9
APLIKASI DNA PROFILING DALAM KEDOKTERAN FORENSIK dr. Harry Milyantono Berbagai ras manusia yang memiliki kesamaan maupun perbedaan genetik. Perbedaan tipe wajah ditentukan oleh variasi genetik dan pengaruh lingkungan. Kembar identik memiliki kesamaan genetik yang sangat tinggi dan terlihat dari kenampakan wajah dan postur. Kembar genetik dapat dikatakan kloning alami dari manusia. Perbedaan dapat terjadi akibat pengaruh faktor lingkungan. Latar Belakang Identifikasi : Bom Bali, kasusu Sitobondo Paternitas : cinta segitiga, imigrasi, bayi tertukar Kriminalitas : mutilasi, meneliti serumen pada earphone oleh perampok di Jepang Identifikasi penting untuk : Legal Will Insurance Pensiun Religious/Culytural Honour Remarried Human Right Identifikasi Forensik, ada beberapa cara yaitu : Medis, mis: tato Foto Properti : barang yang ada di tubuh korban

Aplikasi Dna Profiling Dalam Kedokteran Forensik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kedokteran

Citation preview

Page 1: Aplikasi Dna Profiling Dalam Kedokteran Forensik

APLIKASI DNA PROFILING DALAM KEDOKTERAN FORENSIK

dr. Harry Milyantono

Berbagai ras manusia yang memiliki kesamaan maupun perbedaan genetik. Perbedaan

tipe wajah ditentukan oleh variasi genetik dan pengaruh lingkungan. Kembar identik

memiliki kesamaan genetik yang sangat tinggi dan terlihat dari kenampakan wajah dan

postur. Kembar genetik dapat dikatakan kloning alami dari manusia. Perbedaan dapat terjadi

akibat pengaruh faktor lingkungan.

Latar Belakang

Identifikasi : Bom Bali, kasusu Sitobondo

Paternitas : cinta segitiga, imigrasi, bayi tertukar

Kriminalitas : mutilasi, meneliti serumen pada earphone oleh perampok di Jepang

Identifikasi penting untuk :

Legal Will

Insurance

Pensiun

Religious/Culytural Honour

Remarried

Human Right

Identifikasi Forensik, ada beberapa cara yaitu :

Medis, mis: tato

Foto

Properti : barang yang ada di tubuh korban

Sidik jari

Gigi

Analisis DNA merupakan pemeriksaan penunjang

DNA di tubuh manusia sifatnya kekal, selalu mengikuti hukum Mendel dan memiliki

metode pemeriksaan tertentu

Tingkat akurasi 99,9%

DNA bisa didapatkan dari semua sel berinti pada manusia, contoh:

Sel darah putih, sperma, saliva, rambut

Page 2: Aplikasi Dna Profiling Dalam Kedokteran Forensik

Otot, tulang, gigi, mukosa pipi

Permukaan kulit

Faeces, sputum

Setiap bagian tubuh manusia dapat dipergunakan sebagai bahan untuk mendapatkan

materi genetik, yakni DNA, yang menjadi sumber informasi tentang individu tersebut.

Sel sebagai unit struktural dan fungsional terkecil penyusun organisme

Inti sel sebagai tempat penyimpanan dan sintesis materi pembawa informasi genetik

(DNA dan RNA) diselubungi sistem membran yang berpori dan berhubungan dengan

sistem membran retikulum endoplasma.

PENGERTIAN ISTILAH

Materi genetik : DNA sebagai senyawa pembawa informasi yang dapat diturunkan

dari induk ke anak

Gen : unit terkecil pembawa sifat yang dapat diturunkan

Allel : Struktur lain dari gen (gen yang sama tetapi urutan nukleotidanya

bisa berbeda)

Genom : Total DNA yang ada dalam sel

Kromosom : Struktur kemasan DNA yang bergabung dengan protein (histon dan

non histon) dan nampak jelas pada saat sel akan membelah

Kromatid : 2 set struktur kemasan DNA yang menyusun kromosom (1

kromosom terdiri dari 2 kromatid)

Kromatin : Kenampakan DNA pada saat sel sedang dalam kondisi interfase

(pada fase ini terjadi proses transkripsi atau replikasi)

Pengemasan materi DNA yang sangat efisien dalam struktur kromosom pada saat

pembelahan sel. Rantai DNA yang ada dalam kromosom sel manusia yang siap membelah

apabila ditarik seperti benang panjangnya mencapai panjang bentangan dataran Amerika.

Ikatan kovalen fosfodiester yang menghubungkan nukleotida satu dengan lainnya

Page 3: Aplikasi Dna Profiling Dalam Kedokteran Forensik

Struktur suatu kromosom dilihat dari proporsi bagian DNA yang berupa gen dan struktur gen

yang mampu diekpresikan menjadi protein

Page 4: Aplikasi Dna Profiling Dalam Kedokteran Forensik

Pemeriksaan DNA ada 3

Yaitu :

1. Finger printing

Satu deretan diidentifikasi tanpa melihat ukuran basa

2. Restriction Fragmen Lenght Polimorphous (RFLP)

Hasil potongan yang diidentifikasi

3. Variable Number Tandem Repaet (VNTR)

CARA PENGAMBILAN BAHAN SAMPLE DARI KORBAN :

A. Darah

Cair : spuit + EDTA → dalam tabung → pendingin

Kering : ambil sampel → kantong kertas → label

B. Sperma dan bercak sperma

Cair : semprit/pipet → tabung pendingin

Bercak : ambil sample → kantung kertas → label

C. Jaringan, Organ dan Tulang

Segar : pinset/penjepit → tempat bersih tanpa pengawet → label → pendingin

Tidak segar : sarung tangan bersih → tempat bersih → label → suhu kamar

Untuk otot 25 mg, hati dan ginjal 15 mg.

D. Urine, saliva, dan cairan tubuh lain

Cair : botol → label

Page 5: Aplikasi Dna Profiling Dalam Kedokteran Forensik

Bercak : sampel → kantong kertas→ label

E. Rambut : cabut bersama folikelnya → tempat bersih → label

F. Pulpa gigi : cabut gigi utuh/tidak rusak → kantong kertas → label

G. Cairan amnion

Pada kehamilan > 1 minggu

Dilakukan oleh tenaga ahli terlatih → bimbingan USG

Amniosentesis (30 ml) → tabung steril → label

Bahan Analisa DNA :

Darah (sel darah putih)

Sperma

Jaringan dan sel

Tulang dan organ

Rambut dan akar

Urine

Saliva

Gigi

Cairan amnion

Analisis allel tertentu pada suatu populasi. Dimulai dengan pengambilan sampel darah

untuk diisolasi DNA nya dipotong dengan enzim endonuklease restriksi. Saat dianalisis akan

nampak “smear DNA” dan dilakukan hibridasi dengan probe yang berupa allel yang

dianalisis. Hasil menunjukkan hanya ada 1 individu yang memiliki allel AA+

Metode ekstraksi DNA

1. Metode Chelex

2. Metode Trizol

3. Metode Wizard

4. Metode Phenol

5. Metode Salting Out

Selama ini metode yang paling sering digunakan metode Trizol, alasannya:

1. Pasti berhasil

2. Waktu pelaksanaannya pendek

3. Tahan lama

4. Menghasilkan DNA paling tinggi

Page 6: Aplikasi Dna Profiling Dalam Kedokteran Forensik

Mengukur kadar dan kemurnian DNA

Digunakan alat yang disebut Spektofotometri

Cara : menghitung rasio antara nilai OD 260 dan nilai OD 280

DNA murni : ratio antara 1-2

PCR :

Untuk memperbanyak fragmen DNA dan menggunakan enzim

Siklus PCR terdiri dari :

Denaturasi/Melting

Annealing/Hibridisasi

Perpanjangan/Extension rantai

Page 7: Aplikasi Dna Profiling Dalam Kedokteran Forensik

Elektroforesis

Hasil PCR dimasukkan dalam lempeng lalu di aliri listrik

Menggunakan 2 gel :

Gel agarose

Gel poliacralamida

Pemisahan potongan DNA dilakukan dengan teknik elektroforesis gel agarosa. Dasar dari

teknik ini adalah dalam medan listrik DNA yang bernmuatan negatif (karena adanya

gugus fosfat) akan bergerak menuju elektroda positif dan kecepatannya sesuai dengan

panjang pendeknya potongan DNA