2
Apakah gaya kepemimpinan bisa berubah ? Menurut Heidjrachman dan S. Husnan gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan tertentu. (Heidjrachman dan Husnan, 2002:224). Sedangkan menurut Fandi Tjiptono gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya (Tjiptono, 2001:161). Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakantindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey, 2004:29). Dalam menjawab pertanyaan diatas, gaya kepemimpinan yang dimaksud adalah gaya kepemimpinan situasional artinya gaya kepemimpinan yang didasarkan pada situasi dan kondisi. Karena pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengadaptasikan gayanya agar sesuai dengan situasi tertentu Heidjrachman dan Husnan (2002). Pada saat menjelaskan tugas-tugas kelompok maka ia harus bergaya direktif, pada saat menunjukkan hal-hal yang dapat menarik minat anggotanya maka ia harus bergaya konsultatif, untuk merumuskan tujuan kelompok ia bergaya partisipatif sedangkan pada saat bawahan telah mampu dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas maka ia bergaya delegatif (Sugiyono, 2003:132). Menurut Heidjrachman dan Husnan (2002:173) seorang pemimpin harus memiliki sifat perceptive artinya mampu mengamati dan menemukan kenyataan dari suatu lingkungan. Untuk itu ia harus Mega Septyaputri AN ’09 / 070911089 Tugas Kepemimpinan

Apakah Gaya Kepemimpinan Bisa Berubah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Apakah Gaya Kepemimpinan Bisa Berubah

Apakah gaya kepemimpinan bisa berubah ?

Menurut Heidjrachman dan S. Husnan gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang

dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai

tujuan tertentu. (Heidjrachman dan Husnan, 2002:224). Sedangkan menurut Fandi Tjiptono

gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan

bawahannya (Tjiptono, 2001:161). Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya

kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakantindakan) dari seorang

pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey, 2004:29). Dalam menjawab pertanyaan

diatas, gaya kepemimpinan yang dimaksud adalah gaya kepemimpinan situasional artinya

gaya kepemimpinan yang didasarkan pada situasi dan kondisi. Karena pemimpin yang

berhasil adalah pemimpin yang mampu mengadaptasikan gayanya agar sesuai dengan situasi

tertentu Heidjrachman dan Husnan (2002). Pada saat menjelaskan tugas-tugas kelompok

maka ia harus bergaya direktif, pada saat menunjukkan hal-hal yang dapat menarik minat

anggotanya maka ia harus bergaya konsultatif, untuk merumuskan tujuan kelompok ia

bergaya partisipatif sedangkan pada saat bawahan telah mampu dan berpengalaman dalam

menghadapi suatu tugas maka ia bergaya delegatif (Sugiyono, 2003:132).

Menurut Heidjrachman dan Husnan (2002:173) seorang pemimpin harus memiliki sifat

perceptive artinya mampu mengamati dan menemukan kenyataan dari suatu lingkungan.

Untuk itu ia harus mampu melihat, mengamati, dan memahami keadaan atau situasi tempat

kerjanya, dalam artian bagaimana para bawahannya, bagaimana keadaan organisasinya,

bagaimana situasi penugasannya, dan juga tentang kemampuan dirinya sendiri. la harus

mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Untuk memilih gaya kepemimpinan yang

akan digunakan, perlu dipertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Meskipun

banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, Haris dalam Heidjrachman dan Husnan

(2002:173) membaginya ke dalam 4 (empat) faktor yaitu :

1) faktor dalam organisasi 3) faktor bawahan

2) faktor pimpinan manajer 4) faktor situasi penugasan

Mega Septyaputri

AN ’09 / 070911089

Tugas Kepemimpinan

Page 2: Apakah Gaya Kepemimpinan Bisa Berubah

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa pemimpin dapat mengubah gaya

kepemimpinan mereka tergantung pada kondisi situasional dimana mereka memimpin. Jadi

kondisi situasional akan mempengaruhi fleksibelitas suatu gaya kepemimpinan.