38
MAKALAH MENGENAI TANGGAPAN SUATU ARTIKEL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BAYI DAN BALITA ARTIKEL “Pertumbuhan Bayi Tanpa Memperoleh ASI EksklusifDisusun oleh : Nama : Dinar Damaryanti NIM : 120207012 PROGRAM STUDY DIPLOMA IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ABDI NUSANTARA JAKARTA 2013

Artikel Asi Ekslusif

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Artikel Asi Ekslusif

MAKALAH MENGENAI TANGGAPAN SUATU ARTIKEL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BAYI DAN BALITA

ARTIKEL “Pertumbuhan Bayi Tanpa Memperoleh ASI Eksklusif”

Disusun oleh :

Nama : Dinar Damaryanti

NIM : 120207012

PROGRAM STUDY DIPLOMA IV KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN

ABDI NUSANTARA JAKARTA

2013

Page 2: Artikel Asi Ekslusif

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi berumur 0-6 bulan

tanpa makanan dan minuman lain . ASI sangat mudah sekali didapat dan tidak

membutuhkan waktu yang lama.

ASI Eksklusif sangat penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan karena semua

kandungan gizi ada pada ASI yang berguna untuk membangun dan menyediakan

energi dalam susunan yang diberikan ,tidak ada makanan lain bagi bayi baru lahir

yang dapat disamakan dengan ASI .

 Menurut ahli kesehatan ,bayi pada usia 0-6 bulan sudah terpenuhi gizinya

dengan ASI saja ,tetapi banyak ibu menghadapi masalah untuk memberikan ASI

Eksklusif masalah yang timbul disebabkan ibu bekerja .Diberikan makanan

tambahan yang belum waktunya (diberi pisang )dan ibu tepercaya promosi susu

formula sehingga pelaksanaan ASI Eksklusif tidak bisa terlaksanakan.

Bukti –bukti masih rendahnya penggunaan ASI Eksklusif dinegara maju

telah banyak dikemukakan Di Indonesia terutama dikota- kota besar. "Menurut

data SDKI ( Survei Demografi Kesehatan Indonesia) hanya ada kenaikan 42% ibu

yang menyusui atau meningkat 10% dari tahun 2007 hingga saat ini. Mungkin

karena Peraturan Pemerintah (PP) baru disahkan 6 bulan yang lalu, jadi menurut

pantauan AIMI, kami belum melihat kenaikan yang signifikan," survey kesehatan

Page 3: Artikel Asi Ekslusif

Indonesia (SDKI) tahun 2002 menunjukkan Asi Eksklusif selama 6 bulan

menurun dari 42,2% menjadi 39,5% sedangkan penggunaan susu formula

meningkat dari 10,8% menjadi 32,5% (http://sitinurhayati.wordpress.com).

Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih sangat kurang, penyebabnya

adalah sosial budaya sosial budaya yang dimaksud diantaranya ibu bekerja atau

kesibukan lainnya ,kadang ibu merasa gengsi dan menirukan teman atau

tetangganya yang memberi susu botol Keadaan psikologis ,ibu biasanya ibu

kurang seksi apabila dia menyusui bayinya. Faktor fisik ibu ,sehingga tidak

memungkinkan ibu untuk menyusui.

Padahal dampak bila bayi tidak diberikan ASI Eksklusif dapat menurunkan

berat badan bayi ,bayi juga akan mudah sakit karena tidak dapat zat

immunoglobulin yang terkandung dalam kolostrum.pemberian susu formula pada

bayi baru lahir buisa menyebabkan alergi karena merangsang aktivasi system IgE

yang pada bayi baru lahir belum sempurna ,sedangkan dalam jangka panjang anak

akan mudah kekurangan gizi dan obesitas(suradi ruslina dan utami rusli,2008:10).

Mengingat masih banyaknya ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif 

maka diharapkan petugas kesehatan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan

terutama pada ibu nifas dengan cara memberikan pengetahuan tentang ASI

Eksklusif seperti sosialisasi,dan bimbingan secara menyeluruh dan efektif.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mencari jurnal yang

membahas tentang ASI ekslusif bagi bayi dan balita

Page 4: Artikel Asi Ekslusif

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ASI Ekslusif

Yang dimaksud dengan ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara

eksklusif adalah: bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti

susu formula, jeruk, madu, airt teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat

seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim.

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman

tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak

diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini. Pada tahun 2001 World Health

Organization/OrganisASI Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif

selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian,

ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak

berlaku lagi

2.2 Keuntungan ASI

Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus,

sembelit, dan alergi.Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit.

Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti

gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan

kepada bayi melalui ASI. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice).

Page 5: Artikel Asi Ekslusif

Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya

kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering

mungkin dan tanpa pengganti ASI.

ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam

keadaan steril dan suhu susu yang pas. Dengan adanya kontak mata dan badan,

pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa

aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak

di masa depan. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk

diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh. Bayi

prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI

akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk

menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.

Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik,

SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chron’s disease, dan Ulcerative

Colitis. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI.

Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia

9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu

formula. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak.

Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah

dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat

emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia

Page 6: Artikel Asi Ekslusif

menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi

orang lain.

2.3 Manfaat ASI Bagi Bayi

Dibawah ini diuraikan manfaat ASI :

1. Kolostrum memberikan bayi air, protein, lemak, lactose, mineral, vitamin dan

antibody yang akan melindungi dirinya dari infeksi, terutama terhadap kuman

yang menyebabkan gastroenteritis. Kemungkinan terjadinya radang

tenggorokan kurang dari setengahnya dibandingkan bayi yang menyusu botol

sedotan yang lama dan kerap segera setelah persalinan akan memberikan

banyak kolostrum yang bermanfaat bagi bayi. Disamping itu juga

mempercepat penggantian produksi susu dari payudara yang penuh dan

matang.

2. ASI benar-benar bergizi sehingga tidak memerlukan tambahan. Komposisinya

unik bagi bayi serta bervariasi bersamaan dengan pertumbuhannya. ASI

mudah dicerna dan langsung terserap. Kekurangan gizi, alergi, kolik, asi, dan

obesitas tampaknya lebih kecil kemungkinannya menjangkiti bayi ASI. 

3. Saat-saat menyusui berkaitan dengan kenyamanan, rasa aman dan kebahagian

karena bayi akan berhadapan dengan wajah ibunya, berada dekat dengan ibu

dan memberikan banyak sentuhan kulit. Pemberian ASI meyakinkan bayi

Page 7: Artikel Asi Ekslusif

bahwa ia berada dalam perawatan seseorang yang dapat diandalkan yaitu

ibunya.

2.4 Manfaat Bagi Ibu

Yang tidak kalah pentingnya adalah manfaat yang tidak perlu diragukan lagi

bagi ibu :

1. Hisapan awal, kerap dan terus-menerus menstimulasi hormon yang

memproduksi dan pelepasan kolostrum, selanjutnya ASI. Kontraksi otot rahim

juga membantu untuk kembali pada ukuran pra-hamil. Pemeberian ASI secara

penuh selama paling tidak 6 bulan membantu ibu kembali pada bentuk tubuh

semula tanpa perlu menjalankan diet khusus.

2. Ibu menyadari bahwa ibu tetap memberikan makan bayi diluar rahim, karena

dengan sesuatu yang dihasilkan oleh tubuh ibu. Kesadaran ini memberikan

kepuasan yang besar. Pemberian ASI merupakan bagian tak terpisahkan dari

peranan sebagai ibu yang baik. Sekali sudah berjalan, ibu dapat

menikmatinya.

3. Makin bayi menghisap, makin banyak pula susu yang dihasilkan. Pembuatan

susu adalah proses berkelanjutan sebagai tanggapan atas rangsangan hisapan

yang kerap. Susu tidak pernah “terhisap habis” dan kualitasnya tetap terjaga.

Bahkan jika ibu tidak makan dengan baik dan tidak merawat diri, kecuali jika

Page 8: Artikel Asi Ekslusif

ibu membuat diri sendiri kelaparan, kesehatan adalah yang akan terganggu

bukan bayi.

4. Pemberian ASI tidak memerlukan biaya dan menyenangkan : gabungan dari

makanan dan minum dan tidak memerlukan persiapan. Selalu siap memenuhi

tuntutan, siang dan malam. Jika anda bertamu atau bertamasya, bayi dapat

anda bawa serta tanpa banyak repot dan membawa peralatan kecuali popok

yang bersih. Dan pada saat-saat bahaya dan darurat ASI dapat menjadi factor

penyelamat bayi anda

5. Pemberian ASI secara penuh mempunyai efek kontraseptif tertentu,

memperkecil kemungkinan kehamilan walaupun tidak mungkin mencegahnya

100%. Maka sebaiknya ibu meminta nasihat dokter mengenai pencegahan

kehamilan setelah kelahiran anak, sebelum anda melakukan hubungan

seksual.

Sesuai hakikatnya, pemberian ASI melahirkan komunikasi erat ibu dan

bayi sejak kelahiran dan membangun hubungan yang mesra. Juga hormone yang

dilepaskan selama menyusui akan memperkuat kelekatan ibu pada bayinya dan

memberikan perasaan rileks, puas dan senang, sehingga ibu merindukan saat

menyusui sebagai saat yang tenang dan akrab.

Page 9: Artikel Asi Ekslusif

2.5 Pembagian ASI

Berdasarkan waktu diproduksi, ASI dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Colostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae

yang mengandung tissue debris dan redual material yang terdapat dalam

alveoli dan ductus dari kelenjar mamae sebelum dan segera sesudah

melahirkan anak.

Tentang colostrums :

a. Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga atau

keempat, dari masa laktasi.

b. Komposisi colostrum dari hari ke hari berubah

c. Merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan,

lebih kuning dibandingkan ASI Mature.

d. Merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan meconeum usus

bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk

menerima makanan selanjutnya.

e. Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature, tetapi

berlainan dengan ASI Mature dimana protein yang utama adalah casein

pada colostrum protein yang utama adalah globulin, sehingga dapat

memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi.

f. Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature yang dapat

memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama.

Page 10: Artikel Asi Ekslusif

g. Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan dengan ASI

Mature.

h. Total energi lebih rendah dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori/100 ml

colostrum.

i. Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam air dapat

lebih tinggi atau lebih rendah.

j. Bila dipanaskan menggumpal, ASI Mature tidak.

k. PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mature.

l. Lemaknya lebih banyak mengandung Cholestrol dan lecitin di bandingkan

ASI Mature.

m. Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi

menjadi kurang sempurna, yang akan menambah kadar antobodi pada bayi

n. Volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam.

2. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)

a. Merupakan ASI peralihan dari colostrum menjadi ASI Mature.

b. Disekresi dari hari ke 4 – hari ke 10 dari masa laktasi, tetapi ada pula yang

berpendapat bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada minggu ke 3–ke 5.

c. Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat

semakin tinggi.

d. Volume semakin meningkat.

Page 11: Artikel Asi Ekslusif

3. Air Susu Mature

a. ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, yang dikatakan

komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa

minggu ke 3 sampai ke 5 ASI komposisinya baru konstan.

b. Merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang

mengatakan pada ibu yang sehat ASI merupakan makanan satu-satunya

yang diberikan selama 6 bulan pertama bagi bayi.

c. ASI merupakan makanan yang mudah di dapat, selalu tersedia, siap

diberikan pada bayi tanpa persiapan yang khusus dengan temperatur yang

sesuai untuk bayi.

d. Merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung casienat,

riboflaum dan karotin.

e. Tidak menggumpal bila dipanaskan.

f. Volume: 300 – 850 ml/24 jam.

g. Terdapat anti microbaterial factor, yaitu : antibodi terhadap bakteri dan

virus, cell (phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type T),

enzim (lysozime, lactoperoxidese), protein (lactoferrin, B12 Ginding

Protein), faktor resisten terhadap staphylococcus, dan complecement (C3

dan C4).

Page 12: Artikel Asi Ekslusif

2.6 Komposisi ASI

Kandungan colostrum berbeda dengan air susu yang mature, karena

colostrum berbeda dengan air susu yang mature. Hanya sekitar 1% dalam air susu

mature, lebih banyak mengandung imunoglobin A (Iga), laktoterin dan sel-sel

darah putih, terhadap, yang kesemuanya sangat penting untuk pertahanan tubuh

bayi, terhadap serangan penyakit (Infeksi) lebih sedikit mengandung lemak dan

laktosa, lebih banyak, mengandung vitamin dan lebih banyak mengandung

mineral-mineral natrium (Na) dan seng (Zn).

Dimana susu sapi mengandung sekitar tiga kali lebih banyak protein

daripada ASI. Sebagian besar dari protein tersebut adalah kasein, dan sisanya

berupa protein whey yang larut. Kandungan kasein yang tinggi akan membentuk

gumpalan yang relatif keras dalam lambung bayi. Bila bayi diberi susu sapi,

sedangkan ASI walaupun mengandung lebih sedikit total protein, namun bagian

protein “whey”nya lebih banyak, sehingga akan membetuk gumpalan yang lunak

dan lebih mudah dicerna serta diserapoleh usus bayi.

Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak,

yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi dibandingkan dengan lemak susu

sapi, sebab ASI mengandung lebih banyak enzim pemecah lemak (lipase).

Kandungan total lemak sangat bervariasi dari satu ibu ke ibu lainnya, dari satu

fase lakatasi air susu yang pertama kali keluar hanya mengandung sekitar 1 – 2%

Page 13: Artikel Asi Ekslusif

lemak dan terlihat encer. Air susu yang encer ini akan membantu memuaskan rasa

haus bayi waktu mulai menyusui. Air susu berikutnya disebut “Hand milk”,

mengandung sedikitnya tiga sampai empat kali lebih banyak lemak. Ini akan

memberikan sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh bayi, sehingga penting

diperhatikan agar bayi, banyak memperoleh air susu ini.

Laktosa (gula susu) merupakan satu-satunya karbohidrat yang terdapat

dalam air susu murni. Jumlahnya dalam ASI tak terlalu bervariasi dan terdapat

lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi.

Disamping fungsinya sebagai sumber energi, juga didalam usus sebagian

laktosa akan diubah menjadi asam laktat. Didalam usus asam laktat tersebut

membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan dan juga

membantu penyerapan kalsium serta mineral-mineral lain.

ASI mengandung lebih sedikit kalsium daripada susu sapi tetapi lebih

mudah diserap, jumlah ini akan mencukupi kebutuhan untuk bahan-bahan

pertama kehidupannya ASI juga mengandung lebih sedikit natrium, kalium,

fosfor dan chlor dibandingkan dengan susu sapi, tetapi dalam jumlah yang

mencukupi kebutuhan bayi.

Apabila makanan yang dikonsumsi ibu memadai, semua vitamin yang

diperlukan bayi selama empat sampai enam bulan pertama kehidupannya dapat

diperoleh dari ASI. Hanya sedikit terdapat vitamin D dalam lemak susu, tetapi

Page 14: Artikel Asi Ekslusif

penyakit polio jarang terjadi pada aanak yang diberi ASI, bila kulitnya sering

terkena sinar matahari. Vitamin D yang terlarut dalam air telah ditemukan

terdapat dalam susu, meskipun fungsi vitamin ini merupakan tambahan terhadap

vitamin D yang terlarut lemak.

2.7 Waktu Pemberian ASI

ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat

memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan

alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh

kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi

Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama

hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa

ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) merekomendasikan agar bayi baru lahir mendapat ASI eksklusif (tanpa

tambahan apa-apa) selama enam bulan. Sebab, menurut Ketua Ikatan Dokter

Anak Indonesia DKI Jakarta (IDAI Jaya) dr Badriul Hegar SpA (K), ASI adalah

nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk

pertumbuhan optimal.

Tidak ada jadwal khusus yang bisa diterapkan untuk pemberian ASI pada

bayi. Jadi, ibu harus siap setiap saat bayi membutuhkan ASI. Akibatnya, jika ibu

Page 15: Artikel Asi Ekslusif

diharuskan kembali bekerja penuh di luar rumah sebelum bayi berusia enam

bulan, pemberian ASI eksklusif ini tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Para ahli menemukan bahwa mamfaat ASI akan sangat meningkat bila bayi

hanya diberi ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. peningkatan ini

sesuai dengan pemberian ASI ekslusif serta lamanya pemberian ASI bersama-

sama dengan makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan.

Setelah ASI eksklusif enam bulan tersebut, bukan berarti pemberian ASI

dihentikan. Seiiring dengan pengenalan makanan pada bayi, pemberian ASI tetap

dilakukan, sebaiknya menyusui dua tahun menurut rekomendasi WHO.

2.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi ASI 

Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI antara lain adalah: 

1) Makanan Ibu 

Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak

secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan.

Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila

sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak

mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-

kelenjar pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat bekerja

dengan sempurna, dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI.

Page 16: Artikel Asi Ekslusif

Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat dalam 2

piring nasi ditambah 1 butir telur. Jadi diperlukan kalori yang setara dengan

jumlah kalori yang diberikan 1 piring nasi untuk membuat 1 liter ASI. Agar

Ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan makanan tamabahan disamping

untuk keperluan dirinya sendiri, yaitu setara dengan 3 piring nasi dan 1 butir

telur. 

Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat tamabahan

makanan, maka akan terjadi kemunduran dalam pembuatan ASI. Terlebih jika

pada masa kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu

tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang menyusui anaknya mutlak

diperlukan. Dan walaupun tidak jelas pengaruh jumlah air minum dalam

jumlah yang cukup. Dianjurkan disamping bahan makanan sumber protein

seperti ikan, telur dan kacang-kacangan, bahan makanan sumber vitamin juga

diperlukan untuk menjamin kadar berbagai vitamin dalam ASI. 

2) Ketentraman Jiwa dan Pikiran 

Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang

selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai

bentuk ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya.

Pada ibu ada 2 macam, reflek yang menentukan keberhasilan dalam menyusui

bayinya, reflek tersebut adalah: 

a. Reflek Prolaktin 

Page 17: Artikel Asi Ekslusif

Reflek ini secara hormonal untuk memproduksi ASI. Waktu bayi

menghisap payudara ibu, terjadi rangsangan neorohormonal pada putting

susu dan aerola ibu. Rangsangan ini diteruskan ke hypophyse melalui

nervus vagus, terus kelobus anterior. Dari lobus ini akan mengeluarkan

hormon prolaktin, masuk ke peredaran darah dan sampai pada kelenjar–

kelenjar pembuat ASI. Kelenjar ini akan terangsang untuk menghasilkan

ASI.

b. Let-down Refleks (Refleks Milk Ejection) 

Refleks ini membuat memancarkan ASI keluar. Bila bayi didekatkan pada

payudara ibu, maka bayi akan memutar kepalanya kearah payudara ibu.

Refleks memutarnya kepala bayi ke payudara ibu disebut :”rooting reflex

(reflex menoleh). Bayi secara otomatis menghisap putting susu ibu dengan

bantuan lidahnya. Let-down reflex mudah sekali terganggu, misalnya pada

ibu yang mengalami goncangan emosi, tekanan jiwa dan gangguan

pikiran. Gangguan terhadap let down reflex mengakibatkan ASI tidak

keluar. Bayi tidak cukup mendapat ASI dan akan menangis. Tangisan bayi

ini justru membuat ibu lebih gelisah dan semakin mengganggu let down

reflex.

Page 18: Artikel Asi Ekslusif

3) Pengaruh persalinan dan klinik bersalin

Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap

kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit

atau klinik bersalin lebih menitik beratkan upaya agar persalinan dapat

berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selamat dan

sehat. Masalah pemebrian ASI kurang mendapat perhatian. Sering makanan

pertama yang diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini

memberikan kesan yang tidak mendidik pada ibu, dan ibu selalu

beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI. Pengaruh itu akan semakin

buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau

poster yang memuji penggunaan susu buatan.

4) Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron. 

Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan

kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat

mengurangi jumlah produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi ASI

secara keseluruhan oleh karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat

digunakan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau

spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus ibu sehingga secara tidak

langsung dapat meningkatkan kadar hormon oxitoksin, yaitu hormon yang

dapat merangsang produksi ASI.

Page 19: Artikel Asi Ekslusif

5) Perawatan Payudara 

Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu

dengan mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan.

Pengurutan tersebut diharapkan apablia terdapat penyumbatan pada duktus

laktiferus dapat dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar

dengan lancar.

Page 20: Artikel Asi Ekslusif

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Artikel

Pertumbuhan Bayi Tanpa Memperoleh ASI Eksklusif

Pertumbuhan adalah aspek kuantitas si kecil, serta meliputi sedikitnya berat

badan, panjang atau tinggi badan, dan lingkar kepala. Sedangkan perkembangan

adalah aspek kualitatif anak, yakni intelegensia, sosial emosi, kemampuan

komunikasi, serta kemampuan motorik halus dan kasarnya.

Ketika bayi sama sekali tak memperoleh ASI (Air Susu Ibu),

pertumbuhannya bisa tetap optimal, kok, selama pemberian sufor alias susu

formulanya bagus. Apa artinya?

Sufor di berikan secara tepat, mulai dari takaran (tidak terlalu encer atau

pekat), jumlah (sesuai kebutuhan sehingga anak tidak kegemukan atau

kekurangan gizi), hingga teknis kombinasinya dengan makanan lain (jangan

Page 21: Artikel Asi Ekslusif

sampai anak tak mau makan dan diganti dengan minum susu yang sebanyak

mungkin). Selain itu, sufor harus benar-benar higienis atau terjaga kebersihannya.

Bagaimana perkembangan bayi tanpa ASI eksklusif, apa bisa pertumbuhan

bayi normal seperti pada umumnya. Mungkin setiap ibu secara normal akan selalu

ingin memberikan bayi kita ASI eksklusif sebagaimana harusnya. Tetapi karena

suatu sebab tertentu, hal ini dengan sangat terpaksa tidak bisa terlaksana seperti

yang sangat di inginkan oleh banyak para ibu.

Pertumbuhan bayi tanpa pemberian ASI, masih bisa normal dan tumbuh

sehat serta optimal. Ketika sejak bayi lahir harus di berikan susu formula, sesuai

dengan tahapan umur dan takaran sesuai dengan aturan. Pemberian susu formula

dengan takaran pas, tidak terlalu encer atau tidak terlalu pekat, akan membantu

pertumbuhan bayi dengan normal dan sehat.

Pemberian susu pengganti ASI secara tepat akan membuat tubuh bayi tidak

kegemukan (obesitas) atau terlalu kurus karena kurang gizi. Pemilihan susu

formula sendiri tidak harus yang mahal, karena terkadang anak tidak cocok

dengan jenis susu tertentu, bisa menimbulkan masalah pencernaan seperti mencret

dan lainnya. Juga tentang kebersihan alat seperti botol dan lainya, serta

penyimpanan susu formula dengan benar.

Ketika bayi berumur 6 bulan keatas, kemudian di berikan makanan

tambahan sebagai pendamping susu formula. Memilih jenis makanan sehat dan

Page 22: Artikel Asi Ekslusif

seimbang sesuai dengan jenjang pada skema piramida makanan. Memilih dengan

cermat serta memberikan makanan kepada bayi dengan penuh rasa sayang,

gembira disertai dengan menu yang menarik serta menggugah selera tanpa harus

mengesampingkan nilai gizi untuk perkembangan bayi tersayang.

Sedangkan hasil akhir akan di pengaruhi banyak faktor. Seperti keturunan

(genetik), pengasuhan dan juga lingkungan akan berpengaruh pada perkembangan

bayi tanpa ASI ekslusif ini. (http://www.ibudanbalita.net/1060/pertumbuhan-bayi-

tanpa-memperoleh-asi-eksklusif.html)

3.2 Tanggapan Mengenai Artikel

Berdasarkan artikel diatas saya setuju dengan kalimat “Mungkin setiap ibu

secara normal akan selalu ingin memberikan bayi kita ASI eksklusif sebagaimana

harusnya. Tetapi karena suatu sebab tertentu, hal ini dengan sangat terpaksa

tidak bisa terlaksana seperti yang sangat di inginkan oleh banyak para ibu.”

Misalnya pada ibu yang mempunyai beberapa jenis penyakit yang tidak

memungkinkan untuk memberikan ASI kepada bayinya ditakutkan akan

membahayakn keadaan sibayi.

Namun saya kurang setuju dengan kata-kata yang menyatakan bahwa

“Ketika bayi sama sekali tak memperoleh ASI (Air Susu Ibu), pertumbuhannya

bisa tetap optimal, kok, selama pemberian sufor alias susu formulanya bagus”.

Karena menurut teori bayi yang dapat berkembang secara optimal yaitu bayi yang

Page 23: Artikel Asi Ekslusif

mendapatkan ASI ekslusif dari si ibu, karena kandungan dan komposisi yang ada

didalam ASI tidak setara dengan kandungan yang terdapat pada susu formula.

Dikatakan juga bahwa tidak ada yang dapat menyamakan susunan-susunan yang

terkandung didalam ASI. Banyak kelemahan-kelamahan pada susu formula

misalnya susu formula dari susu sapi dimana susu sapi mengandung sekitar tiga

kali lebih banyak protein daripada ASI. Sebagian besar dari protein tersebut

adalah kasein, dan sisanya berupa protein whey yang larut. Kandungan kasein

yang tinggi akan membentuk gumpalan yang relatif keras dalam lambung bayi.

Bila bayi diberi susu sapi, sedangkan ASI walaupun mengandung lebih sedikit

total protein, namun bagian protein “whey”nya lebih banyak, sehingga akan

membetuk gumpalan yang lunak dan lebih mudah dicerna serta diserapoleh usus

bayi.

Mungkin benar dengan memberikan susu formula pada bayi sesuai takaran

dan kebutuhan perkembangan bayi akan normal namun untuk mencapai yang

optimal masih belum bisa dicapai.

Page 24: Artikel Asi Ekslusif

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman

tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak

diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini. Komposisi yang ada pada kandungan

ASI berbeda dengan kandungan pada susu formula sehingga fungsinya pun

terdapat perbedaan. Bayi akan tumbuh secara optimal dengan pemberian ASI

ekslusif. Namun pada bayi yang tidak mendapatkan ASI ekslusif tetap dapat

berkembang dengan baik dan sehat tetapi belum optimal.

4.2 Saran

Perlu adanya peningkatan penyuluhan tentang pentingnya ASI ekslusif

sehingga para ibu lebih paham tentang ASI ekslusif, keuntungan dan kandungan

yang ada didalamnya.

Page 25: Artikel Asi Ekslusif

DAFTAR PUSTAKA

Jenny, Sr. 2006. “Perawatan Masa Nifas Ibu dan Bayi”. Yogyakarta. Sahabat Setia

Kristiyansari Weni, 2009, “ASI, Menyusui & Sadari”, Nuha Medika. Yogyakarta

Nelson, W. E (2000), “Ilmu Kesehatan Anak”, Edisi 15. Jakarta. Penerbit Buku

Kedokteran EGC

Roesli Utami, 2008.” Inisaiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif”. Pustaka Bunda,

Jakarta

Rosita, Syafirah. 2008. ASI untuk kecerdasan Bayi. Ayyana. Yogyakarta

(http://www.ibudanbalita.net/1060/pertumbuhan-bayi-tanpa-memperoleh-asi-

eksklusif.html)