36
ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KUMKM ( Menuju KUMKM 2020 - 2024) Jakarta, 5 Agustus 2019

ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KUMKM … Kebijakan dan Program... · (UMKM), mencapai 99.90% dari total unit usaha yang tersebar di seluruh negeri ini. Ini adalah usaha-usaha

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KUMKM(Menuju KUMKM 2020-2024)

Jakarta, 5 Agustus 2019

Penghargaan.Dosen Teladan I Kopertis Wilayah IV dan Finalis Dosen Teladan Nasional (1991). Satyalencana Kesetiaan 10Tahun (2000). Bakti Koperasi dari Menteri KUMKM sebagai Rektor IKOPIN (2011). Satya LencanaPembangunan bidang Perkoperasian dari Presiden RI sebagai Rektor IKOPIN (2012). Satyalencana Kesetian20 Tahun dari Presiden RI (2013).

PengalamanDeputi Kelembagaan Kementerian KUKM RI (2018-2019); Wakil Ketua Umum Dekopin (2015-2018); Staf Ahli Dewan Pertimbangan Presiden RI (2010-2014); Rektor IKOPIN (2007-2011); Universitas Pasundan, Pembantu Rektor II (2004-2008); Pembantu Rektor I (2003-2004); Ketua Lembaga Penelitian (1994-2004); Sekretaris Lembaga Penelitian (1991-1994); Sekprod Ekonomi Koperasi di FKIP (1985-1991); Anggota Komite Perencana Jabar (2009-2012); Profesor Assistent Waseda University (2008-2010); Waket Forum PT Perumahan di Kemenpera RI (2008-2010); Staf Ahli Ketua DPD RI (2007-2010); Ketua Korpri Kopertis Wilayah Jabar-Banten (2007-2010).

RULLY INDRAWAN. Sekretaris Kementerian KUKM RI.

Dosen PNS Kopertis Wilayah IV dpk di Unpas (gol IVE) Guru Besar (sejak 2001). Wadir Bidang AkademikPasca Sarjana Unpas, Ketua Dewan Penasehat Dekopinwil Jabar, Ketua Persatuan Guru Besar Indonesia Jabar,Dewan Pakar Paguyuban Pasundan.

OUTLINE

GAMBARAN PEREKONOMIAN NASIONALI

III

PERANAN PENTING UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONALII

KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KUMKMIV

VKUKM ORIENTASI EKSPOR (PROGRAM DAN KEGIATAN STRATEGIS

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2020-2024)

POTENSI DAN GAMBARAN KUMKM

I. GAMBARAN PEREKONOMIAN NASIONAL

Problem Struktural

Pertumbuhan ekonomi melambat1

CAD melebar2

BOP defisit3

Neraca perdagangan defisit4

Inequality masih tinggi5

Job creation terbatas dan tak

berkualitas6

Gambaran Struktur Pelaku Ekonomi dan Proporsi Kekayaan

Nasional di Indonesia saat ini

Telah terjadi ketidakadilan dalam pembagian kue ekonomi

Dengan struktur seperti ini, sejak 2014, Indonesia terjebak dalam pertumbuhan 5%

5% Growth Trap!!!

Sumber:

* Kementerian Koperasi dan UKM (2017)

** Statistik Kredit UMKM, Bank Indonesia

*** Global Wealth Databook Credit Suisse

Pelaku EkonomiKomposisi

Pelaku*

Serapan

Tenaga

Kerja*

Kontribusi

thd PDB*

Distribusi

Pembiayaan

Perbankan*

1 2 3 4 5

Large Enterprises 0,01% 3% 40% 80%

Micro, Small and

Medium Enterprises99,99% 97% 60% 20%

46,6

65,4

75,3

20

40

60

80

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Proporsi Kekayaan Nasional yang dikuasi oleh 1%, 5% dan 10% Rumah Tangga (%)***

5

Fact: Keterlibatan Sektor UKM Indonesia dalam Rantai Nilai Global Masih Sangat Rendah

Dari 5 (lima) negara terpilih, keterlibatan sektor UKM Indonesia dalam rantai nilai global paling rendah.

Hanya 6,3 persen dari total UKM yang ada di Indonesia yang mampu terlibat dalam rantai perdagangan

di wilayah Asia Tenggara.

Sumber: Wignaraja , G., (2013), “Can SMEs particapate in global production networks”, in Elms, D., and Low P., (ed) Global Value Chains in a Changing World, World Trade Organization:

Geneva

22

46,2

29,6

20,1

6,3

21,4

72,1

82,4

91,1

51,1 52

64,6

Seluruh NegaraTerpilih

Malaysia Thailand Filipina Indonesia Vietnam

Peran UKM dalam Rantai Nilai Global (GVC) di Wilayah Asia Tenggara

Persentase UKM yang terlibatdalam GVC

Persentase Perusahaan Besaryang terlibat dalam GVC

6

Fact : Kontribusi Sektor UMKM terhadap Ekspor Nasional di Indonesia Masih RendahDibandingkan Negara Lain

55,90%

53,80%

40,00%

33,70%

30,90%

29,50%

25,00%

20,00%

20,00%

20,00%

19,00%

15,80%

11,30%

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00%

Jerman

Jepang

India

Amerika Serikat

Korea Selatan

Thailand

Pakistan

Filipina

Vietnam

Sri Lanka

Malaysia

Indonesia

Bangladesh

Kontribusi Sektor UMKM terhadap EksporNasional

Defisit neraca perdagangan yang terjadi pada

2018 menuntut pemerintah untuk melakukan

langkah strategis agar kondisi ekonomi nasional

lebih stabil. Salah satu langkah yang bias

dilakukan oleh pemerintah adalah dengan

mendorong kegiatan ekspor produk pelaku

usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM).

Namun faktanya, kontribusi UMKM terhadap

ekspor nasional masih rendah yaitu sebesar

15.80% atau sekitar US$23 miliar dari total

ekspor nonmigas. Angka tersebut juga lebih

rendah dibandingkan dengan negara Asean

lainnya seperti Vietnam 20.00% dan Thailand

29.50%

Sumber : Yoshino dan Wignaraja (2015)

7

Fact : Masih Rendahnya Kucuran Kredit yang Ditujukan untuk Sektor UMKM

21,7721,44

19,87

18,9

20,31

19,89 19,9820,28

19,63

17

17,5

18

18,5

19

19,5

20

20,5

21

21,5

22

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Sep-18

Kredit UMKM terhadap Total Kredit Perbankan (%)

Indonesia memiliki sekitar 58 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah

(UMKM), mencapai 99.90% dari total unit usaha yang tersebar di seluruh negeri

ini. Ini adalah usaha-usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh para petani, nelayan,

perempuan di pelosok daerah, tukang sayur di pasar tradisional dan

semacamnya. Banyak diantara mereka yang belum memiliki akses pinjaman ke

bank.

Terkonsentrasinya pelaku ekonomi di sektor ini tidak serta merta diikuti dengan

kucuran kredit yang mencukupi. Dari Rp 5.300 triliun total kredit yang dikucurkan

oleh bank umum di Indonesia tahun lalu, kurang dari 20 persen atau sekitar Rp

1.000 triliun saja yang ditujukan bagi UMKM.

Pemberian kredit masih didominasi oleh Bank Umum Nasional, yang

memang telah diinstrusikan oleh Pemerintah untuk lebih memperhatikan UKM

melalui isntrumen kebijakan ekonomi “Paket 4”. Perbankan lain, terutama

Bank Asing perlu didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pemberian

permodalan bagi UMKM dan mempermudah proses administrasinya agar

UMKM mampu meningkatkan kapasitas usahanya.

Sumber : Statistik Kredit UMKM, Bank Indonesia (diolah), data per September 2018; https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150512151359-78-52811/50-juta-ukm-masuk-daftar-negatif-kredit-

perbankan?

KeteranganPenyaluran Kredit UMKM

(Miliar Rp)Persentase

Bank Persero (BUMN) 536,924.30 51.70%

Bank Swasta Nasional Devisa 318,208.60 30.70%

Bank Swasta Nasional Non

Devisa46,526.50 4.50%

BPD 75,872.10 7.30%

Bank Campuran 6,686.70 0.60%

Bank Asing 967.2 0.10%

BPR-BPRS 52,433.80 5.10%

Total 1,037,619.10 100%

8

II. PERANAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL

Finding: Dampak Simulasi Mendorong Omset UMKM

Jika pemerintah fokus mendorong kenaikan omset UMKM, dengan target kenaikan omset usaha mikro

sebesar 30%, usaha kecil sekitar 10% maka perekonomian nasional setidaknya dapat tumbuh 7%,

bahkan mencapai 9% (yoy).

Kenaikan

Omset

Omset Akhir

(Rp Juta)

PDB Harga Berlaku

(Rp. Triliun)

2 3 4 5 6 7

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 62.922.617 7.705 122 30% 147 9.246

- Usaha Mikro (Umi) 62.106.900 4.728 76 10% 99 6.146

- Usaha Kecil (UK) 757.090 1.234 1.630 0% 1.793 1.358

- Usaha Menengah (UM) 58.627 1.742 29.721 0% 29.721 1.742

Usaha Besar (UB) 5.460 5.136 940.700 940.700 5.136

Total 62.928.077 12.841 204 229 14.383

Pertumbuhan PDB Nominal 12%

Pertumbuhan PDB Rill 7%

Kelompok Usaha Unit UsahaPDB Harga Berlaku

(Rp. Triliun)

Rata-rata Omset

Per Unit Usaha

(Rp Juta)

Simulasi Kenaikan Omset UMKM

1

Sumber: Hasil analisis KLEIN terhadap data Kementerian KUKM (2017)

Catatan:

Kenaikan rata-rata omset usaha mikro sebesar 300% setara dengan kenaikan omset sekitar Rp.23 juta per tahun atau sebesar Rp.63 ribu/hari

Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah menurut UU Nomor 20 Tahun 2008, tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Mikro : omset per tahun sampai dengan Rp.300 juta

Kecil : omset per tahun lebih dari Rp.300 juta s.d. Rp.2,5 miliar

Menengah : omset per tahun lebih dari Rp.2,5 miliar s.d Rp.50 miliar9

Finding: Dampak Kenaikan UMKM Naik Kelas terhadap Perekonomian

Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong UMKM naik kelas. Jika 10% saja dari UMKM

yang ada mengalami kenaikan kelas, hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional

tembus 7%, bahkan mencapai 9,3% (yoy).

Sumber: Hasil analisis terhadap data Kementerian KUKM (2017)

Jumlah Unit

Usaha Pindah

Kelas

Jumlah Unit

Usaha Akhir

PDB Harga Berlaku

(Rp. Triliun)

2 3 4 5 6 7

A Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 62.922.617 7.705 122 6.292.262 62.916.754 8.987

- Usaha Mikro (Umi) 62.106.900 4.728 76 6.210.690 55.896.210 4.255

- Usaha Kecil (UK) 757.090 1.234 1.630 75.709 6.892.071 2.974

- Usaha Menengah (UM) 58.627 1.742 29.721 5.863 128.473 1.757

B Usaha Besar (UB) 5.460 5.136 940.700 11.323 5.429

Total 62.928.077 12.841 204 6.292.262 62.928.077 14.416

Pertumbuhan PDB Nominal 12,3%

Pertumbuhan PDB Rill 7,3%

Kelompok Usaha Unit UsahaPDB Harga Berlaku

(Rp. Triliun)

Rata-rata Omset

Per Unit Usaha

(Rp Juta)

Simulasi Kenaikan UMKM Naik Kelas

Sebanyak 10%

1

11

Finding: Dampak Kenaikan UMKM Naik Kelas terhadap Tingkat Kemiskinan dan Ketimpangan

Upaya peningkatan kapasitas UMKM secara signifikan dapat mendorong tingkat pendapatan rumah

tangga masyarakat golongan menengah kebawah dan pada akhirnya dapat mengurangi tingkat

kemiskinan dan mempersempit kesenjangan yan terjadi.

Sumber: Hasil Simulasi menggunakan SUSENAS Maret 2018

Keterangan:

Kondisi Awal : Kondisi Maret 2018

Hasil Simulasi : Simulasi UMKM naik kelas yang mendorong kenaikan pendapatn rumah tangga yang terkait kegiatan UMKM

Dengan mendorong UMKM naik kelas dapat mengurangi tingkat kemiskinan sekitar 20% atau setara

dengan mengeluarkan 5 juta orang dari kemiskinan. Selain itu, UMKM naik kelas dapat mengurangi

ketimpangan sekitar 4%.

Kondisi Awal Hasil Simulasi Kondisi Awal Hasil Simulasi

Perkotaan 7,02 5,49 0,401 0,386

Perdesaan 13,2 10,55 0,324 0,315

Nasional 9,82 7,79 0,389 0,376

Tingkat Kemiskinan (%) Koefisien Gini

12

III. POTENSI DAN GAMBARAN KUMKM

Source: Statistic Indonesia 20160,28 %

0,35 %

2,45 %

1,33 %

2,21 %

5,45 %

2,49 %

1,08 %

9,16 %

1,69 %

3,47 %

3,51 %

22,75

%

11,97

%

31,81

%Perdagangan

Akomodasi dan Makanan

Minuman

Industri

Transportasi & Pergudangan

Jasa Lainnya

Informasi dan Komunikasi

Pendidikan

Properti

Layanan Perusahaan

Jasa Konstruksi

Layanan Sosial dan Kesehatan

Pertambangan

Jasa Keuangan & Asuransi

Air

Listrik & Gas

Distribusi Sektor UKM dan Tenaga Kerja

UKM menurut hasil SE 2016

0,13 %

0,36 %

0,56 %

0,65 %

0,91 %

0,97 %

1,44 %

1,48 %

2,32 %

2,42 %

4,35 %

5,00 %

16,53

%

16,72

%

46,17 %

Distribusi Sektor Distribusi TK

Sumber: Sensus Ekonomi BPS 2016

Profil UKM di Indonesia KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

REPUBLIK INDONESIA

97% total tenaga kerja

99% total lapangan kerja

60,34 % total PDB

Nasional

14,17% total ekspor

58,18% total investasi

Aset >Rp 500 juta – 10 milyar

Omset >Rp 2,5 milyar – 50 milyar

Aset >Rp 50 juta – 500 juta

Omset >Rp 300 juta – 2,5 milyar

Aset maksimum Rp 50 juta

Omset maksimum Rp 300 juta

Mikro

Kecil

Menengah

5.550 unitBesar

60.702 unit

783.132 unit

63.5 juta unit

Kontribusi UMKM dalam Angka

Definisi UMKM sesuai

Undang-Undang No. 20/2008

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM – 2018

Struktur Usaha di Indonesia

14

Sebaran Koperasi Aktif Berdasarkan Wilayah Keanggotaan

TOTAL KOPERASI

Kemenkop &UKM

Dinas Provinsi

Dinas Kab/Kota

Dinas Provinsi+

Kab/Kota

100%

126.343 Unit

0,60%

756 Unit

3,70%

4.672 Unit

95,70%

120.915 Unit

99,40%

125.587 Unit

Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 2019 15

Jenis Koperasi

3.885 ; 3,07%

74.468 ; 58,94%

2.950 ; 2,33%

26.549 21,01%

18.491 14,64%

Jasa

Konsumen

Pemasaran

Produsen

Simpan Pinjam

126.343

Unit

Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 2019

16

Kop.

Wa

nita

Kop.

Se

rba U

saha

Kop.

Pe

ga

wai N

ege

ri (

KP

RI)

Kop.

Sim

pa

n P

inja

m

Kopka

r

Kop.

Sim

pa

n P

inja

m d

an

KU

D

Kop.

Pe

rtan

ian

Kop.

An

gka

tan D

ara

t

Kop.

Nela

yan

Kop.

Pe

rkeb

un

an

Kopp

on

tren

Kop.

Ke

po

lisia

n

Kop.

Pa

sar

Kop.

Wre

da

tam

a

Kop.

La

inn

ya

Kop.

Pe

pa

bri

Kop.

An

gku

tan D

ara

t

Kop.

Pe

rum

ah

an

Kopin

kra

Kop.

Se

kun

de

r

Kop.

Pe

tern

aka

n

Kop.

An

gka

tan U

dara

Kop.

An

gka

tan L

aut

Kop.

Pro

fesi

Kop.

Ve

tera

n

Kop.

Mah

asis

wa

Kopti

Kop.

Pe

da

ga

ng

Kaki L

ima

Kop.

Ke

hu

tana

n

Kop.

Pe

mud

a

Kop.

Telk

om

Kop.

Pe

rtam

ban

ga

n

Kop.

Wis

ata

Kop.

An

gku

tan L

aut

Kopra

Kop.

Lis

trik

Ped

esaa

n

Kop.

An

gku

tan P

enye

be

ran

ga

n

K.B

.P.R

Kop.

An

gku

tan U

dara

Kop.

Ten

ag

a K

erja

Bon

gka

r…

Kop.

Jam

u G

endo

ng

Kop.

An

gku

tan S

ung

ai

Kope

rasi A

sura

nsi In

don

esia

Kelompok Koperasi

Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 201917

Sektor Usaha Koperasi

0

8000

16000

Adm

Pe

meri

nta

han

,…

Ind

ustr

i P

eng

ola

ha

n

Info

rmasi da

n K

om

un

ikasi

Jasa

Kese

ha

tan d

an K

eg

iata

n…

Jasa

Keu

an

ga

n d

an A

su

ran

si

Peng

ad

aa

n A

ir, P

en

g…

Jasa

Lain

nya

Jasa

Pen

did

ikan

Jasa

Peru

sah

aa

n

Konstr

uksi

Tra

nspo

rtasi da

n P

erg

ud

an

gan

Peng

ad

aa

n L

istr

ik d

an G

as

Penye

dia

an

Akom

oda

si da

n…

Perd

ag

an

gan

Be

sa

r da

n…

Pert

am

ban

ga

n d

an P

eng

ga

lian

Pert

an

ian

, K

eh

uta

nan

dan

Real E

sta

t

12 6301962

27

56017

37

36911

28197 67 701 89

16150

1031183

12290

11

Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 201918

IV. KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KUMKM

REORIENTASI

Reformasi Total Koperasi

PENGEMBANGAN

REHABILITASI

Penurunan Suku Bunga KUR

7%

2018

22% 12% 9%

2014 2015 2017

Suku Bunga KUR turun sejak tahun 2014

sebesar 22% menjadi 12% pada tahun 2015 dan

turun sebesar 9% pada tahun 2017 serta padatahun 2018 turun kembali menjadi 7%.

21

Penurunan Tarif Pajak UMKM Dan Koperasi

Tahun 2018 tarif PPh Final UMKM turun

dari 1% menjadi 0,5% bagi UMKM termasuk

koperasi yang memiliki omset/peredaran bruto maksimal

sebesar Rp.4,8 miliar per tahun.

22

23

Meningkatkan Daya Saing UMKM Melalui Kewirausahaan

1,65%

2014 2017

3,1 %

Tingkat RasioKewirausahaan tahun2014 sebesar 1,65% meningkat padatahun 2017 menjadi3,1% dan padatahun 2018 diproyeksikanmeningkat > 5%.

Kontribusi Koperasi Terhadap PDB Nasional

1,71%

2014 2018

5,1%

Reformasi Total Koperasi

telah berhasil meningkatkan

PDB Koperasi terhadap PDB

Nasional. PDB koperasi

sampai tahun 2014 sebesar

1,71% kemudian meningkat

menjadi 3,99% tahun 2016

dan pada tahun 2018

meningkat menjadi 5,1%.

24

Munculnya Koperasi skala Besar

• Koperasi Penyalur KUR

• Koperasi Ranking Dunia

• Koperasi Masuk Bursa Efek

• Koperasi berbasis Digital

• Koperasi dengan Layanan Usaha menyebar

• Cooperative Intercorporated

V. KUKM ORIENTASI EKSPOR

(PROGRAM DAN KEGIATAN STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2020-2024)

Peran KUKM Menekan Defisit Neraca Perdagangan KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

REPUBLIK INDONESIA

Tumpuan produksi tidak hanya pada ekspor produk pertanian bahan mentah namunsudah diolah sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi.Pertumbuhan produksi tahunan industri mikro dan kecil mencapai 3,92% untukmakanan dan 7,70% untuk minuman. Sektor ini juga memberikan kontribusi terbesarpada ekonomi kreatif dengan kontribusi 41,69%.

Industri pengolahan berbasis pertanian di pedesaan

01

Meningkatkan ekspor melalui peningkatan produk unggulan desa melalui OVOP (One Village One Product) yang terintegrasi dengan industri pariwisata

Pariwisata

• Makanan dan MinumanMemberikan Kontribusi terbesar pertama pada ekonomi kreatif dengan kontribusi 41,69%

• Fashion (muslim, berbasis budaya dan lokal serta perhiasan)Memberikan kontribusi kedua terbesar pada ekonomi kreatif dengan 18,15%% . Indonesia masuk dalam 10 besar negara pengekspor perhiasan di dunia dengan

pangsa pasar mencapai 4%. • Furnitur dan craft (Kriya)

Memberikan kontribusi ketigs terbesar pada ekonomi kreatif dengan kontribusi 15,70%.

Peningkatan Produk Ekspor UKM

02

03

04 Optimalisasi Ekspor ke Pasar Non Tradisional

Hilirisasi dan Perdagangan Komoditi Rakyat

Hilirisasi produk lokal dan perdagangan

antar daerah ini akan menciptakan sirkular

ekonomi dan percepatan

pembangunan didaerah yang saling

membutuhkan.

PerencanaanPembangunganwilayah secara

terintegrasi.

Fokus dan kompetensipada produk sesuai

dengan sumber daya yang dimiliki baik dari

sumber daya alam maupun sumber daya

manusia.

Tumbuhkan industridi daerah yangtentunya akan

terjadi penciptaanlapangan kerja bagimasyarakat lokal.

Pengembanganhilirisasi

(industrialisasi) pertanian untukmeningkatkan

ekonomi di perdesaan.

Kementerian Koperasidan UKM turut terlibatdalam meningkatkanpendapatan petani

sekaligus meningkatkanekonomi di pedesaan.

Tantangan UKM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

REPUBLIK INDONESIA

Industri Pengolahan

Pemasaran

TantanganUKM

PerubahanMindset

Pendampingan

Pembiayaan

Market Intelligence

KerjasamaDengan Pusat

Riset

KonsolidasiKargo

SDM

KonsolidasiLahan

Pertanian

Sinergi Program Pembiayaan UMKM Berorientasi Ekspor

dengan

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia / Indonesia EXIMBANK

(2010 - 2017)

LPEI adalah Lembaga Non Bank merupakan transformasidari Bank Ekspor Indonesia

Pemerintah mendirikan LPEI

berdasarkan UU No. 2 Tahun 2009

tanggal 12 Januari 2009

Melaksanakan Pembiayaan Ekspor

Nasional dalam bentuk pembiayaan,

penjaminan, dan / atau asuransi

serta jasa konsultasi yang terkait

dengan ekspor

Kesepahaman Bersama antara Kemen KUKM denganLPEI

Nomor : 06/SKB/Dep.3/III/2010 dan

026/KSB/03/2010 Tanggal 4 Maret

2010 tentang Fasilitasi, Pembiayaan,

Penjaminan, Asuransi, dan Jasa

Konsultasi Ekspor bagi Usaha Kecil,

Menengah dan Koperasi pelaku

Ekspor.

Bentuk KesepahamanBersama

Memberikan Bimbingan Teknis dalam

rangka peningkatan kapasitas KUKM

yang berorientasi ekspor untuk

memperoleh akses pembiayaan,

penjaminan dan asuransi ekspor

30

Hasil Sinergi Program Dengan LPEI

Realisasi Pembiayaan LPEI Kepada 13 KUKM

Nilai Kredit Rp. 62.005.000.000

NO KOPERASI/UKM PROV/KAB/ KOTA KOMODITAS JUMLAH REALISASI (Rp)

1 KSU Lepo Gayo / Soagee Gayo Coffee Aceh Kopi 3.000.000.000

2 UD Weh Jernih Aceh Kopi 13.000.000.000

3 Koptan Telaga Sakinah Aceh Kopi 3.000.000.000

4 KSU Bies Utama Aceh Kopi 2.500.000.000

5 PD. Syukestex Pekalongan Garment & Textil 4.930.000.000

6 Koperasi Agroniaga Makassar Rumput Laut 1.500.000.000

7 Koperasi Tunas Harapan Makassar Rumput Laut 100.000.000

8 PT. Nirwana Segara Sidoarjo Pengalengan Rajungan 5.000.000.000

9 PT. Putri Jaya Makasar Rumput laut 2.600.000.000

10 CV. Persada Semesta Makasar Rumput Laut 2.200.000.000

11 UD. Abon Kepala Sapi DIY Makanan 75.000.000

12 Fitri Modiste DIY Handycraft 100.000.000

13 Usaha Menengah Aneka Sinindo DIY Briket 24.000.000.000

Total 62.005.000.000

31

Revitalisasi Internal KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

REPUBLIK INDONESIA

Kelembagaan

•Perkuatan fungsihubungan kelembagaandan pendampingan

Pembinaan SDM

•Revitalisasi sistempembinaan

Restrukrisasi Usaha

•Penguatan hubunganHorizontal

Pembiayaan

•Penguatan aksessumber pembiayaan

Propasar

•Penguatan Hubunganvertikal

Kesekretariatan

•Penguatan Data danMutu Perencanaan

LPDB

LLP

Rp 1.500.000.000.000,-(Satu Trilyun Lima Ratus Milyar Rupiah)

KONVENSIONAL

Rp 975 Milyar

SYARIAH

Rp 525 Milyar

Target Penyaluran 2019

BUKAN DANA HIBAH/BANSOS

4,5% 5% 7% 60:40

Tarif Maksimal Pembiayaan LPDB-KUMKM

NAWACITA•Pertanian

•Perikanan

•Perkebunan

SEKTOR Rill•KUMK Sektor Manufaktur

• Industri Kreatif

•Kerajinan SIMPAN PINJAM

•Koperasi Simpan Pinjam

•LKB(Bank Umum,BPS/BPR)

•LKBB (Multifinance/Modal Ventura/Fintech)

•BLUD

SYARIAH•Koperasi Syariah(KSPPS/USPPS)

•LKB Syariah (BUS,BPRS, BPD Syariah))

•LKBB Syariah (PBMT Ventura)

•Tarif Pembiayaan Syariah (PMK 75/2011). Tarif PembiayaanSyariah di tetapkan dengan akadMudharabah dan akadMurabahah.

SUKU BUNGA SUKU BUNGA SUKU BUNGA BAGI HASIL

PEMASARANPENGOLAHANKOMODITAS

Korporasi /Industrialisasi Koperasi

Asdep Pemasaran

KUKMPERUSAHAAN BESAR /PARTNER STRATEGIS

IIII

• Pameran DN/LN• Bimbingan E-commerce• Pasar Tematik• PKL / Dukungan Rest Area

Asdep Stanfikat

• Fasilitasi ISO• Fasilitasi HACCP• Fasilitasi Merek• Fasilitasi Halal

Asdep Pertanian & Perkebunan

Industri & Jasa

2 3

4 5

II

• Pertanian, Perkebunan Pertanian (Beras) Perkebunan (Kelapa)

Perikanan Mozarella

• Perikanan, Peternakan • Industri, Jasa Komponen OVOP

• Layanan Promosi Online

• Layanan Promosi Offline (Product Gallery & Pameran)

LLP KUKM

6

Perikanan & Peternakan

Strategi Kemitraan Komprehensif dan Inklusif KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

REPUBLIK INDONESIA

Company /

Private Sector

Academia /

University

Financial

InstitutionsNGO /

Associations

Outcome yang

Diharapkan

1. Memperkuat produk

UMKM di pasar domestik

2. Peningkatan Ekspor

Langsung oleh Koperasi

dan UMKM

3. Peningkatan Partisipasi

Koperasi dan UMKM

dalam Global Value Chain

(GVC)

Peningkatan GDP KUKM

dalam ekspor nasional

Dep. Kelembagaan Dep. Pembiayaan Dep. RU

1. Pendamping Koperasi

2. Penyuluh Koperasi

3. Hub kelembagaan

1. Kredit Usaha Rakyat

2. Skema Kredit Investasi

3. Pembiayaan Ekspor

1. PLUT

2. Pendamping UKM

3. Hub L/K

Dep. Pengawasan

1. Pengawasan Koperasi

2. Kerjasama Fungsional

Dep. SDM

1. Reorientasi Sistem

2. Kewirausahaan

3. Kewirakoperasian

LPDB

1. Pembiayaan Koperasi

yang berdampak pada

UMKM

1

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKMREPUBLIK INDONESIA

@KemenkopUKMwww.kemenkopukm.go.id KemenkopUKM

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4 Kuningan Jakarta 12940, Indonesia

Telepon / Fax : (62-21) 52892813

TERIMA KASIH