Author
danil-anugrah-jaya
View
47
Download
1
Embed Size (px)
ANOMALI REFRAKSIMutia Komalasari
Pembimbing : dr. Hj. Hasri Darni,Sp.M
Proses Penglihatan
Refraksi Mata
Perubahan jalannya cahaya, akibat media refraksi mata, diaman mata dalam keadaan istirahat.
Jangkauan Penglihatan
Jarak tak terhingga: 5-6 m dari mata,sinar yang datang dari jarak ini sejajar sampai dimata.
Titik Pada Sistem Refraksi
Punctum Proksimum titik terdekat dimana
seseorang masih dapat melihat dengan jelas.
Punctum Remotum titik terjauh dimana seseorang
masih dapat melihat dengan jelas.
Anomali Refraksi
keadaan dimana bayangan tegas tidak terbentuk pada retina (makula lutea atau bintik kuning)
Miopia
Hipermetropia
Astigmatisme
Presbiopia
Anomali Refraksi
Miopia
Dimana sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi) akan dibias membentuk bayangan di depan retina.
Miopia ringan: dimana miopia kecil antara 1-3 dioptri
Miopia sedang : dimana miopia lebih antara 3-6 dioptri
Miopia berat atau tinggi (miopia grafis) : dimana miopia lebih besar dari 6 dioptri.
Klasifikasi Miopia
Menurut perjalanannya miopia dikenal bentuk :◦ Miopia stationer : miopia yang
menetap setelah dewasa.
◦ Miopia progresif : miopia yang bertambah terus pada usia dewasa akibat bertambah panjangnnya bola mata
◦ Miopia maligna : miopia yang berjalan progresif, yang dapat mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan atau sama dengan Miopia pernisiosa = miopia maligna=miopia degeneratif.
Klasifikasi Miopia
Terjadi krn memanjangnya sumbu bola mata. Mata yang penampang seharusnya bulat, akibat proses pemanjangan ini kemudian berbentuk bulat telur ( lonjong ).
Menyebabkan media refraktif sulit memfokuskan → berkas cahaya terfokus di depan retina. Sejalan dengan memanjangnya sumbu bola mata, derajat miopia pun akan bertambah.
Penyebab
Gejala
Penglihatan kabur apabila melihat suatu objek dengan jarak jauh
Cenderung memicingkan mata bila melihat jauh
Kelelahan mata Sakit kepala
Cara Pemeriksaan
Snellen Chart Refraktometer
Kaca Mata lensa bikonkaf / cekung ( - )
Lensa Kontak
Bedah Refraktif (Lasik)
Penatalaksanaan
Ablasio Retina Strabismus Amblioplia
Komplikasi
Hipermetropia
Kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi ) akan dibias membentuk bayangan di belakang retina
Hipermetropia sumbu atau hipermetropia aksial Bola mata yang pendek lensa tidak bisa memfokuskan tepat di retina.
Hipermetropia kurvatur ,dimana kelengkungan kornea atau lensa kurang bayangan di fokuskan di belakang retina
Hipermetropia refraktif , dimana terdapat indeks bias yang kurang pada sistem optik mata
Penyebab
Hipermetropia manifes
• Dapat dikoreksi dengan kaca mata positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan normal.
Hipermetropia absolut
• Kelainan refraksi tidak diimbangi dengan akomodasi dan memerlukan kacamata positif untuk melihat jauh.
Pembagian Hipermetropia
Hipermetropia fakultatif• Kelainan
hipermetropia dapat diimbangi dengan akomodasi ataupun dengan kacamata positif.
Hipemetropia laten• Kelainan
hipermetropia tanpa sikloplegia (atau dengan obat yang melemahkan akomodasi) diimbangi seluruhnya dengan akomodasi.
Hipermetropia total• Hipermetropi
a yang ukurannya didapatkan sesudah diberikan sikloplegia.
Continue...
Melihat dekat akan lebih kabur dibandingkan dengan melihat sedikit lebih dijauhkan.
Penglihatan jauh kabur, terutama pada hipermetropia 3 D atau lebih,
Sakit kepala Mata lelah dan sakit karena terus
menerus harus berakomodasi Mata akan berkonvergensi
esotropia
Gejala
Cara Pemeriksaan
Snellen Chart Refraktometer
Kacamata bikonveks (+) Lensa kontak Pada pasien dimana
akomodasi masih sangat kuat atau pada anak – anak , maka sebaiknya diberikan sikloplegik untuk melumpuhkan otot akomodasi sehingga pasien mendapatkan koreksi kacamata dengan mata yang istirahat
Penatalaksanaan
Glaukoma sudut tertutup Esotropia pada hipermetropia
>2.0 D Ambliopia terutama pada
hipermetropia dan anisotropia.
Komplikasi
Astigmatisme
Suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar dengan garis pandang oleh mata tanpa akomodasi dibiaskan tidak pada satu titik tetapi lebih dari satu titik.
Astigmatisme Reguler :• Astigmatisme With the
Rule ( astigmatisma direct )
• Astigmatisme Against the Rule ( astigmatisma inversi )
• Astigmatisma bliq
Astigmatisme Irreguler
Pembagian astigmatisme
Adanya kelainan kornea dimana permukaan luar kornea tidak teratur
Adanya kelainan pada lensa dimana terjadi kekeruhan pada lensa
Akibat jaringan parut pada kornea atau setelah pembedahan mata.
Penyebab
Penglihatan kabur atau terjadi distorsi
Pengelihatan mendua atau berbayang-bayang
Nyeri kepala Nyeri pada mata Perasaan lelah pada
mata
Gejala Klinis
Cara Pemeriksaan
Snellen Chart
Pemeriksaan Fogging Technique
Cross Cylinder Technique
Kaca Mata silindris Lensa Kontak LASIK Astigmatisme Keratotomy
Penatalaksanaan
Presbiopia
Suatu kelainan refraksi dimana hilangnya daya akomodasi terjadi bersamaan dengan proses penuaan.
Ciri :> 40 tahun Membutuhkan
kaca mata baca.
Kelemahan otot akomodasi
Berkurangnya elastisitas lensa mata
Penyebab
Penglihatan kabur pada jarak dekat
maupun jarak jauh.
Kesulitan pada waktu
membaca dekat huruf
dengan cetakan kecil
Mata lelah , berair dan
sering merasa pedas setelah
membaca
Penglihatan kabur
bertambah seiring dengan
usia
Gejala Klinis
Cara Pemeriksaan
Snellen Chart
Kartu Jaeger
Pemberian kacamata bifokal, yang berkekuatan :+ 1,0 D untuk usia 40 tahun+ 1,5 D untuk usia 45 tahun+ 2,0 D untuk usia 50 tahun+ 2,5 D untuk usia 55 tahun+ 3,0 D untuk usia 60 tahun+ 3.0 D dan seterusnya
Penatalaksanaan
Daftar Pustaka
Ilyas,Sidharta,Ilmu penyakit mata,cetakan IV.2012.Jakarta:FKUI.
Ilyas,Sidharta,Kelainan Refraksi dan Kacamata Glosari Sinopsis,edisi II.2006.Jakarta:FKUI
Wijaya, Nana.Ilmu Penyakit Mata.1993.Cet:6.Jakarta : Abadi Tegal
www.jakarta-eye-center.com/default,kelainan refraksi,2006
Terima Kasih