26
CITRA PUTRI NEVITA WEPRIANI 121001432

ASFIKSIA CITRA

Embed Size (px)

Citation preview

ASFIKSIA

CITRA PUTRI NEVITA WEPRIANI 121001432ASFIKSIADefinisi AsfiksiaKeadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara pernafasanOksigen darah berkurang(hipoksia)Peningkatan CO2(hiperkapnia)Organ tubuh mengalami kekurangan oksigen kematianAda 4 stadium tanda dari asfiksiaTanda Asfiksia pada jenazahSianosisLebam mayat:Lebih gelapLebih luasLebih cepat terbentukBusa halus:Depan hidung dan mulutSaluran pernafasan

Tanda Asfiksia pada jenazahDarah berwarna lebih gelap dan encerPerbendungan sirkulasi pada seluruh organ tubuhPetekie/tardieus spot/bintik perdarahan, pelebaran pembuluh darahEdema paruAsfiksia Mekanik

Asfiksia Mekanik di Bidang Forensik :Pembekapan (smothering), yaitu saluran nafas bagian luar, mulut dan hidung ditutup serentak.Penyumbatan saluran nafas (gagging dan choking).Tekanan di daerah leher:Pengaruh berat badan (mati gantung, hanging)Tenaga dari luar Penjeratan (strangulation)Pencekikan (throttling, manual strangulation)Gantung (hanging)Tersumbat oleh cairan (tenggelam, drowning).Gangguan gerakan pernafasan (dada diteka, traumatic asphyxia)PEMBEKAPANTanda kekerasan yang ditemukan tergantung :jenis dan kekuatan benda yang digunakan Kekerasan yang mungkin ditemukan:Luka lecet tekan/goreskuku pada hidung, pipi, dagu, bibirLuka memar bibir bagian dalam,gusi,lidah,kepala bagian belakang.

Dapat juga terjadi karena kecelakaan pada anak karena tertindih bantal atau tertindih buah dada karena ketiduran waktu menyusukan bayi. Walaupun jarang dapat juga terjadi bunuh diri dengan cara mengikatkan gulungan kain atau bantal menutup muka.

GAGGING & CHOKINGSumbatan jalan nafas benda asingGagging orofaringChoking laringofaringSebab Kematian:AsfiksiaReflek vagalSering terjadi pada anak-anak karena tertelan bonbon, kacang dan lain-lain. Jenis asfiksia ini jarang ditemukan, kecuali pada pembungkaman korban dengan penyumpalan mulut dengan kain, begitu juga pada pembunuhan anak.Tanda post mortem yang penting adalah tanda-tanda asfiksia dan adanya benda asing di dalam mulut. Benda asing bisa berupa potongan kain, kertas koran, tisu, sapu tangan, gigi palsu, dan sebagainya.Mati Gantung (Hanging)Tindakan bunuh diri dengan cara ini sering dilakukan karena dapat dilakukan di mana dan kapan saja dengan seutas tali, kain, dasi atau bahan apa saja yang dapat melilit leher.JENIS MATI GANTUNGJENIS MATI DARI JERATANTergantung total (complete), tubuh tergantung diatas lantai.Setengah tergantung (partial), bagian dari tubuh masih menyentuh lantai. Sisa berat badan 10-15 kg pada orang dewasa sudah dapat menyebabkan tersumbat saluran nafas dan hanya diperlukan sisa berat badan 5 kg untuk menyumbat arteri karotis. Partial hanging selamanya bunuh diri.Tipikal (Typical hanging) dimana letak simpul di belakang leher, jeratan berjalan simetris di samping leher dan di bagian depan leher diatas jakun. Tekanan pada saluran nafas dan arteri karotis paling besar pada tipe ini.Atipikal, letak simpul bisa dimana saja selain tipikal.Sebab Kematian Mati GantungAsfiksia karena tersumbatnya saluran pernafasanKongesti vena sampai menyebabkan perdarahan diotakIskemi serebral karena sumbatan pada arteri carotis dan arteri vertebralis.Syok vagal, karena tekanan pada sinus carotis menyebabkan jantung berhenti berdenyutFraktur atau dislokasi tulang vertebral cervicalis 2 dan 3. Ini didapati pada hukuman gantung (judicial hanging), karena korban dijatuhkan terhentak.PENJERATAN Penjeratan adalah terhalangnya udara masuk ke saluran pernafasan akibat adanya tenaga dari luar. Di sini tidak ada pengaruh berat badan seperti hanging.JEJAS = LUKA LECET TEKAN1. MENDATAR ,SELURUH LEHER2. DIBAWAH RAWAN GONDOK.3. SIMPUL MATI

PENJERATAN(2)Mekanisme Kematian:AsfiksiaReflek vasovagalJerat masih terdapat di leher DisimpanDibuka dengan tehnik yang benar (digunting serong pd tempat yg berlawanan dg simpul)Simpul harus diamankan

13PENJERATAN(3)Gambaran jejas bervariasi:Jerat lunak,lebar jejas tidak ditemukanJerat kasar luka lecet tekan(kulit mencekung berwarna coklat,perabaan kaku spt kertas perkamen)Otot leher resapan darahTanda PostmortemDijumpai tanda-tanda pembendungan, muka bengkak (congested)Bintik perdarahan pada bola dan kelopak mata (Tardeous spot)Mata melotot dan sianose pada bagian akral tubuh seperti kuku,bibir,hidung,dan kupingLuka lecet dan hematom karena tekanan di bagian dalam bibir.Pada pembunuhan, bila digunakan tenaga lebih dari seperlunya, didapati luka lecet di sekitar mulut dan hidung. Tetapi bila dipakai bahan yang halus atau muka korban dibalikkan ke kasur maka tanda-tanda kekerasan seperti lecet mungkin sedikit atau tidak didapati sama sekali. Sebab kematian, murni karena kekurangan oksigen.Gambaran Postmortem pada Asfiksia.

PENCEKIKANPenekanan leher dengan tangan dinding saluran nafas bagian atas tertekanpenyempitan saluran pernafasanudara tidak bisa lewatPenyebab kematian lebih sering karena asfiksia, kongesti otak atau iskemi otak jarang terjadi karena aliran darah tidak tertutup total. Tanda post-mortem yang khas adalah didapati adanya bekas kuku jari tangan pada banyak tempat di leher korban.Mekanisme kematian:AsfiksiaReflek vagal tekanan pada sinus karotis dapat menyebabkan jantung tiba-tiba berhenti berdenyut.TENGGELAMTenggelam adalah bentuk kematian akibat asfiksia karena terhalangnya udara masuk ke paru-paru tidak perlu orang harus terbenam ke air, tetapi tertutup saluran nafas atas oleh cairan cukup untuk membuatnya mati tenggelam.PROSES TENGGELAMTenggelam dapat terjadi pada orang yang tidak bisa berenang maupun pandai berenang (bila ia sampai ke tingkat kehabisan tenaga atau keadaan lain)Proses tenggelam dimulai pada waktu orang masuk ke air karena panik atau kelelahan, maka sebagian air masuk ke mulut dan saluran pernafasan. Ini akan menimbulkan reflek batuk yang menyebabkan korban perlu menghirup udara lagi dengan berusaha menggapai ke permukaan, namun akibatnya lebih banyak lagi air yang masuk menggantikan udara, ini terjadi berulang kali, akhirnya korban tenggelam.Setelah terjadi proses pembusukan,beberapa hari kemudian korban terapung kembali karena gas pembusukan yang berkumpul dalam rongga perut dan dada, maka korban akan muncul ke permukaan air, kecuali korban tersangkut di dalam air atau dimakan binatang. Bila gas pembusukan ini akhirnya keluar dari tubuh, maka korban kembali tenggelam. Tipe TenggelamDry Drowning, mati tenggelam tanpa ada air di saluran pernafasan. Mungkin karena spasme laring atau inhibisi vagal yang mengakibatkan jantung berhenti berdenyut sebelum korban tenggelam. Ini dikenal sebagai Drowning type 1.Wet drowning, tenggelam dalam pengertian sehari-hari baik di air tawar (Drowning type 2a) maupun air asin (Drowning type 2b). Immersion syndrome, mati tenggelam karena masuk ke air dingin yang menyebabkan inhibisi vagal.Secondary drowning, tidak sesungguhnya mati tenggelam, tetapi mati sesudah dirawat akibat tenggelam. Tetap ada hubungannya dengan kelainan paru akibat tenggelam (infeksi atau oedem).

21

22Sebab kematian tenggelamAsfiksia , karena spasme laring.Fibrilasi, ventrikuler karena tenggelam di air tawar.Oedem paru, karena tenggelam di air asin.Inhibisi vagal,karena reflexPEMERIKSAAN LUARPenurunan suhu mayat, berlangsung cepat, rata-rata 5F per menit. Suhu tubuh akan sama dengan suhu lingkungan dalam waktu 5 atau 6 jam.Lebam mayat, akan tampak jelas pada dada bagian depan, leher dan kepala. Lebam mayat berwarna merah terang yang perlu dibedakan dengan lebam mayat yang terjadi pada keracunan CO.Pembusukan sering tampak, kulit berwarna kehijauan atau merah gelap. Pada pembusukan lanjut tampak gelembung-gelembung pembusukan, terutama bagian atas tubuh, dan skrotum serta penis pada pria dan labia mayora pada wanita, kulit telapak tangan dan kaki mengelupas.Gambaran kulit angsa (goose-flesh, cutis anserina), sering dijumpai; keadaan ini terjadi selama interval antara kematian somatik dan seluler, atau merupakan perubahan post mortalkarena terjadinya rigor mortis.Cutis anserina tidak mempunyai nilai sebagai kriteria diagnostik.Perdarahan berbintik (petechial haemmorrhages), dapat ditemukan pada kedua kelopak mata, terutama kelopak mata bagian bawah. Pada pria genitalianya dapat membesar, ereksi atau semi-ereksi. Namun yang paling sering dijumpai adalah semi-ereksi.

Busa halus putih yang berbentuk jamur (mushroom-like mass) tampak pada mulut atau hidung atau keduanya.Terbentuknya busa halus tersebut adalah masuknya cairan ke dalam saluran pernapasan merangsang terbentuknya mukus, substansi ini ketika bercampur dengan air dan surfaktan dari paru-paru dan terkocok oleh karena adanya upaya pernapasan yang hebat.Pembusukan akan merusak busa tersebut dan terbentuknya pseudofoam yang berwarna kemerahan yang berasal dari darah dan gas pembusukan.Pada lidah dapat ditemukan memar atau bekas gigitan, yang merupakan tanda bahwa korban berusaha untuk hidup, atau tanda sedang terjadi epilesi, sebagai akibat dari masuknya korban ke dalam air.Cadaveric spasme, biasanya jarang dijumpai, dan dapat diartikan bahwa berusaha untuk tidak tenggelam, sebagaimana sering didapatkannya dahan, batu atau rumput yang tergenggam, adanya cadaveric spasme menunjukkan bahwa korban masih dalam keadaan hidup pada saat terbenam. Luka-luka pada daerah wajah, tangan dan tungkai bagian depan dapat terjadi akibat persentuhan korban dengan dasar sungai, atau terkena benda-benda di sekitarnya; luka-luka tersebut seringkali mengeluarkan darah, sehingga tidak jarang memberi kesan korban dianiaya sebelum ditenggelamkan.Pada kasus bunuh diri dimana korban dari tempat yang tinggi terjun ke sungai, kematian dapat terjadi akibat benturan yang keras sehingga menyebabkan kerusakan pada kepala atau patahnya tulang leher.

Pemeriksaan dalamPeriksa adanya lumpur, pasir halus dan benda asing lainnya dalam mulut dan saluran nafas,lumen laring, trachea dan bronchus sampai ke cabang-cabangnya.Paru-paru tampak lebih besar voluminous dan oedematous apalagi tenggelam di air laut, dengan cetakan iga di permukaan paru.Pada perabaan kenyal ada pitting oedema, bila dipototong dan diperas tampak banyak buih.Darah lebih gelap dan encer, jantung kanan berisi darah dan di bagian kiri kosong.Oesofagus dan lambung bisa terisi cairan sesuai dengan tempat di mana korban tenggelam,mungkin mengandung lumpur,pasir,dll. Ini petunjuk penting karena korban menelan air waktu kelelap dalam air, apalagi bila didapati di duodenum yang menunjukkan ada passage melewati pylorus.Harus di ingat bahwa pada dry drowning tidak didapati air atau kelainan di paru maupun lambung.Pada korban mati tenggelam diatome akan masuk ke dalam saluran pernafasan dan saluran pencernaan, karena ukurannya yang sangat kecil, ia di absorpsi dan mengikuti aliran darah. Diatome ini dapat sampai ke hati, paru, otak, ginjal, dan sumsum tulang. Bila diatome positif berarti korban masih hidup sewaktu tenggelam.Begitu juga bilas paru untuk mendapatkan adanya pasir atau telur cacing bila air kontaminasi dengan feeses, ini juga dilakukan bila pembuktian secara makroskopis meragukan.

wet drowning

Tenggelam yang di air tawar : (Hypotonik)

Air masuk aliran darah Hemodilusi

Hemolisis

Ion K.

Fibralasi Ventrikel Tek.darah

Cerebral Anoksi

( dalam 5 menit

TENGGELAM DI AIR ASIN (Hypertonik) :

Konsentrasi elektrolit > dari darah

air ditarik dari sirkulasi Pulmonal Ke jaringan Interstitial Oedem Pulmonal

Haemokonsentrasi Sirkulasi lambat

payah jantung ( dlm 8 9 menit.