34
Lokasi area Motorik dan hubungannya dengan korteks serebri Area fungsional korteks serebral meliputi area motorik primer , area sensorik primer dan area asosiasi atau sekunder yang berdekatan dengan area primer dan berfungsi untuk integrasi dan interpretasi tingkat tinggi. Area motorik primer pada korteks Area motorik primer terdapat pada girus presentral. Disini neuron (piramidal)mengendalikan kontraksi volunter otot rangka. Aksonnya mejalar dalam traktus piramidal. Area pramotorik korteks, terletak tepat disisi anterior sisi girus presentral. Neuron(ekstrapiramidal) mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih dan berulang, seperti mengetik. Area Broca, terletak di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya. Area ini mungkin hanya terdapat pada satu hemisfer saja (biasanya sebelah kiri) dan dihubungkan dengan kemampuan wicara. Korteks Serebri Otak Besar atau Korteks berdasarkan fungsinya para ahli membagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus (lobe) masing-masing adalah : 1. Lobus Frontal, pusat fungsi intelektual yang lebih tinggi, seperti

Area Motorik Dsb

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Area Motorik Dsb

Lokasi area Motorik dan hubungannya dengan korteks serebri

Area fungsional korteks serebral meliputi area motorik primer , area sensorik primer

dan area asosiasi atau sekunder yang berdekatan dengan area primer dan berfungsi

untuk integrasi dan interpretasi tingkat tinggi.

Area motorik primer pada korteks

Area motorik primer terdapat pada girus presentral. Disini neuron

(piramidal)mengendalikan kontraksi volunter otot rangka. Aksonnya mejalar dalam

traktus piramidal.

Area pramotorik korteks, terletak tepat disisi anterior sisi girus presentral.

Neuron(ekstrapiramidal) mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih dan

berulang, seperti mengetik.

Area Broca, terletak di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya. Area ini

mungkin hanya terdapat pada satu hemisfer saja (biasanya sebelah kiri) dan

dihubungkan dengan kemampuan wicara.

Korteks Serebri

Otak Besar atau Korteks berdasarkan fungsinya para ahli membagi menjadi 4 (empat)

bagian yang disebut Lobus (lobe) masing-masing adalah :

1. Lobus Frontal, pusat fungsi intelektual

yang lebih tinggi, seperti kemampuan

berpikir abstrak dan nalar, motorik bicara

(areabroca di hemisfer kiri), pusat

penghirup. Pusat pengontrolan gerakan

volunter di gyrus presentralis (area

motorik primer). Didalamnya terdapat

area asosiasi motorik (area premotor) 

2. Lobus Parietal, pusat kesadaran sensorik di gyrus postsentralis(area sensorik

primer) terdapat area asosiasi sensorik.

3. Lobus Oksipital, merupakan lobus terkecil sebagai pusat penglihatan dan area

asosiasi penglihatan. Berfungsi juga menginterpretasi dan memproses rangsang

penglihatan dari nervus optikus dan mengasosiasikan rangsang ini dengan informasi

Page 2: Area Motorik Dsb

saraf lain dan memori.

4. Lobus Temporal, Sebagai pusat pendengaran dan berperan dalam pembentukan dan

perkembangan emosi.

Selain dibagi dalam lobus dapat dibagi juga berdasarkan fungsu dan banyaknya area.

Campbel membagi bentuk korteks serebri menjadi 20 area. Secara umum korteks

serebri dibagi menjadi empat bagian :

1. Korteks sensori. Pusat bagian sensasi umum primer suatu hemisfer serebri

yang mengurus bagian badan, luas daerah korteks yang menangani suatu alat

atau bagian tubuh bergantung pada fungsi alat yang bersangkutan. Di samping

itu juga korteks sensori bagian fisura lateralis menangani bagian tubuh

bilateral lebih dominan.

2. Korteks asosiasi. Tiap indra manusia, korteks asosiasi sendiri merupajan

kemampuan otak manusia dalam bidang intelektual, ingatan, berfikir,

rangsangan yang diterima diolah dan disimpan serta dihubungkan dengan daya

yang lain. Bagian anterior lous temporalis mempunyai hubungan dengan

fungsi luhur dan disebut psikokorteks.

3. korteks motoris menerima impuls dari korteks sensoris, fungsi utamanya

adalah kontribusi pada traktur piramidalis yang mengatur bagian tubuh

kontralateral.

4. Korteks pre-frontal terletak pada lobus frontalis berhubungan dengan sikap

mental dan kepribadian.

Hubungan area motorik dengan korteks serebri

Lobus frontalis pada korteks serebri mencakup semua daerah kortikal di depan fisura

sentralis, antara lain korteks somatomotorik prmer dari girus presentralis (area 4), area

premotorik (area 6aα, 6a dan 8), area prefrontal (area 9, 10, 11, 12, 45, 46 dan 47),

dan area motorik bicara (area 44). 

Perintah untuk gerakan volunter berasal dari daerah assosiasi korteks. Gerakan

direncanakan di korteks. Gerakan direncanakan di korteks serta di ganglia basal dan

bagian lateral dari hemisfer serebelum, yang ditandai oleh peningkatan aktivitas listrik

sebelum gerakan. Ganglia basal serta serebelum menyalurkan informasi ke korteks

Page 3: Area Motorik Dsb

pramotorik dan motorik melalui talamus. Perintah motorik dari korteks motorik

sebagian besar dipancarkan melalui traktus kortikospinalis ke medula spinalis dan

sebagian lagi melalui traktus kortikobulbaris yang sesuai ke neuron motorik di batang

otak. Namun jalur ini dan beberapa hubungan langsung dari korteks motorik berakhir

di nukleus-nukleus batang otak dan medula spinalis, dan jalur ini dapat juga

memperantarai gerakan volunter. Gerakan menimbulkan perubahan input sensorik

dari indra dan otot,tendon,sendi serta kulit. Informasi umpan balik ini, yang

menyesuaikan dan mengatur gerakan, dipancarkan secara langsung ke korteks

motorik dan ke spinoserebelum. Spinoserebelum akhirnya berproyeksi ke batang otak.

Jalur batang otak utama yang berperan dalam postur dan koordinasi adalah traktur

rubrospinalis, retikulospinalis, tektospinalis, dan vestibulospinalis serta neuron-

neuron di batang otak.

Fungsi Motorik Medulla Spinalis

Fungsi umum medulla spinalis :

1. Medulla spinalis mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh

2. Bagian ini mentransmisikan impuls kedan dari otak melalui traktus asenden

dan desenden.

Traktus Spinal. Substansi putih korda. Yang terdiri dari akson yang termielinisasi,

dibagi menjadi funikulus anterior, posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat

fasikulus, atau truktus . trukr=tus diberi nama sesuai dengan lokasi, fungsi dan

asalnya masing – masing.

TRAKTUS ASCENDENS MEDULA SPINALIS

Saat memasuki medula spinalis serabut saraf sensoris berbagai tipe dan fungsi dipilih

serta dipisahkan menjadi berkas atau traktus saraf. Beberapa serabut saraf

menghubungkan segmen medula spinalis, sementara yang lain naik dari medula

spinalis ke pusat-pusat yang lebih tinggi dan menghubungkan medula spinalis dan

otak. Semua ini disebut serabut ascendens atau traktus ascendens. Substantia alba

medula spinalis terdiri atas traktus ascendens dan traktus descendens.

Traktus ascendens menghantarkan informasi aferen dapat atau tidak dapat mencapai

kesadaran. Informasi ini dapat dibagi menjadi dua kelompok:

Page 4: Area Motorik Dsb

1. Informasi eksteroseptif, yang berasal dari luar tubuh seperti rasa nyeri, suhu

dan raba

2. Informasi proprioseptif, yang berasal dari dalam tubuh seperti otot dan sendi.

ORGANISASI ANATOMINYA

Informasi umum dari ujung sensoris tepi dihantarkan melalui susunan saraf oleh suatu

seri neuron. Lintasan ascendens yang menuju kesadaran terdiri dari 3 neuron :

1. Neuron ordo pertama mempunyai badan sel dalam ganglion radiks posterior

medula spinalis, suatu prosesus tepi berhubungan dengan ujung reseptor

sensoris, sementara suatu prosesus sentralis memasuki medula spinalis melalui

radiks posterior untuk bersinaps dengan ujung neuron ordo kedua

2. Neuron ujung kedua mempunyai suatu akson yang berdecussatio (menyilang

kesisi yang berlawanan) dan naik ke tingkat susunan saraf sentral yang lebih

tinggi untuk bersinaps dengan ujung neuron ordo ketiga.

3. Neuron ordo ketiga terdapat dalam talamus dan mengeluarkan serabut

proyeksi melintasi daerah sensoris korteks serebri.

FUNGSI TRAKTUS ASCENDENS

Sensasi rasa nyeri dan suhu naik dalam traktus spinothalamikus lateralis, raba dan

tekanan ringan naik kedalam traktus spinothalamikus anterior. Raba diskriminatif

(kemampuan untuk melokalisir secara tepat daerah tubuh yang diraba dan menyadari

bahwa dua titik yang disentuh secara serempak) naik dalam kolumna alba posterior

termasuk juga informasi dari otot-otot dan sendi-sendi yang berkaitan dengan gerakan

dan posisi, disamping itu sensasi getaran juga naik dalam kolumna alba posterior.

Informasi tidak sadar otot, sendi, kulit dan jaringan subkutan mencapai serebelum

melalui traktus spinoserebelaris anterior dan posterior serta melalui traktus

cuneoserebelaris.

Traktus ascendens lainya untuk informasi nyeri suhu dan raba dialirkan ke kolikulus

superior dari otak tengah melalui traktus spinotectalis untuk keperluan refleks

spinovisual. Traktus spinoretikularis merupakan lintasan dari otot dan sendi dan kulit

ke formasio retikularis. Sementara traktus spinoolivarius merupakan lintasan tidak

langsung untuk informasi aferen yang mencapai serebelum.

Page 5: Area Motorik Dsb

TRAKTUS SPINOTHALAMICUS LATERALIS UNTUK RASA NYERI DAN

SUHU

Reseptor nyeri dan suhu dalam kulit dan jaringan lainya merupakan ujung saraf bebas.

Impuls nyeri,panas dan dingin memasuki medula spinalis dari ganglion radiks

posterior melanjutkan keujung kolumna grisea posterior dan membagi diri menjadi

cabang ascendens dan descendens. Cabang-cabang ini berjalan dalam satu atau dua

segmen medula spinalis dan membentuk traktus posterolateralis lissauer. Serabut dari

neuron ordo pertama ini berakhir dengan cara bersinaps dengan sel-sel dalam

kolumna grisea posterior termasuk sel-sel dalam substantia gelatinosa.

Akson dari neuron ordo kedua menyilang secara oblique ke sisi yang berlawanan

dalam komisura grisea dan alba anterior dalam satu segmen medula spinalis dan

serabut baru ditambah pada spek anteromedial traktus ini sehingga dalam segmen

servikalis atas serabut-serabut sakral terletak posterolateral dan segmen servikal

terletak anteromedial. Dengan naiknya traktus spinothalamikus lateralis melalui

medula oblongata maka terletak dekat lateral diantara nukleus olivarius inferior dan

nulkeus traktus spinalis nervus trigeminus. Dan saat ini traktus diikuti oleh traktus

spinothalamikus anterior dan traktus spinotectalis bersama sama  membentuk

lemniscus spinalis dan melanjutkan diri naik bagian posterior pons, dalam otak tengah

ia terletak dalam tegmentum lateral lemniscus medialis, dan bersinaps dengan neuron

ordo ketiga nukleus posterolateralis ventralis thalamus.

Akson neuron ordo ketiga dalam nukleus posterolateralis ventralis thalamus melintas

ke posterior kapsula interna dan korona radiata untuk mencapai daerah somastatik

dalam girus postsentralis korteks serebri. Paruhan kontralateral tubuh diwakili secara

terbalik, tangan dan mulut terletak di inferior, tungkai terletak di superior, kaki dan

anogenital pada permukaan medial hemisferium. Dari sini informasi ditransmisikan

pada daerah korteks serebri untuk digunakan area motorik dan area asosiasi parietal.

Peranan korteks serebri adalah menginterpretasikan informasi sensorik pada tingkat

kesadaran.

TRAKTUS SPINOTHALAMIKUS ANTERIOR UNTUK RABA DAN TEKANAN

RINGAN

Mirip seperti traktus spinothalamikus lateralis yang memberi kontribusi untuk traktus

posterolateralis dari lisssouer, diduga neuron ordo pertama berakhir dengan sel

kelompok substantia gelatinosa dalam kolumna grisea posterior.

Page 6: Area Motorik Dsb

Akson neuron ordo kedua menyilang oblique ke sisi yang berlawanan dalam komisura

grisea dan alba anterior dalam beberapa segmen spinal dan naik dalam kolumna alba

anterolateral yang berlawanan sebagai traktus spinothalamikus anterior. Saat ia naik

melalui medula spinalis serabut baru ditambahkan pada medialis traktus, sehingga

pada segmen servikalis atas medula spinalis serabut sakral merupakan segmen yang

sebagian besar terletak di lateral dan segmen servikal di medial. Dan ia naik melalui

medula oblongata bersama dengan traktus spinothalamikus lateralis dan spinotektalis

membentuk lemiscus spinalis (untuk raba kasar dan tekanan diduga diapresiasi disini).

Akson neuron ordo ketiga dalam nukleus posterolateralis ventralis thalamus melalui

posterior kapsula interna dan korona radiata mencapai daerah somastetik dalam girus

postsentralis korteks serebri. Paruhan kontralateral tubuh diwakili sacara terbalik

tangan dan mulut terletak di inferior. Apresiasi sadar, raba dan tekanan tergantung

pada aktifitas korteks serebri. Harus ditekankan bahwa rasa hanya dapat dilokalisir

secara kasar, dan hanya memungkinkan diskriminasi intensitas yang sangat kecil.

COLUMNA ALBA POSTERIOR: FASCICULUS GRACILIS DAN FASCICULUS

CUNEATUS UNTUK RASA RABA DISKRIMINATIF, RASA GETARAN, RASA

SENDI OTOT SADAR

Akson masuk medula spinalis radik ganglion posterior dan melintas columna alba

posterior sisi yang sama. Disini serabut membagi diri menjadi cabang ascenden

panjang dan descenden pendek. cabang descenden melintas turun dalam sejumlah

segmen yang variabel, memberi cabang contralateral yang bersinap dengan sel dalam

cornu grisea posterior , dengan neuron internunsial dan dengan sel cornu anterior,

jelas bahwa serabut descenden pendek terlibat dengan reflek intersegmental. Serabut

ascenden panjang juga berakhir dengan cara bersinap dengan sel cornu grisea

posterior neuron internunsial dan sel cornu anterior. Distribusi ini meluas meliputi

beberapa segmen medula spinalis. Pada serabut descenden pendek, berperan dalam

reflek intersegmental.

Banyak serabut ascenden yang panjang berjalan dalam columna alba posterior sebagai

fasciculus gracillis dan cuneatus. Fasciculus gracillis ditemukan disepanjang seluruh

medula spinalis dan mengandung serabut ascenden panjang saraf sacral, lumbal dan

enam saraf thorakal bagian bawah. Fasciculus cuneatus terletak dilateral pada segmen

thorakalis atas dan servikalis medula spinalis serta dipisahkan dari fasciculus gracillis

oleh septum. Fasciculus cuneatus mengandung serabut ascenden panjang enam

serabut saraf thorakal dan semua nervus spinalis servikalis.

Page 7: Area Motorik Dsb

Serabut fasciculucs gracillis dan cuneatus naik ipsilateral dan berakhir dengan

bersinaps dengan neuron ordo ke dua dalam nuklei gracillis dan cuneatus medula

oblongata. Akson ordo ke dua ini juga disebut dengan serabut arkuata interna,

memanjang anteromedial di sekeliling substantia grisea centralis dan menyilang

median , berdecusatio dengan serabut yang bersesuaian pada sisi yang berlawanan

dalam decusatio sensorik, Serabut kemudian naik sebagai berkas tunggal dan kompak

yaitu lemniskus medialis melalui medula oblongata, pons, dan otak tengah. Serabut

berakhir dengan bersinaps dengan ordo ke tiga dalam nukleus postero lateralis

ventralis thalamus.

Akson neuron ordo ke tiga meninggalkan dan melintas melalui posterior capsula

minterna dan corona radiata untuk mencapai daerah somestetik pada gyrus

postcentralis cortek cerebri. Paruhan conteralateral tubuh diwakili secara terbalik,

tangan dan mulut diinferior. Dengan cara ini, kesan seperti raba dengan tingkat

intensitas halus, lokalisasi yang tepat dan diskriminasi dua titik dapat diapresiasi.

Rasa getaran dan posisi bagian tubuh yang berbeda-beda dapat diketahui secara sadar.

Sejumlah serabut dalam fasciculus cuneatus segmen servikalis dan thorakalis atas,

setelah berakhir pada neuron ordo kedua nukleus cuneatus, direlay dan berjalan

sebagai akson neuron ordo kedua untuk memasuki cerebellum melalui pedunkulus

cerebellaris inferior sisi yang sama . lintasan ini disebut Tractus Cuneocerebellaris

dan serabut diketahui sebagai serabut arkuata externa. Fungsi serabut ini untuk

mengalirkan informasi rasa otot sendi ke cerebellum

TRACTUS SPINOCEREBELLARIS POSTERIOR UNTUK RASA SENDI OTOT

KE CEREBELLUM

TRAKTUS SPINOCEREBELLARIS POSTERIOR

Akson yang memasuki medula spinalis dari radix ganglion posterior memasuki

columna grisea posterior serta berakhir dengan bersinap pada neuron ordo kedua pada

dasar dari columna grisea posterior. Neuron ini secara kolektif diketahui sebagai

nukleus dorsalis (Columna Clarck). Akson neuron ordo kedua ini memasuki

posterolateral columna alba lateral pada sisi yang sama dan naik sebagai tractus

spinocerebellaris posterior ke medulla oblongata. Disini tractus bersatu dengan

pedunkulus cerebellaris inferior dan berakhir pada cortex cerebellaris. Perhatikan

bahwa ia tidak naik ke kortek cerebri. Karena nukleus dorsalis hanya membentang

dari segmen servikalis kedelapan ke arah kaudal ke segmen lumbal ketiga dan

keempat, akson ini memasuki medula spinalis radik posterior segmen lumbal bawah

Page 8: Area Motorik Dsb

dan sacral naik dalam columna alba posterior sehingga mencapai segmen lumbal

ketiga atau keempat masuk ke nukleus dorsalis

Serabut spinocerebellaris posterior menerima informasi dari otot sendi, spindel-

spindel otot, organ-organ tendon dan reseptor-reseptor sendi badan dan anggota gerak

bawah. Informasi mengenai tegangan otot dan tendon serta gerakan-gerakan otot dan

sendi digunakan oleh serebellum dalam mengkoordinasi gerakan-gerakan anggota

gerak serta mempertahankan postur.

TRACTUS SPINOCEREBELLARIS ANTERIOR

Akson yang memasuki medula spinalis ganglion radik posterior berakhir dengan

bersinap dengan neuron ordo kedua dalam nukleus dorsalis pada basis columna grisea

anterior. Sebagian besar akson neuron ordo kedua menyilang sisi yang berlawanan

dan naik sebagai tractus spinocerebellaris anterior pada columna alba sisi yang

berlawanan. Sebagian kecil akson naik sebagai tractus spinocerebellaris anterior

dalam columna alba sisi yang sama. Setelah naik melalui medula oblongata dan pons,

serabut masuk kedalam cerebellum melalui pedunkulus cerebellaris superior dan

berakhir dalam cortek cerebellaris.

Diduga bahwa serabut yang menyilang kesisi yang berlawanan dalam medula spinalis

menyilang kembali dalam cerebellum. Tractus spinocerebellaris anterior mengalirkan

informasi otot sendi dari spindel-spindel otot, organ-organ tendon, reseptor-reseptor

sendi badan dan anggota gerak atas dan bawah. Diduga juga bahwa melalui facia ini

cerebellum menerima informasi dari kulit dan facia superficial

TRACTUS CUNEOCEREBELLARIS

Serabut ini berasal dari nukleus cuneatus dan memasuki cerebellum melalui

pedunculus cerebellaris inferior sisi yang sama. Serabut ini diketahui sebagai serabut

arkuata externa posterior dan fungsinya adalah mengalirkan informasi rasa otot sendi

ke cerebellum.

LINTASAN-LINTASAN ASCENDEN LAINNYA

TRACTUS SPINOTECTALIS

Akson memasuki medula spinalis ganglion radik posterior dan berjalan ke substantia

grisea yang bersinap pada neuron ordo kedua yang tidak diketahui. Akson neuron

ordo kedua menyilang bidang median dan naik sebagai tractus spinotectalis dalam

columna alba anterolateral yang terletak berdekatan dengan tractus spinothalamikus

lateralis. Setelah melintasi medula oblongata dan pons berakhir dengan bersinap

dengan neuron dalam colicullus utak tengah . lintasan ini memberikan informasi

Page 9: Area Motorik Dsb

aferen untuk reflek spinovisualis serta membawa gerakan-gerakan mata dan kepal

kearah sumber stimuli.

TRACTUS SPINORETICULARIS

Akson memasuki medula spinalis ganglion radik posterior dan berakhir pada neuron

ordo kedua yang tidak diketahui dalam substantia grisea. Akson neuron ordo kedua

ini naik dalam medula spinalis sebagai tractus spinoreticularis dalam columna alba

lateralis. Sebagian besar serabut ini tidak menyilang dan berakhir dengan cara

bersinap dengan neuron formatio reticularis dalam medula oblongata, pons, otak

tengah. Tractus spinoreticularis memberikan lintasan aferen untuk formatio reticularis

yang memainkan peranan penting dalam mempengaruhi tingkat kesadaran.

TRACTUS SPINO-OLIVARIUS

Akson memasuki medula spinalis ganglion radik posterior dan berakhir pada neuron

ordo ke dua yang tidak diketahui dalam columna grisea posterior. Akson dalam

neuron ordo kedua melintasi garis tengah dan naik sebagai tractus spino-olivarius

dalam substantia alba pada sambungan columna anterior dan lateralis. Akson ini

berakhir dengan bersinap pada neuron ordo ketiga dalam nuklei olivarius medula

oblongata. Akson ini melintasi garis tengah dan memasuki cerebellum melalui

pedunculus cerebellaris inferior. Tractus spino-olivarius mengalirkan informasi dari

organ-organ kulit dan proprioseptif ke cerebellum.

TRACTUS SENSORIK VISERALIS

Sensasi yang timbul dari visera berlokasi dalam toraks dan abdomen memasuki

medula spinalis melalui radiks posterior. Badan-badan sel neuron orde pertama

terletak dalam ganglion radiks posterior. Prosesus tepi sel ini menerima impuls saraf

dari ujung reseptor regangan dan nyeri dalam visera. Prosesus sentral, setelah masuk

medula spinalis bersinaps dengan neuron orde kedua dalam substansia grisea,

kemungkinan ke dalam columna grisea anterior atau lateralis

Akson-akson neuron orde kedua diduga bersatu dengan traktus spinothalamicus dan

naik serta barakhir pada neuron orde ketiga dalam nukleus posterolateral ventral

thalamus. Tujuan akhir akson neuron orde ketiga kemungkinan terdapat pada girus

postcentralis korteks serebri. banyak serabut viseral aferen yang memasuki medula

spinalis bercabang dan berpartisipasi dalam aktifitas refleks.(7)

TRAKTUS DESENDEN MEDULA SPINALIS

Neuron motorik dalam kolumna grisea anterior medula spinalis mengirimkan akson-

akson untuk menginervasi otot skelet melalui radiks-radiks anterior medula spinalis.

Page 10: Area Motorik Dsb

Neuron-neuron motorik ini disebut sebagai lower motor neuron dan merupakan

lintasan umum akhir ke otot.

Lower motor neuron secara konstan mengalami pemboman impuls saraf yang turun

dari medula oblongata, pons, otak tengah dan korteks serebri. Demikian juga dengan

impuls yang masuk sepanjang serabut sensorik radiks posterior. Serabut saraf yang

turun dalam substantia alba dari pusat saraf supraspinal dipisahkan menjadi berkas

saraf yang dipisahkan menjadi berkas saraf yang disebut traktus desenden. Neuron-

neuron supraspinal ini beserta traktusnya disebut upper motor neuron dan

memberikan banyak lintasan terpisah yang dapat mempengaruhi aktifitas motorik.

ORGANISASI ANATOMIS

Pengendalian akitifitas otot skelet dari kortek serebri dan pusat-pusat lebih tinggi

lainya dihantarkan melalui susunan saraf boleh suatu seri-seri neuron. Lintasan

desenden kortek serebri seringkali terbentuk dari tiga neuron :

1. Neuron ordo pertama, mempunyai badan sel dalam kortek serebri. Aksonya

turun untuk bersinaps pada neuron orde kedua, suatu neuron internunseal yang

terletak dalam columna grisea anterior medula spinalis

2. Neuron orde kedua pendek dan bergabung dengan neuron orde ketiga yaitu

lower motor neuron dalam kolumna grisea anterior.

3. Neuron orde ketiga menginervasi otot skelet melalui radiks anterior nervus

spinalis.

FUNGSI TRAKTUS DESCENDEN

Traktus kortikospinalis merupakan lintasan yang berkaitan dengan gerakan terlatih,

berbatas jelas, volunter terutama bagian distal anggota gerak. Traktus retikospinalis

dapat mempermudah atau menghambat aktifitas neuron motorik alfa dan gamma pada

kolumna grisea anterior sehingga mempermudah atau menghambat gerakan volunter

dan aktifitas refleks. Traktus spinotectalis berkaitan dengan gerakan refleks postural

sebagai respon terhadap stimulasi visual.

Serabut-serabut yang berhubungan dengan neuron simpatis dalam kolumna grisea

lateralis berkaitan dengan refleks pupilodilatasi sebagai respon terhadap keadaan

gelap. Traktus rubrospinalis bertindak baik terhadap neuron motorik alpa dan gama

pada kolumna grisea anterior dan mempermudah aktifitas otot ekstensor. Traktus

vestibulospinalis bekerja pada neuron motorik dalam kolumna grisea anterior

mempermudah otot ekstensor, menghambat aktifitas otot fleksor yang berkaitan

Page 11: Area Motorik Dsb

dalam keseimbangan. Traktus olivospinalis berkaitan dalam aktifitas muskuler.

Serabut otonomik desenden berkaitan dengan pengendalian aktifitas viseral.

TRACTUS CORTIKOSPINALIS

Serabut corticospinal timbul sebagai akson sel-sel piramidal yang terletak dalam

lapisan kelima kortek cerebri  sepertiga berasal dari kortek motorik primer (area 4),

sepertiga dari kortek motorik sekunder (area 6), sepertiga dari area parietalis (area-

area 3, 1, dan 2 ); sehingga, duapertiga dari serabut timbul gyrus precentralis serta

sepertiga timbul dari gyrus postcentralis. Karena stimulus listrik terhadap bagian-

bagian berbeda dari gyrus precentralis menimbulkan kontraksi bagian-bagian berbeda

dari sisi tubuh yang berlawanan, kita dapat mewakili bagian tubuh pada cortex ini.

Perhatikan bahwa daerah yang mengendalikan muka terletak di inferior dan anggota

gerak bawah terletak di superior dan pada permukan medial hemisfer. Homunculus

merupakan gambaran tubuh yang mengalami distorsi, dengan berbagai bagian yang

mempunyai ukuran yang sebanding dengan daerah cortek cerebri yang diperuntukan

bagi pengendalianya.

Serabut desends  berkonvergensi pada corona radiata dan kemudian melintasi

exremitas posterior capsula interna. Serabut diorganisis sehingga terdekat dengan

genu berkaitan dengan servical tubuh yang terletak di medialis sementara yang

terletak di posterior berkaitan dengan extremitas inferior yang terletak di lateral.

Kemudian tractus berlanjut melalui tiga perlima bagian tengah basis pedunculi otak

tengah .

Saat memasuki pons, taktus terbagi menjadi banyak serabut yaitu serabut

pontoserebral trasversa. Dalam medula oblongata, serabut dikelompokan secara

bersama di batas anterior membentuk pembesaran yang disebut sebagai traktus

piramidalis. Pada sambungan medula oblongata dan medula spinalis, sebagian serabut

menyilang garis tengah pada decussatio pyramidum dan memasuki kolumna alba

anterior dari medula spinalis untuk membantu traktus cortiko spinalis lateralis.

Serabut selebihnya tidak menyilang dalam decussatio, tetapi turun dalam columna

alba medula spinalis sebagai traktus cortiko spinalis anterior. Serabut ini akhirnya

menyilang garis tengah pada columna grisea anterior segmen-segmen medula spinalis

dalam daerah servikalis dan torakalis atas.

Traktus kortikospinalis turun sepanjang medula spinalis dimana serabutnya berakhir

dalam kolumna grisea anterior semua segmen-segmen medula spinalis. Sebagian

besar serabut kortikospinal bersinaps dengan neuron internunsial, yang pada giliranya

Page 12: Area Motorik Dsb

bersinaps dengan neuron motorik alpa dan beberapa neuron motorik gama. Hanya

serabut kortikospinal terbesar bersinaps langsung dengan neuron motorik.

Penting untuk dimengerti bahwa traktus kortikospinalis tidak merupakan satu satunya

lintasan yang melayani gerakan volunter. Malahan, membentuk lintasan yang

bersesuaian dengan kecepatan dan ketangkasan pada gerakan-gerakan volunter dan

karena itu digunakan dalam melakukan gerakan-gerakan terlatih yang cepat. Banyak

gerakan volunter dasar, sederhana ini diduga dihantarkan oleh traktus-traktus

descenden lain.

CABANG TRAKTUS KORTIKOSPINALIS

1. Cabang ini diberikan secara dini pada saat turun dan kembali ke korteks

serebri untuk menghambat daerah korteks yang berdekatan.

2. Cabang ini melintas ke nuklei lentiformis dan caudati,nukleus rubrum,nukleus

orifarius serta formatio retikularis . cabang ini menjaga agar daerah-darah

subcortikal  mendapat informasi mengenai aktivitas kortikal. Sekali dalam

keadaan waspada daerah-daerah subkortikal bereaksi dan mengirimkan impuls

ke neuron motorik alpha dan gamma melalui lintasan desendens lainnya.

TRAKTUS RETICULOSPINALIS

Diseluruh otak tengah, pons  dan medula oblongata terdapat kelompok-kelompok sel-

sel saraf dan serabut saraf yang tersebar dan secara kolektif dikenal sebagai formatio

reticularis. Dari pons, nueron ini mengirimkan akson-akson, yang sebagian besar

tidak menyilang, ke medula spinalis dan membentuk tractus reticulospinalis medula

pontine. Dari medula neoron-neuron yang sama mengirimkan akson secara menyilang

dan tidak menyilang terhadap medula spinalis lalu membentuk traktus retikulospinalis

medularis.

Serabut retikulospinalis dari pons turun melalui kolumna alba anterior, sementara

serabut dari medula oblongata turun dalam kolumna alba lateralis. Kedua sel serabut

ini memasuki kolumna grisea anterior medula spinalis dan mempermudah atau

menghambat aktifitas dari neuron motorik alpa dan gama. Dengan cara ini traktus

retikulospinalis mempengaruhi gerakan-gerakan volunter dan aktifitas reflek. Saat ini

diduga bahwa serabut retikulospinalis termasuk serabut otonom descenden. Karena itu

traktus retikulospinalis memberikan suatu lintasan melalui hipotalamus dapat

mengendalikan aliran keluar simpatik dan parasimpatik.

Page 13: Area Motorik Dsb

TRAKTUS TECTOSPINALIS

Serabut traktus ini timbul sel-sel saraf dalam kolikulus superior otak tengah. Sebagian

besar serabut ini menyilang garis tengah segera setelah keluar dari asalnya dan turun

melalui batang otak yang berdekatan melalui fasikulus longitudinalis medialis.

Traktus tectospinalis turun melalui kolumna alba anterior medula spinalis berdekatan

dengan fisura mediana anterior. Sebagian besar serabut berakhir dalam kolumna

grisea anterior segmen-segmen cervikalis bagian atas medula spinalis dengan cara

bersinaps dengan neuron internonsea. Serabut ini diduga mengurusi gerakan-gerakan

refleks postural sebagai respon terhadap stimulus visual.

TRAKTUS RUBROSPINALIS

Nukleus rubrum terletak dalam tegmentum otak tengah setinggi kolikulus superior.

Akson-akson neuron dalam nukleus ini menyilang garis tengah setinggi nukleus dan

turun sebagai traktus rubrospinalis melalui pons dan medula oblongata untuk

memasuki kolumna alba lateralis medula spinalis. Serabut yang berakhir dengan cara

bersinaps dengan neuron internosea pada kolumna grisea anterior medula spinalis.

Neuron-neuron nukleus rubrum menerima impuls aferen melalui hubungan dengan

korteks serebri dan serebelum. Keadaan ini diduga merupakan suatu lintasan tidak

langsung yang penting dengan korteks serebri dan serebelum yang mempengaruhi

aktifitas neuron motorik alpa dan gama medula spinalis. Traktus ini mempermudah

aktifitas otot-otot fleksor dan menghambat aktifitas otot ekstensor dan grafitasi.

TRAKTUS VESTIBULOSPINALIS

Nuklei vestibularis terletak dalam pons dan medula oblongata di bawah atap

ventrikulus keempat. Nuklei vestibularis menerima serabut aferen dari telinga dalam

melalui saraf vestibularis serta dari serebelum. Neuron-neuron vestibularis merupakan

asal dari akson-akson yang membentuk traktus vestibulospinalis. Traktus ini turun

tanpa menyilang melalui medula spinalis dalam kolumna alba anterior. Serabut ini

berakhir dengan neuron internosea kolumna grisea medula spinalis.

Telinga dalam dan serebelum melalui traktus ini mempermudah aktifitas otot-otot

ekstensor serta menghambat aktifitas otot fleksor yang berhubungan dengan

pemeliharaan keseimbangan.

TRAKTUS OLIVOSPINALIS

Page 14: Area Motorik Dsb

Traktus olivospinalis diduga timbul dari nukleus olivarius inferior dan turun dalam

kolumna alba lateralis medula spinalis, untuk mempengaruhi aktifitas neuron motorik

dalam kolumna grisea anterior. Saat ini terdapat keraguan dalam keberadaan traktus

ini.

SERABUT DESCENDEN OTONOMIK

Pusat-pusat yang lebih tinggi susunan saraf pusat berhubungan dengan pengendalian

aktifitas otonom yang terletak dalam korteks serebri, hipotalamus, kompleks

amigdaloidea, formatio retikularis. Kendatipun traktus-traktus yang berbatas jelas

belum diketahui, penelitian lesi-lesi medula spinalis memperlihatkan terdapatnya

traktus-traktus otonom descendens dan kemungkinan membentuk bagian dari traktus

retikulospinalis.

Serabut ini timbul dari neuron pada pusat yang lebih tinggi dan menyilang garis

tengah dalam batang otak. Diduga turut dalam kolumna alba lateralis medula spinalis

dan berakhir dengan bersinaps pada sel-sel motorik otonom dalam kolumna grisea

lateral pada tingkat-tingkat torakal dan lumbal atas (aliran keluar simpatis) dan tingkat

sakral tengah (parasimpatis)  medula spinalis.

TRAKTUS INTERSEGMENTAL

Traktus ascendens dan descendens pendek yang berasal dan berakhir dalam medula

spinalis, terdapat dalam kolumna alba anterior lateralis dan posterior. Fungsi lintasan

ini adalah saling menghubungkan neuron-neuron tingkat segmental yang berbeda, dan

penting terutama dalam refleks spinal intersegmental

ARKUS REFLEKS

Refleks dapat didefinisikan sebagai suatu respon involunter terhadap stimulus.

Refleks tergantung pada integritas arkus refleks. Dalam bentuk yang paling

sederhana, arkus refleks terdiri dari struktur anatomi berikut :

1. Organ reseptor

2. Neuron aferen

3. Neuron efektor

4. Organ efektor

Page 15: Area Motorik Dsb

Arkus refleks seperti ini hanya melibatkan satu sinaps dan disebut arkus refleks

monosinapik. Interupsi refleks pada setiap titik disepanjang perjalananya akan

menghapuskan respon ini.

Pada medula spinalis arkus refleks memainkan peranan penting dalam mepertahankan

tonus otot yang merupakan dasar tubuh. Organ reseptor terdapat pada kulit, otot atau

tendon. Badan sel neuron aferen berlokasi dalam ganglion radiks posterior, dan akson

sentral neuron orde pertama ini berakhir dengan cara bersinaps pada neuron efektor.

Karena serabut aferen merupakan serabut dengan diameter yang besardan

menghantarkan dengan cepat dan karena hanya terdapat satu sinaps maka suatu

respon yang sangat cepat merupakan hal yang memungkinkan.

Penelitian fisiologis aktifitas listrik neuron efektor memperlihatkan bahwa setelah

pelepasan monosinaptik yang sangat cepat terdapat pelepasan asinkron yang berlarut-

larut. Alasan pelepasan terakhir ini adalah serabut aferen yang memasuki medula

spinalis seringkali bercabang-cabang dan bersinaps dengan neuron internosea yang

akhirnya bersinaps dengan neuron efektor. Rangkaian neuronal tambahan ini

memperlama pemboman neuron efektor setelah stimulasi dini oleh neuron aferen

hilang. Adanya neuron internosea juga menimbulkan penyebaran stimulus aferen ke

neuron pada berbagai tingkat segmental medula spinalis yang berbeda-beda.

Dalam mempertimbangkan aktifitas refleks otot skelet penting untuk dimengerti

hukum interfasi timbal balik. Secara sederhana, ini berarti bahwa refleks fleksor dan

ekstensor anggota gerak yang sama tidak dapat berkontraksi secara serentak. Agar

hukum ini bekerja maka serabut saraf aferen yang bekerja bertanggung jawab kerja

refleks otot fleksor harus mempunyai cabang-cabang yang bersinaps dengan neuron

motorik ekstensor anggota gerak yang sama, yang menyebabkan serabut ini

mengalamai inhibisi.

Dibangkitkanya suatu refleks pada satu sisi tubuh menyebabkan pengaruh-pengaruh

pada anggota gerak sisi-sisi lain. Stimulasi aferen arkus refleks menyebabkan fleksi

anggota gerak ipsilateral menimbulkan ekstensi pada anggota gerak kontralateral.

Pengaruh dari Pusat-pusat Neuronal yang lebih tinggi pada aktivitas reflek  spinal

Arkus reflek spinal segmental yang melibatkan aktivitas motorik sangat dipengaruhi

oleh pusat-pusat yang lebih tinggi di otak. Pengaruh ini dihantarkan melalui traktus

kortikospinalis, retikulospinalis, tektospinalis, rubrospinalis, dan vestibulospinalis.

Dalam kondisi klinik seperti  syok spinal, setelah penggangkatan pengaruh-pengaruh

secara mendadak akibat cedera pada medula spinalis, reflek spinal segmental

Page 16: Area Motorik Dsb

mengalami depresi. Jika apa yang disebut syok spinal hilang dalam beberapa minggu,

reflek spinal segmental kembali dan tonus otot-otot meningkat. Apa yang disebut

sebagai rigiditas decebrarasi ini disebabkan oleh aktivitas yang berlebihan dari serabut

saraf aferen gamma ke spindel otot, yang timbulkan oleh pelepasan neuron ini dari

hubungannya dengan pusat-pusat yang lebih tinggi. Stadium berikutnya adalah

paraplegia dalam extensi dengan dominasi peningkatan tonus otot extensor atas otot

flexsor.  Beberapa ahli nuerologi yakin bahwa kondisi ini disebabkan cedera yang

tidak lengkap dari semua traktus desendes dengan traktus vestibulospinalis yang utuh.

Jika semua traktus mengalami cedera, maka terjadi keadaan paraplegi dalam flexi.

Dalam keadaan ini, respon-respon bersifat flexsor dan tonus otot extensor berkurang.

PUSAT MOTORIS DAN SENSORIS

Pada corteks cerebral terdapat beberapa daerah :

1. Korteks serebral mengandung 3 jenis fungsional area yaitu motor area, sensori

area, dan asosiasi area. Neuron motoris dan neuron sensoris terdapat pada

motoris area dan sensoris area pada korteks serebri. Semua neuron pada

korteks serebri merupakan inter neuron.

2. Setiap hemisfer terdapat fungsi motoris dan sensoris yang berlawanan pada

sisi tubuh (kontralateral).

3. Sekalipun sebagian besar struktur pada 2 hemisfer kanan dan kiri simetris,

tetapi tidak ada fungsi yang sama. Masing – masing memiliki spesialisasi

fungsi kortikal.

4. Yang sangat penting yang harus kita ingat tidak ada fungsi area pada korteks

serebri yang bekerja sendirian.

AREA MOTORIS

Motoris area pada korteks serebri, dengan gerakan volunter yang terkontrol yang

terdapat pada lobus frontalis terdiri dari motor korteks primer, premotor korteks, area

broca, frontal eye field.

1. Motor korteks primer

Motor korteks primer terletak pada girus presentralis lobus frontalis pada masing –

masing hemisfer (area broadman 4). Terdapat neuron yang besar yang disebut neuron

piramidalis pada girus presentralis yang berfungsi untuk mengontrol gerakan volunter

pada otot skelet. Pada keseluruhan bagian tubuh dipresentasikan pada motor korteks

Page 17: Area Motorik Dsb

primer tiap hemisfer, dengan kata lain sel piramidal mengontrol gerakan kaki pada

satu tempat dan mengontrol gerakan tangan pada lain tempat. Sebagian besar neuron

pada girus ini mengontrol otot pada bagian tubuh yang spesifik pada area tertentu

seperti wajah lidah dan tangan.Hal ini tergambar daerah seperti karikatur yang disebut

motor homunculi. Persarafan motorik tubuh berjalan kontralateral,jadi pada girus kiri

mengontrol otot tubuh bagian kanan dan sebaliknya.

2. Premotor korteks

Terletak pada girus presentralis lobus frontal. Daerah ini mengontrol kemampuan

motorik dalam melakukan gerakan berulang-ulang atau pola alamiah  seperti

memainkan alat musik dan mengetik. Daerah ini digunakan untuk gerakan yang

terencana. Dengan diterimanya informasi pada korteks area yang diproses oleh pusat

sensoris yang tinggi,maka gerakan terkontrol dapat dilakukan misalnya dapat

mengambil sesuatu ditempat yang gelap.

3. Area broca.

Area broca terdapat sepanjang anterior sampai inferior dari area promotor yang

bertumpuk-tumpuk. Pada area brodman 44 dan 45. Area ini hanya terdapat pada satu

hemisfer umumnya sebelah kiri dan khusus mengontrol kemampuan bicara.

4. Frontal eye field.

Daerah ini terletak sebelah anterior premotor korteks dan superior area broca. Daerah

ini berfungsi mengontrol pergerakan mata secara volunteer.

AREA SENSORIS

Terdapat pada korteks serebri yaitu pada lobus parietal, insular, temporal,dan

occipital.

1. Korteks primer somatosensoris.

Korteks ini terletak pada girus postsentralis lobus perietalis, disebelah posterior dari

korteks primer motoris ( area brodman 1-3 ). Neuron-neuron pada girus ini menerima

informasi dari reseptor sensoris di kulit dan dari proprioseptor di otot skelet,sendi dan

tendon. Neuron ini kemudian mengidentifikasi yang dirangsang dan kemampuan ini

disebut diskriminasi partial. Dengan korteks motor primer tubuh bergerak leluasa naik

dan turun berdasarkan stimulus yang masuk dan bagian hemisfer kanan menerima

rangsangan dari bagian kiri tubuh. Pada manusia wajah (khususnya bibir) dan jari-jari

adalah bagian tubuh yang sensitive yang terletak pada bagian terbesar dari

homunculus somatosensoriks.

Page 18: Area Motorik Dsb

1. Korteks asosiasi somatosensoris.

Daerah ini terletak sebelah posterior dari korteks primer somatosensoris dan

mempunyai banyak sambungan dengan korteks primer somatosensoris. Fungsi daerah

ini adalah untuk mengintegrasikan rangsangan yang masuk (temperature,tekanan)

serta mengulangnya lewat korteks primer somatosensoris dan bisa mengenal objek

yang teraba seperti ukuran bentuk dan bagian-bagiannya. Sebagai contoh: saat kita

memasukkan tangan ke dalam celana,asosiasi korteks somatosensoris  akan merekam

hal itu seperti halnya kita mempunyai pengalaman saat meraba koin atau kunci.

2. area visual

cortek primer visual terletak sebelah posterior lobus occipital, tetapi sebagian besar

terletak didalam sulkus carcarina sebelah medial lobus occipital. Kortek primer visual

menerima  informasi yang datang pada retina mata contralateral tubuh seperti pada

kortek somatosensori.

3. area auditory

terletak pada tepi superior lobus temporalis dekat sulkus lateralis. Suara yang masuk

pada telinga dalam diterima oleh reseptor menimbulkan impuls untuk ditransmisikan

pada kortek primer auditori dimana interpretasinya nada tinggi, rendah dan lokasi.

4. korteks olfaktori

kortek primer olfaktori terletak medial lobus temporal dan terdapat daerah kecil yang

disebut lobus piriformis yang didominasi oleh uncus. Serabut aferen dari reseptor

penciuman pada superior cavum nasalis mengirimkan impuls menuju traktus olfaktori

dan berakhir pada kortek olfaktori dan hasilnya bisa membedakan bau-bauan

5. Kortek gustatory

Daerah ini menggambarkan persepsi dari rangsangan perasa pada lidah. Lokasinya

pada insula bagian dalam lobus temporalis.

6. area sensori visual

kortek insula yang terletak sebelah belakang kortek gustatory digunakan untuk

persepsi sensasi visceral termasuk rasa kenyang pada lambung, rasa penuh pada

kandung kemih dan rasa terbakar saat kita bernafas terlalu banyak.

7. kortek vestibuler

kortek ini bertanggungjawab menjaga keseimbangan, pergerakan kepala dalam suatu

ruangan. Daerah ini terdapat pada bagian posterior insula bagian dalam lobus

temporalis. 

Page 19: Area Motorik Dsb

Pengaturan fungsi Motorik oleh korteks dan batang otak

Korteks motorik primer.

Perkiraan otak manusia memperlihatkan titik – titik didalam korteks motorik primer

yang menyebabkan kontraksi otot yang berhubungan dengan gerakan menelan,

mengunyahm dan gerakan-gerakan wajah. Perangsangan bagian tengah garis korteks

motorik membengkok ke dalam fisura longitudinal menyebabkakn kontraksi tungkai,

kaki dan jari kaki.

Korteks motorik asosiasi (premotorik).

Korteks ini terletak tepat di depan korteks motorik primer yang bertugas membuat

program gerakan volunteer kompleks, mengaktifkan otot-otot yang diperlukan untuk

gerakan. Rangsangan listrik pada korteks serebri di depan korteks motorik primer

menimbulkan kontraksi kompleks dari kelompok otot atau gerakan berirama seperti

mengayun tungkai ke depan dan ke belakang, gerakan mata berkoordinasi, gerakan

mengunyah ,menelan dan posisi sikap.

Korteks premotorik melukiskan kemampuan khusus mengatur gerakan terkoordinasi

yang meliputi banyak otot secara serentak. Hal ini terjadi karena :

a. mempunyai hubungan neuron subkortikal yang panjang dengan daerah

asosiasi sensoris lobus parietal

b. Mempunyai hubungan subkortikal langsung dengan korteks motorik

primer.

c. Berhubungan dengan daerah – daerah thalamus yang bersebelahan

dengan daerah thalamikus, berhubungan dengan kortek motorik

primer.

d. Daerah premotorik mempunyai banyak hubungan langsung dengan

ganglia basalis

Belahan korteks terdapat sekelompok nukleus (kumpulan sel-sel saraf) yang mengatur

gerakan yang disebut Ganglia Basalis. Ganglia basalis merupakan bagian yang

terpisah dari sistem motorik, disebut ekstrapiramidal yang bertugas mengendalikan

gerakan motorik kasar dan tidak terampil. Peran ganglia basalis akan lebih jelas jika

ada kerusakan atau gangguan.

Kendali motorik gerakan volunteer kasar misalnya selama berdiri, berjalan, lambaian

tangan dan kaki. Kendali ini dilakukan dengan mengubah tegangan otot dan aktivitas

Page 20: Area Motorik Dsb

umpan balik kinestetik, fungsi lainnya memulai gerakan motorik volunteer saat

dikomando.

Batang otak

Diensefalon ke atas berhubungan dengan serebrum dan medulla oblongata ke bawah

dengan medulla spinalus. Serebrum melekat pada batang otak dibagian medulla

oblongata. Pons varoli dan mesenfalon. Hubungan serebrum dengan medulla

oblongata disebut korpus retiformi, sereberum dengan pons varoli disebut brakium

pontis, dan serebelum dengan mesensefalon disebut brakium konjungtiva.

Batang otak terdiri dari :

1. diensefalon, ialah bagian otak yang paling rostral dan tertanam diantara kedua

belahan otak besar. Fungsinya adalah vasokontriksi, respiratori atau membantu

proses persarafan, mengontrol kegiatan refleks,dan membatu kerja jantung,

2. Mesensefalon, atap dari mesensefalon terdiri dari empat bagian yang menonjol

ke atas. Dua belahan diatas disebut korpus kuadrigeminus superior dan dua

belahah bawah disebut korpus kuadrigeminus inferior. Serat saraf

okulomotorius berjalan ke ventral di bagian medual. Serat nervus troklearis

berjalan ke arah dorsal menyilang garis tengah ke sisi lain. Fungsinya adalah

membantu pergerakan mata dan mengangkat kelompak mata, serta memutar

mata dan pusat pergerakan mata.

3. Pons varoli, brakium pontis yang menghubungkan mesensefalon dengan pons

varoli dengan serebelum, terletaj di depan serebelum di antara otak tengah dan

medulla oblongata. Disini terdapat premotoksid yang mengatur gerakan

pernafasan dan refleks.

4. Medulla oblongata merupakan bagian dari otak bagian paling bawah yang

menghubungkan pons varoli dengan medulla spinalus. Fungsi medulla

oblongata adalah mengontrol kerja jantung, mengecilkan pembulu darah, pusat

pernafasan dan mengontrol gerakan refleks.