106
APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN JAMA'AH TABLIGH (Tinjauan atas penerapan Hak dan Kewajiban Suami Istri) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) Oleh: MUHAMMAD FATHINNUDDIN NIM : 1111044100073 K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2014 M

APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN

JAMA'AH TABLIGH

(Tinjauan atas penerapan Hak dan Kewajiban Suami Istri)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

MUHAMMAD FATHINNUDDIN

NIM : 1111044100073

K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2014 M

Page 2: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …
Page 3: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …
Page 4: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata satu (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 April 2015

Muhammad Fathinnuddin

Page 5: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

ABSTRAK

Muhammad Fathinnuddin. NIM 1111044100073. KEWAJIBAN SUAMI

TERHADAP ISTRI DIKALANGAN JAMA'AH TABLIGH (Tinjauan atas

Penerapan Hak dan Kewajiban Suami Istri). Konsentrasi Peradilan Agama,

Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436 H/2015 M. xi + 85 halaman + 19

lampiran.

Pada penelitian ini penulis melakukan berbagai macam cara untuk

mendapatkan hal-hal yang diperlukan, yang berkaitan dengan Jama'ah Tabligh

serta pendapat mereka mengenai kehidupan berumah tangga. Penulis melakukan

penelitian dengan terjun langsung ke lapangan seperti ke masjid kebon jeruk, dan

halaqoh-halaqoh yang berada dibeberapa daerah seperti diwilayah Mampang,

Condet dan Pondok Labu. Selain mendapatkan keterangan langsung yang didapat

oleh penulis dengan cara berdialog, penulis juga memiliki buku-buku referensi

yang ditulis oleh rekan-rekan dari Jama'ah Tabligh itu sendiri mengenai

pandangan dan pendapat mereka mengenai kehidupan berumah tangga

berdasarkan hak dan kewajiban. Fokus penulis pada pembahasan skripsi ini

sebatas kewajiban suami sebagai kepala keluarga dalam pandangan Jama'ah

Tabligh, dengan metode dakwah yang dilakukan olehnya yaitu khuruj fii

sabilillah.

Metode yang dipergunakan adalah metode deskriptif eksploratif, adapun

jenis penelitiannya yaitu penelitian lapangan (Field Research) yang di padukan

dengan penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian dilakukan dengan

cara penulis melakukan dialog dengan beberapa anggota Jama'ah Tabligh dalam

cara yang berbeda-beda, ada yang bersifat resmi seperti wawancara terstruktur dan

bahkan lebih banyak penulis mendapatkan data dari hasil diskusi bersama mereka

dalam beberapa kesempatan ketika penulis melakukan penelitian. Kriteria dan

sumber data yang digunakan yaitu pertama, data primer seperti wawancara, dan

dokumentasi. Kedua, data sekunder yang diperoleh dari buku-buku dan tulisan-

tulisan yang berhubungan dengan tema. Adapun teknik pengumpulan data

diantaranya yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul

selanjutnya di analisa dengan analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya prinsip yang dimiliki

oleh Jama'ah Tabligh mengenai Hak dan Kewajiban Suami isteri sama seperti

halnya dalam Hukum Islam dan Hukum positif yang berlaku di Indonesia.

Namun, hal menarik akan terjadi ketika suami sebagai kepala keluarga melakukan

dakwah yaitu khuruj fii sabilillah selama beberapa lama (3 hari, 40 hari dan 4

bulan). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, pada dasarnya

kewajiban seorang suami ketika khuruj fii sabilillah seperti nafkah untuk isteri

dan anak serta keperluan lainnya yang berkaitan dengan kewajiban suami sebagai

kepala keluarga tidak terlalaikan karena sebelum mereka meninggalkan isteri dan

anak, mereka mengadakan musyawarah terlebih dahulu kepada seluruh anggota

keluarga serta menentukan bekal yang akan ditinggalkan untuk kepentingan

Page 6: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

dirumah. Setelah melakukan musyawarah keluarga, akan ada tim tafaqud yang

berada disetiap halaqoh dan pusatnya yang berada di kebon jeruk menanyakan

kembali mengenai hal-hal yang harus dipenuhi oleh seorang suami sebagai

kewajibannya terhadap hak-hak isteri dan anak. Sehingga dapat diambil

kesimpulan bahwa pada dasarnya dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh

dengan meninggalkan isteri dan anak selama beberapa lama tidak dapat dikatakan

mereka bertentangan bahkan melalaikan kewajibannya sebagai seorang suami

karena sebelum mereka melakukan khuruj fii sabilillah ada beberapa proses yang

harus diperhatikan dan menjadi syarat sebagai diperbolehkannya khuruj fii

sabilillah.

Kata Kunci : Khuruj Fii sabilillah, Halaqoh, Tafaqud, Masjid, Hak dan

kewajiban, Amir Halaqoh, mahar, nafkah.

Pembimbing : Dr. Hj. Azizah, M.A.

Daftar Pustaka : Tahun 1974 s.d Tahun 2012

Page 7: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat, hidayah

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan

salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,

sahabat, dan seluruh umat Islam yang setia hingga akhir zaman.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada Ibunda tercinta Hj. Neneng

Mulyanah, S.Pd dan Ayahanda tercinta Alm. H. Tahmid yang selalu memberikan

kasih sayang, bimbingan, dan doa tanpa kenal lelah. Semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada mereka.

Dalam persiapan dan pelaksanaan penelitian sampai dengan penulisan

skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Syariah. Karena itu penulis menghaturkan ucapan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Kamarusdiana, S.Ag., MH. dan Sri Hidayati, M.Ag. selaku Ketua dan

sekretaris Program Studi Ahwal al-Syakhsiyyah.

3. Dr. Hj. Azizah, M.A. selaku pembimbing skripsi yang tak pernah lelah

membimbing, mengarahkan, dan memberikan kritikan kepada penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 8: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

4. Dr. Hj. Mesraini, MA. selaku Dosen Penasehat Akademik yang selalu

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan saran-

saran bagi penulis hingga terselesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen di Fakultas Syariah dan Hukum yang telah mendidik dan

memberikan arahan kepada kami selama kuliah di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. H. Muhammad Thamrin Hasan dan Hj. Nur Habibah, S.Pd. yang selalu

membantu penulis dalam segala hal tanpa rasa lelah semenjak penulis

ditinggal oleh seorang ayah yang sangat penulis cintai.

7. Kepala Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas beserta staf yang

telah memberikan fasilitas kepada kami dalam menelusuri literatur yang

berkaitan dengan skripsi ini.

8. Seluruh anggota Jama'ah Tabligh, baik yang berada di pusat yaitu di

Masjid Kebon Jeruk, maupun dihalaqoh-halaqoh daerah terlebih halaqoh

Pancoran, Depok dan Condet. Khususnya kepada Ust. H. Dedi, Ust. Ayat

Muhayyat Syah, Ust. Hartono, Ust. Fachrurrozi, Ust. H. Dzul, Ust. H.

Indro, Ust. H. Abbas, Ust. Syubki yang banyak memberikan pengetahuan

mengenai aktifitas dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh.

9. Mamah, serta kedua kakakku tercinta Syarifathunnisa dan Tiya Izzati serta

adikku tersayang Khoirunnajah dan Muhammad Akmal Raudhi yang

selalu mencintai, memberi semangat, harapan, arahan serta memberi

dukungan baik secara materil maupun spiritual sampai terselesaikan

skripsi ini dengan baik.

Page 9: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

10. Kepada seluruh pengurus Majlis Ashsholatu'alannabiy SAW khususnya

kepada pimpinan majlis Habib Hamid bin Zaid Alaththos serta seluruh

keluarga besar Majlis Syababunnabawiyyah, terutama bang Ali, kak Nur

dan seluruh pengurus remaja Masjid Jami' Ikhwanul Muslimin

(PARAMASIKH) atas do'a dan dukungannya.

11. Keluarga besar Peradilan Agama Angkatan 2011 kelas A dan B terutama

Syamsul Bahri, Muhammad Abrar Zulsabrian, Faris Jamal Trianto,

Ahmad Firdaus, Robi'atul Adawiyah, Daniel Alfaruq, Nabilla Alhalabi,

Muhammad Nazir, lalu ade kelas penulis serta kawan seperjuangan mulai

waktu pada saat pondok pesantren, terutama Adam Haekal Radintya

Hutabarat, Arief Hidayat, Muhammad Fahmi Fahrurrozi, Fauzi Yusuf

AlAmin, serta seluruh rekan-rekan lainnya yang telah mendoakan penulis.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam proses

membuka wawasan pengetahuan dan dapat menjadi salah satu cahaya

penerang diantara ribuan cahaya pengetahuan lainnya.

Jakarta, 8 April 2015

Penulis

Page 10: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

DAFTAR ISI

APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN

JAMA'AH TABLIGH

(Tinjauan atas Penerapan Hak dan Kewajiban Suami Istri)

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………….........1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah…………….........8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………...…...9

D. Metode Penelitian…………………………….............10

E. Review Studi Terdahulu………………………….......12

F. Sistematika Penulisan……………………………......13

BAB II : LANDASAN TEORI TENTANG HAK DAN

KEWAJIBAN SUAMI ISTERI DALAM RUMAH

TANGGA

A. Prinsip-prinsip dalam Perkawinan…………………...15

B. Pengertian Hak dan Kewajiban suami istri………….17

Page 11: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

C. Hak dan Kewajiban Suami Isteri dalam Hukum

Islam……………………………………………….....19

D. Hak dan Kewajiban suami istri dalam Undang-Undang

No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi

Hukum Islam…………………………………………23

BAB III : PROFIL JAMA'AH TABLIGH

A. Sejarah Singkat Pendiri Jama'ah Tabligh…………….29

B. Tujuan Berdirinya Jama'ah Tabligh………………….37

C. Aktivitas Dakwah Jama'ah Tabligh…………………..40

BAB IV : KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI

DIKALANGAN JAMA'AH TABLIGH DAN

APLIKASINYA

A. Hak dan Kewajiban suami istri menurut Jama'ah

Tabligh…….................................................................50

B. Kewajiban suami terhadap istri dikalangan Jama'ah

Tabligh pada saat berdakwah (khuruj fii sabilillah)…53

C. Analisis Penulis………………………………………60

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………….67

Page 12: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

B. Saran-saran……………………………………….…..69

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...…72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan adalah makhluk Allah yang

diciptakan-Nya berpasang-pasangan. Hubungan antara pasang-pasangan itu

membuahkan keturunan, agar hidup di alam semesta ini berkesinambungan.

Dengan demikian penghuni dunia ini tidak pernah sunyi dan kosong, tetapi terus

berkembang dari generasi ke generasi. Perkawinan adalah merupakan sunnatullah

yang dengan sengaja diciptakan oleh Allah yang antara lain tujuannya untuk

melanjutkan keturunan dan tujuan-tujuan lainnya. Dalam al-Qur'an Allah

berfirman :

ه نعهكم ذذكزن ج ء خهقىا س (٩٤اراخ : انذ) مه كم ش

Artinya : "Dan segala sesuatu. Kami ciptakan supaya kamu mengingat akan

kebesaran Allah." (Adz-Dzaariyat:49)

Allah menciptakan makhluk-Nya bukan tanpa tujuan, tetapi didalamnya

terkandung rahasia yang amat dalam, supaya hidup hamba-hamba-Nya menjadi

tenteram. Allah sengaja menumbuhkan rasa kasih sayang ke dalam hati masing-

masing pasangan, agar terjadi keharmonisan dan ketenteraman dalam membina

suatu rumah tangga.1

Adanya ikatan perkawinan diharapkan akan tercipta rasa tanggung jawab

membina kehidupan rumah tangga, khususnya antara suami-istri, disamping

1 M. Ali Hasan, Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam (Jakarta : Prenada Media,

2003, Cet. pertama), h. 3.

Page 14: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

2

terjalinnya hubungan kekeluargaan antara kedua belah pihak. Namun, tidak

selamanya kehidupan dan pergaulan antara suami-istri berjalan dengan mulus.

Gelombang serta badai rumah tangga adakalanya menimpa mereka.2

Diantara tujuan dan hikmah perkawinan adalah agar terciptanya suatu

keluarga atau rumah tangga yang harmonis, penuh kedamaian, serta terjalin rasa

kasih sayang antara suami-istri. Untuk membangun rumah tangga ideal tersebut,

harus melalui ikatan perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan-ketentuan

ajaran Islam. Hanya dengan cara demikian, konsekuensi adanya hak dan

kewajiban serta rasa tanggung jawab antara pasangan suami-istri dapat muncul

dalam membina dan membangun keluarga yang sejahtera dan bahagia.3

Nikah mempunyai kontribusi didalam membentuk pribadi untuk

berperilaku disiplin seperti disiplin dalam membagi waktu dan pekerjaan. Karena,

dengan unsur kedisiplinan ini, seseorang dapat mengatur urusan-urusan rumah

tangganya sebagaimana ia disiplin dalam mengatur urusan di luar rumah tangga.

Tentu saja masing-masing pihak berdisiplin dan bertanggung jawab berdasarkan

hak dan kewajiban masing-masing. Terwujudnya kehidupan yang tenang dan

tenteram, dengan adanya cinta dan kasih sayang di antara sesama. Di samping itu,

secara sosial juga akan dapat mewujudkan ketenangan dan ketenteraman sosial

karena masyarakat dapat terhindar dari perbuatan-perbuatan maksiat.4

2 Hasanuddin AF, Perkawinan dalam perspektif Alquran (Jakarta : Nusantara Damai Pres,

2011) h. 3 3 Hasanuddin AF, Perkawinan dalam perspektif AlQuran, h. 13

4 Asrorun Ni'am, Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga (Jakarta : elSAS, 2008),

h. 43

Page 15: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

3

Pernikahan dalam pandangan Islam adalah sesuatu yang luhur dan sakral,

bermakna ibadah kepada Allah, mengikuti sunnah Rasulullah dan dilaksanakan

atas dasar ke ikhlasan, tanggung jawab dan mengikuti ketentuan-ketentuan hukum

yang harus diindahkan. Ketentuan umum mengenai syarat sah pernikahan

menurut ajaran Islam adalah : adanya calon mempelai wanita dan pria, adanya dua

orang saksi, wali, ijab Kabul, serta mahar atau mas kawin.5

Hidup berumah tangga merupakan tuntutan fitrah manusia sebagai

makhluk sosial. Keluarga atau rumah tangga muslim adalah lembaga terpenting

dalam kehidupan kaum muslimin umumnya dan amal islam khususnya. Ini semua

disebabkan karena peran besar yang dimainkan oleh keluarga, yaitu mencetak dan

menumbuhkan generasi masa depan, pilar penyangga bangunan umat dan perisai

penyelamat bagi negara.6

Jika hukum keluarga memiliki kedudukan atau fungsi mengatur hubungan

timbal-balik (internal) antara sesama anggota keluarga dalam sebuah keluarga

tertentu, maka fungsi hukum keluarga Islam dalam keluarga muslim adalah

sebagai pengatur mekanisme (hubungan) timbal balik antara sesama anggota

keluarga. Adapun tujuan dari pensyariatan hukum keluarga Islam bagi keluarga

muslim secara ringkas ialah untuk mewujudkan kehidupan keluarga muslim yang

sakinah, yakni keluarga muslim yang bahagia dan sejahtera. Tentu sejahtera

dalam konteksnya yang sangat luas mengingat ruang-lingkup hukum keluarga itu

sendiri tidak hanya identik dengan hukum perkawinan dan hal-hal lain yang

5 Asrorun Ni'am, Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, h. 47

6 Mustafa Masyhur, qudwah di Jalan Dakwah, (Jakarta : Citra Islami Press, 1999), h. 71.

Page 16: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

4

bertalian dengannya, akan tetapi juga mencakup perihal kewarisan dan wasiat di

samping perwalian dan pengampuan / pengawasan.7

Tanpa mengetahui hukum keluarga Islam secara benar dan baik, hampir

mustahil sebuah keluarga terutama keluarga muslim akan mampu mewujudkan

impian atau tepatnya idaman yang didambakannya, yakni keluarga sakinah

(sejahtera) yang dibangun atas dasar hubungan mawaddah dan rahmah. Satu hal

yang mutlak penting diingatkan di sini ialah bila keluarga muslim dengan para

anggotanya benar-benar mengetahui dan sekaligus mengamalkan hukum keluarga

Islam secara benar dan baik, niscaya keluarga yang bersangkutan akan menjadi

keluarga yang benar-benar sakinah. Hanya keluarga-keluarga sakinah inilah

sesungguhnya yang akan dapat membangun sebuah bangunan masyarakat,

bangsa, dan negara yang tangguh dan kuat. Keluarga sakinah itu tentu akan dapat

dibangun dengan baik manakala setiap anggota keluarga benar-benar mengetahui

dengan baik keberadaan hukum keluarga dalam hal ini hukum keluarga Islam bagi

keluarga Muslim.8

Islam telah memberikan proporsi tugas dan fungsi masing-masing anggota

keluarga yang harmonis, diliputi suasana iman, takwa, dan bahagia. Suami

sebagai kepala keluarga, pemimpin keluarga dan wajib memberikan nafkah pada

istri dan anaknya. Sementara itu sebagai se orang istri memiliki tugas utama

sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Sebagai anak bertugas untuk berbuat

7 Muhammad Amin Summa, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam (Jakarta : PT.Raja

Grafindo Persada, 2004, Cet.pertama), h.31-32 8 Muhammad Amin Summa, Hukum Keluarga di Dunia Islam, h.35-36

Page 17: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

5

baik, patuh, dan taat kepada orang tua selagi orang tua memberikan perintah dan

nasihat yang baik.

Pranata sosial seperti pembagian peran, hak, dan kewajiban antara laki-

laki dan perempuan sebagaimana diisyaratkan dalam al-Qur'an, merupakan salah

satu sarana yang dapat dilakukan guna mencapai tujuan itu. Namun, tidak berarti

sarana lain yang hidup di dalam masyarakat tidak dapat dimanfaatkan. Sepanjang

tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syari'ah dibenarkan untuk

dipertahankan.9

Ajaran Islam menentukan kedudukan suami sebagai pemimpin keluarga

yang akan memimpin dan mengendalikan bahtera rumah tangganya. Opini dunia

sampai sekarang cenderung menetapkan sang suami sebagai kepala keluarga

adalah bersumber pada ajaran agama. Disamping kedudukan suami, Islam

mengatur pula kedudukan isteri dan anak-anak serta anggota keluarga lainnya,

hak dan kewajiban sampai kepada hadhanah, hak waris dan nasab termasuk

kedudukan anak angkat dan sebagainya. Berbagai ayat dan hadits menunjukkan

bagaimana suami dan istri harus menjaga keutuhan rumah tangga serta selalu

mengontrol jalannya kehidupan keluarga dengan penuh kasih sayang, sabar dan

penuh tanggung jawab.10

Keberhasilan pernikahan tidak tercapai kecuali jika kedua belah pihak

memerhatikan hak pihak lain. Tentu saja hal tersebut banyak, antara lain adalah

9 Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur'an (Jakarta :

PARAMADINA, 2001, cet. Kedua), h. 21. 10

Modul Pembinaan Keluarga Sakinah, (Jakarta : Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji, 2000 ), h.166

Page 18: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

6

bahwa suami bagaikan pemerintah/penggembala dan dalam kedudukannya seperti

itu dia berkewajiban untuk memerhatikan hak dan kepentingan rakyatnya

(istrinya). Istri pun berkewajiban untuk mendengar dan mengikutinya, tetapi disisi

lain perempuan mempunyai hak terhadap suaminya untuk mencari yang terbaik11

.

Fungsi dan kewajiban masing-masing jenis kelamin, serta latar belakang

perbedaan, disinggung oleh Q.S. An-Nisa ayat 34 yang berbunyi :

امن انزجال فضم تما انىساء عهى ق م انه م مه أوفقا تما تعض عهى تعض ان أم

ة حافظاخ قاوراخ فانصانحاخ حفظ تما نهغ هو ذخافن انلاذ انه ه شس فعظ

ه جز ه انمضاجع ف ا ه ذثغا فلا أطعىكم فئن اضزت إن سثلا عه عها كان انه

( ٩ء : انىسا . ( كثزا

Artinya:"Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena

Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain

(perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari

harta mereka. Maka perempuan-perempuan yang salehah, adalah mereka yang

taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah

menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz,

hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat

tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi, jika mereka

menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya.

Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar".

Dikalangan masyarakat Islam banyak metode dakwah yang dilakukan oleh

para Da'i, salah satunya adalah dakwah yang dilakukan oleh kalangan yang

bernama Jama'ah Tabligh (JT). Hal yang sangat menarik dari metode dakwah

yang dilakukan oleh para anggota Jama'ah Tabligh (JT) yang mayoritas para

anggotanya adalah suami (kepala rumah tangga) ialah apabila sedang melakukan

dakwah atau yang biasa disebut dengan tabligh mereka mempunyai metode yang

biasa mereka sebut dengan khuruj fii sabilillah. Khuruj adalah meluangkan waktu

11

Muhammad Quraish Shihab, Tafsir AlMisbah pesan kesan dan keserasian alQur'an, (Jakarta : Lentera Hati, 2002), h.512.

Page 19: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

7

untuk secara total berdakwah, yang biasanya dari masjid ke masjid dan dipimpin

oleh seorang Amir12

. Dalam melakukan hal tersebut para anggota Jama'ah Tabligh

(JT) keluar meninggalkan keluarganya untuk melakukan tabligh dengan

mengandalkan biaya sendiri dan meluangkan waktunya ke berbagai penjuru desa,

kota bahkan mancanegara dalam jangka waktu tertentu antara 3-40 hari, 4-7 bulan

bahkan satu tahun. Ketika dalam masa berdakwah meninggalkan istri dan anak

kewajiban sebagai seorang suami terhadap istri dan anak harus tetap dipenuhi

karena setiap anggota keluarga telah memiliki hak dan kewajibannya masing-

masing.

Sesuatu hal sangat penting dan menarik yang harus diketahui bagi masing-

masing pasangan suami maupun istri, baik itu tanggung jawab, hak-hak mereka

sebagai kepala keluarga maupun sebagai ibu rumah tangga, agar antara suami istri

serta anak dan anggota keluarga lainnya saling menghargai dan mengerti hak dan

kewajiban masing-masing, sehingga terciptanya Sakinah di dalam kehidupan

berumah tangga, khususnya di kalangan keluarga Jama'ah Tabligh. untuk itu

penulis mengambil judul "APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP

ISTRI DIKALANGAN JAMA'AH TABLIGH (Tinjauan atas Penerapan

Hak dan Kewajiban Suami Istri)".

12

Khusniati Rofiah, Dakwah Jama'ah Tabligh & eksistensinya di mata masyarakat, (Ponorogo : Ponorogo Press, 2010), h.78.

Page 20: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

8

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih akurat dan terarah sehingga tidak menimbulkan

masalah baru serta pelebaran secara meluas, maka penulis membatasi pembahasan

ini pada masalah kewajiban suami sebagai kepala keluarga terhadap istri

dikalangan Jama'ah Tabligh (JT) ketika suami pergi berdakwah meninggalkan

istri, sehingga dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian hanya kepada

suami yang sedang melakukan program dakwahnya yaitu khuruj fii sabililah, dan

penulis meneliti Jama'ah Tabligh yang berada di Masjid Kebon Jeruk (Jl. Hayam

Wuruk No. 85, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat) dan halaqoh masjid Jami'

Baiturrohim, Mampang.

2. Perumusan Masalah

Metode dakwah yang dilakukan oleh anggota Jama'ah Tabligh (JT) adalah

metode dakwah yang disebut dengan Khuruj fii sabilillah dalam melaksanakan

dakwahnya tersebut Jama'ah Tabligh (JT) keluar dari rumah meninggalkan istri,

anak dan anggota keluarga lainnya selama beberapa hari. Mulai dari 3-40 hari, 4-7

bulan bahkan satu tahun mereka meninggalkan istri, anak dan anggota keluarga

lainnya untuk pergi ber dakwah yang mereka sebut dengan khuruj fii sabilillah.

Padahal menurut Hukum Islam dan UU. No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

serta di dalam Kompilasi Hukum Islam, seorang istri memiliki hak dari suami dan

menjadi kewajiban yang harus dipenuhi suami terhadap istrinya

Page 21: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

9

Dari rumusan masalah di atas maka pertanyaan penelitiannya adalah :

1. Bagaimana seorang suami memenuhi kewajibannya sebagai kepala

keluarga ketika sedang khuruj fii sabilillah di kalangan Jama'ah

Tabligh ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun hasil yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah

terjawabnya semua permasalahan yang dirumuskan, yaitu :

1. Untuk mengetahui hak dan kewajiban suami istri dalam Hukum

Islam, Hukum positif (UU. No. 1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam) serta menurut

pandangan Jama'ah Tabligh

2. Untuk mengetahui kewajiban seorang suami sebagai kepala

keluarga dalam memenuhi nafkah terhadap hak isteri dan anak

ketika sedang meninggalkan mereka untuk melakukan tabligh,

yaitu khuruj fii sabilillahi

3. Untuk mengetahui peran suami dikalangan Jama'ah Tabligh dalam

menjalankan peranannya sebagai kepala keluarga

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui hak dan kewajiban suami istri dalam Hukum

Islam, hukum positif (UU. No. 1 Tahun 1974 Tentang

Page 22: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

10

Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam) serta menurut

pandangan Jama'ah Tabligh.

2. Mengenal lebih dalam mengenai dakwah dan pembinaan

keluarga hingga terciptanya keluarga yang harmonis

dikalangan Jama'ah Tabligh (JT)

3. Mengetahui kewajiban seorang suami untuk memenuhi hak-

hak anggota keluarganya, ketika di tinggal khuruj fii sabilillah

dikalangan Jama'ah Tabligh

D. Metode Penelitian

Dalam penelitian skripsi ini penulis melakukan dua jenis

penelitian, yaitu penelitian pustaka (Library Research) dan penelitian

lapangan (Field Research).

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Karakter khusus

penelitian kualitatif berupaya mengungkap keunikan individu, kelompok,

masyarakat atau organisasi tertentu dalam kehidupannya sehari-hari13

. Dari segi

tujuan dalam penelitian ini termasuk dalam metode penelitian yang bersifat

deskriptif.14

13

Basrowi dan Suwandi, Memahami penelitian kualitatif, h.23 14

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS, 2007), h.67.

Page 23: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

11

2. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis sumber

data, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

responden. Adapun untuk memperoleh data dalam penulisan ini adalah

dengan cara melakukan wawancara.15

Penulis melakukan wawancara

secara mendalam kepada, Ust. H. Dzul (Pimp. Halaqoh masjid

Baiturrahim), Bpk. H. Indro (anggota), Bpk. Fachrulrozi, Bpk. H. Dedi,

Ust. Ayat Muhayyat Syah.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh melalui studi pustaka yang

bertujuan untuk memperoleh landasan teori yang bersumber dari, buku-

buku, hasil penelitian, jurnal-jurnal, tulisan-tulisan dari internet, dan

lainnya yang berkenaan dengan Jama'ah Tabligh (JT) serta Peraturan

Perkawinan di Indonesia mengenai hak dan kewajiban suami istri.

3. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik menganalisa data, penulis

menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu suatu teknik analisis data

15

Basrowi dan Suwandi, Memahami penelitian kualitatif, h.127.

Page 24: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

12

dimana penulis menjabarkan data-data yang diperoleh dari hasil

wawancara/interview.

4. Teknik penulisan

Dalam hal teknis penulisan, penulis mengacu pada buku pedoman

penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.

E. Review Studi Terdahulu

Dari beberapa skripsi yang terdapat di Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis

menemukan data yang berhubungan dengan penelitian yang sedang ditulis,

antara lain :

Penulis yang bernama Ariandy Setiady dengan judul "Hak-hak

wanita sebagai istri,ibu dan anak dalam keluarga di Indonesia Perspektif

hukum Islam dan HAM" Tahun 2010 dibawah bimbingan Bapak Dr. H.

Afifi Abbas, MA. Hanya membahas mengenai hak-hak seorang wanita

sebagai istri, ibu serta anak dan tidak membahas kewajiban seorang suami

serta tidak secara khusus membicarakan hak dan kewajiban suami istri

dalam berumah tangga.

Penulis yang bernama Umar Hasan Harahap dengan judul skripsi "

Konsep Keluarga Sakinah Menurut Jama'ah Tabligh Kecamatan Sawah

Besar Jakarta Pusat (Telaah Kritis Perspektif Hukum Islam) " Tahun 2013

Page 25: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

13

di bawah bimbingan Bapak Dr. Muhammad Ali Wafa, MA. Penulis meng

analisis konsep keluarga sakinah dikalangan Jama'ah Tabligh (JT) dalam

perspektif Hukum Islam, belum membahas mengenai kewajiban seorang

suami di keluarga anggota Jama'ah Tabligh terhadap hak-hak istri dan

anggota keluarga lainnya ketika sedang berdakwah.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan ini, penulis membagi

pembahasan dalam lima bab, yaitu :

Bab Pertama, Merupakan bab pendahuluan yang memuat latar

belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, review studi terdahulu

dan sistematika penulisan.

Bab kedua, Merupakan landasan teori yang mencakup prinsip-

prinsip dalam perkawinan, pengertian hak dan kewajiban suami istri, hak

dan kewajiban suami istri dalam Hukum Islam, serta hak dan kewajiban

suami istri dalam UU. No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan

Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Bab ketiga, Merupakan Eksistensi Jama'ah Tabligh (JT) yang

terdiri dari sejarah singkat pendiri jama'ah tabligh, tujuan berdirinya,

aktivitas dakwah jama'ah tabligh, dan pandangan jama'ah tabligh

mengenai hak dan kewajiban suami istri dalam keluarga.

Page 26: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

14

Bab keempat, merupakan pembahasan mengenai kewajiban suami

terhadap istri dikalangan jama'ah tabligh serta peran suami sebagai kepala

keluarga ketika sedang khuruj fii sabilillah dan analisis penulis.

Bab kelima, merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi ini,

terdiri atas kesimpulan dan saran-saran.

Page 27: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

15

BAB II

LANDASAN TEORI TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI

DALAM RUMAH TANGGA

A. Prinsip-Prinsip dalam Perkawinan

Pernikahan dapat menjaga kehormatan diri sendiri dan pasangan agar

tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang diharamkan. Juga berfungsi untuk

menjaga komunitas manusia dari kepunahan, dengan terus melahirkan dan

mempunyai keturunan. Demikian juga, pernikahan berguna untuk menjaga

kesinambungan garis keturunan, menciptakan keluarga yang merupakan bagian

dari masyarakat, dan menciptakan sikap bahu-membahu diantara sesama.

Sebagaimana telah diketahui bahwasanya pernikahan merupakan bentuk bahu-

membahu antara suami-istri untuk mengemban beban kehidupan. Juga

merupakan sebuah akad kasih sayang dan tolong-menolong diantara golongan,

dan penguat hubungan antar keluarga. Dengan pernikahan itulah berbagai

kemaslahatan masyarakat dapat diraih dengan sempurna16

.

Keluarga adalah unit sosial dasar, dan perkawinan adalah lembaga Islam

yang fundamental. Perkawinan dan pembentukkan keluarga adalah tanggung

jawab serius dan tunduk kepada peraturan yang spesifik. Oleh karena itu maka

perencanaannya adalah layak17

.

16

Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam wa Adillatuhu Terj. Abdul Hayyie al-Kattani, (Jakarta: Gema Insani, 2011), h. 40.

17 Abdurrahim 'Umran, Islam & KB, (Jakarta: Lentera, 1997), h. 11.

Page 28: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

16

Prinsip-prinsip hukum perkawinan yang bersumber dari al-Qur'an dan al-

Hadits, yang kemudian dituangkan dalam garis-garis hukum melalui Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam

Tahun 1991 mengandung 7 asas atau kaidah hukum, yaitu sebagai berikut18

:

1. Asas membentuk keluarga yang bahagia dan kekal.

Suami dan istri perlu saling membantu dan melengkapi agar masing-

masing dapat mengembangkan kepribadiannya untuk mencapai

kesejahteraan spiritual dan material.

2. Asas keabsahan perkawinan didasarkan pada hukum agama dan

kepercayaan bagi pihak yang melaksanakan perkawinan, dan harus

dicatat oleh petugas yang berwenang.

3. Asas monogami terbuka.

Artinya, jika suami tidak mampu berlaku adil terhadap hak-hak istri

bila lebih dari seorang maka cukup seorang istri saja.

4. Asas calon suami dan calon istri telah matang jiwaraganya dapat

melangsungkan perkawinan, agar mewujudkan tujuan perkawinan

secara baik dan mendapat keturunan yang baik dan sehat, sehingga

tidak berpikir kepada perceraian.

5. Asas mempersulit terjadinya perceraian.

6. Asas keseimbangan hak dan kewajiban antara suami dan istri, baik

dalam kehidupan rumah tangga maupun dalam pergaulan masyarakat.

18

Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006 Cet. Pertama), h. 7.

Page 29: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

17

Oleh karena itu, segala sesuatu dalam keluarga dapat

dimusyawarahkan dan diputuskan bersama oleh suami istri.

7. Asas pencatatan perkawinan. Pencatatan perkawinan mempermudah

mengetahui manusia yang sudah menikah atau melakukan ikatan

perkawinan.

Beberapa prinsip perkawinan menurut agama Islam yang perlu diperhatikan

agar perkawinan itu benar-benar berarti dalam hidup manusia melaksanakan

tugasnya mengabdi kepada Tuhan. Diantara prinsip-prinsip perkawinan adalah

memenuhi dan melaksanakan perintah agama, kerelaan dan persetujuan dan suami

sebagai penanggung jawab umum dalam rumah tangga.19

B. Pengertian Hak dan Kewajiban Suami Istri

Hak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai

kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu20

. Sedangkan,

kewajiban diartikan dengan sesuatu yang harus dilaksanakan; keharusan21

. Hak-

hak suami terhadap istrinya yang diwajibkan oleh Islam memungkinkan

perempuan melaksanakan tanggung jawabnya yang pokok dalam rumah dan

masyarakat. Memberi kemampuan bagi laki-laki untuk membangun rumahnya

dan keluarganya22

.

19

Abdurrahman Ghozali, Fiqh Munakahat, h. 32. 20

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 474. 21

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1553. 22

Ali Yusuf, Fiqh Keluarga pedoman berkeluarga dalam Islam, (Jakarta : AMZAH, 2010), h. 144.

Page 30: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

18

Hak adalah kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu.

Misalnya, ia hendak mempertahankan haknya, maka berdasarkan ini dapat juga

dikatakan hak itu adalah sesuatu yang harus diterima. Pada pokoknya hak itu

dapat pula dibedakan antara hak mutlak atau hak absolut dan hak nisbi atau hak

relatif. Hak mutlak adalah hak memberikan wewenang kepada seseorang untuk

melakukan sesuatu perbuatan. Sedangkan hak nisbi (hak relatif) adalah hak yang

memberikan wewenang kepada seseorang tertentu atau beberapa orang tertentu

untuk menuntut agar supaya seseorang atau beberapa orang lain tertentu

memberikan sesuatu, melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu23

.

Kewajiban berasal dari kata wajib ditambah awalan ke dan akhiran an yang

berarti sesuatu yang wajib diamalkan atau dilakukan. Misalnya, jangan melalikan

kewajibanmu. Bicara tentang kewajiban, semua manusia yang hidup didunia ini

tidak terlepas dari padanya, dan setiap kewajiban itu menimbulkan tanggung

jawab, yang dimaksud disini adalah hal-hal yang wajib dilaksanakan dan yang

merupakan tanggung jawab suami isteri24

. Dapat disimpulkan dari pengertian hak

dan kewajiban diatas, bahwa hak adalah sesuatu yang harus diterima sedangkan

kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dengan baik. Begitulah

kehidupan antara suami isteri dalam setiap rumah tangga, apabila dua hal itu tidak

seimbang niscaya akan timbullah percekcokkan dan perselisihan dalam rumah

tangga. Sebaliknya, jika antara hak dan kewajiban itu seimbang atau sejalan,

terwujudlah keserasian dan keharmonisan dalam rumah tangga, rasa kebahagiaan

23

Firdaweri, Hukum Islam Tentang Fasakh Perkawinan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1989), h. 7.

24 Firdaweri, Hukum Islam Tentang Fasakh Perkawinan, h. 8.

Page 31: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

19

semakin terasa dan kasih sayang akan terjalin dengan baik. Anak menghormati

orang tuanya, orang tua sayang kepada anaknya, suami menghargai isterinya dan

isteri pun menghormati suami dan seterusnya25

.

Perkawinan adalah perbuatan hukum yang mengikat antara seorang pria

dengan seorang wanita (suami dan istri) yang mengandung nilai ibadah kepada

Allah disatu pihak dan dipihak lainnya mengandung aspek keperdataan yang

menimbulkan hak dan kewajiban antara suami istri. Oleh karena itu, antara hak

dan kewajiban merupakan hubungan timbal balik antara suami dengan isrinya26

.

Akad nikah yang telah berlangsung dan sah memenuhi syarat rukunnya, maka

akan menimbulkan akibat hukum. Dengan demikian, akan menimbulkan pula hak

dan kewajiban selaku suami isteri dalam keluarga. Jika suami isteri sama-sama

menjalankan tanggung jawabnya masing-masing, maka akan terwujudlah

ketenteraman dan ketenangan hati, sehingga sempurnalah kebahagiaan hidup

berumah tangga. Dengan demikian, tujuan hidup berkeluarga akan terwujud

sesuai dengan tuntutan agama, yaitu sakinah, mawaddah wa rahmah27

.

C. Hak dan Kewajiban Suami Isteri dalam Hukum Islam28

a. Hak isteri

1. Hak mengenai harta, yaitu mahar atau maskawin dan nafkah.

2. Hak mendapatkan perlakuan yang baik dari suami.

25

Sidi Nazar Bakry, Kunci Keutuhan Rumah Tangga, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1993), h. 37.

26 Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, h. 51.

27 Abdurrahman Ghozali, Fiqh Munakahat, h. 155.

28 Direktorat Jenderal Bimbingan masyarakat Islam dan urusan haji, modul pembinaan

keluarga sakinah, h. 143

Page 32: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

20

Firman Allah SWT :

ا تثعض ما ث ه نرذ لا ذعضه ا ا انىساء كز ا لا حم نكم أن ذزث ه آمى ا انذ ا أ

زا )انىساء:٤( زا كث ه إلا خ رم آذ

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kalian

mempusakai wanita dengan jalan paksa. Janganlah kalian menghalangi

mereka kawin dan menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali

sebagian dari apa yang telah kalian berikan kepada mereka, kecuali jika

mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Bergaullah kalian dengan

mereka secara patut. Kemudian jika kalian tidak menyukai mereka, (maka

bersabarlah) karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu, padahal Allah

menjadikan padanya kebaikan yang banyak". (QS an-Nisa’ [4]: 19).

3. Agar suami menjaga dan memelihara isterinya. Maksudnya ialah

menjaga kehormatan isteri, tidak menyia-nyiakannya, agar selalu

melaksanakan perintah Allah dan menghentikan segala larangan-

Nya.

Firman Allah SWT :

ا ان قد هكم وارا أ ا انذه آمىا قا أوفسكم اا أ انحجارج عه ملائكح ىاس

ما أمز فعهن ما ؤمزن ) انرحزم : غهاظ شذاد لا عصن انه ( ٦م

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman Peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak

durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka

dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan". (QS. At-Tahrim [66] :

6)

b. Hak Suami

Ketaatan isteri kepada suami dalam melaksanakan urusan rumah

tangga termasuk di dalamnya memelihara dan mendidik anak, selama

Page 33: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

21

suami menjalankan ketentuan ketentuan Allah yang berhubungan

dengan kehidupan suami-isteri.

c. Hak bersama suami-isteri

Hak-hak bersama di antara kedua suami-isteri adalah :

1. Halalnya pergaulan sebagai suami-isteri dan kesempatan saling

menikmati atas dasar kerjasama dan saling memerlukan.

2. Sucinya hubungan perbesanan.

Dalam hal ini isteri haram bagi laki-laki dalam pihak kelurga

suami, sebagaimana suami haram bagi perempuan pihak keluarga

isteri.

3. Berlaku hak pusaka-mempusakai.

Apabila salah seorang di antara suami-isteri meninggal maka salah

satu berhak mewarisi, walaupun keduanya belum bercampur.

4. Perlakuan dan pergaulan yang terbaik.

Menjadi kewajiban suami-isteri untuk saling berlaku dan bergaul

dengan baik, sehingga suasananya menjadi tentram, rukun dan

penuh dengan kedamaian.

d. Kewajiban isteri

1. Hormat dan patuh kepada suami dalam batas-batas yang ditentukan

oleh norma agama dan susila.

2. Mengatur dan mengurus rumah tangga, menjaga keselamatan dan

mewujudkan kesejahteraan keluarga.

3. Memelihara dan mendidik anak sebagai amanah Allah.

Page 34: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

22

4. Memelihara dan menjaga kehormatan serta melindungi harta benda

keluarga.

5. Menerima dan menghormati pemberian suami serta mencukupkan

nafkah yang diberikannya dengan baik, hemat dan bijaksana.

e. Kewajiban suami

1. Memelihara, memimpin dan membimbing keluarga lahir batin,

serta menjaga dan bertanggung jawab atas keselamatan dan

kesejahteraannya.

2. Memberi nafkah sesuai dengan kemampuan serta mengusahakan

keperluan keluarga terutama sandang, pangan dan papan.

3. Membantu tugas-tugas isteri terutama dalam hal memelihara dan

mendidik anak dengan penuh rasa tanggung jawab.

4. Memberi kebebasan berpikir dan bertindak kepada isteri sesuai

dengan ajaran agama, dan tidak mempersulit apalagi membuat

isteri menderita lahir batin yang dapat mendorong isteri berbuat

salah.

5. Dapat mengatasi keadaan, mencari penyelesaian dengan bijaksana

dan tidak berbuat sewenang-wenang.

f. Kewajiban Bersama suami-isteri

1. Saling menghormati orang tua dan keluarga kedua belah pihak.

2. Memupuk rasa cinta dan kasih sayang.

Page 35: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

23

Masing-masing harus dapat menyesuaikan diri, seia sekata,

percaya-mempercayai serta selalu bermusyawarah untuk

kepentingan bersama.

3. Hormat-menghormati, sopan-santun, penuh pengertian serta

bergaul dengan baik.

4. Matang dalam berbuat dan berpikir serta tidak bersikap emosional

dalam persoalan yang dihadapi.

5. Memelihara kepercayaan dan tidak saling membuka rahasia

pribadi.

6. Sabar dan rela atas kekurangan-kekurangan dan kelemahan-

kelemahan masing-masing.

D. Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam UU. NO. 1 TAHUN 1974 Tentang

Perkawinan dan dalam KHI (Kompilasi Hukum Islam)

1. Kewajiban-kewajiban suami

a. UU. No. 1 Tahun 1974

Pasal 34 ayat (1).

Suami wajib melindungi istrinya dan memberi segala sesuatu

keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.

b. Kompilasi Hukum Islam

Pasal 80.

(1.) Suami adalah pembimbing terhadap istri dan rumah tangganya,

akan tetapi mengenai hal-hal urusan rumah tangga yang

penting-penting diputuskan oleh suami istri bersama.

Page 36: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

24

(2.) Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala

sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan

kemampuannya.

(3.) Suami wajib memberikan pendidikkan agama kepada istrinya

dan memberi kesempatan belajar pengetahuan yang berguna

dan bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa.

(4.) Sesuai dengan penghasilannya, suami menanggung :

a. Nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi istri;

b. Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan

bagi istri dan anak;

c. Biaya pendidikkan bagi anak.

(5.) Kewajiban suami terhadap istrinya tersebut pada ayat (4) huruf

a dan b diatas mulai berlaku sesudah ada tamkin sempurna dari

istrinya.

(6.) Istri dapat membebaskan suaminya dari kewajiban terhadap

dirinya sebagaimana tersebut pada ayat (4) huruf a dan b.

(7.) Kewajiban suami sebagaimana yang dimaksud ayat (5) gugur

apabila istri nusyuz.

Pasal 82.

(1.) Suami yang mempunyai istri lebih dari seorang berkewajiban

memberi tempat tinggal dan biaya hidup kepada masing-

masing istri secara berimbang menurut besar kecilnya jumlah

Page 37: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

25

keluarga yang ditanggung masing-masing istri, kecuali jika ada

perjanjian perkawinan.

(2.) Dalam hal para istri rela dan ikhlas, suami dapat menempatkan

istrinya dalam satu tempat kediaman.

2. Kewajiban-Kewajiban istri

a. UU. No. 1 Tahun 1974.

Pasal 34 ayat (2).

Istri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya.

b. Kompilasi Hukum Islam.

Pasal 83.

(1.) Kewajiban utama seorang istri ialah berbakti lahir dan batin

kepada suami didalam batas-batas yang dibenarkan oleh hukum

Islam.

(2.) Istri menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga

sehari-hari dengan sebaik-baiknya.

Pasal 84.

(1.) Istri dapat dianggap nusyuz jika ia tidak mau melaksanakan

kewajiban-kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83

ayat (1) kecuali dengan alasan yang sah.

(2.) Selama istri dalam nusyuz, kewajiban suami terhadap istrinya

tersebut pada pasal 80 ayat (4) huruf a dan b tidak berlaku

kecuali hal-hal untuk kepentingan anaknya.

Page 38: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

26

(3.) Kewajiban suami tersebut pada ayat (2) diatas berlaku kembali

sesudah istri tidak nusyuz.

(4.) Ketentuan ada atau tidak adanya nusyuz dari istri harus

didasarkan atas bukti yang sah.

3. Kewajiban dan hak suami istri

a. UU. No. 1 Tahun 1974.

Pasal 30.

Suami istri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan

rumah tangga yang menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat.

Pasal 31.

(1.) Hak dan kedudukkan istri adalah seimbang dengan hak dan

kedudukkan suami dalam kehidupan rumah tangga dan

pergaulan hidup bersama dalam masyarakat.

(2.) Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan

hukum.

(3.) Suami adalah kepala keluarga dan istri adalah ibu rumah

tangga.

Pasal 32.

(1.) Suami istri mempunyai tempat kediaman yang tetap.

(2.) Rumah tempat kediaman yang dimaksud dalam ayat (1) pasal

ini ditentukan oleh suami istri bersama.

Pasal 33.

Page 39: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

27

Suami istri wajib saling cinta mencintai hormat menghormati, setia

dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lainnya.

b. Kompilasi Hukum Islam

Pasal 77.

(1.) Suami istri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan

rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah yang

menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat.

(2.) Suami istri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati,

setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang

lain.

(3.) Suami istri memikul kewajiban untuk mengasuh dan

memelihara anak-anak mereka, baik mengenai pertumbuhan

jasmani, rohani maupun kecerdasannya dan pendidikkan

agamanya.

(4.) Suami istri wajib memelihara kehormatannya.

(5.) Jika suami atau istri melalaikan kewajibannya, masing-masing

dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Agama.

Pasal 78.

(1.) Suami istri harus mempunyai tempat tinggal yang tetap.

(2.) Rumah kediaman yang dimaksud ayat (1), ditentukan oleh

suami istri bersama.

Pasal 79.

Page 40: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

28

(1.) Suami adalah kepala keluarga dan istri adalah ibu rumah

tangga.

(2.) Hak dan kedudukkan istri adalah seimbang dengan hak dan

kedudukkan suami dalam kehidupan rumah tangga dan

pergaulan hidup bersama dalam masyarakat.

(3.) Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan

hukum.

Page 41: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

29

BAB III

PROFIL JAMA'AH TABLIGH

A. Sejarah Singkat Pendiri Jama'ah Tabligh

Pendiri Jama'ah Tabligh (JT) adalah Muhammad Ilyas al-Kandahlawy

lahir pada tahun 1303 H (1886) di desa Kandahlah dikawasan Muzhafar

Nagar, Utar Pradesh, India. Ayahnya bernama Syaikh Ismail dan ibunya

bernama Shafiyah al-Hafidzah. Keluarga Maulana Muhammad Ilyas

terkenal sebagai gudang ilmu agama dan memiliki sifat wara'. Saudaranya

antara lain Maulana Muhammad yang tertua, dan Maulana Muhammad

Yahya. Sementara Maulana Muhammad Ilyas adalah anak ketiga dari tiga

bersaudara29

.

Maulana Muhammad Ilyas pertama kali belajar agama pada kakeknya

Syeikh Muhammad Yahya, beliau adalah seorang guru agama pada

madrasah di kota kelahirannya. Kakeknya ini adalah seorang penganut

madzhab Hanafi dan teman dari seorang 'ulama, sekaligus penulis Islam

terkenal, Syeikh Abul Hasan Al-Hasani An-Nadwi yang menjabat sebagai

seorang direktur pada lembaga Dar Al-'Ulum di Lucknow, India.

Sedangkan ayahnya, yaitu Syeikh Muhammad Isma'il adalah seorang

ruhaniawan besar yang suka menjalani hidup dengan ber 'uzlah,

berkhalwat dan beribadah, membaca al-Qur'an dan melayani para musafir

29

Wahbah dan Hafizh Hamzah, Ulama membina tamadun manusia, (Kuala Lumpur : Progressive publishing House SDN.BHD, 2007), h. 78

Page 42: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

30

yang datang dan pergi serta mengajarkan al-Qur'an dan ilmu-ilmu

agama30

.

Syaikh Muhammad Isma'il selalu mengamalkan doa ma'tsur dari

Hadits untuk waktu dan keadaan yang berlainan. Perangainya menyukai

kedamaian dan keselamatan serta bergaul dengan manusia dengan penuh

kasih sayang dan kelembutan, tidak seorang pun meragukan dirinya.

Bahkan beliau menjadi tumpuan kepercayaan para ulama sehingga mampu

membimbing berbagai tingkat kaum Muslimin yang terhalang oleh

perselisihan diantara mereka.

Ibunda Muhammad Ilyas, yaitu Shafiyah al-Hafidzah adalah seorang

hafidzah al-Qur'an. Istri kedua dari syaikh Muhammad Isma'il ini selalu

mengkhatamkan al-Qur'an, bahkan sambil bekerja pun mulutnya

senantiasa bergerak membaca ayat-ayat al-Qur'an yang sedang ia hafal.

Maulana Muhammad Ilyas sendiri mulai mengenal pendidikan pada

sekolah Ibtidaiyah (dasar). Sejak saat itulah ia mulai menghafal al-Qur'an,

hal ini disebabkan pula oleh tradisi yang ada dalam keluarga Syaikh

Muhammad Isma'il yang kebanyakkan dari mereka adalah hafidz al-

Qur'an. Sehingga diriwayatkan bahwa dalam shalat berjama'ah separuh

shaf bagian depan semuanya adalah hafidz terkecuali muazzin saja. Sejak

kecil telah tampak ruh dan semangat agama dalam dirinya, dia memiliki

kerisauan terhadap umat, agama dan dakwah. Sehingga 'Allamah asy-

30

Khusniati Rofi'ah, Dakwah Jama'ah Tabligh dan eksistensinya dimata masyarakat, h. 44

Page 43: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

31

Syaikh Mahmud Hasan yang dikenal sebagai Syaikhul Hind (guru besar

ilmu hadits pada madrasah Darul Ulum) mengatakan, " Sesungguhnya

apabila aku melihat Maulana Ilyas aku teringat akan kisah perjuangan para

sahabat"31

.

Pada suatu ketika saudara tengahnya, yakni Maulana Muhammad

Yahya pergi belajar kepada seorang alim besar dan pembaharu yang

ternama yakni Syaikh Rasyid Ahmad al-Gangohi, di desa Gangoh,

kawasan Saranpur, Utar Pradesh, India. Maulana Muhammad Yahya

belajar membersihkan diri dan menyerap ilmu dengan bimbingan Syaikh

Rasyid. Hal ini pula yang membuat Maulana Muhammad Ilyas tertarik

untuk belajar pada syaikh Rasyid sebagaimana kakaknya.

Maulana Muhammad Ilyas memutuskan untuk belajar agama

menyertai kakaknya di Gangoh. Akan tetapi selama tinggal dan belajar

disana, Maulana Ilyas selalu menderita sakit. Sakit ini ditanggungnya

selama bertahun-tahun lamanya, tabib Ustadz Mahmud Ahmad putra dari

Syaikh Gangohi sendiri telah memberikan pengobatan dan perawatan

kepadanya32

.

Sakit yang dideritanya menyebabkan kegiatan belajarnya menurun,

akan tetapi dia tidak berputus asa. Banyak yang menyarankan agar ia

berhenti belajar untuk sementara waktu, ia menjawab,"Apa gunanya aku

31

Khusniati Rofi'ah, Dakwah Jama'ah Tabligh dan eksistensinya dimata masyarakat, h. 45

32 Khusniati Rofi'ah, Dakwah Jama'ah Tabligh dan eksistensinya dimata masyarakat, h.

46

Page 44: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

32

hidup jika dalam kebodohan". Dengan izin Allah SWT., Maulana pun

menyelesaikan pelajaran Hadits Syarif, Jami'at Tirmidzi dan Shahih

Bukhari. Kemudian dalam tempo waktu empat bulan dia sudah

menyelesaikan Kutubussittah. Tubuhnya yang kurus dan sering terjangkit

penyakit semakin membuatnya bersemangat dalam menuntut ilmu, begitu

pula kerisauannya yang bertambah besar terhadap keadaan umat yang jauh

dari syariat Islam.

Ketika Syaikh Gangohi wafat pada tahun 1323H, Muhammad Ilyas

baru berumur dua puluh lima tahun dan merasa sangat kehilangan guru

yang sangat dihormati. Hal ini membuatnya semakin taat beribadah pada

Allah. Dia menjadi pendiam dan hanya mengerjakan ibadah, dzikir, dan

banyak mengerjakan amal-amal infiradi. Maulana Muhammad Zakaria

menuliskan : " Pada waktu aku mengaji sebuah kitab kepada Muhammad

Ilyas, aku datang padanya dengan kitab pelajaranku dan aku menunjukkan

tempat pelajaran dengan jari kepadanya. Tetapi apabila aku salah dalam

membaca, maka dia akan memberi isyarat kepadaku dengan jarinya agar

menutup kitab dan menghentikan pelajaran. Hal ini ia maksudkan agar aku

mempelajari kembali kitab tersebut, kemudian datang lagi pada hari

berikutnya"33

.

Maulana Muhammad Ilyas akhirnya berkenalan dengan Syaikh Khalid

Ahmad ash-Sharanpuri penulis kitab Bajhul Majhud fi Hilli Alfazhi Abi

33

Khusniati Rofi'ah, Dakwah Jama'ah Tabligh dan eksistensinya dimata masyarakat, h. 47

Page 45: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

33

Dawud dan akhirnya Muhammad Ilyas berguru kepadanya. Semakin

bertambah ilmu yang dimiliki, membuat Muhammad Ilyas semakin

Tawadhu'. Ketawadhu'annya pada usia muda menyebabkan Muhammad

Ilyas dihormati dikalangan para 'ulama dan masyaikh. Syaikh Yahya,

kakak kandung Muhammad Ilyas sendiri tidak pernah memperlakukannya

sebagai anak kecil, bahkan Syaikh Yahya sangat menaruh hormat

kepadanya.

Pada suatu ketika di Kandahla ada sebuah pertemuan yang dihadiri

oleh ulama-ulama besar, di antaranya terdapat nama Syaikh Abdurrahman

ar-Raipuri, Syaikh Khalil Ahmad ash-Sharanpuri dan Syaikh Asyraf Ali

at-Tanwi. Waktu itu tiba waktu Ashar, mereka meminta Maulana Ilyas

untuk mengimami shalat tersebut. Ustadz Badrul Hasan salah seorang

diantara keluarga besar tersebut berkata, "alangkah panjang dan beratnya

kereta api ini, namun alangkah ringan lokomotifnya", kemudian salah

seorang diantara hadirin menjawab, "tetapi lokomotif yang kuat itu justru

karena ringannya".

Wafatnya Maulana Muhammad Yahya, pada 9 Agustus 1925, yaitu

kakak Muhammad Ilyas, beliau mengalami goncangan yang luar biasa.

Dua tahun setelah itu, menyusul kakaknya yang tertua, Maulana

Muhammad. Maulana Muhammad meninggal di masjid Nawab Wali,

Qassab Pura dan dimakamkan di Nizamuddin. Kematian Maulana

Muhammad ini mendapat perhatian dari masyarakat sekitarnya. Seribu

orang menziarahi jenazahnya. Setelah itu, masyarakat meminta kepada

Page 46: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

34

Maulana Ilyas untuk menggantikan kakaknya di Nizamuddin padahal pada

waktu itu dia sedang menjadi salah seorang pengajar di Madrasah

Mazhohirul 'Ulum. Masyarakat bahkan menjanjikan dana bulanan kepada

madrasah dengan syarat agar dapat diamalkan seumur hidupnya34

.

Pada akhirnya, setelah mendapat ijin dari Maulana Khalil Ahmad

dengan pertimbangan jika tinggalnya di Nizamuddin membawa manfaat

maka Maulana Ilyas akan diberi kesempatan untuk berhenti mengajar. Ia

pun akhirnya pergi ke Nizamuddin, ke madrasah warisan ayahnya yang

kosong akibat lama tidak dihuni. Dengan semangat mengajar yang tinggi

dia pun akhirnya membuka kembali madrasah tersebut.

Semangat yang tinggi untuk memajukan agama, Maulana Ilyas

kemudian mendirikan maktab di Mewat, tetapi kondisi geografis yang

agraris menyebabkan masyarakatnya lebih menyukai anak-anak mereka

pergi ke kebun atau ke sawah dari pada kemadrasah atau maktab untuk

belajar agama, membaca atau menulis. Dengan demikian Maulana Ilyas

dengan terpaksa meminta orang Mewat untuk menyiapkan anak-anak

mereka belajar dengan pembiayaan yang ditanggung oleh Maulana sendiri.

Besarnya pengorbanan Maulana untuk memajukan pendidikan agama bagi

masyaraka. Mewat tidak mendapatkan perhatian. Bahkan mereka enggan

menuntut ilmu, mereka lebih senang hidup dalam kondisi yang sudah

mereka jalani selama bertahun-tahun turun temurun.

34

Khusniati Rofi'ah, Dakwah Jama'ah Tabligh dan eksistensinya dimata masyarakat, h. 48

Page 47: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

35

Pada hari terakhir dalam sejarah hidupnya, Maulana mengirim utusan

kepada Syaikhul Hadits Maulana Zakariya, Maulana Abdul Qodir Raipuri,

dan Maulana Zafar Ahmad, bahwa ia akan mengamanahkan kepercayaan

sebagai Amir Jama'ah kepada sahabat-sahabatnya seperti Hafidz Maqhul

Hasan, Qozi Dawud, Mulvi Ihtisamul Hasan, Mulvi Muhammad Yusuf,

Mulvi In'amul Hasan dan Mulvi Sayyid Raza Hasan. Pada saat itu

terpilihlah Mulvi Muhammad Yusuf sebagai pengganti Maulana

Muhammad Ilyas dalam mempin usaha dakwah dan tabligh35

.

Pada sekitar bulan Juli 1944 Maulana menderita penyakit yang cukup

akut. Dia hanya bisa berbaring ditempat tidur dengan ditemani para

pembantu dan muridnya. Akhirnya, pada tanggal 13 Juli 1944, Maulana

telah siap untuk menempuh perjalanannya yang terakhir. Ia bertanya

kepada salah seorang yang hadir, "Apakah besok hari Kamis?", yang

disekelilingnya menjawab, "Benar!". Kemudian ia berkata lagi,

"Periksalah pakaianku, apakah ada najisnya atau tidak?". Orang-orang

yang berada di sekelilingnya berkata bahwa pakaian yang dikenakannya

masih dalam keadaan suci. Lantas Muhammad Ilyas turun dari dipan

untuk berwudlu dan mengerjakan shalat Isya' dengan berjama'ah. Maulana

berpesan kepada orang-orang agar memperbanyak dzikir dan doa pada

malam itu: Dia berkata, "Yang ada disekelilingku ini pada hari ini

35

Khusniati Rofi'ah, Dakwah Jama'ah Tabligh dan eksistensinya dimata masyarakat, h. 52

Page 48: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

36

hendaklah menjadi orang-orang yang dapat membedakan antara perbuatan

setan dan perbuatan malaikat Allah"36

.

Pada pukul 24.00 Maulana pingsan dan sangat gelisah, dokter segera

dipanggil dan obat pun segera diberikan, kata-kata Allahu Akbar terus

terdengar dari mulutnya. Ketika malam telah menjelang pagi, dia mencari

putranya yang bernama Maulana Muhammad Yusuf dan Maulana Ikromul

Hasan. Ketika dipertemukan dia berkata, "Kemarilah kalian, aku ingin

memeluk, tidak ada lagi waktu setelah ini, sesungguhnya aku akan pergi".

Akhirnya Maulana menghembuskan nafas terakhirnya, dia pulang ke

rahmatullah sebelum adzan Subuh.

Dia tidak banyak meninggalkan karya-karya tulisan tentang

kerisauannya akan keadaan umat. Buah pikirannya dituangkan dalam

lembar-lembar kertas surat yang dihimpun oleh Maulana Manzoor

Nu'mani dengan judul Aur Un Ki Deeni Dawat yang ditujukan kepada

para ulama dan seluruh umat Islam yang mengambil usaha dakwah dalam

Jama'ah Tabligh. Karyanya yang paling nyata adalah bahwa ia telah

meninggalkan ide-ide bagi umat Islam hari ini dan metode kerja dakwah

yang telah menyebar ke seluruh pelosok dunia. Jama'ah Tabligh adalah

sebuah nama yang diberikan oleh masyarakat, bukan nama yang diberikan

oleh pendirinya Syekh Maulana Muhammad Ilyas. Karena setiap hari

berjama'ah dan bertabligh maka muncullah istilah ini. Sebagaimana setiap

36

Khusniati Rofi'ah, Dakwah Jama'ah Tabligh dan eksistensinya dimata masyarakat, h. 53

Page 49: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

37

hari menjual ikan maka si penjualnya dipanggil 'tukang ikan' dan

sebagainya37

. Akan tetapi, yang dikatakan jama'ah tabligh adalah orang

yang terlibat dalam kerja secara tertib, yang istiqomah keluar dijalan Allah

SWT minimal 40 hari setiap tahun38

.

B. Tujuan Berdirinya Jama'ah Tabligh

Syekh Maulana Muhammad Ilyas melihat bahwa kebodohan,

kegelapan dan sekularisme yang melanda negerinya sangat berpengaruh

terhadap madrasah-madrasah. Para murid tidak mampu menjunjung nilai-

nilai agama sebagaimana mestinya, sehingga gelombang kebodohan

semakin melanda bagaikan gelombang lautan yang melaju deras sampai

ratusan mil membawa mereka hanyut. Namun tetap saja masyarakat masih

belum memiliki spirit keagamaan. Interest mereka tidak terlalu besar untuk

mengirimkan anak-anak mereka belajar ilmu di madrasah. Faktor utama

dari semua ini adalah ketidaktahuan mereka terhadap pentingnya ilmu

agama, mereka pun kurang menghargai para alumnus madrasah yang telah

memberikan penerangan dan dakwah. Orang Mewat tidak bersedia

mendengarkan apalagi mengikutinya. Kesimpulannya bahwa madrasah –

madrasah yang ada itu tidak mampu mengubah warna dan gaya hidup

masyarakat. Kondisi Mewat yang sangat miskin pengetahuan itu semakin

menambah kerisauan Maulana Ilyas akan keadaan umat Islam terutama

masyarakat Mewat. Kunjungan-kunjungan diadakan bahkan madrasah-

37

Husen Usman Kambayang, Usaha da'wah & tabligh Terapi rohani paling menakjubkan, (Bandung: Pustaka Ramadhan, 2009), h. 4

38 Abu Intiqo Lie, Mengungkap rahasia jamaah tabligh, (Al En Joy entertant), h. 7.

Page 50: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

38

madrasah banyak didirikan, tetapi hal itu belum bisa menjadi solusi terbaik

untuk mengatasi problem yang dihadapi masyarakat Mewat. Kondisi

buruk yang terus berlarut ini akhirnya menjadi inspirasi bagi Muhammad

Ilyas untuk mengirimkan delegasi Jama'ah Dakwah ke Mewat. Pada tahun

1351 H/1931 M. Maulana menunaikan haji yang ketiga ke tanah suci

Makkah. Kesempatan tersebut ia pergunakan untuk menemui tokoh-tokoh

India yang ada di Arab guna mempromosikan usaha dakwah, dengan

harapan agar usaha ini dapat terus dijalankan di tanah Arab39

.

Keinginannya yang besar menyebabkan ia berkesempatan menemui

Sultan Ibnu Sa'ud yang menjadi raja tanah Arab untuk mempromosikan

usaha dakwah yang dibawanya. Selama berada di Makkah, Jama'ah ini

melakukan banyak aktifitas pergerakan secara intensif, setiap hari sejak

pagi sampai petang, usaha dakwah terus dilakukan untuk mengajak

masyarakat mentaati perintah Allah dan menegakkan dakwah.

Setelah pulang dari haji tersebut, Maulana mengadakan dua kunjungan

ke Mewat, masing-masing disertai jama'ah dengan jumlah yang cukup

besar, minimal berjumlah seratus orang. Bahkan di beberapa tempat,

jumlah itu justru semakin membengkak. Kunjungan pertama dilakukan

selama satu bulan dan kunjungan kedua dilakukan hanya beberapa hari

saja. Dalam kunjungan tersebut dia selalu membentuk jama'ah-jama'ah

yang dikirim ke kampung-kampung untuk berjaulah (berkeliling dari

rumah ke rumah) guna menyampaikan pentingnya agama.

39

Khusniati Rofiah, Dakwah Jama'ah Tabligh dan eksistensinya dimata masyarakat, h.50

Page 51: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

39

Dalam hati Muhammad memiliki konfidensi penuh bahwa kebodohan,

kelalaian serta hilangnya semangat agama dan jiwa keislaman itulah yang

menjadi sumber kerusakan. Adapun satu-satunya jalan untuk memberantas

virus tersebut adalah dengan membujuk masyarakat Mewat agar keluar

dari kampung halamannya guna memperbaiki diri dan memperdalam

agama, serta melatih disiplin dalam hal positif sehingga tumbuh kesadaran

untuk mencintai agama lebih daripada dunia dan mementingkan amal dari

mal (harta).

Dari Mewat inilah secara berangsur-angsur usaha tabligh meluas ke

Delhi, United Province, Punjab, Khurja, Aligarh, Agra, Bulandshar,

Meerut, Panipat, Sonepat, Karnal, Rohtak dan daerah lainnya. Begitu juga

di Bandar-bandar pelabuhan banyak jama'ah yang tinggal dan terus

bergerak menuju tempat-tempat yang ditargetkan seperti halnya daerah

Asia Barat. Setelah Jama'ah ini terbentuk, mereka tak lelah memperluas

sayap dakwah dengan membentuk beberapa jaringan disejumlah negara.

Jama'ah ini memiliki misi ganda yaitu ishlah diri (peningkatan kualitas

individu) dan mendakwahkan kebesaran Allah SWT. Kepada seluruh umat

manusia.

Perkembangan Jama'ah cukup fantastis. Setiap hari banyak jama'ah

yang dikirim ke daerah-daerah yang menjadi target operasi dakwah. Selain

itu, masing-masing anggota jama'ah ada yang kemudian membentuk

rombongan baru. Dengan usaha tersebut, Jama'ah Tabligh ingin

mempererat tali silaturrahim antara kaum Muslimin dengan muslim yang

Page 52: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

40

lainnya. Gerakkan Jama'ah tidak hanya tersebar di India tetapi sedikit demi

sedikit telah menyebar ke berbagai negara.

Muhammad Ilyas tanpa henti terus memberi motivasi dan arahan untuk

menggerakkan mesin dakwah ini agar sampai ke seluruh alam. Ketika

usianya sudah menjelang senja, Maulana terus bersemangat hingga

tubuhnya yang kurus tidak mampu lagi untuk digerakkan ketika ia

menderita sakit.

Syekh Maulana Muhammad Ilyas pernah mengatakan bahwa " Asas

Tabligh kita adalah kasih sayang. Oleh sebab itu, kerja ini harus dilakukan

dengan lembut dan kasih sayang. Jika para da'i bertabligh diiringi dengan

kerisauan atas kemunduran kaum muslimin dalam agama, sungguh kita

akan berhasil dalam menunaikan kewajiban ini40

.

C. Aktivitas Dakwah Jama'ah Tabligh

Markas internasional pusat tabligh adalah Nizamuddin, India.

Kemudian setiap negara juga mempunyai markas pusat nasional, dari

markas pusat dibagi markas-markas regional/daerah yang dipimpin oleh

seorang Shura. Kemudian dibagi lagi menjadi ratusan markas kecil yang

disebut Halaqah, Halaqah adalah kumpulan Mahalla (Masjid-masjid yang

tidak jauh dari Halaqah, dan masjid tersebut aktif di setiap kegiatan-

kegiatan yang berada di halaqah)41

. Kegiatan di Halaqah adalah

40

Abdurrahman Ahmad Assirbuny, Malfuzhat tiga hadratji, (Depok: Pustaka Nabawi, 2012), h. 23.

41 Hasil Wawancara dengan Bpk. H. Indro, Masjid Ikhwanul Muslimin, 4 April 2015.

Page 53: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

41

musyawarah mingguan, dan sebulan sekali mereka khuruj selama tiga hari.

Khuruj adalah meluangkan waktu untuk secara total berdakwah, yang

biasanya dari masjid ke masjid dan dipimpin oleh seorang Amir. Orang

yang khuruj tidak boleh meninggalkan masjid tanpa seizin Amir khuruj.

Tapi para karyawan diperbolehkan tetap bekerja, dan langsung mengikuti

kegiatan sepulang kerja. Orang yang telah khuruj kemudian disebut

Karkun, Karkun adalah pekerja, dalam konteks ini yang dimaksud dengan

pekerja adalah mereka yang bekerja mendakwahkan agama dan tanpa

adanya suatu baiat42

.

Metode dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh ini dengan cara

khuruj fii sabilillah berlandaskan ketika mimpi pendiri Jama'ah Tabligh itu

sendiri, yaitu Syekh Maulana Ilyas, beliau bermimpi mengenai tafsir Q.S.

Ali Imron ayat 110 yang berbunyi:

ز كىرم ن تانمعزف ذأمزن نهىاس أخزجد أمح خ ذؤمىن انمىكز عه ذى

تانه م آمه ن زا نكان انكراب أ م خ م ن م انمؤمىن مى () انفاسقن أكثز

Artinya: "Kamu adalah umat yang terbaik yang ditampilkan untuk

manusia, (karena kamu) menyuruh berbuat yang ma'ruf, dan mencegah

dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab

beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang

beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."

42

Hasil wawancara dengan Bpk. H. Dzul, Masjid Ikhwanul Muslimin, 5 April 2015.

Page 54: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

42

Dalam ayat diatas terdapat kalimat ukhrijat, yang kemudian ditafsirkan

dengan makna keluar untuk mengadakan perjalanan, dan keluar itulah

yang dimaksud dengan dakwah43

.

Sewaktu khuruj, kegiatan diisi dengan ta'lim (membaca hadits atau

kisah sahabat, biasanya dari kitab Fadhail Amal karya Maulana Zakaria),

jaulah (mengunjungi rumah-rumah disekitar masjid tempat khuruj dengan

tujuan mengajak kembali pada Islam yang kaffah), bayan, mudzakarah

(menghafal) 6 sifat sahabat, karkuzari (memberi laporan harian pada

amir), dan musyawarah. Selama khuruj, mereka tidur di masjid44

.

Sebelum melakukan khuruj, dilakukan pembinaan keluarga, terutama

ibu-ibu dan wanita diadakan ta'lim ibu-ibu yang namanya masturat,

artinya: tertutup atau terhijab. Dalam pembinaan itu, wanita atau ibu-ibu

dilatih mandiri. Sehingga ketika ditinggal khuruj, mereka sudah bisa

berperan sebagai kepala rumah tangga di rumah.

Aktivitas Markas Regional adalah sama, khuruj, namun biasanya

hanya menangani khuruj dalam jangka waktu 40 hari atau 4 bulan saja.

Selain itu mereka juga mengadakan malam Ijtima' (berkumpul), dimana

dalam Ijtima' akan diisi dengan Bayan (ceramah agama) oleh para ulama

atau tamu dari luar negri yang sedang khuruj disana, dan juga ta'lim wa

ta'alum.

43

Khusniati Rofiah, Dakwah Jama'ah Tabligh dan eksistensinya dimata masyarakat, h. 82

44 Hasil wawancara dengan Ust. Ayat Muhayyat Syah dikediaman beliau, 22 Februari

2015

Page 55: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

43

Setahun sekali, digelar ijtima' umum dimarkas nasional pusat, yang

biasanya dihadiri oleh puluhan ribu Karkun dari seluruh pelosok daerah.

Bagi Karkun yang mampu, mereka diharapkan untuk khuruj ke poros

markas pusat (India-Pakistan-Bangladesh/IPB) untuk melihat suasana

keagamaan yang kuat yang mempertebal iman mereka.

Khuruj fii sabilillahi, seperti usaha pertanian; keluar tiga hari, empat

puluh hari, empat bulan atau setahun ibarat petani yang mengolah sawah.

Jika petani tidak mengikuti cara dan tata tertib pertanian, maka tidak akan

menghasilkan padi. Mengolah sawah lebih lama daripada memanen hasil.

Mengolahnya memakan waktu tiga sampai empat bulan dan memanennya

cukup sehari.

Tujuan dari usaha dakwah bukan sekedar meningkatkan kuantitas

(jumlah) pekerja sawah, tetapi bagaimana meningkatkan sifat para pekerja

dakwah itu sendiri dengan cara :

a. Meningkatkan ketakwaaan dan keyakinannya kepada Allah SWT,

b. Meningkatkan kecintaannya kepada umat,

c. Meningkatkan kesabarannya dalam menjalankan usaha dakwah.

Perbedaan Dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh dengan

harokah lainnya adalah45

:

1. Dakwah mereka mendatangi manusia dengan berjalan kaki / 'alal

aqdam.

45

Abu Muhammad Fahim, Kedok Jama'ah Tabligh, (Jakarta : Yasa, 2009), h. 34

Page 56: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

44

2. Modal dakwah mereka adalah harta dan diri.

3. Dakwah mereka kepada akar bukan ranting yakni kepada Iman

bukan Fiqih.

4. Dakwah Jama'ah Tabligh tak ikut suasana dan keadaan.

5. Dakwah Jama'ah Tabligh dimulai dari keutamaan amal.

6. Sasaran dakwah mereka adalah orang bodoh, orang miskin, orang

berdosa (Preman, koruptor dsb).

7. Dakwah Jama'ah Tabligh tak terkesan dengan kekuasaan.

8. Dakwah Jama'ah Tabligh tak terkesan dengan harta.

9. Dakwah mereka tak berpolitik.

10. Dakwah mereka tak minta upah.

Dalam dakwah jama'ah tabligh selalu diajarkan Mudzakarah enam

sifat (Kebenaran mutlak yang berasal dari Allah SWT, yaitu al-Qur'an

dalam enam sifat). Menurut jama'ah tabligh pada saat ini ummat Islam

belum ada kemampuan untuk mengamalkan agama secara sempurna.

Tetapi para sahabat Nabi SAW. Dahulu mampu mengamalkan agama

secara sempurna karena pada diri mereka terdapat sifat-sifat yang mulia,

diantaranya enam sifat. Pada zaman ini, apabila umat Islam memiliki enam

sifat tersebut, niscaya mereka akan mampu mengamalkan agama secara

sempurna. Enam sifat tersebut yaitu 46

:

46

Diambil dari artikel yang diberikan dari salah satu jama'ah tabligh ketika penulis melakukan penelitian lapangan di masjid Kebon Jeruk Pada hari Kamis, 29 Januari 2015

Page 57: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

45

1. Yakin kepada kalimah thayyibah, Laa Ilaha illa Allah Muhammad

Rasulullah.

Artinya : Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah

SWT.

Maksudnya : Mengeluarkan keyakinan kepada makhluk dari hati

kita dan memasukkan keyakinan hanya kepada

Allah ke dalam hati kita.

2. Shalat khusyu' wal khudhu'.

Artinya : Shalat yang diiringi konsentrasi batin dan

merendahkan diri dihadapan Allah serta dilakukan

dengan cara Rasulullah.

Maksudnya : Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah yang

ada dalam shalat kedalam kehidupan sehari-hari.

3. Ilmu ma'a dzikir.

Artinya : Segala petunjuk yang datang dari Allah SWT.

Melalui baginda Rasulullah SAW. Mengingat Allah

sebagaimana agungnya Allah SWT.

Maksudnya : Mengamalkan perintah-perintah Allah SWT.

Setiap saat dan setiap keadaan serta melakukannya

dengan cara Rasulullah SAW.

4. Ikramul muslimin.

Artinya : Memuliakan sesama saudara muslim.

Page 58: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

46

Maksudnya : Menunaikan hak-hak saudara muslim tanpa

menuntut hak-hak kita dari mereka.

5. Tashhiihun Niyyah

Artinya : Memperbaiki atau membetulkan niat.

Maksudnya : Membersihkan niat kita dalam setiap amal dari

niat-niat lain kecuali hanya untuk mencari keridhaan

Allah SWT.

6. Da'wah wa al-Tabligh

Artinya : Mengajak dan menyampaikan.

Maksudnya : Untuk memperbaiki diri, agar kita dapat

mempergunakan harta, diri, dan waktu sesuai

dengan perintah Allah. Untuk menghidupkan agama

secara sempurna pada diri kita sendiri dan pada diri

seluruh manusia diseluruh alam.

Hal yang paling mendasar dari gerakan Jama'ah Tabligh adalah mereka

selalu mengajak kepada :

a. Memakmurkan Masjid

Gerakkan ini tidak berambisi dalam masalah politik tetapi

mengajak manusia untuk taat pada Allah SWT dan menghidupkan

sunnah Rasulullah SAW dengan menjadikan masjid sebagai basis

dakwah. Tak heran di Indonesia yang banyak masjid tetapi sepi

dari umat dengan kedatangan jamaah ini menjadi makmur dan

banyak amalan sunnah yang hidup.

Page 59: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

47

b. Menghidupkan Amalan Silaturrahmi

Bukan hanya orang Indonesia yang berdakwah melalui

gerakkan Jama'ah Tabligh tetapi orang luarpun juga masuk ke

Indonesia karena persaudaraan Islam tidak dibatasi kedaerahan.

Jama'ah Tabligh selalu mengajak untuk membangun persaudaraan

dan silaturrahmi tanpa memandang ras dan kedaerahan/negara.

Disaat ini orang bersilaturrahmi didasarkan kepentingan tertentu

saja. Dengan adanya gerakkan Jama'ah Tabligh yang mengajak

untuk silaturrahmi antar sesama muslim seluruh dunia. Gerakkan

ini disambut baik oleh masyarakat Indonesia. Bahkan banyak

kalangan tradisional yang ikut dalam gerakkan Jama'ah Tabligh.

Dua hal diatas adalah landasan pokok gerakkan Jama'ah

Tabligh, dan didalam mereka mengajak umat untuk taat pada Allah

dan Rasul Nya mereka lakukan dengan akhlak mulia dan santun.

Jama'ah Tabligh dalam setiap kesempatan berdakwah dari

masjid ke masjid dibekali dengan asal-usul dakwah sebanyak 28,

yaitu :

A. 4 Hal yang harus diperbanyak47

:

1. Dakwah ila Allah

2. Ta'lim wa Ta'allum

47

Hasil wawancara dengan Ust. Ayat Muhayyat Syah dikediaman beliau, 22 Februari 2015

Page 60: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

48

3. Zikir ibadah

4. Khidmat

B. 4 Hal yang harus dikurangi :

1. Masa makan dan minum

2. Masa tidur dan istirahat

3. Bicara sia-sia ( Harta, Tahta dan Wanita )

4. Keluar dari masjid

C. 4 Hal yang harus dijaga :

1. Taat pada amir, selama amir taat kepada Allah dan

Rasul

2. Kehormatan masjid

3. Sabar dan Tahammul (Tahan uji)

4. Amalan Ijtima'i, yaitu berpindah masjid,

musyawarah safar, berjama'ah, ta'lim, bayan

(Ceramah), tidur, makan dan jaulah (keliling) serta

menyempurnakan amalan infirodi

D. 4 Hal yang harus ditinggalkan48

:

1. Mengharap kepada makhluk, mengharap hanya

kepada Allah SWT

2. Meminta kepada makhluk

3. Ghosob (memakai barang milik orang lain tanpa

izin dari pemilik)

48

Hasil wawancara dengan Ust. H. Dedi dimasjid Nurul Huda, 11 Maret 2015

Page 61: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

49

4. Sifat mubadzir dan boros

E. 4 Hal yang tidak boleh disentuh/dibicarakan :

1. Politik praktis dalam dan luar negri

2. Masalah khilafiyah (perbedaan)

3. Aib diri sendiri maupun orang lain

4. Pangkat derma dan jabatan (status sosial)

F. 4 Hal yang harus didekati :

1. Ahli dakwah/muballigh

2. Orang alim, dan santrinya

3. Ahli dzikir

4. Mushonnif/pengarang kitab

G. 4 Hal yang harus dijauhi :

1. Meremehkan dan mengkritik

2. Membanding-bandingkan

3. Merendahkan orang lain

4. Mudah menerima dan mudah menolak

Page 62: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

50

BAB IV

KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN JAMA'AH

TABLIGH DAN APLIKASINYA

A. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI MENURUT JAMA'AH

TABLIGH

a. Hak Isteri49

1. Mengingatkan suami dalam hal ketaatan

2. Mendorong dan membantu suami dalam mengamalkan dan

memperjuangkan agama

b. Hak Suami50

1. Isteri menjaga ketaatan pada suami

2. Isteri menjaga kehormatan dirinya

3. Isteri menjaga harta suaminya

4. Istri menjaga lisan terhadap suami (tidak menyakiti suami

dengan perkataannya)

c. Kewajiban isteri51

1. Isteri harus taat kepada suaminya dalam semua aspek yang

menyenangkannya walaupun harus meringkas amalan-amalan

agama yang sunnat

49

Ust. Musthafa Sayani, Kemuliaan wanita salihah, (Bandung : Pustaka Ramadhan, 2007), h. 91

50 Ust. Musthafa Sayani, Kemuliaan wanita salihah, h. 90

51 Alimuddin Tuwu, Bimbingan nikah & membina rumah tangga menurut alQuran

Sunnah Terj. Kitaabun Nikah, (Bandung: Pustaka Ramadhan, 2008), h. 104

Page 63: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

51

2. Isteri harus menjaga auratnya dari sentuhan orang-orang asing

(yang bukan mahram)

3. Seorang istri tidak boleh membelanjakan sesuatu yang

mungkin tidak bernilai bagi suami

4. Isteri tidak boleh meninggalkan rumah sebelum minta izin

kepada suami, ataupun tidak boleh mengunjungi rumah-rumah

tetangga kalau suaminya tidak membolehkannya, atau tidak

boleh memasukkan orang-orang yang tidak disukai oleh

suaminya kedalam rumahnya

5. Isteri harus berusaha untuk mencari keridhaan suaminya, ini

adalah rahasia kesuksesan kehidupan rumah tangga karena

keridhaan Allah SWT. Terletak pada keridhaan suami, baru

bisa mendapatkan surga

6. Mencintai suami dan menghargai teman-teman suami

7. Isteri harus berterima kasih kepada suaminya. Suami adalah

dermawan kepada isterinya

8. Isteri harus merasa gembira melayani suami walaupun

mengorbankan kesenangannya sendiri

9. Isteri harus memperhatikan rumah suaminya dan orang-orang

yang ada dalam rumahnya

10. Isteri harus memelihara kebersihan dan kerapihan rumah.

Page 64: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

52

d. Kewajiban suami52

1. Suami harus memperlakukan isterinya dengan baik

2. Suami tidak boleh menghina isterinya dengan segala

kekurangan pada dirinya, karena tidak ada lelaki dan wanita

yang tidak mempunyai kekurangan

3. Suami tidak boleh terlalu keras terhadap isterinya

4. Suami tidak boleh memukul isterinya

5. Suami harus menyiapkan waktu senggang untuk bersenang-

senang secara khusus dengan isteri

6. Suami harus memberi makan, pakaian, dan tempat

perlindungan kepada isterinya

7. Suami harus memberikan pendidikan dasar tentang Islam,

kesehatan, dan ilmu kesehatan kepada isterinya

8. Suami harus membayar maharnya apabila diminta, sebaliknya

apabila suami tidak membayar mahar sedang isterinya

meminta, maka isteri dapat menolak berhubungan dengan

suami sebagai hak dari suatu pernikahan.

9. Suami sebagai pelindung terhadap isterinya dari hal-hal yang

tidak bermoral dan sebagai penghibur dalam keadaan-keadaan

yang sulit.

52

Alimuddin Tuwu, Bimbingan nikah & membina rumah tangga menurut alQuran Sunnah Terj. Kitaabun Nikah, h. 100

Page 65: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

53

B. Kewajiban suami terhadap istri dikalangan Jama'ah Tabligh pada saat

berdakwah (khuruj fii sabilillah)

Kewajiban suami adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh suami

sebagai kepala keluarga terhadap istri dan anggota keluarga lainnya.

Sebelum berdakwah, para anggota Jama'ah Tabligh (JT) diwajibkan untuk

memperhatikan kewajibannya terhadap istri dan anggota keluarga53

. Salah

satu kewajiban yang dimiliki oleh seorang suami terhadap anggota

keluarganya adalah memberikan nafkah kepada mereka. Pada saat suami

ingin melakukan khuruj fii sabilillah selama 3 hari dalam 1 bulan, 40 hari

dalam 1 tahun, dan 4 bulan dalam seumur hidup mereka diwajibkan

terlebih dahulu mengumpulkan uang dari hasil kerja, usaha maupun

berdagang untuk ditinggalkan bagi kebutuhan sehari-hari istri, dan anggota

keluarga lainnya selama ditinggal berdakwah khuruj fii sabilillah dalam

kurun waktu yang telah ditentukan, yaitu 3 hari, 40 hari dan 4 bulan54

.

Menurut Jama'ah Tabligh meninggalkan anak dan isteri untuk li I'laai

kalimatillah. Jadi, perginya seorang keluar dijalan Allah SWT bukan untuk

habiskan waktu dimasjid, duduk, dzikir, pegang tasbih kalaulah ini yang

dibuat maka ini adalah bentuk kedzoliman terhadap keluarga. Para sahabat

dahulu tinggalkan isteri berbulan-bulan bahkan ada yang bernama al-Faruq

ayah dari Rabi'ah AlFaruq seorang muhaddits telah tinggalkan isteri 27

53

Hasil penelitian penulis dalam kegiatan khuruj yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh ketika bergabung setelah pembahasan mengenai mudzakaroh enam sifat, diambil dari beberapa pendapat Jama'ah Tabligh yang hadir pada saat itu

54 Hasil wawancara dengan Ust. Ayat Muhayyat Syah dikediaman beliau, 22 Februari

2015

Page 66: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

54

tahun adalah untuk meninggikan kalimat Allah dengan berdakwah. Datang

dari kampung-kampung, bandar-kebandar, dengan cara membentuk

Jama'ah dakwah55

.

Setiap keluarga yang ingin ditinggal khuruj fii sabilillah oleh suami

diadakan musyawarah terlebih dahulu. Seluruh anggota keluarga

diberitahu seperti istri dan anak-anak bahwa mereka akan ditinggal selama

beberapa lama (3 hari, 40 hari, dan 4 bulan), setelah diadakan musyawarah

dan istri maupun anggota keluarga lainnya setuju maka suami dan istri

menghitung besaran nafkah yang akan ditinggalkan oleh suami dalam

kurun waktu ia berdakwah. Contoh, dalam satu hari keluarga salah satu

anggota Jama'ah Tabligh mereka menghabiskan uang sebanyak Rp.

100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk biaya makan dan kebutuhan anak-

anak sekolah serta kebutuhan lainnya. Maka, seorang suami ketika ingin

khuruj fii sabilillah dalam kurun waktu 3 hari meninggalkan uang Rp.

100.000,- X 3 = Rp. 300.000,- begitu pula ketika ingin khuruj fii sabilillah

dalam kurun waktu lainnya, yaitu 40 hari dan 4 bulan. Apabila ditinggal

oleh suami selama 4 bulan, maka 120 X 100.000= Rp. 12.000.000,-56

.

Perlu untuk diketahui pula bahwa setiap melakukan khuruj fii sabilillah

Jama'ah Tabligh tidak menerima sumbangan dari pihak manapun dan

hanya mengandalkan biaya dari uang yang telah dikumpulkannya untuk

kegiatan yang akan dilakukan pada saat berdakwah (contohnya untuk

biaya makan sehari-hari, dll).

55

Abu Muhammad Fahim, Kedok Jama'ah Tabligh, h. 58. 56

Abu Targhibi, Targhib masturoh, (Jakarta: Assalam), h. 15.

Page 67: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

55

Sesungguhnya pergerakkan jama'ah tabligh diseluruh dunia, memiliki

aturan penyeleksian sebelum khuruj. Aturan ini dikenal dikalangan

jama'ah tabligh dengan istilah 'tafaqud'. Tafaqud ini meliputi; amwal, amal

dan ahwal. Amwal adalah yang berhubungan dengan masalah biaya, yaitu

biaya untuk selama perjalanan dan biaya untuk keluarga yang

ditinggalkan. Semua itu disesuaikan dengan lamanya ia keluar dan daerah

yang akan dituju. Sedangkan Ahwal adalah yang berkaitan dengan masalah

keluarga, pekerjaan dan sejenisnya57

.

Seseorang akan dibenarkan khuruj 40 hari atau 4 bulan atau beberapa

pun lamanya, jika dia telah melewati proses tafaqud tadi. Sehingga tidak

benar tuduhan yang mengatakan bahwa Jama'ah Tabligh meninggalkan

keluarga begitu saja, tanpa meninggalkan perbekalan bagi keluarganya

atau menyia-nyiakannya. Selanjutnya, walaupun sudah dipastikan

seseorang itu lulus tafaqud untuk khuruj, maka kawan-kawan Jama'ah

Tabligh yang tidak sedang khuruj, secara bergilir akan memperhatikan hal

ihwal keluarga yang sedang ditinggalkannya tersebut58

.

Beberapa hal yang hendaknya ditanamkan oleh seorang wanita soleha

terhadap nafkah yang diberikan oleh suaminya, selalu bersyukur,

57

Abdurrahman Ahmad, Kupas Tuntas Jama'ah Tabligh (buku 1), (Cirebon: Pustaka Nabawi, 2010), h. 65.

58

Abdurrahman Ahmad, Kupas Tuntas Jama'ah Tabligh (buku 1), h. 66.

Page 68: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

56

berhemat, jangan menuntut lebih, menggunakannya dengan izin suami,

puas dengan nafkah yang ada, dan digunakan untuk kepentingan agama59

.

Pemenuhan nafkah materi dapat didapatkan dengan cara bekerja,

berdagang dan lain sebagainya. Ketika urusan bekerja Jama'ah Tabligh

memiliki beberapa prinsip, diantaranya60

:

1. Mencela perbuatan menganggur, dan mengandalkan belas kasihan

orang lain. Setiap orang mesti bekerja dan memiliki mata

pencaharian, tanpa bergantung dan berharap kepada orang lain.

2. Bekerja semata-mata demi mendapatkan ridha Allah, sehingga

urusan dunia diletakkan sebagaimana perintah Allah dan Rasul-

Nya.

3. Meyakini bahwa bekerja adalah sekedar upaya dan ikhtiyar

manusia, sedangkan pemberi rezeki yang hakiki adalah Allah Ar-

rozzaq.

4. Bekerja dunia untuk menghilangkan ketergantungan pada makhluk

dan belajar bertawakkal kepada Allah atas hasilnya.

5. Bekerja adalah medan dakwah untuk mengajak dan memberi

contoh kepada kaum muslimin, bagaimana seharusnya seorang da'i

bekerja duniawi.

59

Abdurrahman Ahmad, Fadhilah Wanita Shalihah, (Cirebon: Pustaka Nabawi), h. 102. 60

Abdurrahman Ahmad, Kupas Tuntas Jama'ah Tabligh, h. 86.

Page 69: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

57

6. Bekerja dijadikan sebagai medan ibadah, yaitu untuk lebih ber

taqarrub kepada Allah dengan mencari rezeki yang halal,

kemudian disalurkan kembali ke jalan yang halal.

Kewajiban seorang suami dalam melindungi, mendidik dan

mengajarkan anaknya serta anggota keluarga lainnya dalam alQur'an surah

At-Tahrim ayat 6 dijelaskan :

ا ا هكم أوفسكم قا آمىا انذه أ ا وارا أ ا انحجارج اسانى قد مهائكح عه

عصن نا غهاظ شذاد م ما انه فعهن أمز ؤمزن ما

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak

mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”, (Q.S.

At-Tahrim/66: 6)

Ketika khuruj fii sabilillah Jama'ah Tabligh tidak jarang menerima

perkataan yang seakan-akan mereka menelantarkan anak dan istrinya

ketika meninggalkan mereka berdakwah. Khususnya persoalan nafkah

untuk mereka dan mengajarkan atau mendidik anaknya agar paham

mengenai ilmu agama. Namun, pada hakikatnya ketika khuruj tersebut

mereka bukan hanya berdakwah dengan cara khuruj fii sabilillah

melainkan juga belajar ilmu agama yang diperolehnya ketika khuruj dan

ilmu tersebut akan ia terapkan dan amalkan dirumah kepada anak, istri dan

anggota keluarga lainnya. Sehingga tidak tepat kalau seandainya dikatakan

bahwa suami yang ikut berdakwah dengan Jama'ah Tabligh tidak

Page 70: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

58

mengajarkan atau bahkan menyampingkan urusan mendidik anak, istri dan

anggota keluarga lainnya. Bahkan, salah satu tujuan dari dakwah yang

dilakukan oleh Jama'ah Tabligh ini adalah untuk memperbaiki diri sendiri,

keluarga dan menimba 'ilmu dari para asatidz yang berada dalam setiap

rombongan (halaqoh) Jama'ah Tabligh ketika khuruj fii sabilillah61

.

Nafkah materi dan biologis adalah suatu tuntutan yang harus

ditunaikan. Namun, kewajiban nafkah kepada anak isteri tidak hanya

berupa nafkah materi, tetapi juga perlu; nafkah iman, nafkah ilmu agama,

nafkah materi dan nafkah biologis. Nafkah keimanan jelas lebih utama,

karena iman adalah asas setiap amal, dan yang dapat menjauhkan

seseorang dari api neraka adalah iman dan amal. Letak kesempurnaan

Islam yaitu mengatur segala keperluan hidup manusia demi kebaikkan.

Sayangnya, dewasa ini masyarakat pada umumnya, telah menyempitkan

makna 'nafkah' kepada urusan materi dan biologis saja, dan mengabaikan

kewajiban nafkah iman dan ilmu. Padahal keduanya lebih utama dan

penting daripada urusan materi dan biologis saja62

. Menurut kami bahwa

nafkah biologis bukanlah nafkah yang berhubungan dengan hubungan

badan, akan tetapi lebih kepada pemberian ilmu agama, dan iman

khususnya untuk istri63

.

61

Hasil wawancara dengan Ust. Ayat Muhayyat Syah dikediaman beliau, 22 Februari 2015

62 Abdurrahman Ahmad, Kupas Tuntas Jama'ah Tabligh (buku 1), h. 52.

63 Hasil wawancara dengan Ust. Ayat Muhayyat Syah dikediaman beliau, 22 Februari

2015

Page 71: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

59

Istri dan anak yang ditinggal khuruj fii sabilillah mereka akan

diperhatikan oleh teman/ rekan anggota Jama'ah Tabligh lainnya yang

tergabung dengan halaqoh Jama'ah Tabligh yang terdekat dengan

rumahnya. Mereka akan diperhatikan segala sesuatunya, seperti kesediaan

bahan pokok makanan dan lainnya, dan ini disebut dengan kunjungan

ahliyah (keluarga)64

. Hikmah yang didapat seseorang ketika melakukan

khuruj fii sabilillah bagi istri dan anaknya ketika selesai berdakwah atau

pulang kerumah adalah :

a. Khidmat kepada keluarga, masyarakat dan menjadi bunga kepada

keluarga. Ketika pulang kerumah setelah berdakwah seorang suami

bahkan dapat melakukan hal-hal yang membuat istri bahagia,

diantaranya adalah suami dapat memasak, karena ketika khuruj fii

sabilillah sudah terbiasa dengan hal tersebut.

b. Zikir Ibadah didalam rumah bersama anggota keluarga.

c. Ta'lim dirumah (Memasukkan ajaran agama kedalam rumah).

d. Dakwah dengan cara lemah lembut.

e. Menjadikan rumah seperti rumahnya Nabi SAW. Hidup sederhana,

yaitu seperti : hidup menurut kadar keperluan, seperti dalam

makan, minum, pakaian dan kendaraan65

.

64

Hasil penelitian lapangan dimasjid kebon jeruk, dialog dengan ustadz Hartono yang berasal dari Indramayu ketika ia sedang melakukan program khidmat dimasjid kebon Jeruk.

65 Muhammad Qosim, Panduan Keluar pada jalan Allah (khuruj fii sabilillah), (Bandung:

Pustaka Ramadhan, 2009), h. 66.

Page 72: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

60

Khidmat terhadap suami bagi para isteri Jama'ah Tabligh dan dapat

pula dikatakan sebagai kewajiban isteri terhadap suami diatur, seperti,

senantiasa menunaikan hak suami, setia kepada suami, berhias hanya

untuk suami (bukan untuk orang lain), mentaati perintahnya,

menyenangkan suami, tidak bermuka masam kepada suami, menjaga harta

suami, bersabar atas keburukkan suami, melayani keperluan suami dengan

sebaik mungkin, tidak menuntut duniawi secara berlebihan, menghargai

kebaikkan suami, dan senantiasa berwajah cerah66

. Menjadi penghibur

kepada suami ketika dia berada dirumah dengan memberi layanan yang

baik, seorang isteri hendaklah menjadikan rumah tangganya seperti

suasana surga terhadap suami dan anak-anak67

. Lalu, seorang wanita atau

isteri dikalangan jama'ah tabligh memiliki 3 tanggung jawab, yaitu:

Pertama, ketaatan kepada Allah SWT. Kedua, menghidupkan agama pada

diri sendiri. Ketiga, mentarbiyyah anak secara Islam dan mendorong laki-

laki keluar dijalan Allah SWT68

.

C. ANALISIS PENULIS

Hak dan kewajiban suami isteri dalam Jama'ah Tabligh (JT) yang menjadi

fokus penulis pada pembahasan skripsi ini, pada dasarnya tidak jauh berbeda

dengan hak dan kewajiban menurut Hukum Islam dan Hukum positif yang

berlaku di Indonesia (Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

66

Abdurrahman Ahmad, Mudzakarah Masturat, (Cirebon: Pustaka Nabawi, 2009), h. 56. 67

Muhammad Bambang, Isteri shalilah calon ratu bidadari surga, (Bandung: Pustaka Ramadhan, 2006), h. 12.

68 Abu Abidah, Bayan Masturah seri 2, (Jakarta: Annisa photoshop, 2008), h. 46.

Page 73: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

61

dan Kompilasi Hukum Islam). Akan tetapi, terlihat jelas perbedaan ketika

dibandingkan Hak isteri dalam Hukum Islam, Hukum Positif dengan

pandangan Jama'ah Tabligh, walaupun hak isteri bukan termasuk dari bagian

fokus penulis dalam pembahasan skripsi ini. Hak isteri dalam pandangan

mereka lebih sebatas terhadap memberikan semangat terhadap usaha dakwah

yang dilakukan oleh suami sehingga wajar kalau seandainya mereka ditinggal

khuruj fii sabilillah oleh sang suami mereka tidak keberatan dan merasa

senang karena sudah diberikan pondasi mengenai keutamaan berdakwah

adalah hak isteri dalam mendorong suami melakukan hal tersebut.

Menurut penulis persoalan muncul ketika kewajiban seorang suami dan

menjadi hak isteri seperti nafkah, yang seharusnya hal tersebut dapat dipenuhi

oleh seorang suami dengan bekerja, usaha maupun berdagang setiap hari dan

diberikan sesuai dengan ukuran nafkah seperti biasanya. Namun dengan

adanya metode dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh (JT) pemenuhan

nafkah tersebut bagi istri, ketika isteri ditinggal untuk berdakwah dapatkah

nafkah tersebut terpenuhi sebab suami ketika berdakwah mereka pada

dasarnya tidak bekerja secara duniawi untuk kebutuhan rumah tangganya.

Dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh (JT) dengan cara khuruj fii

sabilillah dengan meninggalkan isteri 3 hari, 40 hari bahkan sampai 4 bulan

secara tidak langsung menggambarkan dan terlintas dipikiran bahwa adanya

penelantaran kewajiban suami terhadap hak isteri dan anak, nafkah mereka,

pendidikkan bagi mereka dan lain sebagainya. Pernyataan tersebut juga akan

Page 74: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

62

terlintas disetiap orang yang mendengar metode dakwah yang dilakukan oleh

Jama'ah Tabligh (JT).

Pada dasarnya penelitian yang dilakukan oleh penulis sudah dapat

menjawab mengenai kewajiban suami terhadap isteri khususnya dalam hal

nafkah ketika suami meninggalkan isteri dan anak untuk khuruj fii sabilillah.

Sebelum suami Jama'ah Tabligh berdakwah hal yang harus diperhatikan

adalah nafkah untuk isteri dan anak selama mereka ditinggal berdakwah, kalau

seandainya berdakwah dalam 3 hari maka dapat ditotal dengan biaya hidup

perhari, contoh : sehari membutuhkan biaya Rp. 150.000,- maka biaya

tersebut dikalikan untuk bekal selama 3 hari terhadap isteri dan anak sebesar

Rp. 450.000,- begitu pula apabila isteri dan anak ditinggal dalam kurun waktu

40 hari, dan 4 bulan, tinggal dikalikan saja seperti hitungan diatas. Besaran

nafkah tidak ditentukan dalam batas maksimal dan minimal dikalangan

Jama'ah Tabligh, itu semua dapat ditentukan hasil musyawarah antara suami

dan isteri. Setelah diadakan musyawarah keluarga dan ditentukan besaran

harta yang akan ditinggalkan selanjutnya Jama'ah Tabligh yang ingin khuruj

fii sabilillah akan didata terlebih dahulu oleh tim tafaqud yang berada disetiap

halaqoh disana juga akan dipertanyakan kembali mengenai pemenuhan

kewajiban suami apabila ia telah berumah tangga. Setelah itu dapat diambil

kesimpulan bahwa kewajiban suami terhadap isteri dalam metode dakwah

yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh pada dasarnya bila dilakukan oleh

mereka dengan prosedur yang menjadi syarat khuruj fii sabilillah maka tidak

terdapat kesalahan terhadap kewajibannya kepada isteri dan anggota

Page 75: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

63

keluarganya, selama isteri ridha terhadap nafkah dan hak isteri terhadap

kewajiban suami.

Kewajiban suami seperti mendidik anak pada dasarnya adalah kewajiban

bersama antara suami isteri. Namun dalam praktiknya Jama'ah Tabligh (JT)

lebih menyerahkan kewajiban tersebut terhadap isteri. Dapat dilihat ketika

sang suami meninggalkan isteri untuk berdakwah. Ketika pulang berdakwah

sang suami sibuk mempersiapkan nafkah dengan cara bekerja, berdagang dan

lain sebagainya untuk khuruj fii sabilillah berikutnya, sehingga dalam pikiran

seseorang mereka tidak memiliki waktu untuk mendidik anaknya. Dalam

dakwah yang digunakan oleh Jama'ah Tabligh (JT) mereka menggunakan

istilah "Ta'lim di rumah (memasukkan agama kerumah)", ini salah satu

metode yang digunakannya untuk mendidik anak dengan cara mengajarkan

ilmu agama di dalam rumah dalam waktu yang ditentukan oleh keluarga

bersama, sehingga tidak tepat kalau seandainya kewajiban suami dalam

mendidik anak terlantarkan karena khuruj fii sabilillah tersebut. Justru, dengan

khuruj fii sabilillah suami mendapatkan ilmu dan ilmu tersebut mereka dapat

amalkan untuk diri sendiri, anak dan isteri ketika dilakukan ta'lim dirumah

tersebut.

Persyaratan sebelum khuruj fii sabilillah serta hikmah yang diambil

setelah melakukan khuruj fii sabilillah dalam metode dakwah yang dilakukan

oleh Jama'ah Tabligh (JT) sebetulnya sudah sangat jelas mengisyaratkan

bahwa menelantarkan isteri dan anak adalah perbuatan yang tidak sesuai

dengan metode dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh itu sendiri.

Page 76: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

64

Namun, pada saat penulis melakukan penelitian memang ada sebagian kecil

dari bagian Jama'ah Tabligh (JT) yang tidak melakukan sesuatu yang telah

disyaratkan oleh Jama'ah Tabligh (JT) itu sendiri. Mereka berdalih

bahwasanya ada beberapa kisah yang dapat dijadikan landasan mengenai

keutamaan mencintai Allah dan Rasul Nya lebih utama dari segalanya dan

akan menghasilkan sesuatu yang indah. Contoh pertama kisah Nabi Ibrahim

A.S. meninggalkan isteri dan anak yang kala itu masih bayi ditengah gurun

pasir gersang tanpa ada perbekalan yang mencukupi, semata-mata demi

membantu tugas dakwah dan perjuangan agama suaminya. Nabi Ibrahim tidak

meninggalkan keluarganya 3 hari, 40 hari, atau 4 bulan, tetapi bertahun-tahun,

akan tetapi hikmah dibalik itu semua adalah dari nabi Ibrahim melahirkan

keturunan mulia yaitu nabi-nabi dan rasul-rasul Allah. Contoh kedua, kisah

nabi Musa yang meninggalkan isterinya ditengah hutan sendirian untuk

berdakwah kepada Fir'aun dan terakhir contoh dari salah seorang sahabat Nabi

yaitu Abu Bakar Ashshiddiq yang menemani Rasul untuk berhijrah, beliau

meninggalkan keluarga demi kepentingan dakwah.

Pandangan penulis terhadap pemikiran sebagian kecil anggota Jama'ah

Tabligh (JT) ini adalah hanya sedikit meluruskan mengenai terhadap pendapat

mereka tersebut, walaupun ada sedikit kekeliruan namun menurut penulis

tidak terdapat kesalahan dalam pendapat mereka tersebut. Berikut adalah

pendapat yang harus diluruskan menurut penulis. Pertama, dalam kehidupan

zaman sekarang memang melakukan dakwah adalah sesuatu hal yang sulit

terlebih dengan metode dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh itu

Page 77: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

65

sendiri dengan cara khuruj fii sabilillah, namun cara dakwah banyak

macamnya dengan beberapa metode diantaranya adalah : dengan lisan, dan

dengan tulisan serta melalui berbagai macam media elektronik. Kedua,

didalam Islam berusaha termasuk berbisnis, berdagang dan bekerja pada

dasarnya sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari hasil

yang halal, khususnya dari berdagang sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

كم ذي أي انكسة أطة؟ قال: عمم انزجم ت عه رافع ته خذج قال: قم: ا رسل انه

ع مثزر ت

Dari Rafi' bin Khadij ia berkata, ada yang bertanya kepada Nabi; "Wahai

Rasulullah, pekerjaan apa yang paling baik.?" Rasulullah menjawab; "

Pekerjaan yang dilakukan seseorang dengan tangannya dan juga setiap

perdagangan yang mabrur (baik). (HR. AlBaihaqi)

Ketiga, nafkah merupakan kewajiban suami terhadap isteri dan anak karena

seorang suami adalah laki-laki dan merupakan pemimpin atas seorang wanita,

sebagaimana firman Allah SWT :

امن انزجال فضم تما انىساء عهى ق م انه م مه أوفقا تما تعض عهى تعض ان أم

ة حافظاخ قاوراخ فانصانحاخ حفظ تما نهغ هو ذخافن انلاذ انه ه شس فعظ

ه جز ه انمضاجع ف ا ه ذثغا فلا أطعىكم فئن اضزت إن سثلا عه كان انه

( ٩ء : انىسا . ( كثزا عها

Artinya: "Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah

telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain

(perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari

harta mereka. Maka perempuan-perempuan yang salehah, adalah mereka

yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, karena

Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu

Page 78: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

66

khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka,

tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu)

pukullah mereka. Tetapi, jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu

mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha

Tinggi lagi Maha Besar".

Page 79: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari seluruh pembahasan yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya, pada akhirnya penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Secara teori, hak dan kewajiban suami isteri dalam Hukum Islam, Hukum

Positif (Kompilasi Hukum Islam dan UU. No. 1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan) dan menurut Jama'ah Tabligh (JT) tidak terdapat sesuatu

yang bertentangan satu sama lain, hanya terdapat beberapa perbedaan

pandangan Jama'ah Tabligh namun hal tersebut tidak bertentangan dengan

prinsip dalam Hukum Islam dan Hukum Positif.

2. Kewajiban suami terhadap isteri dapat diambil beberapa poin dalam

Hukum Islam, Hukum positif dan Jama'ah Tabligh, yang pada intinya

adalah :

a. Menjaga dan melindungi serta memperlakukan isterinya dengan baik.

b. Memberikan nafkah, biaya rumah tangga, kiswah dan tempat tinggal

sesuai dengan kemampuan suaminya.

c. Memberikan pelajaran/ mendidik isteri untuk patuh terhadap perintah

agama dan berbakti kepada perintah suami selama suami tidak

memerintahkan terhadap sesuatu yang dilarang oleh agama.

Page 80: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

68

3. Karena tidak adanya ukuran standar minimal maupun maksimal pemberian

nafkah terhadap isteri, maka apabila Jama'ah Tabligh (JT) meninggalkan

isteri dengan nafkah sesuai pendapat mereka maka hal tersebut pada

dasarnya tidak terdapat kesalahan dan sah-sah saja seorang suami

meninggalkan isteri untuk berdakwah, selama isteri ridha dan dapat

menjalankan sesuatu yang diamanahkan oleh suami.

4. Ketika melakukan penelitian dan turun langsung ke lapangan penulis

mendapatkan kesimpulan bahwa pada dasarnya menurut penulis. Jama'ah

Tabligh dikategorikan menjadi dua :

a. Mereka sangat bersikukuh terhadap dakwah yang dilakukannya adalah

cara yang paling betul karena sudah sesuai dengan ajaran Islam,

sehingga isteri dan anak kalaupun ditinggal secara sepihak tanpa

persetujuan musyawarah pun tak jadi masalah karena zaman dahulu

kala pun nabi Ibrahim meninggalkan isterinya bukan hanya 3 hari, 40

hari dan 4 bulan. Akan tetapi nabi Ibrahim meninggalkan isteri

bertahun-tahun untuk berdakwah, namun berkat kesabaran nabi

Ibrahim ini menghasilkan keturunan-keturunan yang mulia, yaitu nabi-

nabi dan Rasulullah. Itu salah satu kisah yang menjadikan satu

golongan ini menjadi semangat berdakwah, isteri nabi Ibrahim

ditinggal bertahun-tahun dengan tanpa persediaan nafkah namun hasil

yang didapatkan luar biasa. Menurut mereka, isteri mereka

ditinggalkan dan masih ada halaqoh yang siap mengunjungi untuk

membantu mereka (kunjungan Ahliyah), sehingga perjuangan mereka

Page 81: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

69

belum ada apa-apanya dengan perjuangan nabi Ibrahim 'AS. Penulis

menamakan mereka yang memiliki pendapat ini adalah golongan

ekstrim dikalangan Jama'ah Tabligh. Pada dasarnya, kalau seandainya

mereka serta merta meninggalkan isteri dan anak tanpa meninggalkan

nafkah juga sebetulnya melanggar sesuatu aturan yang telah ditetapkan

oleh Jama'ah Tabligh itu sendiri. Namun, ini hanyalah sebagian kecil

dan hanya sedikit.

b. Golongan kedua penulis mengatakan sebagai golongan yang moderat,

yaitu golongan yang pada dasarnya lebih memahami hakikat dakwah

dan kewajibannya sebagai seorang suami, maka golongan ini lebih

terbuka terhadap siapa pun dan betul-betul mencari nafkah serta

memperhatikan nafkah yang akan ditinggalkannya, golongan ini

adalah golongan terbanyak dan biasanya mereka adalah para pimpinan

Jama'ah Tabligh itu sendiri pada setiap khuruj maupun halaqah.

B. Saran

Dengan selesai pembahasan dalam skripsi ini penulis merasa perlu

memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah khususnya KUA :

Pemerintah dalam hal ini KUA seharusnya berperan aktif

mensosialisasikan mengenai pasal-pasal yang berada dalam UU. No. 1

Tahun 1974 Maupun KHI mengenai hak dan kewajiban suami isteri.

Sebaiknya setiap ada pasangan yang ingin menikah dibekali terlebih

dahulu mengenai pengertian hak dan kewajiban suami isteri dalam

Page 82: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

70

Hukum Islam dan Hukum positif, sehingga kedua pasangan tersebut

dapat memahami mengenai hal-hal yang harusnya dilakukan oleh

setiap pasangan yang ingin membangun rumah tangga secara

sempurna sehingga tercapainya sakinah, mawaddah wa rahmah.

2. Bagi Masyarakat :

Agar berperan aktif terhadap pengetahuan-pengetahuan mengenai

hak dan kewajiban suami isteri baik yang bersumber dari hukum Islam

maupun hukum positif.

Pada dasarnya dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh

adalah dakwah yang tidak bertentangan dengan syari'at Islam selama

mereka mengamalkan sesuatu yang bersumber dari dalil-dalil yang

muttafaqqun 'alayhi, serta apabila mereka berdakwah sesuai standar

yang telah ditetapkan oleh Jama'ah Tabligh itu sendiri ketika

meninggalkan isteri dan anak-anak.

3. Bagi para anggota Jama'ah Tabligh :

Pada dasarnya penulis bangga terhadap cara dakwah yang

dilakukan oleh Jama'ah Tabligh karena dakwah yang dilakukannya

terlihat istiqomah dalam situasi modern pada saat ini. Namun,

beberapa hal yang harus diperhatikan menurut penulis adalah:

1. Agama Islam dan negara Indonesia memiliki aturan-aturan

mengenai cara berumah tangga dalam segala hal, termasuk dalam

hal hak dan kewajiban suami isteri, ada baiknya ketika melakukan

khuruj fii sabilillah dibahas pula mengenai hal tersebut serta kitab-

Page 83: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

71

kitab munakahat lainnya, sehingga menambah pengetahuan

mengenai kewajiban-kewajiban sebagai seorang suami terhadap

isteri dalam Hukum Islam dan Hukum positif.

2. Kewajiban sebagai seorang suami merupakan hal yang harus

dilakukan oleh suami, maka oleh sebab itu dalam berdakwah

jangan sampai melalaikan hak-hak isteri yang seharusnya dipenuhi

oleh seorang suami.

3. Jadikanlah keluarga terlebih dahulu sebagai contoh kehidupan

yang islami dengan memberikan sesuatu yang sudah menjadi hak

bagi mereka sehingga dari ruang lingkup yang paling terkecil yaitu

keluarga dakwah sudah berhasil maka ruang lingkup yang terbesar

yaitu masyarakat juga akan berhasil.

Page 84: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahim 'Umran, Islam & KB. Jakarta: Lentera, 1997.

Abdurrahman Ahmad, Mudzakarah Masturat. Cirebon: Pustaka Nabawi, 2009.

Abdurrahman Ahmad, Fadhilah Wanita Shalihah. Cirebon: Pustaka Nabawi.

Abdurrahman Ahmad, Kupas Tuntas Jama'ah Tabligh (buku 1). Cirebon: Pustaka

Nabawi, 2010.

Abdurrahman Ahmad Assirbuny, Malfuzhat tiga hadratji. Depok: Pustaka

Nabawi, 2012.

Abdurrahman Ghozali, Fiqh Munakahat. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,

2010.

Abu Abidah, Bayan Masturah seri 2. Jakarta: Annisa photoshop, 2008.

Abu Intiqo Lie, Mengungkap rahasia jamaah tabligh. Al En Joy entertant.

Abu Muhammad Fahim, Kedok Jama'ah Tabligh. Jakarta : Yasa, 2009.

Abu Targhibi, Targhib masturoh. Jakarta: Assalam

Alimuddin Tuwu, Bimbingan nikah & membina rumah tangga menurut alQuran

Sunnah Terj. Kitaabun Nikah. Bandung: Pustaka Ramadhan, 2008.

Ali Yusuf, Fiqh Keluarga pedoman berkeluarga dalam Islam. Jakarta : AMZAH,

2010.

Asrorun Ni'am, Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga. Jakarta :

elSAS, 2008.

Page 85: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

69

Cholid Narboko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi

Pustaka, 1997.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Jakarta: PT. Gramedia Utama, 2008.

Firdaweri, Hukum Islam Tentang Fasakh Perkawinan. Jakarta: CV. Pedoman

Ilmu Jaya, 1989.

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : GADJAH

MADA UNIVERSITY PRESS, 2007.

Hasanuddin AF, Perkawinan dalam perspektif Alquran. Jakarta : Nusantara

Damai Pres, 2011.

Husen Usman Kambayang, Usaha da'wah & tabligh Terapi rohani paling

menakjubkan. Bandung: Pustaka Ramadhan.

Khusniati Rofiah, Dakwah Jama'ah Tabligh & eksistensinya di mata masyarakat,

Ponorogo : Ponorogo Press, 2010.

Kompilasi Hukum Islam

Modul Pembinaan Keluarga Sakinah. Jakarta : Departemen Agama RI Direktorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji, 2000.

M. Ali Hasan, Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam. Jakarta :

PrenadaMedia, 2003.

Muhammad Amin Summa, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam. Jakarta :

PT.Raja Grafindo Persada, 2004.

Page 86: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

70

Muhammad Bambang, Isteri shalilah calon ratu bidadari surga. Bandung:

Pustaka Ramadhan, 2006.

Muhammad Qosim, Panduan Keluar pada jalan Allah (khuruj fii sabilillah).

Bandung: Pustaka Ramadhan, 2009.

Muhammad Quraish Shihab, Tafsir AlMisbah pesan kesan dan keserasian

alQur'an. Jakarta : Lentera Hati, 2002.

Mustafa Masyhur, qudwah di Jalan Dakwah. Jakarta : Citra Islami Press, 1999.

Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur'an. Jakarta :

PARAMADINA, 2001.

Soejono Soekanto, pengantar penelitian hukum. Jakarta: Universitas Indonesia

Press, 1986.

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 2004.

Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

Ust. Musthafa Sayani, Kemuliaan wanita salihah. Bandung : Pustaka Ramadhan,

2007.

Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam wa Adillatuhu Terj. Abdul Hayyie al-Kattani.

Jakarta: Gema Insani, 2011.

Wahbah dan Hafizh Hamzah, Ulama membina tamadun manusia. Kuala Lumpur :

Progressive publishing House SDN.BHD, 2007.

Page 87: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

71

Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2006

Cet. Pertama.

Page 88: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimanakah metode dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh ?

2. Sejak kapan anda bergabung bersama Jama'ah Tabligh ?

3. Siapa sajakah yang menjadi fokus dakwah Jama'ah Tabligh ?

4. Berapa lama biasanya Jama'ah Tabligh keluar untuk berdakwah ?

5. Apakah tujuan dari metode dakwah yang dilakukan oleh anggota Jama'ah

Tabligh ?

6. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban suami istri menurut anda ?

7. Apakah yang anda pahami mengenai hak seorang istri dalam kehidupan

berumah tangga ?

8. Apakah yang anda pahami mengenai kewajiban seorang suami dalam

kehidupan berumah tangga ?

9. Bagaimanakah pemenuhan kewajiban seorang suami terhadap anggota

keluarganya ketika suami meninggalkan istri dan keluarga pada saat

berdakwah ?

10. Apakah ketika sebelum berdakwah ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi oleh Jama'ah Tabligh untuk kehidupan sehari-hari anggota

keluarganya ?

11. Hal-hal apa sajakah menurut anda yang sangat penting dilakukan oleh

seorang suami sebagai kepala keluarga terhadap anggota keluarga ?

12. Langkah apa saja yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh dalam

membimbing dan mendidik istri serta anak dalam keluarga ?

Page 89: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

Hari/Tanggal : Minggu, 22 Februari 2015 Informan:Ust.Ayat Muhayyat

Tempat : Kediaman Ust. Ayat Waktu :17.00-18.00 WIB

PERTANYAAN UNTUK JAMA'AH TABLIGH

1. Bagaimanakah metode dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh ?

Metode dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh (JT) adalah khuruj

fii sabilillah yaitu keluar dijalan Allah SWT.

2. Sejak kapan anda bergabung bersama Jama'ah Tabligh ? Sejak kelas 5 SD

sebetulnya saya telah mengenal dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah

Tabligh ini. Namun, aktif didalamnya ketika SMA pada tahun 1985.

3. Siapa sajakah yang menjadi fokus dakwah Jama'ah Tabligh ? Para orang-

orang Muslim yang masih lalai dalam berbuat amar ma'ruf seperti

berjama'ah dimasjid.

4. Berapa lama biasanya Jama'ah Tabligh keluar untuk berdakwah ? Dalam

kurun waktu, 3 hari dalam sebulan, 40 hari dalam setahun, dan 4 bulan

dalam seumur hidup.

5. Apakah tujuan dari metode dakwah yang dilakukan oleh anggota Jama'ah

Tabligh ? Untuk memperbaiki diri sendiri sebagai tujuan utama, dan

mengingatkan orang lain agar selalu berbuat kebaikkan seperti

melaksanakan sholat 5 waktu selalu dimasjid. Mengingatkan mengenai

kalimat thayyibah Serta enam sifat para sahabat, dan mengamalkan apa

yang telah didapat ketika khuruj fii sabilillah didalam kehidupan berumah

tangga khususnya.

Page 90: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

6. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban suami istri menurut anda ?

Hak adalah sesuatu yang harus didapatkan oleh seorang suami maupun

isteri dalam kehidupan berumah tangga. Sedangkan kewajiban adalah

sesuatu yang harus dilakukan oleh suami maupun isteri.

7. Apakah yang anda pahami mengenai hak seorang istri dalam kehidupan

berumah tangga ? Hak seorang isteri dalam berumah tangga adalah

mendapatkan sesuatu yang sudah menjadi ketentuannya dalam berumah

tangga, seperti nafkah dan lain sebagainya, serta memberikan semangat

kepada seorang suami agar selalu giat berdakwah dijalan Allah SWT.

8. Apakah yang anda pahami mengenai kewajiban seorang suami dalam

kehidupan berumah tangga ? Kewajiban suami dalam berumah tangga

adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh suami dalam memenuhi

kebutuhan rumah tangga seperti kebutuhan sehari-hari, serta memberikan

pendidikkan ilmu pengetahuan agama khususnya kepada anak dan isteri.

9. Bagaimanakah pemenuhan kewajiban seorang suami terhadap anggota

keluarganya ketika suami meninggalkan istri dan keluarga pada saat

berdakwah ? Ketika seorang suami ingin melakukan khuruj fii sabilillah

sang suami akan terlebih dahulu mengadakan musyawarah kepada anggota

keluarga khususnya isteri mengenai hak mereka yang harus dipenuhi oleh

seorang suami.

10. Apakah ketika sebelum berdakwah ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi oleh Jama'ah Tabligh untuk kehidupan sehari-hari anggota

keluarganya ? Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh anggota Jama'ah

Page 91: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

Tabligh adalah mereka terlebih dahulu memusyawarahkan kepada anggota

keluarga bahwa mereka akan ditinggal selama beberapa hari oleh saya

untuk keperluan berdakwah yaitu khuruj fii sabilillah. Setelah dibicarakan

mengenai berapa hari mereka akan ditinggal untuk berdakwah selanjutnya

membicarakan mengenai bekal yang akan dibawa oleh saya dan yang akan

ditinggalkan untuk anggota keluarga selama ditinggal untuk khuruj fii

sabilillah semisal untuk pergi selama 3 hari maka akan dihitung, untuk

anggota keluarga termasuk isteri sehari dapat menghabiskan uang dirumah

sebesar Rp. 100.000 maka dikalikan selama 3 hari menjadi Rp. 300.000,-.

Itulah uang yang akan diberikan/ditinggalkan untuk isteri dan anggota

keluarga lainnya, begitu pun kalau seandainya ingin keluar dalam kurun

waktu 40 hari maupun 4 bulan. Selain musyawarah internal keluarga

disetiap halaqoh juga ada tim tafaqud yang ditugaskan untuk mencatatkan

para anggota yang ingin khuruj dan menanyakan mengenai semua

persiapan seperti bekal baik untuk dibawa maupun untuk ditinggalkan bagi

anggota keluarga.

11. Hal-hal apa sajakah menurut anda yang sangat penting dilakukan oleh

seorang suami sebagai kepala keluarga terhadap anggota keluarga ?

Memperhatikan segala sesuatu yang perlu diberikan oleh mereka

khususnya kebutuhan rohani.

12. Langkah apa saja yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh dalam

membimbing dan mendidik istri serta anak dalam keluarga ? Langkah-

Page 92: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

langkah yang dilakukan adalah khidmat kepada keluarga, menjadi bunga

bagi keluarga, serta Ta'lim dirumah (Memasukkan agama kerumah).

Page 93: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

Hari/Tanggal : Rabu, 11 Maret 2015 Informan : Bpk. H. Dedi

Tempat : Masjid Jami' Nurul Huda Waktu : 18.30-19.30

WIB

PERTANYAAN UNTUK JAMA'AH TABLIGH

1. Bagaimanakah metode dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh ?

Mendakwahkan mudzakaroh enam sifat, yaitu yakin kepada kalimat

Thayyibah "Laa Ilaa Ha Illa Allah Muhammad Rasulullah", Shalat

Khusyu' wal khudhu', Ilmu ma'a al-dzikr, Ikramul Muslimin, Tashhihun

niyyah dan Da'wah wa al-Tabligh. Ketika melakukan khuruj fii sabilillah.

2. Sejak kapan anda bergabung bersama Jama'ah Tabligh ? Baru satu tahun

yang lalu, ketika itu ada teman yang mengajak untuk mengikuti dakwah

ini. Namun, pada waktu itu saya sedang terkena penyakit, setelah

diniatkan untuk ikut ternyata Allah memberikan jalan dengan cara

memberikan kesehatan sehingga saya yakin sehat ni'mat ini karena niat

yang lurus untuk menghabiskan sisa umur saya untuk berdakwah.

3. Siapa sajakah yang menjadi fokus dakwah Jama'ah Tabligh ?

Orang-orang Muslim yang rumahnya dekat dengan masjid yang kita

tempati ketika melakukan khuruj fii sabilillah.

4. Berapa lama biasanya Jama'ah Tabligh keluar untuk berdakwah ?

Keluar untuk berdakwah selama 3 hari dalam sebulan, 40 hari dalam

setahun, dan 4 bulan dalam seumur hidup.

Page 94: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

5. Apakah tujuan dari metode dakwah yang dilakukan oleh anggota Jama'ah

Tabligh ? Untuk mempertebal keimanan kita kepada Allah SWT dan li I'la

I Kalimatillah.

6. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban suami istri menurut anda ?

Hak dan kewajiban adalah segala sesuatu yang harus seimbang. Ketika

kewajiban sebagai seorang suami telah dilaksanakan, maka hak juga harus

didapatkan. Begitu pula sebaliknya terhadap isteri.

7. Apakah yang anda pahami mengenai hak seorang istri dalam kehidupan

berumah tangga ? Hak seorang isteri dalam berumah tangga adalah

mengatur urusan rumah tangga, taat kepada suami selama suami taat

kepada Allah SWT, serta mendapatkan nafkah dari suami.

8. Apakah yang anda pahami mengenai kewajiban seorang suami dalam

kehidupan berumah tangga ? Kewajiban suami dalam berumah tangga

adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh seorang suami, seperti kebutuhan

pokok dan lainnya.

9. Bagaimanakah pemenuhan kewajiban seorang suami terhadap anggota

keluarganya ketika suami meninggalkan istri dan keluarga pada saat

berdakwah ? Pemenuhan kewajiban seorang suami ketika meninggalkan

isteri untuk berdakwah adalah dari awal sebelum diputuskan untuk

berdakwah, yaitu ketika isteri dan suami melakukan musyawarah untuk

keperluan dakwah.

10. Apakah ketika sebelum berdakwah ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi oleh Jama'ah Tabligh untuk kehidupan sehari-hari anggota

Page 95: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

keluarganya ? Tentu, sebelum berdakwah ada beberapa syarat serta hal-hal

yang harus diperhatikan, baik untuk diri sendiri maupun untuk anggota

keluarga yang akan ditinggalkan selama beberapa lama. Mulai dari

musyawarah bersama isteri hingga ketentuan-ketentuan yang akan

ditanyakan oleh tim tafaqud yang berada disetiap halaqoh sebagai syarat

sebelum melakukan khuruj fii sabilillah.

11. Hal-hal apa sajakah menurut anda yang sangat penting dilakukan oleh

seorang suami sebagai kepala keluarga terhadap anggota keluarga ? Ketika

sebelum bergabung bersama Jama'ah Tabligh, saya memiliki anak

perempuan, dan anak perempuan itu adalah anak kesayangan saya, dia

memiliki hobi memelihara binatang yang didalam Islam dalam kategori

najis mughalazoh, yaitu anjing. Namun, ketika saya masuk dan bergabung

bersama dakwah yang dilakukan oleh anggota Jama'ah Tabligh saya tidak

melarang akan tetapi subhanallah, kebiasan putri saya tersebut hilang dan

tidak ada lagi peliharaan seperti itu dirumah padahal tidak pernah saya

tegor. Intinya adalah seorang ayah menuntut agar putrinya berbuat baik,

maka ayahnya terlebih dahululah yang mencontohkan, hal tersebut atau

biasa disebut dengan bil hal lebih cepat dijadikan contoh daripada hanya

dengan ucapan namun tidak disertai perbuatan baik. Seorang ayah penting

memberikan pendidikkan agama secara maksimal serta bekal dikehidupan

kelak bagi anak-anaknya.

12. Langkah apa saja yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh dalam

membimbing dan mendidik istri serta anak dalam keluarga ? Menjadikan

Page 96: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

rumah sebagai tempat sarana pendidikkan yaitu biasa disebut dengan

Ta'lim dirumah.

Page 97: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

Hari/Tanggal : Sabtu, 4 April 2015 Informan : Bpk. H. Indro

Tempat : Masjid Jami' Ikhwanul Muslimin Waktu : 16.00-17.00

WIB

PERTANYAAN UNTUK JAMA'AH TABLIGH

1. Bagaimanakah metode dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh ?

Khuruj fii sabilillah yaitu keluar dijalan Allah dalam kurun waktu yang

telah ditentukan, tujuan khuruj fii sabilillah ini adalah sebagai

mempertebal keyakinan.

2. Sejak kapan anda bergabung bersama Jama'ah Tabligh ? Alhamdulillah

saya telah bergabung di Jama'ah Tabligh ini beberapa tahun yang lalu,

berkat karunia Allah SWT.

3. Siapa sajakah yang menjadi fokus dakwah Jama'ah Tabligh ? Ketika

melakukan khuruj fii sabilillah tentu yang menjadi fokus dakwah Jama'ah

Tabligh adalah para kaum muslimin yang rumahnya tidak berjauhan

dengan masjid. Kami mendatangi rumah-rumah mereka ditemani oleh

orang asli daerah tersebut sebagai penunjuk dan pemberi informasi

mengenai rumah-rumah warga disekitar masjid.

4. Berapa lama biasanya Jama'ah Tabligh keluar untuk berdakwah ? Mulai

dari 3 hari, 40 hari dan 4 bulan.

5. Apakah tujuan dari metode dakwah yang dilakukan oleh anggota Jama'ah

Tabligh ? Tujuan dari metode dakwah ini bagi diri sendiri adalah semakin

mempertebal keimanan (keyakinan) kepada Allah SWT.

Page 98: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

6. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban suami istri menurut anda ?

Hak isteri adalah sesuatu yang didapatkan karena adanya kewajiban

seorang suami, sedang hak suami adalah sesuatu yang didapatkan oleh

suami karena kewajiban yang dipenuhi oleh isteri.

7. Apakah yang anda pahami mengenai hak seorang istri dalam kehidupan

berumah tangga ? Hak isteri dalam berumah tangga adalah mendapatkan

nafkah dari suami serta mengatur urusan rumah tangga didalam rumah

seperti merawat anak, dll.

8. Apakah yang anda pahami mengenai kewajiban seorang suami dalam

kehidupan berumah tangga ? Memberikan nafkah kepada isteri dan anak

serta memenuhi semua hak-hak isteri dan anggota keluarga lainnya.

9. Bagaimanakah pemenuhan kewajiban seorang suami terhadap anggota

keluarganya ketika suami meninggalkan istri dan keluarga pada saat

berdakwah ? Pada saat berdakwah kewajiban-kewajiban seorang suami

harus tetap dipenuhi khususnya terhadap sesuatu yang bersifat dapat

diukur dan dirasakan langsung, seperti nafkah sebelum berdakwah hal

tersebut harus diperhatikan dengan diadakannya musyawarah terlebih

dahulu oleh anggota keluarga.

10. Apakah ketika sebelum berdakwah ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi oleh Jama'ah Tabligh untuk kehidupan sehari-hari anggota

keluarganya ? Ada, yaitu mengenai keperluan yang harus ditinggalkan

selama isteri dan anak ditinggal dalam kurun waktu yang telah ditentukan

ketika berdakwah. Saya memiliki toko sepatu, setiap melakukan khuruj fii

Page 99: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

sabilillah Allah memberikan jalan dengan memberikan kelancaran dalam

berbisnis ini, ketika ditinggal bukannya semakin sepi atau tidak berjalan

perdagangan ditoko saya, namun berkat karunia dari Allah SWT.

Pemasukkan yang dihasilkan oleh toko ketika ditinggal berdakwah lebih

meningkat, sehingga menambah keyakinan saya mengenai rezeki adalah

urusan Allah dan sebagai manusia kita hanya bisa ber ikhtiyar.

11. Hal-hal apa sajakah menurut anda yang sangat penting dilakukan oleh

seorang suami sebagai kepala keluarga terhadap anggota keluarga ?

Memberikan nafkah kepada isteri dan anak, memberikan pendidikkan

kepada anak-anak agar menjadi anak yang soleh dan solehah, serta

menjadikan keluarga sebagai keluarga yang sakinah mawaddah dan

rahmah.

12. Langkah apa saja yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh dalam

membimbing dan mendidik istri serta anak dalam keluarga ? Menjadikan

orang tua sebagai madrasah pertama, mendidik anak serta isteri agar

semakin dekat kepada Allah serta memberikan pelajaran kepada mereka

sesuai dengan segala sesuatu yang telah didapatkan ketika melakukan

program khuruj fii sabilillah.

Page 100: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

Hari/Tanggal : Minggu, 5 April 2015 Informan : Bpk. H. Dzul

Tempat : Masjid Jami' Ikhwanul Muslimin Waktu : 13.00-14.00

WIB

PERTANYAAN UNTUK JAMA'AH TABLIGH

1. Bagaimanakah metode dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh ?

Metode dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh adalah dengan

metode yang dinamakan Khuruj fii sabilillah, yaitu keluar dijalan Allah

SWT untuk mendakwahkan mudzakaroh enam sifat, yakin kepada kalimat

Thayyibah "Laa Ilaa Ha Illa Allah Muhammad Rasulullah", Shalat

Khusyu' wal khudhu', Ilmu ma'a al-dzikr, Ikramul Muslimin, Tashhihun

niyyah dan Da'wah wa al-Tabligh. Dalam setiap kesempatan khuruj fii

sabilillah diharapkan seluruh anggota yang ikut khuruj tidak pulang

melainkan semakin bertambah keyakinannya kepada Allah SWT.

2. Sejak kapan anda bergabung bersama Jama'ah Tabligh ? Bergabung

dengan Jama'ah Tabligh ini semenjak saya duduk dibangku kuliah. Ketika

itu, saya berkesempatan untuk berkuliah di Australia, disana banyak

pelajar Indonesia yang mengadakan beberapa perkumpulan-perkumpulan

berdasarkan regional, bagi yang beragama Islam diadakan juga

perkumpulan seperti pengajian-pengajian, suatu ketika saya diajak oleh

teman untuk ikut dakwah ini, karena masjid disana dengan rumah warga

yang beragama Islam cukup jauh, kami yang tergabung dalam rombongan

Jama'ah Tabligh ketika itu melakukan dakwah dengan mengendarai mobil,

Page 101: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

mengajak para warga yang beragama Islam untuk sholat berjama'ah di

masjid. Ketika libur tiba saya pergi ke India menggunakan tabungan

sendiri dari hasil uang jajan yang telah dikumpulkan untuk melihat

suasana keagaman yang begitu sangat terasa disana.

3. Siapa sajakah yang menjadi fokus dakwah Jama'ah Tabligh ? Para kaum

muslimin yang berdekatan dengan masjid namun terkadang masih lalai

untuk melakukan sholat berjama'ah dimasjid.

4. Berapa lama biasanya Jama'ah Tabligh keluar untuk berdakwah ?

Khuruj fii sabilillah untuk berdakwah selama 3 hari dalam sebulan, 40 hari

dalam setahun, dan 4 bulan dalam seumur hidup.

5. Apakah tujuan dari metode dakwah yang dilakukan oleh anggota Jama'ah

Tabligh ? Memperkuat keimanan para pengikut Jama'ah Tabligh kepada

Allah SWT, menghidupkan amalan-amalan sunnah serta menjadikan

dakwah sebagai maksud hidup.

6. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban suami istri menurut anda ?

Hak adalah sesuatu yang harus didapatkan oleh seseorang ketika

kewajibannya telah dipenuhi, sedang yang dimaksud dengan kewajiban

adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh seseorang ketika ingin hak-

haknya dipenuhi. Dalam kehidupan berumah tangga hak dan kewajiban

suami istri harus seimbang.

7. Apakah yang anda pahami mengenai hak seorang istri dalam kehidupan

berumah tangga ? Mendapatkan nafkah dari suami, mendapatkan

Page 102: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

pendidikkan dari suami serta mendapatkan perlakuan yang baik dari

suami.

8. Apakah yang anda pahami mengenai kewajiban seorang suami dalam

kehidupan berumah tangga ? Memberikan nafkah, memberikan pendidikan

agama bagi anggota keluarga, serta memberikan perlakuan yang baik

kepada anggota keluarga.

9. Bagaimanakah pemenuhan kewajiban seorang suami terhadap anggota

keluarganya ketika suami meninggalkan istri dan keluarga pada saat

berdakwah ? Pada saat sebelum berdakwah diadakan terlebih dahulu

musyawarah keluarga yaitu antara suami dengan isteri, suami akan

memberitahukan kepada isteri bahwa dirinya akan melakukan program

dakwah selama beberapa hari, setelah dimusyawarahkan selanjutnya suami

dan isteri akan melakukan kalkulasi terhadap besaran biaya keperluan

hidup selama isteri dan anak ditinggal, semisal mereka ditinggal selama 3

hari, setiap hari membutuhkan biaya untuk keperluan sebesar 150.000.

maka biaya tersebut tinggal dikalikan dengan 3 hari.

10. Apakah ketika sebelum berdakwah ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi oleh Jama'ah Tabligh untuk kehidupan sehari-hari anggota

keluarganya ? Ada, itu tadi yaitu musyawarah keluarga setelah itu

dilanjutkan dengan melaporkan atau mengabarkan kepada tim tafaqud

yang berada di Halaqoh bahwa seseorang sudah siap melakukan khuruj fii

sabilillah dan oleh tim Tafaqud itu baru diputuskan seseorang dapat

Page 103: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

dikategorikan bisa khuruj atau tidak setelah dilihat telah memenuhi

kewajibannya sebagai kepala keluarga ataukah belum.

11. Hal-hal apa sajakah menurut anda yang sangat penting dilakukan oleh

seorang suami sebagai kepala keluarga terhadap anggota keluarga ?

Mendidik anak serta isteri agar menjadi rumah tangga yang sakinah

mawaddah warahmah.

12. Langkah apa saja yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh dalam

membimbing dan mendidik istri serta anak dalam keluarga ?

Menghidupkan amalan-amalan sunnah didalam rumah, memberikan ilmu

pendidikkan agama kepada isteri dan anak, serta mengamalkan ilmu-ilmu

yang telah didapatkan ketika melakukan khuruj fii sabilillah.

Page 104: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

Hari/Tanggal : Minggu, 12 April 2015 Informan : Bpk. Fachrulrozi

Tempat : Kediaman Bpk. Fachrulrozi Waktu : 16.00-17.00

PERTANYAAN UNTUK JAMA'AH TABLIGH

1. Bagaimanakah metode dakwah yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh ?

Metode dakwah yang dilakukan adalah dengan cara khuruj fii sabilillah.

2. Sejak kapan anda bergabung bersama Jama'ah Tabligh ? Sejak duduk

dibangku kuliah, pada saat itu diajak untuk ikut khuruj fii sabilillah oleh

teman satu organisasi.

3. Siapa sajakah yang menjadi fokus dakwah Jama'ah Tabligh ?

Fokus dakwah Jama'ah Tabligh adalah kaum muslimin agar selalu

mengingat Allah dan menghidupakan sunnah-sunnah Rasulullah SAW.

4. Berapa lama biasanya Jama'ah Tabligh keluar untuk berdakwah ?

Keluar untuk berdakwah selama 3 hari dalam sebulan, 40 hari dalam

setahun, dan 4 bulan dalam seumur hidup.

5. Apakah tujuan dari metode dakwah yang dilakukan oleh anggota Jama'ah

Tabligh ? Untuk mempertebal keimanan kita kepada Allah SWT

khususnya untuk diri sendiri, serta memperbaiki diri agar menjadi lebih

baik dan li I'la I Kalimatillah.

6. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban suami istri menurut anda ?

Hak isteri adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh seorang suami kepada

isteri, sedang kewajiban isteri adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh

Page 105: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

seorang isteri untuk memenuhi hak-hak suaminya. Begitupun dengan hak

dan kewajiban seorang suami.

7. Apakah yang anda pahami mengenai hak seorang istri dalam kehidupan

berumah tangga ? Mendapatkan nafkah lahir bathin dari suami,

medapatkan perlakuan yang baik dari suami, dan memberikan semangat

berdakwah yang kuat untuk suami.

8. Apakah yang anda pahami mengenai kewajiban seorang suami dalam

kehidupan berumah tangga ? Sesuatu yang sudah menjadi tanggung jawab

dan harus dipenuhi oleh seorang suami.

9. Bagaimanakah pemenuhan kewajiban seorang suami terhadap anggota

keluarganya ketika suami meninggalkan istri dan keluarga pada saat

berdakwah ? Pemenuhan kewajiban sebagai seorang suami kepada

anggota keluarga pada dasarnya sudah dibicarakan terlebih dahulu oleh

suami kepada isteri dan anggota keluarga lainnya pada saat sang suami

ingin pergi berdakwah, pada saat itu diadakan musyawarah mengenai hal-

hal yang menyangkut kebutuhan hidup seperti nafkah dan lain sebagainya,

semua itu dikalkulasikan dalam kurun waktu sesuai dengan lamanya sang

suami meninggalkan isteri dan anak untuk berdakwah.

10. Apakah ketika sebelum berdakwah ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi oleh Jama'ah Tabligh untuk kehidupan sehari-hari anggota

keluarganya ? Tentu, syaratnya adalah diadakan musyawarah kepada

keluarga terlebih dahulu dan melaporkan diri kepada tim tafaqud yang

berada di Halaqoh untuk didata dan ditanyakan mengenai pemenuhan

Page 106: APLIKASI KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DIKALANGAN …

kebutuhan hidup bagi anggota keluarga, seperti meninggalkan bekal bagi

kebutuhan hidup anggota keluarga sesuai dengan lamanya suami

meninggalkan isteri dan anak.

11. Hal-hal apa sajakah menurut anda yang sangat penting dilakukan oleh

seorang suami sebagai kepala keluarga terhadap anggota keluarga ?

Mendidik isteri dan anak serta menjadikan rumah tangga sebagaimana

yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW sehingga terciptanya keluarga

yang sakinah mawaddah warahmah.

12. Langkah apa saja yang dilakukan oleh Jama'ah Tabligh dalam

membimbing dan mendidik istri serta anak dalam keluarga ? Menjadikan

keluarga sebagai pondasi agama terlebih dahulu, khususnya orang tua

sebagai madrasah/ pendidik utama, dan mengamalkan segala sesuatu yang

telah didapatkan ketika khuruj fii sabilillah dalam kehidupan sehari-hari.