ketiga dalam keluarga merasa

tidak bisa membantu keluarga dalam mencari nafkah.

d. Ideal diri : klien mengatakan sudah bisa bekerja mencari nafkah.

e. Harga diri : kontak mata kurang, menunduk saat diajak berbicara,

mengatakan dirinya tidak berguna bagi keluarga.

Masalah keperawatan :

1) Ideal diri tidak tercapai

2) Harga diri rendah

3. Hubungan sosial

a. Klien tidak mempunyai orang dekat yang sering diajak berkomunikasi.

Klien tidak pernah menceritakan jika klien mempunyai masalah

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat tidak aktif.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena merasa malu

tidak punya pekerjaan.

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : tidak bisa dikaji

b. Kegiatan ibadah : klien tidak pernah ke tempat suci untuk sembahyang

karena klien merasa malas untuk melakukan sesuatu.

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Klien tidak rapi dari cara berpakaian, rambut kusut dan acak-acakan,

badan kotor, kuku panjang.

Masalah keperawatan : deficit perawatan diri.

Page 10: Askep Defisit Prwt Diri

2. Pembicaraan

Lambat saat menjawab pertanyaan dan dengan suara yang pelan,

mengatakan diri tidak berguna dan mengatakan malu.

Masalah keperawatan : kerusakan interaksi sosial

3. Aktifitas motorik

Klien tampak lesu dan kurang bergairah.

Masalah keperawatan : kerusakan interaksi sosial.

4. Alam perasaan

Sedih, murung, putus asa.

Masalah keperawatan : kerusakan interkasi sosial.

5. Afek

Tumpul, klien sedikit tersenyum saat diberi pujian.

Masalah keperawatan : Harga diri rendah

6. Interaksi selama wawaancara

Kontak mata kurang, lambat saat menjawab pertanyaan, selalu menunduk.

Masalah keperawatan : harga diri rendah

7. Persepsi

Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara, atau melihat

bayangan-bayangan.

Masalah keperawatan : tidak ada

8. Proses pikir

Blocking klien sering diam saat ditanya dan lambat dalam menjawab

pertanyaan.

Masalah keperawatan : kerusakan interkasi social.

9. Isi pikir

Tidak ditemukan masalah

10. Tingkat kesadaran

Klien bisa mengemukakan identitas, waktu, dan tempat.

11. Memori

Mampu mengingat siapa yang mengajak klien ke RSJ

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Page 11: Askep Defisit Prwt Diri

Klien mampu mengingat jumlah saudara kandungnya, saat diberi

pertanyaan sekali klien mampu menjawab walaupun lambat.

13. Kemampuan penilaian

Tidak ditemukan masalah

14. Daya tilik diri

Klien merasa dirinya sakit dan besedia berobat sesuai dengan petunjuk

petugas RSJ

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

a. Makan dan minum

Klien biasa makan dua kali sehari dan minum tidak tentu jumlahnya.

b. BAB dan BAK

Klien mengatakan BAB 1 kali sehari, BAK 3 – 4 kali sehari, di WC

c. Mandi

Klien mengatakan sudah mandi, biasa mandi 1 kali sehari, tetapi badan klien

kelihatan masih kotor

d. Berpakaian

Klien mengatakan jarang mengganti pakaian, pakaian klien kelihatan kotor

dan kusut

e. Istirahat dan tidur

Klien hanya mengatakan tidur malam dan bangun pagi.

f. Penggunaan obat

Klien mengatakan minum obat sesuai yang diberikan petugas.

g. Aktifitas di rumah

Klien di rumah biasa menyabit rumput untuk diberikan pada sapinya.

VIII. MEKANISME KOPING

Klien tidak pernah menceritakan masalahnya kepada orang lain dan memilih

diam dan tidak mau bertemu dengan orang lain.

Masalah keperawatan : mekanisme koping tidak efektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Dukungan keluarga baik dan berusaha mengajak klien berobat ke rumah sakit.

Page 12: Askep Defisit Prwt Diri

X. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Koping individu tidak efektif

2. Ideal diri tidak tercapai

3. Kerusakan interksi social

4. Harga diri rendah

5. Defisit perawatan diri

Pohon masalah

deficit perawatan diri

Kerusakan interkasi social

Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif

Ideal diri tidak tercapai

XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Deficit perawatan diri

2. Kerusakan interaksi social

3. Harga diri rendah kronis

4. koping individu tidak efektif

5. Ideal diri tidak tercapai

Page 13: Askep Defisit Prwt Diri

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANPADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Tgl No.Dx Dx. Keperawatan PerencanaanTujuan Kriteria hasil Intervensi

Defisit Perawatan Diri

TUM : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain

TUK 1 :Klien dapat membina hubungan saling percaya

2. Setelah 1 x interaksi klien menunjukkan tanda – tanda percaya pada perawat : Wajah cerah,

tersenyum Mau berkenalan Ada kontak mata Bersedia

menceritakan perasaan

Bersedia mengungkapkan masalahnya

3. Bina hubungan saling percaya dengan : Beri salam setiap berinteraksi Perkenalkan nama, nama

panggilan perawat, dan tujuan perawat berinteraksi.

Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien

Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.

Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien

Buat kontrak interaksi yang jelas Dengarkan dengan empati Penuhi kebutuhan dasar klien

TUK 2 :Klien mengetahui pentingnya perawatan diri

4. Dalam1 x interaksi klien menyebutkan : Penyebab tidak

merawat diri Manfaat menjaga

perawatan diri Tanda-tanda bersih

2. diskusikan dengan klien : Penyebab klien tidak merawat

diri Manfaat menjaga perawatan diri

untuk keadaan fisik, mental dan sosial

Tanda-tanda perawatan diri yang

Page 14: Askep Defisit Prwt Diri

dan rapi Gangguan yang

dialami jika perawatan diri tidak diperhatikan

baik Penyakit atau gangguan

kesehatan yang bisa dialami oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat

TUK 3 : Klien mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri

3.1 Dalam 1 x interaksi klien menyebutkan frekuensi menjaga perawatan diri :

Frekuensi mandi Frekuensi gosok gigi Frekuensi keramas Frekuensi ganti

pakaian Frekuensi berhias Frekuensi gunting

kuku3.2 Dalam 1 x interaksi

klien menjelaskan cara menjaga perawatan diri : Cara mandi Cara gosok gigi Cara keramas Cara berpakaian Cara berhias Cara gunting kuku

3.1 diskusika frekuensi menjaga perawatan diri selama ini Mandi Gosok gigi Keramas Berpakain Berhias Gunting kuku

3.2 diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan benar Mandi Gosok gigi Keramas Berpakain Berhias Gunting kuku

3.3 berikan pujian untuk setiap respon kliken yang positif

TUK 4 : Klien dapat melaksanakan perawatan diri

4. Dalam 1 x interaksi klien mempraktekan perawatan diri dengan dibantu oleh perawat :

4.1 Bantu klien saat perawatan diri : Mandi Gosok gigi Keramas

Page 15: Askep Defisit Prwt Diri

dengan bantuan perawat

Mandi Gosok gigi Keramas Berpakain Berhias Gunting kuku

Berpakain Berhias Gunting kuku

4.2 Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan perawatan diri

TUK 5 :Klien dapat melaksanakan perawatan secara mandiri

5. Dalam 1 x interaksi klien melaksanakan praktek perawatan diri secara mandiri : Mandi 2x sehari Gosok gigi sehabis

makan Keramas 2x

seminggu Ganti pakaian 1x

sehari Berhias sehabis

mandi Gunting kuku

setelah mulai panjang

5.1 Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri :

Mandi Gosok gigi Keramas Berpakain Berhias Gunting kuku

5.2 Beri pujian saat klien melaksanakan perawatan diri secara mandiri

TUK 6 : Klien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan perawatan diri

6.1 Dalam 1 x interaksi keluarga menjelaskan cara-cara membantu klien dalam memenuhi kebutuhan perawatan dirinya

6.2 Dalam 1 x interaksi keluarga menyiapakan sarana perawatan diri klien : sabun mandi,

6.1 Diskusikan dengan keluarga : Penyebab klien tidak

melaksanakan perawatan diri Tindakan yang telah dilakukan

klien selama di Rumah Sakit dalam menjaga perawatan diri dan kemajuan yang telah dialami oleh klien

Dukungan yang bisa diberika oleh keluarga untuk meningkatkan

Page 16: Askep Defisit Prwt Diri

pasta gigi, sikat gigi, sampo, handuk, pakaian bersih, sandal dan alat berhias

6.3Keluarga mempraktekan perawatan diri kepada klien

kemempuan klien dalam perawatan diri

6.2 Diskusikan denagn keluarga tentang :

Sarana yang diperlukan untuk menjaga perawatan diri klien

Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana tersebut

6.3 Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu dilakukan keluarga dalam perawatan diri :

Anjurkan keluarga untuk mempraktekan perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti baju, berhias dan gunting kuku)

Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keramas, ganti baju, berhias dan gunting kuku

Bantu jika klien mengalami hambatan dalam perawatan diri

Berikan pujian atas keberhasilan klien

Page 17: Askep Defisit Prwt Diri

INTERVENSI TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN “NM”

DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG ARIMBI RSJ

PROVINSI BALI

TANGGAL 23 APRIL 2009

Jam/

Hari/

tanggal

Dx Tindakan

Keperawatan

Respon

klien

Paraf

KAMIS

23

APRIL

2009

1

(TUK1)

Membina hubungan saling

percaya :

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan

“ Selamat siang pak, dados

tiang mekenalan sareng

bapak? Wastan tiang budi.

Tiang perawat ane lakar

merawat bapak dini.Wastan

Bapak sira?

“ Dados tiang ngorta sareng

bapak, nggih 30 menit

manten. Punapi perasaan

bapak mangkin?”

“ bapak Saking napi?

S : “ adan tiang

nyoman merti

O : klien mau

berjabat tangan

dan menyebutkan

nama, kontak mata

kurang

S :“Nggih dadis.

Tiang merasa biasa

dogen jani

O: Klien tampak

murung,

menunduk.

S : “ Tiang

selumbung.

O : klien

menunduk, hanya

sebentar mau

Page 18: Askep Defisit Prwt Diri

TUK 2

“Kuda umur bapak

mangkin? “

“ Yening tiang dados uning,

bapak masuk meriki karena

napi, sira sane ngateh bapak

mriki?

“Yening dados tiang

nawang, napi masalah ne

rasayang bapak mangkin?

Napi mawinan bapak sing

nyak manjus ?

menatap perawat

S : “ Kira-kira 30

tiban, sap tiang”

O : klien

menunduk sambil

memegang jari

jaritangannya.

A : TUK 1 sudah

tercapai

P : pertahankan

BHSP lanjutkan

TUK 2

S : sing tawang

tiang. Bapan tiange

ngatehang mriki.

O : klien

menunduk sambil

memegang jari

jaritangannya.

S : sing ada

masalah.

O : klien

menunduk sambil

memegang jari jari

tangannya

S : tiang uba

manjus tuni.

O : klien menolak

Page 19: Askep Defisit Prwt Diri

Pak yen bapak rajin manjus

apang kedas nyaman bapak

sing kena penyakit kulit,

merasa demen kenehe, tur

sinah lakar sing merasa lek

metemu ajak anak lenan.

Pak yen anake suba manjus

sinah kedas kulitne, tur yen

suba meganti baju sinah

bajune lakar kedas. Nyanan

nyak bapak manjus tur

meganti pakaian

“Nggih pak engken

perasaan bapak mangkin??

“Nggih makasi, sampun 30

menit niki. Nika manten

dumun. Benjebos yening

wenten perlu, panggil

manten tiang”

dikatakan belum

mandi.

S : “ tiang anak

uba manjus tunian.

O : klien masih

memungkiri bahwa

dirinya tidak

mandi

S: nggih tiang

ampun manjus

tunian. Nggih tiang

nyanan manjus

buin.

O : klien masih

memungkiri bahwa

dirinya tidak

mandi

S :

O : Melihat

perawat, lalu

masuk kedalam

kamar

A : TUK 2 belum

berhasil

P : ulangi TUK 2

pada pertemuan

Page 20: Askep Defisit Prwt Diri
Page 21: Askep Defisit Prwt Diri