14
383 uletin Pos dan Telekomunikasi B VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011 PENGARUH PERFORMANSI AKIBAT INTERFERENSI PADA SISTEM BLUETOOTH DAN WLAN 802.11B Asep Insani Peneliti Muda Pusat Penelitian Kalibrasi Instrumentasi Metrologi – LIPI Gd.420, Kompleks Puspiptek, Tangerang Selatan, Banten Email: [email protected] Diterima: 1 September 2011; Disetujui: 24 Oktober 2011 ABSTRACT Bluetooth is a wireless technology that utilizes free frequency, 2.4 GHz ISM (Industrial, Science, Medicine) for communication PAN (Personal Area Network) such as data trans- fer between mobile phones. So is Wi-Fi is also a technology that uses the 2.4 GHz fre- quency but with a wider coverage and higher speeds than Bluetooth to a LAN (Local Area Network) such as Hotspot. Use of the same frequency causing the system Bluetooth and Wi-Fi experience interference that will cause a decrease in perfromance. The mea- surement results show Wi-Fi system began a decrease in throughput of 2.348 Mbps at a distance of 21 m from the access point. Bluetooth system has decreased the throughput of 47.914 KBps at a distance of 1 meter from the access point and the distance between Bluetooth his 50 cm. Keywords: Bluetooth, WiFi Technology, decrease in throughput. ABSTRAK Bluetooth merupakan teknologi wireless yang memanfaatkan frekuensi bebas, 2,4 GHz ISM (Industrial, Science, Medicine) untuk komunikasi PAN (Personal Area Network) seperti transfer data antar handphone. Begitupun Wi-Fi juga merupakan teknologi yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz namun dengan cakupan area yang lebih luas dan kecepatan yang lebih tinggi dari Bluetooth untuk LAN (Local Area Network) seperti Hotspot. Penggunaan frekuensi yang sama menyebabkan sistem Bluetooth dan Wi-Fi mengalami interferensi yang akan menyebabkan penurunan perfromansi. Hasil pengukuran menunjukkan sistem Wi-Fi mulai mengalami penurunan throughput sebesar 2,348 Mbps pada jarak 21 m dari access point. Sedangkan sistem Bluetooth mengalami penurunan throughput sebesar 47,914 KBps pada jarak 1 meter dari access point dan jarak antar Bluetooth-nya 50 cm. Kata Kunci: Bluetooth, Teknologi WiFi, Penurunan Throughput.

asep - online.bpostel.com

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: asep - online.bpostel.com

383

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

PENGARUH PERFORMANSI AKIBAT INTERFERENSI PADA SISTEMBLUETOOTH DAN WLAN 802.11B

Asep Insani

Peneliti MudaPusat Penelitian Kalibrasi Instrumentasi Metrologi – LIPI Gd.420, Kompleks Puspiptek, Tangerang Selatan, Banten

Email: [email protected]: 1 September 2011; Disetujui: 24 Oktober 2011

ABSTRACT

Bluetooth is a wireless technology that utilizes free frequency, 2.4 GHz ISM (Industrial,Science, Medicine) for communication PAN (Personal Area Network) such as data trans-fer between mobile phones. So is Wi-Fi is also a technology that uses the 2.4 GHz fre-quency but with a wider coverage and higher speeds than Bluetooth to a LAN (LocalArea Network) such as Hotspot. Use of the same frequency causing the system Bluetoothand Wi-Fi experience interference that will cause a decrease in perfromance. The mea-surement results show Wi-Fi system began a decrease in throughput of 2.348 Mbps at adistance of 21 m from the access point. Bluetooth system has decreased the throughput of47.914 KBps at a distance of 1 meter from the access point and the distance betweenBluetooth his 50 cm.

Keywords: Bluetooth, WiFi Technology, decrease in throughput.

ABSTRAK

Bluetooth merupakan teknologi wireless yang memanfaatkan frekuensi bebas,2,4 GHz ISM (Industrial, Science, Medicine) untuk komunikasi PAN (PersonalArea Network) seperti transfer data antar handphone. Begitupun Wi-Fi jugamerupakan teknologi yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz namun dengancakupan area yang lebih luas dan kecepatan yang lebih tinggi dari Bluetoothuntuk LAN (Local Area Network) seperti Hotspot. Penggunaan frekuensi yangsama menyebabkan sistem Bluetooth dan Wi-Fi mengalami interferensi yangakan menyebabkan penurunan perfromansi. Hasil pengukuran menunjukkansistem Wi-Fi mulai mengalami penurunan throughput sebesar 2,348 Mbps padajarak 21 m dari access point. Sedangkan sistem Bluetooth mengalami penurunanthroughput sebesar 47,914 KBps pada jarak 1 meter dari access point dan jarakantar Bluetooth-nya 50 cm.

Kata Kunci: Bluetooth, Teknologi WiFi, Penurunan Throughput.

Page 2: asep - online.bpostel.com

384

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi wirelesssemakin pesat ketika frekuensi 2,4GHz menjadi frekuensi bebas bagisiapa saja. Frekuensi 2,4 GHz padadasarnya diperuntukkan bagipengembangan di bidang industri,ilmiah dan pengobatan. Selainfrekuensi 2,4 GHz, ada frekuensi 5GHz yang juga bebas digunakan tanpameminta ijin dari lembaga manapun,namun pemanfaatannya di Indonesiatidak berkembang karena masihdibatasi. Teknologi yang meman-faatkan frekuensi 2,4 GHz diantaranyaadalah Bluetooth, Home RF dan WirelessLAN atau yang lebih sering dikenalsebagai Wi-Fi (Wireless Fidelity).

Bluetooth merupakan teknologi spreadspectrum yang memanfaatkangelombang radio dengan frekuensi2,4 GHz. Bluetooth hadir untukmeminimalisir kabel pada perangkatelektronik di sekitar kita. Personal AreaNetwork (PAN) adalah cakupanteknologi Bluetooth, dimanateknologi ini dimanfaatkan untukkomunikasi periperal atau antarperangkat elektronik seperti PersonalDigital Assistand (PDA), laptop, mousedan handphone. Jangkauan Bluetoothdan konsumsi daya bervariasitergantung pada kelas Bluetooth yangdigunakan.

WLAN (Wireless Local Area Network)merupakan teknologi yang meman-faatkan frekuensi radio 2,4 GHz sama

seperti Bluetooth. Interoperabilitasdari perangkat WLAN ini mengikutistandar 802.11xx dan diuji oleh Wi-FiAlliance. Penggunaan Wi-Fi yangbanyak digunakan di Indonesiaadalah 802.11b dan 802.11g. Kampusdan perkantoran adalah tempat-tempat dimana Wi-Fi diimplemen-tasikan. Bahkan sekarang tempat-tempat umum seperti cafe, mall, dantempat cuci steam mobil pun tidakketinggalan untuk menyediakanfasilitas yang disebut dengan hotspot.Biasanya daerah hotspot dibangununtuk akses internet bagi pengguna-nya. Jangkauan dan kecepatanWLAN ini lebih jauh dari padaBluetooth.

Banyaknya perangkat elektronik yangmenggunakan Bluetooth dan tempatyang menyediakan layanan Wi-Fimemungkinkan kedua sistem komuni-kasi tersebut bekerja secara bersamaandan dalam area yang sama. Kondisiini terjadi seperti ketika sebuahkantor menyediakan area Wi-Fi danmenggunakan printer Bluetooth.Masalah yang timbul dan kurangdisadari oleh banyak orang adalahBluetooth dan Wi-Fi menggunakanfrekuensi yang sama, sehingga sangatmungkin terjadi interferensi antarkedua sistem ini ketika sedang bekerjasecara bersamaan. Pengaruh dariinterferensi tersebut berakibat padapenurunan performansi dari keduasistem tersebut seperti kecepatannyaatau throughput. Pengaruh interferensi

Page 3: asep - online.bpostel.com

385

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

ini cukup menarik untuk dipahamidan dicari solusinya

Teknologi Wireless dan Frekuensi 2,4

GHz

Penggunaan kabel untuk menghu-bungkan personal computer (PC), modematau printer ternyata menimbulkankesemerawutan dan biaya yang tidaksedikit. Oleh karena itu munculahgagasan untuk meminimalisir kabeldengan biaya instalasi yang murah.Teknologi Wireless atau nirkabel hadirsebagai jawaban atas masalah–masalah tersebut. Dengan munculnyateknologi nirkabel hubungan antaraperangkat elektronik diperkantoranatau ruang rapat menjadi lebih rapidan kesulitan untuk mecabut kabel-kabel tidak terjadi lagi. Ciri dariteknologi ini adalah desain yangminimalis dari perangkatnya.Teknologi wireless ini memanfaatkangelombang radio atau cahayauntuk merambatkan informasi diudara.

Perkembangan teknologi wirelesssemakin pesat ketika pada tahun 1985,FCC (Federal Communication Comisi) danbadan lainnya yang serupa

memberikan sebagian pita frekuensiuntuk digunakan secara bebas tanpalisensi yaitu pita frekuensi 2,4 GHz.Menurut Sumono, 2004, pita frekuensiini disebut Industrial, Science dan Medi-cal Band (ISM). Tujuannya diberikanpita bebas ini adalah untukmerangsang pertumbuhan teknologiwireless di bidang tersebut. Pitafrekuensi ini mempunyai rentangmasing-masing seperti gambar 1.

Perkembangan produk- produkteknologi yang memanfaatkanfrekuensi 2,4 GHz sangat pesat danpenuh variasi. Bluetooth, Home RF,dan Wireless LAN adalah teknologiyang memanfaatkan frekuensi bebastersebut. Bebasnya penggunaanfrekuensi 2,4 GHz tersebut tentunyamempunyai keterbatasan sepertilebar pitanya yang hanya 80 MHz dandaya yang dibolehkan maksimal 1Watt. Sebagian besar dari teknologi 2,4GHz menggunakan metode spreadspectrum yaitu memanfaatkan bandfrekuensi yang lebar dengan dayayang rendah. Pengaturan standar wire-less adalah melalui komite intitusiperekayasa elektro dan elektronikayaitu: “ Institute of Electrical and Elec-

Gambar 1. Alokasi frekuensi dari FCC untuk ISM Band

Page 4: asep - online.bpostel.com

386

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

Teknologi Bluetooth

Awal perkembangan teknologi Blue-tooth disponsori oleh 5 perusahaanyaitu Ericsson, IBM, Intel, Nokia danToshiba yang membentuk Special In-terest Group. Dan saat ini ada lebih dari1800 peerusahaan baru diberbagaibidang yang ikut bergantung dalamsebuah konsorsium sebagai adaptorteknologi Bluetooth. Versi 1.0 munculpada Juli 1999 dan sekarang sudah adaversi 2.0. Sistem Bluetooth sangatkompleks karena mendukung banyakprofil atau layanan.

Model jaringan yang umum padaBluetooth adalah jaringan ad hoc.Dalam jaringan ad hoc ini konfigurasijaringan tidak tetap. Piranti yangmembuat dan mengatur perubahanatau sinkronisasi jaringan adalah mas-ter sedangkan yang mengikuti

sinkronisasi adalah slave-nya.Teknologi Bluetooth bisa membuatsuatu jaringan personal yang disebutpiconet atau jaringan pico. Dalam satupiconet terdiri dari 1 master danmaksimal 7 slave dengan layanan yangkorespondensi (Siyamta,2005). Danpiconet ini bisa berhubungan denganpiconet lain yang biasa disebut denganscatternet seperti yang ditunjukkanpada gambar 3.

Tabel 1. Standar Komunikasi Data Wireless

Standar Physical

Layer

Medium Acces

Control

Throughput

(Mbps)

IEEE 802.11 FHSS CSMA/CA 1 atau 2

IEEE 802.11 b DSSS CSMA/CA 11

IEEE 802.11 a OFDM CSMA/CA 54

HomeRF FHSS CSMA/CA 1

Bluetooth FHSS

Central

Resource

Control/TDMA

1

tronic Engineers (IEEE)” yangmembahas persyaratan jangkauan,throughput, prosedur, dan mediatransmisi. Pada tabel 1 berikut standarbeberapa teknologi wireless yang sudahada (Walke, 2006).

Gambar 2. Piconet Bluetooth

Gambar 3. Scatternet Bluetooth

Sedangkan karakteristik utama dariteknologi Bluetooth diantaranyaadalah memiliki kecepatan data yangrendah dengan kecepatan data kasar1 Mbps. Jika memperhitungkanprotokol overhead-nya kecepatanBluetooth hanya 780 kbps yang merata

Page 5: asep - online.bpostel.com

387

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

keseluruh piranti dalam piconet,sedangkan transfer asimetriknyaadalah 721 kbps untuk upload-nyasedangkan untuk download-nya 57,6kbps dan 432,6 kbps untuk transfersimetriknya (Siyamta,2005).

Topologi Wireless LAN

Secara umum topologi Jaringan WiFidapat dikelompokkan menjadi duabagian besar yaitu BSS (Basic ServiceSet) dan ESS (Extended Service Set). BSSterbagi menjadi dua yaitu IndependentBasic Service Set disebut juga jaringanad-hoc dan Infrastruktur Basic ServiceSet. Pada mode ad-hoc antar komputersaling berkomunikasi secara langsungdan tidak memerlukan access point,sedangkan pada mode infrastrukturmelalui wireless access point. Dalamjaringan mode infrastruktur, wirelessethernet segmen dapat dengan mudahditambahkan pada wired networkuntuk membuat integrasi wired danwireless network.

1. BSS (Basic Service Set)

Ad-hoc wireless network merupakanpilihan konfigurasi jaringan yangmurah dan fleksibel. Jaringan Wi-Fimode ad-hoc secara keseluruhanberbentuk wireless. Tiap workstationterhubung peer to peer terhadap work-station yang lain. Pada mode ad-hoc

Tabel 2. Karakteristik Utama Teknologi Bluetooth

Karakteristik Deskripsi

Physical Layer Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)

Hop Frequency 1.600 hop/detik

Kecepatan data 1 Mbps (raw)

Throughput ~ 720 kbps

Transmitter :

Frekuensi ISM band, 2400 - 2483.5 MHz

(mayoritas), untuk beberapa negara mempunyai batasan frekuensi sendiri,

spasi kanal 1 MHz

Daya Output

Maksimum

Daya kelas 1 : 100 mW (20 dBm), kelas

2 : 2.5 mW (4 dBm), kelas 3 : 1 mW (0 dBm)

Modulasi GFSK (Gaussian Frequency Shift

Keying), Bandwidth Time : 0,5, Indeks Modulasi : 0.28 sampai dengan 0.35

Receiver :

Level Sensivitas -70 dBm pada BER 0,1%

Level Maksimum

yang Diterima

-20 dBm, BER : 0,1%

Kelebihan � Tanpa kabel,

� Sinyal dapat menembus

tembok/halangan,

� Biaya relatif murah, berdaya rendah,

dan

� Hardware yang relatif kecil.

Kekurangan � Kemungkinan terjadinya interferensi

dengan teknologi lain yang

menggunakan ISM band, � Kecepatan data relatif rendah, dan

� Sinyal yang lemah di luar batasan.

Gambar 4. Infrastruktur jaringan dan Ad Hoc BSS

antar komputer saling berko-munikasi secara langsung dantidak memerlukan akses point(Golmie, 2002). Contoh indepen-dent dan infrastruktur basic ser-vice set dapat dilihat padagambar 4.

2. ESS (Extended Service Set)

ESS merupakan suatu jaringanyang terdiri dari kumpulan

Page 6: asep - online.bpostel.com

388

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

jaringan infrastruktur BSS yang salingterhubung melalui Distribution System(DS). Sebuah jaringan dalam modeinfrastruktur bergantung padahubungannya dengan access point.Masing-masing workstation salingberkomunikasi melalui access pointbukan secara langsung dengan work-station yang lain. Pada mode inisekuritas menjadi hal yang sangat

penting. Contoh mode ESS (ExtendedService Set) (Golmie, 2002).

Membanjirnya piranti 802.11b danBluetooth dibandingkan teknologi RFlain di pasaran mengundang konse-kuensi bagi keduanya untuk berope-rasi dalam area dan waktu yang sama.Hal ini dapat menimbulkan salingganggu antara dua sistem komunikasi

Gambar 5. Jaringan ESS (Extended Service Set)

Gambar 6. Probabilitas Terjadinya Interferensi

tersebut karena pema-kaian spektrum frekuensiyang sama walaupunkeduanya menggunakanmetode transmisi yangberbeda. Hal lain yangperlu diperhatikan adalahbahwa Bluetooth dan802.11b tidak dapat salingmengerti dan mengikutiaturan yang sama. Sinyalradio Bluetooth bisa secaragegabah memulai trans-misi data saat pemancar802.11 mengirim sebuahframe. Hal tersebut menye-babkan benturan sehinggapemancar 802.11 harusmengirim ulang frame.Walaupun kedua sistemini menggunakan metodetransmisi yang berbedayaitu FHSS pada Bluetoothdan DSSS pada Wi-Fi, haltersebut tidak bisa menjadiacuan untuk tidak terjadiinterferensi.

Karena besarnya kemung-kinan terjadinya benturan,

Page 7: asep - online.bpostel.com

389

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

performa jaringan 802.11b danBluetooth menjadi turun. Pemancar802.11 secara otomatis menurunkankecepatan data dan mengirim ulangframe saat terjadi benturan. Olehkarena itu, protokol 802.11b mengirimdelay saat terajadi interferensiBluetooth. Dampak yang diakibatkaninterferensi RF tergantung padapenggunaan dan dekatnya perangkat-perangkat Bluetooth. Interferensihanya akan terjadi jika perangkatBluetooth dan 802.11b melakukanpengiriman dalam waktu yang sama.

METODOLOGI PENELITIAN

Hasil studi yang dilakukan olehMobilian Corporation pada tahun2001 menunjukkan adanya penurunanperformansi dari 802.11b ketikapiranti Bluetooth ada disekitarnya(Mobilian Corporation, 2001). Perfor-mansi dari 802.11b yang diteliti olehMobilian Corporation adalah through-put dari 802.11b. Dalam penelitianyang berjudul “ Wi-Fi™ (802.11b) andBluetooth™: An Examination of Coex-istence Approaches” tersebut probabili-tas terjadinya benturan antaraBluetooth dan Wi-Fi saat bekerjabersamaan adalah 55%. Selainpenelitian yang dilakukan olehMobilian Corporation, Per Haglunddan Kristian Garder juga melakukanpenelitian tentang interferensi antaraBluetooth dan Wi-Fi. Perbedaankedua penelitian tersebut adalahMobilian fokus pada pengaruh

interferensi terhadap performa Wi-Fisedangkan kedua peneliti di atasfokus pada pengaruh interferensiterhadap Bluetooth dengan proba-bilitas 22%. Penelitian Haglund, 2001ini dilakukan pada bulan Septembertahun 2001 dengan judul “BluetoothSoftware and Hardware Development”

Pada penelitian ini memilikiperbedaan dari dua penelitian di atas.Pertama, kedua penelitian di atasdilakukan pada tahun 2001 dimanakeadaan teknologi Bluetooth dan Wi-Fi pada tahun tersebut berbedadengan tahun 2011. Dari perbedaantersebut, penelitian ini ingin melihatapakah ada perbedaan hasilpenelitian dengan versi teknologiyang semakin baik seperti pada tahun2011, teknologi Bluetooth sudahmuncul versi 2 yang memiliki through-put maksimal 3 Mbps yangsebelumnya hanya 1 Mbps. Kedua,pada penelitian sebelumnya hanyamengamati pengaruh interferensipada satu sistem saja, Bluetooth atauWi-Fi-nya saja, sedangkan penelitianini melihat pengaruh interferensi padakedua sistem tersebut. Ketiga, param-eter performansi ketika terjadiintereferensi pada penelitian ini adatiga yaitu delay, packet loss dan through-put sedangkan pada penelitiansebelumnya hanya throughput yangmenjadi parameternya.

Percobaan yang dilakukan padapenelitian ini adalah denganmelakukan pengukuran throughput

Page 8: asep - online.bpostel.com

390

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

pada WiFi dan bluetooth dengantahapan sebagai berikut:

1. Tahap pertama diukur throughputWiFi ketika melakukan transferdata dalam variasi jarak yaitu 1, 5,10, 21 meter antar adapter Wi-Fi(laptop 1) dan acces point.Pencatatannya dilakukan setiap 1menit sebanyak lima kali padasetiap jarak. Hasil pengukurantahap pertama ini untuk dijadikanacuan pada hasil pengukurantahap ketiga.

2. Tahap kedua diukur throughputBluetooth dalam melakukan trans-fer data dari handphone ke laptop.Pencatatan throughput-nya dilaku-

kan sebanyak lima kali dalamsetiap variasi jarak yaitu 50 cm, 1,2, 3 meter antara master (laptop 1)dan slave (handphone). Tahap keduaini juga dilakukan sebagai bahanacuan terhadap hasil pengukurantahap ketiga.

3. Tahap ketiga dilakukan transfervia Bluetooth dan Wi-Fi secarabersamaan dengan kombinasijarak access point ke laptop 1 danlaptop 1 ke handphone. Jadi, trans-fer data dari access point ke laptop1 via Wi-Fi dilakukan bersamaanketika transfer data via Bluetoothantara handphone ke laptop 1terjadi. Gambar 7 menjelaskanskenario pengukurannya.

Gambar 7. Skenario Pengukuran Throughput Bluetooth dan WiFi

Transfer data

Transfer data

Laptop 1

Page 9: asep - online.bpostel.com

391

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

HASIL DAN ANALISA

Pengukuran ini dilakukan untukmengetahui perbedaan throughputpada sistem Bluetooth dan Wi-Fiketika keduanya bekerja dalam waktudan tempat yang sama. Throughputawal pada tabel 4.5 menunjukkanthroughput pada Wi-Fi sebelum adaBluetooth sesuai dengan tahappertama skenario ketiga. Pada tabel 3juga, kolom throughput pada jarak antarBluetooth menunjukkan throughput

Wi-Fi saat ada Bluetooth disekitarnyadengan variasi jarak seperti pada tabeltersebut. Throughput awal pada tabel4 menunjukkan throughput awalBluetooth sebelum ada Bluetoothdisekitarnya, sedang-kan kolomthroughput pada jarak access pointmenunjukkan throughput Bluetoothpada saat ada acces point disekitarnyadengan variasi jarak access point.Throughput pada tabel 3 dan 4 adalahhasil rata-rata dengan perhitungan.

Tabel 3. Perbandingan Throughput awal Wi-Fi dengan saat ada Bluetooth

Jarak

Access Point (m)

Rata-rata throughput awal

(Mbps)

(Sebelum ada Bluetooh)

Rata-rata throughput

pada jarak antar Bluetooth (Mbps)

0,5 m 1 m 2 m 3 m

1 5,498 5,484 5,41 5,428 5,466

5 5,536 5,41 5,484 5,472 5,456

10 5,486 5,4 5,334 5,43 5,442

21 5,466 5,466 5,456 5,472 3,14

Tabel 4. Perbandingan Throughput awal Bluetooth dengan saat ada Wi-Fi

Jarak Bluetooth

(m)

Rata-rata throughput awal

(KBps)

(Sebelum ada Wi-Fi)

Rata-rata throughput pada jarak

access point (KBps)

1 m 5 m 10 m 21 m

0,5 134,672 86,75 107,082 125,838 108,444

1 96,454 33,12 40,892 77,772 78,444

2 81,546 36,71 31,932 51,78 62,23

3 90,466 20,00 29,196 19,27 40,73

Page 10: asep - online.bpostel.com

392

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

T h r o u g h p u t A w a l W i- F i

T h ro u g h p u t W i -F i s a a t a d a B l u e to o h

Gambar 8. Perbandingan Throughput awal Wi-fi dengan saat ada Bluetooth

pada Jarak Access point 21 meter

Gambar 9. Perbandingan Throughput awal Bluetooth dengan saat ada Wi-Fi

Page 11: asep - online.bpostel.com

393

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

Gambar 10. Grafik Perbandingan Throughput awal Wi-Fi dengan saat ada Bluetooth

Gambar 11. Grafik Perbandingan Throughput awal Bluetooth dengan saat ada Wi-Fi

0

1

2

3

4

5

6

1 5 10 21

Throughput(Mbps)

Jarak Access Point (m)

0,5

1

2

3

Throughput awal

0

20

40

60

80

100

120

140

160

0,5 1 2 3

Thorughput (KBps)

Jarak Antar Bluetooth (m)

1

5

10

21

Throughput awal

Jarak antar

Bluetooth

Page 12: asep - online.bpostel.com

394

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

Dari grafik gambar 10 menunjukkanthroughput awal Wi-Fi untuk transferdata besarnya konstan untuk setiapjarak dari access point-nya dan bisadilihat juga throughput Wi-Fi praktistidak mengalami perubahan padasetiap jarak access point ketika adaBluetooth di sekitarnya. Penurunanthroughput Wi-Fi yang terjadi ketikajarak dengan access point-nya 21 meterdengan jarak Bluetooth-nya 50 cm dan1 meter. Dari grafik gambar 11 through-put awal Bluetooth mengalamipenurunan sesuai jarak antarBluetooth-nya dengan nilai terendahpada jarak antar Bluetooth-nya 3meter. Pengaruh kehadiran Wi-Fiterjadi hampir di setiap jarak denganacces point dan setiap jarak antarBluetooth-nya. Penurunan throughputterbesar ketika jarak antar Bluetooth-nya 3 meter. Grafik gambar 10 dan 11menunjukkan bahwa ketika keduasistem komunikasi ini melakukantransfer data secara bersamaanmaka penurunan throughput terbesarterjadi pada Bluetooth hampir disetiap jarak.

KESIMPULAN

Dari penelitian yang dilakukan, dapatdisimpulkan yaitu:

1. Pemakaian spektrum frekuensiyang sama antara sistem Bluetoothdan Wi-Fi menyebabkan keduasistem tersebut mengalamiinterferensi satu sama lain.

2. Pengaruh interferensi padaperformansi sistem Bluetooth saatsistem Wi-Fi hadir disekitarnyasangat signifikan ketika jarak antarBluetooth-nya semakin jauhdengan jarak minimumnya 5 mpada metode ping test dan padajarak 1 meter ketika melakukantransfer data.

3. Pada sistem Wi-Fi (WLAN802.11b) pengaruh inteferensi dariBluetooth kehadiran yangsignifikan terjadi pada jarak accesspoint-nya 10 meter pada metodeping test dan tidak mengalamipenurunan throughput yang berartiketika melakukan transfer data.

4. Pengaruh interferensi bisadiminimalisir dengan carapengaturan jarak antar perangkatBluetooth ataupun adapter Wi-Fidengan access point ketikakeberadaan kedua sistem tersebutdalam area yang sama tidak bisadihindari lagi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih saya ucapkankepada Kepala Sub BidangInstrumentasi Industri KIM LIPI yangtelah memberikan dukungansehingga terlaksananya penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Golmie, N. ( 2002). Interference Evalua-tion of Bluetooth and IEEE 802.11b

Page 13: asep - online.bpostel.com

395

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011

Systems. Nationale Institute of Stan-dards and Technology.

Haglund, P. (2001). Bluetooth Softwareand Hardware Development. London:University of London.

Mobilian Corporation. (2001). Wi-Fi(802.11b) and Bluetooth: An Examina-

tion of Coexistence Approaches. Or-egon: Mobilian Corporation.

Siyamta. ( 2005). Pengantar TeknologiBluetooth. IlmuKomputer.com.

Walke, B. (2006). IEEE WirelessSystem. Germany: RWTH AachenUniversity.

Page 14: asep - online.bpostel.com

396

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 4 DESEMBER 2011