8
PEMANFAATAN ARANG KOMPOS BIOAKTIF (GUSMAILINA) 1. Pengertian Arang Kompos Bioaktif (Arkoba) Arang kompos bioaktif (Arkoba) adalah gabungan arang dan kompos yang dihasilkan melalui teknologi pengomposan dengan bantuan mikroba lignoselulotik yang tetap hidup di dalam kompos. Apabila diberikan ke tanah mikroba tersebut berperan secara hayati sebagai biofungisida untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit akar, sehingga disebut bioaktif. Keunggulan lain Arkoba adalah keberadaan arang yang menyatu dalam kompos, sehingga bila diberikan pada tanah ikut andil dan berperan sebagai agent pembangun kesuburan tanah, sebab arang mampu meningkatkan pH tanah sekaligus memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah. Oleh sebab itu Arkoba cocok dan tepat dikembangkan secara luas di Indonesia mengingat 2/3 (66,67%) dari lahan pertanian maupun kehutanan berada dalam kondisi masam (pH rendah), kritis dan marjinal akibat menurunnya kandungan bahan organik tanah dimana tidak bisa digantikan perannya oleh pupuk kimia. Pengembangan produksi Arkoba saat ini minimal dapat memenuhi konsumsi lokal serta mendongkrak suksesnya program gerakan rehabilitasi hutan dan lahan (GERHAN) yang berlangsung hingga tahun 2009 dan Go Organik 2010, serta yang tidak kalah pentingnya adalah solusi tepat mengatasi persoalan limbah dan sampah kota.

ARANG KOMPOS BIOAKTIF

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ARANG KOMPOS BIOAKTIF

PEMANFAATAN ARANG KOMPOS BIOAKTIF

(GUSMAILINA)

1. Pengertian Arang Kompos Bioaktif (Arkoba)

Arang kompos bioaktif (Arkoba) adalah gabungan arang dan kompos yang

dihasilkan melalui teknologi pengomposan dengan bantuan mikroba lignoselulotik yang

tetap hidup di dalam kompos. Apabila diberikan ke tanah mikroba tersebut berperan

secara hayati sebagai biofungisida untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit

akar, sehingga disebut bioaktif. Keunggulan lain Arkoba adalah keberadaan arang

yang menyatu dalam kompos, sehingga bila diberikan pada tanah ikut andil dan

berperan sebagai agent pembangun kesuburan tanah, sebab arang mampu

meningkatkan pH tanah sekaligus memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah.

Oleh sebab itu Arkoba cocok dan tepat dikembangkan secara luas di Indonesia

mengingat 2/3 (66,67%) dari lahan pertanian maupun kehutanan berada dalam kondisi

masam (pH rendah), kritis dan marjinal akibat menurunnya kandungan bahan organik

tanah dimana tidak bisa digantikan perannya oleh pupuk kimia. Pengembangan

produksi Arkoba saat ini minimal dapat memenuhi konsumsi lokal serta mendongkrak

suksesnya program gerakan rehabilitasi hutan dan lahan (GERHAN) yang berlangsung

hingga tahun 2009 dan Go Organik 2010, serta yang tidak kalah pentingnya adalah

solusi tepat mengatasi persoalan limbah dan sampah kota.

Produk Arkoba ini dibuat dengan tujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan

limbah di sektor kehutanan dimana selama ini sebagai sumber polutan terutama serbuk

gergaji dari industri perkayuan. Selain itu juga karena volume limbah pada saat

pemanenan hutan masih tinggi. Oleh sebab itu teknologi Arkoba merupakan salah satu

solusi alternatif untuk mengurangi limbah, menaikkan efisiensi dan menurunkan tingkat

pencemaran. Selain itu Inovasi produk Arkoba dilatar belakangi oleh perbandingan dari

beberapa hasil uji coba pengamatan pertumbuhan tanaman yang ditanam pada beberapa

jenis media arang serbuk gergaji. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan pertumbuhan tanaman yang ditanam pada media campuran arang serbuk

gergaji dan kompos, sehingga sejak tahun 1999 kelompok peneliti Pengolahan Kimia

dan Energi Hasil Hutan (PKEHH) pada Puslitbang Hasil Hutan (P3HH) mulai

mengembangkan produk arang kompos dengan bahan baku utama arang adalah serbuk

Page 2: ARANG KOMPOS BIOAKTIF

gergaji, sedangkan bahan baku sekunder kompos dapat berasal dari limbah organik

pertanian, serasah mangium, serasah tusam, dan serasah campuran dari beberapa jenis

pohon.

2. Manfaat Arang kompos bioaktif

Arang kompos bioaktif dapat memacu perkembangan mikroorganisme tanah,

meningkatkan nilai kadar tukar kation (KTK) tanah, pH tanah pada tingkat yang

lebih sesuai bagi pertumbuhan tanaman, sehingga cocok untuk reklamasi lahan yang

mempunyai tingkat kesuburan dan keasaman tanah yang rendah. Arang kompos

bioaktif mempunyai sifat yang lebih baik dari kompos konvensional karena

keberadaan arang yang menyatu dalam kompos. Morfologi arang yang mempunyai

pori sangat efektif untuk mengikat dan menyimpan hara. Hara tersebut dilepaskan

secara perlahan sesuai dengan konsumsi dan kebutuhan tanaman (efek slow

release). Karenanya hara tersebut tidak mudah tercuci, lahan akan selalu berada

dalam kondisi siap pakai. Dari beberapa aplikasi arang kompos yang telah diuji

cobakan, baik di laboratorium, maupun di lapangan menunjukkan bahwa

pertumbuhan tanaman yang diberi arang kompos bioaktif meningkat hingga 2 kali

lipat dibanding dengan yang tidak diberi arang kompos.

Aplikasi arang kompos bioaktif pada tanaman pak choi, brokoli, dan wortel

secara tumpang sari dengan pinus di Ciloto, menunjukkan bahwa hasil dalam satuan

luas 400 m persegi, produksi meningkat 1, 5 kwintal, jika dibandingkan dengan

pupuk yang yang biasa digunakan oleh petani seperti pupuk bokasi, selain itu juga

mengurangi penggunaan pupuk kimia sebesar 40 % (Gambar 1 dan 2).

Gambar 1. Aplikasi Arang Kompos Bioaktif pada tanaman sayuran di bawah tegakan Pinus di Ciloto

Di desa Karyasari, Kabupaten Bogor, produksi arang kompos bio aktif difokuskan

untuk memacu produktivitas daun murbei untuk budidaya ulat sutera. Selain itu juga

Page 3: ARANG KOMPOS BIOAKTIF

diaplikasikan pada budidaya nilam, pepaya, dan tanaman Melaleuca bracteata. Hasil

yang diperoleh sangat meyakinkan, karena hanya dengan memberi arang kompos

bioaktif 0,5 kg/rumpun pada tanaman murbei yang berumur sekitar 10 bulan,

meningkatkan jumlah daun murbei sebesar lima kali lipat, selain meningkatkan kualitas

benang sutera yang dihasilkan.

Gambar 2. Aplikasi Arang Kompos Bioaktif pd tanaman Murbei, nilam, cabai dan pepaya di kampung Cibogo, Desa. Karyasari, Kecamatan. Leuwiliang, Kabupaten. Bogor.

Salah satu daerah yang menggunakan Arang Kompos untuk menunjang

program GERHAN 2003-2004 adalah Kabupaten Garut, yang telah mengembangkan

arang kompos sebanyak 360 ton sampai dengan bulan April 2004, dan hingga tahun

2008 kelompok ini telah melakukan produksi secara besar-besaran untuk memenuhi

kebutuhan GERHAN di Kabupaten Garut. Arang kompos yang dihasilkan juga

digunakan pada persemaian bibit, serta sebagian juga sudah diaplikasi di lapangan

dengan hasil yang memuaskan. Untuk itu bagi daerah-daerah lain yang akan

menggunakan arang kompos sebagai sarana penunjang program gerakan nasional

rehabilitasi hutan dan lahan (GNRHL) dapat mencontoh keberhasilan Kabupaten Garut.

Page 4: ARANG KOMPOS BIOAKTIF

Kegiatan tersebut langsung dikelola oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Garut bekerja

sama dengan Koperasi Lestari Dinas Kehutanan Kabupaten Garut (Gambar 3 dan 4).

Aplikasi arang kompos bioaktif sebagai campuran media tumbuh anakan jati di KRPH

Jembolo Utara (Jawa Tengah) selama 4 bulan menunjukkan bahwa pemberian arang

kompos bioaktif dari serbuk gergaji dapat meningkatkan tinggi dan jumlah anakan yang

hidup sebesar 100 %. Demikian juga pada percobaan penggunaan arang kompos

bioaktif pada anakan Gmelina, dimana hasil yang diperoleh dapat meningkatkan

pertambahan tinggi dan diamater batang tanaman masing-masing 2,2 dan 1,6 kali lebih

baik dibanding kontrol.

3. Pemanfaatan Arang Kompos Bioaktif di kabupaten Garut

Pemanfaatan Arang kompos bioaktif pada tanaman Kol di Cibeureum,

menunjukkan hasil yang bioaktif sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan produksi Kol

yang lebih besar dan lebih padat dengan kisaran berat 3-5 kg/buah. Padahal biasanya

maksimum hanya 2kg/buah (Gambar 3).

Gambar 3. Aplikasi Arang Kompos pada tanaman sayuran Kol

Penggunaan arang kompos bioaktif sebagai campuran media tanaman hias

(bunga ros/mawar dan algebra) sangat bagus. Efek yang ditunjukkan adalah selain

warna bunga dan daun lebih cerah dan tajam, juga lebih tahan (tidak mudah gugur),

bahkan jika dibiarkan kelopak bunga sama sekali tidak rontok sampai kering (Gambar

4).

Page 5: ARANG KOMPOS BIOAKTIF

Gambar 4. Aplikasi Arang kompos pada tanaman bunga

Pemanfaatan arang kompos bioaktif di lahan Gerhan di lokasi Ranca Salak, pada

tanaman Suren, tahun tanam 2004. Rata-rata tinggi tanaman yang ditanam pakai arang

kompos bioaktif sekitar 6 m dengan diameter kl 15-20 cm, sedangkan yang tidak pakai

arang kompos baru mencapai 3m.

Gambar 5. Aplikasi arang kompos bioaktif pd lahan Gerhan di lokasi Ranca Salak, Kab. Garut

Penggunaan arang kompos bioaktif pada tanaman tembakau hasilnya sangat

bagus. Tembakau yang ditanam dengan arang kompos bioaktif menghasilkan daun

rajangan seberat 7,5 ons, sedangkan yang tidak menggunakan arang kompos hanya

mempunyai berat 3 ons. Dengan demikian daun tembakau yang ditanam dengan arang

kompos bioaktif menhasilkan daun 2 kali lebih banyak dibanding daun tembakau yang

tanpa menggunakan arang kompos bioaktif. Pengeringan daun tembakau yang ditanam

dengan menggunakan arang kompos bioaktif juga lebih efisien, yaitu hanya perlu 3-4

Page 6: ARANG KOMPOS BIOAKTIF

hari pengeringan, sedangkan yang tidak menggunakan arang kompos bioaktif

memerlukan waktu lebih lama. Demikian juga aroma rajangan daun tembakau yang

ditanam dengan arang kompos bioaktif lebih tajam dibanding dengan aroma rajangan

daun yang tidak pakai arang kompos bioaktif.