39
APLIKASI TEKNOLOGI DALAM PELAKSANAAN PERAN BIDAN PADA ASUHAN KEHAMILAN Kelompok 4 Dwi amanda Fitri arsionita Imas siti masriah Nurul syafiqoh Mar’atus sholiha Piksi susanti Ruby aditia Sitti Suraidza Mustikasari Syifa urrohmah Titi puspitasari

Aplikasi Teknologi Dalam Pelaksanaan Peran Bidan Pada Asuhan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aplikasi teknologi dalam ilmu kebidanan

Citation preview

  • APLIKASI TEKNOLOGI DALAM PELAKSANAAN PERAN BIDAN PADA ASUHAN KEHAMILAN

    Kelompok 4Dwi amandaFitri arsionitaImas siti masriahNurul syafiqohMaratus sholihaPiksi susantiRuby aditiaSitti Suraidza MustikasariSyifa urrohmahTiti puspitasari

  • CTG (CARDIOTOCOGRAPHY)

    PENGERTIAN CTGCTG atau juga disebut Fetal Monitor adalah alat yang digunakan untuk memeriksa kondisi kesehatan janin dengan mengukur DJJ pada saat kontraksi maupun tidak. Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi.

  • Contoh gambar ctg

  • Indikasi yang terdiri dari : IbuPre-eklampsia-eklampsiaKetuban pecahDiabetes melitusKehamilan 40 minggujaninPertumbuhan janin terhambat (PJT)Gerakan janin berkurangSuspek lilitan tali pusatAritmia, bradikardi, atau takikardi janinHidrops fetalisKelainan presentasi, termasuk pasca versi luar.Mekoneum dalam cairan ketuban

  • SYARAT PEMERIKSAAN CTG

    Usia kehamilan 28 minggu.Ada persetujuan tindak medik dari pasien (secara lisan). Punktum maksimum denyut jantung janin (DJJ) diketahui.Prosedur pemasangan alat dan pengisian data pada komputer sesuai buku petunjuk dari pabrik.

  • Langkah - langkah(Informed Consent) Kosongkan kandung kencing.Periksa kesadaran dan TTVIbu tidur terlentang, namun jika ad tanda gawat janin ibu tidur miring ke kiri dan diberi oksigen.Tentukan puntum maksimum dengan cara leopold.Hitung djj dalam satu menit. Sebelum dan sesudah segera setelah kontraksi.

  • Pasang transduser untuk tokometri di daerah fundus uteri dan DJJ di daerah punktum maksimum.Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin terasa bergerak, pencet bel yang telah disediakan dan hitung berapa gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu selama perekaman CTG.Hidupkan komputer dan Kardiotokograf.Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin dan hasil yang ingin dicapai).

  • Lakukan pencetakkan hasil rekaman CTG.Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data untuk rumah sakit).Matikan komputer dan mesin kardiotokograf. Bersihkan dan rapikan kembali alat pada tempatnya.Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai.Berikan hasil rekaman CTG kepada dokter penanggung jawab atau paramedik membantu membacakan hasi interpretasi komputer secara lengkap kepada dokterPARAMEDIK (BIDAN) DILARANG MEMBERIKAN INTERPRETASI HASIL CTG KEPADA PASIEN

  • 2 . SEKSIO CESAREA

    Suatu persalinan buatan, di mana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim.

  • Indikasi

    Indikasi ibuDisproporsi sefalopelvikPelvis kecil atau malformasiBekas seksio sesarea dengan indikasi disproporsi sefalopelvikDisfungsi uterusDistosia jaringan lunakPlasenta previa

  • Indikasi janinJanin sangat besarGawat janinLetak lintangPresentasi bokong pada primigravidaDouble footling breech

  • Jenis SC

    Seksio sesarea klasikSeksio sesarea transperitoneal profundaSeksio sesarea diikuti dengan histerektomiSeksio sesarea ekstraperitonea

  • Syarat dan Persiapan

    Kaji ulang indikasi.Melakukan konseling risiko dan keuntungan seksio sesarea dibandingkan persalinan pervaginam. Catat indikasi dan hasil konseling.Seksio sesarea elektif dilakukan pada usia kehamilan di atas 38 minggu.Informed consentAdakah riwayat medis dan pembedahan, riwayat alergi obat dan makanan, dan riwayat pembiusan pada operasi sebelumnya.

  • Langkah-langkah

    Periksa ulang denyut jantung janin dan presentasi janin.Lakukan tindakan PI.Berikan antibiotika profilaksis sebelum operasiDapat digunakan anestesia lokal, ketamin, anestesia spinal, atau anestesia umum.Anestesi spinal merupakan pilihan utama. Pasang infus.Jika kepala bayi telah masuk panggul, lakukan tindakan antisepsis pada vagina.

  • Menyaatat PerutSayatan perut dapat secara Pfannenstiel atau mediana, dari kulit sampai fasia.Setelah fasia disayat 2-3 cm, insisi fasia diperluas dengan gunting.Pisahkan muskulus rektus abdominis dengan jari atau gunting.Buka peritoneum dekat umbilikus dengan jari.Retraktor dipasang di atas tulang pubis.Pakailah pinset untuk memegang plika vesiko uterina dan buatlah insisi dengan gunting ke lateral.Pisahkan vesika urinaria dan dorong ke bawah secara tumpul dengan jari-jari

  • Jika kepala bayi telah masuk panggul, mintalah seorang asisten untuk mendorongnya ke atas secara hati-hati.Lakukan penghisapan pada mulut dan hidung bayi, kemudian lahirkan badan dan seluruh tubuh.Inisiasi Menyusui Dini pada bayi dapat dilakukan bila tidak terdapat kontraindikasi.Berikan oksitosin 10 unit dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) 60 tetes/ menit selama 1-2 jam.Plasenta dan selaput dilahirkan dengan tarikan hati-hati pada tali pusat. Eksplorasi ke dalam kavum uteri untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang tertinggal.

  • MENUTUP INSISI

    Jepit tepi luka insisi pada segmen bawah uterus dengan klem Fenster, terutama pada kedua ujung luka. Perhatikan adanya robekan atau cedera pada vesika urinaria.Dilakukan jahitan hemostasis secara jelujur dengan catgut kromik no. 0 atau poliglikolik.

  • Jika masih ada perdarahan dari tempat insisi, lakukan jahitan simpul 8. menutup PerutYakinkan tidak ada perdarahan lagi dari insisi uterus dan kontraksi uterus baik.Fasia abdominalis dijahit jelujur dengan catgut kromik no. 0 atau poliglikolik.Apabila tidak ada tanda-tanda infeksi, kulit dijahit dengan nilon atau catgut kromik secara subkutikuler.

  • Masalah yang dapat Dialami Sewaktu Pembedahan Perdarahan terus berlanjutBayi sungsangPerawatan PascatindakanCATATAN: Perhatikan kondisi pasien selama tindakan dan pasca persalinan. Komplikasi yang dapat timbul adalah: Perdarahan Infeksi Cidera pada janin Cidera pembuluh darah Cidera kandung kemih atau saluran gastrointestinal Emboli air ketuban Perawatan selama rawat inap

  • 3 ForcepEkstraksi forceps adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan suatu tarikan cunam yang dipasang pada kepalanya. (Hanifa W 1991: 88)

  • KLASIFIKASI EKSTRASI FORCEP

    Pada tahun 1988, ACOG mengeluarkan klasifikasi ekstraksi forsep, yaitu :1.Outlet Forsepa.Skalp terlihat pada introitus tanpa memisahkan labiab. Kepala bayi telah mencapai dasar panggulc.Sutura sagitalis pada posisi anteroposterior atau ubun-ubun kecil kiri/kanan depan atau belakangd.Kepala bayi pada perineumRotasi kurang dari 45 derajat

  • 2.LowForsepa.Kepala pada station>+2, namun tidak pada dasar panggulb.Rotasi kurang dari 45 derajat (ubun-ubun kecil kiri/kanan depan atau kiri/kanan belakang atau belakang)c.Rotasi lebih dari 45 derajat3. Midforsepa. Station diatas +2 namun kepala engaged4.Higha.Tidak dimasukkan kedalam klasifikasi

  • INDIKASI

    Ruptura uteri mengancamAdanya oedema pada vagina atau vulvaAdanya tanda-tanda infeksiEklamsi yang mengancamIndikasi pinard, yaitu kepala sudah di H IV, pembukaan cervix lengkap, ketuban sudah pecah atau 2jam mengedan janin belum lahir jugaPartus tidak maju-majuIbu-ibu yang sudah kehabisan tenaga

  • Janin

    DJJ cepat takhikardi 160 kali per menit dan tidak teraturDJJ menjadi lambat bradhikardi 160 kali per menit danidak teraturAdanya mekonium (pada janin letak kepala) Prolapsus funikulli, walaupun keadaan anak masih baik

  • SYARAT DILAKUKAN EKSTRAKSI FORCEP 1.Kepala janin engaged 2.Selaput ketuban telah pecah 3.Pembukaan lengkap 4.Anak hidup termasuk keadaan gawat janin 5.Penurunan H III atau H III- H IV ( puskesmas H IV atau dasar panggul) 6.Kontraksi baik 7.Ibu tidak gelisah atau kooperatif

  • 8. Terdapat anestesi yang sesuai9. Operator mempunyai ketrampilan dan pengetahuan mengenai peralatan10. Adanya kemauan untuk membatalkan tindakan bila ekstraksi forsep tidak lancar11. Informed consent baik oral meskipun lebih baik tertulis

  • TEKNIK EKSTRAKSI FORCEP

    Pasien diposisikan dalam posisi litotomi, Vulva dan perineum diberikan solusi antiseptik yang cukup. Kosongkan kandung kemih. Tujuan aplikasi forsep adalah untuk mencakup kepala secara simetris. Bilah forsep harus terpasang secara simetris pada sisi kepala bayi

  • Penilaian untuk aplikasi forsep yang tepat adalah :1.Sutura sagitalis tegak lurus dengan plana forsep2.Ubun-ubun kecil berada satu jari diatas dari plana forsep, dan mempunyai jarak yang sama dari kedua sisi bilah3.Jika bilah yang dipakai merupakan yang fenstrated, fensetrasi hanya satu jari didepan dari kepala bayi

  • KOMPLIKASI

    Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dapat berupa:PerdarahanInfeksiKomplikasi segera pada bayiAsfiksiaTrauma

  • 4 Vakum ekstraksi

    Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vacum) di kepalanya. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1; 331)

  • .Alat-alat Ekstraksi VacumMangkok (cup) Rantai Penghubung Pipa Penghubung Botol Pompa penghisap

  • Syarat Tindakan Ekstraksi VakumPembukaan 7 cm atau lebihKepala di Hodge II-IIITidak ada disproporsi kepala panggul Konsistensi kepala normalKetuban sudah pecah atau dipecahkan

  • Teknik Tindakan Ekstraksi VacumIbu dalam posisi litotomi dan dilakukan disinfeksi daerah genetalia ( vulva toilet ). Sekitar vulva ditutup dengan kain steril Setelah semua alat ekstraktor terpasang, dilakukan pemasangan mangkukDilakukan penghisapan dengan tekanan negatif -0,3 kg/cm2 kemudian dinaikkan -0,2 kg /cm2 tiap 2 menit sampai mencapai -0,7 kg/cm2

  • Dilakukan periksa dalam vagina untuk menemukan apakah ada bagian jalan lahir atau kulit ketuban yang terjepit diantara mangkuk dan kepala janin.Bila perlu dilakukan anastesi local, baik dengan cara infiltrasi maupun blok pudendal untuk kemudian dilakukan episiotomiBersamaan dengan timbulnya his, ibu dipimpin mengejan dan ekstraksi dilakukan dengan cara menarik pemegang sesuai dengan sumbu panggul. Ibu jari dan jari telunjuk serta jari tanan kiri operator menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala janin.

  • *